Anda di halaman 1dari 8

Strictly Confidential

PERJANJIAN KERJA
No: 1107/API/RSGTS/LTR/04/22

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini ditandatangani
pada hari ini Selasa tanggal 5 April 2022 oleh dan antara:

1 Nama : Widjaja

Jabatan : Direktur Utama

Alamat : Metro Permata I E-3/19, Karang Mulya, Karang Tengah,


Kota Tangerang

Bertindak untuk dan atas nama PT Aku Pintar Indonesia yang untuk selanjutnya disebut “Perusa-
haan” atau “Pihak Pertama”; dan

2 Nama : Muhamad Nurulah Raf Sanzani

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 20-07-1995

No KTP : 3674052007950003

Alamat : Jl. Galur Cireundeu RT 002 RW 005, Kel. Pisangan, Kec.


Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri yang untuk selanjutnya disebut sebagai “Pekerja”
atau “Pihak Kedua”.

Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama – sama disebut “Para Pihak”,
sedangkan masing – masing pihak secara terpisah disebut “Pihak”.

Sehubungan dengan hal – hal tersebut diatas, Para Pihak telah bersepakat membuat dan
menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu dengan syarat – syarat dan ketentuan
sebagai berikut:

Pasal 1
Definisi

1. “Hari” adalah hari kerja.

2. “Kekayaan Intelektual” adalah karya-karya yang timbul atau lahir dari kemampuan in-
telektual manusia berupa suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.

3. “Pajak Penghasilan” adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tun-
jangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan den-
gan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang selaku
Subjek Pajak Dalam Negeri.

1
Strictly Confidential

4. “Pemutusan Hubungan Kerja” adalah pengakhiran hubungan kerja oleh Pihak Pertama
karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara
Pekerja dan Perusahaan.

5. “Pengunduruan diri” adalah kondisi dimana Pihak Kedua mengakhiri hubungan kerja
dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelum be-
rakhirnya hubungan kerja.
6. “Pihak Ketiga” adalah pihak-pihak di luar dari Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak ter-
batas pada klien atau relasi Perusahaan.

Pasal 2
Jangka Waktu Kerja

Pihak Pertama bersedia menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai pekerja di
PT Aku Pintar Indonesia yang berlokasi di Grand Slipi Tower Lantai 42 Unit G-H Jl. Let Jend.
S. Parman Kav 22-24, Palmerah, Jakarta Barat untuk jangka waktu selama waktu tidak ter-
tentu.

Pasal 3
Tugas dan Penempatan

1. Pihak kedua diterima bekerja oleh Pihak Pertama untuk bekerja dengan ketentuan
sebagai berikut:

a. Jabatan : Business Development


b. Lokasi Bekerja : Jakarta

2. Pihak Pertama berhak untuk memindahkan atau memutasikan Pihak Kedua ke bagian
lain dan atau daerah lain sepanjang diperlukan oleh Pihak Pertama dengan tidak mengu-
rangi upah yang diterima oleh Pihak Kedua.

Pasal 4
Masa Percobaan

1. Pihak Kedua wajib menjalani Masa Percobaan untuk jangka waktu paling lama 3 ( tiga )
bulan sejak ditandatanganinya Perjanjian ini.

2. Pihak Kedua dapat diangkat sebagai Karyawan Tetap apabila dinyatakan lulus evaluasi
selama Masa Percobaan oleh Pihak Pertama.

3. Dalam hal Pihak Kedua dinyatakan tidak lulus evaluasi selama Masa Percobaan, maka
Pihak Pertama berhak memutus hubungan kerja dengan Pihak Kedua secara sepihak.

Pasal 5
Pelaksanaan Tugas

1. Pihak Kedua wajib menjalankan tugas dengan baik dan memenuhi Standar Kinerja yang
telah ditentukan oleh Pihak Pertama dan atas perintah/arahan dari pihak Perusahaan.

2
Strictly Confidential

2. Pihak Pertama berhak untuk memberikan pengarahan dan perintah mengenai pelak-
sanaan pekerjaan terhadap Pihak Kedua selama berlakunya Perjanjian ini, termasuk ke-
tentuan pengawasan yang diperlukan.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama

1. Memberikan perintah tugas kepada Pihak Kedua sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab Pihak Kedua.

2. Menugaskan Pihak Kedua untuk lembur dengan mengindahkan ketentuan perundang-un-


dangan yang berlaku.

3. Menuntut suatu prestasi kerja dari Pihak Kedua.

4. Menetapkan tata tertib/aturan kerja/kebijakan dalam Perusahaan yang harus dilak-


sanakan oleh Pihak Kedua dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

5. Menempatkan Pihak Kedua pada bagian pekerjaan di lingkungan Perusahaan.

6. Memutuskan hubungan kerja dengan Pihak Kedua dengan mengindahkan ketetapan per-
aturan serta perundang-undangan yang berlaku.

7. Wajib membayar gaji/upah dan tunjangan lain kepada Pihak Kedua sesuai dengan Per-
janjian ini dan ketentuan yang berlaku.

8. Mempertimbangan usul, saran maupun keluh kesah Pihak Kedua.

9. Memberikan hak-hak Pihak Kedua sesuai dengan yang ditetapkan Perusahaan.

10. Menaati segala peraturan/ketentuan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketena-


gakerjaan.

11. Melakukan segala hal yang dianggap penting dan perlu terkait pelaksanaan Perjanjian ini.

Pasal 7
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua

1. Mengutamakan kepentingan Perusahaan daripada kepentingan pribadi.

2. Melaksanakan setiap ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan berlaku di lingkungan Pe-
rusahaan.

3. Wajib memberikan keterangan yang benar mengenai identitas diri maupun karyawan
kepada Perusahaan;

3
Strictly Confidential

4. Melakukan pekerjaan yang diberikan Perusahaan dengan sebaik-baiknya.

5. Wajib menyimpan/merahasiakan segala keterangan/rahasia yang dianggap sebagai raha-


sia Perusahaan.

6. Selalu menjaga kesopanan, kesusilaan serta norma-norma pergaulan yang berlaku di


lingkungan Perusahaan dan kehidupan sehari-hari.

7. Memelihara kerapihan, keamanan dan keselamatan kerja di tempat dan di lingkungan Pe-
rusahaan.

8. Memelihara dan menjaga barang-barang milik Perusahaan yang dipercayakan untuk digu-
nakan oleh Pihak Kedua.

9. Mematuhi ketentuan mengenai jam kerja serta hadir tepat waktu di tempat kerja seba-
gaimana diatur Perusahaan.

10. Menghormati pimpinan Perusahaan dan keluarganya, atasan maupun sesama karyawan
serta keluarganya.

11. Melaporkan kepada Perusahaan tentang Perubahan status susunan keluarga, alamat
tempat tinggal serta termasuk ijazah terakhir yang dimilikinya.

12. Berhak atas upah sebagai imbalan dari kerja yang dilakukan.

13. Berhak atas cuti dengan mendapat upah penuh.

14. Berhak mengemukakan usul, pendapat, keluh kesah maupun saran-saran kepada atasan-
nya sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 8
Pengupahan

1. Pihak Pertama akan memberikan/membayarkan upah kepada Pihak Kedua dengan kom-
ponennya sebagai berikut :

a. Gaji Pokok : Rp 5.000.000


b. Tunjangan Jabatan : Rp 2.000.000

dan dibayarkan di antara tanggal 28-31 setiap bulannya melalui bank atau rekening Pihak
Kedua.

2. Apabila Pihak Kedua mangkir atau tidak masuk kerja tanpa surat keterangan tertulis yang
dilengkapi bukti yang sah, Pihak Pertama dapat memberikan sanksi sesuai dengan keten-
tuan yang berlaku dan peraturan Perusahaan.

Pasal 9
Tunjangan Hari Raya (“THR”)

4
Strictly Confidential

THR keagaaman sebesar 1 bulan gaji atau prorata apabila belum genap setahun kerja, akan
diberikan kepada Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan Perusahaan yang berlaku dengan
catatan bahwa pada saat berlangsungnya hari raya keagamaan termaksud, Pihak Kedua
masih terikat ikatan kerja dengan Pihak Pertama.
Pasal 10
Pajak Penghasilan

1. Pihak Kedua akan menanggung sendiri Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) yang menjadi
kewajibannya dan dipotong oleh Perusahaan.

2. Untuk kepentingan pemotongan pajak, Pihak Kedua wajib memberikan keterangan yang
sah mengenai status lajang/berkeluarga dan memberitahukan semua perubahan status
keluarga secara tertulis.

Pasal 11
Waktu Kerja

1. Waktu kerja Pihak Kedua adalah 8 jam sehari, atau 40 jam seminggu.

2. Dalam kondisi tertentu Perusahaan berhak meminta Pihak Kedua untuk bekerja melebihi
waktu di atas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab jabatannya.

3. Jadwal jam kerja biasa, shift, dan lembur diatur dan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan.

Pasal 12
Perawatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pekerjaan dengan mengutamakan aturan kese-


hatan dan keselamatan kerja.

2. Jika Pihak kedua mengalami kecelakaan kerja yang terjadi karena tidak dipatuhinya atu-
ran kesehatan dan keselamatan kerja, maka Pihak Pertama tidak bertanggung jawab atas
kerugian Pihak Kedua yang timbul akibat dari kecelakaan kerja tersebut.

Pasal 13
Kerahasiaan

Pihak Kedua menyatakan mengerti dan setuju bahwa selama Perjanjian ini berlaku maupun
setelah berakhir, Pihak Kedua wajib menjaga kerahasiaan Perusahaan dan dilarang men-
gungkapkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk setiap informasi dalam bentuk
apapun, baik tertulis maupun dalam format elektronik, lisan atau sebaliknya, termasuk tetapi
tidak terbatas pada informasi yang berkaitan pada bisnis, keadaan keuangan, strategi pe-
masaran, metode usaha, pengetahuan, pemasok, pelanggan, pengoperasian, harga, informasi
teknis, rahasia-rahasia usaha, pembiayaan, ketentuan dan syarat perjanjian atau informasi
dalam bentuk apapun tentang Pihak Pertama, organisasi dan hal lainnya (“Informasi
Rahasia”). Oleh karena itu, Pihak Kedua dilarang membocorkan Informasi Rahasia tersebut
kepada pihak luar dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis dari Para Pihak.

5
Strictly Confidential

Pasal 14
Ketentuan Cuti dan Ijin Meninggalkan Kerja

Pihak Kedua akan mendapatkan cuti selama 12 hari per tahun (dikurangi cuti bersama yang
ditetapkan Pemerintah) setelah menjalani 12 bulan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Pasal 15
Ketentuan & Tata Tertib

Para Pihak sanggup mentaati semua ketentuan ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juncto Peraturan Ketenagak-
erjaan yang berlaku dan Pihak Kedua sanggup mentaati peraturan/ketentuan Perusahaan
dan/atau Tata Tertib yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini tanpa ada
paksaan oleh Pihak Pertama.

Pasal 16
Kekayaan Intelektual

Segala Bentuk Kekayaan Intelektual yang diciptakan oleh Pihak Kedua atas perintah Pihak
Pertama dalam rangka pelaksaan tugas dan/atau aktivitas Perusahaan selama jangka waktu
kerja secara otomatis akan menjadi milik Perusahaan.

Pasal 17
Berakhirnya Perjanjian Kerja

1. Pihak Pertama dapat melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak dengan
alasan dan atau keadaan sebagai berikut :

a. Pihak Kedua tidak mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan Standar Kinerja
yang disepakati walaupun Perusahaan telah memberikan kesempatan kepada Pihak
Kedua untuk memperbaiki kinerjanya.
b. Pihak Kedua tidak melaksanakan kesepakatan dalam Perjanjian ini.
c. Pihak Kedua melanggar Peraturan dan/atau Tata Tertib Perusahaan, Undang Undang
Ketenagakerjaan yang berlaku dan ketentuan lainnya yang dapat mengakibatkan seo-
rang Karyawan diputuskan hubungan kerjanya.

2. Pihak Kedua dapat mengakhiri hubungan kerja sebelum jangka waktunya berakhir dengan
kewajiban pemberitahuan secara tertulis 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berakhirnya
hubungan kerja;

3. Perusahaan dapat dengan segera melakukan pemutusan hubungan kerja apabila Pihak
Kedua melakukan pelanggaran berat terhadap kebijakan atau peraturan yang ditetapkan

6
Strictly Confidential

Perusahaan atau Pihak Kedua telah melakukan pelanggaran hukum yang dapat dike-
nakan sanksi tindak pidana. Dalam hal demikian, Pihak Kedua dengan ini melepaskan
haknya untuk mengajukan klaim atau tuntutan terhadap Perusahaan termasuk klaim atas
uang pesangon atau hak ketenagakerjaan lainnya yang dapat dimiliki oleh Pihak Kedua
dalam hal Perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan ketentuan
ayat ini.

4. Dengan penuh kesadaran serta dilandasi dengan itikad baik dan bukan merupakan
penekanan dari pihak manapun, maka Pihak Kedua setuju dan berjanji untuk tidak
bergabung dengan bekerja di Perusahaan klien atau relasi dan ataupun di Perusahaan
saingan/kompetitor Perusahaan selama tenggang waktu 1 tahun sejak mengundurkan diri
atau diberhentikan dari pekerjaannya pada Perusahaan, untuk mana disadari sepenuhnya
serta disetujui pula oleh Pihak Kedua, bahwa apabila hal ini tidak dilaksanakan dan/atau
dilanggar oleh Pihak Kedua, maka Perusahaan akan mengenakan sanksi kepada Pihak
Kedua sesuai ketentuan hukum acara yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 18
Perselisihan

1. Semua bentuk perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan diselesaikan
secara kekeluargaan dan dengan cara musyawarah mufakat selama 30 hari kerja.

2. Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai, kedua belah pihak sepakat
memilih tempat kedudukan hukum yang tetap pada Pengadilan Pengadilan yang berwe-
nang sesuai domisili Perusahaan.

Pasal 19
Penutup

1. Perjanjian ini ditandatangani dalam keadaan sadar oleh Para Pihak dan tanpa paksaan
dari pihak manapun.

2. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini maka Para Pihak sepakat untuk melaksanakan
ketentuan–ketentuan dalam perjanjian kerja ini dan dengan demikian kedua belah pihak
terikat demi hukum dalam suatu hubungan kerja.

3. Perjanjian Kerja Jangka Waktu Tidak Tertentu ini berlaku sejak ditandatangani oleh Para
Pihak.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani rangkap 2 (dua), yaitu 1 (satu) untuk Pihak
Pertama dan 1 (satu) Pihak Kedua, yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK – PIHAK YANG MENGADAKAN PERJANJIAN


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

7
Strictly Confidential

Widjaja Muhamad Nurulah Raf Sanzani

Anda mungkin juga menyukai