Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN

No. SPJ/ 001 / DS / IX /2015

Pada Hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Satu Bulan September 2015 (Dua Ribu Lima Belas).
Kami yang bertanda tangan dibawah ini.

CHAIRUL ARDIANSYAH, SP Manager PT. Damar Siput, beralamat di Jln. Wira Lanou No. 1
Damar Siput Kec. Rantau Seulamat Aceh Timur, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Direktur Utama PT. DAMAR
SIPUT, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

ISKANDAR ABD Wiraswasta, beralamat di Dsn Pendidikan Desa Bayeun Ke. Rt


(NIK. 1103080107780105) Selamat Aceh Timur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama Kontraktor, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini sepakat membuat kesepakatan kerja sama sebagaimana
diatur dalam pasal-pasal dibawah ini :

PASAL - 1 -
PEMBUKAAN

1 Bahwa Pihak Pertama menyerahkan pekerjaan borongan panen buah kelapa sawit dan langsir
. beserta angkut TBS ke PKS di Afdeling III Damar Siput yang dihunjuk Pihak Pertama. Atas dasar
surat penawaran kerja Pihak Kedua tanggal 08 September 2015 & Surat Instruksi Dirut PT Damar
Siput No. 80/DS/IX/2015.

2 Segala biaya jasa tenaga panen, dan angkut ditanggung oleh Pihak Pertama
.

PASAL - 2 -
DASAR PEKERJAAN

Perjanjian ini dibuat atas dasar Kesepakatan Kedua Belah Pihak dan Kesepakatan pada Tanggal 21
September 2015 di Kantor Kebun Damar Siput Kec. RT Selamat.

PASAL - 3 -
LOKASI PEKERJAAN

Lokasi atau tempat pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah Afd III seluas 110,30 Ha Kebun Damar
Siput yang telah ditinjau bersama-sama antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua (berbatas Afd II / Jln.
Pipa Gas s/d Krueng Bayeun/PT. Patria Kamou A. Punti)

1
PASAL - 4 -
SYARAT-SYARAT UMUM PERJANJIAN

Pekerjaan harus dilaksanakan Pihak Kedua sesuai dengan syarat-syarat umum perjanjian ini, yaitu :
1. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang disediakan oleh Pihak Kedua

2. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dalam bidangnya.

3. Seluruh tenaga kerja yang dipekerjakan Pihak Kedua adalah menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua.

4. Pihak Kedua harus menyediakan tempat tinggal / base camp / barak untuk para pekerja yang
dipekerjakan dilapangan ( bila diperlukan ) dan Pihak Pertama menyediakan Gubuk Hujan

5. Penyimpangan terhadap ketentuan yang diatur dalam pasal 4 poin 1 s/d 4 diatas mengakibatkan
perjanjian ini dapat dibatalkan secara sepihak oleh Pihak Pertama

PASAL - 5 -
SYARAT-SYARAT PEKERJAAN

A. SYARAT TEKNIS PANEN

1. TBS yang dipanen harus memenuhi syarat matang panen (minimal sudah lepas 1 brondol
dalam tandan TBS) dan target per bulannya harus mencapai minimal yang ditetapkan Pihak
Pertama (target terlampir)..

2. Buah Busuk tidak termasuk dalam perhitugan panen dan brondolan harus dikutip bersih
dimuat kedalam Truck angkutan. Berondolan tidak dibenarkan dimanfaatkan dan atau dijual
kepada pihak lain untuk kepentingan pribadi Pihak Kedua.

3. TBS harus diangkut disusun rapi di TPH dengan susunan 6 - 12 TBS/baris, untuk
memudahkan pengawasan oleh Pihak Pertama.

4. TBS yang disusun di TPH harus diberi nomor pemanen dan tanggal panen.

5. Pemotongan buah mentah (belum membrondol ) dikenakan sanksi dengan denda sebesar
Rp. 10.000,- / Tandan.

6. Jika terdapat banyak buah mentah ( > 10% ) dikirim ke PKS, maka Pihak Pertama berhak
untuk memutuskan Kontrak Kerja secara sepihak kepada Pihak Kedua.

7. Pelepah harus dipotong 2 dan disusun rapi ( terlungkup ) digawangan mati dan pelepah yang
tinggal dipokok songgoh satu dan pengambilan buah harus rapi tidak seperti pengambilan
ninja.

8. Pelepah pokok sawit ditunas dengan songgo satu dan kotoran atau sampah eks tunasan yang
berserakan dipiringan agar dibersihkan,

9. Pemanenan TBS harus sesuai dengan Kapel/Seksi Panen dan akan ditentukan dan diatur
oleh Asisten Kebun atau Askep Kebun (Kapel/Seksi Panen terlampir).

10. Seluruh alat-alat kerja ditanggung Pihak Kedua dan dalam keadaan baik/siap pakai yang
terlebih dahulu diperiksa oleh bagian terkait dilapangan (pengawas kebun).

2
11. Pihak Kedua harus menghunjuk orang yang mewakili serta bertanggung jawab dilapangan
secara tertulis kepada Pihak Pertama selama berlakunya kontrak ini.

B. SYARAT TEKNIS PENGANGKUTAN

1. Kendaraan langsir dan kendaraan pengangkutan harus standby dilapangan pada setiap hari
panen (TBS harus habis/tidak restan)

2. Truck pengangkut TBS harus dipasang jaring pengaman buah sewaktu dalam perjalanan
menuju PKS tidak diperkenankan keluar Afdeling sebelum dibuat SP angkutan oleh Asisten
Afdeling.

3. Kerusakan dan kecelakaan dalam melaksanakan pengangkutan TBS ditanggung sepenuhnya


oleh Pihak Kedua.

4. Pengamanan TBS dalam perjalanan dari TPH/Loding Kebun Damar Siput ke PKS yang
ditunjuk Pihak Pertama menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.

5. Pengangkutan TBS dari TPH/Loding harus habis setiap hari dan tidak dibenarkan ada TBS
restan, jika tejadi restan Pihak Kedua dikenakan denda sebesar Rp. 1.000,- per kilogram dan
akan dipotong pada setiap penagihan.

6. Apabila terjadi restan TBS dilapangan maka Pihak Pertama berhak untuk mengangkut TBS
restan tersebut ke PKS dan Pihak Pertama hanya membayar ongkos panen TBS Pihak
Kedua sebesar Rp. 165,- per Kg.

7. Apabila TBS restan dilapangan tersebut busuk atau hilang ( dicuri Pihak lain ) maka setiap
Kilogram TBS yang busuk dan hilang tersebut diperhitungkan sebesar Rp. 1.000,- per Kg
dan akan dipotong pada tagihan Pihak Kedua.

8. Apabila Pihak Pertama belum mempunyai truk sendiri untuk pengangkutan TBS dari loding
ke PKS, maka kontrak kerja kepada Pihak Kedua hanya dapat dilaksanakan pekerjaan panen
dan langsir buah dari TPH ke loding, dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Pihak
Kedua.

9. Apabila jalan utama dan jalan blok telah diperbaiki, sehingga truk dapat masuk ke jalan
blok dan memuat buah di TPH atau pelangsiran sudah lebih ringan dan cepat, maka biaya
pelangsiran tetap dibayarkan oleh Pihak Pertama (Paket SPJ Harga All-In).

10. Pihak Pertama akan menugaskan seorang Asisten untuk mengawasi pekerjaan Pihak Kedua
dilapangan.

11. Segala bentuk kerugian Pihak Kedua (bila terjadi maupun tidak terjadi) yang diakibatkan
oleh masalah keamanan, kelalaian pekerja (human error), kecelakaan kerja, dan sejenisnya,
ditanggung oleh Pihak Pertama dalam bentuk Fee Management sebesar Rp. 50,- per Kg dari
Netto PKS yang dihasil Pihak Kedua.

3
PASAL - 6 -
BIAYA PEKERJAAN

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat menetapkan besarnya harga pelaksanaan pekerjaan
yang dimaksud oleh ketentuan pasal tersebut diatas yaitu : Panen, Langsir dan Angkut sebagai
berikut :

- Panen = Rp. 165,- / Kg ( all in )


- Langsir dari TPH (Khusus Afd. IV) = Rp. 140,- / Kg ( all in )
- Angkut TBS ke PKS (jarak max 30 km) = Rp. 125,- / Kg ( all in )
- Fee Management (Keamanan Pihak Kedua) = Rp. 50,- / Kg ( all in )
Jumlah = Rp. 480,- / Kg ( all in )

2. Jarak angkutan 31 Km, harga angkutan di tambah Rp. 25,- per Kg.

3. Biaya tersebut sudah termasuk biaya pembelian material, upah kerja, biaya kesehatan pekerja /
kecelakaan dan keamanan Pihak Kedua (Fee Management).

4. PPh sebesar 1,5 % ditanggung oleh Pihak Kedua dan akan dipotong oleh Pihak Pertama setiap
kali pembayaran.

PASAL - 7 -
WAKTU PELAKSANAAN

1. Pekerjaan tersebut dimulai 21 September 2015 s/d 20 Maret 2016, dan dapat diperpanjang
dengan cara Pihak Kedua membuat penawaran ulang serta mendapat persetujuan Pihak
Pertama.

2. Apabila dalam tempo 15 ( lima belas hari ) ternyata belum tanda-tanda akan dimulai
pelaksanaan pekerjaan oleh Pihak kedua, maka Pihak Pertama dapat membatalkan Surat
Perjanjian ini secara sepihak dan megalihkan kepada Pihak Ketiga tanpa pemberitahuan lebih
dahulu.

PASAL - 8 -
PEMBAYARAN

1. Pembayaran baru dapat diusulkan kepada Direksi apabila Pihak Kedua telah lebih dahulu
memasukkan permohonan permintaan pembayaran kepada Pihak Pertama yang sebelumnya
telah diketahui dan ditanda tangani oleh Manager Kebun.

2. Pembayaran satu kali sebulan, setelah dikoreksi Bagian Produksi atau KTU, diperiksa oleh
Askep Kebun & diketahui oleh Manager Kebun serta disetujui oleh Direksi.

4
PASAL - 9 -
KENAIKAN HARGA

Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk menaikkan biaya panen dan langsir yang telah ditetapkan
dan disetujui oleh kedua belah pihak sebagaimana disebutkan dalam pasal 6 ( enam ) diatas tanpa
seizin tertulis dari Pihak Pertama.

PASAL - 10 -
PENYERAHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN

1. Pihak Kedua tidak diperkenankan menyerahkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada pihak
lain, kecuali atas seizin dari Pihak Pertama.

2. Bila Pihak Kedua melanggar ketentuan yang diatur dalam Pasal 10 ayat 1 ini, maka Pihak
Pertama berhak membatalkan Surat Perjanjian ini secara sepihak dan segala kerugian akibat
pembatalan tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.

PASAL - 11 -
KESELAMATAN KERJA

Pihak Kedua bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan dan kecelakaan kerja yaitu :

1. Seluruh tenaga kerja yang dipekerjakan Pihak Kedua sebagaimana Pasal 1 tersebut diatas.

2. Seluruh tenaga kerja yang bekerja untuk dan atas kepentingan untuk Pihak Kedua yang
melaksanakan pekerjaan tersebut.

PASAL - 12 -
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure ( keadaan darurat ) adalah suatu keadaan dimana pekerjaan tidak dapat
dilakukan disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi seperti :

a) Bencana atau bencana alam seperti : kebakaran, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-
lain keadaan yang sifatnya khusus dan tertentu.
b) Perang dan huru hara.
c) Tindakan pemerintah dalam bidang moneter

2. Bila hal-hal yang dimaksud oleh ketentuan Pasal 12 ayat 1 > a s/d c terjadi, maka Pihak Kedua
harus segera melaporkan kepada Pihak Pertama secara tertulis dalam tempo 3 x 24 jam
terhitung sejak dimulai kejadian.

3. Jika waktu yang ditentukan Pasal 12 ayat 2 diatas dilampaui, maka hak-hak Pihak Kedua atas
Force Majeure menjadi hapus ( Hilang ) kecuali atas dasar kebijaksanaan oleh Pihak Pertama.

5
PASAL - 13 -
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara musyawrah dan mufakat.

2. Dalam hal ini penyelesaiaan secara musyawarah dan mufakat tersebut tidak tercapai maka
kedua belah pihak sepakat memilih Domisili Hukum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Idi
Kab. Aceh Timur.

3. Segala hal hal yang belum tercantum dan diatur dalam perjanjian ini bilamana perlu akan
diatur kemudian dengan peraturan sendiri, tetap merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dengan perjanjian ini.

PASAL - 14 -
PENUTUP

Demikian Surat Perjanjian ini diperbuat, dimana masing masing Pihak membubuhi tanda
tangannya dalam rangkap 2 (dua) dan keduanya merupakan lembaran asli yang dibubui materai
cukup, lembaran asli pertama untuk Pihak Pertama dan lembaran asli kedua untuk Pihak Kedua.

Medan, 21 September 2015

Pihak Kedua Pihak Pertama


PEMBORONG a/n DIRUT PT. DAMAR SIPUT

(ISKANDAR ABD) ( CHAIRUL ARDIANSYAH, SP )

Cc : Yth Dewan Komisaris di KB Medan

Anda mungkin juga menyukai