Disusun Oleh:
Kelompok 8
1.Nur Rasyid Hadiyanto 15000117120040
2.Nabila Veliana 15000117140104
3.Siska Dwi S 15000117120030
4.Eko jaya F 15000117130112
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
A.HUBUNGAN INDUSTRIAL
1.Fungsi HRD :
2.Industrial Relations
- Boycott.
1.Definisi CSR.
positif terhadap masyarakat sekitar baik dari segi lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan.
RESPONSIBILITY
manfaat yang terbaik bagi stakeholders dengan cara memenuhi tanggung jawab
2. Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat
praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat
be ethical.
semua. Kata kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang
perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non
fiduciary responsibility”.
Keempat poin CSR ini perlu dipahami sebagai satu kesatuan yang dapat
terhadap masyarakat dan taat terhadap hukum yang berlaku. Sebaiknya, kegiatan
namun sudah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
Dunia usaha saat ini berkembang sangat pesat, dan semakin terasa
banyak orang serta mendorong kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat luas
(Wibisono 2007:95).
peraturan yang harus ditaati oleh perusahaan salah satunya adalah CSR
berasal dari inisiatif perusahaan dan bukan merupakan aktivitas yang dituntut
setempat, dan masyarakat pada umumnya. Hal ini dalam rangka mendukung
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat (Siti Kotijah: 2008)
John Elkington pada tahun 1997 dalam (Wibisono 2007) melalui bukunya
“Cannibals with Fork, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”.
“3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga mesti memperhatikan dan terlibat
Dalam gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab
yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan
dalam kondisi financial-nya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial
planet (lingkungan) adalah seimbang, tidak bisa mementingkan satu elemen saja.
perusahaan. Hal ini dapat dibenarkan, sebab jika suatu perusahaan hanya
mengejar keuntungan semata, bisa jadi lingkungan yang rusak dan masyarakat
1. Propfit (keuntungan)
Sosial (people)
Lingkungan (planet)
Ekonomi (profit)
2007: 34).
3. Planet (lingkungan)
sebagian besar dari kita masih kurang peduli dengan lingkungan sekitar.
(Wibisono 2007:37).
Disinilah perlunya penerapan konsep triple bottom line atau 3BL, yakni profit,
people, dan planet. Dengan kata lain, “jantung hati“ bisnis bukan hanya profit
(laba) saja, tetapi juga people (manusia) dan jangan lupa, planet (lingkungan)
(Wibisono 2007:37)
5.Manfaat CSR
pelaksanaan CSR. Dari uraian tersebut, tampak bahwa manfaat CSR bagi
secara sosial)
lebih luas
6. Manajemen CSR
Relation terkait program kerja CSR . Program kerja CSR ini bertujuan
mengubah masalah yang dihadapi public relation menjadi masalah yang juga
gambaran jelas akan sebuah masalah yang akan dan sedang dihadapi
membuat prediksi atau tujuan yang akan dicapai di masa depan (jangka
panjang).
juga sangat penting. Aksi dan komunikasi ini harus dijalankan pada saat
kesalahan komunikasi.
4. Evaluation
CSR kebanyakan diukur dari sudut berapa besar uang yang dikeluarkan.
Sebenarnya bukan uang saja, uang itu hanya sebagai nilai karena ada
nilai intangible yang sangat penting , artinya ada sesuatu yang tidak
dapat dinilai dengan uang atau bisa diartikan juga dengan integritas dan
nilai etika.
sifat GCG ini yaitu internal (sifatnya ke dalam) sifat ini menyangkut
mengetahui apa yang dibutuhkan, bukan apa yang ingin kita buat, maka
Oleh sebab itu hubungan antara employee relations dan industrial relations
sangatlah penting bagi sebuah perusahaan. Hubungan antara karyawan,
management, pihak industri, dan pihak- pihak lain yang bersangkutan haruslah
baik. Tidak boleh ada masalah yang berat. Kalaupun ada harus segera
diselesaikan karena berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan dan
jalannya perusahaan. Perusahaan yang baik tentu harus memiliki hubungan yang
baik antara employee dan industrial relationnya. Hubungan internal dan
eksternal harus seimbang supaya pertumbuhan perusahaanpun dapat berjalan
dengan baik dan memuaskan. Dan agar hasil yang didapatkanpun memuaskan
antara produsen, konsumen, dan masyarakat/public.
positif terhadap masyarakat sekitar baik dari segi lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan.
secara sosial)