Anda di halaman 1dari 10

Franchise Dunkin Donuts

Nama: Danendra Putra Nico

NPM: 120110180117

i|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena sampai saat ini kita
semua diberikan kesehatan yang sangat berharga, diberikan rezeki yang cukup serta masih
diberikan kesempatan untuk berkarya sehingga makalah yang bertemakan hubungan bisnis ini
dapat penulis selesaikan.

Tak lupa terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Djanuardi sebagai dosen mata kuliah
Hukum Bisnis yang telah memberikan kami kesempatan untuk mencurahkan ide dan gagasan
kami mengenai salah bentuk hubungan bisnis yaitu dalam bentuk franchise

Selaku penyusun makalah ini, kami berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca, lebih khusus lagi adik-adik tingkat kami kelak serta sesama rekan kelas kami
dalam hal memberikan informasi khususnya mengenai Franchise.

Dalam pengetikan dan penyampaian makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Oleh karena itulah, kami sebagai penyusun selalu terbuka dengan kritik dan saran
agar kami bisa menjadi lebih baik dalam penyusunan makalah ke depannya.

ii | P a g e
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................................ iv
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................. iv
1.2 Perumusan masalah .......................................................................................................................... v
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................. vi
2.1 Definisi Franchise (Waralaba) ........................................................................................................ vi
2.2 Latar Belakang Munculnya Franchise (Waralaba) ...................................................................... vi
2.3 Perbedaan Franchise dan Licencing .............................................................................................. vi
2.4 Dasar Hukum Franchise di Indonesia .......................................................................................... vii
BAB III : PEMBAHASAN ...................................................................................................................... viii
3.1 Profil Singkat Dunkin Donuts....................................................................................................... viii
3.2 Sejarah Singkat Dunkin Donuts ................................................................................................... viii
3.3 Visi dan Misi Dunkin Donuts .......................................................................................................... ix
3.4 Struktur Organisasi Dunkin Donuts .............................................................................................. ix
BAB IV : PENUTUP ................................................................................................................................... x

iii | P a g e
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Waralaba (franchise) pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine
Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh perusahaan
otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan bermotor dengan
menunjuk distributor waralaba pada tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-
perusahaan soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain.
Sedangkan di Inggris waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden
Egg pada tahun 1960an (Sumber: Majalah Info Franchise).

Sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 1970 dengan masuknya Shakey Pisa, KFC,
Swensen dan Burger King, bisnis waralaba di Indonesia mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat. Hingga tahun 1997 terdapat 265 perusahaan waralaba di Indonesia yang terdiri
dari 235 waralaba asing dan 30 waralaba lokal (Sumber: www.franchisekey.com). Krisis
moneter yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan bisnis waralaba mengalami
kemerosotan. Perusahaan-perusahaan waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai
rupiah yang terperosok sangat dalam dan kondisi perekonomian yang tidak menentu. Hingga
tahun 2000, waralaba asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal tersebut
disebabkan kondisi perekonomian dan politik Indonesia yang belum stabil karena adanya
mengalami perkembangan yang sangat pesat khususnya waralaba lokal yang terus
mengalami peningkatan.

Dunkin Donuts merupakan salah satu perusahaan waralaba yang ikut merasakan dampak
dari perekonomian Indonesia. Dunkin Donuts juga merupakan salah satu waralaba terbesar di
Indonesia oleh karena itu tim penyusun memilih dunkin donuts sebagai topik makalah
waralaba kali ini.

iv | P a g e
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah Dunkin Donuts?


2. Apa saja Visi dan Misi Dunkin Donuts?
3. Seperti apa profil organisasi dari Dunkin Donuts?

v|Page
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Franchise (Waralaba)


Pengertian Waralaba yaitu hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan
usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau
jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain
berdasarkan Perjanjian Waralaba (Pasal 1 butir 1 Permendag 31/2008).

2.2 Latar Belakang Munculnya Franchise (Waralaba)


Konsep franchise berkembang karena di satu sisi ada pengusaha yang sudah berhasil
dalam menjalankan bisnisnya, tetapi kekurangan modal untuk mengembangkan usaha lebih besar
lagi. Dan di sisi lain ada pihak yang memiliki modal, tetapi belum/tidak memiliki pengalaman
atau keahlian dalam berbisnis di bidang tersebut.( Hertanto Widodo, “Franchise Syariah why
not? artikel diakses pada 8 April 2019 dari http://hertantowidodo.com /franchise-syariah-why-
not.html)

2.3 Perbedaan Franchise dan Licencing


Pada kemitraan franchising, unit bisnis franchisee menggunakan brand dari franchisor
dan menerapkan cara berbisnis sesuai standarisasi dari franchisor. Franchisee menggunakan
desain outlet yang standar, peralatan yang standar, struktur organisasi yang standar, cara kerja
dan mengelola outlet yang standar, bahkan cara administrasi yang standar (seperti pelaporan
keuangan, penggajian, dan lain sebagainya). Sedangkan pada Licensee tidak diwajibkan
menggunakan format bisnis (seperti desain outlet, cara administrasi, dan lain sebagainya) yang
seragam, sejauh disetujui oleh Licensornya. Pada prakteknya kerjasama Licencing diterapkan
pada kemitraan bisnis fashion, media atau produksi makanan dan obat-obatan. (Burang Riyadi,
“Perbedaan FRANCHISING dan LICENSING” artikel di akses pada 8 April 2019 dari
https://www.franchiseglobal.com/perbedaan-franchising-dan-licensing.phtml)

vi | P a g e
2.4 Dasar Hukum Franchise di Indonesia
1. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba
2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 12/m-Dag/Per/3/2006 Tentang Ketentuan Dan
Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba.
3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 53/M-Dag/Per/8/2012 Tentang Penyelenggaraan
Waralaba
4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 57/M-Dag/Per/9/2014 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 53/M-Dag/Per/8/2012 Tentang Penyelenggaraan
Waralaba.
5. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 53/M-Dag/Per/8/2012 Tentang Penyelenggaraan
Waralaba.
6. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 58/M-Dag/Per/9/2014 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 07/M-Dag/Per/2/2013 Tentang Pengembangan
Kemitraan Dalam Waralaba Untuk Jenis Usaha Jasa Makanan Dan Minuman. Download
7. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 07/M-Dag/Per/2/2013 Tentang Pengembangan
Kemitraan Dalam Waralaba Untuk Jenis Usaha Jasa Makanan Dan Minuman.
8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 60/M-Dag/Per/9/2013 Tentang Kewajiban
Penggunaan Logo Waralaba.
9. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 68/M-Dag/Per/10/2012 Tentang Waralaba Untuk
Jenis Usaha Toko Modern.

vii | P a g e
BAB III : PEMBAHASAN
3.1 Profil Singkat Dunkin Donuts
Nama Perusahaan : Dunkin Donuts

Industri : Food and Beverage Coffeehouse

Didirikan : 1950, Quincy, Massachusetts, U.S.

Pendiri : William Rosenberg

Kantor Pusat : Canton, Massachusetts, U.S.

Cabang : 11.000 Kedai

Wilayah Operasi : Seluruh dunia

Tokoh Penting : Nigel Travis ( Chairman )

Produk : Bakery, Hot beverage, ice beverage, sandwich

Pendapatan : US$828.9 million (2016)

Induk: Dunkin’ Brands

Situs Web : DunkinDonuts.com

3.2 Sejarah Singkat Dunkin Donuts


Dunkin' Donuts adalah restoran dan waralaba makanan internasional yang
mengkhususkan dalam donat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1950 oleh William
Rosenberg di Quincy, Massachusetts. Dunkin Donuts sekarang ini merupakan restoran donat
terbesar di dunia, dengan hampir 7.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 35
negara.

Dunkin' Donuts hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada awal tahun 1990-an. Saat
ini, Dunkin' Donuts sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

viii | P a g e
3.3 Visi dan Misi Dunkin Donuts
VISI:

Selalu menjadi tempat yang diinginkan untuk minuman kopi yang lezat dan produk
donat & roti gratis untuk dinikmati bersama keluarga dan teman

MISI:

Selalu menjadi tempat yang diinginkan untuk minuman kopi yang luar biasa dan
produk donat & roti gratis untuk dinikmati bersama keluarga dan teman. Untuk menjadi
penyedia terkemuka berbagai minuman lezat & produk panggang di seluruh kerajaan dalam
lingkungan yang nyaman, santai, ramah, yang menjamin tingkat tertinggi dari produk berkualitas
dan nilai terbaik untuk uang.

Menyediakan tamu kami, layanan elegan dan pengalaman tak terlupakan untuk memenuhi
harapan mereka dalam setiap kunjungan.

3.4 Struktur Organisasi Dunkin Donuts


Nigel Travis sebagai Non-Executive Chairman of the board

Dave Hoffmann sebagai CEO Dunkin Brands dan President dari Dunkin Donuts US

Raul Alvarez sebagai Lead Independent Director

Linda Boff sebagai CMO

Irene Chang Britt sebagai Presideny

Anthony DiNovi sebagai Co-President

Michael Hines sebagai Executive Vice President dan CFO

Mark Nunnelly sebagai Special Advisor

Carl Sparks sebagai CEO of Academic Partnership

ix | P a g e
BAB IV : PENUTUP

Setelah pemaparan di atas menjelaskan bahwa Dunkin Donuts adalah salah


satu perusahaan waralaba di Indonesia yang sudah ada sejak 1990an. Dunkin
Donuts juga merupakan usaha waralab yang mengikuti proses pendaftaran
franchise hokum di Indonesia dengan baik sehingga keberadaannya masih eksis
sampai saat ini.

x|Page

Anda mungkin juga menyukai