Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Partai Politik Mahasiswa

SENAT MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Office : Gedung KH Hasyim Asy’ari Lantai II IAIN Salatiga
Jl. Lkr. Sel. Salatiga, Pulutan,Sidorejo, Kota Salatiga
E-mail: sema@iainsalatiga.ac.id. Website: senatmahasiswaiainsalatiga.blogspot.com
UNDANG-UNDANG ORGANISASI MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
PARTAI POLITIK MAHASISWA
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN MEMOHON PETUNJUK ALLAH SWT
KETUA DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA,
Menimbang :
a. Bahwa untuk menjadi landasan hukum kinerja Senat Mahasiswa (SEMA),

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA)
Fakultas, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas, Himpunan
Mahasiswa Program Studi (HMPS), serta Komisi Pemilihan Umum
Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga serta
demi mewujudkan kelancaran kegiatan maka perlu adanya Undang-
Undang Partai Politik Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga;
b. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam bentuk keputusan.
Mengingat :
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan lembar Negara Republik Indonesia 4301);
b. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
1
SENAT MAHASISWA
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Apratur Sipil Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara
f. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014 tentang
Perubahan STAIN Salatiga menjadi IAIN Salatiga (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 284);
h. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Salatiga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 244);
i. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1495);
j. Peraturan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 2016 tentang Statuta Institut
Agama Islam Negeri Salatiga;
k. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4691 Tahun 2016
tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam;
2
SENAT MAHASISWA
l. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 4962 Tahun 2016

tentang Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan
Kemahasiswaan Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam;
m. Hasil Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) XII pada hari Kamis, 27
Desember tahun 2018;
n. Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 7, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15,
Pasal 16, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 24, dan Pasal 25 Undang-Undang Dasar
Organisasi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2019;
3
SENAT MAHASISWA
Dengan Persetujuan Bersama
SENAT MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
dan
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK MAHASISWA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
(1) Partai Politik Mahasiswa adalah organisasi Politik mahasiswa IAIN Salatiga yang dibentuk
oleh Mahasiswa IAIN Salatiga secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita
untuk memilih menempatkan dan menetapkan serta untuk memperjuangkan kepentingan
anggota dan mahasiswa dengan system keterwakilan yang terbuka bebas dan aktif melalui
pemilihan Umum Raya Mahasiswa.
(2) Anggaran Dasar Partai Politik Mahasiswa, selanjutnya disingkat AD, adalah peraturan dasar
Partai Politik mahasiswa.
(3) Anggaran Rumah Tangga Partai Politik Mahasiswa, selanjutnya disingkat ART, adalah
peraturan yang dibentuk sebagai penjabaran AD.
(4) Pendidikan Politik mahasiswa adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak,
kewajiban, dan tanggung jawab setiap Mahasiwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4
SENAT MAHASISWA
(5) Keuangan Partai Politik Mahasiswa adalah semua hak dan kewajiban Partai Politik
Mahasiswa yang dapat dinilai dengan uang, berupa uang, atau barang serta segala
bentuk kekayaan yang dimiliki dan menjadi tanggung jawab Partai Politik mahasiswa.
BAB II
PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK MAHASISWA
Pasal 2
(1) Partai Politik mahasiswa didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 400 (Empat ratus)
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang diakui statusnya secara
administratif oleh dan KPUM.
(2) Pendiri, pengurus dan anggota Partai Politik mahasiswa dilarang merangkap sebagai anggota
Partai Politik mahasiswa lain.
(3) Pendirian dan pembentukan Partai Politik mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyertakan 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan
(4) Syarat administratif yang mana disebutkan dalam ayat (1) harus memuat Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga disertai kepengurusan tingkat Institut (pusat), Fakultas
(daerah) dan dan disertai foto copy KTM anggota.
(5) AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat paling sedikit:
a. Asas dan ciri Partai Politik mahasiswa;
b. Visi dan misi Partai Politik mahasiswa;
c. Nama, lambang, dan tanda gambar Partai Politik mahasiswa;
d. Tujuan dan fungsi Partai Politik mahasiswa;
e. Organisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan;
f. Kepengurusan Partai Politik mahasiswa;
g. Mekanisme rekrutmen keanggotaan Partai Politik Mahasiswa dan jabatan Politik
mahasiswa;
h. Sistem kaderisasi;
5
SENAT MAHASISWA
i. Mekanisme pemberhentian anggota Partai Politik mahasiswa;

j. Peraturan dan keputusan Partai Politik mahasiswa;
k. Pendidikan Politik mahasiswa;
l. Keuangan Partai Politik mahasiswa; dan
m. Mekanisme penyelesaian perselisihan internal Partai Politik mahasiswa.
Pasal 3
Partai Politik mahasiswa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus didaftarkan pada
KPUM dengan syarat:
(1) Memiliki naskah pendeklarasian pendirian partai Politik mahasiswa yang dibubuhi oleh
tanda tangan deklarator lengkap dengan NIM nya;
(2) Nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda gambar yang telah dipakai secara sah
oleh Partai Politik Mahasiswa lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
(3) Kepengurusan pada setiap Fakultas dan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari jumlah
Jurusan pada Fakultas yang bersangkutan;
(4) Mempunyai alamat dan nomor kontak yang bisa dihubungi.
Pasal 4
(1) Partai Politik mahasiswa harus didaftarkan ke KPUM Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
(2) KPUM menerima pendaftaran dan melakukan penelitian dan/atau verifikasi kelengkapan dan
kebenaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.
(3) Pengesahan partai Politik mahasiswa sebagai peserta PEMIRA dilakukan oleh KPUM
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah penerimaan pendaftaran sebagai mana dimaksud
pada ayat (1)
(4) Pengesahan partai Politik mahasiswa sebagai mana dimaksud pada ayat (3) di umumkan
kepada mahasiswa oleh KPUM.
6
SENAT MAHASISWA
Pasal 5
(1) AD dan ART dapat diubah sesuai dengan dinamika dan kebutuhan Partai Politik mahasiswa.
(2) Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan hasil
forum tertinggi pengambilan keputusan Partai Politik Mahasiswa.
(3) Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didaftarkan ke
KPUM paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak terjadinya perubahan tersebut.
(4) Pendaftaran perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyertakan Konsideran
mengenai perubahan AD dan ART.
BAB III
ASAS DAN CIRI
Pasal 6
(1) Asas Partai Politik mahasiswa tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, UU Ormawa dan peraturan lain yang
berlaku di IAIN Salatiga
(2) Setiap partai Politik mahasiswa mahasiswa dapat mencantumkan ciri tertentu sesuai dengan
kehendak dan cita-citanya yang tidak bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UU Ormawa IAIN Salatiga dan peraturan
lain yang berlaku di IAIN Salatiga.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 7
(1) Tujuan umum partai Politik mahasiswa adalah :
a. Mewujudkan cita-cita mahasiswa IAIN Salatiga sebagai mana dimaksud dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
7
SENAT MAHASISWA
b. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi

kedaulatan mahasiswa IAIN Salatiga.
(2) Tujuan khusus partai Politik mahasiswa adalah:
a. Sarana memilih menempatkan dan menetapkan perwakilan mahasiswa secara terbuka,

langsung dan demokratis di lingkungan organisasi mahasiswa IAIN Salatiga
b. Meningkatkan partisipasi Politik mahasiswa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan

Politik mahasiswa sebagai media pembelajaran Politik yang benar dan beretika;
c. Memperjuangkan cita-cita Partai Politik mahasiswa dalam kehidupan berbangsa, dan

bernegara; khususnya di lingkungan IAIN Salatiga.
d. Membangun etika dan budaya Politik dalam kehidupan bermasyarakat di kampus IAIN
Salatiga
(3)Tujuan partai Politik mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diwujudkan secara konstitusional.
Pasal 8
Partai Politik mahasiswa berfungsi sebagai sarana :
1) Pendidikan Politik bagi anggotanya dan mahasiswa IAIN Salatiga secara luas agar menjadi
mahasiswa yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dikampus
IAIN Salatiga
2) Penciptaan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan mahasiswa
3) Penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi Politik mahasiswa secara konstitusional dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan mahasiswa.
4) Partisipasi dan mode keterwakilan mahasiswa IAIN Salatiga
5) Rekruitmen Politik mahasiswa dalam proses pengisian jabatan Politik mahasiswa melalui
mekanisme penempatan dan menetapkan perwakilan mahasiswa secara terbuka, langsung dan
demokratis dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender
8
SENAT MAHASISWA
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 9
Partai Politik mahasiswa berhak :
1) Memperoleh perlakuan yang sama, sederajat dan adil dari seluruh civitas akademika IAIN
Salatiga
2) Mengatur dan mengurus rumah tangga partai secara mandiri
3) Memperoleh hak cipta atas nama, lambang dan tanda gambar partainya dari KPUM sesuai
dengan peraturan yang berlaku
4) Ikut serta dalam pemilihan umum raya untuk memilih anggota Senat Institut dan/atau
Fakultas, Ketua dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) institut dan/atau fakultas
yang dilakukan secara serentak sesuai dengan ketentuan peraturan-peraturan tentang
pemilihan Umum Raya Mahasiswa IAIN Salatiga
5) Membentuk fraksi di tingkat Senat Mahasiswa Istitut dan Fakultas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
6) Mengajukan calon untuk mengisi keanggotaan di Senat Mahasiswa di tingkatan Institut dan
Fakultas
7) Mengusulkan penggantian antar waktu anggotanya di lembaga Senat Mahasiswa Institut

dan/atau Fakultas sesuai dengan peraturan yang berlaku
8) Mengusulkan pemberhentian anggotanya di Senat Mahasiswa Institut dan/atau Fakultas

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9) Mengusulkan pergantian antar waktu anggotanya di Senat Mahasiswa Institut dan/atau

Fakultas sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
10) Mengusulkan calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA Institut dan/atau Fakultas apabila partai
memiliki suara 30 % di senat mahasiswa Institut dan/fakultas
9
SENAT MAHASISWA
11) Melakukan koalisi atau tidak melakukan koalisi dengan partai lain
Pasal 10
Partai Politik Mahasiswa berkewajiban :
(1) Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 UU Ormawa IAIN Salatiga dan peraturan lain yang berlaku di lingkup IAIN
Salatiga
(2) Memelihara dan mempertahankan keutuhan mahasiswa IAIN Salatiga
(3) Berpartisispasi dalam kemajuan IAIN Salatiga
(4) Menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi dan hak-hak asasi Mahasiswa di IAIN
Salatiga
(5) Menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum;
(6) Melakukan pendidikan Politik dan menyalurkan aspirasi Politik sebagai model keterwakilan
bagi mahasiswa IAIN Salatiga
(7) Menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum raya
(8) Melakukan pendaftaran dan memelihara ketertiban data anggota, membuat pembukuan,
memelihara daftar penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterimanya, serta terbuka dan
diketahui oleh mahasiswa.
10
SENAT MAHASISWA
BAB VI
KEANGGOTAAN DAN KEDAULATAN ANGGOTA
Pasal 11
(1) Mahasiswa IAIN Salatiga yang terdaftar dan di akui oleh Institut keberadaanya dengan di
tunjukkan bukti KTM
(2) Keanggotaan Partai Politik mahasiswa bersifat sukarela, terbuka, dan tidak diskriminatif
bagi Mahasiswa IAIN Salatiga yang menyetujui AD dan ART.
Pasal 12
(1) Kedaulatan Partai Politik mahasiswa berada di tangan anggota yang dilaksanakan menurut
AD dan ART.
(2) Anggota Partai Politik mahasiswa mempunyai hak dalam menentukan kebijakan serta hak
memilih dan dipilih.
(3) Anggota Partai Politik mahasiswa wajib mematuhi dan melaksanakan AD dan ART serta
berpartisipasi dalam kegiatan Partai Politik mahasiswa.
Pasal 13
(1) Anggota Partai Politik mahasiswa diberhentikan keanggotannya dari Partai Politik
mahasiswa apabila:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri secara tertulis;
c. Menjadi anggota Partai Politik mahasiswa lain; atau
d. Melanggar AD dan ART.
e. Terancam drop out
11
SENAT MAHASISWA
(2) Tata cara pemberhentian keanggotaan Partai Politik mahasiswa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam peraturan Partai Politik Mahasiswa.
(3) Dalam hal anggota Partai Politik Mahasiswa yang diberhentikan adalah anggota Senat
mahasiswa, pemberhentian dari keanggotaan Partai Politik Mahasiswa diikuti dengan
pemberhentian dari keanggotaan Senat Mahasiswa Institut dan/atau Fakultas sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
BAB VII
ORGANISASI DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 14
(1) Organisasi Partai Politik mahasiswa terdiri atas:
a. Organisasi tingkat Institut;
b. Organisasi tingkat Fakultas.
(2) Organisasi Partai Politik mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
hubungan kerja yang bersifat hierarkis.
12
SENAT MAHASISWA
BAB VIII
KEPENGURUSAN
Pasal 15
(1) Partai Politik mahasiswa mempunyai kepengurusan tingkat Institut dan mempunyai
kepengurusan sampai tingkat Fakultas atau sebutan lain.
(2) Kepengurusan partai Politik mahasiswa di setiap tingkat dipilih secara demokratis melalui
forum musyawarah partai Politik mahasiswa sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART).
(3) Dalam hal terjadi pergantian atau penggantian kepengurusan partai Politik mahasiswa
masing-masing tingkatan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
susunan pengurus baru didaftarkan kepada KPUM paling lambat 7 (Tujuh) hari terhitung
sejak terjadinya pergantian atau penggantian kepengurusan tersebut
(4) KPUM memberikan keputusan terdaftar kepada pengurus baru sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3) paling lambat tujuh (7) hari setelah pendaftaran diterima
Pasal 16
Kepengurusan Partai Politik mahasiswa tingkat Institut, Fakultas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 disusun dengan memperhatikan keterwakilan perempuan paling rendah 30% (tiga puluh
persen) yang diatur dalam AD dan ART Partai Politik mahasiswa mahasiswa masing-masing.
13
SENAT MAHASISWA
Pasal 17
(1) Apabila terjadi keberatan dari sekurang-kurangnya setengah peserta forum musyawaroh
atau terdapat kepengurusan ganda partai Politik mahasiswa yang didukung oleh sekurang-
kurangnya setengah peserta forum musyawarah sebagaimana dimaksud dalam pasal 15
keberatan itu diselesaikan melalui musyawaroh untuk mufakat internal partai Politik
mahasiswa.
(2) Selama dalam proses penyelesaian, kepengurusan partai Politik mahasiswa yang
bersangkutan dilaksanakan untuk sementara oleh pengurus partai Politik mahasiswa hasil
forum musyawaroh sebagaimana dimaksud dalam pasal 15.
Pasal 18
Pengurus dan atau anggota partai Politik mahasiswa yang berhenti atau diberhentikan dari
kepengurusan dan atau keanggotaan partainya tidak dapat membentuk kepengurusan atas partai
Politik mahasiswa yang sama.
BAB IX
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19
Pengambilan keputusan Partai Politik Mahasiswa di setiap tingkatan dilakukan secara

demokratis.
Pasal 20
Pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 sesuai dengan AD dan ART
Partai Politik mahasiswa.
14
SENAT MAHASISWA
BAB X
REKRUTMEN ANGGOTA PARTAI POLITIK MAHASISWA
Pasal 21
(1) Partai Politik mahasiswa melakukan rekrutmen terhadap Mahasiswa IAIN Salatiga untuk
menjadi:
a. Anggota Partai Politik Mahasiswa;
b. Bakal calon anggota Senat Mahasiswa (SEMA) Institut dan/atau Fakultas
c. Bakal calon Ketua dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa Institut dan/atau Fakultas IAIN
Salatiga;
(2) Rekrutmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara demokratis dan terbuka
sesuai dengan AD dan ART serta peraturan perundang-undangan.
(3) Penetapan atas rekrutmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan
dengan keputusan pengurus Partai Politik mahasiswa sesuai dengan AD dan ART.
BAB XI
PERATURAN DAN KEPUTUSAN PARTAI POLITIK MAHASISWA
Pasal 22
Partai Politik Mahasiswa berwenang membentuk dan menetapkan peraturan dan/atau keputusan
Partai Politik Mahasiswa berdasarkan AD dan ART serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
15
SENAT MAHASISWA
BAB XII
PENDIDlKAN POLITIK MAHASISWA
Pasal 23
(1) Partai Politik Mahasiswa melakukan pendidikan Politik bagi Mahasiswa sesuai dengan
ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender
dengan tujuan antara lain:
a. Meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban Mahasiswa IAIN dalam kehidupan Civitas
akademika yang berbasis kemahasiswaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan;
b. Meningkatkan partisipasi Politik mahasiswa dan inisiatif mahasiswa dalam kehidupan

Civitas akademika yag berbasis kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan;
c. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter Mahasiswa yang

cinta akan almamater IAIN Salatiga dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan
kampus IAIN Salatiga.
(2) Pendidikan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk membangun
etika dan budaya Politik mahasiswa sesuai dengan Pancasilia dan Tri darma Perguruan
tinggi.
16
SENAT MAHASISWA
BAB XIII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN PARTAI POLITIK MAHASISWA
Pasal 24
(1) Perselisihan Partai Politik mahasiswa diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat.
(2) Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai,
penyelesaian perselisihan Partai Politik mahasiswa difasilitasi (mediasi) oleh KPU
Mahasiswa.
Pasal 25
(1) Perkara Partai Politik Mahasiswa berkenaan dengan ketentuan Undang-Undang ini diajukan
melalui KPU Mahasiswa.
(2) Putusan KPU Mahasiswa adalah putusan tingkat pertama dan terakhir, dan hanya dapat
diajukan kasasi wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama.
(3) Perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselesaikan oleh KPU Mahasiswa paling lama
15 (Lima belas) hari sejak gugatan perkara terdaftar di KPU Mahasiswa dan oleh Wakil
Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama paling lama 7 (tujuh) hari sejak memori
kasasi diajukan ke Waki Rektor 3.
17
SENAT MAHASISWA
BAB XIV
KEUANGAN
Pasal 26
(1) Keuangan Partai Politik mahasiswa bersumber dari:
a. Iuran anggota;
b. Sumbangan yang sah menurut hukum; dan
(2) Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat berupa uang, barang,
dan/atau jasa.
Pasal 27
(1) Sumbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) yang diterima Partai Politik
Mahasiswa berasal dari:
a. perseorangan anggota Partai Politik mahasiswa yang pelaksanaannya diatur dalam AD

dan ART;
b. perusahaan dan/ atau badan usaha, yag tidak terbatas.
(2) Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada prinsip kejujuran,
sukarela, keadilan, terbuka, tanggung jawab, serta kedaulatan dan kemandirian Partai Politik
mahasiswa.
Pasal 28
(1) Sumber keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 merupakan pendapatan yang dapat
digunakan untuk pengeluaran dalam pelaksanaan program, mencakup pendidikan Politik
mahasiswa, dan operasional sekretariat Partai Politik mahasiswa.
18
SENAT MAHASISWA
(2) Penerimaan dan pengeluaran keuangan Partai Politik mahasiswa dikelola melalui
Pembukuan kas Partai Politik mahasiswa.
(3) Pengurus Partai Politik mahasiswa di setiap tingkatan melakukan pencatatan atas semua
penerimaan dan pengeluaran keuangan Partai Politik mahasiswa.
Pasal 29
Pengurus Partai Politik mahasiswa di setiap tingkatan organisasi menyusun laporan

pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan sebagai bukti penaftaran ke KPU
Mahasiswa.
Pasal 30
Hasil pemeriksaan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan Partai

Politik mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 terbuka untuk diketahui anggota.
Pasal 31
Pengelolaan keuangan Partai Politik mahasiswa diatur lebih lanjut dalam AD dan ART.
19
SENAT MAHASISWA
BAB XV
LARANGAN
Pasal 32
(1) Partai Politik mahasiswa dilarang menggunakan nama, lambang, atau tanda gambar yang
sama dengan:
a. Bendera atau lambang negara Republik Indonesia;
b. Bendera atau lambang IAIN Salatiga;
c. Lambang lembaga negara atau lambang Pemerintah;
d. Lambang lembaga di bawah Naungan IAIN Salatiga;
e. Nama, bendera, lambang negara lain atau lembaga/badan internasional;
f. Nama, bendera, simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang;
g. Nama atau gambar seseorang; atau
h. Yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama,

lambang, atau tanda gambar Partai Politik mahasiswa lain.
(2) Partai Politik Mahasiswa dilarang:
a. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, peraturan perundang-undangan, Keputusan Direktoral jendral
Pendidikan No.4926 Th 2016 dan/atau UU Ormawa IAIN Salatiga dan peraturan yang
berlaku di IAIN Salatiga;
b. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan IAIN Salatiga dan
NKRI.
(3) Partai Politik Mahasiswa dilarang:
a. Menerima sumbangan berupa uang, barang, ataupun jasa dari pihak mana pun tanpa
mencantumkan identitas yang jelas;
20
SENAT MAHASISWA
b. Meminta atau menerima dana dari badan usaha milik IAIN Salatiga, UKM dan/atau UKK
IAIN Salatiga atau dengan sebutan lainnya;atau
c. Menggunakan fraksi di Senat Mahasiswa Institut dan atau Fakultas sebagai sumber
pendanaan Partai Politik mahasiswa.
d. Partai Politik Mahasiswa dilarang menganut dan mengembangkan serta menyebarkan

ajaran atau paham Islam Garis keras atau semacamnya.
BAB XVI
PEMBUBARAN DAN PENGGABUNGAN PARTAI POLITIK MAHASISWA
Pasal 33
Partai Politik mahasiswa bubar apabila:
a. Membubarkan diri atas keputusan sendiri;
b. Menggabungkan diri dengan Partai Politik mahasiswa lain; atau
c. Dibubarkan oleh KPU Mahasiswa.
Pasal 34
Pembubaran Partai Politik mahasiswa atas keputusan sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal
(33) nomor 1 dilakukan berdasarkan AD dan ART.
Pasal 35
(1) Penggabungan Partai Politik Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf
b dapat dilakukan dengan cara:
a. Menggabungkan diri membentuk Partai Politik Mahasiswa baru dengan nama,

lambang, dan tanda gambar baru; atau
21
SENAT MAHASISWA
b. Menggabungkan diri dengan menggunakan nama, lambang, dan tanda gambar salah
satu Partai Politik Mahasiswa.
(2) Partai Politik mahasiswa baru hasil penggabungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.
(3) Partai Politik Mahasiswa yang menerima penggabungan Partai Politik mahasiswa lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak diwajibkan untuk memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.
Pasal 36
Pembubaran Partai Politik Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 di beritahukan

kepada KPU Mahasiswa.
Pasal 37
Pembubaran Partai Politik mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 diumumkan dalam
Berita dan atau media Kampus IAIN Salatiga.
BAB XVII
PENGAWASAN
Pasal 38
Pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang ini dilakukan oleh BAWASLU yang

berwenang secara fungsional sesuai dengan undang -undang.
22
SENAT MAHASISWA
BAB XVIII
SANKSI
Pasal 39
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 6 ayat
1, dan Pasal 32 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa penolakan pendaftaran Partai
Politik mahasiswa sebagai badan hukum oleh KPU Mahasiswa.
(2) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dikenai sanksi
administratif berupa teguran oleh KPU Mahasiswa.
(3) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dikenai sanksi
administratif berupa penghentian dari keikut sertaan pemilu raya mahasiswa setelah
sebelumnya diberi teguran.
(4) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat 2 dan 3 dikenai
sanksi pembubaran Partai Politik Mahasiswa oleh KPU Mahasiswa.
BAB XIX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 40
(1) Partai Politik mahasiswa yang menurut undang-undang tentang partai Politik mahasiswa
telah disahkan sebagai badan hukum oleh KPUM diakui keberadaannya dan wajib
menyesuaikan dengan ketentuan undang-undang ini selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak
berlakunya pengakuan secara hukum oleh KPUM.
(2) Partai Politik mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibatalkan keabsahannya sebagai badan hukum dan tidak diakui keberadaannya menurut
undang-undang ini.
23
SENAT MAHASISWA
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 41
Apabila terdapat hal-hal yang belum tercantum dalam undang-undang ini, kewenangan
sepenuhnya diberikan kepada KPUM dengan pertimbangan dari Senat Mahasiswa IAIN Salatiga
Pasal 42
Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan :
Di : Salatiga
Tanggal : 1 Agustus 2019
Pukul : 17 : 05 WIB
24

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Partai Politik Mahasiswa

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Partai Politik Mahasiswa

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

SENAT MAHASISWA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

UNDANG-UNDANG ORGANISASI MAHASISWA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

NOMOR 4 TAHUN 2019

PARTAI POLITIK MAHASISWA

DENGAN MEMOHON PETUNJUK ALLAH SWT

KETUA DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA,

a. Bahwa untuk menjadi landasan hukum kinerja Senat Mahasiswa (SEMA),

b. Bahwa untuk itu perlu dituangkan dalam bentuk keputusan.

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Apratur Sipil Negara

l. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 4962 Tahun 2016

Dengan Persetujuan Bersama

SENAT MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK MAHASISWA

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK MAHASISWA

i. Mekanisme pemberhentian anggota Partai Politik mahasiswa;

(1) Tujuan umum partai Politik mahasiswa adalah :

b. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi

(2) Tujuan khusus partai Politik mahasiswa adalah:

a. Sarana memilih menempatkan dan menetapkan perwakilan mahasiswa secara terbuka,

b. Meningkatkan partisipasi Politik mahasiswa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan

c. Memperjuangkan cita-cita Partai Politik mahasiswa dalam kehidupan berbangsa, dan

Partai Politik mahasiswa berfungsi sebagai sarana :

4) Partisipasi dan mode keterwakilan mahasiswa IAIN Salatiga

HAK DAN KEWAJIBAN

Partai Politik mahasiswa berhak :

2) Mengatur dan mengurus rumah tangga partai secara mandiri

7) Mengusulkan penggantian antar waktu anggotanya di lembaga Senat Mahasiswa Institut

8) Mengusulkan pemberhentian anggotanya di Senat Mahasiswa Institut dan/atau Fakultas

9) Mengusulkan pergantian antar waktu anggotanya di Senat Mahasiswa Institut dan/atau

Partai Politik Mahasiswa berkewajiban :

(1) Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

(2) Memelihara dan mempertahankan keutuhan mahasiswa IAIN Salatiga

(3) Berpartisispasi dalam kemajuan IAIN Salatiga

(5) Menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum;

(7) Menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum raya

KEANGGOTAAN DAN KEDAULATAN ANGGOTA

b. Mengundurkan diri secara tertulis;

c. Menjadi anggota Partai Politik mahasiswa lain; atau

d. Melanggar AD dan ART.

e. Terancam drop out

ORGANISASI DAN TEMPAT KEDUDUKAN

(1) Organisasi Partai Politik mahasiswa terdiri atas:

a. Organisasi tingkat Institut;

b. Organisasi tingkat Fakultas.

Pengambilan keputusan Partai Politik Mahasiswa di setiap tingkatan dilakukan secara

REKRUTMEN ANGGOTA PARTAI POLITIK MAHASISWA

a. Anggota Partai Politik Mahasiswa;

b. Bakal calon anggota Senat Mahasiswa (SEMA) Institut dan/atau Fakultas

PERATURAN DAN KEPUTUSAN PARTAI POLITIK MAHASISWA

PENDIDlKAN POLITIK MAHASISWA

b. Meningkatkan partisipasi Politik mahasiswa dan inisiatif mahasiswa dalam kehidupan

c. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter Mahasiswa yang

PENYELESAIAN PERSELISIHAN PARTAI POLITIK MAHASISWA

(1) Keuangan Partai Politik mahasiswa bersumber dari:

b. Sumbangan yang sah menurut hukum; dan

a. perseorangan anggota Partai Politik mahasiswa yang pelaksanaannya diatur dalam AD

b. perusahaan dan/ atau badan usaha, yag tidak terbatas.

Pengurus Partai Politik mahasiswa di setiap tingkatan organisasi menyusun laporan