Disusun Oleh :
1. Dhoni Joko Wicaksono (18.21.0005)
2. Ahmad Susanto (18.21.0010)
3. Muhamad Irvan (18.21.0011)
4. A. Hidayatusofian (18.21.0012)
5. Anindya Syahma Nabila (18.21.0013)
6. Achmad Akbar Romadhon (18.21.0014)
2. Keturunan
Salah satu yang menjadi dasar dalam penurunan moral dan etika adalah berasal dari
nenek moyang. Dalam Daras (2006) diilustrasikan bahwa manusia itu ibarat satu
pohon, dari batang ke cabang, kemudian dari cabang ke ranting akan
menunjukkan kesamaan atau paling tidak kemiripan. Begitu pula dalam diri
manusia, moral manusia adalah sebagian dari apa yang diwariskan oleh nenek
moyang. Selain fisik yang sama, kemungkinan akan memiliki sikap, perasaan, dan
etika dalam hidup yang sama. Sikap umum hingga khusus yang dapat diwariskan
adalah sebagai berikut ini:
1. Manusia menurunkan selain sifat fisik juga mental yang berupa pembawaan
mental, moral, etika dan perasaan yang diwariskan kepada generasi selanjutnya,
hal ini adalah sebuah keistimewaan bagi manusia.
2. Selain sifat manusia yang diwariskan secara general, terdapat juga pengaruh dari
kebangsaan, suku atau ras. Umumnya setiap negara, suku dsb akan mewariskan
sifat-sifat khusus yang berasal dari hasil kebudayaan nilai norma yang terbentuk
di masyarakatnya. Hal ini termasuk ke dalam aspek Antropoligi dan Etnologi.
3. Sifat yang paling inti adalah sifat yang diturunkan oleh keluarga yang dipimpin
oleh kedua orang tua sebagai indukkan. Sifat fisik akan sangat nyata
kemiripannya atau kesamaannya, begitu juga dengan pewarisan tentang sikap,
nilai dan norma yang tertanam di dalam jiwa manusia yang menghadirkan bentuk
moral padanya.
3. ‘Azam
‘Azam adalah sebuah kemauan atau keinginan yang keras yang hadir dalam
pemikiran dan hati manusia untuk dpat melaksanakan suatu hal tertentu. ‘Azam
ini akan membawa manusia dalam kekerasan hati untuk berlaku yang baik atau
yang buruk. Telah dicontohkan pada diri Rasulullah SAW, tentang sikap keras
pada pendirian dan kemauan yang besar untuk bertahan dalam menghadapai
sesuatu demi kebaikan, hal inilah yang seharusnya kita contoh. Ada dua contoh
kehendak yaitu:
• Kelemahan kehendak, yaitu sikap kurang adanya kemauan untuk berjuang, untuk
bertahan atau dengan kata lain dapat digambarkan sebagai sikap mudah menyerah.
Kurangnya kemauan menyebabkan manusia malas untuk berusaha.
• Kehendak yang kuat tetapi kearah yang salah, hal ini dapat ditunjukkan dengan
pola hidup yang merusak dan dzalim.
4. Dlamir atau suara Batin
Suara batin adalah sebuah panggilan atau perasaan senang atau tidak senang terhadap
suatu perbuatan yang telah dia lakukan sediri. Sederhananya, apabila kita
melakukan kesalahan yang melanggar dari batasan yang telah ditetapkan maka
akan timbul rasa sesal atau rasa bersalah karena perbuatan yang telah kita lakukan.
Peran hati dalam hal ini adalah untuk mencegah kita melakukan keburukan dan
berubah untuk melakukan kebaikan. Panggilan hati lebih utamanya adalah
panggilan untuk berbuat kebaikan yang merupakan kewajiban umat manusia.
5. Kebiasaan
Perilaku yang dilakukan berulang-ulang sehingga menyebabkan syaraf otak kita
menjadi terpengaruh dan menjadikannya perbuatan rutinan yang kita lakukan.
Secara lebih rinci, setiap kali kita melakukan perbuatan maka hal itu akan
membekas di dalam otak kita, maka apabila kita diminta untuk mengulanginya
maka akan lebih mudah bagi kita. Setiap kali perbuatan itu dilakukan akan
semakin memberikan bekas dan melatih otak untuk mengingat dan melakukan
perbuatan itu.
Untuk merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik maka hal yang dapat kita
lakukan adalah sebagai berikut,
• Nncari kesempatan untuk melaksanakan niat tersebut
• Beriat yang sungguh-sungguh
• Kesadaran akan pentingnya perubahan tersebut
• Selalu istiqomah dan setia terhadap usaha yang dilakukan
• Mengisi waktu kosong dengan berlaku yang baik agar kebiasaan dapat bergeser
• Meusaha menolak apabila kebiasaan buruk itu akan muncul lagi
6. Lingkungan
Lingkungan dalam hal ini menunjukkan adanya perbedaan akhlak manusia
berdasarkan lingkungannya, baik secara geografis maupun sosial. Secara sosial
maka manusia sebagai makhluk sosial pasti melakukan interaksi dengan
masyarakat, hal ini menimbulkan hadirnya pemahaman mengenai sikap-sikap
yang kemudian tertanam di dalam dirinya sehingga terbentuk menjadi akhlak.
3.1 Kesimpulan
1.
DAFTAR PUSTAKA
http://mangihot.blogspot.com/2016/12/makalah-konsep-akhlak-dalam-islam.html
https://www.scribd.com/doc/90794411/MAKALAH-Akhlak-Dan-Kepribadian-
Islam
http://yulianingsih28.blogspot.com/2017/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS