2
Pengertian Kepailitan Undang Undang No. 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan PKPU
3
KUHPer pasal 1131 dan 1132
Pasal 1131 KUHPer:
“Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik
debitur, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi
jaminan untuk perikatan perorangan debitur itu.”
Pasal 1132 KUHPer:
“Barang-barang itu menjadi jaminan bersama bagi semua
kreditur terhadapnya; hasil penjualan barang-barang itu dibagi
menurut perbandingan piutang masing-masing kecuali bila di
antara para kreditur itu ada alasan-alasan sah untuk
didahulukan.”
4
Syarat Kepailitan Pasal 2 ayat 1 UUK
5
Asas UTAMA Undang Undang Kepailitan
Cepat
Proses Kepailitan lebih sering digunakan oleh pelaku usaha, sehingga memerlukan
keputusan yang cepat
Adil
Melindungi kreditor dan debitor yang beritikad baik serta pihak ketiga yang
tergantung dengan usaha debitor
Terbuka
Keadaan insolven suatu badan usaha harus diketahui oleh masyarakat sehingga
tidak akan menimbulkan efek yang negatif dikemudian hari, dan mencegah
debitor yang beritikad buruk untuk mendapatkan dana dari masyarakat dengan
cara menipu
Efektif
Keputusan Pengadilan harus dapat dieksekusi dengan cepat, baik keputusan
penolakan permohonan pailit, keputusan pailit, keputusan perdamian, maupun
keputusan PKPU
6
Tujuan Hukum Kepailitan
Agar debitur tidak membayar utangnya dengan sukarela
Untuk menghindarkan kreditur pada waktu bersamaan meminta
pembayaran dari debitur
Menghindari adanya kreditur yang ingin mendapatkan hak
istimewa
Menghindarkan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh si
debitur
Menghukum pengurus telah mengakibatkan perusahaannya
mengalami insolvensi.
7
Perlindungan kepentingan kepailitan
perseroan
Kepentingan perseroan
Kepentingan masyarakat
8
Kepentingan masyarakat
9
Pihak yang dapat Mengajukan Kepailitan
Debitor
Kreditor
Kejaksaan untuk kepentingan umum.
Bank Indonesia dalam hal Debitur adalah
bank
Badan Pengawas Pasar Modal (BPPM)
Menteri Keuangan
10
Pihak yang dapat Dijatuhkan Pailit
Orang perorangan
Perserikatan atau perkumpulan tidak
berbadan hukum lainnya.
Perseroan, perkumpulan, koperasi, yayasan
yang berbadan hukum.
Harta warisan.
11
Putusan Kepailitan
Jika pengadilan menerima permohonan pailit,
diangkat curator untuk melaksanakan tugas
pengurusan dan atau pemberesan atas harta
pailit. Curator dapat ditunjuk oleh :
a. Debitor atau kreditor
b. Pengadilan
12
Berakhirnya Kepailitan
13
Latar Belakang Kasus
Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya
Meneer yang kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di
Indonesia. Perusahaan keluarga ini terus berkembang dengan bantuan anak-
anaknya yang mulai besar Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie,
yang hijrah ke Jakarta, berdirilah cabang toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda,
Pasar Baru, Jakarta. Di tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana
perusahaan berkembang pesat.
Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie, yang hijrah ke Jakarta,
berdirilah cabang toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta. Di
tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang
pesat.
Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans
Ramana, yang juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih dahulu
pada tahun 1976. Operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi
ketiga yakni ke lima cucu Nyonya Meneer.
Namun ke lima bersaudara ini kurang serasi dan menjatuhkan pilihan untuk
berpisah. Kini perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya
Meneer yaitu Charles Saerang. Sedangkan ke empat orang saudaranya dan
setelah menerima bagian masing-masing, memilih untuk berpisah. 14
Latar belakang Masalah
Permasalahan pailit Nyonya Meneer bermula pada 8 Januari 2015
PT Citra Sastra Grafika dan PT Nata Merdian Investara (NMI) mengajukan permohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri Semarang.
Permohonan tersebur akhirnya diterima oleh majelis hakim dan menyatakan Nyonya Meneer
harus merestrukturisasi utang lewat PKPU per 27 Januari 2015. Hasilnya dilakukan
perdamaian dengan membuat Perjanjian Perdamaian yang disahkan oleh Pengadilan Negeri
Semarang pada 1 Juni 2015.
Setalah 2 tahun berselang pada pertengahan 2017, Hendrianto Bambang Santoso pengajuan
pembatalan perdamaian karena dalam rentang waktu itu dinilai tidak signifikan.. Putusan
pailit terhadap PT Nyonya Meneer disampaikan dalam sidang pada Kamis tanggal 3 Agustus
2017. Sidang tersebut dipimpin oleh ketua Pengadilan Negeri Semarang Nani Indrawati.
Dalam putusannya, hakim sepakat mengabulkan gugatan salah satu kreditur dari Sukoharjo
bernama Hendrianto Bambang Santoso.
15
Alasan Pengajuan Pailit
ketidak mampuan PT. Nyonya Meneer untuk
melunasi hutang-hutangnya.
tidak memiliki kemampuan financial untuk menggaji
karyawan dan memberikan pesangon kepada
karyawan
Adanya kesalahan disinvestasi (investasi
pembangunan pabrik di Hebei, China) menimbulkan
hutang sebesar USD 100 juta
Faktor internal keluarga (cucu-cucu nyonya meneer)
16
Respon keputusan Hakim
Presiden Direktur PT Njonya Meneer, Charles Saerang, kaget dan kecewa
atas putusan Pengadilan Negeri Semarang. Berharap pengadilan bersikap
objektif dengan mempertimbangkan banyak hal. Pertama, jumlah pekerja
Nyonya Meneer yang mencapai ribuan. Kedua, keinginan perusahaan
untuk menunaikan kewajiban.
Menurut Presiden Direktur PT Njonya Meneer, khawatir putusan pailit dari
pengadilan bisa jadi preseden buruk bagi perusahaan yang dikatakan
sebenarnya dalam keadaan sehat. Perusahaan akan mengambil langkah
hukum lain menghadapi hasil keputusan Pengadilan Negeri Semarang
akan mengambil tindakan kasasi.
17
Konflik memuncak di tahun 1984 hingga 2000
Kelima ahli waris berebut kekuasaan di perusahaan
Sengketa melebar hingga soal urusan perebutan
saham keluarga.
Akhirnya saudara-saudara tersebut menjatuhkan
pilihan untuk berpisah dan menjual semua bagian
mereka kepada Charles Ong Saerang. Hingga saat ini
kepemilikan PT Jamu Nyonya Meneer sepenuhnya
dimiliki oleh Charles Saerang.
18
Putusan Pailit PN Semarang
Pada tanggal 3 Agustus 2017, keputusan pailit PT. Nyonya
Meener ditetapkan dalam persidangan Pengadilan Negeri (PN)
Semarang Jawa Tengah berdasarkan nomor
11_Pdt_Sus_Pailit_2017_PN Niaga Smg. Gugatan pailit
diajukan oleh salah satu kreditur asal Kabupaten Sukoharjo,
Hendrianto Bambang Santoso yang tidak memenuhi
kewajiban membayar utang sebesar Rp. 7,04 miliar.
Putusan mengabulkan permohonan membatalan putusan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Dari pembatalan
itu, Nyonya Meneer dinyatakan pailit dan ditunjuk curator
untuk menyelesaikan kewajiban Nyonya Meneer kepada
kreditur.
19
Pengajuan Kasasi
Charles mengambil tindakan kasasi ke Mahkamah Agung
mengharapkan pengadilan bersikap objektif dengan
mempertimbangkan banyak hal. Pertama, jumlah pekerja
Nyonya Meneer yang mencapai ribuan. Kedua, keinginan
perusahaan untuk menunaikan kewajiban. Charles khawatir
putusan pailit dari pengadilan bisa jadi preseden buruk bagi
perusahaan yang dikatakan sebenarnya dalam keadaan
sehat.
20
Penolakan Kasasi
Mahkamah Agung memutuskan dalam Putusan Nomor 1397 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 pada hari
senin, tanggal 4 Desember 2017 :
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat
:
Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti memori
kasasi tanggal 10 Agustus 2017 dan kotra memori kasasi tanggal 21 Agustus 2017
dihubungkan dengan pertimbanagan Judex Facti dalam hal ini Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Semarang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai
berikut :
Bahwa termohon (Nyonya Meneer-dalam putusan Pengadilan Negeri) telah wanprestasi
karena tidak memenuhi isis homologasi yang telah diputuskan, meskipun ada pencicilan akan
tetapi tidak sebanding dengan kewajiban yang wajar, sehingga nilai termohon tidak dapat
memenuhi kewajibannya, sehingga Termohon telah terbukti lalai tidak memenuhi isi
perdamaian yang telah dihomologasi tersebut, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 291
Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, Termohon (Debitur) harus dinyatakan pailit.
21
Lanjutan
Memperhatikan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepalilitan dan
Penundaan Pembayaran Kewajiban Pembayaran Utang, Undang Undang Nomor 48
Tahun 2009 tentag Kekuasaan Kehakima, Undang Undang Nomor 14 tahun 1985
tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang
Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang Undang Nomor 3
Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI :
Menolak pemohon kasasi dari Pemohonan kasasi PT PERINDUSTRIAN NJONJA
MENEER atau disingkat dengan PT NJONJA MENEER tersebut harus tersebut;
Menghukum Pemohon Kasasi/Termohon untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi yang ditetapkan sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
22