Anda di halaman 1dari 22

KEPAILITAN

Kasus PT. Nyonya Meneer


Mata Kuliah Hukum Bisnis
Dosen : Nina Nurani, DR., S.H., M.Si.
Disusun oleh :
Irfan Nauli Noor (1617103002)
Erwin Windianti (1617104019)
Muhammad Ali Imron G (1617104008)
Rhama Alphauji K (1617104022)
Undang-Undang Kepailitan

 Undang-undang tentang Kepailitan (Faillissements


verordening, Staatsblad 1905:217 juncto Staatsblad
1906:348)
 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang tentang Kepailitan
 Undang-Undang berdasarkan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1998
 Undang Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
PKPU

2
Pengertian Kepailitan Undang Undang No. 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan PKPU

“kepailitan” diartikan sebagai sita umum atas semua


kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan
pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah
pengawasan Hakim Pengawas.

3
KUHPer pasal 1131 dan 1132
 Pasal 1131 KUHPer:
“Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik
debitur, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi
jaminan untuk perikatan perorangan debitur itu.”
 Pasal 1132 KUHPer:
“Barang-barang itu menjadi jaminan bersama bagi semua
kreditur terhadapnya; hasil penjualan barang-barang itu dibagi
menurut perbandingan piutang masing-masing kecuali bila di
antara para kreditur itu ada alasan-alasan sah untuk
didahulukan.”

4
Syarat Kepailitan Pasal 2 ayat 1 UUK

 Debitur memiliki dua atau lebih


 krediturDebitur tidak membayar sedikitnya
satu utang yang telah jatuh waktu dang dapat
ditagih

5
Asas UTAMA Undang Undang Kepailitan
 Cepat
Proses Kepailitan lebih sering digunakan oleh pelaku usaha, sehingga memerlukan
keputusan yang cepat

 Adil
Melindungi kreditor dan debitor yang beritikad baik serta pihak ketiga yang
tergantung dengan usaha debitor

 Terbuka
Keadaan insolven suatu badan usaha harus diketahui oleh masyarakat sehingga
tidak akan menimbulkan efek yang negatif dikemudian hari, dan mencegah
debitor yang beritikad buruk untuk mendapatkan dana dari masyarakat dengan
cara menipu

 Efektif
Keputusan Pengadilan harus dapat dieksekusi dengan cepat, baik keputusan
penolakan permohonan pailit, keputusan pailit, keputusan perdamian, maupun
keputusan PKPU

6
Tujuan Hukum Kepailitan
 Agar debitur tidak membayar utangnya dengan sukarela
 Untuk menghindarkan kreditur pada waktu bersamaan meminta
pembayaran dari debitur
 Menghindari adanya kreditur yang ingin mendapatkan hak
istimewa
 Menghindarkan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh si
debitur
 Menghukum pengurus telah mengakibatkan perusahaannya
mengalami insolvensi.

7
Perlindungan kepentingan kepailitan
perseroan
 Kepentingan perseroan

 Kepentingan pemegang saham minoritas

 Kepentingan karyawan perseroan

 Kepentingan persaingan usaha yang sehat

 Kepentingan masyarakat

8
Kepentingan masyarakat

 Pajak yang dibayar Debitor oleh negara

 Masyarakat yang memerlukan kesempatan kerja dari Debitor

 Masyarakat yang memasok barang dan jasa ke pada Debitor

 Masyarakat yang tergantung hidupnya dari pasokan barang


dan jasa (konsumen atau pedagang)

9
Pihak yang dapat Mengajukan Kepailitan

 Debitor
 Kreditor
 Kejaksaan untuk kepentingan umum.
 Bank Indonesia dalam hal Debitur adalah
bank
 Badan Pengawas Pasar Modal (BPPM)
 Menteri Keuangan

10
Pihak yang dapat Dijatuhkan Pailit

 Orang perorangan
 Perserikatan atau perkumpulan tidak
berbadan hukum lainnya.
 Perseroan, perkumpulan, koperasi, yayasan
yang berbadan hukum.
 Harta warisan.

11
Putusan Kepailitan
 Jika pengadilan menerima permohonan pailit,
diangkat curator untuk melaksanakan tugas
pengurusan dan atau pemberesan atas harta
pailit. Curator dapat ditunjuk oleh :
 a. Debitor atau kreditor
 b. Pengadilan

12
Berakhirnya Kepailitan

 Pembatalan oleh MA setelah adanya upaya


hukum.
 Pencabutan kepailitan atas usul curator
karena kekayaan debitur sangat tidak
mencukupi untuk membayar utang.
 Pemberesan.
 Perdamaian.

13
Latar Belakang Kasus
 Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya
Meneer yang kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di
Indonesia. Perusahaan keluarga ini terus berkembang dengan bantuan anak-
anaknya yang mulai besar Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie,
yang hijrah ke Jakarta, berdirilah cabang toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda,
Pasar Baru, Jakarta. Di tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana
perusahaan berkembang pesat.
 Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie, yang hijrah ke Jakarta,
berdirilah cabang toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta. Di
tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang
pesat.
 Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans
Ramana, yang juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih dahulu
pada tahun 1976. Operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi
ketiga yakni ke lima cucu Nyonya Meneer.
 Namun ke lima bersaudara ini kurang serasi dan menjatuhkan pilihan untuk
berpisah. Kini perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya
Meneer yaitu Charles Saerang. Sedangkan ke empat orang saudaranya dan
setelah menerima bagian masing-masing, memilih untuk berpisah. 14
Latar belakang Masalah
 Permasalahan pailit Nyonya Meneer bermula pada 8 Januari 2015
 PT Citra Sastra Grafika dan PT Nata Merdian Investara (NMI) mengajukan permohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri Semarang.
Permohonan tersebur akhirnya diterima oleh majelis hakim dan menyatakan Nyonya Meneer
harus merestrukturisasi utang lewat PKPU per 27 Januari 2015. Hasilnya dilakukan
perdamaian dengan membuat Perjanjian Perdamaian yang disahkan oleh Pengadilan Negeri
Semarang pada 1 Juni 2015.
 Setalah 2 tahun berselang pada pertengahan 2017, Hendrianto Bambang Santoso pengajuan
pembatalan perdamaian karena dalam rentang waktu itu dinilai tidak signifikan.. Putusan
pailit terhadap PT Nyonya Meneer disampaikan dalam sidang pada Kamis tanggal 3 Agustus
2017. Sidang tersebut dipimpin oleh ketua Pengadilan Negeri Semarang Nani Indrawati.
Dalam putusannya, hakim sepakat mengabulkan gugatan salah satu kreditur dari Sukoharjo
bernama Hendrianto Bambang Santoso.

15
Alasan Pengajuan Pailit
 ketidak mampuan PT. Nyonya Meneer untuk
melunasi hutang-hutangnya.
 tidak memiliki kemampuan financial untuk menggaji
karyawan dan memberikan pesangon kepada
karyawan
 Adanya kesalahan disinvestasi (investasi
pembangunan pabrik di Hebei, China) menimbulkan
hutang sebesar USD 100 juta
 Faktor internal keluarga (cucu-cucu nyonya meneer)

16
Respon keputusan Hakim
 Presiden Direktur PT Njonya Meneer, Charles Saerang, kaget dan kecewa
atas putusan Pengadilan Negeri Semarang. Berharap pengadilan bersikap
objektif dengan mempertimbangkan banyak hal. Pertama, jumlah pekerja
Nyonya Meneer yang mencapai ribuan. Kedua, keinginan perusahaan
untuk menunaikan kewajiban.
 Menurut Presiden Direktur PT Njonya Meneer, khawatir putusan pailit dari
pengadilan bisa jadi preseden buruk bagi perusahaan yang dikatakan
sebenarnya dalam keadaan sehat. Perusahaan akan mengambil langkah
hukum lain menghadapi hasil keputusan Pengadilan Negeri Semarang
akan mengambil tindakan kasasi.

17
 Konflik memuncak di tahun 1984 hingga 2000
 Kelima ahli waris berebut kekuasaan di perusahaan
 Sengketa melebar hingga soal urusan perebutan
saham keluarga.
 Akhirnya saudara-saudara tersebut menjatuhkan
pilihan untuk berpisah dan menjual semua bagian
mereka kepada Charles Ong Saerang. Hingga saat ini
kepemilikan PT Jamu Nyonya Meneer sepenuhnya
dimiliki oleh Charles Saerang.

18
Putusan Pailit PN Semarang
 Pada tanggal 3 Agustus 2017, keputusan pailit PT. Nyonya
Meener ditetapkan dalam persidangan Pengadilan Negeri (PN)
Semarang Jawa Tengah berdasarkan nomor
11_Pdt_Sus_Pailit_2017_PN Niaga Smg. Gugatan pailit
diajukan oleh salah satu kreditur asal Kabupaten Sukoharjo,
Hendrianto Bambang Santoso yang tidak memenuhi
kewajiban membayar utang sebesar Rp. 7,04 miliar.
 Putusan mengabulkan permohonan membatalan putusan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Dari pembatalan
itu, Nyonya Meneer dinyatakan pailit dan ditunjuk curator
untuk menyelesaikan kewajiban Nyonya Meneer kepada
kreditur.

19
Pengajuan Kasasi
 Charles mengambil tindakan kasasi ke Mahkamah Agung
mengharapkan pengadilan bersikap objektif dengan
mempertimbangkan banyak hal. Pertama, jumlah pekerja
Nyonya Meneer yang mencapai ribuan. Kedua, keinginan
perusahaan untuk menunaikan kewajiban. Charles khawatir
putusan pailit dari pengadilan bisa jadi preseden buruk bagi
perusahaan yang dikatakan sebenarnya dalam keadaan
sehat.

20
Penolakan Kasasi
 Mahkamah Agung memutuskan dalam Putusan Nomor 1397 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 pada hari
senin, tanggal 4 Desember 2017 :
 Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat
:
 Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti memori
kasasi tanggal 10 Agustus 2017 dan kotra memori kasasi tanggal 21 Agustus 2017
dihubungkan dengan pertimbanagan Judex Facti dalam hal ini Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Semarang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai
berikut :
 Bahwa termohon (Nyonya Meneer-dalam putusan Pengadilan Negeri) telah wanprestasi
karena tidak memenuhi isis homologasi yang telah diputuskan, meskipun ada pencicilan akan
tetapi tidak sebanding dengan kewajiban yang wajar, sehingga nilai termohon tidak dapat
memenuhi kewajibannya, sehingga Termohon telah terbukti lalai tidak memenuhi isi
perdamaian yang telah dihomologasi tersebut, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 291
Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, Termohon (Debitur) harus dinyatakan pailit.

21
Lanjutan
 Memperhatikan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepalilitan dan
Penundaan Pembayaran Kewajiban Pembayaran Utang, Undang Undang Nomor 48
Tahun 2009 tentag Kekuasaan Kehakima, Undang Undang Nomor 14 tahun 1985
tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang
Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang Undang Nomor 3
Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
 MENGADILI :
 Menolak pemohon kasasi dari Pemohonan kasasi PT PERINDUSTRIAN NJONJA
MENEER atau disingkat dengan PT NJONJA MENEER tersebut harus tersebut;
 Menghukum Pemohon Kasasi/Termohon untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi yang ditetapkan sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)

22

Anda mungkin juga menyukai