Tetapi Bupati Bogor Ade Yasin sendiri juga blm dapat belum mendapat restu dari
Kementerian Dalam Negeri untuk memecah wilayah di Kabupaten Bogor. Penyebabnya,
sampai saat ini pemerintah pusat masih melakukan moratorium pemekaran wilayah di
Indonesia."Ada moratorium pemekaran terhadap 314 daerah yang diusulkan, ya, tidak ada
pemekaran, itu kebijakan pemerintah," kata Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar
Baharuddin saat dihubungi Tempo, Jumat, 26 Juli 2019.
Bahtiar menjelaskan pemerintah saat ini memang tengah fokus membangun daerah,
namun bukan dengan cara memekarkan daerah itu menjadi kabupaten atau wilayah baru.
Konsep pembangunan wilayah tanpa melakukan pemekaran itu, kata Bahtiar, disebut dengan
Indonesia sentris."Kami akan membuka daerah terisolasi, membuka pusat-pusat pertumbuhan
baru, pemerataaan antar wilayah termasuk daerah perbatasan dengan konsep Indonesia sentris,"
kata Bahtiar.
Bupati Bogor Ade Yasin sebelumnya mengatakan rencana pemekaran Bogor Barat dan
Bogor Timur tinggal menunggu kepastian dari pemerintah pusat. Ade mengatakan pihaknya
akan terus aktif dalam mewujudkan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Kabupaten Bogor.“Bogor
Barat proses sudah selesai, tinggal pelaksanaan saja. Kalau Bogor Timur sudah dikirim ke
Provinsi untuk dibahas, tetapi yang jelas dari Kabupaten Bogor proses administrasinya sudah
beres,” kata Ade kepada Tempo, Selasa, 23 Juli 2019.
Ade mengatakan alasan memisahkan wilayahnya menjadi tiga bagian adalah guna
mendekatkan pelayanan publik mengingat wilayah Bogor sangat luas dengan total 40
kecamatan. “Udah cukup tiga aja, jangan misah lagi, abis nanti,” kata Ade saat ditanyai potensi
pemisahan wilayah Bogor lainnya.Lebih jauh, Ade mengatakan, terkait DOB Kabupaten
Bogor, akan dianggarkan Rp 40 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
2020 sesuai petunjuk Gubernur Jawa Barat. “Perintah gubernur di tahun depan itu, kita akan
menyiapkan anggaran untuk perisapan Bogor Barat sebesar Rp 40 miliar,” kata dia.