Anda di halaman 1dari 5

Artikel Ekonomi

Pembangunan Ekonomi Kab. Bogor

Disusun oleh :

Akbar Nugrahaning Asdi


XI MIPA 2
Latar Belakang

Beberapa negara berkembang termasuk Indonesia masih menempatkan


pembangunan sebagai pembangunan fisik yang berupa sarana prasarana dan
infrastruktur pendukung berdasarkan hukum atau tatanan kebijakan yang
berlaku. Diperlukan sebuah perencanaan pengembangan wilayah untuk
mendukung pembangunan fisik tersebut. Perencanaan pembangunan nasional
maupun perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan
sektoral dan regional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengembangan wilayah Kabupaten Bogor dengan pendekatan sektoral dan
regional. Pendekatan sektoral difokuskan pada sektor-sektor kegiatan yang ada
di wilayah tersebut dan pendekatan regional untuk melihat pemanfaatan
ruang serta interaksi berbagai kegiatan dalam ruang wilayah. Pendekatan
sektoral terdiri dari analisis berbasis ekonomi dan sektor unggulan. Pendekatan
regional terdiri dari analisis ekonomi wilayah dan struktur ruang. Jenis data
yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan melalui pencatatan
dokumen dari instansi terkait. Setelah masing-masing pendekatan
memperoleh hasil, kemudian dikaitkan menggunakan analisis keterkaitan
pendekatan sektoral dan regional. Hasil penelitian berupa arahan
pengembangan wilayah berdasarkan prioritas pembangunan ekonomi sektor
unggulan yaitu pertambangan, konstruksi, dan penyediaan akomodasi. Serta
melalui pengembangan sektor berkembang yaitu industri pengolahan,
pengadaan air, pengelolaan sampah, perdagangan, reparasi otomotif yang
termasuk sektor basis dan memiliki daya saing, pengembangan sektor industri
pengolahan yang memiliki kontribusi besar pada PDRB serta memberikan
kesejahteraan dan perbaikan ekonomi. Pengembangan sektor yang berpotensi
di masa depan dan pengembangan sektor unggulan dapat diarahkan sebagai
pusat pelayanan PKL dan PKLp yang melayani skala kabupaten atau beberapa
kecamatan.
Artikel kali ini saya akan membahas sedikit tetang perencanaan pembangunan
Kabupaten Bogor,informasi pada artikel kali ini saya ambil dari beberapa
sumber yang ada di internet, tapi sebelum mencari tahu lebih dalam ada baiknya
kita bahas dulu pengertian dari Perencanaan pembangunan ekonomi itu sendiri,
Yang dimaksud dengan perencanaan pembangunan ekonomi daerah adalah
upaya untuk merencanakan penggunaan sumber daya publik yang tersedia
disuatu wilayah menjadi lebih dari sebelumnya melalui perbaikan
kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai sumber daya secara
bertanggung jawab.

Analisis Pembangunan Ekonomi :


Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat
bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut mengalami
kenaikan dari 6,19 persen pada 2017 menjadi 6,21 persen pada
2018.
peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor yang
mendominasi sektor industri pengolahan karena wilayah ini banyak
terdapat pabrik industri.

Ada lima wilayah sektor industri pengolahan di Kabupaten Bogor,


seperti Kecamatan Kecamatan Cibinong, Citereup, Gunung Putri,
Cileungsi, dan Kelapa Nunggal.

Menurut BPS Kabupaten Bogor, kata dia, pertumbuhan ekonomi


menggambarkan `kue ekonomi` yang tercipta, tanpa melihat siapa
dan dari mana pemiliknya jadi lebih kepada keberadaan pencipta kue
ekonominya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk melihat ke pembangunan


kualitas manusia atau masyarakat wilayah tersebut.
Melihat data sebaran tenaga kerja menurut lapangan usaha di
Kabupaten Bogor, didomimasi perdagangan, rumah makan dan jasa
akomodasi sebesar 28,31 persen dari jumlah penduduk.
Lalu lapangan usaha untuk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perburuan dan? perikanan sebesar 12,92 persen, pertambangan dan
Penggalian 2,03 persen, industri pengolahan 22,43 persen, listrik, gas
dan air minum 1,53 persen.

Selain itu untuk konstruksi sebesar 6,96 persen, perdagangan, rumah


makan dan jasa akomodasi 28,31 persen, transportasi, pergudangan
dan komunikasi 6,75 persen, lembaga keuangan, real estate, usaha
persewaan dan  jasa Perusahaan 4,09 persen, dan jasa
kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 14,98 persen.

Salah satu program perencanaa pembangunan


kabupaten Bogor :
Pemerintah Kabupaten Bogor mencanangkan program The City of Sport and
Tourism dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2018-2023. upati Ade Yasin menyebutkan, setidaknya ada 11 lapangan golf
bertaraf internasional, Stadion Pakansari, Sirkuit Sentul, Paralayang Puncak
hingga Geopark Pongkor, yang menjadi branding untuk Kabupaten Bogor.

"Jadi memang bukan wacana asal-asalan karena sudah dikaji dari potensi-
potensi yang ada," kata Ade Yasin usai Musrenbang RPJMD 2018-2023 di
Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Senin (22/4/2019).

Namun, dengan keterbatasan anggaran Pemkab Bogor, yang jumlahnya tidak


lebih dari Rp 7 triliun, membuat Pemkab Bogor sulit mewujudkan itu semua.
Sehingga perlu adanya kolaborasi semua pihak baik pemerintah pusat, Provinsi
dan pengusaha.
"Kalau pakai APBD kita tidak akan cukup. Maka butuh bantuan saran dan
anggaran dari Pemprov Jabar dan pemerintah pusat, seperti Kementerian
Pariwisata, Kempora serta Kementerian PUPR serta pengusaha," kata Ade
Yasin.

Untuk memaksimalkan dan memantapkan branding Kabupaten Bogor sebagai


The City Of Sport and Tourism, Ade Yasin pun mengukuhkan Badan Pengelola
Geopark Pongkor.

"Semoga keberadaan lembaga ini mampu membuat Geopark Pongkor sebagai


kawasan wisata andalan yang standar penilaiannya sesuai UNESCO serta
sebagai instrumen pembangunan daerah yang berkelanjutan dan signifikan
dalam pertumbuhan ekonomi lokal," kata Politisi PPP ini.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan


Pembangunan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah
mengatakan jika pemkab juga akan mengembangkan wisata di pedesaan,
dengan mengadakan Festival Desa hingga pembangunan insfrastruktur serta
venue olahraga sebagai sarana pendukung.

Untuk mendukungnya, membutuhkan insfrastruktur jalan dan jembatan yang


baik. Solusinya dengan melanjutkan pembangunan Jalan Puncak II, Jalan
Lingkar Dramaga, Jalan Bojonggede-Kemang serta Jalan Lingkar Kebun Raya
Cibinong.

"Venue-venue olahraga dan sport center juga akan ditambah, serta mengadakan
secara rutin Festival Desa sebagai bagian dari promosi keunggulan 416 desa
yang kita miliki," ujar Syarifah.

Sumber:BeritaSatu.com

Anda mungkin juga menyukai