Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROFIL DAERAH KOTA BOGOR

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RIZKI (2101261)
KELAS TD 3.7

TRANSPORTASI DARAT SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD
TAHUN 2023/2024
Kata Pengantar

Selaras dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin


meningkat, sektor transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup suatu daerah. Transportasi merupakan tulang
punggung bagi aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya, yang membentuk pola interaksi
masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai profil transportasi suatu daerah
menjadi suatu keharusan.
Makalah ini berjudul "Profil Daerah Kota Bogor" bertujuan untuk menguraikan dan
menganalisis sistem transportasi di wilayah Bogor, mencakup infrastruktur, kebijakan,
tantangan, dan potensi pengembangan. Bogor, sebagai salah satu provinsi di Indonesia,
memiliki karakteristik geografis dan demografis yang mempengaruhi sistem transportasi di
dalamnya.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik itu dosen
pembimbing, teman-teman sejawat, maupun sumber-sumber referensi yang telah memberikan
kontribusi berharga dalam penyusunan makalah ini. Segala sumbangan pikiran dan bantuan
yang diberikan sangat dihargai dan menjadi landasan utama dalam penyusunan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pemahaman dan
pengembangan sistem transportasi di Kota Bogor. Terakhir, saya menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut berperan dalam pembuatan
makalah ini.

Bogor. 10 Oktober 2023

Muhammad Rizki
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………2
Daftar Isi ………………………………………………………………………………3
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………………4
Bab 2 Pembahasan ………………………………………………………………………5
Bab 3 Penutup ………………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Transportasi merupakan komponen kunci dalam pembangunan dan pertumbuhan suatu
kota. Kota Bogor, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, memiliki sejarah
panjang sebagai tujuan wisata dan pemukiman penduduk. Seiring dengan pertumbuhan
populasi dan perkembangan ekonomi, sistem transportasi di Bogor telah mengalami
berbagai perubahan dan tantangan.
Bogor memiliki sejarah panjang sebagai tempat peristirahatan bagi para pejabat
kolonial Belanda, dan ini memengaruhi perkembangan awal transportasi di kota ini.
Perkeretaapian menjadi salah satu inovasi penting dalam transportasi, dan Stasiun Bogor
yang dibangun pada abad ke-19 terus beroperasi hingga hari ini.
Sepanjang tahun, populasi Bogor terus tumbuh. Pertumbuhan ini telah menghadirkan
tantangan baru dalam mengelola mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah kendaraan
bermotor pribadi telah menyebabkan kemacetan lalu lintas di beberapa jalan utama.
Pemerintah kota dan pemerintah provinsi telah berusaha untuk meningkatkan sistem
transportasi di Bogor. Ini mencakup pengembangan stasiun kereta api, pengoptimalan rute
angkot, dan investasi dalam transportasi berkelanjutan, seperti bus listrik dan
pengembangan infrastruktur untuk pejalan kaki dan sepeda.

1.2.Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang
dibutuhkan dalammelakukan rancangan pengembangan transportasi daerah Kota
Bogor. Berikut beberapa tujuan dari makalah ini :
a. Untuk mengetahu Profil daerah Kota Bogor.
b. Untuk Mengetahui Kendaraan yang beroperasi di Kota Bogor.
c. Untuk mengetahui Fasilitas Transportasi di Kota Bogor.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Daerah


Bogor dalam bahasa Belanda ialah Buitenzorg. Bogor adalah sebuah kota yang
terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 59 km di sebelah selatan
Jakarta, dan merupakan enklave Kabupaten Bogor. Pada pertengahan tahun 2022,
jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak 1.114.018 jiwa, dengan kepadatan 10.001
jiwa/km².[6]
Kota Bogor dikenal dengan julukan Kota Hujan, karena memiliki curah hujan
yang lumayan sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan yang dibagi lagi atas
sejumlah 68 kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Kota Bogor dikenal dengan nama
Buitenzorg yang berarti tanpa kecemasan atau aman tentram.

2.1.1 Letak Geografis


Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS,
kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor
serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang
strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan
nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata.
Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 m dan maksimum
330 m dari permukaan laut. Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan
26’ C dengan suhu terendah 21,8’ C dengan suhu tertinggi 30,4’ C. Kelembaban
udara 70 %, Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4000 mm dengan
curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari.
Luas Wilayah Kota bogor sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan dan 68
kelurahan. Kemudian Secara Administratif kota Bogor terdiri dari 6 wilayah
kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa (lima diantaranya termasuk desa tertinggal
yaitu desa Pamoyanan, Genteng, Balungbangjaya, Mekarwangi dan
Sindangrasa), 210 dusun, 623 RW, 2.712 RT dan dikelilingi oleh Wilayah
Kabupaten Bogor yaitu sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Kemang, Bojong Gede, dan Kec.
Sukaraja Kabupaten Bogor.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Sukaraja dan Kec. Ciawi, Kabupaten
Bogor.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Darmaga dan Kec. Ciomas, Kabupaten
Bogor.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cijeruk dan Kec. Caringin,
Kabupaten Bogor.

2.1.2 Data Kependudukan


Pada tahun 2021, Kota Bogor memiliki jumlah penduduk sekitar 1.091.396 jiwa
menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Indonesia. Masyarakat Kota
Bogor terdiri dari beragam latar belakang pekerjaan. Sektor PNS (Pegawai Negeri
Sipil) memiliki andil signifikan dalam struktur pekerjaan penduduk,
menunjukkan peran penting pemerintah sebagai penyedia lapangan kerja. Selain
itu, sektor pedagang juga memiliki kontribusi yang cukup besar, mencerminkan
aktivitas perdagangan yang cukup berkembang di kota ini.

2.1.3 Ekonomi Kota Bogor


Berdasarkan beberapa sumber yang ditemukan, kondisi ekonomi Kota Bogor
menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi
Kota Bogor diprediksi tumbuh menjadi 5,53%. Pada tahun 2021 dan 2022,
capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor juga meningkat, dengan
rincian realisasi sebesar Rp 1,075 triliun (2021) dan Rp 1,147 triliun (2022). Salah
satu faktor yang memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi Kota Bogor
adalah pertumbuhan penumpang kereta (commuterline) dari di bawah 5 persen
menjadi 30 persen (2022). Selain itu, orang-orang dari Sukabumi dan
Jabodetabek yang datang, belanja dan kulineran di Kota Bogor. Sektor
perdagangan online dan industri pengolahan berbasis kreatif juga menjadi
penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Kota Bogor juga fokus
pada pengembangan UMKM sejalan dengan gagasan yang diluncurkan Presiden
Joko Widodo yaitu program UMKM naik kelas pada Oktober 2022. Meskipun
demikian, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak pada sektor ekonomi
Kota Bogor, seperti lesunya sektor hunian hotel, jasa, dan pariwisata. Namun,
dengan adanya upaya-upaya dari pemerintah dan masyarakat, pertumbuhan
ekonomi Kota Bogor terus meningkat.
2.2 Data Kendaraan Kota Bogor
Data kendaraan di Kota Bogor dapat dilihat dari beberapa sumber. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik Kota Bogor, kendaraan bermotor yang dicatat adalah
semua jenis kendaraan kecuali kendaraan bermotor TNI/Polri dan Korps Diplomatik.
Data dari Open Data Jabar menunjukkan bahwa pada tahun 2013, jumlah kendaraan
bermotor di Kabupaten Bogor (termasuk Kota Bogor) sebanyak 719.720 unit, dengan
jenis kendaraan terbanyak adalah truck/pick up sebanyak 23.025 unit dan bus/microbus
sebanyak 1.050 unit. Selain itu, data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan
bahwa kemacetan di Kota Bogor disebabkan oleh melimpahnya jumlah angkutan kota,
yang jumlahnya tidak sebanding dengan jalan yang tersedia di kota. Data dari Badan
Pusat Statistik Kota Bogor juga menunjukkan bahwa pada tahun 2017, jumlah
kendaraan pertama uji/baru di Kota Bogor sebanyak 22.186 unit. Pemerintah Kota
Bogor juga memiliki layanan pengujian kendaraan bermotor secara berkala

2.3 Fasilitas Transportasi Kota Bogor


Kota Bogor memiliki beberapa fasilitas transportasi yang dapat digunakan
oleh masyarakat dan wisatawan. Berikut adalah beberapa fasilitas transportasi di Kota
Bogor:
a. Angkutan Umum:
Angkot: Angkutan Kota atau Angkutan Kota (angkot) adalah kendaraan
umum berukuran kecil yang mengoperasikan rute tetap di dalam kota. Mereka
biasanya mengangkut penumpang ke berbagai tujuan dalam kota Bogor.
b. Transportasi Bus:
Bus Kota: Bogor juga memiliki layanan bus kota yang menghubungkan
berbagai bagian kota.
Bus Antar Kota: Terdapat juga layanan bus antar kota yang menghubungkan
Bogor dengan kota-kota terdekat dan Jakarta.
c. Kereta Api:
Stasiun Bogor: Kota ini memiliki stasiun kereta api yang melayani jalur kereta
api yang menghubungkan Bogor dengan Jakarta dan kota-kota lainnya di Pulau
Jawa.
d. Ojek dan Taksi Online:
Ojek Online: Layanan ojek online seperti Gojek dan Grab biasanya tersedia di
Bogor, memungkinkan penumpang untuk memesan ojek dengan mudah.
Taksi Online: Layanan taksi online seperti GoCar dan GrabCar juga umum di
Bogor.
e. Transportasi Pribadi:
Penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor adalah pilihan
transportasi yang umum di Bogor. Namun, kemacetan lalu lintas dapat menjadi
masalah di beberapa area.
f. Transportasi Terintegrasi:
Bogor telah berusaha meningkatkan integrasi antara berbagai mode
transportasi, termasuk kereta api, bus, dan angkutan kota, untuk memudahkan
perjalanan penduduk dan pengunjung
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara singkat, Kota Bogor memiliki infrastruktur transportasi yang penting
dalam mendukung konektivitas dan mobilitas. Stasiun merupkan transportasi terfavorit
di kota bogor yang menghubungkan Jabodetabek. Terminal Barangsiang dan Terminal
Bubulak berperan vital dalam mobilitas lokal dan regional. Pemerintah kota dan
pemerintah provinsi terus berusaha untuk meningkatkan sistem transportasi di Bogor.

Anda mungkin juga menyukai