Anda di halaman 1dari 21

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
KOTA BOGOR MENUJU KOTA RAMAH LANJUT USIA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh

Mupid Fikri 052117047 2017


Putri Tindria 052117004 2017
Annisa Shifa Shafira 052118026 2018

UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .....................................................................................................


ii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................
viii
1 PENDAHULUAN ..................................................................................................
1
A. Latar Belakang ...................................................................................................
1
B. Tujuan ...........................................................................................................
1
C. Manfaat ............................................................................................................
2
2 GAGASAN .............................................................................................................
2
A. Kondisi Terkini ..................................................................................................
2
B. Gagasan Yang Ditawarkan ...........................................................................
3
C. Instansi Terkait .................................................................................................
6
D. Strategi ..........................................................................................................
7
3 KESIMPULAN ......................................................................................................
7
A. Gagasan ............................................................................................................
7

i
B. Cara Merealisasikan dan Waktu Pelaksanaan ..............................................
8
C. Prediksi Dan Hasil Yang Akan Dicapai ...........................................................
8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
9
LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota .....................................................................
10
Lampiran 2 Biodata Dosen Pendamping .....................................................................
13
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas .....................
15
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ...........................................................
16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Waktu Pelaksanaan Gagasan................................................................


8

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kondisi Fasilitas Transportasi Yang Baik............................................


5
Gambar 2 Kondisi Pedestrian Khusus Lansia .......................................................
5
Gambar 3 Konsep dan Kebijakan Transportasi Umum Ramah Lansia ................
6

iv
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk
berdampak kepada peningkatan usia harapan hidup. Penduduk Indonesia
yang terus meningkat setiap tahun membawa konsekuensi jumlah lanjut
usia (lansia).
Pertumbuhan lansia di Indonesia lebih cepat dibandingkan
negara-negara lain. Diperkirakan Indonesia akan mengalami aged
population boom pada dua dekade permulaan abad 21 (Hermawati,
2015). Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi
penduduk lansia secara signifikan. Menurut Data BPS Pada tahun 2012,
Indonesia termasuk negara Asia ketiga dengan jumlah absolut populasi di
atas 60 tahun terbesar, setelah China (200 juta), India (100 juta) dan
menyusul Indonesia (25 juta). Diperkirakan, pada tahun 2050 jumlah
lanjut usia Indonesia mencapai 100 juta. Hal ini terkait dengan Usia
Harapan Hidup (UHP) di Indonesia yang terus meingkat, pada tahun
2045-2050 usia harapan hidup menjadi 77,6 tahun (dengan persentase
populasi lansia tahun 2045 sebesar 28,68%). Hal ini menempatkan
Indonesia sebagai negara berstruktur tua yang dapat dilihat dari
persentase penduduk berusia di atas 60 tahun yang mencapai di atas 7%
dari keseluruhan penduduk.
Kota Bogor adalah salah satu kota penyangga Jakarta yang
diperuntukan bagi permukiman. Penduduk yang bekerja di Jabodetabek,
sebagian besar tinggal di Kota Bogor (Saidah et al., 2017). Oleh sebab
itu, laju pertumbuhan penduduk Kota Bogor semakin meningkat.
Berdasarkan proporsi jumlah penduduk serta angka harapan hidup yang
terus meningkat, maka diprediksi penduduk lansia Kota Bogor akan
semakin meningkat. Hal ini harus menjadi perhatian bagi Pemerintah
Kota Bogor dalam mewujudkan kota yang pelayanannya dapat
menunjang kebutuhan lansia.
Bertitik tolak pada fenomena penuaan penduduk di Indonesia
yang trendnya cenderung semakin meningkat dan dengan
mempertimbangkan peran Kota Bogor sebagai kota penyangga Jakarta,
yang diperuntukan bagi permukiman. maka perlu dilakukan Kajian
tentang Kota Ramah Lanjut Usia yang pelayanannya dapat menunjang
kebutuhan lansia.

B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan konsep pengembangan kota yang ramah lansia
berdasarkan pertimbangan karakteristik/spesifikasi kebutuhan lansia,
serta kondisi/metabolisme lansia yang cenderung menurun.

1
2. Merumuskan strategi Kota Bogor menuju Kota Ramah Lanjut Usia

C. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadi masukan bagi pemerintah Kota Bogor dalam merancang
Kota Bogor menjadi Kota ramah lanjut usia (lansia).
2. Bagi masyarakat umum, mendapat pengetahuan tentang bagaimana
ikut berpartisipasi dalam mewujudkan Kota Bogor ramah lanjut usia
(lansia)
3. Bagi lansia, mendapatkan kemudahan dalam penggunaan sarana dan
prasarana umum tertutama di tempat-tempat umum yang dapat
menghambat mobilitas lanjut usia sehingga lansia pun memiliki hak
yang sama di ruang publik.

2. GAGASAN
A. Kondisi Terkini
Penambahan usia merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari
pada dasarnya menurut Undang-undang Republik Indonesia no 13
Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud
lanjut usia (selanjutnya disebut lansia) adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Pertumbuhan lansia di
Indonesia sendiri terbilang cukup cepat berdasarkan data yang tersaji
pada Badan Pusat Statistik yang menyatakan setiap tahunnya struktur
piramida penduduk tua terus meningkat seperti gambar dibawah ini

2
Pemerintak Kota Bogor berkomitmen akan menjadi kota yang
ramah segala usia. Dalam proyeksi jumlah penduduk lansia Kota Bogor
selama 16 tahun yang akan datang digunakan dengan metode proyeksi
penduduk bunga berganda. Dalam metode bunga berganda ini
diperkirakan jumlah didasarkan atas adanya tingkat pertambahan
penduduk pada tahun sebelumnya yang relatif berganda dengan
sendirinya (Saidah, E.D. 2017). Perhitungan proyeksi penduduk menurut
metode bunga berganda dengan rumus sebagai berikut: Metoda bunga
berganda berbasis pada rumus:
Pt = Po * (l + r)
Pt = jumlah penduduk pada tahun 2031
Po = jumlah penduduk pada tahun 2015
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu dalam tahun (16)
Selanjutnya dalam menentukan jumlah lansia Kota Bogor pada
Tahun 2031 menggunakan asumsi proporsi lansia di Provinsi Jawa Barat
tahun 2031 yaitu 14,22% dari total jumlah penduduk Jawa Barat Tahun
2031 (Saidah et al., 2017). Dalam hal ini, diasumsikan bahwa
perkembangan lansia di Kota Bogor sama dengan perkembangan lansia
di Provinsi Jawa Barat. Perhitungan jumlah penduduk lansia pada Tahun
2031 ialah sebagai berikut: Diketahui: Proporsi penduduk lansia Jawa
Barat Tahun 2031 = 14,22% Jumlah penduduk Kota Bogor Tahun 2031 =
1.442.431 Maka, 14,22% * 1.442.431 = 205.114 Sehingga menghasilkan
205.114 jiwa penduduk lansia Kota Bogor pada Tahun 2031.

B. Gagasan yang ditawarkan


 Taman Kota Lansia
Untuk mewujudkan kota yang ideal bagi kaum lansia
diperlukannya perencanaan sebuah area khusus untuk mereka agar dapat
sesuai dan memenuhi fasilitas yang dibutuhkan. Seperti penyediaan

3
taman lansia sebagai arena untuk berekreasi dan bersosialisasi serta
meningkatkan, memperbaiki dan menjaga kesehatan fisik dan psikologis
mereka. Dalam taman kota, para lansia dapat meningkatkan kesehatan
fisik dengan berjalan kaki atau jogging. Kesehatan psikologis para lansia
juga dapat meningkat melalui aktivitas sosialisasi dengan pengunjung
atau bertemu dengan kerabat sambil berekreasi. Penilaian kondisi taman
menggunakan 5 kriteria taman kota ramah lansia, yaitu lokasi,
aksesibilitas, vegetasi, pencahayaan dan fasilitas (Saidah et al., 2017)
Masing-masing kriteria dijabarkan menjadi beberapa indikator
1. Lokasi taman harus mudah dijangkau menggunakan berbagai moda
angkutan baik umum maupun pribadi, atau dengan berjalan kaki.
Umumnya para lansia menyukai taman kota yang lokasinya mudah
dikunjungi baik dengan berjalan kaki maupun berkendaraandan jauh
dari polusi dan kebisingan
2. Kondisi Taman harus di desain ramah lansia seperti tangga yang
merupakan akses masuk harus landai dan tidak licin, dan dilengkapi
dengan ramp. Hal ini agar memudahkan bagi lansia yang
menggunakan kursi roda atau memakai tongkat dalam mengakses
Taman.
3. Vegetasi taman harus memiliki tajuk yang rimbun, dengan demikian
tanaman menolong lansia agar tidak kehilangan orientasi
(Hermawati, 2015). Warna, bentuk dan pola pengaturan tanaman
secara psikologis membuat taman menjadi lebih menarik dan
menyenangkan karena taman bagi lansia adalah tempat untuk
menghabiskan waktu luang sambil berinteraksi dengan pengunjung
dan menikmati suasana alam yang membuat perasaan mereka
menjadi bahagia.
4. Taman lansia harus memiliki pencahayaan yang terang namun tidak
membuat silau para lansia memerlukan pencahayaan yang baik untuk
menyeimbangkan penglihatan yang mulai memburuk.
5. Fasilitas pada taman ramah lansia harus memiliki tempat duduk, yang
aman dan mudah dijangkau oleh lansia, selain itu taman lansia harus
dilengkapi dengan toilet yang bersih dan lantainya tidak licin serta
mudah dinjangkau fasilitas (ISBN : 978-602-50730-0-7 Taman Kota
Ramah Lansia Untuk Mendukung Daya Tarik Pariwisata, n.d.).
Kebersihan taman pun harus dijaga, penempatan lokasi tempat
sampah haruslah tersebar di beberapa lokasi kegiatan. Selain itu
taman juga harus dilengkapi dengan fasilitas untuk olahraga ringan
seperti area jogging dan senam maupun area refleksi yang dilengkapi
dengan batu-kerikil untuk membantu kebugaran lansia.

4
 Transportasi
Konsep sintem transportasi ramah lansia yang ingin diusulkan
merupakan sistem transportasi yang mudah digunakan oleh semua orang
secara aksesibilitas dan pelayanan fasilitas yang harus bisa memberikan
kenyamanan dan kemudahan bagi para lansia.

Sumber : www.vice.com
Gambar 1
Kondisi fasilitas transportasi yang baik
Konsep tangga pada sarana transportasi umum yang ramah lansia pada
dasarnya konsep ini juga dipakai untuk difabel. Tujuan dari konsep ini
merupakan agar lansia tidak mudah Lelah dan bisa dengan mudah
beraktifitas dan memakai kendaraan umum dengan nyaman

Sumber : www.kompasiana.com
Gambar 2
Kondisi Pedestrian Khusus Lansia
Konsep pedestrian yang digagas dalam kota ramah lanjut usia harus
memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik, tempat istirahat sementara
dan tempat untuk berpegangan disepanjang harus disediakan untuk
membantu lansia dalam berjalan serta beristirahat

5
Sumber : www.kompasiana.com
. Gambar 3
Konsep dan kebijakan transportasi umum ramah lansia
Konsep dan kebijakan dalam transportasi umum sangat penting demi
mendukung kota ramah lasia di Kota Bogor, yang menjadi perhatian
adalah bagaimana cara lansia masuk dan duduk dalam transportasi
tersebut. Dalam kebijakan prioritas para lansia dalam memberikan tempat
menjadi hal yang harus disadari oleh masyarakat umum agar kebijakan ini
menjadi budaya dalam memprioritaskan para lansia untuk diprioritaskan.
Pemberian fasilitas pembebasan transportasi umum bagi lansia guna
memberikan pengaruh psikologis dan meningkatkan keinginan dalam
penggunaan transportasi umum
.
 Program Pemerintah
Dalam mencapai Kota Bogor sebagai kota ramah lanjut usia, peran
pemerintah merupakan faktor yang penting untuk mencapai tujuan ini.
Beberapa program pemerintah yang dapat diwujudkan adalah dengan
memberikan jaminan dan kepastian dan perlindungan hukum bagi lansia di
Kota Bogor, memberikan sejumlah layanan untuk lansia yaitu dengan
memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar (PKD) berupa
pemberian dana setiap bulannya. Lansia yang berhak menerima bantuan
itu diberi Kartu Lansia Bogor. Selain itu juga diharapkan pemerintah Kota
Bogor dapat memberikan bantuan usaha berupa usaha ekonomi kreatif
(UEK) bagi lansia ansia potensial atau produktif yang memiliki usaha, dan
untuk para lansia ini juga dapat diberikan akses masuk gratis untuk tempat
wisata di Kota Bogor seperti Kebun Raya Bogor pada hari-hari tertentu
untuk mendukung bahagiakan lansia.

6
C. Instansi terkait
Konsep kota ramah lansia ini perlu dukungan dan partisipasi dari
semua kalangan. Pemerintahan kota bogor dalam perencanaan setiap
bangunan dan sistem perkotaan yang mendukung para usia lanjut. Dalam
mendukung gagasan ini perlu beberapa intansi terkait yang perlu terlibat.
Dinas Kesehatan Kota Bogor merupakan instansi yang bisa membantu
gagasan ini bisa terealisasikan untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan
terbaik serta kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan bagi
lansia. Dinas Perhubungan yang secara jelas merupakan pengatur sistem
transportasi di Kota Bogor diharapkan dapat membantu dalam
menciptakan pelayanan dan fasilitas terbaik dalam transportasi umum.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga berperan dalam
membantu gagasan ini dalam membuat dan merencakan fasilitas-fasilitas
umum yang harus mendukung para lansia. Dinas Sosial Kota Bogor juga
berperan penting dalam mewujudkan Kota Bogor ramah lansia yaitu
dengan mengadakan program yang dapat menangani kesejahteraan sosia
bagi lansia agar memperoleh pelayanan sosial, kesempatan kerja bagi
lansia potensial, pendidikan dan pelatihan, partisipasi sosial, komunikasi,
bantuan hukum, dan perlindungan sosia serta tidak lupa dukungan para
pengembang dan investor dalam membantu penyediaan layanan fasilitas
untuk para lansia.

D. Strategi
Strategi dalam mencapai gagasan ini bisa bisa terealisikan dengan cara
 Pemantapan dan penerapan peraturan perundang-undangan yang
mendukung penerapan peraturan lalu lintas dan kenyamanan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan transportasi yang lebih
memperhatikan para lanjut usia
 Penguatan sosiliasisasi kepada para pemangku kepentingan, kelompok
masyarakat, dan masyarakat secara umum untuk dapat lebih
memperhatikan masyarakat terutama para lanjut usia.
 Pembuatan aturan dan sosialisasi terhadap fasilitas pelayanan
masyarakat atau fasilitas umum lainnya untuk dapat memberikan
pelayanan khusus bagi para lanjut usia secara optimal.

3. KESIMPULAN
A. Gagasan
 Konsep pengembangan Kota Bogor menuju kota ramah lansia dengan
pertimbangan karakteristik serta kebutuhan lansia, maka gagasan yang
direncanakan berupa pengembangan taman kota lansia sebagai arena
untuk berekreasi dan bersosialisasi serta meningkatkan, memperbaiki
dan menjaga kesehatan fisik dan psikologis, pengembangan

7
transportasi ramah lansia yang difokuskan pada aksesibilitas dan
pelayanan fasilitas yang harus bisa memberikan kenyamanan dan
kemudahan bagi para lansia, serta peran pemerintah dengan
perwujudan program pemerintah yang dapat diwujudkan adalah
dengan memberikan jaminan dan kepastian dan perlindungan hukum
bagi lansia di Kota Bogor dengan didukung oleh instansi terkait serta
dukungan para pengembang dan investor
 Strategi yang dilakukan untuk mencapai Kota Bogor menuju kota
ramah lansia adalah penguatan sosialisasi kepada masyarakat untuk
dapat memberikan pelayanan khusus dan optimal kepada para lansia
serta pemantapan kebijakan yang dapat mendukung perlindungan hak
para lansia.
B. Cara merealisasikan dan waktu pelaksanaan
Gagasan yang ditulis bisa terealisasikan dengan cara seperti yang
sudah dijelaskan pada Langkah strategi dan konsep gagasan diatas

Tabel 1 Waktu Pelaksanaan Gagasan

Waktu Realisasi
Gagasan Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sosialisai gagasan
Pelaksanaan gagasan
Evaluasi dan monitoring

C. Prediksi Hasil Yang Akan Dicapai


Jika program kota bogor menuju kota ramah lanjut usia dapat
diwujudkan tentunya menjadi salah satu indikator keberhasilan
pembangunan serta perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial
masyarakat yang meningkat serta bentuk antisipasi pemerintah dalam
menekan implikasi yang ditujukan kepada kelompok lansia, sehingga
mereka dapat berperan dalam pembangunan nasional dan tidak menjadi
beban bagi masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

8
Hermawati, I. (2015). Kajian tentang kota ramah lanjut usia. Kajian Tentang Kota
Ramah Lanjut Usia, April, 1–9.
ISBN : 978-602-50730-0-7 Taman Kota Ramah Lansia Untuk Mendukung Daya
Tarik Pariwisata. (n.d.).
Saidah, E. D., Dewi, I. K., & Nurmani, N. M. E. (2017). Kebutuhan Taman Kota
Ramah Lansia Di Kota Bogor. 1–8.
Kusharsanto, Satria. 2014. Nikmatnya berjalan kaki di jepang.
https://www.kompasiana.com/zulfikasatria/54f765cba3331116368b4769/nikmatn
ya-berjalan-kaki-di-jepang. Diakses tanggal 16 Februari 2021.
Renaldi, Adi. 2018. Hambatan Ruang Publik Senantiasa Coba Ditaklukkan
Difabel di Indonesia. https://www.vice.com/id/article/yweqd7/hambatan-ruang-
publik-senantiasa-coba-ditaklukkan-difabel-di-indonesia. Diakses tanggal 16
Februari 2021.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, dan Anggota

9
10
11
12
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping

13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

14
No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
. Studi Ilmu Waktu
1. Mupid Fikri Perencanaan Sosial - Latar belakang
Wilayah dan Ekonomi pengangkatan
Kota gagasan dan
Perencanaan
langkah
strategis
2. Putri Tindria Perencanaan Sosial - Analisa pihak
Wilayah dan Ekonomi pihak terkait dan
Kota Kajian literatur
gagasan
3. Annisa Shifa Perencanaan Sosial - Identifikasi
Shafira Wilayah dan Ekonomi gagasan Desain
Kota dan teknik
implementasi

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

15
16

Anda mungkin juga menyukai