Disusun oleh:
SEMESTER 3
Segala Puji dan Syukur selalu senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
telah diberikan rahmat, taufiq, serta inayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Belajar dan Pembelajaran ini dengan judul “Skema pendanaan dan pengelolaan inu kota
negara”.
Saya harap sekali makalah ini bisa berguna pada tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan judul tersebut. Lewat makalah ini, beragam
tantangan telah penulis rasakan, oleh sebab itu, selesainya makalah ini tentu saja bukan
hanya sekedar kerja keras dari penulis semata-mata. Tetapi karena bantuan dan dukungan
yang diberikan oleh segenap pihak yang terlibat.
Berkaitan dengan perihal ini, penulis disertai keikhlasan hati menghaturkan ucapan
terima kasih sebanyak-banyaknya untuk semua pihak yang telah membantu penulis untuk
penyelesaian makalah Belajar dan Pembelajaran ini.Terkait membuat makalah ini, kami
benar benar menyadari ditemukan banyak keterbatasan yang ada pada makalah ini. Dengan
itu, kami meminta saran beserta kritik yang membangun dari segenap pihak supaya makalah
ini bisa menjadi lebih baik lagi dan dapat berguna dikemudian hari.
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................
Daftar isi.........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Pemindahan ibu kota suatu negara telah banyak dilakukan oleh beberapa negara
dengan beragam alasan yang berbeda-beda. Pada pemerintahan saat ini yang dipimpin
oleh Presiden Joko Widodo, ibu kota negara resmi dipindahkan ke Kalimantan Timur
yang asalnya dari Jakarta. Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur telah
resmi karena Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) telah disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi undang- undang pada sidang paripurna
DPR yang dilaksanakan tanggal 18 Januari 2022. Selain mengenai pemindahan ibu kota
baru, pada RUU IKN yang disetujui oleh DPR juga disahkan mengenai nama Nusantara
menjadi nama ibu kota baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
menjawab isu ibu kota negara di DKI Jakarta saat ini dan lokasinya yang berada di
tengah Indonesia memeratakan laju perkembangan negara. IKN baru terletak di dua
kabupaten, yaitu kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Kartanegara dengan luas
wilayah daratan kurang lebih 256.142 hektar. Pemindahan IKN nantinya akan
meremajakan wilayah terdelineasi menjadi suatu perkotaan dengan nama "Nusantara".
Terdapat dua kecamatan yang beririsan yaitu Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Loa
Luku.
Banyak Masyarakat yang sudah mendengar berita perpindahan ibu kota ini,namun
sebagian besar masyarakat hanya memperhatikan perkembangan pembangunan IKN saja
tidak memperhatikan pendanaan untuk pembangunan IKN ini. Selain pemerintah
seharusnya masyarakat juga harus tau dan lebih memperhatikan skema pendanaan
pembangunan IKN dan tau tingkat kesiapan anggaran dan pembiayaan untuk
pembangunan IKN. Diharapkan masyarakat mempelajari dan memahami skema
pendanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebab pengerjaan proyek ini
merupakan tantangan tersendiri dimana proyek ini membutuhkan dana besar, namun di
sisi lain kondisi fiskal dan perekonomian Indonesia sedang tidak dalam keadaan baik.
1.3 Tujuan
1. untuk dapat mengetahui skema pendanaan pembangunan IKN
2. Untuk mengetahui prinsip pembangunan dasar ekonomi IKN
3. untuk dapat mengetahui dan memahami tingkat kesiapan anggaran dan pembiayaan
4. untuk mengetahui tujuan pembangunan IKN
5. Untuk dapat mengetahui dan memahami problematika komunikasi politik pendanaan
pembangunan IKN
6. untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dalam pembangunan IKN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Skema Pendanaan Pembangunan IKN
untuk melaksanakan - ketentuan Pasal 24 ayat (7), Pasal 25 ayat (3), Pasal 26 ayat (2), Pasal
35, dan Pasal 36 ayat (7) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara,
sehingga telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2022
tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran dalam Rangka Persiapan, Pembangunan, dan
Pemindahan Ibu Kota Negara serta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota
Nusantara pada tanggal 18 April 2022.
Anggaran IKN telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
2020-2024 sebagai Major Project Pengembangan Kawasan Perkotaan sebesar 466 Triliun
untuk pembangunan fisik. Dalam rangka mendukung persiapan, pembangunan, dan
pemindahan, serta penyelenggaraan pemerintahan khusus IKN. Pemerintah melakukan
sinergi pendanaan yang bersumber dari APBN dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun sumber-sumber pendanaan pembangunan
IKN berdasarkan
Rencana Induk IKN adalah sebagai berikut:
1. APBN yang dapat dilakukan melalui alokasi anggaran belanja dan/atau pembiayaan.
2. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mendukung IKN yang
dapat dilaksanakan dengan beberapa skema di antaranya KPBU Tarif (User Payment)
berupa pengembalian investasi berupa pembayaran dari pengguna (user payment) dan
KPBU availability payment berupa pengembalian investasi berupa pembayaran
ketersediaan layanan (availability payment)
3. Skema partisipasi badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara
termasuk BUMN/swasta murni antara lain: 1) BUMN melalui investasi yang dalam
pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan swasta; 2) BUMN melalui penugasan dari
Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 3) swasta
murni, melalui investasi murni dari swasta yang dapat diberikan insentif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Skema dukungan pendanaan/pembiayaan internasional yang merupakan skema untuk
mewadahi pemberian dana antara lain dari bilateral/lembaga multilateral yang hendak
berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang hijau dan cerdas yang dapat melalui
hibah dan/ atau pemberian dana talangan.
5. Skema pendanaan lainnya (creatiue financing, seperti croud funding dan dana dari
filantropi.
Adapun proyek-proyek infrastruktur utama dan pendukung IKN yang akan dibangun adalah
sebagai berikut:
1. Pembangunan Istana Negara dan bangunan strategis TNI/POLRI (pangkalan militer).
Pengadaan lahan dan infrastruktur dasar (jalan akses). Diplomatic Compound (lahan),
Ruang terbuka hijau (termasuk taman budaya), Rumah Dinas ASN/TNI/POLRI
dengan Skema APBN (Langsung)
2. Infrastruktur dasar dan utilitas (selain yang telah tercakup dalam APBN), Rumah
Dinas ASN/TNI/POLRI (selain yang telah tercakup dalam APBN), Gedung
Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, Peningkatan konektivitas (bandara, pelabuhan,
dan jalan tol/non-tol). Sarana pendidikan, museum, dan sarana kesehatan dengan
Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
3. Perumahan umum, Pembangunan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan swasta,
Science-technopark, Sarana kesehatan swasta Pusat perbelanjaan/shopping mall,
Meetings.
• Analisis Kesiapan KPBU dalam Mendanai IKN Ditinjau dari Nilai Proyek
Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) merupakan kerjasama antara
Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur dan/atau layanannya untuk
kepentingan umum mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
pemerintah, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya badan usaha dengan
memperhatikan pembagian risiko di antara para pihak.Skema KPBU merupakan salah satu
skema yang diandalkan pemerintah dalam mendanai proyek pembangunan IKN baru.
Presiden Joko Widodo menyebut bahwa sebesar 80% pendanaan untuk pembangunan IKN
berasal dari skema KPBU dan investasi langsung.
Pada indikator nilai sumber pendanaan IKN, nilai biaya proyek KPBU pada 2017- 2022
cenderung menunjukkan pola peningkatan, meskipun sempat mengalami penurunan terendah
pada 2018 yaitu hanya 3251,6 Juta USD. Namun setelah itu, nilai estimasi biaya proyek
KPBU selalu meningkat bahkan diperkirakan mencapai 22579,57 Juta USD pada 2022 atau
meningkat hampir 7 kali lipat jika dibandingkan periode 2018. Bahkan, meskipun terjadi
pandemi, nilai biaya proyek KPBU justru mengalami peningkatan yang pesat. Jadi indikator
nilai estimasi biaya proyek dianggap memenuhi. Pada indikator pertumbuhan, pertumbuhan
estimasi biaya proyek KPBU pada 2018-2022 cenderung masih fluktuatif. Pada periode
2018-2020 terjadi pertumbuhan estimasi biaya proyek KPBU yang pesat Namun, setelah itu,
pertumbuhan estimasi biaya proyek KPBU kembali menunjukkan penurunan pada 2021-
2022. Hal ini mengindikasikan bahwa pola pertumbuhan estimasi biaya proyek KPBU selama
5 tahun terakhir belum konsisten. Jadi indikator Pertumbuhan Estimasi Biaya Proyek
dianggap tidak memenuhi. Lalu indikator concern terhadap infrastruktur dianggap memenuhi
karena Dengan berlandaskan pada tujuan terbentuknya skema KPBU yang fokus terhadap
pendanaan infrastruktur. Dari 3 indikator tersebut ada 2 yang memenuhi, sehingga analisis
kesiapan KPBU dalam mendanai ikn ditinjau dari nilai proyek dinyatakan cukup siap.
• Analisis Kesiapan Sektor Swasta dalam Mendanai IKN Ditinjau dari PMDN dan
Kapitalisasi Pasar BEI
Sektor swasta merupakan perusahaan atau organisasi yang tujuan utamanya mencari
keuntungan.Dalam hal ini, selain mencari keuntungan, diharapkan sektor swasta juga dapat
ikut serta dalam memajukan pembangunan infrakstruktur di Indonesia, termasuk proyek IKN
melalui penyertaan modal atau investasi langsung. Hal ini dikarenakan skema sektor swasta
merupakan salah satu skema pembiayaan yang paling diandalkan pemerintah selain KPBU.
Perkembangan nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang terdaftar di BEI pada 2012-2021
dominan meningkat setiap tahun. 10 tahun kemudian nilai tersebut meningkat hampir 2 kali
lipat menjadi Rp 8.426 triliun atau hampir setengah dari nilai PDB Indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan kinerja dan kekayaan perusahaan-perusahaan besar di
Indonesia cukup signifikan. Dalam 10 tahun terakhir, hanya terjadi 2 kali penurunan nilai
kapitalisasi pasar perusahaan BEI yaitu pada tahun 2015 dan tahun 2020. Semakin tinggi nilai
kapitalisasi pasar perusahaan seharusnya semakin tinggi pula keterlibatan perusahaan tersebut
dalam membangun proyek infrastruktur karena tingginya nilai aset yang dimiliki perusahaan
sektor swasta. Jadi indikator nilai kapitalisasi pasar BEI dianggap memenuhi.
Meskipun nilai kapitalisasi pasar perusahaan BEI dominan meningkat setiap tahun dalam 10
tahun terakhir, namun jika dilihat dari pertumbuhannya masih menunjukkan pola yang tidak
konsisten. Terjadi penurunan cukup tajam pada pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar pada
2015, 2018 dan 2020. Hal ini membuktikan bahwa pola pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar
perusahaan BEI sulit diprediksi kedepan. Jadi indikator Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar BEI
dianggap tidak memenuhi. Perkembangan nilai PMDN pada 2012-2021 menunjukkan pola
peningkatan setiap tahun, di mana pada 10 tahun terakhir, nilai PMDN tidak menunjukkan
tanda-tanda penurunan. Pada tahun 2012, nilai PMDN yang tercatat di Indonesia hanya Rp
92,182 triliun, namun setelah 10 tahun angka ini meningkat hampir 5 kali lipat menjadi Rp
447 triliun pada 2021. Jadi indikator Concem terhadap infrastruktur dianggap memenuhi
karena Nilai PMDN selalu meningkat setiap tahun.
Dari 3 indikator tersebut ada 2 yang memenuhi, sehingga analisis kesiapan sektor swasta
dalam mendanai ikn ditinjau dari PMDN dan kapitalisasi pasar BEI dinyatakan cukup siap.
• Analisis Kesiapan Investor Asing dalam Mendanai IKN Ditinjau dari PMA
Pembangunan IKN rencananya juga akan melibatkan investor asing melalui aktivitas
penanaman modal. Pemerintah memastikan bahwa sebagian besar anggaran pembangunan
IKN tidak berasal dari APBN, melainkan sektor swasta termasuk investor yang berasal dari
luar negeri. Pembangunan IKN akan lebih optimal jika sumber pendanaan tidak hanya
berasal dari dalam negeri, namun juga luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah perlu menjalin
kerja sama yang baik dengan investor luar negeri dalam mendanai IKN.
Perkembangan nilai penanaman modal asing dalam 10 tahun terakhir cenderung
menunjukkan pola konstan namun sedikit meningkat di mana tidak terjadi penurunan atau
peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2012, nilai PMA yang ditanamkan ke Indonesia
tercatat sebesar 24564,7 Juta USD. Angka ini kemudian meningkat sebesar 26,6% pada 10
tahun berikutnya menjadi 31093,1 Juta USD pada 2021. Jadi indikator Nilai Penanaman
Modal Ading (PMA) dianggap memenuhi karena Cenderung kontan, sedikit meningkat
dalam 10 tahun terakhir. Apabila dilihat dari indikator pertumbuhan, perkembangan
pertumbuhan Penanaman Modal Asing di Indonesia dalam 10 tahun terakhir cenderung
masih fluktutif atau mengalami naik turun. Pada tahun 2012-2014 terjadi penurunan
pertumbuhan PMA, kemudian pada 2015 pertumbuhan PMA naik tipis, di tahun 2016
pertumbuhan PMA kembali menunjukkan penurunan. Meskipun sempat mengalami
peningkatan kembali pada tahun 2017, namun pada 2018 pertumbuhan PMA kembali
menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Meskipun saat ini, pertumbuhan PMA
kembali menunjukkan kenaikan, namun pertumbuhannya masih masih di bawah 10%. Jadi
indikator Pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) dianggap tidak memenuhi, karena
Pertumbuhan Penanaman Madal Asing (PMA) cenderung belum stabil.
Lalu indikator Concern terhadap infrastruktur dianggap memenuhi, karena Sebagian besar
penanaman modal yang dilakukan investor asing ke Indonesia berupa proyek infrastruktur.
Dari 3 indikator tersebut ada 2 yang memenuhi, sehingga analisis kesiapan investor asing
dalam mendanai ikn ditinjau dari PMA dinyatakan cukup siap.
Dapat di simpulkan bahwa dari kelima skema pembiayaan IKN, 3 skema dinyatakan cukup
siap yaitu skema PPP, swasta, dan penanaman modal asing, sedangkan skema APBN dan
BUMN dinyatakan kurang siap. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyusun strategi dan
regulasi yang dapat memfasilitasi dan mempercepat skema PPP, penanaman modal asing, dan
swasta dalam pendanaan IKN.
2.4 Tujuan Pembangunan IKN
Pembangunan IKN memiliki visi “Kota Dunia Untuk Semua” yang dicerminkan ke dalam
tiga tujuan:
-sebagai kota berkelanjutan yang mengedepankan prinsip pembangunan kota tidak hanya
untuk manusia tetapi juga untuk seluruh alam
-sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. IKN akan menjadi pemicu penguatan
rantai nilai domestik di seluruh Kawasan timur Indonesia sekaligus di seluruh Indonesia.
-sebagai simbol identitas nasional. IKN akan merepresentasikan keberagamana bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara 1945, yang pada akhirnya IKN akan
menjadi wujud kontribusi aktif Indonesia bagi dunia.sebagai ibukota berbasis hutan yang
berkelanjutan yang pertama di dunia, Nusantara akan siap memimpin kontribusi Indonesia di
panggung global dalam memitigasi dampak perubahan iklim
2.5 Problematika Komunikasi Politik Pendanaan Pembangunan IKN
3.2 SARAN