Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas
rahmat dan karuniaNya sehingga pembuatan (Roadmap Ekonomi Kreatif Kabupaten Konawe
Kepulauan) telah dapat diselesaikan dengan baik. Roadmap Ekonomi Kreatif Kabupaten
Konawe Kepulauan ini memuat tentang visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi secara
aktif dalam membantu penyusunan roadmap ini. Semoga dokumen ini dapat membantu
mewujudkan Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif di
Penulis
DAFTAR ISI
Tabel 2.1.1. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi1 ..................
Tabel 2.1.2. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 2 .................
Tabel 2.1.3. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 3 .................
Tabel 2.1.4. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 4 .................
Tabel 2.1.5. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 5 .................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Penerapan Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif dalam
PENDAHULUAN
Ekonomi kreatif (ekraf) telah menjadi salah satu agenda utama untuk percepatan
pembangunan ekonomi Indonesia saat ini. Dalam perspektif yang lebih luas, perkembangan
dunia telah menunjukkan secara nyata bahwa daerah-daerah saat ini dengan karakter kuat bisa
menjadi sumber ekonomi kreatif dan itu bukan ditopang oleh sumber daya alam yang
keramahan, serta aktifitas seni-budaya yang atraktif dan konsisten. Kecenderungan demikian
juga menjadi arus utama di sejumlah tempat di Indonesia termasuk di Kabupaten Konawe
Kepulauan. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran bersama untuk merealisasikan Konawe
Kepulauan sebagai Kabupaten Kreatif yang mampu mengeksperesikan potensi, bakat, dan
sumber daya lainnya untuk memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat daerah.
Banyak hal yang perlu diklarifikasi terkait dengan konsep ekonomi kreatif. Hal ini
karena ekonomi atau industri kreatif adalah konsep dinamis dan baru yang yang menawarkan
ruang bereksperesi bagi sumber daya kreatif (Florida, 2002). Dalam konseptualisasi ini,
ekonomi kreatif perlu berfokus pada penarikan dan pengembangan bakat-bakat kreatif
termasuk dari luar daerah untuk memastikan kegiatan ekonomi kreatif bisa berjalan
maksimal. Konsep ekonomi kreatif memerlukan proses yang memberikan nilai tambah
berdasarkan kreatifitas dari sektor-sektor yang selama ini tidak bernilai ekonomi (Bakshi et.
al., 2013). Dengan demikian, ekonomi kreatif dalam hal ini berkaitan dengan upaya mencari
dan memanfaatkan peluang untuk meningkatkan aspek komersialisasi produk pelaku usaha.
Markusen et. al. (2006) lebih melihat konsep ekonomi kreatif sebagai ekonomi kultural
yang menitikberatkan pada ekplorasi wilayah budaya, seperti seni pertunjukan dan seni rupa
yang dibantu dan diperkuat oleh implementasi teknologi. Secara substansi, hal ini sudah
dipenuhi oleh definisi ekonomi kreatif berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019,
yaitu ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang
bersumber dari kreatifitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Secara mendasar, ini menandakan bahwa konsep ekonomi kreatif adalah kombinasi
dari kreatifitas, teknologi, dan inovasi yang memberikan nilai tambah pada perekonomian.
kreatif bermakna adanya komitmen dan kebijakan nyata untuk mendukung proses kreatifitas
menuju inovasi yang diinisiasi komunitas atau klaster kreatif di Kabupaten Konawe
Kepulauan
keterkaitannya dengan situasi ekonomi, perubahan sosial ekonomi dan budaya yang juga
kompleks. Dalam hal pertumbuhan ekonomi, ekonomi kreatif diharapkan mampu untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang didasari oleh eksplorasi kreatifitas dari sektor-
sektor yang memberikan nilai tambah yang bahkan sebelumnya tidak diperhatikan.
Perpres Rindekraf Pasal 6 Ayat (1) juga telah mengidentifikasi 17 subsektor ekonomi
kreatif, yaitu:
Untuk meningkatkan fokus roadmap ekonomi kreatif, maka dokumen ini berfokus pada
paradigma bahwa keseluruhan subsektor di atas bisa saling terhubung dan menguatkan satu
sama lain. Sejumlah subsektor yang telah terbukti menjadi penopang ekonomi dan
mayoritas dalam hal bidang usaha di Konawe Kepulauan, yaitu: kuliner, kriya, dan fashion,
dan subsektor yang telah diidentifikasi oleh Bidang Ekonomi Kreatif sebagai lokomotif
ekonomi kreatif di Konawe Kepulauan, yaitu seni pertunjukan, dan subsektor yang
mendukung subsektor tersebut sebelumnya dan juga bisa menjadi sumber pertumbuhan
ekonomi di masa yang akan datang, yaitu aplikasi, film, animasi dan video, dan periklanan.
Perpres Nomor 142 Tahun 2018 telah merumuskan strategi seperti meningkatkan
kolaborasi di antara segenap pemangku kepentingan dan memanfaatkan teknologi dan inovasi
dari hasil riset, serta memperluas akses pendanaan pelaku usaha kreatif. Dokumen roadmap
kepentingan dalam konsep pentahelix plus peraturan (hexahelix). Masukan paling berharga
akan berasal dari pelaku usaha industri kreatif dan pada realitanya, relasi antara misi ekonomi
kreatif dan versi dari pelaku industri akan menentukan dinamika ekonomi kreatif dan wajah
b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya Roadmap
Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Konawe Kepulauan berdasarkan basis potensi
ekonomi lokal.
1.3. Acuan Pelaksanaan
Acuan utama pembuatan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten
Konawe Kepulauan ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 212, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6414);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Kabupaten Konawe Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi
Kreatif;
5. Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan
Ekonomi Kreatif (Rindekraf) Nasional 2018 - 2025.
6. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif.
1.4. Sasaran
Sasaran kegiatan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Konawe
Kepulauan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi potensi dan permasalahan pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten
Konawe Kepulauan
2. Perumusan visi dan misi pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Konawe
Kepulauan
VISI
“MENJADI SALAH PUSAT EKONOMI KREATIF YANG UNGGUL DAN
BERDAYA SAING DI TINGKAT PROVINSI DAN NASIONAL”
MISI
Sedangkan misi pengembangan ekonomi kreatif Konawe Kepulauan adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku ekonomi kreatif serta ekosistem
pendukungnya di Kabupaten Konawe Kepulauan
2. Mewujudkan sumber daya manusia ekonomi kreatif Konawe Kepulauan yang unggul
dan berdaya saing.
3. Meningkatkan infrastruktur dan kolaborasi ekonomi kreatif Konawe Kepulauan.
4. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan daya saing
ekonomi kreatif.
5. Meningkatkan kecintaan dan solidaritas sosial dan ekonomi terhadap Konawe
Kepulauan.
Tabel 2.2.1. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 1
Terkait Misi 2 yaitu mewujudkan sumber daya manusia ekonomi kreatif Kabupaten
Konawe Kepulauan yang unggul dan berdaya saing, maka dapat diuraikan tujuan, sasaran,
arah kebijakan dan strategi sebagai berikut :
Tabel 2.2.2. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 2
Tabel 2.2.3. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi Pada Misi 3
Tabel 2.2.4. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 4
Terkait Misi 5 yaitu meningkatkan kecintaan dan solidaritas sosial dan ekonomi
terhadap Kabupaten Konawe Kepulauan, maka dapat diuraikan tujuan, sasaran, arah
kebijakan dan strategi sebagai berikut :
Tabel 2.2.5. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 5
usaha
Terwujudnya masyarakat Meningkatkan kecintaan
Konawe Kepulauan masyarakat terhadap
sebagai basis konsumen Penguatan pasar lokal produk
ekonomi kreatif, untuk ekonomi kreatif ekonomi kreatif
terutama
kelompok generasi
milenial dan Z
Melakukan pemeringkatan
produk ekonomi kreatif
Meningkatkan keterikatan Meningkatnya kolaborasi Peningkatan kolaborasi dan Meningkatkan interaksi sesama
dan kohesi sosial pelaku dan partisipasi aktif dalam partisipasi stakeholders pelaku ekonomi kreatif antar
Kepulauan
Meningkatkan peran
serta seluruh lapisan
masyarakat
(keberagaman)
BAB III
PENUTUP
teknologi sebagai basis inovasi bisnis ekonomi kreatif di Konawe Kepulauan. Hal yang
tidak kalah pentingnya adalah penguatan aspek pemasaran, seperti strategi pemasaran,
penajaman segmentasi pasar dan kebutuhan atau permintaan pasar. Dibutuhkan juga adopsi
teknologi terutama teknologi yang mendukung bisnis digital dan subsektor yang berbasis
teknologi, seperti animasi dan aplikasi. Untuk itu, dibutuhkan pusat pemasaran yang secara
integratif bisa memberikan nilai tambah, seperti analisa big data dan survei pasar. Aspek
pemasaran ini adalah kunci untuk menuju ekspansi pasar dan internasionalisasi pelaku
ekonomi kreatif. Perluasan pasar adalah pencapaian sekaligus perwakilan dari kapabilitas
inovasi yang konsisten dan berkelanjutan.
Ekonomi kreatif adalah tentang penciptaan ekosistem yang bisa memastikan agar
ekspresi bakat-bakat kreatif bisa tersalurkan secara maksimal. Semua ini membutuhkan
kerja keras secara konsisten, jangka panjang, dan bukan hanya sekadar menawarkan
perspektif jangka pendek.