Anda di halaman 1dari 19

ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN DAN


OLAHRAGA (DISPARMUDORA)
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas

rahmat dan karuniaNya sehingga pembuatan (Roadmap Ekonomi Kreatif Kabupaten Konawe

Kepulauan) telah dapat diselesaikan dengan baik. Roadmap Ekonomi Kreatif Kabupaten

Konawe Kepulauan ini memuat tentang visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan

Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Konawe Kepulauan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi secara

aktif dalam membantu penyusunan roadmap ini. Semoga dokumen ini dapat membantu

mewujudkan Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif di

Provinsi Sulawesi Tenggara

Langara, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

DAFTAR TABEL ....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................

1.1. Latar Belakang .................................................................................................

1.2. Maksud Dan Tujuan ........................................................................................

1.3. Acuan Pelaksanaan ..........................................................................................

1.4. Sasaran .............................................................................................................

BAB II. ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN


KONAWE KEPULAUAN .....................................................................

2.1. Visi dan Misi Kreatif Kabupaten Konawe Kepulauan .......................................

2.2. Tujuan dan Sasaran ............................................................................................

BAB III. PENUTUP ................................................................................................


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi1 ..................

Tabel 2.1.2. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 2 .................

Tabel 2.1.3. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 3 .................

Tabel 2.1.4. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 4 .................
Tabel 2.1.5. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 5 .................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. 17 Subsektor Ekonomi Kreatif .............................................................

Gambar 2.1. Penerapan Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif dalam

Penyusunan Roadmap Ekonomi Kreatif Konawe Kepulauan .............


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekonomi kreatif (ekraf) telah menjadi salah satu agenda utama untuk percepatan

pembangunan ekonomi Indonesia saat ini. Dalam perspektif yang lebih luas, perkembangan

dunia telah menunjukkan secara nyata bahwa daerah-daerah saat ini dengan karakter kuat bisa

menjadi sumber ekonomi kreatif dan itu bukan ditopang oleh sumber daya alam yang

melimpah. Daerah-daerah tersebut lebih mengandalkan infrastruktur, kenyamanan dan

keramahan, serta aktifitas seni-budaya yang atraktif dan konsisten. Kecenderungan demikian

juga menjadi arus utama di sejumlah tempat di Indonesia termasuk di Kabupaten Konawe

Kepulauan. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran bersama untuk merealisasikan Konawe

Kepulauan sebagai Kabupaten Kreatif yang mampu mengeksperesikan potensi, bakat, dan

sumber daya lainnya untuk memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat daerah.

Banyak hal yang perlu diklarifikasi terkait dengan konsep ekonomi kreatif. Hal ini

karena ekonomi atau industri kreatif adalah konsep dinamis dan baru yang yang menawarkan

ruang bereksperesi bagi sumber daya kreatif (Florida, 2002). Dalam konseptualisasi ini,

ekonomi kreatif perlu berfokus pada penarikan dan pengembangan bakat-bakat kreatif

termasuk dari luar daerah untuk memastikan kegiatan ekonomi kreatif bisa berjalan

maksimal. Konsep ekonomi kreatif memerlukan proses yang memberikan nilai tambah

berdasarkan kreatifitas dari sektor-sektor yang selama ini tidak bernilai ekonomi (Bakshi et.

al., 2013). Dengan demikian, ekonomi kreatif dalam hal ini berkaitan dengan upaya mencari

dan memanfaatkan peluang untuk meningkatkan aspek komersialisasi produk pelaku usaha.

Markusen et. al. (2006) lebih melihat konsep ekonomi kreatif sebagai ekonomi kultural

yang menitikberatkan pada ekplorasi wilayah budaya, seperti seni pertunjukan dan seni rupa

yang dibantu dan diperkuat oleh implementasi teknologi. Secara substansi, hal ini sudah
dipenuhi oleh definisi ekonomi kreatif berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019,

yaitu ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang

bersumber dari kreatifitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan

teknologi. Secara mendasar, ini menandakan bahwa konsep ekonomi kreatif adalah kombinasi

dari kreatifitas, teknologi, dan inovasi yang memberikan nilai tambah pada perekonomian.

Menindaklanjuti itu, Konawe Kepulauan sebagai Kabupaten yang mendukung ekonomi

kreatif bermakna adanya komitmen dan kebijakan nyata untuk mendukung proses kreatifitas

menuju inovasi yang diinisiasi komunitas atau klaster kreatif di Kabupaten Konawe

Kepulauan

Hal penting lainnya yang menandai kompleksifitas ekonomi kreatif adalah

keterkaitannya dengan situasi ekonomi, perubahan sosial ekonomi dan budaya yang juga

kompleks. Dalam hal pertumbuhan ekonomi, ekonomi kreatif diharapkan mampu untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang didasari oleh eksplorasi kreatifitas dari sektor-

sektor yang memberikan nilai tambah yang bahkan sebelumnya tidak diperhatikan.

Perpres Rindekraf Pasal 6 Ayat (1) juga telah mengidentifikasi 17 subsektor ekonomi

kreatif, yaitu:

Gambar 1.1. 17 Subsektor Ekonomi Kreatif

Untuk meningkatkan fokus roadmap ekonomi kreatif, maka dokumen ini berfokus pada
paradigma bahwa keseluruhan subsektor di atas bisa saling terhubung dan menguatkan satu

sama lain. Sejumlah subsektor yang telah terbukti menjadi penopang ekonomi dan

mayoritas dalam hal bidang usaha di Konawe Kepulauan, yaitu: kuliner, kriya, dan fashion,

dan subsektor yang telah diidentifikasi oleh Bidang Ekonomi Kreatif sebagai lokomotif

ekonomi kreatif di Konawe Kepulauan, yaitu seni pertunjukan, dan subsektor yang

mendukung subsektor tersebut sebelumnya dan juga bisa menjadi sumber pertumbuhan

ekonomi di masa yang akan datang, yaitu aplikasi, film, animasi dan video, dan periklanan.

Perpres Nomor 142 Tahun 2018 telah merumuskan strategi seperti meningkatkan

kolaborasi di antara segenap pemangku kepentingan dan memanfaatkan teknologi dan inovasi

dari hasil riset, serta memperluas akses pendanaan pelaku usaha kreatif. Dokumen roadmap

ini adalah panduan pelaksanaan implementasi kebijakan pengembangan ekonomi kreatif

konawe kepulauan yang berbasis kolaborasi dengan memasukkan segenap pemangku

kepentingan dalam konsep pentahelix plus peraturan (hexahelix). Masukan paling berharga

akan berasal dari pelaku usaha industri kreatif dan pada realitanya, relasi antara misi ekonomi

kreatif dan versi dari pelaku industri akan menentukan dinamika ekonomi kreatif dan wajah

ekonomi daerah secara keseluruhan.

1.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud kegiatan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Konawe Kepulauan
disusun dalam bentuk dokumen roadmap (roadmap pengembangan ekonomi kreatif di
Kabupaten Konawe Kepulauan) adalah sebagai pedoman pengembangan ekonomi kreatif di
Kabupaten Konawe Kepulauan agar lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.

b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya Roadmap
Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Konawe Kepulauan berdasarkan basis potensi
ekonomi lokal.
1.3. Acuan Pelaksanaan
Acuan utama pembuatan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten
Konawe Kepulauan ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 212, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6414);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Kabupaten Konawe Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi
Kreatif;

5. Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan
Ekonomi Kreatif (Rindekraf) Nasional 2018 - 2025.
6. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif.

1.4. Sasaran
Sasaran kegiatan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Konawe
Kepulauan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi potensi dan permasalahan pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten
Konawe Kepulauan
2. Perumusan visi dan misi pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Konawe
Kepulauan

3. Perumusan tujuan dan sasaran pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten


Konawe Kepulauan
4. Perumusan program dan indikasi kegiatan pengembangan ekonomi kreatif di
Konawe Kepulauan (meliputi arah kebijakan dan strategi pengembangan ekonomi
kreatif, serta program-program yang akan dilakukan).
5. Rencana aksi dan lini waktu pelaksanaan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif.
BAB II
ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN
KONAWE KEPULAUAN

2.1. Visi dan Misi Ekonomi Kreatif Konawe Kepulauan


Roadmap (peta jalan) pengembangan ekonomi kreatif Konawe Kepulauan disusun
supaya pengembangkan ekonomi kreatif di Konawe Kepulauan lebih memiliki arah yang
jelas, berkesinambungan, terukur serta lebih baik di masa yang akan datang. Bagian penting
dalam menyusun dokumen roadmap pengembangan ekonomi kreatif ini adalah merumuskan
visi dan misi. Pernyataan visi menyajikan maksud strategis yang didesain untuk
memfokuskan energi dan sumber daya seluruh stakeholders atau aktor ekonomi kreatif
Konawe Kepulauan untuk mencapai tujuan di masa depan. Untuk itu, visi dibuat berdasarkan
kondisi dan situasi yang terjadi saat ini, serta menganalisa ketimpangan antara kondisi saat ini
dengan kondisi yang ingin dicapai di masa depan.

Untuk mewujudkan visi pengembangan ekonomi kreatif tersebut, maka perlu


dirumuskan upaya-upaya yang harus dilakukan dalam bentuk pernyataan misi. Pernyataan
misi yang jelas sangat membantu dalam menetapkan tujuan, sasaran, arah kebijakan, dan
merumuskan strategi secara efektif. Tujuan, sasaran, dan arah kebijakan adalah tahap
perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas paling tinggi dalam rencana
pengembangan ekonomi kreatif, dan selanjutnya menjadi dasar penyusunan strategi, program,
dan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif Konawe Kepulauan ke depan. Dalam hal ini,
tujuan, sasaran, dan arah kebijakan merupakan kondisi perkembangan ekonomi kreatif yang
diharapkan terjadi di Konawe Kepulauan yang berdasarkan pada permasalahan, isu strategis
dan potensi.
Sebagaimana bisa dilihat pada Gambar 2.1., policy cycle penyusunan dokumen
roadmap ini melingkupi formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Dokumen roadmap
ini juga mencakup perumusan visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan aspirasi dan
kondisi ekonomi kreatif Konawe Kepulauan saat ini. Untuk melaksanakan itu, dibutuhkan
strategi dan program yang bukan hanya implementatif, tetapi juga tepat sasaran. Terakhir,
harus dilaksanakan evaluasi secara konsisten dan berkesinambungan. Gambaran proses
penyusunan roadmap ekonomi kreatif Konawe Kepulauan mengikuti model proses
manajemen strategis sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 2.1. berikut ini:
Gambar 2.1. Penerapan Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif dalam
Penyusunan Roadmap Ekonomi Kreatif Konawe Kepulauan

Dalam penyusunan roadmap ekonomi kreatif Konawe Kepulauan sebagaimana


ditunjukkan pada Gambar 2.1. dilakukan dengan pengumpulan data primer dari pelaku
ekonomi kreatif melalui kuesioner, wawancara, Focus Group Discussion dan pelatihan bagi
pelaku usaha ekonomi kreatif. Selain itu, data primer juga dikumpulkan dari konsumen
produk (barang dan jasa) ekonomi kreatif yang ada di Konawe Kepulauan. Dari data primer
tersebut diolah untuk memperoleh gambaran potensi dan permasalahan pengembangan
ekonomi kreatif Konawe Kepulauan. Setelah diidentifikasi potensi dan permasalahan
pengembangan ekonomi kreatif Konawe Kepulauan, maka dirumuskan visi dan misi
pengembangan ekonomi kreatif Konawe Kepulauan. Selanjutnya, ditetapkan tujuan dan
sasaran pengembangan ekonomi kreatif yang diiringi bentuk program kegiatan dalam rangka
pencapaian visi dan misi yang sudah dirumuskan.

VISI
“MENJADI SALAH PUSAT EKONOMI KREATIF YANG UNGGUL DAN
BERDAYA SAING DI TINGKAT PROVINSI DAN NASIONAL”

MISI
Sedangkan misi pengembangan ekonomi kreatif Konawe Kepulauan adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku ekonomi kreatif serta ekosistem
pendukungnya di Kabupaten Konawe Kepulauan
2. Mewujudkan sumber daya manusia ekonomi kreatif Konawe Kepulauan yang unggul
dan berdaya saing.
3. Meningkatkan infrastruktur dan kolaborasi ekonomi kreatif Konawe Kepulauan.
4. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan daya saing
ekonomi kreatif.
5. Meningkatkan kecintaan dan solidaritas sosial dan ekonomi terhadap Konawe
Kepulauan.

2.2. Tujuan dan Sasaran


Terkait Misi 1 yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku ekonomi kreatif serta
ekosistem pendukungnya di Kabupaten Konawe Kepulauan, maka dapat diuraikan tujuan,
sasaran, arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:

Tabel 2.2.1. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 1

Tujuan Sasaran Arah kebijakan Strategi


Meningkatkan kontribusi Memperkuat pondasi tatakelola
ekonomi kreatif sebagai Meningkatknya Peningkatan peran usaha ekonomi kreatif
sumber pertumbuhan kontribusi ekonomi ekonomi kreatif sebagai
Meningkatkan kapabilitas
ekonomi baru terhadap kreatif terhadap sumber pertumbuhan
inovasi pelaku ekonomi kreatif
perekonomian pertumbuhan ekonomi ekonomi baru
Kabupaten Konawe
Kepulauan
Membangun pusat pemasaran
Meningkatnya Penguatan daya saing
produk ekonomi kreatif
pendapatan pelaku usaha pelaku ekonomi
ekonomi kreatif kreatif Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi usaha ekonomi kreatif
Meningkatkan skala
usaha ekonomi kreatif Menciptakan ekosistem yang
Kabupaten Konawe nyaman untuk usaha ekonomi
Meningkatnya serapan Pengembangan SDM
Kepulauan kreatif dengan meningkatkan
tenaga kerja pelaku berbasis kebutuhan
keterhubungan antara pelaku
ekonomi kreatif pelaku ekonomi kreatif
dan pasar kerja
Memperkuat inkubator bisnis
dan teknologi
Menjadikan teknologi Penguatan lembaga
Meningkatnya jumlah Optimalisasi pemanfaatan hasil
sebagai basis pendukung penciptaan
pelaku ekonomi kreatif riset perguruan tinggi
pengembangan ekonomi pelaku ekonomi kreatif
berbasis teknologi Knowledge sharing antara
kreatif Kabupaten berbasis teknologi
pelaku usaha ekonomi kreatif
Konawe Kepulauan
dengan
stakeholders

Terkait Misi 2 yaitu mewujudkan sumber daya manusia ekonomi kreatif Kabupaten

Konawe Kepulauan yang unggul dan berdaya saing, maka dapat diuraikan tujuan, sasaran,
arah kebijakan dan strategi sebagai berikut :
Tabel 2.2.2. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 2

Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi


Revitalisasi SDM pengelola
Meningkatnya sentra ekonomi kreatif
Penguatan SDM pelaku
Meningkatkan kompetensi SDM pelaku Peningkatan kapabilitas dan
ekonomi kreatif
kompetensi dan ekonomi kreatif kompetensi pelaku ekonomi
efektivitas SDM pelaku kreatif
ekonomi kreatif Meningkatnya jumlah
Peningkatan konektivitas
Kabupaten Konawe SDM yang memiliki skill Peningkatan jumlah SDM untuk
antara industri dan
Kepulauan yang dibutuhkan industri mendukung ekonomi kreatif
tenaga kerja
ekonomi kreatif

Terkait Misi 3 yaitu meningkatkan infrastruktur dan kolaborasi ekonomi kreatif


Kabupaten Konawe Kepulauan, maka dapat diuraikan tujuan, sasaran, arah kebijakan dan
strategi sebagai berikut :

Tabel 2.2.3. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi Pada Misi 3

Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi


Meningkatkan intensitas
Peningkatan kolaborasi
Terciptanya kolaborasi interaksi dan komunikasi antara
sesama pelaku ekonomi
lintas sektor pelaku sesama pelaku ekonomi kreatif,
kreatif, termasuk lintas
ekonomi kreatif baik dalam sektor yang sama
subsektor
maupun antar sektor
Meningkatkan kolaborasi
Meningkatkan kemudahan akses
antara pelaku ekonomi
pelaku ekonomi kreatif pada
kreatif dan pemangku
Terciptanya kolaborasi pihak-pihak terkait
kepentingan terkait di
antara pelaku ekonomi Peningkatan kolaborasi Optimalisasi fasilitas
Kabupaten Konawe
kreatif dengan stakeholders ekonomi keterhubungan antara pelaku
Kepulauan
pemangku kepentingan kreatif ekonomi kreatif dan industri
lain (hexa- helix) Meningkatkan kemamuan
adaptasi terhadap perubahan
teknologi
Meningkatnya cakupan Menyediakan pusat layanan TI
pelayanan teknologi Pemerataan layanan dan basis data pada pelaku
digital bagi pelaku teknologi digital ekonomi kreatif yang sesuai
ekonomi kreatif dengan kebutuhan
Mewujudkan Menguatnya pusat
infrastruktur yang sesuai inkubasi bisnis dan
Melakukan kolaborasi dengan
dengan kebutuhan teknologi yang Pemberdayaan inkubator
perguruan tinggi dan lembaga
pelaku ekonomi kreatif membantu start up dan bisnis dan teknologi
keuangan
Kabupaten Konawe usaha ekonomi kreatif
Kepulauan yang ada
Meningkatnya
Peningkatan efisiensi Menjamin ketersediaan dan
produktivitas ekonomi
rantai pasok keberlansungan bahan baku
kreatif
Terkait Misi 4 yaitu memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan
daya saing ekonomi kreatif, maka dapat diuraikan tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi
sebagai berikut :

Tabel 2.2.4. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 4

Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi


Meningkatan cakupan
pelayanan dan pemanfaatan
infrasturktur TIK
Menguatkan SDM dalam
pemanfaatan TIK
Mengoptimalan penggunaan
Meningkatnya kesiapan Penguatan
digital pelaku ekonomi kemampuan digital TIK bagi pelaku ekonomi
kreatif pelaku ekonomi kreatif
kreatif
Meningkatan peluang usaha
berbasis digital dan start up
Meningkatkan kolaborasi
Menjadikan teknologi
pelaku usaha di tingkat lokal,
digital sebagai basis
regional, dan internasional
peningkatan level
berbasis digital
inovasi pelaku ekonomi
Memberikan bantuan eksternal
kreatif Kabupaten
pada pelaku ekonomi kreatif
Konawe Kepulauan
Meningkatkan competitive
Meningkatnya Peningkatan
advantage produk-produk
kapabilitas inovasi kemampuan
ekonomi kreatif
pelaku ekonomi kreatif mengimplentasikan
inovasi Mewujudkan produk ekonomi
kreatif yang sesuai dengan
kebutuhan pasar
Meningkatan kerjasama antar
Meningkatnya difusi
sesama pelaku ekonomi kreatif
inovasi produk ekonomi Percepatan difusi
kreatif Meningkatkan efektivitas
inovasi
saluran komunikasi

Terkait Misi 5 yaitu meningkatkan kecintaan dan solidaritas sosial dan ekonomi
terhadap Kabupaten Konawe Kepulauan, maka dapat diuraikan tujuan, sasaran, arah
kebijakan dan strategi sebagai berikut :
Tabel 2.2.5. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pada Misi 5

Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi


Memberikan pelatihan dan
layanan bagi pelaku usaha
dari kalangan generasi
milenial dan Z untuk
peningkatan kapasitas

usaha
Terwujudnya masyarakat Meningkatkan kecintaan
Konawe Kepulauan masyarakat terhadap
sebagai basis konsumen Penguatan pasar lokal produk
ekonomi kreatif, untuk ekonomi kreatif ekonomi kreatif
terutama
kelompok generasi
milenial dan Z

Melakukan pemeringkatan
produk ekonomi kreatif

Meningkatkan keterikatan Meningkatnya kolaborasi Peningkatan kolaborasi dan Meningkatkan interaksi sesama
dan kohesi sosial pelaku dan partisipasi aktif dalam partisipasi stakeholders pelaku ekonomi kreatif antar

ekonomi kreatif dengan komunitas pelaku sesama subsektor, lintas

Kabupaten Konawe ekonomi kreatif subsektor, dan antar komunitas

Kepulauan
Meningkatkan peran
serta seluruh lapisan
masyarakat
(keberagaman)
BAB III

PENUTUP

Roadmap ekonomi kreatif Konawe Kepulauan ini didesain untuk mengakomodasi


aspirasi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh subsektor dan segenap pemangku kepentingan,
terutama mereka yang tergabung dalam model hexa-helix. Model ini melengkapi model
pentahelix dengan mempertimbangkan aspek peraturan dan undang-undang. Aspirasi pelaku
dan mereka dalam ekosistem ekonomi kreatif (akademisi, pelaku bisnis, komunitas,
pemerintah, media). Dengan demikian, aspirasi pelaku usaha dan komunitas termasuk
konsumen ekonomi kreatif adalah modal utama terbentuknya dokumen ini. Aspek peraturan
dan kebijakan yang memayungi ekonomi kreatif Konawe Kepulauan juga menjadi dasar bagi
roadmap ini sehingga kreatifitas bisa sinergi dengan kondisi riil, seperti peraturan dalam
keuangan dan birokrasi pemerintah daerah. Secara singkat, roadmap ekonomi kreatif Konawe
Kepulauan ini adalah perwujudan aspirasi pelaku ekonomi kreatif yang melingkupi ekosistem
ekonomi kreatif Konawe Kepulauan secara keseluruhan.
Roadmap ini telah menawarkan misi-misi dan strategi-strategi yang bisa menjadi
fondasi dan pengungkit pengembangan ekonomi kreatif Konawe Kepulauan. Dalam hal ini,
Konawe Kepulauan dilihat sebagai daerah kreatif yang hendaknya diisi oleh sumber daya
manusia kreatif, terutama dari generasi milenial. Sumber daya manusia dilihat sebagai aset
dan bukan justru sebagai beban, seperti sebagai sumber pengangguran terdidik. Fondasi
utama dan awal untuk menjadikan Konawe Kepulauan sebagai daerah kreatif adalah
standardisasi dan partisipasi. Standardisasi mencakup legalitas dan izin usaha, serta standar
industri, seperti sertifikasi halal dan hal lainnya. Partisipasi adalah wujud kecintaan pelaku
ekonomi kreatif dan masyarakat sekaligus menunjukkan karakteristik daerah yang ramah
produk kreatif. Partisipasi juga berasal dari semakin maraknya iven-iven kreatif, termasuk
munculnya iconic events yang mencerminkan local wisdom Konawe Kepulauan. Fondasi
utama ini secara bersamaan dan sekuensial diperkuat dengan inovasi dan kolaborasi. Terkait
inovasi, sudah sejak lama pelaku ekonomi kreatif tidak terhubung dengan elemen pentahelix,
dan lebih banyak melakukan inovasi dalam silo-silo yang tidak terhubung dengan pihak
eksternal di luar organisasi bisnis. Akibatnya, kita menyaksikan minimnya inovasi, seperti
inovasi produk dan inovasi pemasaran, serta pengayaan inovasi dari kolaborasi. Hal yang
mesti dikembangkan adalah open innovation yang berdasar dan bermura pada kolaborasi.
Dengan demikian, proses dan kegiatan kreatif seperti transfer dan berbagi pengetahuan
dan hidupnya sentra-sentra ekonomi kreatif, serta menguatnya identitas wisata daerah yang
diperkaya produk-produk kreatif bisa terwujud nyata. Inovasi bisnis kreatif membutuhkan
pengetahuan dan teknologi, dan hal ini bisa disediakan oleh perguruan tinggi sebagai pusat
inovasi. Diseminasi hasil riset, adopsi teknologi dan hasil riset untuk pengayaan produk
ekonomi kreatif menjadi hal-hal strategis untuk dilakukan sebagai upaya menjadikan
pengetahuan dan

teknologi sebagai basis inovasi bisnis ekonomi kreatif di Konawe Kepulauan. Hal yang
tidak kalah pentingnya adalah penguatan aspek pemasaran, seperti strategi pemasaran,
penajaman segmentasi pasar dan kebutuhan atau permintaan pasar. Dibutuhkan juga adopsi
teknologi terutama teknologi yang mendukung bisnis digital dan subsektor yang berbasis
teknologi, seperti animasi dan aplikasi. Untuk itu, dibutuhkan pusat pemasaran yang secara
integratif bisa memberikan nilai tambah, seperti analisa big data dan survei pasar. Aspek
pemasaran ini adalah kunci untuk menuju ekspansi pasar dan internasionalisasi pelaku
ekonomi kreatif. Perluasan pasar adalah pencapaian sekaligus perwakilan dari kapabilitas
inovasi yang konsisten dan berkelanjutan.
Ekonomi kreatif adalah tentang penciptaan ekosistem yang bisa memastikan agar
ekspresi bakat-bakat kreatif bisa tersalurkan secara maksimal. Semua ini membutuhkan
kerja keras secara konsisten, jangka panjang, dan bukan hanya sekadar menawarkan
perspektif jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai