Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DASAR PAJAK INDUSTRI KREATIF DAN JENIS-JENISNYA

Mata Kuliah Pajak Industri Khusus

Dosen Pengampu : Djenni Sasmita, S.AP., M.A

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Nadiatun Masleha 1962201387

2. Fathiya Luthfita 1962201395

3. Nurpadlillah 1962201101

Akuntansi 6 Shift 2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rasa cinta dan kasih

sayang kedalam sanubari setiap kehidupan yang tidak akan pernah terkikiskan oleh

gejolaknya zaman sehingga dengan rasa cinta dan kasih sayang-Nya lah sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini yang tidak lain adalah tugas Mata Kuliah

Perpajakan Industri Khusus.

Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi kita nabi besar

Muhammad SAW, karena dengan berkat perjuangan beliau kita dapat terangkis dari

alam jahiliyah menuju alam kemahiran, sehingga kita dapat menikmati ilmu yang

dengan baik seperti apa yang kita rasakan sekarang.

Selain itu, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca dan menjadi referensi untuk menambah pengetahuan umum.

Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun

dan dapat menjadikan makalah ini jauh lebih baik lagi. kami mohon maaf atas

segala kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Tangerang, Maret 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan Pembahasan .............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Industri Kreatif ................................................................... 3

B. Jenis Sektor Industri Kreatif Di Indonesia ........................................... 4

C. Jenis Pajak Yang Digunakan Dalam Industri Kreatif ........................... 8

D. Dampak Industri Kreatif Dalam Perekonomian Indonesia ................ 10

E. Kebijakan Pajak Untuk Ekonomi Kreatif ........................................... 11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengutip dari Wikipedia, industri kreatif adalah kumpulan aktivitas

ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan

informasi. Sedangkan menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, ini adalah

industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat

individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan

menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta.

Secara global, industri kreatif mengalami pertumbuhan yang cukup

pesat. Hal yang sama pun terjadi di Indonesia. Tidak hanya menyumbang

angka dalam pertumbuhan PDB, sektor ini pun menyumbang ekspor senilai

USD 19,4 miliar atau sekitar 12,88% dari total ekspor Indonesia, serta

memberikan lapangan kerja untuk 15,9 juta orang atau sekitar 13,9% dari total

lapangan kerja di Indonesia pada tahun 2018.

Pertumbuhan sektor riil ini tidak dapat lepas dari perkembangan

teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Selain itu, bonus

demografi Indonesia turut menunjang pertumbuhan ini. Data Bappenas tahun

2017 mengungkapkan kalau jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun)

diprediksi mencapai 64% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Industri

kreatif menjadi salah satu pilar ekonomi nasional sehingga menjadi prioritas

pemerintah dalam hal pengembangan dan pengelolaan. Berdasarkan data yang

dikumpulkan dari World Conference Creative Economy 2018, sektor riil ini

1
2

menyumbang PDB sebesar Rp852 triliun atau sekitar 7,3% dari jumlah total

selama 3 tahun terakhir.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pajak Industri Kreatif?

2. Berapa jenis-jenis Pajak Industri Kreatif?

3. Mengapa Pajak Industri Kreatif diadakan?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk menambah wawasan mengenai Pajak Industri Kreatif.

2. Agar penulis dan pembaca lebih terbuka akan pentingnya pajak.

3. Agar penulis dan pembaca mengerti mengapa harus membayar pajak tepat

waktu
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Industri Kreatif

John Howkins (2001) yang berjudul “Creative Economy How People

Make Money from Ideas”. Dalam buku ini dikemukakan definisi dari ekonomi

kreatif adalah kegiatan yang menghasilkan input dan output berupa ide. Ide

tersebut jika di kolaborasikan dengan kreatifitas dapat menghasilkan karya

yang memiliki nilai ekonomi. Contohnya kuliner, desain grafis, musik, dan hal

yang belum pernah tercipta sebelumnya.

Terkait ekonomi kreatif, memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan

industri kreatif, akan tetapi ekonomi kreatif cakupan yang dimiliki lebih besar

dari pada industri kreatif. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2014)

Ekonomi kreatif terdirir dari beberpa bagian yaitu: core creative industry,

forward and backward linkage creative industry. Industri kreatif merupakan

salah satu penggerak atau mekanisme dari ekonomi kreatif yang disebut

dengan core creative industri atau industri kreatif yang dapat menghasilkan

nilai tambah dengan memanfaatkan kreativitas orang kreatif. sedangkan

Backward linkage creative industy merupakan industri yang menjadi suplai

dalam core creative industry, sedangkan forward linkage industri merupakan

input bisnisnya.

Industri kreatif merupakan mekanisme dalam manghasilkan nilai

ekonomi pada ekonomi kreatif. Untuk menghasilkan nilai kreatif, industri

kreatif tidak hanya menghasilkan ekonomi, tetapi juga menghasilkan transaksi

3
4

sosial dan budaya. Proses umum yang tercipta didalam nilai kreatif yaitu

kreasi-produksi-distribusikomersialisasi, selain itu setiap kelompok industri

kreatif memiliki rantai nilai kreatif yang berbeda.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) mengatakan yang

dimaksud dengan industri kreatif merupakan upaya yang dilakukan dalam

pembangunan ekonomi secara berkelanjutan dengan kreativitas yang

menciptakan daya saing secara ekonomi. Selain itu ekonomi kreatif merupakan

bagian dari ilmu pengetahuan yang memiliki sifat yang inofatif.

Departemen Perdagangan Republik Indonesian (2008) dalam buku yang

berjudul “Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025” menjelaskan

bahwa industri yang termasuk dalam pemanfaatan kreatifitas, keterampilan,

serta bakat individu untuk dapat menghasilkan kesejahteraan dan lapangan

kerja dengan pemberdayaan kreativitas dan gagasan.

Dalam RPJM, Ekonomi Kreatif Tahun 2015 – 2019, ekonomi kreatif

adalah suatu hasil nilai tambah yang didasari oleh ide yang lahir dari kreativitas

suatu individu atau kelompok dengan dilandasi ilmu pengetahuan, yang

termasuk budaya dan teknologi.

B. Jenis Sektor Ekonomi Kreatif Di Indonesia

Di Indonesia, sejak Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terbentuk, terdapat

16 subsektor yang ditetapkan sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif,

diantaranya sebagai berikut :


5

1. Aplikasi dan Pengembang Permainan

Berkaitan dengan pengembangan teknologi seperti perangkat lunak

komputer, pengolahan data, desain sistem dan portal, perawatan sistem,

pembuatan website, pembuatan game (edukatif, hiburan) dan

sebagainya. Merupakan subsektor yang berkembang pesat sejalan

dengan globalisasi.

2. Arsitektur

Semua yang berhubungan dengan desain bangunan, perencanaan

konstruksi, pengawasan proses pembangunan, dan konservasi gedung

atau bangunan budaya warisan terhitung dalam subsektor ini. Industri

arsitektur dibagi menjadi dua level, mikro dan makro.

Dikategorikan sebagai makro jika konstruksi bangunan secara

menyeluruh misalnya perencanaan tata kota, landscape, dan sebagainya.

Sedangkan, mikro lebih kepada konstruksi dan renovasi bangunan dalam

skala kecil.

3. Desain Interior

Termasuk dalam spesifikasi subsektor arsitektur mikro, berorientasi

seputar desain tata letak dalam ruangan.

4. Desain Komunikasi Visual

Berkembang serta sejalan dengan perkembangan teknologi

informasi, seni dapat dibuat dalam bentuk digital. Tiga subsektor ekraf

yang bertumbuh pesat dan memimpin dalam industri kreatif adalah

kuliner (67,66%), fashion (15,01%), dan kriya (14,56%).


6

5. Desain Produk

Meliputi proses penciptaan produk baru mulai dari pencarian ide

hingga produksi produk akhir semuanya masuk ke dalam subsektor ini.

6. Fashion

Subsektor ini seputar produksi pakaian, aksesoris pakaian,

konsultasi gaya, hingga pendistribusian produk pakaian yang telah

dibuat.

7. Film, Animasi, dan Video

Berkaitan dengan produksi suatu gambar bergerak seperti video dan

film, mulai dari proses pembuatan hingga memasarkan produk yang

dihasilkan.

8. Fotografi

Segala proses yang berkaitan dengan produksi atau pembuatan

gambar/foto dari suatu objek, bisa jadi produk, manusia, dan sebagainya.

9. Kriya

Sektor kriya atau kerajinan meliputi proses kreasi, pembuatan,

hingga distribusi produk yang dihasilkan. Sektor ini memanfaatkan

sumber daya alam (kulit, rotan, kayu, bambu, dst.) dan buatan untuk

menghasilkan karya yang berdaya jual tinggi.

10. Kuliner

Meliputi produksi atau pembuatan kuliner khas daerah dan

pemasaran produk makanan khas daerah. Kuliner merupakan subsektor


7

yang menjanjikan karena memiliki pasar yang luas dan mampu bersaing

dengan pasar ritel modern.

11. Musik

Subsektor ini berkaitan dengan kreasi, komposisi, penulisan,

penciptaan, hingga produksi sebuah musik atau lagu. Perkembangan

teknologi melahirkan banyak perangkat lunak yang bisa digunakan untuk

mendukung dan memudahkan subsektor musik.

12. Penerbitan

Dimulai dari proses penulisan hingga percetakan dan penyebaran

produk buku, penerbitan masih menjadi subsektor yang masih diminati

meskipun produk online sudah semakin umum dijumpai.

13. Periklanan

Subsektor ini dimulai dari riset pasar hingga pemasangan dan

penyebaran iklan. Periklanan bisa dibuat lewat berbagai media, media

cetak seperti poster, brosur, pamflet dan media elektronik seperti televisi,

radio, media sosial, dan sebagainya.

14. Seni Pertunjukan

Berkaitan dengan penampilan suatu rangkain cerita baik dalam

bentuk drama yang melibatkan musik, alur cerita, dan sebagainya.

15. Seni Rupa

Meliputi perdagangan barang-barang seni yang unik dan langka serta

memiliki nilai jual yang tinggi seperti lukisan, alat musik kerajinan, dan

sebagainya.
8

16. Televisi dan Radio

Sektor ini berhubungan dengan produksi hingga pengemasan acara

televisi dan radio. Mulai dari penyusunan jadwal, ide-ide program

berkualitas, hingga pembentukan sumber daya manusia yang

berkualitas.

C. Jenis Pajak Yang Digunakan Dalam Industri Kreatif

1. PPh Pasal 21

Para pelaku ekonomi kreatif yang memiliki tenaga kerja wajib

membayarkan pajak penghasilan 21 ke pusat. Besaran tarif mengikuti

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, menyesuaikan dengan jenis

karyawan yang bekerja dalam perusahaan.

2. PPh Pasal 22

Bagi pelaku ekonomi kreatif yang melakukan kegiatan berkaitan dengan

ekspor dan impor, wajib membayar PPh pasal 22 ke pihak pemungut pajak

penghasilan tersebut.

3. PPh Pasal 23

Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak yang dikenakan atas modal,

penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan selain yang dipotong PPh

21. Pelaku ekonomi kreatif yang melakukan kegiatan berkaitan dengan

objek PPh pasal 23 ini wajib membayarkannya sesuai tarif yang berlaku.
9

4. PPh Pasal 25

PPh Pasal 25 merupakan pajak yang dibayarkan secara angsuran dengan

tujuan untuk meringangkan beban wajib pajak. Tarif yang berlaku sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

5. PPh Pasal 26

Jika pelaku industri kreatif melibatkan wajib pajak luar negeri, harus

memungut atau memotong pajak penghasilan pasal 26. Tarif untuk pajak

penghasilan ini harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. PPh Badan

Sebagai badan usaha, pelaku industri kreatif wajib membayarkan PPh

Badan setiap tahunnya. PPh Badan ini dikenakan atas penghasilan kena

pajak yang diperoleh selama tahun pajak berjalan tanpa pengecualian, baik

itu usaha skala UMKM maupun besar. Tarif PPh Badan adalah 25%.

7. PPh Final

Selain PPh Badan, pelaku ekonomi kreatif yang memiliki omzet usaha

kurang dari Rp4,8 miliar dalam setahun, dapat memilih untuk

memanfaatkan PPh Final. Artinya, penghasilan yang diterima atau

diperoleh akan dikenakan PPh dengan tarif tertentu, dan dasar pengenaan

pajak tertentu pada saat penghasilan tersebut diterima. Tarif yang berlaku

untuk PPh Final saat ini adalah 0,5%.

8. PPN

Jika pelaku ekonomi kreatif memiliki jumlah penjualan barang/jasa lebih

dari Rp4,8 miliar, wajib memungut PPN sebesar 10% atas penjualannya.
10

Pungutan atau pemotongan tersebut harus dilaporkan setiap akhir masa

pajak melalui SPT Masa PPN.

9. Pajak Daerah

Pelaku ekonomi kreatif turut wajib membayar pajak daerah tempatnya

berusaha. Adapun besaran tarif akan berbeda, tergantung pada peraturan

daerah yang berlaku.

D. Dampak Industri Kreatif Terhadap Perekonomian Indonesia

Menurut Depatemen Perdagangan Republik Indonesia (2007) industri

kreatif di setiap negara sekarang ini menyumbang kontribusi yang signifikan

bagi perekonomian di setiap negara dalam studi yang telah dilakukan untuk

melihat perkembangan serta kiprah sektor industri kreatif dalam perekonomian

di dunia. Indonesia pun mulai melihat bahwa sektor industri kreatif ini

merupakan sektor industri yang potensial untuk dikembangkan, karena jika

dilihat dari sumber daya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, kreativitas

masyarakat Indonesia dapat disejajarkan dengan bangsabangsa lainnya di

dunia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya karya anak bangsa yang telah

diakui oleh komunitas internasional. Saat ini dalam World Economic Forum

Indonesia tercatat menempati peringkat ke‐43 di Economic Creativity Index

Ranking.

Industri kreatif ini merupakan pilar utama dalam pembentukan ekonomi

kreatif dan ekonomi kreatif ini sangatlah penting bagi Indonesia karena

diyakini ekonomi kreatif dapat menghasilkan dampak positif terhadap


11

kehidupan berbangsa dan bernegara. Dampak positif yang dapat dihasilkan

dengan terbentuknya ekonomi kreatif.

E. Kebijakan Pajak Untuk Ekonomi Kreatif

Diyakini sebagai tonggak perekonomian nasional, pengamat dan pelaku

industri kreatif menuturkan kalau pertumbuhan usaha masih terkendala dari

berbagai arah, salah satunya adalah perpajakan. Tarif pajak yang terasa begitu

besar, terutama pajak daerah yang tidak sama rata, menjadi salah satu

penghambat perkembangan bisnis.

Permintaan pelonggaran pajak untuk ekonomi kreatif in kemudian

tertuang dalam UU RI Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. Pada

pasal 18 dan 19 disebutkan bahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

dapat membentuk Badan Layanan Umum untuk mengembangkan ekonomi

kreatif, serta mendorong tersedianya infrastruktur yang memadai. Lalu pada

pasal 22, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif

pada pelaku ekonomi kreatif berupa fiskal dan/atau non fiskal.

Tidak perlu pusing dalam mengelola pajak industri kreatif yang sedang

dijalankan. Online Pajak dapat membantu menyederhanakan administrasi

perpajakan bisnis Anda. Mulai dari pembuatan faktur dan faktur pajak,

pengelolaan faktur dan faktur pajak, penghitungan pajak, penyetoran dan

pembayaran pajak, serta pelaporan pajak dengan tepat waktu. Anda pun dapat

mengelola gaji dan pajak karyawan. Semua kegiatan ini hanya perlu dilakukan
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Industri kreatif di Indonesia yang sudah berkembang kurang lebih sejak

sepuluh tahun yang lalu cukup menyumbang dana yang besar, baik untuk

pendapatan nasional maupun untuk pendapatan daerah, sehingga sangat wajar

jika pemerintah mulai melirik industri kreatif ini untuk dikembangkan lebih

besar lagi.

Dalam banyak hal, keberadaan ekonomi kreatif di arus pembangunan

ekonomi modern mampu mengakselarasi pembangunan ekonomi dan bisnis

serta mendorong percepatan globalisasi ekonomi karena produk-produk yang

dihasilkan industri kreatif di Indonesia mampu bersaing di pasar global.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis, yaitu:

1. Pemerintah harus lebih meningkatkan lagi kualitas kinerja dalam

pengembangan ekonomi kreatif terutama dalamn mendukung

pembangunan ekonomi modern saat ini.

2. pelaku industri kreatif tidak boleh mengesampingkan kualitas. Mereka

harus mengedepankan inovasi agar produknya berkualitas dengan harga

yang proporsional.

3. pelaku industri kreatif juga harus tetap mengikuti tren yang ada di

masyarakat. Apabila memungkinkan, bahkan produknya juga harus

disesuaikan dengan tren kekinian. Dan tidak mengesampingkan packaging

12
13

produknya. Sebab, kemasan atau tampilan produk sangat menentukan

apakah sebuah produk akan dilirik konsumen atau tidak.

4. Sebaiknya kebijakan pajak bukan hanya masyarakat saja yang tepat waktu,

tetapi pengurus pajak melainkan pemerintah juga bijak dalam melayani

pajak. Untuk mengerjakannya efektif agar tidak menimbulkan antrian

panjang bagi masyarakat yang akan membayar pajak.


DAFTAR PUSTAKA

Industri Kreatif : jenis Usaha dan Pajak yang dikenakan, Dipetik Maret 17, 2022,

dari online-pajak.com: https://www.online-pajak.com/tentang-pph-

final/industri-kreatif.

Jakarta, Kompas (2018). Pembukaan Idea Fest 2018 di Senayan Dipetik Maret 17,

2022, dari Kompas.com: https://nasional.kompas.com.

Anda mungkin juga menyukai