LAPORAN PENYELENGGARAAN
PELATIHAN LITERASI KEUANGAN BAGI PERWAKILAN
RUMAH TANGGA PETANI DESA SALURENGKO KABUPATEN KOLAKA UTARA
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya,sehingga Pelatihan Literasi Keuangan Bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani di
Kabupaten Kolaka Utara dapat terlaksana dengan baik dan lancar sesua idengan rencana
serta laporan pelaksanaan ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Hal
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................................
C. Sasaran................................................................................................................
D. Keluaran...............................................................................................................
V. PENUTUP.................................................................................................................
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
Sektor jasa keuangan menjadi salah satu sektor yang turut berkontribusi dalam
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, ditengah pandemi dan ancaman krisis
pangan. Kontribusi dari sektor jasa keuangan dalam pemulihan ekonomi secara konkrit
tampak dalam capaian program restrukturisasi dan pelonggaran likuiditas dalam rangka
membantu masyarakat serta pelaku usaha terdampak Covid-19. Penyaluran kredit
perbankan nasional tumbuh pesat pada Mei 2022 dan tercatat mencapai 9,03% (yoy)
atau 4,23%.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 merupakan survei
keempat yang dilakukan dengan jumlah responden yang lebih banyak dan sebaran
wilayah yang lebih luas, yaitu 15.634 responden berusia 15 tahun ke atas di 34 provinsi
yang tersebar di 76 kabupaten/kota. SNLIK Tahun 2019 dengan 12.773 responden,
menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan
sebesar 76,19%, yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum belum
memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang
ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal. Literasi keuangan merupakan
keterampilan yang bersifat penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat,
kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan.
Sesuai dengan salah satu pilar Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dalam
Perpres 82/2016 adalah kegiatan Literasi Keuangan, yaitu strategi untuk meningkatkan
kapabilitas dalam mengelola keuangan yang dimulai dengan peningkatan pemahaman
(pengetahuan) dan kesadaran masyarakat mengenai produk dan jasa keuangan. Ruang
lingkup edukasi keuangan ini meliputi:
Program dan kegiatan READSI tahun 2022 difokuskan pada peningkatan kapasitas SDM
pertanian dan kelembagaan petani yang lebih berorientasi usaha formal, menuju
kelembagaan usaha petani yang berdaya. Peningkatan kapasitas SDM pertanian
dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan bimbingan lanjutan yang mengarah pada
peningkatan adopsi teknologi (penerapan teknologi di lahan petani), peningkatan literasi
keuangan bagi manajemen keuangan keluarga petani dan usaha taninya, akses
permodalan kepada lembaga keuangan formal (seperti KUR), mapping akses pasar yang
lebih baik untuk peningkatan nilai tambah dan pemasaran produk, serta
mengembangkan sistem pertanian terpadu berbasis agribisnis modern, teknologi
smart farming dan digitalisasi pertanian. Implementasi kegiatan-kegiatan tersebut
didukung dengan penguatan fasilitas balai pelatihan pertanian sebagai center of
excellence pengembangan SDM pertanian di UPT Pelatihan lingkup BPPSDMP dan
UPTD Provinsi lokasi program, serta penguatan dokumentasi diseminasi informasi
program.
B. TUJUAN
Tujuan dari pelatihan literasi keuangan bagi rumah tangga petani adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pemahaman dalam penerapan pengelolaan keuangan rumah tangga
dan usaha tani, dan
b. Meningkatkan rasa percaya diri rumah tangga petani sasaran dalam mengakses dan
menggunakan fasilitas layanan keuangan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan
produk keuangan lainnya.
C. SASARAN
Target peserta yangakan dilatih adalah rumah tangga anggota kelompok tani sasaran
Program READSI. Satu kelompok tani diwakili 2 (dua) rumah tangga petani dan masing-
masing rumah tangga diwakili oleh 2 orang.Target peserta sebanyak 28 orang dari 7
kelompok di Desa Salurengko Kec. Wawo Kab. Kolaka Utara.
D. KELUARAN
a. Terlaksananya pelatihan Literasi Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani
sebanyak 1 angkatan di Desa Salurengko.
b. Terlatihnya 28 orang dari 7 kelompok di Desa Salurengko Kec. Wawo Kab. Kolaka
Utara.
II. PELAKSANAAN PELATIHAN
A. Nama Pelatihan
Berdasarkan latar belakang bahwa dalam rangka untuk memberikan pemahaman dalam
penerapan pengelolaan keuangan rumah tangga dan usaha tani, dan meningkatkan rasa
percaya diri rumah tangga petani sasaran dalam mengakses dan menggunakan fasilitas
layanan keuangan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan produk keuangan lainnya maka
dilaksanakan Pelatihan Literasi Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani.
C. Organisasi Penyelenggara
1. Panitia penyelenggara bertugas untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan Literasi
Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani dengan prinsip-prinsip pelayanan
prima.
2. Susunan panitia terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Seksi-Seksi. Susunan panitia,
tugas pokok dan fungsi panitia terperinci dalam SK Kepala Dinas Nomor 30 tanggal 12
Agustus 2022.
7.1 Penanggung jawab : National Program Management Office (NPMO)
Program pelatihan
7.2 Ketua : Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Kolaka Utara
7.3 Sekretaris : Hj. Surianiningsi, S.P.
7.4 Seksi-seksi
Seksi keuangan : Asniar, S.T.
Superman, S.Sos.
Seksi materi : Ainuddin, S.Pt
Boby Umar
Teguh Aprianto
Seksi kepesertaan : A.Hapisullah M Harbi OTS, S.Kom
Muslihin, S.ST.
Kasrul Arap, S.T.
E. Metode
Metodepelatihandapat disesuaikandengan materi
dankondisipesertapelatihan,sehinggaprosespembelajarandapatberjalandenganbaik.
Metodeyang dapat digunakanantaraceramah, penugasan, demonstrasi, praktek dan
diskusi.
F. Kurikulum
Teori Praktek Jumlah
NO MATA LATIHAN
(JP) (JP) (JP)
A KELOMPOK DASAR
1 Kebijakan Program READSI dan Pembangunan Wilayah 1 0 1
Jumlah A 1 0 1
B KELOMPOK INTI
1 Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga 1 2 3
2 Format Pencatatan Keuangan Rumah Tangga 1 9 10
3 Format Pencatatan Keuangan Usaha Pertanian 1 9 10
4 Kredit Usaha Rakyat (KUR) 1 4 5
Jumlah B 4 24 28
C KELOMPOK PENUNJANG
1 Dinamika Kelompok 0 1 1
2 Motivasi Usaha 1 0 1
3 Rencana Aksi 0 1 1
Jumlah C 1 2 3
TOTAL 6 26 32
G. Peserta
1. JumlahdanAsalPeserta
Jumlah peserta sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang yang berasal dari 7 kelompok
di Desa Salurengko, Kec. Wawo, Kab. Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara
dengan rincian sebagaimana komposisi pesertapada Tabel 2.
Tabel. 2. Komposisi PesertaLiterasi KeuanganProgram READSI Bagi
Perwakilan Rumah Tangga Petani
I. Pembiayaan
BiayapenyelenggaraanPelatihan Literasi Keuangan Perwakilan Bagi Rumah Tangga
PetaniinidibebankankepadaDaftarIsianPelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Penyuluhan
dan Pengembangan SDM PertanianProgramREADSITahun 2022.
III. PELAKSANAAN PELATIHAN
A. Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan kegiatan ini, pada dasarnya mengikuti tahapan yang telahditetapkan. Untuk
mencapai tujuan/ hasil Pelatihan Literasi Keuangan Perwakilan Bagi Rumah Tangga
Petani secara optimal, maka materiatau mata kegiatan tersusun dalam bentuk kurikulum
yang dikelompokkan kedalam dua kelompok yakni: kelompok inti dan kelompok
penunjang. Seluruh mata
kegiatanyangtercantumdalamkurikulumtelahdisampaikanolehfasilitator /widyaiswara.
Pembelajaran di kelas dipandu oleh fasilitator atau praktisi dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran orang dewasa. Sedangkan metode yang digunakan berupa
ceramah, diskusi, penugasan, praktek dan tanya jawab. Penggunaan metode pembelajaran
tersebutoleh masing-masing fasilitator berbeda-beda sesuai dengan kondisi kelas dan
kebiasaan penggunaan metode oleh masing-masing fasilitator. Penggunaan berbagai
metode dalam pembahasan materi dikelas dinilai sangat berpengaruh terhadap
peningkatan kemampuan peserta dalam menerima materi yang diberikan.
Selain itu, untuk menjamin optimalisasi pelayanan maka setiap saat dilakukan
pemantauan dan evaluasi oleh panitia Pelatihan Literasi Keuangan Perwakilan Bagi
Rumah Tangga Petani. Termasuk didalamnya pemantauan kondisi peserta sebelum
memasuki proses pembelajaran dipagihari. Salah satu bentuk pemantauan dilaksanakan
adalah pengisian angket daily mood oleh peserta yang bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana kesiapan peserta dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya.
Proses pelaksanaan Pelatihan Literasi Keuangan Perwakilan Bagi Rumah Tangga Petani
mengacu pada panduan pelaksanaan pelatihan. Adapun tahapan kegiatan dalam proses
pelaksanaan pelatihan ini, diuraikan sebagai berikut:
08.00 –
Registrasi Diperolehnya data peserta pelatihan literasi
09.00
Setelah pelatihan peserta mengetahui cara
09.00 – Kredit Usaha Rakyat
mengakses KUR pada lembaga keuangan
10.45 (KUR)
perbankan
12.15 –
Ishoma
13.00
13.00 –
Doorstop
15.15
15.15 –
Istirahat
15.30
10.15 –
Istirahat
10.30
Format Pencatatan
10.30 – Peserta mampu mengelola keuangan rumah tangga
Keuangan Rumah
12.00 dengan baik dan benar
Tangga
12.00 –
Ishoma
13.00
(lanjutan) Format
13.00 – Peserta mampu mengelola keuangan rumah tangga
Pencatatan Keuangan
15.15 dengan baik dan benar
Rumah Tangga
15.15 –
Istirahat
15.30
(lanjutan) Format
15.30 – Peserta mampu mengelola keuangan rumah tangga
Pencatatan Keuangan
17.00 dengan baik dan benar
Rumah Tangga
(lanjutan) Format
10.15 – Peserta mampu mengelola keuangan rumah tangga
Pencatatan Keuangan
10.30 dengan baik dan benar
Rumah Tangga
Format Pencatatan
10.30 – Peserta mampu menerapkan pencatatan keuangan
Keuangan Usaha
12.00 usaha pertanian dengan baik dan benar
Pertanian
12.00 –
Ishoma
13.00
(lanjutan) Format
13.00 – Peserta mampu menerapkan pencatatan keuangan
Pencatatan Keuangan
15.15 usaha pertanian dengan baik dan benar
Usaha Pertanian
15.15 –
Istirahat
15.30
(lanjutan) Format
15.30 – Peserta mampu menerapkan pencatatan keuangan
Pencatatan Keuangan
17.45 usaha pertanian dengan baik dan benar
Usaha Pertanian
(lanjutan) Format
08.00 – Peserta mampu menerapkan pencatatan keuangan
Pencatatan Keuangan
10.15 usaha pertanian dengan baik dan benar
Usaha Pertanian
10.15 –
Istirahat
10.30
12.00 –
Ishoma
13.00
B. Permasalahan
1. Tidak adanya petunjuk pelaksanaan kegiatan yang disiapkan oleh
penyelenggara kegiatan pelatihan
2. Waktu persiapan pelaksanaan kegiatan pelatihan kurang mencukupi.
C. Pemecahan Permasalahan
Penyelenggara kegiatan menyusun petunjuk pelasanaan kegiatan pelatihan agar
mempermudah penyelenggaraan pelatihan di daerah sehingga tahapan-tahapan
pelaksanaan pelatihan dapat diterapkan pada saat pelatihan
berlangsung.Petunjuk pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
pelaksanaannya mulai dari perencanaan sampai pembuatan pelaporan
pelatihan.
D. Hasil Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pre dan post test, diperoleh nilai
rata-rata pre test sebesar 44,11 poin dan rata-rata post test sebesar
56,25 poin dengan kenaikan sebesar 12,14 poin atau 16,94% dengan
kategori kurang baik. Adapun daftar nilai pre dan post test peserta
terlampir.
b. Evaluasi Fasilitator
Nilai
No. Nama Materi Kategori
Rata-Rata
1. Pengelolaan keuangan rumah
tangga
4. KUR
Nilai
No. Nama Materi Kategori
Rata-Rata
1. Pengelolaan keuangan rumah 3,00 Cukup menguasai
tangga
d. Evaluasi Penyelenggaraan
4. KUR
A. KESIMPULAN
Pelatihan ini menjawab permasalahan yang dibutuhkan oleh peserta
pelatihan.Kelompok tani program READ-SI merupakan kelompok masyarakat
yang harus diberdayakan agar siap menghadapi goncangan keuangan
terlebih dalam menghadapi perkembangan sektor jasa
keuangan.Perkembangan sektor jasa keuangan makin memudahkan para
pelaku usaha kecil ini untuk mengakses pelayanan jasa
keuangan.Berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan oleh peserta yang
kemudian dianalisis maka capaian keberhasilan pelatihanan ini telah
mencapai capaian dua indikator keberhasilan yakni adanya umpan balik
positif atas pengetahuan dan keterampilan baru yang dirasakan oleh peserta
pada pelatihan ini, adanya tanggapan positif terkait keinginan peserta untuk
segera mengimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.Pelatihan ini telah
mengukur indikator keberhasilan secara kognitif yakni berupa pre test dan
post test.
B. SARAN
V. PENUTUP
Kami selaku panitia kegiatan literasi keuangan bagi perwakilan rumah tangga petani
Kab. Kolaka Utara mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara kegiatan
pelatihan Program Rural Empowerment And Agricultural Development Scaling-Up
Initiative (READ-SI), yang telah mendanai kegiatan ini melalui program Dana Hibah.