Oleh
Rossyta Maharani
(230401140023)
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“Realisasi Pemindahan Ibu Kota Negara Tahun 2024 di IKN Nusantara” ini
dengan lancar dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Chandra Sundaygara, M.Pd. selaku pembimbing mata kuliah
Manajemen Pendidikan di SD yang membimbing kami dalam penulisan
makalah ini.
2. Orang tua yang memberikan dukungan moral dan materil sehingga kami dapat
menjalankan dan memenuhi kegiatan perkuliahan.
3. Teman-teman yang memberikan masukan berupa saran dan kritik yang sangat
baik sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
4. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persiapan pemerintah Indonesia terhadap Pemindahan Ibu
Kota Negara di Tahun 2024?
2. Apa permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia terhadap
Pemindahan Ibu Kota Negara di tahun 2024?
3. Bagaimana Progres Pembangunan IKN Nusantara jika di tahun 2024 ibu
kota negara di pindahkan ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuannya
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui persiapan pemerintah Indonesia terhadap pemindahan Ibu
Kota Negara di tahun 2024.
2. Mengetahui permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia terhadap
pemindahan Ibu kota negara di tahun 2024.
3. Mengetahui progress Pembangunan IKN Nusantara jika di tahun 2024 ibu
kota negara dipindahkan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Keputusan pemindahan IKN lebih kepada hasil dari kajian cepat melalui jajak
pendapat para ahli yang dilakukan oleh Tim Nawa Cipta pada tahun
2018 (Cipta, 2018).
Permasalahan lainnya yang juga menjadi keputusan pemerintah kenapa
Jakarta harus dipertimbangkan kembali sebagai IKN, melihat kondisi Jakarta
saat ini. Menurut penulis, Jakarta saat ini sebagai IKN sekaligus pusat
pemerintahan yang membuatnya menjadi Daerah Khusus Ibu Kota Negara.
Jakarta sebagai IKN tentunya menjadi pusat pertahanan dan keamanan negara.
Jakarta juga sebagai kota kosmopolitan, pusat industri dan perdagangan, pusat
keuangan baik nasional dan internasional, pusat pendidikan dan hiburan. Dengan
demikian, Jakarta sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat industri dan bisnis
menjadi tujuan urbanisasi, akibatnya jumlah penduduk yang menetap di Jakarta
semakin meningkat dari tahun ke tahun yang akhirnya berdampak pada kepadatan
jumlah penduduk. Pada tahun 2019, jumlah penduduk di DKI Jakarta diprediksi
mencapai 10,5 juta jiwa. Jumlah ini meningkat sebesar 0,73 persen dari jumlah
penduduk pada tahun 2018 yang sebesar 10, 4 juta jiwa (Jayani, 2019).
4
yakni sebesar 6,05 persen atau sama dengan 15.801.800 jiwa dari total
penduduk Indonesia.
Kedua, kontribusi ekonomi terhadap Gross Domestic Product (GDP) di
pulau Jawa sangat mendominasi. Oleh karena itu, untuk memeratakan
pertumbuhan ekonomi maka pulau lainnya di luar Jawa perlu didorong untuk
memberikan kontribusi ekonomi yang besar terhadap GDP. Sehingga
pertumbuhan ekonomi tidak lagi terkesan ‘Jawasentris’ tetapi lebih
‘Indonesiasentris”. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menunjukkan bahwa
kontribusi ekonomi pulau Jawa terhadap GDP sebesar 58,49 persen dengan rata-
rata pertumbuhan ekonomi sebesar 5,61 persen. Dalam hal ini Jabodetabek turut
menyumbang kontribusi terhadap GDP sebesar 20,85 persen. Pulau Sumatera
memberikan kontribusi ekonomi sebesar 21,66 persen dengan pertumbuhan 4,3
persen. Pulau Kalimantan memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 4,33 persen
dengan kontribusi ekonomi terhadap GDP sebesar 8,2 persen. Pulau Sulawesi
memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi sebesar 6,99 persen dengan
kontribusi terhadap GDP sebesar 6,11 persen. Sedangkan pulau Bali dan Nusa
Tenggara memberikan kontribusi terhadap GDP sebesar 3,11 persen dengan rata-
rata pertumbuhan ekonomi sebesar 3,73 persen. Sementara Maluku dan Papua
memberikan kontribusi paling rendah terhadap GDP, yakni sebesar 2,43 persen
dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 4,89 persen.
Ketiga adalah masalah sanitasi, yakni krisis ketersediaan air bersih di
pulau Jawa. Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) tahun 2016, wilayah Jabodetabek mengalami krisis air bersih
yang ditunjukkan dengan indikator merah (terjadi kelangkaan mutlak). Wilayah
Jawa Tengah memiliki indikator warna kuning, artinya mengalami tekanan
ketersediaan air. Wilayah Jawa Timur, indikatornya berwarna oranye yang artinya
ada kelangkaan air. Hanya sebagian kecil di pulau Jawa yang memiliki indikator
hijau atau ketersediaan airnya masih sehat, yakni di wilayah Gunung Salak hingga
Ujung Kulon.
Keempat adalah masalah agraria, yakni konversi lahan terbesar terjadi di
pulau Jawa. Kondisi demikian ditunjukkan dengan proporsi lahan terbangun di
Jawa sebesar 48,41 persen pada tahun 2000. Kemudian pada tahun 2010
5
berkurang menjadi 46,49 persen. Pemerintah memprediksi pada tahun 2020 dan
2030 proporsi lahan terbangun akan menjadi sebesar 44,64 dan 42,79 persen.
Apabila dibandingkan dengan Kalimantan, pada tahun 2010, keterbangunan
lahannya sebesar 9,29 persen. Pemerintah memprediksi keterbangunan lahan
dengan rencana relokasi IKN ke Kalimantan maka proporsi lahan terbangun pada
2020 akan menjadi 10,18 persen dan 11,08 persen pada 2030. Sementara di pulau
Sumatera, pada tahun 2010 proporsi lahan terbangunnya sebesar 32,54 persen.
Pemerintah memprediksi pembangunannya terus meningkat pada
2020 sebesar 32,71 persen dan pada 2030 sebesar 32,87 persen. Proporsi lahan
terbangun di pulau Sulawesi sebesar 4,88 persen pada 2010. Kondisi ini akan
terus meningkat menjadi 5,42 persen pada 2020 dan 5,96 persen pada 2030.
Dengan demikian jelas terlihat bahwa proporsi lahan terbangun yang paling besar
memang terjadi di pulau Jawa, bahkan mencapai lima kali lipat dari Kalimantan.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
persiapan, Pembangunan, dan pemindahan ibu kota negara Nusantara sejak
diresmikan pembentukan Lembaga OIKN (otorita ibu kota Nusantara).
8
tahun 2022 tentang ibu kota negara hanya akan memakan waktu 42
hari. Dan jika dilihat dari proses dalam penyusunan naskah akademik
dan perencanaan lainnya, hal ini telah berpotensi tinggi mengalami
resiko kegagalan yang mana resiko ini tidak hanya akan muncul dari
lingkungan dan social melainkan juga akan muncul resiko
permasalahan secara finansial atau keuangan.
3. Keangkuhan Desain IKN Nusantara
Nyoman nuarta merupakan seniman pematung yang membuat
konsep desain bangunan di ibu kota negara Nusantara dan telah
membagikan desain tersebut melalui social media nya. Dan Sulfikar
berpendapat, bahwa desaain tersebut kurang tepat jika disebut Istana
Negara. Karena seharusnya istana kepresidenan dan seluruh ikn
dirancang untuk mengantisipasi dan merefleksikan semangat bangsa
Indonesia pada usia 100 tahun. Hal tersebut berbanding terbalik
dengan desain final istana negara yang justru merefleksikan semangat
bangsa Indonesia pada usia 100 tahun. Dan hal ini berbanding terbalik
dengan desain final bangunan yang merefleksikan sebuah visi yang
telah using termasuk dari sisi estetikanya.
Selain itu konsep bangunan yang dicanangkan masih belum ramah
terhadap transportasi publik dan pedestrian, terlebih lanskap yang
dibuat tidak menyediakan ruang untuk berinteraksi secara bebas dan
tidak menunjukan adanya semangat The Forest City yang selama ini
telah pemerintah promosikan. Dan hanya menggambarkan Kumpulan
sebuah tanaman yang tidak mencerminkan seluruh ekosistem yang ada
di sekitarnya. Dan hal ini jika terus dilakukan tanpa perbaikan mimpi
pemerintah untuk menciptakan sebuah kota di mana warga dapat
berjalan dari satu titik ke titik lain secara mudah hanya dalam waktu 10
menit saja akan menjadi angan-angan belaka. Sehingga hasil yang
akan dicapai natinya tidak akan sesuai dengan rencana Pembangunan
dan dapat mengalami sebuah kerugian finansial terhadap negara kita.
Sebuah proyek besar untuk kepentingan terhadap publik ini harus
dirancang secara matang dan tidak seperti dikejar deadline. Mungkin
9
kalua proses tergesa-gesa namun hasil yang diberikan berkualitas
masih bisa diterima tetapi kemudian yang menjadi masalah adalah
kalau kita perhatikan kualitas dari Keputusan ini membuat kita
bertanya-tanya, apakah pemindahan ibu kota ini sudah tepat saat
sekarang? Apakah pemindahan ibu kota ini benar-benar memberikan
sebuah manfaat bagi seluruh Masyarakat Indonesia bukan hanya
terhadap segelintir orang?
3.3 Progress Pembangunan IKN Nusantara Jika Di Tahun 2024 Ibu Kota
Negara Dipindahkan
Presiden Jokowi meninjau proses Pembangunan IKN di akhir tahun
2023 presiden meninjau beberapa infrastruktur yang ada disana mulai dari
Pembangunan jalan tol, bandar udara, rumah sakit, dan sekolah. Bapak Basuki
Hadimuljono selaku Menteri pekerjaan umum dan perumahan menyatakan
bahwa Pembangunan ibu kota negara Nusantara mencapai lebih dari 30%. Ibu
kota Nusantara diharapkan menjadi pioneer dalam ekonomi global. Dan hal ini
didukung oleh tiga kota ekosistem dari daerah ibu kota Nusantara yakni
wilayah ibu kota Nusantara itu sendiri, Balikpapan, dan juga samarinda yang
mana Balikpapan ini adalah penghasil minyak bumi dan gas dan samarinda
merupakan sebuah kota padat penduduk yang ada di provinsi Kalimantan
timur.
Berdasarkan data, ada sekitar 10 ribu pekerja yang ada di ibu kota
negara Nusantara yang mengerjakan proyek ini, mereka tinggal di hunian
pekerja konstruksi yang berada di ikn Nusantara. Pembangunan ibu kota
Nusantara di harapkan pada tahun 2024 telah terbangun dari Kawasan ini
pusat pemerintahan hingga Kawasan titik nol, dan di tahun 2024 ikn
Nusantara diharapkan bisa menjadi tempat perayaan kemerdekaan bangsa
Indonesia di 17 agustus 2024. dari data terakhir para investor telah bertambah
di ikn Nusantara yang bukan hanya datang dari dalam negeri melainkan juga
dari luar negeri.
Menariknya adalah di Rumah Teknologi Nusantara, pengunjung
akan disuguhi dengan pameran yang informatif mengenai IKN yang dikemas
10
desain artistic dan teknologi interaktif, informasi mengenai visi, prinsip, dan
elemen pembangunan disampaikan sebagai pembuka pameran. Di rumah
teknologi Nusantara telah berhasil menjalin kerja sama dengan Perusahaan
dari dalam negeri hingga luar negeri, dan menurut data terakhir 2 dari dalam
negeri yakni Telkom dan otomo Indonesia, 5 dari luar negeri yakni siemens,
nokia, huawei, LG dan hydac.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemerintah Indonesia dalam memindahkan sebuah ibu kota negara
telah membentuk sebuah Lembaga yang disebut dengan Otorita Ibu Kota
Negara Nusantara, lembaga tersebut bertugas untuk mempersiapkan
pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara, Namun jika
di tahun 2024 ibu kota negara beserta pemerintahan pusat nya telah
dipindahkan di Kalimantan Timur dengan persiapan yang terbilang singkat
dan terkesan “ngebut” maka keputusan ini membuat kita bertanya-tanya,
apakah pemindahan ibu kota ini sudah tepat saat sekarang? Apakah
pemindahan ibu kota ini benar-benar memberikan sebuah manfaat bagi
seluruh Masyarakat Indonesia dan bukan hanya untuk kepentingan terhadap
segelintir orang. Presiden Jokowi meninjau proses Pembangunan IKN di
akhir tahun 2023 presiden meninjau beberapa infrastruktur yang ada disana
mulai dari Pembangunan jalan tol, bandar udara, rumah sakit, dan sekolah.
Bapak Basuki Hadimuljono selaku Menteri pekerjaan umum dan perumahan
menyatakan bahwa Pembangunan ibu kota negara Nusantara mencapai lebih
dari 30%.
Pembangunan Ibu kota negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan
mempertimbangkan banyak hal dan memiliki alasan yang mendasar dan dari
pengamatan saya, pembangunan ibu kota di pulau kalimantan tersebut
merupakan bentuk pengenalan negara Indonesia di mata dunia bahwa
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan
keanekaragamannya. Pulau kalimantan merupakan pulau terbesar di negara
Indonesia, Keanekaragaman hayati yang masih terjaga di Kalimantan dapat
menjadikan ibu kota negara dengan udara bersih bebas polusi. Kalimantan
juga terdapat titik nol garis khatulistiwa yang menjadikan negara Indonesia
dikenal mancanegara dengan sebutan Zamrud Khatulistiwa, oleh karena itu
pembangunan gedung Istana Garuda dibangun di kawasan tersebut. Menurut
kepala otorita IKN Nusantara, membangun sebuah kota bukan hanya
12
membangun sebuah bangunan fisiknya saja, melainkan juga membangun
aktifitas sosialnya, Dimana hal ini dapat menjadikan sebuah kota yang nyama,
humanis, dan layak huni.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan pada makalah mengenai Realisasi
Pemindahan Ibu Kota Negara Tahun 2024 di IKN Nusantara Diharapkan
kepada pemerintah Indonesia terhadap pemindahan ibu kota negara dilakukan
secara matang dan tidak tergesa-gesa. Dan diharapkan tidak hanya
membangun sebuah infrastruktur pemerintah semata, melainkan juga dapat
memberikan kesejahteraan terhadap Masyarakat yang akan tinggal di Ibu kota
Nusantara umumnya dalam hal Pembangunan sumber daya alam (SDA)
maupun sumber daya manusianya (SDM). Masyarakat Indonesia Beserta
Mahasiswa harus terus mengawal dan mengawasi Pembangunan ibu kota
negara Nusantara yang sesuai dengan visi misi Pembangunan ibu kota negara
tersebut yang telah ditetapkan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, N.L., 2019. Relokasi Ibu Kota Negara: Lesson learned dari Negara lain.
Jurnal Kajian Wilayah. (10) 37-64.
Bappenas. 2021. Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara. Bappenas. Jakarta.
Dewi, M. R., Syafitri, E. D, & Dewanti, N. A. 2020. Analisis Kesiapan
Masyarakat Kecamatan Sepaku dan Samboja Terhadap Rencana Pemindahan
Ibu Kota Negara Indonesia. Jurnal Pembangunan Wilayah dan
Kota. 16(4), 300–313.
Hutasoit, W. L. (2019). Analisa pemindahan ibukota negara. DEDIKASI: Jurnal
Ilmiah Sosial, Hukum, Budaya, 39(2): 108-128.
14