Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

REALISASI PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA


TAHUN 2024 DI IKN NUSANTARA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan di SD
Dosen Pengampu : Chandra Sundaygara, M.Pd

Oleh

Rossyta Maharani

(230401140023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI KANJURUHAN MALANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“Realisasi Pemindahan Ibu Kota Negara Tahun 2024 di IKN Nusantara” ini
dengan lancar dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Chandra Sundaygara, M.Pd. selaku pembimbing mata kuliah
Manajemen Pendidikan di SD yang membimbing kami dalam penulisan
makalah ini.
2. Orang tua yang memberikan dukungan moral dan materil sehingga kami dapat
menjalankan dan memenuhi kegiatan perkuliahan.
3. Teman-teman yang memberikan masukan berupa saran dan kritik yang sangat
baik sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
4. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik.

Malang, 12 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 3
2.1 Sejarah Rencana Pembangunan IKN Nusantara .............................. 3
2.2 Alasan IKN Perlu direlokasi ........................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN................................................................... 7
3.1 Persiapan pemerintah Indonesia terhadap pemindahan ibu kota ......
Negara di tahun 2024 ..................................................................... 7
3.2 Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia terhadap ..........
Pemindahan ibu kota negara di tahun 2024 ..................................... 8
3.3 Progress Pembangunan IKN Nusantara jika di tahun 2024 .............
Ibu kota negara di pindahkan .......................................................... 10
BAB IV PENUTUP ............................................................................ 12
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 12
4.2 Saran.............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di
penajam paser utara Kalimantan Timur terencana akan menggantikan posisi
DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia di tahun 2024. Pemindahan
ibu kota negara tak serta merta memindahkan Kawasan inti pusat
pemerintahan dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, alasan yang mendasari
dari pemindahan ibu kota ini merupakan bentuk Upaya pemerintah dalam
menangani dalam hal pemerataan ekonomi dan populasi penduduk, yang
berada di pulau jawa. Dan pada tahun 2024 , Pembangunan Ibu Kota Negara
Nusantara ditargetkan telah selesai, proses pembangunan yang cukup singkat
menyebabkan kurangnya efisien, pasalnya ketika ibu kota negara dipindahkan
hal ini menandakan bahwa seluruh aktifitas pemerintahan pusat yang berada
di daerah Jakarta harus siap dipindahkan di Kalimantan Timur, Regulasi
harus benar-benar diperhatikan. Pembangunan yang dilakukan oleh
Kementerian PUPR telah selaras dalam Pembangunan kota modern, hal ini
berkaitan dengan visi misi ibu kota nagara Nusantara.
Pembangunan Ibu kota negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan
mempertimbangkan banyak hal dan memiliki alasan yang mendasar dan dari
pengamatan saya, pembangunan ibu kota di pulau kalimantan tersebut
merupakan bentuk pengenalan negara Indonesia di mata dunia bahwa
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan
keanekaragamannya. Pulau kalimantan merupakan pulau terbesar di negara
Indonesia, Keanekaragaman hayati yang masih terjaga di Kalimantan dapat
menjadikan ibu kota negara dengan udara bersih bebas polusi. Kalimantan
juga terdapat titik nol garis khatulistiwa yang menjadikan negara Indonesia
dikenal mancanegara dengan sebutan Zamrud Khatulistiwa, oleh karena itu
pembangunan gedung Istana Garuda dibangun di kawasan tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persiapan pemerintah Indonesia terhadap Pemindahan Ibu
Kota Negara di Tahun 2024?
2. Apa permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia terhadap
Pemindahan Ibu Kota Negara di tahun 2024?
3. Bagaimana Progres Pembangunan IKN Nusantara jika di tahun 2024 ibu
kota negara di pindahkan ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuannya
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui persiapan pemerintah Indonesia terhadap pemindahan Ibu
Kota Negara di tahun 2024.
2. Mengetahui permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia terhadap
pemindahan Ibu kota negara di tahun 2024.
3. Mengetahui progress Pembangunan IKN Nusantara jika di tahun 2024 ibu
kota negara dipindahkan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Rencana Pembangunan IKN Nusantara


IKN Nusantara direncanakan seluas kurang lebih seluas 256.142 hektare
yang terbagi menjadi Kawasan Pengembangan IKN yang memiliki luas sekitar
199.962 hektare, kawasan IKN (KIKN) memiliki luas 56.180 hektare, dan
Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sebagai bagian dari KIKN seluas 6.671
hektare. Pada tanggal 16 Agustus 2019, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan
bahwa Ibu Kota Negara Indonesia akan berpindah lokasi ke area seluas 256.142
hektar di wilayah Kalimantan Timur. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)
akan bertempat di Kecamatan Sepaku seluas 6.671 hektar. Tepatnya, sebagian di
wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Regulasi pemindahan Ibu Kota Nusantara
(IKN) ini pun telah diundangkan pada tanggal 15 Februari 2022 sebagai Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2022. Namun, rencana besar ini menimbulkan
kekhawatiran bagi masyarakat di wilayah yang akan ditempati oleh IKN tersebut.
Pasalnya, belum ada regulasi setingkat undang-undang yang melindungi hak-hak
mereka. Pemindahan Ibu Kota ke lokasi yang baru tentu saja merupakan
kebijakan yang baik, namun perlu dipastikan agar kegiatan relokasi ini tidak
merugikan masyarakat yang sudah terlebih dahulu bertempat tinggal di lokasi
baru tersebut (Lazuardi dan Firnaherera, 2022)
Menurut Pemerintah, terdapat beberapa tujuan pemindahan IKN
diantaranya: (1) menciptakan pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi;
(2) mengurangi beban permasalahan Pulau Jawa khususnya Kota Jakarta yang
overpopulated; (3) mewujudkan IKN yang aman, modern, berkelanjutan, dan
berketahanan, serta (4) menciptakan peradaban baru sebagai representasi
kemajuan bangsa dengan konsep modern, smart, and green city. Makna kata
“Nusantara” manurut Suharso juga akan menjadi kota masa depan dengan tetap
menjunjung tinggi azas keadilan, kesetaraan, keberlanjutan, dan berbhinneka. “ini
simbol identitas yang merepresentasikan keberagaman”. Sejauh ini penelitian
yang terkait dengan pemindahan IKN untuk kasus di Indonesia belumlah ada.

3
Keputusan pemindahan IKN lebih kepada hasil dari kajian cepat melalui jajak
pendapat para ahli yang dilakukan oleh Tim Nawa Cipta pada tahun
2018 (Cipta, 2018).
Permasalahan lainnya yang juga menjadi keputusan pemerintah kenapa
Jakarta harus dipertimbangkan kembali sebagai IKN, melihat kondisi Jakarta
saat ini. Menurut penulis, Jakarta saat ini sebagai IKN sekaligus pusat
pemerintahan yang membuatnya menjadi Daerah Khusus Ibu Kota Negara.
Jakarta sebagai IKN tentunya menjadi pusat pertahanan dan keamanan negara.
Jakarta juga sebagai kota kosmopolitan, pusat industri dan perdagangan, pusat
keuangan baik nasional dan internasional, pusat pendidikan dan hiburan. Dengan
demikian, Jakarta sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat industri dan bisnis
menjadi tujuan urbanisasi, akibatnya jumlah penduduk yang menetap di Jakarta
semakin meningkat dari tahun ke tahun yang akhirnya berdampak pada kepadatan
jumlah penduduk. Pada tahun 2019, jumlah penduduk di DKI Jakarta diprediksi
mencapai 10,5 juta jiwa. Jumlah ini meningkat sebesar 0,73 persen dari jumlah
penduduk pada tahun 2018 yang sebesar 10, 4 juta jiwa (Jayani, 2019).

2.2 Alasan IKN Perlu direlokasi


Ada empat alasan penting yang mendorong IKN perlu direlokasi yaitu,
masalah demografi, ekonomi, sanitasi dan agraria. Pertama, saat ini jumlah
penduduk di Pulau Jawa sudah sangat padat. Berdasarkan data survei penduduk
antar sensus (SUPAS) 2015, sebesar 56,56 persen masyarakat Indonesia berada di
pulau Jawa. Sementara jumlah penduduk di pulau lainnya kurang dari 10 persen,
kecuali penduduk di pulau Sumatera sebanyak 21,78 persen dari keseluruhan
penduduk Indonesia atau sama dengan 56.932.400 jiwa. Penduduk di pulau
Sulawesi sebesar 7,33 persen atau sama dengan 19.149.500 jiwa dari total
penduduk Indonesia. Penduduk di pulau Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 5,56
persen atau sama dengan 14.540.600 jiwa dari total penduduk Indonesia.
Penduduk di Maluku dan Papua sebanyak 2,72 persen atau sama dengan
7.103.500 jiwa dari keseluruhan penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah
penduduk di Kalimantan lebih sedikit dari jumlah penduduk di Sulawesi dan di
atas dari jumlah penduduk di pulau Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua,

4
yakni sebesar 6,05 persen atau sama dengan 15.801.800 jiwa dari total
penduduk Indonesia.
Kedua, kontribusi ekonomi terhadap Gross Domestic Product (GDP) di
pulau Jawa sangat mendominasi. Oleh karena itu, untuk memeratakan
pertumbuhan ekonomi maka pulau lainnya di luar Jawa perlu didorong untuk
memberikan kontribusi ekonomi yang besar terhadap GDP. Sehingga
pertumbuhan ekonomi tidak lagi terkesan ‘Jawasentris’ tetapi lebih
‘Indonesiasentris”. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menunjukkan bahwa
kontribusi ekonomi pulau Jawa terhadap GDP sebesar 58,49 persen dengan rata-
rata pertumbuhan ekonomi sebesar 5,61 persen. Dalam hal ini Jabodetabek turut
menyumbang kontribusi terhadap GDP sebesar 20,85 persen. Pulau Sumatera
memberikan kontribusi ekonomi sebesar 21,66 persen dengan pertumbuhan 4,3
persen. Pulau Kalimantan memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 4,33 persen
dengan kontribusi ekonomi terhadap GDP sebesar 8,2 persen. Pulau Sulawesi
memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi sebesar 6,99 persen dengan
kontribusi terhadap GDP sebesar 6,11 persen. Sedangkan pulau Bali dan Nusa
Tenggara memberikan kontribusi terhadap GDP sebesar 3,11 persen dengan rata-
rata pertumbuhan ekonomi sebesar 3,73 persen. Sementara Maluku dan Papua
memberikan kontribusi paling rendah terhadap GDP, yakni sebesar 2,43 persen
dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 4,89 persen.
Ketiga adalah masalah sanitasi, yakni krisis ketersediaan air bersih di
pulau Jawa. Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) tahun 2016, wilayah Jabodetabek mengalami krisis air bersih
yang ditunjukkan dengan indikator merah (terjadi kelangkaan mutlak). Wilayah
Jawa Tengah memiliki indikator warna kuning, artinya mengalami tekanan
ketersediaan air. Wilayah Jawa Timur, indikatornya berwarna oranye yang artinya
ada kelangkaan air. Hanya sebagian kecil di pulau Jawa yang memiliki indikator
hijau atau ketersediaan airnya masih sehat, yakni di wilayah Gunung Salak hingga
Ujung Kulon.
Keempat adalah masalah agraria, yakni konversi lahan terbesar terjadi di
pulau Jawa. Kondisi demikian ditunjukkan dengan proporsi lahan terbangun di
Jawa sebesar 48,41 persen pada tahun 2000. Kemudian pada tahun 2010

5
berkurang menjadi 46,49 persen. Pemerintah memprediksi pada tahun 2020 dan
2030 proporsi lahan terbangun akan menjadi sebesar 44,64 dan 42,79 persen.
Apabila dibandingkan dengan Kalimantan, pada tahun 2010, keterbangunan
lahannya sebesar 9,29 persen. Pemerintah memprediksi keterbangunan lahan
dengan rencana relokasi IKN ke Kalimantan maka proporsi lahan terbangun pada
2020 akan menjadi 10,18 persen dan 11,08 persen pada 2030. Sementara di pulau
Sumatera, pada tahun 2010 proporsi lahan terbangunnya sebesar 32,54 persen.
Pemerintah memprediksi pembangunannya terus meningkat pada
2020 sebesar 32,71 persen dan pada 2030 sebesar 32,87 persen. Proporsi lahan
terbangun di pulau Sulawesi sebesar 4,88 persen pada 2010. Kondisi ini akan
terus meningkat menjadi 5,42 persen pada 2020 dan 5,96 persen pada 2030.
Dengan demikian jelas terlihat bahwa proporsi lahan terbangun yang paling besar
memang terjadi di pulau Jawa, bahkan mencapai lima kali lipat dari Kalimantan.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Persiapan Pemerintah Indonesia Terhadap Pemindahan IKN Tahun 2024


Pemerintah Indonesia telah membentuk sebuah Lembaga resmi yang
setara dengan Kementerian dalam menyelesaikan pemindahan ibu kota negara
Nusantara (IKN Nusantara) salah satu bentuk upaya konkrit pemerintah dalam
pemindahan ibu kota negara untuk memperbaiki tata kelola wilayah, Lembaga
tersebut bertugas menyelenggarakan pemerintah daerah ibu kota negara
Nusantara yang disebut dengan otorita ibu kota Nusantara, Lembaga ini
memiliki wewenang dalam persiapan, pembangunan, pemindahan ibu kota
negara dan sebagai penyelenggara khusus pemerintahan ibu kota Nusantara.
Menurut kepala otorita IKN Nusantara, membangun sebuah kota bukan hanya
membangun sebuah bangunan fisiknya saja, melainkan juga membangun
aktifitas sosialnya, Dimana hal ini dapat menjadikan sebuah kota yang nyama,
humanis, dan layak huni.
Persiapan terhadap pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke
Nusantara membutuhkan sebuah persiapan yang matang, pasalnya
membangun sebuah ibu kota negara artinya adalah membangun sebuah
ekonomi baru yang cenderung tidak mudah. Rencana pemindahan ibu kota ini
dicanangkan pada tahun 2019 dan di tahun 2024 ibu kota negara sudah siap
menjadi ibu kota negara yang baru, namun menurut beberapa sumber
informasi yang kami dapat, pemerintah masih belum matang terhadap
pemindahan ibu kota Nusantara di tahun 2024, beberapa permasalahan timbul
dan belum cukup memadai.BPK meminta kepada kepala Otorita ibu kota
Nusantara untuk terus melakukan koordinasi terhadap regulasi secara jelas
dalam hal persiapan pelaksanaan, pembangunan dan pemindahan ibu kota
negara. Dari hasil pemeriksaan BPK pelaksanaan kegiatan persiapan dan
pemindahan lbu kota negara oleh tim transisi belum sepenuhnya sesuai
peraturan yang berlaku. Hal ini terjadi akibat tim dari otorita ibu kota negara
Nusantara belum lengkap dan belum ada peraturan yang mengikat terhadap
otorita ibu kota negara Nusantara terkait koordinasi pelaksanaan kegiatan

7
persiapan, Pembangunan, dan pemindahan ibu kota negara Nusantara sejak
diresmikan pembentukan Lembaga OIKN (otorita ibu kota Nusantara).

3.2 Permasalahan Yang Dihadapi Pemerintah Indonesia Terhadap


Pemindahan IKN Tahun 2024
Pemerintah Indonesia telah menargetkan seluruh infrastruktur inti ibu
kota negara Nusantara di tahun 2024. Menanggapi hal ini Associate Professor
Program Sosiologi Di Nanyang Technological University Sulfikar Amin
Memaparkan ada tiga masalah fundamental terkait pemindahan ibu kota
negara.
1. Rasionalitas Pemindahan Ibu Kota
Pertama mengenai rasionalitas pemindahan ibu kota adalah untuk
mengurangi ketimpangan dan kesenjangan antara pulau Jawa dan
pulau diluar pulau jawa Hal ini telah tertuang pada buku yang
dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bapennas) tentang pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke
ibu kota Nusantara. Masalah kesenjangan dan ekonomi tidak bisa
diselesaikan hanya dengan pemindahan ibu kota negara yang nantinya
diharapkan akan membawa sektor-sektor ekonomi diluar pulau jawa
dan rasonalitas Jakarta akan tenggelam, muncul beberapa anggapan
terhadap beban Jakarta akan berkurang oleh karena itu pemerintahan
pusat harus segera di pindahkan. Padahal adanya pemerintahan pusat
ini hanya memeberikan 7% konstribusi terhadap permasalahan Jakarta,
yang artinya walaupun ibu kota dipindahkan dan pemerintahan pusat
dipindahkan tetap saja permasalahan yang ada di Jakarta akan terus
berlangsung oleh karena itu sebaiknya pemerintah bisa menyelamatkan
Jakarta terlebih dahulu.
2. Pemindahan Ibu Kota yang dikebut
Masalah fundamental yang kedua adalah proses pemindahan Ibu
kota negara dari DKI Jakarta ke Nusantara yang bisa dibilang “ngebut”
membuat kurang efisien dalam menyiapkan sebuah ibu kota negara
yang baru, pada perancangan dan pengesahan undang-undang nomor 3

8
tahun 2022 tentang ibu kota negara hanya akan memakan waktu 42
hari. Dan jika dilihat dari proses dalam penyusunan naskah akademik
dan perencanaan lainnya, hal ini telah berpotensi tinggi mengalami
resiko kegagalan yang mana resiko ini tidak hanya akan muncul dari
lingkungan dan social melainkan juga akan muncul resiko
permasalahan secara finansial atau keuangan.
3. Keangkuhan Desain IKN Nusantara
Nyoman nuarta merupakan seniman pematung yang membuat
konsep desain bangunan di ibu kota negara Nusantara dan telah
membagikan desain tersebut melalui social media nya. Dan Sulfikar
berpendapat, bahwa desaain tersebut kurang tepat jika disebut Istana
Negara. Karena seharusnya istana kepresidenan dan seluruh ikn
dirancang untuk mengantisipasi dan merefleksikan semangat bangsa
Indonesia pada usia 100 tahun. Hal tersebut berbanding terbalik
dengan desain final istana negara yang justru merefleksikan semangat
bangsa Indonesia pada usia 100 tahun. Dan hal ini berbanding terbalik
dengan desain final bangunan yang merefleksikan sebuah visi yang
telah using termasuk dari sisi estetikanya.
Selain itu konsep bangunan yang dicanangkan masih belum ramah
terhadap transportasi publik dan pedestrian, terlebih lanskap yang
dibuat tidak menyediakan ruang untuk berinteraksi secara bebas dan
tidak menunjukan adanya semangat The Forest City yang selama ini
telah pemerintah promosikan. Dan hanya menggambarkan Kumpulan
sebuah tanaman yang tidak mencerminkan seluruh ekosistem yang ada
di sekitarnya. Dan hal ini jika terus dilakukan tanpa perbaikan mimpi
pemerintah untuk menciptakan sebuah kota di mana warga dapat
berjalan dari satu titik ke titik lain secara mudah hanya dalam waktu 10
menit saja akan menjadi angan-angan belaka. Sehingga hasil yang
akan dicapai natinya tidak akan sesuai dengan rencana Pembangunan
dan dapat mengalami sebuah kerugian finansial terhadap negara kita.
Sebuah proyek besar untuk kepentingan terhadap publik ini harus
dirancang secara matang dan tidak seperti dikejar deadline. Mungkin

9
kalua proses tergesa-gesa namun hasil yang diberikan berkualitas
masih bisa diterima tetapi kemudian yang menjadi masalah adalah
kalau kita perhatikan kualitas dari Keputusan ini membuat kita
bertanya-tanya, apakah pemindahan ibu kota ini sudah tepat saat
sekarang? Apakah pemindahan ibu kota ini benar-benar memberikan
sebuah manfaat bagi seluruh Masyarakat Indonesia bukan hanya
terhadap segelintir orang?

3.3 Progress Pembangunan IKN Nusantara Jika Di Tahun 2024 Ibu Kota
Negara Dipindahkan
Presiden Jokowi meninjau proses Pembangunan IKN di akhir tahun
2023 presiden meninjau beberapa infrastruktur yang ada disana mulai dari
Pembangunan jalan tol, bandar udara, rumah sakit, dan sekolah. Bapak Basuki
Hadimuljono selaku Menteri pekerjaan umum dan perumahan menyatakan
bahwa Pembangunan ibu kota negara Nusantara mencapai lebih dari 30%. Ibu
kota Nusantara diharapkan menjadi pioneer dalam ekonomi global. Dan hal ini
didukung oleh tiga kota ekosistem dari daerah ibu kota Nusantara yakni
wilayah ibu kota Nusantara itu sendiri, Balikpapan, dan juga samarinda yang
mana Balikpapan ini adalah penghasil minyak bumi dan gas dan samarinda
merupakan sebuah kota padat penduduk yang ada di provinsi Kalimantan
timur.
Berdasarkan data, ada sekitar 10 ribu pekerja yang ada di ibu kota
negara Nusantara yang mengerjakan proyek ini, mereka tinggal di hunian
pekerja konstruksi yang berada di ikn Nusantara. Pembangunan ibu kota
Nusantara di harapkan pada tahun 2024 telah terbangun dari Kawasan ini
pusat pemerintahan hingga Kawasan titik nol, dan di tahun 2024 ikn
Nusantara diharapkan bisa menjadi tempat perayaan kemerdekaan bangsa
Indonesia di 17 agustus 2024. dari data terakhir para investor telah bertambah
di ikn Nusantara yang bukan hanya datang dari dalam negeri melainkan juga
dari luar negeri.
Menariknya adalah di Rumah Teknologi Nusantara, pengunjung
akan disuguhi dengan pameran yang informatif mengenai IKN yang dikemas

10
desain artistic dan teknologi interaktif, informasi mengenai visi, prinsip, dan
elemen pembangunan disampaikan sebagai pembuka pameran. Di rumah
teknologi Nusantara telah berhasil menjalin kerja sama dengan Perusahaan
dari dalam negeri hingga luar negeri, dan menurut data terakhir 2 dari dalam
negeri yakni Telkom dan otomo Indonesia, 5 dari luar negeri yakni siemens,
nokia, huawei, LG dan hydac.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemerintah Indonesia dalam memindahkan sebuah ibu kota negara
telah membentuk sebuah Lembaga yang disebut dengan Otorita Ibu Kota
Negara Nusantara, lembaga tersebut bertugas untuk mempersiapkan
pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara, Namun jika
di tahun 2024 ibu kota negara beserta pemerintahan pusat nya telah
dipindahkan di Kalimantan Timur dengan persiapan yang terbilang singkat
dan terkesan “ngebut” maka keputusan ini membuat kita bertanya-tanya,
apakah pemindahan ibu kota ini sudah tepat saat sekarang? Apakah
pemindahan ibu kota ini benar-benar memberikan sebuah manfaat bagi
seluruh Masyarakat Indonesia dan bukan hanya untuk kepentingan terhadap
segelintir orang. Presiden Jokowi meninjau proses Pembangunan IKN di
akhir tahun 2023 presiden meninjau beberapa infrastruktur yang ada disana
mulai dari Pembangunan jalan tol, bandar udara, rumah sakit, dan sekolah.
Bapak Basuki Hadimuljono selaku Menteri pekerjaan umum dan perumahan
menyatakan bahwa Pembangunan ibu kota negara Nusantara mencapai lebih
dari 30%.
Pembangunan Ibu kota negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan
mempertimbangkan banyak hal dan memiliki alasan yang mendasar dan dari
pengamatan saya, pembangunan ibu kota di pulau kalimantan tersebut
merupakan bentuk pengenalan negara Indonesia di mata dunia bahwa
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan
keanekaragamannya. Pulau kalimantan merupakan pulau terbesar di negara
Indonesia, Keanekaragaman hayati yang masih terjaga di Kalimantan dapat
menjadikan ibu kota negara dengan udara bersih bebas polusi. Kalimantan
juga terdapat titik nol garis khatulistiwa yang menjadikan negara Indonesia
dikenal mancanegara dengan sebutan Zamrud Khatulistiwa, oleh karena itu
pembangunan gedung Istana Garuda dibangun di kawasan tersebut. Menurut
kepala otorita IKN Nusantara, membangun sebuah kota bukan hanya

12
membangun sebuah bangunan fisiknya saja, melainkan juga membangun
aktifitas sosialnya, Dimana hal ini dapat menjadikan sebuah kota yang nyama,
humanis, dan layak huni.

4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan pada makalah mengenai Realisasi
Pemindahan Ibu Kota Negara Tahun 2024 di IKN Nusantara Diharapkan
kepada pemerintah Indonesia terhadap pemindahan ibu kota negara dilakukan
secara matang dan tidak tergesa-gesa. Dan diharapkan tidak hanya
membangun sebuah infrastruktur pemerintah semata, melainkan juga dapat
memberikan kesejahteraan terhadap Masyarakat yang akan tinggal di Ibu kota
Nusantara umumnya dalam hal Pembangunan sumber daya alam (SDA)
maupun sumber daya manusianya (SDM). Masyarakat Indonesia Beserta
Mahasiswa harus terus mengawal dan mengawasi Pembangunan ibu kota
negara Nusantara yang sesuai dengan visi misi Pembangunan ibu kota negara
tersebut yang telah ditetapkan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, N.L., 2019. Relokasi Ibu Kota Negara: Lesson learned dari Negara lain.
Jurnal Kajian Wilayah. (10) 37-64.

Bappenas. 2021. Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara. Bappenas. Jakarta.
Dewi, M. R., Syafitri, E. D, & Dewanti, N. A. 2020. Analisis Kesiapan
Masyarakat Kecamatan Sepaku dan Samboja Terhadap Rencana Pemindahan
Ibu Kota Negara Indonesia. Jurnal Pembangunan Wilayah dan
Kota. 16(4), 300–313.
Hutasoit, W. L. (2019). Analisa pemindahan ibukota negara. DEDIKASI: Jurnal
Ilmiah Sosial, Hukum, Budaya, 39(2): 108-128.

Kemenparekraf. 2022. Desain Istana Kepresidenan di IKN dan Ikoniknya Garuda.


URL: https://kemenparekraf.go.id/. Diakses tanggal 8 Agustus 2022.
Miller, A. M., Birman, D., Zenk, S., Wang, E., Sorokin, O., & Connor, J. (2009).
Neighborhood Immigrant Concentration, Acculturation, and Cultural
Alienation in Former Soviet Immigrant Women. Journal of Community
Psychology, 37(1), 88 –105.

14

Anda mungkin juga menyukai