Anda di halaman 1dari 21

KUMPULAN

SAMBUTAN

JANUARI
FEBRUARI
2022

DISUSUN OLEH:
SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB

@kempanrb @kemenpanrb www.menpan.go.id Kementerian PANRB


KATA PENGANTAR

Penyusunan buku yang berjudul “KUMPULAN SAMBUTAN JANUARI-FEBRUARI 2022”


merupakan wujud pertanggungjawaban publik terkait informasi capaian kinerja dan pembaruan-
pembaruan yang telah dilakukan Kementerian PANRB. Buku ini terdiri dari naskah sambutan,
keynote speech, dan orasi yang disampaikan oleh Menteri PANRB.

Penyampaian kebijakan oleh Menteri PANRB kepada masyarakat merupakan satu dari berbagai
upaya pemerintah dalam mewujudkan kepekaan publik terhadap program-program yang tengah
dilaksanakan. Oleh karena itu, guna menjangkau khalayak yang lebih luas maka Sekretariat
Kementerian PANRB menyusun buku yang berjudul “KUMPULAN SAMBUTAN JANUARI-
FEBRUARI 2022”, yang merupakan kompilasi naskah sambutan, keynote speech, dan orasi
ilmiah Menteri PANRB periode bulan Januari hingga Februari 2022.

Secara khusus, dengan buku ini, diharapkan ASN dapat mempelajari, mengimplementasikan,
serta mendapatkan solusi terhadap pelaksanaan kebijakan pada Kementerian/Lembaga masing-
masing. Kami terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga buku
ini dapat menjadi referensi bagi berbagai pihak.

Jakarta, Februari 2022

Rini Widyantini, S.H., MPM.


Sekretaris Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Tim Penyusun Buku


Penanggung jawab : Sekretaris Kementerian PANRB
Koordinator : Ma’ruf Apriyanto
Anggota : 1. Sepnita Wulandari
2. Bayu Ismayajati I.P
3. Widya Kartika
4. Risza Damayanti

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................................................... ii

JANUARI 2022
1. Catatan Pada Acara Penandatanganan Perjanjian Kinerja, dan Komitmen
Pelaksanaan Zona Integritas di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Tahun
2022, Jakarta, 6 Januari 2022 ............................................................................ 1
2. Catatan Peresmian Warung NKRI (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan
NKRI) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Banyuwangi, 20 Januari
2022.................................................................................................................... 4
3. Sambutan Menteri PANRB Selaku Penasihat Harian Dewan Pengurus KORPRI
Nasional Pada Penutupan Acara Musyawarah Nasional KORPRI ke-IX Tahun
2022, Jakarta, 29 Januari 2022 .......................................................................... 6
4. Catatan Menteri PANRB pada Penandatanganan Perjanjian Kinerja JPT Madya
dan Pratama Kementerian PANRB, Jakarta, 31 Januari 2022 ........................... 9

FEBRUARI 2022
5. Catatan Menteri PANRB Pada Peresmian Mal Pelayanan Publik Kabupaten
Tuban, Tuban, 10 Februari 2022 ........................................................................ 12
6. Peran Aktif Pemerintah Dalam Penerapan Tata Kelola Manajemen Risiko, dan
Kepatuhan Menuju Kepemerintahan yang Baik dan Akuntabel”, Surakarta, 21
Februari 2022 ..................................................................................................... 13
7. Launching Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2022, 16
Jakarta, 24 Februari 2022 ...................................................................................

ii
CATATAN PADA ACARA
PENANDATANGANAN PERJANJIAN KINERJA, DAN KOMITMEN PELAKSANAAN ZONA
INTEGRITAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM TAHUN 2022
Jakarta, 6 Januari 2022

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan
Yang Maha Kuasa, karena atas hidayah-Nya kita dapat menghadiri acara “Deklarasi Janji Kinerja,
Penandatanganan Perjanjian Kinerja, dan Komitmen Pelaksanaan Zona Integritas di
Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022”.

Hadirin yang saya hormati,


Reformasi Birokrasi merupakan sebuah kebutuhan yang perlu dilaksanakan untuk menjamin
terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance). Pemerintahan yang
baik dan bersih adalah prasyarat utama pembangunan nasional. Semakin baik tata kelola
pemerintahan suatu negara, maka semakin cepat pula roda pembangunan nasional akan berputar.
Presiden Joko Widodo beberapa kali menegaskan bahwa reformasi birokrasi menjadi salah
satu prioritas dan agenda utama dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Presiden menekankan
pentingnya birokrasi yang menciptakan hasil, yaitu birokrasi yang berorientasi pada manfaat untuk
rakyat, bukan birokrasi yang berorientasi pada prosedur, proses, dan tugas monoton semata.
Presiden menegaskan bahwa tugas birokrasi adalah memastikan “making delivered”, bukan sekedar
“sending-sending” saja.
Presiden juga menekankan bahwa prasyarat utama untuk memenangkan pertandingan global
adalah melalui birokrasi yang berdaya saing. Urgensi inilah yang menjadi dasar untuk menciptakan
birokrasi yang sederhana, lincah, dan cepat, melalui penyederhanaan berbagai regulasi yang rumit
dan menghambat, serta penyederhanaan kelembagaan yang gemuk. Birokrasi juga dituntut untuk
selalu adaptif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadikan data dan
informasi yang andal sebagai dasar dalam setiap proses pengambilan kebijakan (evidence-based
policy).
Kementerian PANRB menuangkan berbagai ekspektasi Presiden tersebut dalam road map
reformasi birokrasi, yang mengarahkan pada tercapainya 3 (tiga) sasaran, yaitu menciptakan
birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel, serta birokrasi yang mampu memberikan
pelayanan publik secara prima kepada masyarakat. Untuk mewujudkan 3 (tiga) sasaran reformasi
birokrasi tersebut tentu tidaklah mudah dan memerlukan waktu yang tidak singkat. Diperlukan
perbaikan dari berbagai aspek tata kelola pemerintah, dan komitmen nyata dari berbagai pihak untuk
mewujudkannya.

Hadirin yang saya hormati,


Berbagai program dan kegiatan reformasi birokrasi telah digulirkan setidaknya selama satu
dasawarsa ini. Salah satunya adalah dengan mendorong instansi pemerintah untuk membangun
pilot project pelaksanaan reformasi birokrasi pada unit – unit pelayanan strategis, atau yang kita kenal
dengan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
(WBBM).

1
Predikat Zona Integritas menuju WBK/WBBM ini diberikan kepada unit-unit kerja pelayanan
strategis yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen kuat untuk mewujudkan WBK/WBBM
melalui reformasi birokrasi. Unit kerja harus dipastikan telah melakukan berbagai perbaikan internal
organisasi secara nyata, sistematis, dan berkelanjutan. Perbaikan dilakukan terhadap sistem dan tata
kelola yang mencakup pembangunan budaya kinerja, manajemen Sumber Daya Manusia, proses
bisnis yang efektif dan efisien, pengawasan dan pengendalian internal, transparansi, serta
peningkatan kualitas pelayanan.
Tidak hanya sekedar membangun sistem, unit kerja percontohan juga harus berorientasi pada
peningkatan integritas dan kualitas pelayanan publik. Selanjutnya, unit kerja pelayanan yang berhasil
memperoleh predikat Zona Integritas, akan menjadi contoh yang diharapkan dapat menularkan virus
dan semangat perbaikan tata kelola kepada unit kerja pelayanan lainnya. Dengan semakin
banyaknya unit kerja pelayanan WBK/WBBM, maka diharapkan budaya kerja birokrasi yang anti-
korupsi dan melayani publik dengan baik, dapat berkembang luas, bahkan ke seluruh unit kerja
instansi pemerintah.

Hadirin yang saya hormati,


Selain pembangunan Zona Integritas, implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) pada instansi pemerintah yang tidak lain merupakan pengejawantahan dari
manajemen kinerja sektor publik dan anggaran berbasis kinerja juga merupakan katalisator penting
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Melalui SAKIP, Kementerian PANRB mendesak instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan manfaat/hasil atas setiap rupiah anggaran yang digunakan. Instansi
pemerintah tidak boleh lagi hanya memikirkan realisasi kegiatan rutin dan serapan anggaran semata,
akan tetapi harus memikirkan apakah keberadaannya telah memberikan hasil nyata yang dirasakan
oleh masyarakat.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, implementasi SAKIP mensyaratkan adanya janji kinerja
antara pemberi amanah dengan pengemban amanah. Janji kinerja tersebut dituangkan dalam
Perjanjian Kinerja (PK) yang ditetapkan setiap tahun melalui proses dialog kinerja, sehingga tercipta
kesepakatan terkait kinerja/hasil yang harus dicapai, indikator keberhasilan yang tepat, dan target
yang jelas dan optimis. Apabila perjanjian kinerja ini dilaksanakan dengan baik, maka instansi
pemerintah dapat memastikan bahwa kinerja seluruh pegawainya dilaksanakan dalam rangka
mendukung kinerja organisasi.

Bapak Ibu Sekalian yang saya hormati,


Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan apresiasi kepada Bapak Menteri Hukum dan
HAM beserta seluruh jajaran, atas atensinya dalam mendukung upaya perbaikan tata kelola birokrasi,
baik melalui implementasi SAKIP maupun pembangunan Zona Integritas.
Kementerian Hukum dan HAM memiliki peran yang penting dan strategis dalam pembangunan
nasional dan penciptaan kepastian hukum bagi bangsa Indonesia. Kami percaya bahwa peningkatan
kualitas tata kelola internal di Kementerian Hukum dan HAM akan berdampak pada percepatan
pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya, Kementerian PANRB selalu siap
menjadi salah satu mitra bagi Bapak/Ibu sekalian.

2
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga upaya yang kita lakukan ini dapat secara
konsisten dipertahankan dan tingkatkan, sehingga dapat menghasilkan manfaat yang nyata bagi
pembangunan bangsa dan negara.
Terima kasih.

Wassaalammu’alaikum Wr. Wb.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

TJAHJO KUMOLO

3
CATATAN PERESMIAN WARUNG NKRI (WADAH AKUR RUKUN USAHA NURANI
GELORAKAN NKRI) BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME (BNPT)
Banyuwangi, 20 Januari 2022

1. Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menyampaikan pentingnya antisipasi


bangsa terhadap ancaman ketahanan dan keamanan nasional di tengah mudahnya keterbukaan
informasi dan akses jaringan komunikasi.
2. Presiden telah berpesan bahwa bidang
pertahanan-keamanan harus tanggap dan siap
menghadapi perang siber, menghadapi
intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Selain
itu, diperlukan kesiapan menghadapi ancaman
terhadap kejahatan-kejahatan lainnya baik dari
dalam maupun luar negeri yang mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa kita.
3. Ancaman terhadap ideologi Pancasila masih
dapat kita temui di berbagai organisasi
kemasyarakatan dan organisasi pendidikan tinggi. Pemahaman-pemahaman intoleransi yang
mengarah pada sumbu radikalisme telah menyebar bahkan hingga ke pelosok daerah terpencil.
Kurangnya pendidikan toleransi antar umat beragama dan bermasyarakat merupakan salah satu
hal yang menyebabkan paham radikalisme menyebar dengan cepat.
4. Berbagai upaya telah kita lakukan bersama untuk menanggulangi penyebaran paham-paham
yang mengancam ideologi bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan oleh BNPT melalui program
Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (WARUNG) NKRI merupakan langkah terobosan
guna memberantas paham radikalisme terutama pada kawasan industri. Ancaman ideologi
radikal terorisme dapat menyerang siapa pun dan dimanapun, tak terkecuali di dunia industri
yang merupakan motor penggerak ekonomi.
5. Selain itu, sosialisasi dan pembinaan tindakan juga senantiasa dilakukan sebagai langkah
preventif agar tidak terjadi pelanggaran terkait komitmen kebangsaan dan tindakan radikalisme.
6. Saya juga mendorong seluruh elemen masyarakat untuk memiliki komitmen kebangsaaan dan
persatuan bangsa sebagaimana amanat dalam Pancasila dan UUD 1945.
7. Kementerian PANRB secara intensif membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah
pusat dan daerah, khususnya dalam upaya
membangun komunikasi dan kolaborasi yang
efektif untuk mewujudkan birokrasi yang
bebas dari paham radikalisme salah satunya
adalah dengan penandatanganan SKB
Penanganan Radikalisme ASN 11 K/L, yakni
Kementerian PANRB, Kemendagri,
Kemenkumham, Kemenag, Kemendibud,
Kemenkominfo, BIN, BNPT, BKN, BPIP, dan
KASN.

4
8. Dalam rangka memudahkan mekanisme penanganan pengaduan ASN yang diduga terpapar
radikalisme, Kementerian PANRB juga mengembangkan aplikasi “ASN No Radikal”. Aplikasi ini
merupakan sebuah terobosan inovasi berbasis IT yang diharapkan dapat memudahkan
penanganan radikalisme, terlebih di era pandemi seperti sekarang ini yang memerlukan adaptasi
terhadap tatanan normal baru (new normal). Aplikasi ini juga berperan sebagai media
pengawasan dan diskusi antar- pimpinan K/L dan Kepala Daerah dalam penanganan ASN yang
terpapar radikalisme.
9. Dalam penanganan radikalisme dan terorisme, narkoba, serta korupsi, Kementerian PANRB
telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, antara lain TNI/Polri, Kejaksaan Agung, Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Narkotika Nasional (BNN), termasuk
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
10. Pemerintah juga mengapresiasi berbagai kelompok masyarakat yang terus membantu gerakan
sosialisasi toleransi antar umat beragama guna semakin menekan paham radikalisme.
Pemerintah akan terus memantau guna memastikan pencegahan radikalisme/terorisme,
narkoba, maupun korupsi yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Terima kasih.

Wassaalammu’alaikum Wr. Wb.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

TJAHJO KUMOLO

5
SAMBUTAN MENTERI PANRB SELAKU PENASIHAT HARIAN
DEWAN PENGURUS KORPRI NASIONAL PADA PENUTUPAN ACARA
MUSYAWARAH NASIONAL KORPRI KE IX TAHUN 2022
Jakarta, 29 Januari 2022

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Taala, Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita dalam keadaan sehat wal-
afiat dapat mengikuti acara Musyawarah Nasional (MUNAS) Korps Pegawai Republik Indonesia
(KORPRI) ke-IX Tahun 2022.
MUNAS KORPRI yang dilaksanakan oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional sesuai dengan
amanah AD/ART KORPRI dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali, namun tahun ini karena kondisi
pandemi Covid-19 masa bakti Kepengurusan Dewan Pengurus KORPRI diperpanjang 1 (satu) tahun.
Masa perpanjangan kepengurusan bukan suatu hal yang menggembirakan namun menjadi
pekerjaan tambahan bagi Dewan Pengurus, oleh karena itu saya sangat mengapresiasi Dewan
Pengurus KORPRI Nasional yang telah bekerja penuh dedikasi tanpa pamrih.
Saya mengamati dan mencermati bahwa kegiatan KORPRI di seluruh Indonesia sangat positif,
yaitu menampilkan kepada masyarakat luas tentang berbagai program unggulan KORPRI dari
Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian serta program unggulan dari Dewan
Pengurus KORPRI di daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Program KORPRI harus mampu memberikan kontribusi positif untuk bangsa dan negara,
mempererat persatuan bangsa dari suku, etnis, dan agama apapun, KORPRI harus bersatu dan
memberikan pelayanan terbaik untuk bangsa. MUNAS KORPRI ke IX Tahun 2022 ini menjadi
tantangan besar bagi KORPRI sebagai upaya untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan
mampukah KORPRI membuat program-program sebagai wujud nyata yang mendukung program
pemerintah atau program prioritas nasional ke depan.

Bapak-Ibu peserta MUNAS yang saya hormati,


Kegiatan MUNAS KORPRI ke IX Tahun 2022 tetap dilaksanakan walaupun secara virtual dan
diikuti oleh Dewan Pengurus KORPRI di seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini, saya berpesan,
jadikan keberagaman program dan kegiatan KORPRI untuk membangun semangat kebersamaan
para anggota KORPRI dimanapun berada, dan berkomitmen kuat untuk memajukan bangsa.
Dengan MUNAS KORPRI ke IX ini diharapkan mampu menuju masa depan KORPRI yang lebih
baik, KORPRI harus mampu menunjukkan jati dirinya, tekad dan upaya kita untuk menjadikan
KORPRI lebih maju dimasa yang akan datang harus menjadi komitmen bersama.
Pegawai ASN selaku anggota KORPRI dimanapun berada harus mencurahkan seluruh
energinya untuk pelayanan publik yang lebih baik, rakyat ingin segera melihat terwujudnya birokrasi
yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan dan efisien, birokrasi yang melayani bukan di
layani, ASN harus mampu bekerja dengan kinerja tinggi dari era manual menuju era digital.
Untuk membangun Smart ASN yang Bangga Melayani Bangsa, diupayakan Strategi
Manajemen ASN 6P untuk Akselerasi Transformasi SDM Aparatur yang saat ini sudah mulai
dilakukan secara bertahap:

6
a. Penguatan budaya kerja dan employer branding sudah diresmikan oleh Presiden dan sebanyak
171 lebih lembaga sudah melakukan coaching clinic. Selanjutnya, akan dilakukan pengukuran
awareness dan implementasi dari budaya kerja dan employer branding.
b. Percepatan peningkatan kapasitas SDM ASN, sedang disiapkan integrasi pembelajaran dengan
mekanisme learning wallet yang pilot project-nya akan dilaksanakan di tahun 2022. Kedepannya,
ASN akan diberikan learning budget untuk memilih secara bebas program pengembangan dan
pelatihan yang dibutuhkan.
c. Peningkatan kinerja dan sistem penghargaan. Rencana diterapkan kebijakan tentang total
reward bagi ASN dan akan dilakukan pilot project pada tahun 2022.
d. Pengembangan talenta dan karir saat ini sedang dibangun konsep talent committee hingga ke
tingkat Pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri. Dengan
demikian, Pejabat Pembina Kepegawaian nantinya bukan single decision maker dalam
manajemen talenta dan karir ASN.
e. Percepatan transformasi digital. Saat ini sedang dibangun digital platform kolaboratif bagi ASN
sebagai pelanggan internal pemerintah. Tampilan platform akan dibuat seperti social media,
sehingga mayoritas ASN masa depan yang notabene-nya adalah generasi millenial sudah
familiar dengan penggunaan digital platform ASN. Platform yang dibangun dapat menampilkan
kegiatan yang sedang dilakukan, progress dan feedback akan tugas yang dikerjakan, kolaborasi
squad dalam suatu project, pilihan development program, seperti pelatihan, event, dan memilih
mentor.
f. Perancangan jabatan, perencanaan dan pengadaan ASN. Jabatan fungsional kedepannya akan
lebih fleksibel dan kolaboratif dengan berbasis pada outcome. ASN nantinya diharapkan dapat
bekerja antar-instansi, BUMN, dan BLU.
Mengawali eksekusi strategi dimaksud pada puncak pimpinan Indonesia, Bapak Presiden telah
meresmikan Core Values "BerAKHLAK" dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN)
"Bangga Melayani Bangsa". Presiden menyatakan bahwa “ASN yang bertugas sebagai pegawai
pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama”. Core values BerAKHLAK
dimaksud adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif, yang berlandaskan Pancasila sebagai fondasi dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi
Indonesia Maju.

Bapak/Ibu, serta para undangan yang saya hormati,


KORPRI harus mampu memberikan lingkungan positif bagi anggotanya, program-program
KORPRI harus mampu memberikan kesejahteraan yang lebih baik, program KORPRI yang
diputuskan dalam MUNAS Tahun 2022 ini harus menjadi pemicu bagi semua anggota KORPRI untuk
lebih unggul dalam upaya meningkatkan kinerjanya bagi bangsa dan negara.
Saya mengajak kepada seluruh Dewan Pengurus KORPRI di seluruh Indonesia untuk lebih
banyak menangkap aspirasi anggotanya dan memberikan terobosan-terobosan baru untuk kemajuan
organisasi KORPRI. Dan saya ingin mengajak seluruh anggota KORPRI dimanapun berada untuk
meneguhkan rasa persatuan dan kesatuan, kita gelorakan semangat rasa kebersamaan kita, rasa
solidaritas kita untuk kemajuan KORPRI.

7
Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat untuk kita semua, dengan
mengucap Alhamdulillahirobbil’alamiin MUNAS IX KORPRI Tahun 2022 secara resmi ditutup,
semoga apa yang telah kita lakukan mendapat rida dari Allah SWT.

Terima kasih.

Wassaalammu’alaikum Wr. Wb.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

TJAHJO KUMOLO

8
CATATAN MENTERI PANRB PADA PENANDATANGANAN PERJANJIAN KINERJA
JPT MADYA DAN PRATAMA KEMENTERIAN PANRB
Jakarta, 31 Januari 2022

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rida-Nya
kita dapat melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kinerja JPT Madya dan Pratama Kementerian
PANRB. Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras dan
dedikasi seluruh pegawai Kementerian PANRB selama tahun 2021 yang penuh dengan tantangan
dan mari kita perkuat komitmen untuk mewujudkan berbagai kinerja tahun 2022 yang telah ditetapkan
bersama.

Bapak, Ibu dan Hadirin yang saya hormati,


Visi dan Misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menjadi acuan dalam
pencapaian tujuan pembangunan nasional dengan berpedoman pada 5 (lima) Prioritas Kerja
Pemerintah (2019-2024), yang terdiri dari Pembangunan SDM, Pembangunan infrastruktur,
Simplifikasi regulasi, Penyederhanaan birokrasi, dan Transformasi ekonomi. Saat ini telah memasuki
tahun ke-3 pelaksanaan program prioritas kerja, untuk itu Kementerian PANRB agar terus
berkomitmen dan fokus dalam menyusun program yang selaras dengan prioritas kerja pemerintah
dan berkontribusi bagi capaian pembangunan nasional.
Berbagai capaian yang baik tahun 2021 menjadi pemicu kita untuk terus berkinerja optimal.
Realisasi anggaran Kementerian PANRB tahun 2021 mencapai 98,63%. Capaian yang baik ini agar
dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan pada tahun anggaran 2022. Fokus kinerja bukan hanya
persentase anggaran yang terserap, namun harus efektif dalam penggunaannya. Hal ini sesuai
dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo terkait pengurangan program rutin. Program rutin yang
bisa dipangkas agar dipangkas atau diintegrasikan kepada program lain yang sesuai.

Bapak, Ibu dan Hadirin yang saya hormati,


Tahun 2022, perlu dimulai pendekatan
joint impact dalam pelaksanaan program dan
kegiatan melalui kolaborasi antar-kedeputian di
lingkup Kementerian PANRB, antar-instansi
pemerintah dalam paguyuban PANRB dan
lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dengan pembagian peran yang jelas
dan efektif, serta termonitor dengan baik.
Program kolaborasi tersebut salah satunya
adalah percepatan penyusunan Omnibus Law
bidang PANRB guna menyederhanakan
berbagai kebijakan yang tumpang-tindih sehingga dapat memperlambat proses reformasi birokrasi.
Selain itu, dalam lingkup internal Kementerian PANRB pelaksanaan kolaborasi dalam evaluasi
penilaian yang terkait dengan Indeks Reformasi Birokrasi dan Indeks Pelayanan Publik agar dapat
segera terealisasi.
Untuk mendukung kinerja organisasi Kementerian PANRB yang efektif dan efisien, pada tahun
ini evaluasi agar dilaksanakan per triwulan. Pada triwulan I dan II agar fokus untuk mengoptimalkan
9
penyelesaian 75% program kerja sehingga pada triwulan III dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
program-program skala prioritas lainnya.
Evaluasi per triwulan dilaksanakan bukan sekadar untuk mengukur ketercapaian program kerja
namun juga agar dimanfaatkan sebagai momentum pelaksanaan diskusi kinerja secara periodik
termasuk didalamnya adalah evaluasi terhadap kinerja pegawai. Diskusi kinerja ini agar dapat
dilakukan secara berkala di masing-masing unit kerja.

Bapak, Ibu dan Hadirin yang saya banggakan,


Pada tahun 2022 ini percepatan kinerja yang akan kita lakukan untuk merespon prioritas
pembangunan sebagaimana menjadi arahan Presiden, antara lain:
1. Sebagai dampak dari penyederhanaan birokrasi akan dilaksanakan 3 (tiga) transformasi besar
untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang baru yaitu Transformasi Organisasi (delayering
dan mekanisme kerja), Transformasi Digital berkaitan dengan pelayanan publik dan proses bisnis
internal, dan Transformasi ASN yang sudah dirumuskan agendanya dengan Strategi 6P dan
dukungan Super Apps;
2. Menuntaskan penetapan berbagai kebijakan sebagai fondasi sistem merit dalam manajemen
ASN menuju SMART ASN;
3. Memperkuat dan mempercepat koordinasi pelaksanaan kebijakan SPBE nasional;
4. Memantapkan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKP) guna mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien;
5. Memperluas pembangunan zona integritas untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan
melayani;
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, mencakup pembangunan rancangan portal pelayanan
publik yang terpadu dan integratif, pengembangan Mal Pelayanan Publik (MPP), penguatan
standardisasi proses pelayanan publik, dan optimalisasi sistem pengaduan nasional; serta
7. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional dengan
strategi Reformasi Birokrasi Tematik.

Melalui kegiatan-kegiatan prioritas ini, kita berharap bisa melakukan percepatan pelaksanaan
reformasi birokrasi, membuat pelayanan menjadi semakin cepat, semakin baik dan semakin efisien.

Bapak, Ibu dan Hadirin yang saya hormati,


Selama pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, saya mengharapkan seluruh
jajaran Kementerian PANRB agar tetap
melaksanakan sistem kerja dengan disiplin dan
fokus serta tetap mengikuti protokol kesehatan.
Sebagai bagian dari percepatan
penanggulangan pandemi Covid-19, seluruh
ASN terutama di Kementerian PANRB wajib
mengikuti program vaksin booster yang akan
mulai dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal ini
merupakan tanggung jawab dan upaya kita
bersama untuk segera keluar dari masa

10
pandemi sehingga dapat menjalani kehidupan normal kembali.
ASN adalah roda pemerintahan. Untuk mewujudkan Kementerian PANRB yang berkualitas dan
kapabel dibutuhkan pegawai yang berkomitmen dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Saya percaya
bahwa ASN di Kementerian PANRB adalah ASN yang profesional dan berintergritas untuk membantu
kinerja organisasi.
Terakhir, saya ucapkan selamat bekerja dan berkolaborasi bersama. Insan Kementerian
PANRB adalah epicentrum reformasi birokrasi yang membawa gelombang perubahan perbaikan.
Mari kita jadikan core values BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dan employer branding Bangga Melayani Bangsa menjadi DNA kita
yang tercermin dalam pola pikir, sikap, dan perilaku kita dalam mengawal Visi Misi dan Prioritas Kerja
Presiden dan Wakil Presiden untuk terwujudnya Indonesia Maju.

Terima kasih.

Wassaalammu’alaikum Wr. Wb.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

TJAHJO KUMOLO

11
CATATAN MENTERI PANRB PADA
PERESMIAN MAL PELAYANAN PUBLIK KABUPATEN TUBAN
Tuban, 10 Februari 2022

Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tuban, yang kini
telah memiliki Mal Pelayanan Publik yang ke-51 di
Indonesia dan yang ke-8 di Provinsi Jawa Timur. Semoga,
dengan kehadiran Mal Pelayanan Publik ini, dapat
mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas di tengah
masyarakat Kabupaten Tuban.
Seperti pesan Bapak Presiden, pelayanan publik
harus diutamakan dan semakin baik. Tuntutan masyarakat
terus meningkat. Tidak ada toleransi untuk pelayanan yang
lambat, berbelit-belit, dan tidak ramah.
Perlu selalu menerapkan prinsip pelayanan secara tuntas, cepat mengambil keputusan, dan
fokus pada penyelesaian masalah sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat dengan pelayanan
yang tertunda dan tidak tuntas.
Saya mohon maaf tidak dapat hadir secara langsung pada peresmian ini mengingat kasus
Covid-19 terus meningkat dan penyebaran begitu cepat.
Jaga diri dan tetap disiplin menjalankan protokol
kesehatan. Semoga kita semua selalu dalam lindungan
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kondisi pandemi dan dinamika perubahan
lingkungan yang sangat dinamis menuntut kita sebagai
suatu bangsa dapat menggunakan momentum ini untuk
bertumbuh semakin kuat, semakin tangguh, dan semakin
bersatu.
Sekali lagi selamat kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tuban atas diresmikannya
Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Tuban.

Terima kasih.

Wassaalammu’alaikum Wr. Wb.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

TJAHJO KUMOLO

12
PERAN AKTIF PEMERINTAH DALAM PENERAPAN TATA KELOLA, MANAJEMEN RISIKO,
DAN KEPATUHAN MENUJU KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN AKUNTABEL
Surakarta, 21 Februari 2022

Hadirin yang saya hormati,


Berbagai perubahan dinamika masyarakat dan perubahan global mengharuskan birokrasi
untuk beradaptasi terhadap perubahan. Hal ini menjadi tantangan birokrasi untuk menjadi semakin
dinamis sehingga sektor pemerintahan perlu memberikan respon dengan melakukan perubahan
yang luar biasa cepat untuk dapat mengikuti perubahan yang ada dan memberikan pelayanan prima
bagi masyarakat. Peran aktif pemerintah tentunya menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan
tersebut, termasuk dalam bidang tata kelola.

Hadirin yang saya hormati,


Tata kelola (governance) tidak terlepas dari prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, yaitu transparansi dan akuntabilitas. Hal ini dikarenakan adanya prinsip
untuk menjamin akses atau kebebasan bagi setiap individu agar dapat memperoleh informasi
penyelenggaraan pemerintah. Di samping itu, dibutuhkan prinsip yang menjamin setiap kegiatan
penyelenggaraan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
Salah satu upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien adalah
melalui Transformasi Digital. Hal ini dilakukan melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Penerapan SPBE akan mendorong dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
terbuka, partisipatif, inovatif dan akuntabel, serta meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah
dalam melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu,
penerapan SPBE juga akan meningkatkan kualitas dan mempercepat proses pelayanan publik
kepada masyarakat dan dapat menekan potensi penyalahgunaan kewenangan.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik. Peraturan ini merupakan platform kebijakan tata kelola SPBE untuk keterpaduan
langkah dalam pembangunan SPBE di Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah, serta sebagai
manifestasi keseriusan pemerintah dalam menanggulangi permasalahan pembangunan aplikasi
yang silo dalam pemerintahan.

Hadirin yang saya hormati,


Pada tahun 2021, indeks SPBE nasional menunjukkan angka 2,24. Indeks SPBE tahun 2021
tidak dapat dibandingkan dengan hasil evaluasi SPBE pada tahun-tahun sebelumnya karena ada
perbedaan penggunaan instrumen penilaian. Namun hasil evaluasi SPBE setiap tahun menunjukkan
peningkatan penerapan SPBE pada pemerintah pusat dan daerah. Meski demikian, penerapan SPBE
di Indonesia masih perlu diintegrasikan dengan lebih baik, antara kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah, serta lebih berorientasi pada kepentingan dalam skala nasional secara terpadu.
Evaluasi SPBE bertujuan untuk mengukur capaian kemajuan, serta meningkatkan kualitas
penerapan SPBE pada instansi pusat dan pemerintah daerah, yang bermuara pada peningkatan

13
kualitas pelayanan publik. Diharapkan pada tahun 2025, indeks SPBE nasional dapat mencapai
indeks 2,6 dengan predikat ‘Baik’.

Hadirin yang saya hormati,


Kunci perubahan adalah dinamisasi sistem pemerintahan negara melalui transformasi sistem
administrasi publik, lebih mengerucut lagi program reformasi birokrasi, harus terus dipacu, karena
sesungguhnya masyarakat bukan lagi bersikap wait and see atau menunggu dan melihat apa yang
dilakukan pemerintah.
Penyelenggaraan negara ke depan juga tidak hanya berada pada ruang hubungan government
to government saja, tetapi juga government to citizen dan government to private sector. Artinya,
pemerintahan makin diarahkan terbuka, open government, yang titik artikulasinya terletak pada
transparansi, partisipasi sosial, akuntabilitas, open data, akses informasi publik, kolaborasi dan
kokreasi, inovasi teknologi serta perubahan kebijakan yang pro rakyat. Selain itu, dalam bidang
pelayanan publik, paradigma dulu yang kental dengan birokratisasi (mengutamakan kepentingan
organisasi pelayanan atau pemerintah itu sendiri), sekarang harus diubah menjadi lebih suportif,
mengutamakan kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan (customer driven government).

Hadirin sekalian yang saya hormati,


Perubahan lingkungan strategis yang cepat, dinamis, kompleks, tidak terduga, dan tidak pasti
membuat pemerintah harus berupaya memastikan bahwa penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) tetap berjalan meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan. Salah satunya
dilakukan melalui penetapan Peraturan Menteri PANRB Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pedoman
Manajemen Risiko SPBE yang merupakan langkah strategis untuk membangun fondasi kebijakan
manajemen SPBE. Tidak dipungkiri jika pada penerapan SPBE akan ditemui kemungkinan
permasalahan yang muncul berupa risiko negatif yang dapat menghambat pencapaian tujuan. Oleh
karena itu, melalui penerapan manajemen risiko SPBE, diharapkan agar risiko negatif dapat ditangani
dan diselesaikan dengan baik agar tujuan penerapan SPBE dapat tercapai.
Dalam era kemajuan revolusi industri 4.0, kerja pemerintah akan sangat dipengaruhi oleh
penerapan teknologi. Perkembangan tren teknologi 4.0 tersebut merupakan faktor eksternal yang
dapat mendorong timbulnya risiko positif. Tingginya penggunaan internet dan teknologi tentu akan
memberikan kemudahan untuk mengintervensi berbagai kebijakan positif kepada masyakarat.
Melalui penerapan manajemen risiko SPBE, hal ini dapat menjadi dasar dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya
SPBE.

Hadirin yang saya hormati,


Untuk meningkatkan keterpaduan pelaksanaan tata kelola SPBE K/L/D, setiap pimpinan
instansi pusat dan kepala daerah memiliki tugas melakukan koordinasi dan menetapkan
penyelenggaraan SPBE. Adapun tugas koordinator SPBE adalah melakukan koordinasi penerapan
kebijakan dan penyelenggaraan SPBE di instansi pusat dan pemerintah daerah masing-masing.
Dari sisi keamanan penerapan SPBE, saat ini telah diterbitkan Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun
2021 tentang Pedoman Manajemen Keamanan Informasi SPBE dan Standar Teknis dan Prosedur
Keamanan SPBE. Hal ini sebagai penanggulangan adanya potensi ancaman siber pada sektor

14
pemerintahan serta masih minimnya penerapan keamanan SPBE dikarenakan kurangnya
pengetahuan akan hal tersebut. Kementerian dan Lembaga yang menerapkan SPBE harus menjamin
kepatuhan peraturan dan perundang-undangan keamanan informasi dalam pengadaan,
pemanfaatan, penggunaan, dan konfigurasi SPBE. Selain itu, K/L yang menyelenggarakan
pemerintahan berbasis SPBE wajib memiliki sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan Informasi dan
menerapkan prinsip keamanan SPBE. Dengan adanya kebijakan keamanan penerapan SPBE
tersebut, diharapkan kedepannya sektor pemerintah dapat meminimalisasi capaian resiko yang
rendah serta meningkatkan kemampuan keamanan sistem pemerintah berbasis elektronik.

Hadirin sekalian yang saya hormati,


Birokrasi yang bersih, simpel, fleksibel, dan didukung proses tata kelola yang cepat serta SDM
Aparatur yang berkualitas akan menghasilkan pelayanan publik yang prima. Hal ini akan berdampak
pada pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu pilar dan agenda pembangunan nasional.
Birokrasi akan berlari dengan semakin cepat ketika berorientasi pada hasil dan kinerja pelayanan
yang efektif, efisien, dan ekonomis serta didukung oleh budaya birokrasi yang berintegritas tinggi.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama terus berupaya untuk mempercepat tercapainya tata
kelola pemerintahan yang lebih adaptif sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat dan dinamika
perubahan zaman yang kini mengarah pada era digitalisasi.

Terima kasih.

Wassaalammu’alaikum Wr. Wb.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

TJAHJO KUMOLO

15
LAUNCHING KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA, PEMERINTAH DAERAH, BUMN, DAN BUMD
TAHUN 2022
Jakarta, 24 Februari 2022

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas rahmat
dan karunia-Nya, kita dapat menghadiri “Launching Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik bagi
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2022”.
Pada hari ini kami persembahkan kembali Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik atau yang
disebut dengan KIPP, yang pada tahun 2022 merupakan tahun ke-9 penyelenggaraan kompetisi
dimaksud. Tentunya dengan penyelenggaraan KIPP 2022 ini akan semakin banyak lagi praktik-
praktik terbaik yang diikutsertakan dalam kompetisi. Hal ini sebagai bukti bahwa pemerintah terus
melakukan praktik terbaik untuk menghadirkan pelayanan prima meskiputn terjadi pandemi Covid-
19.

Hadirin yang saya hormati,


Saat ini semua negara termasuk Indonesia, berlomba-lomba melakukan transformasi tata
kelola pemerintahan yang semakin profesional, cepat, efektif, dan adaptif untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Kita berada di era digitalisasi dan virtualisasi yang kompetitif, dengan proyeksi sebagai
negara terbesar ke-lima di dunia sebagaimana visi Indonesia Madani 2045.
Reformasi birokrasi yang mendorong perubahan
tata kelola pemerintahan, ditujukan bukan hanya untuk
mengontrol jalannya birokrasi dan menghadirkan
pelayanan yang prima, melainkan juga untuk
memperbaiki paradigma penyelenggara pemerintahan
yang harus menempatkan masyarakat sebagai aspek
terdepan dan prioritas, memposisikan pemerintah
sebagai representasi publik, membangun institusi publik
yang berintegritas, responsif melayani, aktif
memberdayakan rakyat untuk terlibat langsung dalam pengelolaan kebijakan publik, serta selalu
mengadopsi pola, metode, dan skema yang makin terbarukan sesuai konteks perubahan.
Maka, tidak ada kata lain, laju pemerintahan harus bergerak progresif. Pelayanan publik
merupakan kunci. Masih adanya anggapan bahwa pelayanan pemerintah itu berbelit, lambat, mahal,
tidak pasti, dan melelahkan harus dikikis habis. Kualitas pelayanan publik sebagai hasil interaksi
antara sistem, SDM, dan strategi pelayanan serta kebutuhan masyarakat harus berorientasi hasil,
menjawab kebutuhan mendasar, cepat, mudah, murah, dan memuaskan masyarakat.
Oleh karena itu, pelayanan publik tidak bisa lagi disajikan biasa-biasa saja. Perlu terobosan dan
lompatan ide dalam pemberian pelayanan untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut. Inilah yang
dimaksud dengan praktik terbaik pelayanan publik.
Kebutuhan akan praktik terbaik dalam pemberian pelayanan publik diperkuat dengan
munculnya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Bapak Presiden Joko Widodo memberikan
arahan agar momentum ini dimanfaatkan untuk melakukan lompatan kemajuan. Inilah saatnya kita

16
membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi, menjalankan strategi besar di bidang
ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, kesehatan, pendidikan, termasuk di dalamnya
penyelenggaraan pelayanan publik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa leadership, birokrasi, dan kebijakan yang diambil merupakan kunci
keberhasilan transformasi besar-besaran ini. Keberhasilan praktik terbaik untuk mentransformasi
pelayanan publik tidak hanya dengan menghadirkan teknologi baru, tetapi juga perubahan mindset
penyelenggara pelayanan publik.

Hadirin yang saya hormati,


Kami terus menggaungkan pentingnya birokrasi untuk melakukan praktik terbaik melalui
gerakan One Agency, One Innovation atau Satu Instansi, Satu Inovasi sejak tahun 2014, yang
mewajibkan setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melahirkan satu inovasi
setiap tahun.
Penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) sejak tahun 2014 merupakan
salah satu upaya untuk membiasakan budaya praktik terbaik bagi penyelenggara pelayanan publik.
KIPP merupakan langkah strategis untuk menjaring praktik terbaik pelayanan publik yang dilahirkan
oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. BUMN dan BUMD terutama yang
menyelenggarakan Public Service Obligation (PSO) atau usaha lain yang bertujuan untuk
peningkatan pelayanan publik, bergabung dalam KIPP sejak tahun 2016.
Pembinaan praktik terbaik pelayanan publik tidak berhenti di kegiatan kompetisi untuk
mendorong penciptaan praktik terbaik saja, namun juga meliputi pengembangan praktik terbaik
melalui upaya berkesinambungan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan praktik terbaik
pelayanan publik, serta pelembagaan praktik terbaik tersebut agar berkelanjutan. Dengan demikian,
tujuan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dalam rangka mendorong capaian
reformasi birokrasi dapat segera terpenuhi.

Bapak, Ibu, dan Hadirin yang saya hormati,


Sebagai salah satu negara anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), Indonesia memiliki
kewajiban untuk memastikan tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dituangkan dalam Agenda 2030. Keseriusan dan kontribusi
Indonesia ditunjukkan dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang digawangi oleh Kementerian
PPN/Bappenas. Namun demikian, hal tersebut sangatlah erat kaitannya dengan reformasi birokrasi
dan pelayanan publik sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk berkontribusi dalam
pencapaian SDGs/TPB tersebut. KIPP turut mendorong pencapaian SDGs/TPB dengan
memasukkan hal-hal yang terkait dengan tujuan dan target SDGs/TPB dalam proses penilaiannya.

Hadirin yang berbahagia,


Kami menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan Kementerian/Lembaga, Pemerintah
Daerah, dan BUMN yang telah memberikan atensi terhadap perubahan dalam instansinya melalui
gerakan inovasi ini. Semoga apa yang telah kita kerjakan dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan
seluruh masyarakat Indonesia.

17
Sebagai penutup, saya minta kepada seluruh jajaran pemerintahan agar menjadi pelopor,
memberikan contoh terhadap kepatuhan protokol kesehatan, serta memberikan dukungan penuh
terhadap program-program penanganan pandemi yang dilakukan oleh pemerintah.

Terima kasih.

Wassaalammu’alaikum Wr. Wb.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI

TJAHJO KUMOLO

18

Anda mungkin juga menyukai