Anda di halaman 1dari 24

TUGAS INDIVIDU

Pengantar Ekonomi Makro


“Perbandingan Evaluasi Realisasi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten dan

Kota se-Provinsi Kepulauan Riau sampai 2022”

Dosen Pengampu :

Indra Bastian Tahir

Disusun oleh :

Nama : Adhitya Damara Rivansyah

NIM : 22612127

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN


PERIODE MANAJEMEN
2022-2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kami

kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini tanpa pertolongan-Nya,

Penulis tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada BapakIndra Bastian Tahir sebagai dosen

pengampu mata kuliah pengantar ekonomi makro yang telah memberikan ilmu pengetahuan

kepada Penulis serta membimbing Penulis sehingga Penulis dapat menyusun makalah ini dengan

baik sehingga memudahkan menyelesaikan makalah.

Penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis makalah dan Penulis juga sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis harap pembaca memberikan kritik yang

bersifat membangun sehingga memudahkan Penulis memperbaiki kesalahan terdapat makalah.

Semoga makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca.

Tanjungpinang, 10 Juni 2023

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 3
1. 3 Tujuan.................................................................................................................................3
1. 4 Manfaat............................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2. 1 Komposisi Penduduk............................................................................................................5
2. 2 Program Pembangunan Daerah............................................................................................. 6
2.3 Arah Kebijakan.................................................................................................................. 12
2.4 Evaluasi Realisasi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten dan Kota se-Provinsi
Kepulauan Riau.............................................................................................................................17
BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 19
3. 1 Kesimpulan........................................................................................................................19
3. 2 Saran................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 20
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Perencanaan pembangunan Komite harus dilakukan secara tepat, obyektif dan

akurat, dan pekerjaan pembangunan yang direncanakan harus dilakukan untuk

mencapai tujuan pembangunan yang diantisipasi. Lebih jauh lagi, hal itu berarti

bahwa perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi setempat merupakan syarat

wajib bagi kegiatan pembangunan.

Tiga alasan utama mengapa perencanaan pembangunan masih marak dilakukan di

negara-negara berkembang seperti Indonesia, yaitu: Pertama, karena mekanisme

pasar belum berjalan dengan sempurna, keadaan banyak masyarakat yang masih

tertinggal dalam pendidikan menyebabkan mereka tidak dapat bersaing dengan

negara yang lebih maju dan maju. kelompok-kelompok yang telah mapan. Selain itu,

penyebaran informasi belum merata ke semua lokasi, karena banyak daerah yang

masih terisolasi akibat keterbatasan infrastruktur dan transportasi. Dalam hal ini,

intervensi negara yang direncanakan sangat penting dan menentukan implementasi

yang benar dari proses pembangunan. Kedua, karena ketidakpastian masa depan,

perlu disusun rencana pembangunan untuk mengantisipasi kemungkinan situasi

buruk di masa depan, serta langkah dan kebijakan pencegahan. Dan ketiga, karena

kita dapat mengelola dan mengkoordinasikan para pelaku pembangunan dengan

lebih baik di pemerintah, swasta dan masyarakat secara keseluruhan, sehingga


terwujud proses pembangunan yang terpadu, sinergis dan saling mendukung dalam

jangka panjang.

Tujuan utama pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di daerah. Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut, tahapan-

tahapan pembangunan harus dilalui yang sesuai dengan kebutuhan dan kebutuhan.

Pemerintah juga membagi rencana pembangunan nasional dalam UU Rencana

Pembangunan Nasional No. 25 Tahun 2004, yang terbagi menjadi rencana

pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana

pembangunan tahunan atau rencana pembangunan jangka pendek.

Dan dari undang-undang ini muncul bagian penting dari perencanaan daerah,

yaitu rencana pembangunan daerah, yang terdiri dari rencana pembangunan jangka

panjang daerah (RPJPD), rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)

dan rencana kerja pengelolaan daerah (RKPD). ). ). serta Rencana Strategis Satuan

Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja-SKPD) selesai.

Namun menurut RPJMD, peneliti saat ini menyadari beberapa masalah yaitu

belum terbangunnya jembatan penghubung antar kecamatan atau desa, padahal

jembatan tersebut masuk dalam strategi dan arahan politik yaitu. konstruksi jembatan

pengembangan infrastruktur untuk mendukung bantuan keuangan yang dapat

memfasilitasi konektivitas antar wilayah, dan pelaksanaan atau fasilitasi pelaksanaan

zona perdagangan bebas di bawah program pembangunan jalan dan jembatannya,

serta pelayanan kesehatan, yang tidak merata dalam hal infrastruktur dan dukungan.
Ini termasuk dalam strategi dan garis tindakan, yaitu. H. peningkatan infrastruktur

bidang kesehatan agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang terbaik untuk

mendukung kesehatan yang optimal, baik dalam strategi maupun tindakan, d. H.

pengembangan wisata bahari dan olahraga air. secara terpadu dan berkelanjutan

dengan program pengembangan destinasi wisata5, namun sampai saat ini potensi

wisata tersebut belum dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah dan masyarakat atau

penduduk setempat, maka meningkatnya illegal logging (kayu) dan illegal mining

(pasir) . dan buruknya juga sistem Drainase dapat menyebabkan banjir karena pada

bulan januari 2017 diketahui terjadi banjir dalam waktu kurang lebih seminggu.

1. 2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Realisasi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten dan

Kota se-Provinsi Kepulauan Riau sampai 2022 ?

1. 3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana Realisasi Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMD) Kabupaten dan Kota se-Provinsi Kepulauan Riau sampai 2022?

1. 4 Manfaat

Berdasarkan tujuan penulisan diatas, manfaat yang diharapkan dalam penulisan

makalah ini adalah :

1. Bagi Pembaca, hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah

wawasan pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk penulisan atau

penelitian di masa yang akan datang.


2. Bagi Penulis, hasil penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan megenai Realisasi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)

Kabupaten dan Kota se-Provinsi Kepulauan Riau.


BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk Provinsi Riau digolongkan berdasarkan kelompokumur

dan jenis kelamin. Karena hal ini berkaitan dengan distribusi terhadappenduduk

dalam usia kerja yang berimplikasi pada percepatan pertumbuhanekonomi karena

jika penduduk usia kerja bertambah maka juga akan mengurangi angka

pengangguran dan meningkatkan perekonomian serta akan mengurangi tingkat

ketergantungan pada orang tua. kelompok umur 5-9 tahun (10,49%), diikuti

kelompok umur 10-14 tahun (10,00%) dan kelompok umur lainnya kurang dari 10%.

Jika dilihat dari kelompok umur sekolah mulai dari TK hingga sekolah menengah

atas atau kisaran umur 5-19tahun menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu

sebanyak 1.956.149 jiwa atau29,12% dari total penduduk pada tahun 2018. Dengan

tingginya usia sekolahmaka penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan

kesehatan harus dipersiapkan. Adapun penduduk usia 20-54 tahun sejumlah 3.489.272

jiwa atau sebesar 51,94% dari total penduduk Riau. Hal ini menggambarkan

pentingnya pendudukusia kerja yang nantinya akan meningkatkan produksi dan

dengan bekerja akanmeningkatkan pendapatan serta dalam rumah tangga akan

mengkonsumsi produklebih banyak. Rumah tangga ini juga akan menabung lebih

banyak yangberdampak pada kenaikan investasi, peningkatan modal, dan pada

akhirnya akanmeningkatkan perekonomian. Jumlah penduduk yang berumur antara

65 hingga di atas 75 tahun sebanyak 218.786 jiwa atau 3,27% dan pertambahan
kelompok umur ini menunjukkan terjadinya perbaikan dari aspek kesehatan

masyarakat, namun tetapmemperhatikan kelompok ini karena lebih rentan terhadap

penyakit sehinggadiperlukan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan. Bila umur

dikelompokkanlagi menjadi kelompok umur tidak produktif (0–14 tahun dan 65–75+)

danproduktif (15–64 tahun) tahun hanya 33,36% yang tergolong umur tidak produktif

dan 66,64% tergolong umur produktif. Rasio antara jumlah penduduk produktif dan

jumlah penduduk tidak produktif di Provinsi Riau cukup ideal dan dapat menjadi

bonus demografi yang merupakan modal dasar pembangunan. Mengembangkan tata

kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur birokrasi yang profesional,

disiplin dengan etos kerja tinggi serta penyelenggaraan pelayanan publik yang

berkualitas.

2. 2 Program Pembangunan Daerah

Program pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritas bersifat

strategis yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan

daerah. Dengan kata lain, program yang tercantum dalam Bab VI ini merupakan

program unggulan (dari masing-masing misi yang terkait secara langsung dengan

pencapaian sasaran RPJMD. Identifikasi program pembangunan daerah, dilakukan

dengan cara menganalisis sasaran, strategi yang telah dirumuskan, kemudian

dijabarkan program pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhan. Dengan

demikian akan terlihat alur keterkaitan antara sasaran, strategi dan arah kebijakan

yang ditetapkan dengan program pembangunan daerah. Berikut ini adalah daftar

program pembangunan daerah yang mendukung secara langsung dalam pencapaian

visi dan misi RPJMD.


1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis,

berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi :

a. Program Pengembangan Nilai Budaya

b. Program pengelolaan kekayaan budaya.

c. Program pengelolaan keragaman budaya

d. Program pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan

e. Program Penerapan dan Penegakan Hukum serta HAM

f. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

g. Program pengembangan wawasan kebangsaan

h. Program pendidikan politik masyarakat

2. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur

berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar kabupaten/kota.

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi :

a. Program Pembangunan/ peningkatan Jalan dan Jembatan

b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Darat

c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Udara

d. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Laut

e. Program Pembangunan Transportasi Laut


f. Program Peningkatan Pemenuhan Akses Sanitasi

g. Program pengembangan kinerja pengelolaan air bersih/air minum

h. Program Peningkatan Dukungan Layanan Dasar Permukiman dan Perumahan

i. Program Pengelolaan Ketenagalistrikan

1. Meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan dan profesionalisme

Sumber Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi :

a. Program pendidikan menengah dan khusus

b. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

c. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

d. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

3. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, pemberdayaan masyarakat,

penanganan kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi :

a. Program Kesehatan Masyarakat

b. Program pencegahan dan pengendalian penyakit

c. Program pelayanan kesehatan

d. Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

e. Program pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan


f. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

g. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

h. Program Penanggulangan Kemiskinan

i. Program Rehabilitasi Sosial

j. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

k. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

l. Program Perlindungan Anak

4. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian

untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi:

a. Program pengembangan dan pengelolaan perikanan tangkap

b. Program pengembangan dan pengelolaan perikanan budidaya

c. Program Penguatan Daya Saing Hasil Perikanan

d. Program Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

e. Program Pengembangan Destinasi pariwisata

f. Program Pengembangan Industri Pariwisata

g. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

h. Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata


i. Program peningkatan kesejahteraan Petani

j. Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan

k. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

l. Program Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Distribusi Pangan

m. Program Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan

5. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal (investasi)

dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi:

a. Program peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi

b. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

c. Program Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

e. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan

f. Program Peningkatan Daya Saing UKM dan koperasi

6. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan dengan

memanfaatkan bahan baku lokal.

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi:

a. Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial

b. Program pengembangan Industri Unggulan


c. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

d. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

e. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

7. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi:

a. Program Pengawasan dan Pengendalian pada Pencemaran dan Perusakan

Lingkungan Hidup

b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

c. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan hutan

8. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur

birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta penyelenggaraan

pelayanan publik yang berkualitas.

Program unggulan (program pembangunan daerah) pada misi ini meliputi:

a. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

c. Program peningkatan akses dan kualitas informasi publik

d. Program e-goverment

e. Program Pembentukan penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bersih

f. Program Perencanaan Pembangunan Daerah


g. Program intensifikasiifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah

h. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

i. Program Peningkatan dan Pengembangan Penatausahaan Aset Daerah

j. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan.

k. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan

Daerah

2.3 Arah Kebijakan

1. Tahun 2016

Pembangunan daerah pada Tahun 2016 diarahkan pada: “Pengembangan Sektor

Maritim, Energi, Air Dan Ketersediaan Pangan Serta Sumberdaya Manusia Yang

Berkelanjutan Dalam Rangka Peningkatan Pembangunan Di Provinsi Kepulauan

Riau”.

Prioritas pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan Industri Pengolahan, Perikanan dan Kelautan Serta

Pariwisata secara berkelanjutan guna mendukung sektor Kemaritiman, dengan

fokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan produktivitas sektor

perindustrian, peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan,

peningkatan kinerja sektor pariwisata, peningkatan nilai ekspor, peningkatan


investasi baik PMDN maupun PMA, dan peningkatan kinerja sector Koperasi dan

UKM.

b. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian, serta Kemandirian dan

Ketahanan Pangan Masyarakat, dengan fokus pada peningkatan produktivitas

sektor Pertanian, dan peningkatan kinerja sektor Pangan.

c. Peningkatan konektivitas antar wilayah dan antar pulau serta sarana dan

prasarana dasar masyarakat, dengan fokus pada peningkatan Penyediaan Prasarana

dan Sarana Dasar Masyarakat Agar Dapat Hidup Secara Layak, dan peningkatan

pembangunan konektivitas.

d. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup & Kehutanan, Mitigasi Bencana

Alam dan Perubahan Iklim, dengan fokus pada peningkatan kualitas lingkungan

hidup, mitigasi bencana dan perubahan iklim, dan peningkatan rehabilitasi hutan

dan lahan kritis.

e. Peningkatan Kualitas sumberdaya manusia dan kesejahteraan masyarakat

yang Berkeadilan dan Berbudaya, dengan fokus pada peningkatan kualitas

sumberdaya manusia, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan budaya.

f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan

yang baik, dengan fokus pada: peningkatan kualitas pelayanan publik dan tata

kelola pemerintahan yang baik


2. Tahun 2017

Pembangunan daerah pada Tahun 2017 diarahkan pada “Peningkatan pelayanan

dasar dan pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antar

wilayah, daya saing ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”

Prioritas pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan pelayanan dasar, dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas

dan mutu pendidikan menengah atas; peningkatan promotif dan preventif kesehatan;

peningkatan kualitas SDM kesehatan; pencegahan dan penanganan penyakit

menular dan tidak menular.

b. Peningkatan infrastruktur dasar dan penghubung antar wilayah, dengan

fokus pada peningkatan sarana prasarana perhubungan darat, laut dan udara,

peningkatan kualitas jalan provinsi; peningkatan akses sanitasi (air limbah,

persampahan, drainase); peningkatan sarana prasarana air bersih; peningkatan

infrastruktur dasar pemukiman dan perumahan.

c. Pengembangan kemaritiman, dengan fokus pada peningkatan

produksiperikanan tangkap, produksi perikanan budidaya dan hasil olahan

perikanan; dan peningkatan pembangunan pariwisata bahari.

d. Peningkatan ekonomi produktif, dengan fokus pada peningkatan

produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura; pengembangan Koperasi

dan UMKM; pengembangan industri pengolahan (skala menengah dan besar); dan

pengembangan perdagangan.
e. Revitalisasi budaya melayu, dengan fokus pada pelestarian nilai-nilai adat

dan seni budaya melayu, dan penciptaan icon Kepri sebagai pusat kebudayaan

melayu.

f. Perbaikan tatakelola pemerintahan, dengan fokus pada peningkatan

kualitas dokumen perencanaan pembangunan; peningkatan kapasitas fiskal daerah;

dan peningkatan Pengelolaan Keuangan dan kekayaan Daerah.

3. Tahun 2018

Pembangunan daerah pada Tahun 2018 diarahkan pada “Pengembangan ekonomi

kemaritiman berwawasan lingkungan untuk menanggulangi kemiskinan dan

pengangguran didukung Infrastruktur yang berkualitas.

Prioritas pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan perikanan, pariwisata bahari dan industri unggulan,

dengan fokus pada peningkatan produksi perikanan tangkap, produksi perikanan

budidaya dan hasil olahan perikanan; pengembangan pariwisata bahari;

pengembangan industri pengolahan (skala menengah dan besar).

b. Penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran dengan

fokus pada pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan;

peningkatan keberdayaan ekonomi dan kelembagaan masyarakat perdesaan; dan

penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial; peningkatan kualitas

ketrampilan dan profesionalisme tenaga kerja; peningkatan investasi dengan

promosi potensi dan kemudahan periijinan investasi.


c. Peningkatan kualitas pelayanan dasar dengan fokus pada pemerataan akses

dan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan menengah atas; peningkatan

kualitas pelayanan kesehatan dengan upaya promotif dan preventif, peningkatan

kualitas SDM, serta Pencegahan dan penanganan penyakit menular dan tidak

menular.

d. Peningkatan kualitas infrastruktur dan lingkungan, dengan fokus pada

pembangunan sarana prasarana perhubungan darat, laut dan udara, peningkatan

kualitas jalan provinsi; peningkatan akses sanitasi (air limbah, persampahan,

drainase); peningkatan sarana prasarana air bersih; peningkatan infrastruktur dasar

pemukiman dan perumahan; peningkatan pencegahan pencemaran/kerusakan

lingkungan, dan perluasan Ruang Terbuka Hijau.

e. Pengembangan budaya melayu, dengan fokus pada pengembangan brand

Kepri sebagai pusat kebudayaan melayu, dan pelestarian nilai-nilai adat dan seni

budaya melayu.

f. Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan, dengan fokus

pada peningkatan kualitas laporan kinerja pemerintah daerah; peningkatan kapasitas

fiskal daerah; dan peningkatan Pengelolaan Keuangan dan kekayaan Daerah.

4. Tahun 2019

Pembangunan daerah pada Tahun 2019 diarahkan pada “Peningkatan kualitas

sumberdaya manusia dan ekonomi, keberlanjutan infrastruktur serta pengembangan

pusat kebudayaan melayu Kepri”. Prioritas pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, dengan fokus pada peningkatan

mutu pendidikan menengah atas; penguatan promotif dan preventif kesehatan;

peningkatan kualitas SDM kesehatan; Pencegahan dan penanganan penyakit

menular dan tidak menular.

b. Pengembangan ekonomi kerakyatan, dengan fokus pada pengembangan

Koperasi dan UMKM, pembangunan dan pengembangan industri pengolahan

(skala menengah dan besar); pengembangan perdagangan; peningkatan

produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura untuk memenuhi

kebutuhan wilayah provinsi; peningkatan produksi perikanan tangkap, produksi

perikanan budidaya dan hasil olahan perikanan; pengembangan pariwisata bahari.

c. Pengembangan pusat kebudayaan melayu, dengan fokus pada penyediaan

prasarana dan sarana penunjang pusat kebudayaan melayu, dan peningkatan

pelestarian adat dan seni budaya daerah.

d. Pengembangan infrastruktur wilayah, dengan fokus pada pembangunan sarana

prasarana perhubungan darat, laut dan udara, peningkatan kualitas jalan provinsi;

peningkatan akses sanitasi (air limbah, persampahan, drainase); peningkatan sarana

prasarana air bersih; peningkatan infrastruktur dasar pemukiman dan perumahan;

peningkatan pencegahan pencemaran/kerusakan lingkungan, dan perluasan Ruang

Terbuka Hijau.

e. Pengembangan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, dengan focus pada

Peningkatan kualitas pelayanan publik; Peningkatan kualitas laporan kinerja

pemerintah daerah; Peningkatan kapasitas fiskal daerah; Peningkatan Pengelolaan

Keuangan dan kekayaan Daerah.


2.4 Evaluasi Realisasi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten dan

Kota se-Provinsi Kepulauan Riau

Pertama Kecukupan dalam program dan kegiatan rencana pembangunan jangka

menengah daerah yang telah dibuat sudah cukup untuk membangun daerah tersebut

tetapi karena tidak dilaksanakan sesuai dengam apa yang sudah direncanakan, yang

menjadikan rencana pembangunan jangka menengah daerah tersebut masih belum

cukup untuk membangun Kabupaten Kepulauan Riau menjadi lebih maju lagi,

walaupun program yang telah dibuat buat bagus tetapi karena kendala yang terjadi

yang membuat program tersebut tidak berjalan

Kedua Perataan merupakan membagi sama rata atau disebut juga dengan adil.

Setiap daerah pasti tidak sama kebutuhannya dan kondisi tempat yang juga berbeda

yang menjadikan Program rencana pembangunan jangka menengah daerah bidang

pekerjaan umum tersebut dilaksanakan tidak secara merata, karena melihat dari segi

kebutuhan masyarakat setempat yang berbeda-beda dan kondisi daerah yang berbeda

yang membuat program dan kegiatan tersebut tidak merata.

Ketiga, Dalam Responsivitas, Masyarakat kabupaten Kepulauan Riau pun

menanggapi bahwa ada beberapa masyarakat yang tidak mengetahui soal apa itu

Program dari RPJMD dan masyarakat pun akan mengikuti program yang dibuat oleh

pemerintah. Masyarakat ada yang merasa puas dan tidak puas. Karena ada beberapa

program yang dari pemerintah sudah terlaksana dengan baik seperti program untuk

membuat akses jalan aspal.

Keempat, Dalam Ketepatan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, program da kegiatan yang telah direncanakan sudah tepat untuk membangun
Kabupaten Kepulauan Riau tetapi karena beberapa factor yang menghambat, yang

salah satunya adalah dari masyarakat yang kurang pengetahuan teknologi yang

membuat program yang ditelah rencanakan tersebut menjadi belum tepat atau belum

layak.
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Kesimpulannya adalah efektifitas dicapainya keberhasilan dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan atau yang telah direncanakan. bahwasanya untuk

efektifitas rencana pembangunan jangka menengah daerah kepulauan riau sampai

2019 pada bidang urusan pekerjaan umum tujuan dan programnya belum

terlaksanakan sesuai dengan pedoman rencana pembangunan jangka menengah

daerah karena kendala-kendala pada faktor internal maupun eksternal.

Efisiensi yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Kepulauan Riau sampai 2019 dalam sub-indikator yaitu Biaya adalah untuk efiensi

RPJMD tersebut bisa dibilang masihlah kurang untuk melaksanakan program-

program RPJMD tersebut, biaya menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan

RPJMD ini karena biaya yang diberikan oleh pemerintah Jurnal Trias Politika, Vol 2.

No.2 Oktober 2018 78 pusat sangat sedikit daripada yang telah dianggarkan oleh

pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau dan deficit yang terjadi pada tahun tersebut.

3. 2 Saran

Sebaiknya untuk kedepannya pemerintah lebih merancang strategi lebih baik lagi

dari sebelumnya, dan melakukan perbandingan dengan realisasi tahun sebelumnya

dan di evaluasi apa yang harus diubah dan dilaksanakan pada tahun berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaltriaspolitika

https://ppid.kepriprov.go.id/resources/informasi_publik/33/RPJMD_2016-2021_KOMINFO.pdf

Anda mungkin juga menyukai