Anda di halaman 1dari 17

TAHAPAN DAN PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas “Perencanaan Dan Pembiayaan
Pendidikan”
Dosen Pengampu : Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd. dan Dr. Maftuhah, M.A.

Disusun oleh :
Ahmad Syukrillah (21220181000003)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha bijaksana yang memberikan hikmah kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Tiada kata yang patut kita ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah
Swt. karena berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Melalui kesempatan yang baik ini, pemakalah berkewajiban untuk menyampaikan


terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. Zahruddin, Lc. M.Pd., Ketua Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. Zahruddin, Lc. M.Pd., dan Dr. Maftuhah, M.A. sebagai Dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan yang mengarahkan dalam pembuatan makalah
ini.
3. Teman-teman Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam tahun 2022 yang
senantiasa memberikan semangat.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangatlah kurang. Maka dari itu, kami sangat mengapresiasi bila ada diantara kalian semua
yang mempunyai kritik dan saran yang membangun dan juga membawa perubahan yang baik
untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 Maret 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Perencanaan Sebagai Proses Yang Berkesinambungan.................................................. 3

B. Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan ................................................................ 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia,
pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs). Namun,
meskipun sudah banyak upaya dan program yang diluncurkan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, masih banyak tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah
kurangnya perencanaan pendidikan yang baik. Kebijakan dan program pendidikan di
Indonesia kurang terkoordinasi dengan baik sehingga mengakibatkan ketidakmerataan
dalam kualitas pendidikan antar wilayah dan kurangnya kesesuaian antara kebutuhan pasar
kerja dan lulusan pendidikan. Selain itu, masih terdapat kurangnya keterlibatan
stakeholder, seperti orang tua, masyarakat, dan dunia usaha, dalam proses perencanaan
pendidikan. (Djamarah dan Zain, 2019)
Meskipun telah terdapat program perencanaan pendidikan di Indonesia, masih terdapat
kendala dalam implementasinya, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan.
Implementasi program perencanaan pendidikan yang tidak efektif dan efisien dapat
menghambat tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia. (Suparman dan Prasetyo, 2017)
Perencanaan pendidikan yang baik dan terintegrasi sangat penting untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan akan
sangat berpengaruh terhadap masa depan generasi muda Indonesia, baik dari segi ekonomi,
sosial, maupun politik. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
membahas konsep dan tahapan pendidikan, serta perencanaan pendidikan sebagai strategi
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Melalui makalah ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang perencanaan pendidikan dan mendorong pemangku kepentingan untuk lebih aktif
terlibat dalam proses perencanaan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Penelitian ini juga dapat memberikan masukan bagi pemerintah dan lembaga
terkait untuk memperbaiki dan mengembangkan program perencanaan pendidikan yang
efektif dan efisien.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud perencanaan sebagai proses yang berkesinambungan?


2. Apa yang dimaksud dengan tahapan dan proses perencanaan pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:


1. Menjelaskan konsep dan tahapan pendidikan secara umum sehingga pembaca dapat
memahami dengan lebih baik tentang proses belajar mengajar di Indonesia.
2. Membahas perencanaan pendidikan sebagai strategi dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
3. Mengidentifikasi tantangan dan kendala yang dihadapi dalam perencanaan pendidikan
di Indonesia dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya peran stakeholder dalam
proses perencanaan pendidikan.
5. Memberikan masukan bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam mengembangkan
program perencanaan pendidikan yang efektif dan efisien.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Sebagai Proses Yang Berkesinambungan

Perencanaan merupakan suatu proses yang sangat penting dan memegang peranan yang
sangat krusial dalam keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Perencanaan yang baik
dapat membantu lembaga pendidikan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki dan
menghasilkan prestasi yang baik. Namun, perencanaan tidak hanya sekedar membuat
rencana dan menjalankannya, tetapi juga harus berkesinambungan untuk menghasilkan
hasil yang optimal. (Hadiwijaya, 2018)
Perencanaan sebagai proses yang berkesinambungan memiliki arti bahwa perencanaan
tidak hanya dilakukan pada awal pembentukan lembaga pendidikan, tetapi juga terus-
menerus diperbaharui sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Dalam konteks lembaga
pendidikan, perencanaan yang berkesinambungan penting dilakukan karena lembaga
pendidikan selalu berada dalam kondisi yang dinamis, baik itu perubahan kurikulum,
peraturan, teknologi, maupun kebutuhan masyarakat. (Balabanova dan Nikiforova, 2019)
Perencanaan sebagai proses yang berkesinambungan merujuk pada suatu upaya yang
terus-menerus dilakukan untuk memperbaiki program atau kegiatan yang dilakukan, baik
melalui evaluasi maupun pengembangan selanjutnya. Perencanaan berkelanjutan sangat
penting untuk memastikan program atau kegiatan terus dapat beradaptasi dengan
perubahan lingkungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini terkait dengan konsep
pembelajaran berkelanjutan (sustainable learning), yang mengacu pada upaya
pengembangan program atau kegiatan secara terus-menerus untuk menghasilkan hasil yang
berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan masa kini dan masa depan. (Widiastuti, 2017)
Dalam kasus lembaga sekolah SMP dan SMA di Indonesia, perencanaan yang
berkesinambungan dapat diterapkan dalam berbagai aspek, seperti perencanaan kurikulum,
perencanaan kegiatan pembelajaran, perencanaan pengembangan staf pengajar, dan
perencanaan pengelolaan keuangan. Dalam perencanaan kurikulum, lembaga sekolah harus
terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kurikulum yang telah ada, serta
mempertimbangkan perubahan-perubahan yang terjadi, seperti adanya kurikulum baru.
Perencanaan kegiatan pembelajaran juga harus berkesinambungan dengan melakukan
evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan melakukan perbaikan
serta penyesuaian kegiatan pembelajaran selanjutnya.

3
Perencanaan pengembangan staf pengajar juga merupakan hal yang penting dalam
lembaga sekolah, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan tuntutan
masyarakat yang semakin tinggi. Dalam hal ini, perencanaan berkesinambungan dapat
dilakukan dengan menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Terakhir, dalam pengelolaan keuangan, lembaga sekolah
juga harus melakukan perencanaan yang berkesinambungan dalam mengelola keuangan
sekolah agar dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

B. Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan

Perencanaan yang berkesinambungan harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur.


Proses perencanaan yang baik harus mencakup beberapa tahapan, berikut adalah tahapan
perencanaan pendidikan yang berkesinambungan menurut Prof. Dr. Sukmadinata (2015):

1) Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan merupakan tahap awal dalam perencanaan
pendidikan. Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data mengenai keadaan
pendidikan yang terkait dengan masalah atau kebutuhan pendidikan yang ingin
diselesaikan. Data yang dikumpulkan dapat berupa data sekunder yang ada di
lembaga-lembaga terkait seperti dinas pendidikan, atau data primer melalui survey
langsung ke masyarakat atau responden tertentu. Tahap ini penting untuk
memahami kondisi pendidikan di suatu daerah dan menentukan masalah atau
kebutuhan pendidikan yang perlu diatasi. Contoh kasus : Sekolah SMP dan SMA X
memiliki masalah dalam tingkat kelulusan siswa yang masih rendah dibandingkan
dengan sekolah lain di daerah yang sama. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah tersebut, maka dilakukan analisis kebutuhan untuk
menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kelulusan
siswa.
Pada tahap analisis kebutuhan, dilakukan pengumpulan data sekunder dari dinas
pendidikan setempat dan data primer melalui wawancara dengan siswa, guru, dan
orang tua. Data sekunder tersebut mencakup data tentang keadaan pendidikan di
daerah tersebut, sedangkan data primer diperoleh dengan melakukan wawancara
langsung dengan siswa, guru, dan orang tua.

4
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, ditemukan beberapa faktor yang
mempengaruhi rendahnya tingkat kelulusan siswa, antara lain:
a) Kurangnya fasilitas pendukung pembelajaran seperti perpustakaan dan
laboratorium yang memadai.
b) Keterbatasan kualitas sumber daya manusia, terutama guru yang
kurang berkualitas dan terbatasnya tenaga pengajar.
c) Metode pembelajaran yang kurang efektif dan tidak memenuhi
kebutuhan siswa.
d) Kurangnya pengawasan dan pemantauan terhadap siswa yang
cenderung membolos atau terlibat dalam perilaku negatif.
Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut, sekolah SMP dan SMA X kemudian
dapat merumuskan rencana untuk meningkatkan tingkat kelulusan siswa melalui
pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran yang memadai, pengembangan
kualitas sumber daya manusia seperti pelatihan guru, perbaikan metode
pembelajaran, serta peningkatan pengawasan dan pemantauan terhadap siswa.

2) Penetapan Tujuan dan Sasaran


Tahap selanjutnya adalah penetapan tujuan dan sasaran. Pada tahap ini,
dilakukan penentuan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui program
pendidikan yang direncanakan. Tujuan dan sasaran harus spesifik, terukur, dapat
dicapai, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan dari kelompok sasaran.
Tujuan dan sasaran harus dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat dan kebijakan
nasional dalam bidang pendidikan. contoh kasus penetapan tujuan jangka pendek,
menengah, dan panjang beserta sasarannya di lembaga sekolah SMP dan SMA:

a) Tujuan jangka pendek: Meningkatkan keterampilan siswa dalam


memahami dan menerapkan konsep matematika dasar pada tahun
ajaran ini.
Sasaran:
I. Memperbaiki metode pembelajaran dan memberikan latihan
yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep matematika dasar.
II. Meningkatkan fasilitas belajar seperti buku teks, alat peraga,
dan akses internet untuk siswa.
5
III. Mengadakan ujian berkala dan memberikan umpan balik
kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam memahami
konsep matematika dasar.

b) Tujuan jangka menengah: Meningkatkan partisipasi siswa dalam


kegiatan ekstrakurikuler dan memperkuat karakter positif siswa dalam
dua tahun ke depan.
Sasaran:
I. Menambah variasi kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan
bermanfaat bagi siswa.
II. Mengadakan pelatihan karakter positif dan program mentoring
bagi siswa.
III. Meningkatkan dukungan dan partisipasi orang tua dan wali
murid dalam kegiatan sekolah.

c) Tujuan jangka panjang: Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah


SMP dan SMA X dalam lima tahun ke depan.
Sasaran:
I. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekolah
melalui pelatihan dan pengembangan yang berkualitas.
II. Meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pendukung
pembelajaran seperti perpustakaan, laboratorium, dan kelas
multimedia.
III. Meningkatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan
administrasi sekolah.
IV. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan
pemerintah terkait untuk memperkuat kualitas pendidikan di
wilayah sekitar.
Dalam hal ini, sekolah SMP dan SMA X merumuskan tujuan jangka pendek,
menengah, dan panjang beserta sasarannya untuk mencapai visi dan misi sekolah
yang lebih besar. Dengan memecah tujuan menjadi beberapa periode waktu,
sekolah dapat lebih fokus dalam melakukan upaya perbaikan dan evaluasi
progresnya secara teratur. Tujuan jangka pendek dapat memberikan motivasi dan
dorongan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehari-hari, sementara tujuan
6
jangka menengah dan panjang memperkuat perencanaan strategis dan kerangka
waktu yang lebih jelas.

3) Perumusan Strategi
Setelah tujuan dan sasaran telah ditentukan, tahap selanjutnya adalah
perumusan strategi. Pada tahap ini, dilakukan perumusan strategi dan program
pendidikan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
yang dirumuskan harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, hambatan-
hambatan yang mungkin dihadapi, dan lingkungan di sekitar program pendidikan.
Contoh kasus : Setelah melalui tahap analisis kebutuhan dan penetapan tujuan,
selanjutnya lembaga sekolah SMP dan SMA perlu merumuskan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh strategi yang dapat
digunakan:

a) Memperbaiki kurikulum
Dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang, sekolah perlu
memperbaiki kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah
satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan melakukan evaluasi
dan revisi terhadap kurikulum yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperhatikan perkembangan dan kebutuhan peserta didik, serta
mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan regulasi pendidikan.

b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia


Salah satu strategi penting dalam mencapai tujuan jangka panjang
adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekolah. Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan
kepada guru dan staf administrasi. Selain itu, sekolah juga dapat
melakukan rekrutmen guru dan staf yang berkualitas untuk
meningkatkan kualitas pengajaran dan manajemen sekolah.

c) Memperkuat partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler


Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
jangka menengah adalah dengan memperkuat partisipasi siswa dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah
7
variasi kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan bermanfaat bagi
siswa, seperti klub olahraga, klub musik, dan lain sebagainya.

d) Mengembangkan teknologi dalam pembelajaran dan administrasi


sekolah
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
jangka panjang adalah dengan mengembangkan teknologi dalam
pembelajaran dan administrasi sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperkuat infrastruktur teknologi seperti jaringan internet,
laboratorium komputer, dan kelas multimedia. Selain itu, sekolah juga
dapat mengadopsi teknologi digital dalam pengajaran dan administrasi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

4) Perancangan Program
Tahap selanjutnya adalah perancangan program. Pada tahap ini, dilakukan
perancangan program pendidikan yang mencakup kurikulum, metode
pembelajaran, materi ajar, dan media pembelajaran yang akan digunakan.
Perancangan program pendidikan harus memperhatikan konteks pendidikan,
karakteristik siswa, dan kebutuhan masyarakat. Contoh kasus: Setelah merumuskan
strategi yang tepat, lembaga sekolah SMP dan SMA perlu merancang program yang
dapat mendukung implementasi strategi tersebut. Berikut adalah contoh program
yang dapat dirancang:

a) Program Peningkatan Kualitas Pengajaran


Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran
di sekolah melalui pelatihan dan pengembangan guru. Kegiatan dalam
program ini dapat berupa pelatihan teknik pengajaran, pengembangan
kurikulum, dan lain sebagainya. Program ini dapat dilaksanakan secara
berkala, misalnya setiap semester atau setiap tahun ajaran.

b) Program Pengembangan Sumber Daya Manusia


Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di sekolah. Kegiatan dalam program ini dapat berupa pelatihan
dan pengembangan untuk guru dan staf administrasi, rekrutmen guru
8
dan staf yang berkualitas, dan lain sebagainya. Program ini dapat
dilaksanakan secara berkala, misalnya setiap tahun ajaran.

c) Program Peningkatan Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler


Program ini bertujuan untuk memperkuat partisipasi siswa
dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan dalam program ini dapat
berupa pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan
bermanfaat bagi siswa, seperti klub olahraga, klub musik, dan lain
sebagainya. Program ini dapat dilaksanakan secara berkala, misalnya
setiap semester.

d) Program Pengembangan Teknologi dalam Pembelajaran dan


Administrasi Sekolah
Program ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi dalam
pembelajaran dan administrasi sekolah. Kegiatan dalam program ini
dapat berupa penambahan infrastruktur teknologi seperti jaringan
internet, laboratorium komputer, dan kelas multimedia. Program ini juga
dapat mencakup pengembangan teknologi digital dalam pengajaran dan
administrasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Program ini
dapat dilaksanakan secara berkala, misalnya setiap tahun ajaran.

5) Implementasi Program
Setelah program pendidikan dirancang, tahap selanjutnya adalah implementasi
program. Pada tahap ini, program pendidikan yang telah dirancang dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan. Implementasi program harus melibatkan stakeholder
terkait, seperti guru, siswa, orang tua, dan masyarakat untuk memastikan
keberhasilan program. Contoh Kasus : Setelah merancang program, lembaga
sekolah SMP dan SMA perlu melakukan implementasi program dengan baik agar
program dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Berikut adalah contoh
implementasi program yang dapat dilakukan:

a) Program Peningkatan Kualitas Pengajaran


Implementasi program ini dapat dilakukan dengan melakukan
pelatihan dan pengembangan teknik pengajaran kepada para guru.
9
Pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan secara terjadwal dan
dilaksanakan dalam waktu yang cukup agar guru memiliki waktu untuk
menerapkan teknik yang baru dipelajari dalam pengajaran sehari-hari.
Selain itu, pihak sekolah juga dapat memberikan dukungan dan fasilitas
yang memadai untuk para guru agar mereka dapat menerapkan teknik
pengajaran dengan lebih efektif.

b) Program Pengembangan Sumber Daya Manusia


Implementasi program ini dapat dilakukan dengan melakukan
pelatihan dan pengembangan untuk guru dan staf administrasi. Selain
itu, pihak sekolah juga dapat melakukan rekrutmen untuk guru dan staf
yang berkualitas agar dapat memperkuat sumber daya manusia di
sekolah. Selama pelatihan dan pengembangan, pihak sekolah juga dapat
memberikan penghargaan atau insentif kepada guru dan staf yang
menunjukkan kemajuan yang signifikan.

c) Program Peningkatan Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler


Implementasi program ini dapat dilakukan dengan
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan bermanfaat
bagi siswa, serta mempromosikan kegiatan ekstrakurikuler secara aktif
kepada siswa. Pihak sekolah juga dapat melibatkan siswa dalam proses
pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sehingga kegiatan yang
dikembangkan dapat lebih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

d) Program Pengembangan Teknologi dalam Pembelajaran dan


Administrasi Sekolah
Implementasi program ini dapat dilakukan dengan menambah
infrastruktur teknologi seperti jaringan internet, laboratorium komputer,
dan kelas multimedia. Selain itu, sekolah juga dapat menyediakan akses
ke perangkat lunak dan sumber daya digital yang relevan untuk
mendukung pengajaran dan administrasi. Pihak sekolah juga dapat
melakukan pelatihan dan pengembangan bagi para guru dan staf
administrasi agar dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam
kegiatan sehari-hari.
10
6) Evaluasi Program
Tahap terakhir dalam perencanaan pendidikan adalah evaluasi program.
Evaluasi program dilakukan untuk menilai kinerja program pendidikan dan mencari
tahu apakah program pendidikan tersebut dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Jika ada kekurangan atau kelemahan dalam program pendidikan,
maka dilakukan revisi dan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas program
pendidikan. Contoh kasus : Setelah program diimplementasikan, penting bagi
lembaga sekolah untuk melakukan evaluasi program guna menilai sejauh mana
program yang telah dilaksanakan telah berhasil mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Berikut adalah contoh evaluasi program yang dapat dilakukan:

a) Evaluasi Program Peningkatan Kualitas Pengajaran


Untuk mengevaluasi program ini, dapat dilakukan pengamatan
terhadap perubahan dalam kualitas pengajaran, seperti peningkatan
partisipasi siswa dalam pembelajaran, peningkatan keterampilan literasi
siswa, atau peningkatan nilai akademik siswa. Selain itu, pihak sekolah
juga dapat melakukan survei terhadap siswa, orang tua, dan guru untuk
mengetahui sejauh mana program ini telah berdampak positif pada siswa
dan kinerja guru.

b) Evaluasi Program Pengembangan Sumber Daya Manusia


Evaluasi program ini dapat dilakukan dengan mengamati
perubahan dalam kualitas pengajaran dan administrasi, seperti
peningkatan keterampilan guru dan staf administrasi, peningkatan
produktivitas, atau peningkatan kualitas pelayanan kepada siswa dan
orang tua. Selain itu, pihak sekolah juga dapat melakukan survei atau
wawancara dengan guru dan staf administrasi untuk mengetahui sejauh
mana mereka merasa terbantu dengan program ini.

c) Evaluasi Program Peningkatan Partisipasi Siswa dalam Kegiatan


Ekstrakurikuler
Evaluasi program ini dapat dilakukan dengan mengamati
peningkatan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, baik dari
11
segi jumlah siswa yang terlibat maupun dari segi kualitas kegiatan yang
dihasilkan. Selain itu, pihak sekolah juga dapat melakukan survei atau
wawancara dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana mereka merasa
tertarik dan terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler yang telah
dikembangkan.

d) Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dalam Pembelajaran dan


Administrasi Sekolah
Evaluasi program ini dapat dilakukan dengan mengamati
perubahan dalam kualitas pembelajaran dan administrasi, seperti
peningkatan efektivitas pembelajaran dan peningkatan efisiensi
administrasi. Selain itu, pihak sekolah juga dapat melakukan survei atau
wawancara dengan guru dan staf administrasi untuk mengetahui sejauh
mana teknologi yang telah diterapkan membantu mereka dalam
melakukan tugas sehari-hari.

12
BAB III
SIMPULAN
Perencanaan merupakan suatu proses yang sangat penting dan memegang peranan yang
sangat krusial dalam keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Perencanaan yang baik dapat
membantu lembaga pendidikan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki dan
menghasilkan prestasi yang baik. Namun, perencanaan tidak hanya sekedar membuat rencana
dan menjalankannya, tetapi juga harus berkesinambungan untuk menghasilkan hasil yang
optimal. (Hadiwijaya, 2018)
Perencanaan sebagai proses yang berkesinambungan memiliki arti bahwa perencanaan
tidak hanya dilakukan pada awal pembentukan lembaga pendidikan, tetapi juga terus-menerus
diperbaharui sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Dalam konteks lembaga pendidikan,
perencanaan yang berkesinambungan penting dilakukan karena lembaga pendidikan selalu
berada dalam kondisi yang dinamis, baik itu perubahan kurikulum, peraturan, teknologi,
maupun kebutuhan masyarakat. (Balabanova dan Nikiforova, 2019)
Terdapat enam (6) tahapan perencanaan pendidikan yang berkesinambungan menurut
Prof. Dr. Sukmadinata (2015): 1) Tahap Anasilis kebutuhan, 2)Penetapan Tujuan dan Sasaran,
3) Perumusan Strategi, 4) Perancangan Program, 5) Implementasi Program, 6) Evaluasi
Program
Secara umum, tahapan dan proses perencanaan memiliki kesamaan, yaitu dimulai
dengan penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang diperlukan, penyusunan rencana atau
alternatif rencana, pemilihan rencana yang paling tepat, dan implementasi serta evaluasi
rencana tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S. B., & Zain, A. (2019). Kebijakan dan Program Pendidikan Indonesia: Tinjauan
Kritis. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 25(1), 1-12.

Suparman, A., & Prasetyo, Y. A. (2017). Evaluasi Implementasi Program Perencanaan


Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 6(8),
1-12.

United Nations Development Programme. (2015). Transforming our world: The 2030
Agenda for Sustainable Development. Retrieved from
https://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=A/RES/70/1&Lang=E

Sukmadinata, N. S. (2015). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. PT. Remaja


Rosdakarya.

Hadiwijaya, M. H. (2018). Strategic Planning in Education: The Importance of


Communication and Leadership. International Journal of Education and Literacy
Studies, 6(2), 12-20.

Balabanova, E. V., & Nikiforova, O. V. (2019). Education Planning and Management:


Contemporary Challenges and Approaches. European Journal of Contemporary
Education, 8(2), 204-216.

Widiastuti, I. (2017). Sustainable Development Planning for Higher Education Institution in


Indonesia. Journal of Social Studies Education Research, 8(1), 32-54.

14

Anda mungkin juga menyukai