Anda di halaman 1dari 19

Nama : Dodi Hidayah

Nim : 215520020
Mata kuliah : KOMBIS (UAS)

1. Berikut 7 kota-kota tersebut yang sudah mengaplikasikan Program


Smart City.
1) Jakarta.
2) Bandung.
3) Makassar.
4) Semarang.
5) Yogyakarta.
6) Denpasar

2. Kota Cerdas atau Smart CIty merupakan pengembangan kota


berbasiskan teknologi informasi dan beberapa kota di Indonesia
telah mengadopsi dan menerapkan konsep tersebut.

Dari hasil kajian Smart City yang dilakukan oleh Kementerian


Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2017, urgensi Smart
City lahir dari bertambahnya tingkat pertumbuhan penduduk di
perkotaan sebesar 2,75 persen setiap tahunnya dan menurut data dari
Badan Pusat Statistik (BPS), diprediksi penduduk yang tinggal di
perkotaan sebesar 56,7 persen pada tahun 2020 dan akan terus
meningkat menjadi 66,6 persen pada tahun 2035

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki


Hadimuljono menyebutkan terdapat beberapa indikator smart city,
yaitu

a) Smart development planning


b) Smart green open space
c) Smart transportation
d) Smart waste management
e) Smart water management
f) Smart building
g) Smart energy

3. Penjelasan dari masing-masing pilar smart city (7/10).


Setelah melakukan program Gerakan Menuju 100 Smart City,
Kemkominfo saat ini memiliki tugas mengembangkan kota pintar
pada kawasan wisata prioritas dan pedesaan. “Kami bangun kota
pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai dengan enam pilar smart
city,” ungkap Direktur LAIP Kemkominfo, Bambang Dwi Anggono,
saat acara Talk Show Smart City dan Penghargaan Inovasi Daerah
Terbaik di Masa Pandemi, Rabu (07/10/2020). Adapun
pembangunan kota pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai enam
pilar sebagai berikut:
Smart environtment: Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi
kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan
unsur tradisionalnya; Smart economy: Memastikan implementasi
TIK dalam proses transaksi (cashless) berlangsung di kawasan
wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya; Smart branding:
Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam
meningkatkan kunjungan wisata; Smart government: Memastikan
pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas menerapkan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas
dalam upaya pelayanan publik yang baik; Smart society:
Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan
sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan
rumah yang baik; dan Smart living: Mendorong situasi kawasan
wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan
wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram,
aman, dan ramah Sedangkan itu untuk mengembangkan smart
village guna membangun desa dan kawasan yang cerdas, ada enam
hal yang dilakukan, yaitu:
a) Branding desa: Mengembangkan brand desa sebagai
motivasi dengan menciptakan potensi lokal berkelas global;
b) Hunian sehat: Terwujudnya hunian yang sehat untuk
menghasilkan keluarga yang bahagia, sehat, dan cerdas;
c) Lingkungan sehat: Membangun tata lingkungan desa dan
kawasan yang cerdas dan dikelola dengan baik dalam
harmoni, merubah bencana menjadi manfaat;
d) Pemerintah desa cerdas: Membangun sistem penyelenggara
administrasi pemerintahan yang cerdas;
e) Masyarakat cerdas: Pengembangan tata kemasyarakatan yang
harmonis, cerdas, guyub, bahagia; dan
f) Ekonomi cerdas: Tata ekonomi masyarakat desa yang
tangguh, cerdas, dan sejahtera. Mengembangkan tatanan
ekonomi yang kemasyarakat dan badan usaha yang tangguh..

4. Contoh esai karya ilmiah tentang smart city


Bogor Menuju “Smart City”

Abstrak

Bogor adalah salah satu kota yang memiliki letak strategis. Letaknya yang

dekat dengan Ibukota Negara, maupun Ibukota Provinsi telah

menjadikannya sebagai salah satu kota metropolitan. Tidak hanya itu,

letaknya yang menjadi sasaran arus beberapa kota besar di Jawa Barat,
menjadikan Bogor sebagai kota yang strategis pula dalam perkembangan

dan pertumbuhan berbagai aspek yang mampu menunjang kegiatan kota.

Semenjak tahun 2014, Kota Bogor sudah mencanangkan dirinya sebagai

salah satu kota yang akan maju sebagai Smart City di Indonesia. Kota

Bogor juga telah memiliki beberapa program yang sejalan dengan konsep

Smart City. Dalam mencapai tujuannya sebagai Smart City, Kota Bogor

telah memutuskan tiga konsen utama yang akan dijalankan secara kontinu,

yaitu sistem transportasi dan pemperbaikan lingkungan yang terintegrasi

dalam aspek Smart Living and Environment, serta sistem pelayanan

pendidikan dan kesehatan yang terintegrasi dalam aspek Smart People dan

Smart Governance. Dalam proses menuju Smart City, terdapat beberapa

gagasan dan ide yang telah di data dari hasil penyebaran kuesioner kepada

masyarakat Kota Bogor, yaitu : pembuatan Public Library (di kawasan Mall

Muria — Stasiun Bogor) sebagai akses pemuda untuk belajar, program

Studi Banding antar pelajar Kota Bogor, pelaksanaan Studi Psikogeografi

(studi tentang efek dari lingkungan kota untuk mengubah perilaku warga

kotanya agar meningkatkan kualitas hidup kota),program “Pembelian


Sampah dan Penukaran Sampah” — konsep Garbage is not Garbage

( masyarakat dapat menukarkan sampah dengan uang dan sembako), serta

pembuatan “Waterscape Kota”, (sebuah sistem yang terdiri dari kolam atau

atap hijau yang sengaja dibuat untuk menampung air hujan dan dijadikan

sebagai pembangkit tenaga listrik).

Kata kunci: Kota Bogor, Smart City, Smart People, Smart Living and

Environment, Smart Governance

PENDAHULUAN

Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106o 48’ BT dan 6o 26’ LS,

kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor

serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi

yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat

kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan

pariwisata. Sebagai kota yang dekat dengan Ibu Kota Negara dan menjadi

sasaran arus perpindahan penduduk kawasan Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan

Depok, Kota Bogor juga dinilai potensial membangun sistem Smart City.

Sejak Oktober 2014, Walikota Bogor bersama dengan Bappeda Kota Bogor,

Kominfo Kota Bogor dan Ketua Tim Peneliti Smart City dari Institut

Teknologi Bandung telah melaksanakan diskusi awal tentang platform

pengembangan Smart City di Kota Bogor. Bogor sebagai Smart City tengah

menjadi perbincangan utama dalam pemerintahan Kota Bogor.

_____________
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor 2014.Kota
Bogor Dalam Angka 2013. h. 3.

Smart City adalah sebuah konsep kota cerdas yang membantu masyarakatnya

untuk mengelola sumber daya yang ada dengan efisien untuk memberikan

informasi yang tepat kepada masyarakat. Kota Bogor yang memiliki sumber

daya manusia dan alam yang melimpah terus berupaya dalam pencapaiannya

menuju salah satu “Smart City” di Indonesia. Sistem transportasi, sistem

pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta perbaikan lingkungan menjadi

konsen utama dalam pembangunan Smart City Kota Bogor juga telah

melaksanakan kegiatan yang diantara nya adalah beberapa aspek dalam

konsep Smart City. Pada tahun 2015, Kota Bogor telah memiliki Ruang

Terbuka Hijau sebesar 14 persen. Kota Bogor juga memiliki 27 taman kota

yang telah berfungsi dengan baik. Program edukasi “Bogor Education Fair”

khususnya untuk para pelajar di Kota Bogor telah dijalankan selama dua

tahun terakhir. Trans-Pakuan, bus kota yang bahan bakarnya bersumber dari

energi alternatif telah beroprasional secara kontinu dari tahun 2007 dan

merupakan salah satu transportasi jangka panjang serta ramah lingkungan.

Sistem website Kota Bogor juga sudah terintegrasi menjadi satu (all in one)

dengan semua informasi yang sudah disediakan melalui website tersebut.

Terlebih, sejak tahun 2015, Kota Bogor telah memiliki ruang kontrol Smart

City yang diberi nama “Green Room”.

Kegiatan dan program yang disebutkan telah mampu menjadi indikator

untuk menjadikan Kota Bogor sebagai salah satu Smart City di Indonesia.

Meskipun dalam prosesnya mengubah perilaku masyarakat ‘konvensional’

menjadi masyarakat melek teknologi adalah sesuatu yang menjadi tantangan,


akan tetapi Pemerintah Kota Bogor, masyarakat dan segala perangkat yang

ada di dalamnya memiliki peran penting dalam keberlangsungan Kota Bogor

untuk mendapatkan pencapaian tersebut, karena Kota Bogor dengan segala

potensi yang dimilikinya sangat layak dicanangkan menjadi salah

satu “Smart City” di Indonesia. Essay ini memuat beberapa fakta dan geliat

Kota Bogor untuk mencapai Smart City. Pada bagian awal, dijelaskan

mengenai pengertian Smart City, aspek — aspek yang terlibat di dalamnya.

Dijelaskan pula tiga aspek penting yang menjadi konsen utama Kota bogor

dalam mencapai Smart City ; smart governance, smart people, serta smart

living and environment. Pada setiap sub isi juga terdapat beberapa ide dan

gagasan sebuah program untuk menunjang dan mendukung program kota

bogor menuju Smart City.

BOGOR DALAM ASPEK SMART GOVERNONCE

Dalam sejarahnya, Smart City adalah suatu konsep yang dicetuskan oleh

Institut Teknologi Bandung. Secara harafiah, Smart City dapat diartikan

sebagai masyarakat yang siap dalam menghadapi perkembangan zaman, baik

secara teknologi, budaya, ekonomi, serta berbagai macam komponen-

komponen yang harus dimiliki oleh manusia itu sendiri agar kemampuan

yang dimiliki dapat berguna bagi masyarakat dan kota. Maka dari itu, Smart

City terfokuskan kepada bagaimana masyarakat mampu untuk menjadi

sumber daya manusia yang paham akan teknologi dan perkembangan

zaman. Smart City merupakan suatu jawaban atas permasalahan —

permasalahan yang terjadi pada kota — kota di Indonesia. Smart

City memiliki beberapa spesifikasi atau aspek diantaranya : Smart

Living merupakan aspek yang harus diperoleh masyarakat dengan adanya


beberapa indikator berikut dalam sebuah kota, yaitu kesehatan, perumahan,

aksesibiltas, persampahan, energi, keanekaragaman hayati, air, teknologi,

dan transportasi. Smart People, merupakan konsep pemenuhan kualitas

sumber daya manusia baik secara edukasi maupun secara sosial. Smart

Environment, merupakan salah satu aspek Smart City yang membahas

kemajuan teknologi serta penggunaannya untuk melindungi dan memelihara

lingkungan kota baik keamanan maupun alam. Smart Mobility, pengelolaan

infrastruktur kota yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah

sistem pengelolaan terpadu untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan

publik. Smart Economy, merupakan aspek yang mengacu pada industri yang

smart yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Smart

Governance, merupakan aspek terakhir dalam terbentuknya konsep Smart

City. Smart Governance merupakan aspek di mana paradigma, sistem dan

proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang

mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum.

Smart Government merupakan salah satu elemen dasar yang harus dipenuhi

untuk mewujudkan Smart City. Pemerintah Kota Bogor sudah menerapkan

aspek Smart Governance dengan baik.Dengan

mengakses http://kotabogor.go.id/ masyarakat mampu mendapatkan segala

informasi yang dibutuhkan. Informasi berita kota bogor, transparansi

anggaran daerah, profil wilayah kota bogor, aspirasi warga kota bogor,

hingga pelayanan kota bogor. Dalam setiap menu yang tersedia, terdapat

percabangan informasi lagi, seperti pelayanan kota bogor yang di dalamnya

terdapat informasi tentang kependudukan dan pencatatan sipil (pembuatan


akta kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda penduduk), segala jenis perizinan,

mulai dari pajak, retribusi daerah hingga ketenagakerjaan. Semua informasi

mengenai persyaratan, alur dan prosesnya juga disediakan dalam web

tersebut. Tidak hanya itu, sistem pengaduan masyarakat, pelacak lokasi kota

bogor, bahkan hingga informasi kota mengenai hotel, akomodasi, agenda

kota bogor, maupun kuliner juga tersedia.

Berbicara tentang kuliner, Jalan Suryakencana yang berlokasi dekat dengan

Kebun Raya Bogor merupakan salah satu pusat kuliner dan pusat

cinderamata Kota Bogor. Lokasi tersebut bisa diberdayakan dengan konsep

pedestrian mall seperti yang telah diterapkan di La rambla Barcelona.

Berdasarkan penelitian beberapa ahli perencanaan dan arsitektur perkotaan

pada beberapa kota-kota besar di Eropa, pedestrian mall dapat meningkatkan

jumlah pengunjung suatu kawasan sampai 50% dan pedestrian mall juga

dapat meningkatkan pendapatan para pedagang eceran dan toko-toko sebesar

25 sampai dengan 40%. Hal ini juga dapat meningkatkan semangat

berwirausaha masyarakat kota bogor. Secara keseluruhan, Smart

Government harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kemudahan


akses all‐in‐one. Tidak ada lagi kebingungan, antre panjang di berbagai

instansi pemerintahan, dan mengisi formulir kertas berlembar‐lembar.

BOGOR DALAM ASPEK SMART PEOPLE

Smart people, salah satu aspek yang dimiliki Kota Bogor untuk menuju

Smart City dimana penduduk kota dapat dikatakan smart, tidak hanya

mengacu pada kualifikasi edukasi seseorang tapi juga kualitas interaksi sosial

yang terbentuk. Sumber daya yang berkualitas tentunya akan menentukan

kualitas sebuah kota. Berbicara mengenai hal tersebut, sumber daya manusia
yang ada di Kota Bogor memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi

“smart people”. Berdasarkan hasil survey angkatan kerja nasional, jumlah

penduduk Kota Bogor pada usia kerja (15 tahun ke atas) di tahun 2013

terdapat sebanyak 749.031 orang. Dengan kata lain, Kota Bogor memiliki

penduduk dengan usia produktif yang banyak. Selain itu, penduduk yang

bekerja di Kota Bogor menurut pendidikan terdapat sebanyak 58.534 orang

berpendidikan Sekolah Dasar, sebanyak 77.465berpendidikan SLTP,

sebanyak 152.882 orang berpendidikan SLTA dan sebanyak77.933 orang

berpendidikan akademi dan universitas.

Pendidikan menjadi salah satu dasar penting untuk membentuk pemuda yang

berkualitas. Melihat statistik diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian

besar masyarakat Kota Bogor telah sadar akan pendidikan. Kegiatan edukasi

tengah digencarkan oleh Kota Bogor dengan salah satu kegiatan yaitu

“Bogor Education Fair” yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir ini.

Bogor Education Fair adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk

memfasilitasi siswa SMA/SMK untuk mendapatkan informasi lebih

mengenai universitas yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri.

Kurang lebih ada 35 stand yang terisi dari 50 stand yang disediakan. Bogor

menuju Smart City tentunya tidak hanya dibuktikan dengan indikator diatas.

Fasilitas yang berkaitan dengan pendidikan di Kota Bogor juga harus

memadai. Pemerintah Kota Bogor bisa berkaca dari public place “Freedom

Library”yang ada dikawasan Menteng — Jakarta. Sebuah lahan kosong di

Jalan Mayor Oking Kota Bogor, tepatnya di Sebelah Stasiun Bogor yang

sebelumnya menjadi Plaza Muria bisa dimanfaatkan sebagai pusat “Taman

Baca Kota Bogor” sebuah public place dengan fasilitas yang berbasis IT ;
“smart card” untuk pengunjung tetap, dan dengan konsep eco green di

didalamnya ; penataan yang baik namun tidak melupakan kebermanfaatan

lingkungan hidup seperti di halaman “Taman Baca Kota Bogor” dapat dibuat

sebuah kebun kecil dengan tumbuhan hijau di dalamnya.

Psikogeografi, adalah studi tentang efek dari lingkungan kota untuk

mengubah perilaku warga kotanya agar meningkatkan kualitas hidup kota.

Psikogeografi tidak jauh berbeda dengan pelajaran Pendidikan Lingkungan

Hidup, sistem ini dapat diterapkan pada semua golongan masyarakat di Kota

Bogor. Masyarakat dewasa dapat dilakukan dengan penyuluhan sedangkan

masyarakat muda dapat diterapkan sebagai pembelajaran di sekolah. Sistem

ini juga melihat bagaimana sebuah kota mempengaruhi karakter warga

kotanya dan tidak langsung masyarakat akan tersadarkan sendiri betapa

pentingnya untuk meningkatkan kualitas hidup kotanya.

Tidak sampai disitu, pendidikan formal harus ditunjang dengan pendidikan

non formal maupun pendidikan soft skill untuk menciptkan pemuda yang

berkualitas guna menghadapi masyarakat MEA nantinya. Maka hal tersebut

menjadi suatu alasan tersendiri mengapa berorganisasi serta bersosialisasi

menjadi begitu penting. Melihat hal ini akan lebih baik pula jikapara pelajar

Kota Bogor melakukan suatu gerakan atau kegiatan seperti Studi Banding

antar SMP/SMA di Kota Bogor,dimana kegiatan tersebut akan diwadahi oleh

Dinas Pendidikan Kota Bogor. Jika memungkinkan pula beberapa

perwakilan pelajar dari seluruh Kota Bogor melakukan kegiatan Studi

Banding ke sekolah di luar kota yang memiliki aspek positif yang bisa

diterapkan di sekolah di Kota Bogor. Bukan dalam konteks sekedar

bersenang — senang, namun kegiatan ini bisa dijadikan salah satu


kelengkapan kurikulum yang wajib dilakukan oleh sekolah di Kota Bogor.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan pelajar mampu terbuka

cakrawala ilmunya, wawasannya, dan mampu memahami bahwa ilmu tidak

hanya didapat dari sekedar membaca buku, bukan hanya yang tersedia di

dalam kelas, bukan hanya didapat dengan metode menjawab pertanyaan

dengan sempurna, tetapi mencari ilmu bisa dilakukan dengan banyak

metode; melalui proses sosialisi, pengalaman dalam mencari teman, dan

melihat secara langsung serta mengaplikasikan ilmu yang telah

didapat.Aspek “Smart People” sudah cukup memadai sebagai indikator

menuju Bogor sebagai “Smart City”, namun perlunya perbaikan fasilitas,

penambahan program berbasis peningkatan kualitas sumber daya manusia

rupanya perlu ditingkatkan.

BOGOR DALAM ASPEK SMART LIVING DAN SMART

ENVIRONMENT

Smart Living and Environment, merupakan aspek lainnya dalam

menciptakan Bogor sebagai Smart City. Melalui Smart Living and

Environment, rasa nyaman dapat diperoleh masyarakat dengan beberapa

indikator sebagai berikut : kesehatan, perumahan, aksesibiltas, persampahan,

energi, keanekaragaman hayati, air, teknologi, dan transportasi yang

penggunaannya untuk melindungi dan memelihara lingkungan kota baik

keamanan maupun alam. Sejak tahun 2015, Bogor telah memilik 14% Ruang

terbuka Hijau. Sebagai Kota Metropolitan yang memiliki luas wilayah

sekitar 11.850 hektar, jumlah ruang terbuka hijau publik sebesar 14 persen

merupakan pencapaian terbaik, dari 20% yang diamanatkan menurut UU

Nomor 26 Tahun 2006 tentang penataan ruang, karena belum banyak kota-
kota besar di Jawa Barat maupun di Indonesia yang mampu memenuhi

sebesar 10 persen.Tidak hanya berfungsi sebagai sarana cadangan oksigen

diperkotaan, beberapa ruang terbuka hijau dikota bogor seperti taman

ekspresi, taman peranginan, taman kencana hingga taman cora — coret dapat

digunakan sebagai sarana rekreasi, sarana peningkatan ekonomi masyarakat

kota bogor, dan sarana aktivitas sosial bagi anak anak remaja maupun

dewasa dan manula. Menurut Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan

dan Pertamanan Kota Bogor, pembangunan taman di Kota Bogor mulai

diperbanyak sejak tahun 2011. Sampai akhir 2014 sudah ada 27 taman aktif

yang dibangun baik ukuran kecil maupun besar. Saat ini, Kota Bogor juga

tengah menggalakkan program “Bogor Sejura Taman”.Kondisi ini telah

menjadi indikator bahwa Kota Bogor sudah layak untuk menuju Smart City,

bahkan menuju Green City.

Berbicara tentang transportasi jangka panjang dan penanggulangan limbah,

Kota Bogor juga sudah menerapkan program tersebut secara kontinu, yaitu

limbah minyak jelantah yang dijadikan biodiesel sebagai bahan bakar

TransPakuan. TransPakuan adalah Bus rapid transit di Kota Bogor yang

Dikelola oleh PDJT dan diresmikan pada tanggal 3 Juni2007 dengan rute

awal Bubulak-Br.siang, terdapat sekitar 16 halte di jalur itu juga telah

beroperasi. Transpakuan lahir akibat latar belakang perlunya kampanye

kesehatan pengurangan penggunaan minyak jelantah, dilakukannya program

yang berkontribusi pada perbaikan lingkungan, dan fakta bahwa pengolahan

limbah minyak jelantah menjadi biodiesel dapat dilakukan dengan proses

yang sangat sederhana, bahkan dalam skala rumah tangga, maka Pemerintah

Kota Bogor meluncurkan inisiatif pemanfaatan limbah minyak jelantah


menjadi biodiesel. Sejak Tahun 2007 Kota Bogor sudah menjadi anggota

dari international Council for Local Environment (ICLEI), yaitu asosiasi dari

kurang lebih 600 kota sedunia yang berkomitmen untuk melestarikan

lingkungan hidup dengan mengendalikan pemanasan global, melalui

Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, yang salah satunya berasal dari

emisi kendaraan bermotor. Bertitik tolak dari hal tersebut, sejak tahun 2007

pula Pemerintah Kota Bogor melaksanakan kegiatan pengolahan limbah

minyak jelantah menjadi bahan bakar (biodiesel), dimana biodiesel yang

dihasilkan dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar alat transportasi

ramah lingkungan (bus Trans Pakuan). Dinas yang pertama kali

mengusulkan inisiatif tersebut adalah Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kota Bogor. Bukan hanya mengurangi limbah, program transpakuan ini juga

digunakan sebagai salah satu tranportasi sehat jangka panjang karena

pemakaian bahan bakarnya dari sumber alternatif.

Lingkungan hidup juga sudah menjadi isu global saat ini. Banyaknya limbah

menjadi hal yang sangat memprihatinkan. Faktanya pun sudah terlihat,

sampah di Indonesia mengalami peningkatan volume dalam tiga tahun

terakhir ini. Pemerintah Kota Bogor saat ini tengah mengoptimalkan

pengolahan sampah berbasis masyarakat melalui program bank sampah, dan

tempat pengolahan sampah terpadu 3R, untuk mengatasi permasalahan

persampahan. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan bahwa tahun ini

Kota Bogor akan mengirimkan 10 orang petugas dari Dinas Kebersihan dan

Pertamanan serta BPLH untuk berangkat ke Hiroshima, Jepang untuk

mendapatkan pelatihan cara pengolahan sampah. Beberapa kegiatan lain

setidaknya dapat dicanangkan pula di Kota Bogor untuk mengoptimalkan

pengolahan sampah berbasi masyarakat, seperti kegiatan di Kota Curitibia di


Brazil.Kota ini memulai inovasi pengelohan sampah yang ekonomis dan

berwawasan lingkungan dengan tajuk “Garbage that is Not Garbage” dimana

dua dari empat program tersebut adalah program yang dapat dilaksanakan di

Kota Bogor. Pertama, “Pembelian Sampah” menjadi program yang

dilakukan di kota ini, pengangguran yang lebih dari 16.000 jiwa bisa

dikurangi dan diberdayakan untuk menjadi pengumpul sampah independent

yang akan dibayar oleh pemerintah dari hasil banyaknya sampah yang

mereka kumpulkan. Setiap harinya mereka turun ke jalan, dari daerah elit

hingga pelosok. Kedua, “Penukaran Sampah” juga sudah menjadi program

yang dicanangkan sejak 1991 di Kota Curitibia. Porgam ini diperuntukan

bagi penduduk berpendapatan rendah. Dengan jumlah sebanyak 43.856

orang yang ada di Kota Bogor, program ini tentunya menjadi program yang

bermanfaat bagi masyarakat Kota Bogor, karena selain berkurangnya

sampah yang ada, tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyrakat Kota Bogor

juga dapat meningkat.

Bogor memang layak dijuluki sebagai kota Hujan. Kondisi iklim di Kota

Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26’ C dengan suhu terendah 21,8’ C dengan

suhu tertinggi 30,4’ C. Kelembaban udara 70 %, Curah hujan rata-rata setiap

tahun sekitar 3.500–4000 mm. Dengan curah hujan yang tinggi, Kota Bogor

dapat mengubah paradigma masyarakat yang sering mengatakan bahwa

Bogor sering membawa banjir kiriman ke Jakarta. Seperti halnya di Berlin,

Jerman. Kota ini menciptakan sebuah “Waterscape Kota” untuk menarik

perhatian masyarakat akan pentingnya penggunaan air yang berkelanjutan.

Waterscape di Berlin menggunakan sistem kolam atau atap hijau yang

sengaja dibuat untuk menampung air hujan. Kemudian air hujan yang
ditampung akan dimanfaatkan sebagai alat pembangkit listrik maupun untuk

kegiatan sehari — hari. Sistem ini juga dapat menghemat pemakaian listrik,

memanfaatkan air hujan yang belum dimanfaatkan dengan baik, serta

mengubah pandangan masyarakat betapa pentingnya air dan keseimbangan

lingkungan.
KESIMPULAN

Dari pemaparan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa Kota Bogor

telah layak menjadi salah satu Smart City di Indonesia. Beberapa program

yang telah Kota Bogor lakukan juga sudah mengacu kepada aspek aspek

Smart City, diantaranya Ruang Terbuka Hijau sebesar 14 persen, 27 taman

kota yang telah berfungsi dengan baik, program edukasi “Bogor Education

Fair”yang telah dijalankan selama dua tahun terakhir, transportasi Trans-

Pakuan, yang telah beroprasional secara kontinu dari tahun 2007, aistem

website yang sudah terintegrasi menjadi satu (all in one) dan Green Room

atau ruang kontrol Smart City Kota Bogor. Meskipun dalam pelaksanaannya

masih banyak tantangan dan potensi yang belum terlaksana dengan baik

namun konsep Smart City sudah menjadi kultur baru yang diterima oleh

masyarakat kota Bogor. Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan

sebelumnya, sebanyak 98,75 persen masyakarakat setuju apabila Kota Bogor

maju untuk menjadi Smart City.

Beberapa gagasan yang diusulkan oleh masyarakat Kota Bogor sendiri juga

menambah keyakinan Kota Bogor untuk menjadi Smart City sesegera

mungkin. Masyarakat yang setuju, telah menunjukkan dukungannya atas

program Bogor menuju Smart City. Dari hal tersebut, dapat digambarkan

bahwa masyarakat kota bgor telah sadar betapa pentingnya peningkatan

kualitas diri dan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang ada. Bukan

hanya itu, kesadaran dan kemauan yang tinggal dari pemerintah, masyarakat

dan perangkat lainnya untuk menjadi sumber daya yang berkualitas juga

menjadi suatu indikasi bahwa kota bogor telah mampu untuk menjadi Smart

City. Beberapa gagasan yang telah diusulkan pula merupakan program yang
selama ini menjadi konsen Kota Bogor untuk menuju Smart City, yaitu :

sistem transportasi dan perbaikan lingkungan, sistem pelayanan pendidikan

dan kesehatan (Smart People, Smart Governance, Smart Living and

Environment).

Saghita Desiyana Maurischa.

Mahasiswi Tahap Persiapan Bersama, Institut Teknologi Bandung.

Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan 2015.

Tugas Dua Teknik Komunikasi dan Presentasi, Sesi Planologi.

Maret, 2016.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Bogor. (2014). Kota

Bogor dalam Angka 2013.

Internet:

FER. (2015). Ruang Terbuka Hijau di Kota Bogor Bertambah 14

Persen. http://www.beritasatu.com/megapolitan/258457-ruang-terbuka-hijau-

di-kota-bogor-bertambah-14-persen.html. Diakses tanggal 23 Februari 2016.

APEKSI. 2014. Pemanfaatn Limbah Minyak Jelantah Menjadi Biodisesel di

Kota Bogor. http://www.yipd.or.id/en/environment/pemanfaatan-limbah-

minyak-jelantah-menjadi-biodiesel-di-kota-bogor

Laily Rahmawati. 2016. Pemkot Bogor optimalkan pengolahan sampah

berbasis masyarakat. http://www.antaranews.com/berita/538402/pemkot-

bogor-optimalkan-pengolahan-sampah-berbasis-masyarakat. Diakses tanggal

21 februari 21:43

Hrs. 2016. Kota Bogor Kampanyekan Smart Cityhttp://hallojabar.com/kota-

bogor-kampanyekan-smart-city 23/02/2016 14:35

Danang Wicaksonoardhee. 2015. Smart Govermoent Tingkatkan Kualitas

Pelayana Publik. http://blog.gamatechno.com/smart-government-tingkatkan-

kualitas-pelayanan-publik/
Irham WP. 2014. Mengintip Curitiba, Kota Hijau Kelas

Dunia http://www.kompasiana.com/irhamwp/mengintip-curitiba-kota-hijau-

kelas-dunia_54f8511ea33311855e8b4a17

Ardiel Ersti Mardisiwi. 2015. Mari Mengenal Konsep Smart City di

Festagama 2015. http://rooang.com/2015/05/smart-city-festagama-2015/

Anda mungkin juga menyukai