PENDAHULUAN
1
dengan pihak dalam maupun luar serta mengadakan sosialisasi dengan
masyarakat, lalu membuat komitmen , untuk mendukung demi terwujudnya
sebuah program menuju kota yang lebih baik.
Tahun 2013, Ridwan Kamil menang dalam pilkada Kota Bandung, beliau
berlatar belakang seorang arsitek berprestasi kelahiran Kota Kembang dipercaya
masyarakat untuk membawa perubahan kemajuan positif untuk Kota Bandung.
Dalam program kerjanya, Wali Kota Bandung yang akrab di sapa Kang Emil ini,
beliau menerapkan Badung Smart City sebagai solusi untuk mengatasi masalah-
masalah di Kota Bandung.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Selain itu, konsep kota pintar ini juga memang dihadirkan sebagai jawaban untuk
pengelolaan sumber daya secara efisien. Bisa dibilang, konsep kota cerdas ini
adalah integrasi informasi secara langsung dengan masyarakat perkotaan.
Dengan mengoptimalkan keenam indikator tersebut, konsep smart city bukan lagi
sebuah wacana belaka. Namun, perlu diingat, keenam indikator ini bisa lebih
difokuskan atau dimaksimalkan salah satunya. Misalnya, kota Copenhagen. Kota
yang ada di Denmark ini memfokuskan diri untuk pengoptimalan bidang
lingkungan. Karena hal ini, Copenhagen dianggap sebagai salah satu kota pintar
3
di dunia. Predikat smart city juga dimiliki oleh Seoul. Ibu Kota Korea Selatan
tersebut fokus pada pelayanan publik pada bidang teknologi informasi. Tidak
aneh jika kota ini memiliki jaringan internet tercepat di dunia.
Untuk teknis bagaimana sebuah kota pintar bekerja, Suhono Harso Supangkat,
ahli smart city dari ITB punya pendapat. Dikutip dari Liputan6.com (1
Sepetember 2014), beliau mengungkapkan bahwa smart city akan membuat
kemacetan bisa perlahan teruraikan. Misalnya ketika kendaraan dalam keadaan
merayap, ada sensor di lampu lintas yang nantinya akan memindai keadaan
hingga membuat lampu hijau menyala lebih lama untuk jalur yang merayap.
Kondisi lain semisal ada daerah kotor, maka sensor membacanya kemudian
hadirlah alat pembersih yang membersihkan daerah kotor tersebut. Dalam hal ini,
sensor akan mendapatkan peran vital untuk menunjang sebuah konsep smart city.
Jika ada enam indikator untuk membuat kesuksesan sebuah smart city, maka hal
tersebut belum lengkap jika tidak ada elemen pendukung. Masih menurut
Suhono, smart city akan terbangun dengan dukungan lima teknologi pintar
seperti sensor pintar, komunikasi dari satu mesin ke mesin lain, komputasi awan,
media sosial dan teknologi GIS (Geographical Information System).
Kelima teknologi ini cukup penting meski Suhono mengakui komunikasi mesin
dengan mesin lain (machine to machine) merupakan hal yang masih belum bisa
diterapkan di masa sekarang. Namun, keempat unsur lain masih memungkinkan.
Setidaknya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi dan akses lebih cepat.
4
BAB III
5
BAB IV
PEMBAHASAN
6
4.2 HASIL PENERAPAN SMART CITY DI KOTA BANDUNG
Dalam pelaksanaan atau penerapan konsep smart city Ridwan Kamil dan
jajarannya memiliki beberapa prioritas dalam perwujudan konsep smart city ini,
diantaranya :
Pemerin-
tahan
Bisnis/Perda-
Pendidikan
gangan
Ekonomi
Transportasi
Pembayaran
Bandung Smart
City
Komunitas
Kesehatan
Sosial
Keamanan
Gambar 4.2.1 : Smart City Graphic
Cycle
Sumber : Bandung Smart City PDF
7
Bandung Command Center ini terdapat di sebuah ruang yang banyak terdapat
aplikasi yang bisa memonitor keadaan Bandung secara online. Di dalamnya
ada data cuaca, peta, video, lokasi, video analisis, dsb. Contoh spesifikasinya
adalah penggunaan CCTV di jalan-jalan yang ada di Bandung. Sekarang di
zaman serba canggih ini, Bandung sebagai Kota Pintar bahwa pengawasan
tidak melulu hanya dilakukan secara manual saja, tetapi bisa memonitoring
Kota Bandung melalui sistem tersebut.
Fungsi utama dari Bandung Command Center itu sendiri adalah untuk
menyempurnakan pelayanan publik keluar, dan mempermudah pelayanan
kedalam dalam memanajemen pengambilan keputusan cepat.
Manfaat dari Bandung Command Center ini adalah, dari mengurus KTP,
mengecek perizinan, memonitor kemacetan, hingga banjir, bisa dilakukan
pengawasan dan penyebaran informasi secara realtime.
8
Beberapa fasilitas penunjang untuk warga Bandung yang disediakan
oleh Pemerintah Kota Bandung, diantaranya :
1) 10.000 titik koneksi wifi yang bisa di akses secara gratis oleh
warga Bandung,
2) 300 aplikasi tentang Kota Bandung yang tersedia di Apple Store
atau Play Store,
3) pemerintahan yang terbuka bagi masyarakat dan online 24 jam di
social media,
4) pendaftaran sekolah secara online,
5) pelayanan kesehatan (ePuskesmas servis),
6) Bandung Digital Public Place (Taman Film),
7) Smart Parking System,
8) ruang terbuka hijau seperti taman-taman yang tersebar sangat
banyak di Kota Bandung,
9) dan lain sebagainya.
Itu semua merupakan beberapa bagian terapan dari Smart City di Kota
Bandung.
9
4.3 POSITIF DAN NEGATIF DI TERAPKANNYA SMART CITY DI
KOTA BANDUNG
A. Positif
1. Dengan didukungnya fasilitas canggih penataan kota menjadi
mudah,dan lebih akurat dibandingkan secara manual.
2. Komunikasi dengan pemerintah mudah apabila ada masalah atau
ingin mengeluhkan masalah kota, karena sekarang sudah banyak akun
dari pejabat pemerintah di media social, apalagi Ridwan Kamil selalu
mendengarkan keluhan warganya melalui twitter, instagram, maupun
email. Semuanya itu terekam di Bandung Command Center dan itu
semua di tinjak lanjuti oleh Ridwan Kamil.
3. Pemantauan ketidak teraturan lalu lintas, kejahatan atau kecelakaan
jalan raya terekam secara detail di Bandung Command Cente, dan
dapat ditindak lanjuti langsung kelapangan disertai bukti yang akurat.
4. Menjadikan kota lebih modern dan canggih atau tidak jadul.
10
B. Negatif
1. Penerapan teknologi dan fasilitas di Bandung Smart City ini masih
ada masyarakat yang belum mengerti bahkan belum sadar, tangan-
tangan jahil mereka masih tidak dapat memanfaatkan fasilitas tersebut
dengan baik.
2. Perlu sosialisasi dengan masyarakat mengenai apa itu kota cerdas, dan
bagaimana kita memanfaatkannya dengan baik, tanpa merusaknya,
agar tidak ada pihak yang dirugikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Pada dasarnya ide utama untuk menciptakan smart city tidak hanya terbatas pada
tingkat penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi saja tetapi bagaimana
sebenarnya sumber daya manusia yang dapat mengkoordinasikan seluruh elemen-
elemen dari smart city untuk menciptakan mobilitas dan lingkungan yang pintar
bersama-sama dalam satu kota. Sehingga berawal dari warga yang pintar maka akan
menciptakan kota yang pintar.
11
Smart city sebenarnya perlu diterapkan di berbagai kota di dunia karena sangat
efektif dan efisien dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
menciptakan kemakmuran warganya. Dalam penerapannya pun smart city ini akan
menggunakan sumber daya yang lebih efektif dan berdampak buruk lebih sedikit
terhadap lingkungan sehingga sangat menjaga lingkungan.
Sebenarnya bapak Ridwan Kamil selaku walikota Bandung sudah menerapkan
Smart City secara bertahap dari mulai penerapan denda untuk warga Bandung yang
buang sampah sembarangan dan tilang bagi parkir liar. Dalam pengemasan
pemberitahuan himbauan ini pun, dikemas dengan super efektif, efisien dan modern.
Contohnya saja, jika himbauan ini diberitahukan lewat media sosial dimana pada
zaman modern ini, semua orang menggunakan gadget. Sehingga sangat efektif dalam
penyampaian begitupun respon dari warga itu sendiri.
Maka dari itu jika ingin mendapatkan dan merasakan langsung efek dari
Bandung Smart City, bagi pemerintahnya, mari saling dukung dengan warganya. Jika
warganya ingin mentaati peraturan, maka pemerintahannya pun harus menerapkan
peraturan yang efektif dan efisien sehingga mudah diterima dan berdampak positif
kepada warganya.
Dan untuk warganya, Mari sebagai warga Bandung yang taat peraturan, mulailah
dari kesadaran sendiri, karena hal itulah yang paling penting. Dan jika seluruh warga
bandung memikirkan hal yang sama, pastilah Bandung Smart City akan terlaksana
dengan tepat sasaran.
5.2 SARAN
Bila melihat uraian tersebut, konsep smart city memang merupakan satu hal
yang menarik. Sebuah kota dengan dukungan teknologi pintar dalam menunjang
aktivitas sehari-hari tentu akan semakin memudahkan manusia. Hanya saja,
konsep smart city ini tampaknya masih harus didukung dengan pola pikir
manusia modern di Indonesia.
(Dikutip dari Mega Smart City:2014 (Majalah Internet)) : Agar program ini
berlangsung secara lancar, maka pemerintah, sebaiknya :
13