Dalam mengatasi perubahan iklim perlu adanya sinergitas, dalam hal ini dukungan dari
Kemenkes, Bappenas, KESDM akan memberikan dukungan.
Perlu ada pembagian peran untuk operasionalisasi dari masing-masing sektor.
Dampak perubahan iklim pada berbagai bidang terutama pada pangan, air, energi,
kesehatan, ekosistem, dan kebencanaan.
Pada NDC, sektor kelautan dan pesisir dikaji dalam bidang ekosistem yang mencakup
mangrove, terumbu karang, dan padang lamun.
Proyeksi dampak perubahan iklim dalam 30 tahun ke depan tentunya akan menurunkan PDB
Nasional. Sehingga, perlu adaptasi dan mitigasi untuk menjaga keberlanjutan.
Dalam hal L&D bidang ketengalistrikan telah berkontribusi dan berupaya mengurangi emisi
melalui pembangunan PLTU, alat-alat pemantauan emisi, serta pembangunan energi terbaru
terbarukan.
Perlu memperkuat dan memperbanyak aksi adaptasi sekaligus mitigasi bencana merupakan
hal yang tidak dapat dipisahkan. Contoh: ketahanan pesisir, dengan membangun pelindung
pantai suatu contoh mitigasi pesisir untuk perubahan iklim, dan sudah dilakukan arahan
adaptasi kepada masyarakat.
Aksi mitigasi perubahan iklim di Indonesia masih kurang ambisius, karena iklim di negara
kepulauan memiliki batasan. Indonesia saat ini hampir mencapai angka batasan maksimum.
Kemendagri sudah berkoordinasi dengan daerah terkait metodologi pembangunan dan
regulasi adaptasi serta mitigasi.
Akan diadakan pembahasan lanjutan terkait SNLD yang akan dihadiri oleh Menteri LHK,
sebagai upaya agar konsep Loss and Damage dapat diimplementasikan.