Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yusri Aby Ridho Kurniawan

NIM : 18/429747/GE/08932
PRODI : Pembanguanan Wilayah

Tugas Geoman tentang Urban Geography

1. Data pertambahan jumlah penduduk Wilayah Kota Yogyakarta :


No Tahun Jumlah Penduduk
1 1971 340.908
2 1980 398.192
3 1990 412.059
4 1995 418.944
5 2000 396.711
6 2005 435.236
7 2010 388.627
8 2011 392.506
9 2012 397.594
10 2013 402.679
11 2014 407.667
12 2015 412.704
13 2016 417.744
Sumber data : Buku Kota Yogyakarta Dalam Angka Tahun 2014, SUPAS/intercensal
population Survey dan Badan Pusat Statistika Prov. Yogyakarta

Dari data diatas pertumbuhan penduduk Kota Yogyakarta semakin meningkat dari tahun
ke tahun meski pernah mengalami penurunan. Akan tetapi , setelah tahun 2000 hingga
sekarang jumlah penduduk Kota Yogyakarta semakin meningkat. Hal tersebut bisa
menjadi bukti bahwa Kota Yogyakarta semakin modern dan menjadi Kota maju, selain itu,
penambahan fasilitas di Kota Yogyakarta juga semakin baik dan membuat perekonomian
penduduknya juga meningkat.
Disisi lain dari aspek ekonomi, penyebab pertumbuhan jumlah penduduk di Kota
Yogyakarta juga didukung aspek sosialnya. Berbeda dengan kebanyakan kota di Indonesia,
kota Yogyakarta memiliki keistimewaan yaitu penduduk-penduduk Kota Yogayakarta
sangatlah ramah kepada siapa saja meskipun belum dikenal, sehingga membuat para
pendatang dari luar Kota Yogyakarta menjadi nyaman dan ingin menetap di Yogyakarta.
Karena itu semua, Kota Yogyakarta juga terkenal dengan indeks kenyamanan tertinggi di
Indonesia meskipun jika dilihat dari rata-rata pendapatan penduduk yang tidak setinggi
kota lainnya seperti rata-rata penduduk Kota Surabaya dan Kota Jakarta.
2. Kota asal saya adalah Kediri. Berikut adalah peta analisis Kota Kediri :

Analisis saya dari gambaran diatas menunjukan bahwa Kota Kediri mengalami pemadatan
penduduk disekitar daerah tengah kota yang berdekatan dengan sungai dikota tersebut.
Selain itu fasilitas pendukung kehidupan juga berada pada daerah tersebut. Jadi, daerah
pusat ekonomi kediri berda pada daerah tersebut pula. Membahas mengenai
pendistribusian barang atau jasa dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Distribusi barang dan jasa dari daerah CBD(pusat kota ) ke daerah pinggir kota
b. Distribusi barang dan jasa dari daerah pinggir kota ke daerah CBD(pusat kota).
Disribusi dari pusat ke pinggiran yang dimaksud adalah pendistribusian barang berupa
barang siap pakai seperti baju, makanan siap saji dan lainnya, selain itu pendistribusian
jasa berupa ojek online yang berada dipusat kota namun tetap melayani penumpang
dipinggir kota. Penditribusian dari pusat kota ke pinggiran kota ini cenderung menyebar
terlebih lagi mengarah ke timur dan barat kota karena daerah tersebut masih terbilang
kurang bersaing dalam penyajian barang siap pakai dibandingkan dengan daerah tengah
kota.
Disisi lain, pendistribusian barang dan jasa tidak hanya berjalan satu arah, dari kota saja
karena dibuktikanya dengan adanya pengiriman sayur-sayuran segar dari pinggiran kota
yang didominasi oleh penduduk bermata pencarian sebagai petani. Selain itu,
pendistribusian tidak hanya terbatas pada barang saja tapi juga berupa pendistribusian
tenaga kerja seperti tukang bangunan. Pendistribusian dari pinggiran kota ke pusat kota
cenderung memusat yaitu dari hampir seluruh pinggiran kota menuju ke arah pusat kota.
Sebagai penunjang dalam peningkatan pendistribusian barang tersebut dapat dilakukan
dengan tetap menjaga peranan masing-masing. Dimana daerah pinggiran kota berusaha
meningkatan teknologinya dibidang pertanianuntuk menjaga kualitasnya, kesehatan, dan
perekonomian berbasis hasil pertanian. Selanjutnya daerah pusat kota juga berusaha
menjaga peranannya dengan cara meningkatkan fasilitas penunjang industri dan jasa.
Sehingga dapat mengintensifkan hubungan antara pusat kota dan pinggiran kota. Selain
itu, pembanguanan secara kemampuan masing-masing ini dapat mencegah kesenjangan
sosial antara pusat kota dan pinggiran kota.
3. Peta analisis Kota Kediri :

Pembangunan yang tergambar pada Kota Kediri adalah cocentric zone model, namun
model zona kosentrik yang tergambar pada Kota Kediri cenderung berbentuk memanajang
mengikuti daerah alairan sungai Brantas, mengapa demikian, karena awal berdiri Kota
Kediri berada pada daerah tersebut. Daerah sekitar pusat kota tersebut disebut daerah
transisi yang didominasi oleh para pekerja kelas bawah, selanjutanya daerah pemukiman
sedang, tinggi yang merupakan tempat para pekerja dengan gaji besar seperti daerah taman
Jayabaya Kota Kediri.
Seiring dengan dengan berjalannya waktu. Pola perambatan pembangunan Kota Kediri
tidak hanya mengarah pada beberapa arah saja. Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh
aspek ekonomi dan aksesbilitasnya. Maka jika dilihat dari Kota Kediri salah satu magnet
penarik penataan ruang kota kearah tersebut yaitu rencana pembangunan sebuah bandara
besar berstandar intenasional yang terletak di Kabupaten Kediri dan terletak disebelah
bagian timur laut dari Kota Kediri. Pembangunan bandara ini membuat daerah sekitarnya
yang dulu merupakan daerah kota akan mengalami perubahan menjadi daerah pusat
ekonomi pendukung. Seperti daerah jalan semampir dan lainnya. Akibat arah
pembangunan ini juga berpengauh pada harga lahan daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai