Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN 8

BAB II : INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan
usaha pemerataan pembangunan
4.2 Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi
dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram

D. USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN KOTA

Tujuh faktor yang menyebabkan pembangunan belum merata di Indonesia, antara lain:
1) Wilayah Indonesia begitu luas membuat perkembangan ekonomi tak merata sehingga ada
kesenjangan di setiap daerah.
2) Indonesia terdiri dari kepulauan yang sangat banyak, sehingga proses pembangunan terhambat
oleh terpisahnya pulau-pulau.
3) Ketimpangan pembangunan infrastruktur.
4) Ketimpangan kualitas SDM.
5) Ketimpangan sumber energi yang masih terpusat di Jawa dan Sumatera.
6) Banyaknya sumber daya alam yang belum tereksploitasi di daerah.
7) Ketidakseimbangan pasokan sumber daya alam dengan kebutuhan pembangunan.

Upaya pemerataan pembangunan desa dan kota, sebagai berikut:


1) Pembangunan infrastruktur yang baik, akses antara satu daerah dengan daerah lain akan lebih
cepat dan mudah.
2) Menyeimbangkan pembangunan di daerah perkotaan, namun juga diperlukan di daerah
pedesaan.
3) Memberikan kemudahan bagi rakyat untuk mendapatkan modal usaha.
4) Memperhatikan dan mengembangkan wilayah perbatasan dengan memberikan perhatian lebih
bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di perbatasan.
5) Mempercepat proses pembangunan di daerah yang tertinggal dengan cara menambah sumber
daya manusia berkualitas dan membuat proses yang lebih efektif.
6) Mempermudah perizinan dan birokrasi untuk menarik investor.
7) Mengirimkan tenaga ahli ke daerah pedesaan seperti tenaga pendidikan atau guru, tenaga
kesehatan atau dokter, dan lain sebagainya.
8) Mengembangkan sektor pariwisata terutama di daerah pedesaan.
9) Memenuhi pemerataan kebutuhan pokok rakyat mencakup sandang, pangan, dan papan.
10) Pemerataan kesempatan kerja di desa dengan di kota.

E. DAMPAK PERKEMBANGAN KOTA TERHADAP MASYARAKAT DESA DAN KOTA


1. Perkembangan Kota
Perkembangan kota mengacu pada kualitas, yaitu proses menuju suatu keadaan yang bersifat
pematangan. Indikasi ini dapat dilihat pada struktur kegiatan perekonomian dari primer ke sekunder
atau tersier. Tahap perkembangan fisik kota sebagai berikut:

a. Stadium pembentukan Inti Kota (Nuclear Phase)


Stadium ini merupakan tahap pembentukan Central Business Distric (CBD). Pada masa ini baru
dirintis pembangunan gedung-gedung utama sebagai penggerak kegiatan yang dan yang baru
mulai meningkat.
b. Stadium formatif (Formative Phase)
Perkembangan industri dan teknologi mulai meluas termasuk sektor-sektor lain seperti;
transportasi dan komunikasi, pergadangan.

c. Stadium Modern (Modern Phase)


Kenampakan kota pada saat ini tidak lagi sederhana seperti kenampakan pada tahap I atau ke-2.
Namun jauh lebih kompleks, bahkan mulai timbul gejala-gejala penggabungan dengan pusat-pusat
kegiatan yang lain, baik itu kota satelit maupun kota-kota lain yang berdekatan.

2. Dampak bagi Masyarakat Kota


a. Dampak Negatif
1) Daya tampung kota terkait dengan perumahan menjadi persoalan besar bagi sebuah kota.
2) Mobilitas penduduk kota yang tinggi (kemacetan).
3) Daya dukung lingkungan kota semakin terdesak oleh pertumbuhan penduduk kota.
4) Corak budaya kota yang melekat seperti individualistis, tidak dibarengi dengan kesadaran
moralitas modern.
5) Identitas budaya dari daerah asal tidak dapat baur dalam budaya kota.

b. Dampak Positif
1) Pasar-pasar di kota juga cenderung terspesialisasi.
2) Industrialisasi mendorong spesialisasi berbagai sektor, jenis-jenis pekerjaan di kota semakin
heterogen.

3. Dampak bagi Masyarakat Desa


a. Dampak Negatif
1. Terjadinya alih fungsi lahan.
2. Urbanisasi penduduk pedesaan.
3. Hilangnya lahan usaha pertanian.

b. Dampak Positif
1) Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa.
2) Perluasan jalur dari desa ke kota untuk kebutuhan transportasi.
3) Kemungkinan peningkatan produksi desa karena teknologi baru.
4) Kemungkinan munculnya profesi dan spesialisasi baru di desa karena bimbingan masyarakat kota.
5) Meningkatnya kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas di desa.
6) Timbulnya kesadaran masyarakat akan permasalahan kesehatan, pendidikan, keluarga berencana,
dan lain-lain.
7) Munculnya organisasi sosial di desa.

Anda mungkin juga menyukai