Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN 5

BAB II : INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan
usaha pemerataan pembangunan
4.2 Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi
dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram

1. Struktur Keruangan Kota


Struktrur Ruang kota ideal adalah kota yang mampu mengakomodasi dan menyelaraskan
antara aktivitas masyarakat dan bentuk penggunaan lahannya. Untuk itu banyak pemikiran tentang
konsep kota ideal yang diwujudkan dalam teori-teori kota ideal.

a. Teori Konsentris
Teori konsentris dikemukakan oleh Ernest W. Burgess. Burgess berpendapat bahwa kota-
kota mengalami perkembangan dimulai dari pusatnya, kemudian seiring pertambahan penduduk
kota meluas ke daerah pinggiran. Zona-zona baru yang timbul berbentuk konsentris dengan
struktur melingkar. Menurut Burgess teori memusat atau konsentris yang menyatakan bahwa
daerah perkotaan dapat dibagi dalam enam zona, yaitu:

1) Zona pusat daerah kegiatan (Central Business District), yang merupakan pusat pertokoan
besar, gedung perkantoran yang bertingkat, bank, museum, hotel, restoran dll.
2) Zona peralihan, merupakan daerah kegiatan. Penduduk zona ini tidak stabil, baik dilihat dari
tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Daerah ini sering ditemui kawasan permukiman
kumuh yang disebut slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian
sebenarnya zona ini merupakan zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan
antara pusat kota dengan daerah di luarnya.
3) Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit lebih baik karena dihuni oleh para
pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh adanya
rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh
keluarga besar.
4) Zona permukiman kelas menengah (residential zone), merupakan kompleks perumahan
para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu. Rumah-rumahnya lebih baik
dibandingkan kelas proletar.
5) Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan adanya
kawasan elit, perumahan dan halaman yang luas. Sebagian penduduk merupakan kaum
eksekutif, pengusaha besar, dan pejabat tinggi.
6) Zona penglaju (commuters), merupakan daerah yang yang memasuki daerah belakang
(hinterland) atau merupakan batas desa-kota. Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di
pinggiran.

b. Teori Sektor
Teori sektor oleh Hommer Hoyt menyatakan bahwa struktur kota bukan merupakan
lingkaran-lingkaran konsentris, melainkan berupa sektor-sektor terpisah dari dalam ke luar. Hoyt
bertitik tolak dari anggapan bahwa industri mengambil peranan yang lebih penting dan
cenderung meluas di sepanjang jalan keluar dari pusat. CBD terletak di pusat kota, namun pada
bagian lainnya berkembang menurut sektor-sektor yang bentuknya menyerupai irisan kue bolu.
Hal ini dapat terjadi akibat dari faktor geografi, seperti bentuk lahan dan pengembangan jalan
sebagai sarana komunikasi dan transportasi.

Susunan kota menurut teori sektor, yaitu:


1) Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank,
bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
2) Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
3) Sektor kaum buruh rendahan , yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
4) Sektor perdagangan besar dan industry kecil termasuk zona transisi
5) Sektor permukiman kaum elit, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari
para eksekutif dan pejabat.

c. Teori Inti Ganda


Teori inti ganda dikemukakan oleh CD Harris and EL Ullman yang menegaskan bahwa
sesunguhnya kota seringkali mempunyai beberapa inti dan sering pula terletak di dekat pusat-
pusat kegiatan lain. Sruktur ruang kota tidaklah sesederhana dalam teori konsentris. Hal ini
disebabkan oleh tidak adanya urutan-urutan yang teratur yang dapat terjadi dalam suatu kota
terdapat tempattempat tertentu yang befungsi sebagai inti kota dan pusat pertumbuhan baru.

1) Pusat kota atau Central Business District (CBD).


2) Kawasan niaga dan industri ringan.
3) Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
4) Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah
5) Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
6) Pusat industri berat.
7) Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
8) Upakota, untuk kawasan mudyawisma dan adiwisma.
9) Upakota (sub-urban) kawasan industri.

Anda mungkin juga menyukai