UNIVERITAS KRISNADWIPAYANA
2022
PROFIL KEPENDUDUK
KOTA DEPOK JAWA BARAT
[Date]
Fadilah
[company name]
PROFIL KEPENDUDUKAN
KOTA DEPOK
JAWA BARAT
Dosen Pengampu :
Andy Wibawa Nurrahman S.Pd, M.Sc
Anggota Kelompok :
1. Nur Sakhdara Gustina Windani (2270241002)
2. Virgirita Swari Panggita (2270241007)
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan
masukan-masukan dalam penyusunan profil kependudukan ini. Khususnya kepada bapak dosen
pengampu kami yaitu Bapak Andy Wibawa Nurrahman S.Pd, Msc serta teman-teman kelas yang
lainnya.
Semoga profil kependudukan Kota Depok ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Serta
dalam menambah wawasan kami semua dalam mata kuliah ini. kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam pembuatan profil kependudukan ini, maka dari itu kritik dan saran
akan kami terima dalam penyempurnaan tugas ini. untuk itu kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan struktur penduduk yang terjadi bisa karena pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat. Jika jumlah kelahiran bayi lebih besar daripada jumlah angka kematian,
demikian pula pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tingkat migrasi. Jika jumlah penduduk
yang masuk lebih besar daripada penduduk yang keluar, maka akan menyebabkan tingginya
angka pertumbuhan penduduk di suatu daerah. Selain itu migrasi merupakan faktor yang
menyebabkan pertambahan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah
ke wilayah lainnya. Adapun faktor terjadinya migrasi yaitu makin berkurangnya sumberdaya
alam, kurangnya kesempatan bekerja, sempitnya lahan pertanian dan keadaan ekonomi yang
rendah sedangkan faktor penarik yaitu kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih
baik, keadaan lingkungan yang menyenangkan seperti perumahan, rekreasi dan keadaan iklim
(Pancasasti, R & Enis, 2018).
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan profil kependudukan ini yaitu untuk menganalisis kependudukan
berdasarkan struktur perubahan perkembangan penduduk terhitung dari fertilitas (kelahiran),
mobilitas (kematian), migrasi (perpindahan) serta dapat mengetahui proyeksi penduduk Kota
Depok.
1.3 Sasaran
Depok adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Secara
astronomis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’00’’ - 6° 28’00’’ Lintang Selatan
dan 106° 43’00’’ - 106° 55’00’’ Bujur Timur. Batas wilayahnya secara geografis
berbatasan langsung dengan Kota Jakarta atau berada dalam lingkungan wilayah
Jabotabek.
Kota Depok sebagai wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar
200,29 km2. Kondisi geografis yang dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai
Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai. Di samping itu
terdapat pula 26 situ.
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kota Depok
Batas wilayah Kota Depok sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Ciputat sekarang Kecamatan Pamulang Kabupaten
Tangerang
Sebelah Timur : Kecamatan Pondok Gede - Kota Bekasi, dan Kecamatan Gunung
Putri - Kabupaten Bogor.
Sebelah Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede - Kabupaten
Bogor.
Sebelah Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten
Bogor.
Kota Depok telah ditetapkan menjadi kota madya yang terdiri dari 11 Kecamatan
yaitu Kecamatan Cinere, Bojongsari, Beji,Cilodog, Cimanggis, Cipayung, Limo,
Pancoran Mas, Sawangan, Sukmajaya, dan Tapos. Dengan jumlah keseluruhan
penduduk sebanyak 2.484.186 jiwa dan kepadatan mencapai 9.421/km2 ( Data tahun
2020).
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari beberapa bab yang menjelaskan keseluruhan
rangkaian secara rinci di setiap bab dan sub bab nya yang terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang dari pembuatan profil kependudukan, tujuan dan sasaran,
ruang lingkup wilayah serta ruang lingkup materi, dan sistematika penulisan laporan ini.
Bab ini berisi mengenai profil kuantitas penduduk Kota Depok, Jawa Barat, yang membahas
tentang jumlah penduduk time series, fertilitas, mortalitas, migrasi, struktur penduduk dan
distribusi penduduk.
Bab ini berisikan mengenai profil kualitas penduduk Kota Depok yang membahas tentang
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan ekonomi.
Bab ini berisikan hasil perhitungan proyeksi penduduk Kota Depok, Jawa Barat dengan
menggunakan analisis agregat dan trendline.
BAB V PENUTUP
2.3 Fertilitas
2.3.1 Perhitungan Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)
CBR merupakan pengukuran tingkat fertilitas yang paling sederhana. CBR didefinisikan
sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun.
B
CBR= xk
P
Keterangan :
CDR
25 23
21
20 19 19
CDR 1000 Penduduk
15
10
0
2017 2018 2019 2020
CDR
Gambar 2.2 Grafik Tingkat Fertilitas Kasar (CDR) Kota Depok Tahun 2017-2020
Grafik diatas menunjukan bahwa Tingkat Fertilitas Kasar (CDR) pada Kota Depok
terlihat mengalami fluktuasi tiap tahun nya. Terlihat pada tahun 2019 terdapat kenaikan yang
cukup tinggi dari tahun 2018 yaitu 23 kelahiran hidup pada setiap 1000 penduduk.
Bi
ASFRi= XK
Pi
Keterangan :
Bi = Jumlah Kelahiran bayi Wanita pada kelompok umur i
Pi = jumlah Wanita kelompok umur I pada pertengahan tahun
K = Bilangan kontan, 1000
2.3.3 Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate)
TFR menunjukkan jumlah kelahiran hidup tiap 1000 wanita hingga akhir masa
reproduksinya, dengan catatan: tidak ada seorang wanita yang meninggal sebelum mengakhiri
masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode tertentu.
Kelebihan TFR dapat dijadikan ukuran kelahiran seorang wanita selama masa reproduksinya
(15-44 tahun) dan telah memperhitungkan masa subur tiap kelompok umur. Dalam praktiknya,
TFR dihitung dengan cara menjumlahkan ASFR. Jika umur tersebut berjenjang 5 tahun, maka
rumusnya
2.4 Mortalitas
2.4.1 Angka Kematian Kasar (CDR)
CDR didefinisikan sebagai jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Angka kematian untuk 1000 orang.
D
CDR= Xk
P
Keterangan :
D = Jumlah Kematian pada tahun x
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
K = Konstanta, 1000
2.4.2 Angka Kematian Menurut Umur (Age Spesific Death Rate)
ASDR adalah jumlah kematian pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk
kelompok umur tersebut pada tahun tertentu. Angka kematian untuk 1000 orang.
Di
ASDR= Xk
Pi
Keterangan :
Di = Jumlah kematian orang berumur i pada tahun x
Pi = jumlah penduduk berumur i pada pertengahan tahun x
K = Konstan, 1000
2.5 Struktur Penduduk
2.5.1 Sex Ratio
Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin) adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan
jumlah penduduk perempuan, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100
penduduk perempuan. Data mengenai rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan
perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan
perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil, juga guna merancang
pengembangan pendidikan berwawasan gender harus memperhitungkan kedua jenis kelamin
dengan mengetahui berapa banyaknya laki-laki dan perempuan dalam umur tertentu.
PL
SR= X 100
PW
Keterangan :
Sex ratio dinyatakan dalam bentuk angka bulat. Jika angka sex ratio sama dengan 100, berarti
jumlah penduduk laki – laki sama dengan jumlah penduduk perempuan. Apabila angka sex ratio
lebih dari 100 berarti jumlah penduduk laki – laki lebih banyak dari jumlah penduduk
perempuan, dan sebaliknya apabila angka sex ratio kurang dari 100 berarti jumlah penduduk
laki-laki lebih sedikit dari jumlah penduduk perempuan.
Keterangan :
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa piramida penduduk Kota Depok pada
2020 memiliki bentuk piramida penduduk dewasa atau piramida stasioner. Piramida ini memiliki
jumlah penduduk tiap kelompok umur hamper sama, dan mengecil pada kelompok usia tua dan
dapat mengindikasikan tingkat kelahiran yang terbilang rendah. Kelompok usia dengan total
jumlah penduduk terbanyak adalah kelompok usia 30-34 yang berjumlah 176.660, sedangkan
kelompok usia dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah kelompok usia diatas 75 yaitu
sebesar 22.906 jiwa.
Piramida Penduduk Tahun 2021
70 - 74
60 - 64
50 - 54
40 - 44
30 - 34
20 - 24
10 - 14
0-4
-100000 -80000 -60000 -40000 -20000 0 20000 40000 60000 80000 100000
Perempuan Laki-laki
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa piramida penduduk Kota Depok pada
2020 memiliki bentuk piramida penduduk dewasa atau piramida stasioner. Piramida ini memiliki
jumlah penduduk tiap kelompok umur hamper sama, dan mengecil pada kelompok usia tua dan
dapat mengindikasikan tingkat kelahiran yang terbilang rendah. Kelompok usia dengan total
jumlah penduduk terbanyak adalah kelompok usia 30-34 yang berjumlah 176.660, sedangkan
kelompok usia dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah kelompok usia diatas 75 yaitu
sebesar 22.906 jiwa.
P1
% penduduk = x 100 %
P
Keterangan :
P = Total penduduk
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Distribusi Penduduk Kota Depok Tahun 2017-2021
Kecamatan 2017 2018 2019
Jumlah Distribus Jumlah Distribusi Jumlah Distribusi
penduduk i penduduk penduduk penduduk pendudul
pendudu
k
Sawangan 159.613 7,8% 165.631 7,13% 150.935 8,08%
Bojongsari 128.894 5,72% 133.682 5,73% 177.353
9,49%
Pancoran 273.447 12,2% 282.167 12,10% 232.418
Mas 12,44%
Cipayung 165.361 7,35% 171.457 7,35% 150.156 8,03%
Sukmajaya 302.719 13,47% 311.379 13,36% 248.015
13,27%
Cilodong 161.866 7,20% 167.565 7,19% 150.309 8,04%
Cimanggis 313.987 13,93% 324.343 13,91% 234.134
12,53%
Tapos 280.121 12,45% 289.809 12,43% 242.562
12,98%
Beji 215.215 9,59% 222.372 9,54% 155.546 8,32%
Limo 113.684 5,06% 117.890 5,05% 90.976
4,8%
Cinere 139.606 6,17% 144.038 6,18% 85.330 4,56%
Kecamatan 2020 2021
Jumlah Distribus Jumlah Distribusi
penduduk i penduduk penduduk
pendudu
k
Sawangan 178.900 8,69% 184.900 8,86%
Bojongsari 135.700 139.340
6,59% 6,67%
Pancoran 245.000 247.850
Mas 11,91% 11,88%
Cipayung 171.600 176.000
8,34% 8,43%
Sukmajaya 252.500 12,27% 253.810 12,16%
Cilodong 168.200 172.550
8,17% 8,27%
Cimanggis 252.000 12,25% 252.250 12,09%
Tapos 263.400 267.630
12,80% 12,83%
Beji 171.700 171.780
8,34% 8,23%
Limo 115.700 118.470
5,62% 5,67%
Cinere 101.700 4,94% 101.350 4,85%
Distribusi Penduduk 2020
14.00% 11.91% 12.27% 12.25% 12.80%
12.00%
10.00% 8.69% 8.34% 8.17% 8.34%
Presentase Distribusi 8.00% 6.59%
5.62% 4.94%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
n i as a g is s ji re
ga ar ng ay on gg po Be
o
an gs M a yu aj d n Ta Lim i ne
on n p km lo a C
w j ra Ci Ci m
Sa Bo nco Su Ci
Pa
Kecamatan
500
447 454
450 439 438
413
400
350
AJumlah Sarana (unit)
300
245 251
250 234
205 212
200
150 142 142 131 144 131 144
150 126 128 129
100 73 73 73 73 72
63 63 66 69 68
50 25 28
28 28 29
0
2017 2018 2019 2020 2021
30
27
26
25 24 24
23 23 23
2323 22 22
22 21 22 21 21
20 21 20 21
Rasio Murid Per Guru
20 19 20
19 18
18 17 18 18
15 13
12 13 13 12 13
10
8
0
2017 2018 2019 2020 2021
Gambar 3.2 Diagram Rasio Murid per Guru Kota Depok Tahun 2017-2021
Diagram diatas menunjukan bahwa jenjang SD memiliki rasio murid perguru tertinggi diantara
jenjang Pendidikan lainnya. Pada tahun 2018 rasio semua murid jenjang Pendidikan per guru
sebesar
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang masih
bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa memandang usia), dengan jumlah penduduk
yang memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan yang sama.
Menurut organisasi Kesehatan dunia (WHO) Kesehatan adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial kesejahteraan yang bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Kesehatan merupakan hal yang sangat diinginkan bahkan dibutuhkan oleh makhluk hidup begitu
pula manusia.. oleh karena itu, Kesehatan adalah dasar dari peningkatan kualitas dan kuantitas
hidup dalam bermasyarakat. Sama hal nya dengan Kota Depok yang memiliki beberapa sumber
daya pada bidang Kesehatan untuk mendukung fasilitas Kesehatan untuk masyarakatnya.
Berdasarkan tabel di atas, sarana Kesehatan di Kota Depok memenuhi standar minimal
sesuai dengan jenis Kesehatan nya. Terdapat diantaranya Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin,
puskesmas, puskesmas pembantu, poliklinik. Dengan adanya beberapa sarana fasilitas Kesehatan
artinya dapat menjamin kesehahteraan masyarakat di Kota Depok.
3.3 Ketenagakerjaan
BAB 4
Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari
komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan
(migrasi). Ketiga komponen tersebut akan menentukan jumlah dan struktur umur penduduk di
masa depan. Untuk menentukan masing-masing asumsi diperlukan data yang menggambarkan
tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap komponen, dan
hubungan antara satu komponen dengan yang lain, termasuk target yang diharapkan dicapai pada
masa mendatang. Proyeksi memiliki peranan yang penting bagi studi Perencanan Wilayah dan
Kota, yaitu untuk acuan dalam kegiatan perencanaan pembangunan. Hasil proyeksi digunakan
sebagai salah satu acuan untuk mendapatkan gambaran kondisi penduduk dimasa yang akan
datang.
1. Perencanaan pembangunan yang tujuannya menyiakan barang dan jasa sebagai tanggapan
terhadap perkembangan penduduk masa depan sesuai dengan hasil proyeksi penduduk.
2. Perencanaan dalam kaitannya dengan kebijakan pengendalian penduduk terutama dalam hal
mengarahkan kecenderungan fertilitas, mortalitas dan migrasi menuju tercapainnya sasaran
pembangunan tertentu.
FORMULA:
Metode Formula atau Perhitungan
Metode ini tergolong sangat mudah dan dilengkapi dengan rumus-rumus perhitungan secara
jelas.
Jenis Perkiraan Penduduk
1. Antar sensus (intercensal)
Data dari 2 sensus terakhir : Pertumbuhan linear (penduduk akan bertambah dengan
jumlah yang sama setiap tahummya)
m n−m
Rumus : Pm = P0 + (Pn – P0) atau : Pm = Pn + (Pn – P0)
n ȵ
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
P0 = Jumlah penduduk awal
Pm = Jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan
m = Selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n = Selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
Model Aritmatik
Model Geometrik
Angka pertumbuhan penduduk dianggap sama setiap tahun yang menggunakan dasar bunga
majemuk
Rumus : Pn = P0 (1+r)ȵ (pangkat n)
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
P0 = Jumlah penduduk awal
r= angka pertambahan penduduk (%)
n= waktu dalam tahun (periode proyeksi)
Model Eksponensial
Pertumbuhan penduduk yang terjadi secara terus menerus dengan angka pertumbuhan Konstan
Rumus : Pn = P0 × e rn
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
P0 = Jumlah penduduk awal
r= angka pertambahan penduduk (%)
n= waktu dalam tahun (periode proyeksi)
e= angka eksponensial atau bilangan pokok system logaritma natural