di Bandung”
BAB 1
PENDAHULUAN
Kota Bandung adalah kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus
menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan
merupakan kota terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Kota Bandung terletak diantara
107 0 Bujur Timur dan 6 0 55' Lintang Selatan. Lokasi Kota Bandung cukup strategis, dilihat dari
segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Kota Bandung terbagi menjadi 30 kecamatan
dengan luas wilayah kota Bandung pada tahun 2017 adalah 167,31 km2 (BPS Kota Bandung, 2018)
Jumlah penduduk Kota Bandung tahun 2017 berdasarkan proyeksi penduduk di tahun 2017
berjumlah 2.497.938 jiwa dengan laju pertumbuhan di tahun tersebut sebesar 0,29%. Jumlah
penduduk di Kota Bandung mengalami peningkatan sebesar 7.316 jiwa dari tahun 2016 (BPS Kota
Bandung , 2019)
Laju Pertumbuhan Penduduk per
Tahun Jumlah Penduduk
Tahun
Year Population Annual Population Growth
Rate (%)
(1) (2) (3)
2012 2 444 617 0,64
Gaya hidup tiap orang berbeda-beda, gaya hidup seseorang bisa berbeda karena
dipengaruhi oleh faktor yang berbeda pula. Oleh karena itu gaya hidup mahasiswa dapat berubah,
akan tetapi perubahan ini bukan disebabkan oleh berubahnya kebutuhan. Pada masa puber, bukan
lagi orang tua yang menjadi model, melainkan orang - orang yang umurnya sama yang menjadi
model utama (Fudyartanta, 2012). Hal ini menyebabkan gaya hidup di kalangan mahasiswa
berubah dengan mengimitasi perilaku atau gaya hidup sekelilingnya. Di era modernisasi seperti
sekarang mahasiswa tidak dapat menolak perubahan dan perkembangan, bagaimanapun juga
perubahan pada gaya hidup itu merupakan pilihan untuk menseleksi dan memilih apa yang menjadi
pilihan utama. Perubahan infromasi juga merupakan faktor berubahnya gaya hidup dikalangan
mahasiswa, mulai dari pakaian, bergaul dan kegiatan lainnya. Di kehidupan mahasiswa zaman
sekarang banyak yang bertentangan dengan dengan dirinya mulai dari gaya hidup yang tidak sesuai
dengan etika dan pendidikan dan juga bertentangan dengan ekonomi keluarga. Seiring
berkembangnya zaman, banyak calon calon mahasiswa yang dari luar kota bahkan dari daerah
desa ingin melanjutkan proses belajar di perguruan tinggi yang ada di kota. Hal ini menyebabkan
perubahan gaya hidup yang tidak sesuai dengan etika dan pendidikan awal yang dibawa oleh calon
mahasiswa dari daerah asal, yang awal mulanya sopan, santun, dan tidak memiliki perilaku
konsumtif, namun berbeda setelah melakukan proses belajar di perguruan tinggi di kota yang tidak
sesuai gaya hidup dari daerah asal. Hal ini kebanyakan mahasiswa tetap memaksakan dirinya
untuk sebanding dengan orang-orang di sekitarnya yang mungkin mapan dalam ekonominya.
Tanpa mereka sadari, mereka telah masuk dalam pergaulan kota yang sangat mengedepankan
penampilan. Mereka yang datang dari daerah asal dan pelosok-pelosok desa atau kota, secara
otamatis mereka jauh pula dari pengawasan keluarga membuat mereka bebas mengaplikasikan
dirinya untuk masuk ke lingkungan seperti apa, tanpa berfikir panjang dampak yang akan terjadi
selanjutnya.
Di kehidupan kampus seperti sekarang tidak seperti kehidupan kampus yang seharusnya
menimba ilmu, bertukar pikiran, bersosialisasi dan sebagainya, tapi hal ini tidak sesuai dengan
fakta yang ada, fakta yang terlihat bahwa kehidupan kampus sering dijadikan ajang pamer fashion
dan lifestyle bagi para mahasiswa. Hal ini mengakibatkan mahasiswa yang memiliki ekonomi
menengah dan mapan terpengaruh oleh kehidupan kota yang konsumtif akibat tuntutan pergaulan.
Dengan
Adapun berdasarkan hasil riset Priceza, terdapat lima kota besar yang menjadi sumber
utama kunjungan (traffic) ke berbagai took online di Indonesia yang dapat dilihat pada gambar 1.3
sebagai berikut :
45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Jakarta Surabaya Medan Bandung Makassar
2015 24.57% 12.36% 6.60% 3.09% 2.79%
2016 37.41% 17.42% 6.72% 6.73% 2.47%
2017 41.94% 20.09% 7.76% 7.72% 4.42%
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka pertanyaan
yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tingkat literasi keuangan mahasiswa di Kota Bandung ?
2. Bagaimana pengaruh gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa di
Kota Bandung ?
3. Bagaimana Literasi Keuangan berpengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa di
Kota Bandung ?
1.5 Tujuan Penelitian
Dari hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan penelitian ini memperoleh dua manfaat
dalam aspek praktis dan teoritis yang diantaranya sebagai berikut :
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) untuk memberdayakan mahasiswa dan mengembangkan kebijakan keuangan yang efektif
di masa depan sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan
serta meningkatkan tingkat literasi keuangan pada kalangan mahasiswa di Kota Bandung.
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi akademisi khususnya di bidang financial
behavior. Hal ini dapat dijadikan rujukan dan pengetahuan terkait variable dan mediasi yang
digunakan terhadap penelitian – penelitian sebelumnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Gaya Hidup
Literasi Keuangan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara ilmiah, rasional, empiris dan sistematis untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2018:1). Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut
Sugiyono (2018:15) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Hamidi (2005: 75-76) menyatakan bahwa unit analisis adalah satuan yang
diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial seperti
misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek penelitian. Unit yang dianalisis
dalam penelitian ini adalah individu karena data diambil dari setiap individu dan setiap
data yang diperoleh diberlakukan sebagai sumber data personal.
3.2.2 Skala
Pernyataan Skor
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (ST) 5
Sumber : Indrawati (2015:131)
Identifikasi Masalah
Membuat Kerangka
Pemikiran dan Perumusan
Hipotesis
Pengumpulan Data
Penjelasan :
a) Observasi Objek Penelitian : Tinjauan pada objek penelitian dengan maksud memahami
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan guna melanjutkan suatu
penelitian.
b) Studi Litertur : Serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian.
c) Identifikasi Masalah : Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari fenomena-
fenomena tertentu yang belum sesuai dengan harapan.
d) Menentukan Tujuan dan Variabel Penelitian : Penentuan tujuan merupakan hal yang
ingin disampaikan peneliti mengenai masalah yang akan diteliti. Variabel penelitian
adalah objek pengamatan dalam penelitian atau faktor yang berperan dalam penelitian
untuk dipelajari sehingga hasil dari informasi tersebut dapat ditarik kesimpulannya.
e) Membuat Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis : Kerangka pemikiran adalah
hubungan antar variabel yang diteliti guna menjadi acuan dasar dalam penelitian.
Perumusan hipotesis yang merupakan dugaan sementara terhadap permasalahan yang
sesuai dengan pertanyaan penelitian.
f) Menentukan Metode Penelitian : Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.
g) Pengumpulan Data : Proses pengumpulan dan pengukuran informasi mengenai variabel-
variabel yang diminati, dengan cara sistematis yang memungkinkan seseorang
menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan, menguji hipotesis, dan mengevaluasi
hasil.
h) Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian: Pengujian untuk menunjukkan
sejauh mana alat ukur yang digunakan mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
i) Pengolahan Data dan Analisis Data : Pengolahan data adalah tahapan untuk
menyederhanakan seluruh data yang terkumpul sehingga dapat dianalisis. Analisis
Data merupakan suatu proses atau upaya untuk mengolah data menjadi informasi baru
sehingga karakteristik data menjadi lebih mudah dipahami dan berguna untuk solusi
masalah, terutama yang terkait dengan penelitian.
j) Penarikan Kesimpulan dan Saran : Kesimpulan berisi tentang jawaban atas pertanyaan
penelitian secara ringkas, sedangkan Saran berisis tentang tanggapan dan masukan
pribadi peneliti terhadap penelitian-penelitian selanjutnya berdasarkan kesimpulan hasil
penelitian.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Adapun populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Mahasiswa yang berada di Kota Bandung. Populasi penelitian ini
mengacu pada jumlah Mahasiswa yang berada di Kota Bandung sebanyak 240.943 jiwa
(Forlap Dikti dan Bandung Dalam Angka, 2018).
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2017:137). Definisi lain menurut Indrawati (2015:164) mengemukakan bahwa
sampel merupakan anggotaanggota populasi yang terpilih untuk dilibatkan dalam penelitian,
baik untuk diamati, diberi perlakuan, maupun dimintai pendapat tentang yang sedang diteliti.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Non Probability
Sampling. Teknik Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2017:139). Hikmawati (2017: 66) menjelaskan bahwa Teknik Non
Probability Sampling tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan jumlah sampel dihitung menggunakan
rumus slovin, yaitu :
=
+
Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : 5% (Konstanta kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan keputusan
sampel yang masih ditolerir)
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
.
=
+ . ( . )
.
= = , ~
,
Berdasarkan perhitungan diatas, hasil yang didapat dari penggunaan rumus Slovin
adalah sebesar 399,33. Untuk memudahkan perhitungan selanjutnya, maka angka tersebut
dibulatkan menjadi 400. Dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel minimal pada penelitian ini
adalah berjumlah 400 responden.
Pada penelitian ini data didapatkan berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder. Menurut (Sugiyono, 2016 : 308) menjelaskan data primer dan
data sekunder sebagai berikut :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data kepada pengumpul
data. Pada penelitian ini sumber data primernya adalah hasil kuesioner yang telah
disebarkan kepada sampel penelitian yaitu mahasiswa yang berada di Kota Bandung.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Sumber data sekunder dilakukan peneliti terhadap sumber
pendukung untuk kepentingan penelitian yang sedang dijalaninya. Penelitian ini
menggunakan data sekunder seperti ensiklopedia, buku teks, buku pegangan, jurnal,
artikel, Forlap Dikti dan BPS Kota Bandung, berupa data jumlah mahasiswa dan
perguruan di Kota Bandung, dan ditentukan jumlah sampel mahasiswa yang berada
di Kota Bandung.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Azwar (2014) validitas adalah sejauh mana akurasi pada suatu tes/skala dalam
menjalankan fungsi pengukurannya. Menurut Neuman (2007) validitas ini membahas
pertanyaan tentang seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui peneltian yang sesuai
dengan konstruk yang digunakan oleh peneliti dalam memahaminya. Kriteria dalam
pengambilan keputusan dalam uji validatas adalah sebagai berikut :
Pada penelitian ini total responden yang diambil untuk uji validitas adalah sebanyak 30
responden dengan taraf signifikan 0,05 sehingga didepatkan R Tabel sebesar 0,361. Beriku hasil
uji validitas setelah dilakukan perhitungan.
Berdasarkan tabel 3.4 hasil uji validitas megenai gaya hidup, dapat diketahui bahwa
kedelapan pertanyaan memiliki r hitung lebih dari 0,361, hal ini pertanyaan – pertanyaan
tersebut valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
Berdasarkan tabel 3.5 hasil uji validitas megenai literasi keuangan, dapat diketahui
bahwa kedelapan pertanyaan memiliki r hitung lebih dari 0,361, hal ini pertanyaan – pertanyaan
tersebut valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
Berdasarkan tabel 3.6 hasil uji validitas megenai literasi keuangan, dapat diketahui
bahwa kedelapan pertanyaan memiliki r hitung lebih dari 0,361, hal ini pertanyaan – pertanyaan
tersebut valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau alat ukur yang mempunyai konsistensi
jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan dengan berulang. Reliabilitas
tes adalah tingkat keajegan atau konsistensi dalam suatu tes, yaitu sejauh mana suatu tes bisa
dipercaya dalam menghasilkan skor yang ajeg, relatif dan tak berubah meskipun dites dalam
situasi yang berbeda-beda (Sugiono, 2015). Menurut Sarwono (2008:189), kriteria suatu
instrumen dikatakan reliabel jika nilai Croanbach’s Alpha positif dan > 0,6.
Berikut hasil uji reliabilitas untuk ketiga variabel, yaitu; Gaya Hidup, Literasi
Keuangan dan Perilaku Konsumtif dengan membandingkan nilai Croanbach’s Alpha dan r tabel
sebesar 0,6.
Cronnbach’s
No Variabel N of items r tabel Keterangan
Alpha
1 Gaya Hidup 8 0,767 0,6 Valid
Literasi
2 22 0,785 0,6 Valid
Keuangan
Perilaku
3 5 0,753 0,6 Valid
Konsumtif
Sumber : Data Diolah, 2020
Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 3.7, dapat diketahui bahwa ketiga variabel memiliki
nilai Croanbach’s Alpha diatas 0.6, maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan dalam
ketiga variabel ini dianggap reliabel dan layak untuk dijadikan tolak ukur dalam penelitian
ini.
= × 100%
Dimana :
N = Jumlah skor ideal (skor tertinggi tiap pernyataan x jumlah responden x jumlah pertanyaan)
Dengan rumus diatas untuk pengukuran variable gaya hidup, literasi keuangan, dan
perilaku konsumtif terdapat jumlah responden sebanyak 400 orang dengan skala pengukuran
terbesar adalah lima, dan skala pengukuran terkecil adalah satu, sehingga diperoleh sebagai
berikut :
1. Uji Normalitas
Menurut Sujarweni (2015:120) uji normalitas adalah uji untuk
mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal atau tidak berdistribusi
normal sehingga dapat diketahui apakah data tersebut dipakai dalam statistik
parametrik atau statistik non parametrik. Menurut Indrawati (2015:189) uji
normalitas diperlukan karena hasil uji statistik (uji t dan uji F) akan
diinterpretasikan kedalam parameter dalam populasi. Karena data dalam populasi
memiliki distribusi normal, maka data dalam sampel harus memiliki distribusi
normal juga. Sehingga dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal, dan jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas atau tidak (Sujarweni, 2015:226).
Sujarweni (2015:226) menambahkan bahwa uji multikolinearitas merupakan
terdapatnya hubungan linier yang sempurna atau pasti antar beberapa atau semua
variabel yang independen dari model yang ada. Indrawati (2015:190) menjelaskan
bahwa untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas di dalam
model regresi berganda dapat dilihat dari Nilai Vairance Factor (VIF) dan Nilai
Toleransi.
= + 1 + 2 +
PK = Perilaku Konsumtif
GH = Gaya Hidup
LK = Literasi Keuangan
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien
e = error
3.7.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan pembuktian atas dugaan sementara yang diajukan
dalam penelitian yang biasanya disajikan pada bab 2 dengan menggunakan formula rumus
statistik (Widodo, 2017:116). Hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian berkaitan
erat dengan rumusan masalah yang diajukan (Sugiyono, 2015).
1. Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen (Priyatno, 2008 : 50). Pengujian dilakukan dengan
membandingkan thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada
masing-masing thitung. Pengambilan keputusannya adalah
sebagai berikut :
a) Apabila thitung > ttabel, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
b) Apabila thitung < ttabel, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2. Uji f
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
simultan atau bersamasama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2008 : 51).
Pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau dengan
melihat kolom signifikansi pada masing-masing Fhitung. Pengambilan keputusannya
adalah sebagai berikut :
a) Apabila Fhitung > Ftabel, maka variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel
dependen.
b) Apabila Fhitung < Ftabel, maka variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap
variabel dependen.
3.7.6 Koefisien Determinasi (R2)
Uji determinasi atau R square digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Priyatno (2008 : 79),
analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh variabel independen (X 1, X2 ..) secara serentak terhadap variabel
dependen. Beriku persamaan untuk koefisien determinasi :
= × 100%
Dimana :
Kd = Koefisien Determinasi