Disusun oleh :
Kelompok 2 / XI - MIPA 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diah Ardiani
Irma Fitriasari
Jiilan Nisriina F.
M. Chamdan H.
Peres Prasetya
Zulfa Andriansyah
(11)
(15)
(17)
(24)
(28)
(38)
SMA 1 KUDUS
Tahun Pelajaran 2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis dan
VOC.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : kedua orang tua kami
yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah
semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas sekolah. Dalam penyusunan
makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik
penulisan maupun tata bahasa selalu ada yang kurang.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
1. Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di bawah
pimpinan Kakiali, Kapten Hitu.
2. Pada tahun 1646 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di bawah
pimpinan Telukabesi
3. Pada tahun 1650 muncul perlawanan di Ambon yang dipimpin oleh Saidi.
4. Pada akhir abad ke-18, muncul lagi perlawanan rakyat Maluku di bawah
pimpinan Sultan Jamaluddin
5. Tahun 1780 pasukan Patra Alammenyerang dan mengepung tempat kediaman Sultan
Nuku, namun Sultan Nuku berhasil meloloskan diri dan menyingkir ke Halmahera
6. Menjelang akhir abad ke-18 (1797) muncullah perlawanan besar rakyat Maluku di
bawah pimpinan Sultan Nukudari Tidore
7. Perlawanan Pattimura(1817). Perlawanan Pattimura terjadi di Saparua, yaitu sebuah
kota kecil di dekat pulau Ambon.
penjara Duurstede. Residen Van den Berg tewas tertembak dan benteng berhasil dikuasai oleh
rakyat Maluku.
Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda dikerahkan secara besar-besaran, Belanda
berhasil menangkap Pattimura dan kawan-kawan dan pada tanggal 16 Nopember 1817
Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan rakyat Maluku.
dengan cara yang mengenaskan di benteng Duurstede. Hingga akhirnya, perlawanan rakyat
Maluku pecah lagi dan perlawanan tersebut dipimpin oleh Sultan Baabullah. Dalam melawan
bangsa Portugis tersebut, Sultan Baabulah mengerahkan segala kekuatannya , termasuk
tentaranya untuk mengepung benteng Portugis.
Hingga pada akhirnya, Portugis menyerah dan telah dipaksa oleh Sultan Baabulah dan
rakyat Maluku untuk meninggalkan Ternate pada tahun 1575. Setelah, bangsa Portugis
tersebut telah meninggalkan (terusir) dari Maluku , khususnya kerajaan Ternate , Portugis
kemudian melanjutkan aksinya lagi ke lain wilayah yaitu Ambon. Namun di wilayah tersebut,
Bangsa Portugiis dikalahkan lagi oleh saingannya, yaitu Belanda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewan, Dzaky. 2014. Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis.
http//dewanku02.blogspot.co.id/2014/02/perlawanan-rakyat-maluku-terhadap.html?m=1
2. Lau, Tzaz. 2013. Perlawanan Rakyat Maluku melawan VOC .
ufaa26.blogspot.co.id/2013/10/materi-ips-kelas-8-perlawanan-rakyat.html?m=1