Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIOGRAFI PAHLAWAN KALIMANTAN SELATAN


“PANGERAN ANTASARI”

GURU MATA PELAJARAN


Dra. Radianingsih

DISUSUN OLEH
Ikhtiara Fakhrunisa

SMA NEGERI 1 BANJARBARU


XI MIPA 5
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji-puji dan syukur saya panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah saya memuji
dan hanya kepada-Nya lah saya memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam saya
haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Dengan pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah berjudul “Biografi Pahlawan
Kalimantan Selatan Pangeran Antasari”. Pada isi makalah akan diuraikan biografi Pangeran
Antasari guna menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang mata pelajaran
yang saya jalani.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia. Saya
menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat
dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Banjarbaru, 19 Januari 2021

Ikhtiara Fakhrunisa

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 4
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN ............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
2.1 RIWAYAT HIDUP PANGERAN ANTASARI ............................................................. 5
2.2 LATAR BELAKANG TOKOH DALAM PERJUANGAN ........................................... 5
2.3 PERAN TOKOH DALAM PERJUANGAN................................................................... 6
2.4 AKHIR PERJUANGAN TOKOH ................................................................................... 6
2.5 PENGHARGAAN TOKOH ............................................................................................ 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................ 8
3.2 KRITIK DAN SARAN ................................................................................................ 8
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................................. 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak kedatangan bangsa asing ke Indonesia terdapat berbagai perlawanan bersenjata


terhadap penjajah. Pada awal kedatangannya, tujuan bangsa asing ke Indonesia adalah untuk
melakukan perdagangan yang kemudian berubah menjadi monopoli perdagangan dengan
mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya, hingga kemudian melakukan penjajahan. Di
samping itu, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama yang mereka peluk. Seperti
yang kita ketahui, bentuk-bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah dilakukan
di berbagai daearah di Indonesia, salah satunya di Kalimantan Selatan. Perang Banjar,
merupakan bentuk perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang di Kalimantan Selatan.
Perang Banjar adalah salah satu rangkaian perlawanan bangsa Indonesia dalam melawan
penjajahan.
Belanda datang ke Banjarmasin pada awal abad ke-17. Alasan kedatangan bangsa
Belanda tersebut karena daerah ini banyak menghasilkan lada dan batubara. Sejak saat itu
terjadi hubungan dagang antara orang Banjar dengan orang Belanda. Pada perkembangan
selanjutnya, Belanda memonopoli perdagangan lada, bahkan ingin menguasai wilayah
kerajaan Banjar dengan politik devide et impera1.
Dalam makalah ini, saya akan mengulik cerita dan sejarah tentang Pangeran Antasari
yang diambil dari sumber internet. Pangeran Antasari merupakan salah satu tokoh yang
sangat berpengaruh di Banua karena telah memegang peran penting dalam perjuangan perang
Banjar. Karena itu sangat penting bagi saya dan para pembaca untuk mengetahui kiprah besar
yang telah dilakukan oleh Pangeran Antasari.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa latar belakang Pangeran Antasari melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda?
2. Apa bentuk perlawanan serta peran Pangeran Antasari dalam melawan kolonial Belanda?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui latar belakang Pangeran Antasari melakukan perlawanan terhadap


kolonial Belanda.
2. Untuk mengetahui bentuk perlawanan Pangeran Antasari dalam menantang kekuasaan
kolonial Belanda.

1
Divide et impera adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan
menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih
mudah ditaklukkan, lihat : divide et impera. https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_pecah_belah (diakses 19
Januari 2021 pukul 17.45)

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RIWAYAT HIDUP PANGERAN ANTASARI

Pangeran Antasari lahir di Kayu Tangi, Banjar,


Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, 1797 atau 1809
dan meninggal di Bayan Begok, Kabupaten Barito Utara,
Provinsi Kalimantan Tengah, 11 Oktober 1862 pada umur 53
tahun. Ia adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Sebagai
seorang pangeran, ia merasa prihatin menyaksikan kesultanan
Banjar yang ricuh karena campur tangan Belanda pada
kesultanan semakin besar. Gerakan-gerakan rakyat timbul di
pedalaman Banjar. Pangeran Antasari diutus menyelidiki
gerakan-gerakan rakyat yang sedang bergolak.
Semasa muda nama beliau adalah Gusti Inu Kartapati. Ayah Pangeran Antasari adalah
Pangeran Masohut (Mas’ud) bin Pangeran Amir bin Sultan Muhammad Aminullah. Ibunya
Gusti Hadijah binti Sultan Sulaiman. Pangeran Antasari mempunyai adik perempuan yang
bernama Ratu Antasari/Ratu Sultan yang menikah dengan Sultan Muda Abdurrahman tetapi
meninggal lebih dulu sebelum memberi keturunan. Pangeran Antasari tidak hanya dianggap
sebagai pemimpin Suku Banjar, beliau juga merupakan pemimpin Suku Ngaju, Maanyan,
Siang, Sihong, Kutai, Pasir, Murung, Bakumpai dan beberapa suku lainya yang berdiam di
kawasan dan pedalaman atau sepanjang Sungai Barito.
Pada 14 Maret 1862, beliau dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di
Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin
Khalifatul Mukminin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur) penguasa
wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang
Pati Jaya Raja.
Ia meninggal karena penyakit paru-paru dan cacar di pedalaman sungai Barito,
Kalimantan Tengah. Kerangkanya dipindahkan ke Banjarmasin dan dimakamkan kembali di
Taman Makam Perang Banjar Banjarmasin Utara, Banjarmasin. Perjuangan beliau
dilanjutkan oleh puteranya Sultan Muhammad Seman dan mangkubumi Panembahan Muda
(Pangeran Muhammad Said) serta cucunya Pangeran Perbatasari (Sultan Muda) dan Ratu
Zaleha.

2.2 LATAR BELAKANG TOKOH DALAM PERJUANGAN

Setelah Sultan Hidayatullah ditipu belanda dengan terlebih dahulu menyandera Ratu
Siti (Ibunda Pangeran Hidayatullah) dan kemudian diasingkan ke Cianjur, maka perjuangan
rakyat Banjar dilanjutkan pula oleh Pangeran Antasari. Sebagai salah satu pemimpin rakyat
yang penuh dedikasi maupun sebagai sepupu dari pewaris kesultanan Banjar. Untuk
mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan umat Islam tertinggi di Banjar

5
bagian utara (Muara Teweh dan sekitarnya), maka pada tanggal 14 Maret 1862, bertepatan
dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah, dimulai dengan seruan:

“HIDUP UNTUK ALLAH DAN MATI UNTUK ALLAH!”

Seluruh rakyat, pejuang-pejuang, para alim ulama dan bangsawan-bangsawan Banjar;


dengan suara bulat mengangkat Pangeran Antasari menjadi “Panembahan Amiruddin
Khalifatul Mukminin”, yaitu pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemuka agama
tertinggi.
Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk berhenti berjuang, ia harus
menerima kedudukan yang dipercayakan oleh Pangeran Hidayatullah kepadanya dan
bertekad melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya kepada Allah dan
rakyat.

2.3 PERAN TOKOH DALAM PERJUANGAN

Lanting Kotamara semacam panser terapung di sungai Barito dalam pertempuran


dengan Kapal Celebes dekat pulau Kanamit, Barito Utara. Perang Banjar pecah saat Pangeran
Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron
tanggal 25 April 1859. Selanjutnya peperangan demi peperangan dipkomandoi Pangeran
antasari di seluruh wilayah Kerajaan Banjar. Dengan dibantu para panglima dan pengikutnya
yang setia, Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam
Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito sampai ke Puruk Cahu.
Pertempuran yang berkecamuk makin sengit antara pasukan Khalifatul Mukminin
dengan pasukan Belanda, berlangsung terus di berbagai medan. Pasukan Belanda yang
ditopang oleh bala bantuan dari Batavia dan persenjataan modern, akhirnya berhasil
mendesak terus pasukan Khalifah. Dan akhirnya Khalifah memindahkan pusat benteng
pertahanannya di Muara Teweh. Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk
menyerah, namun beliau tetap pada pendirinnya. Ini tergambar pada suratnya yang ditujukan
untuk Letnan Kolonel Gustave Verspijck di Banjarmasin tertanggal 20 Juli 1861.

“...dengan tegas kami terangkan kepada tuan: Kami tidak setuju terhadap usul minta
ampun dan kami berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaan)...”

Dalam peperangan, Belanda pernah menawarkan hadiah kepada siapa pun yang
mampu menangkap dan membunuh Pangeran Antasari dengan imbalan 10.000 gulden.
Namun sampai perang selesai tidak seorangpun mau menerima tawaran ini.

2.4 AKHIR PERJUANGAN TOKOH

Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat,


Pangeran Antasari kemudian wafat di tengah-tengah
pasukannya tanpa pernah menyerah, tertangkap,

Makam Pahlawan Pangeran Antasari


apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung
Bayan Begok, Sampirang, dalam usia lebih kurang 75 tahun. Menjelang wafatnya, dia
terkena sakit paru-paru dan cacar yang dideritanya setelah terjadinya pertempuran di bawah
kaki Bukit Bagantung, Tundakan. Perjuangannya dilanjutkan oleh puteranya yang
bernama Muhammad Seman.
Setelah terkubur selama lebih kurang 91 tahun di daerah hulu sungai Barito, atas
keinginan Banjar dan persetujuan keluarga, pada tanggal 11 November 1958 dilakukan
pengangkatan kerangka Pangeran Antasari. Yang masih utuh adalah tulang tengkorak,
tempurung lutut dan beberapa helai rambut. Kemudian kerangka ini dimakamkan
kembali Taman Makam Perang Banjar, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin.
2.5 PENGHARGAAN TOKOH

Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan


Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No. 06/TK/1968 di
Jakarta, tertanggal 27 Maret 1968. Nama Antasari diabadikan pada Korem 101/Antasari dan
julukan untuk Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari.
Kemudian untuk lebih mengenalkan Pangeran Antasari kepada
masyarakat nasional, Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI)
telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran
Antasari dalam uang kertas nominal Rp 2.000. Uang Kertas Dua Ribu Rupiah

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pangeran Antasari merupakan salah satu pejuang Kalimantan Selatan yang


memberikan usaha dan pemikirannya dalam jalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia
ini. Pangeran Antasari telah menjadi suri tauladan dan inspirasi bagi para pemuda-pemuda
Kalimantan Selatan bahkan seluruh Indonesia dalam berkontribusi besar dalam geraknya
bangsa yang besar ini.
Sedikitnya informasi yang didapatkan tentang Pangeran Antasari menjadi satu
peringatan kepada kita bahwasanya diperlukan usaha yang besar dalam meneliti dan mencari
riwayat sejarah daripada seseorang pahlawan dan karena itu sangat harus diperhatikan untuk
pemuda-pemuda pada masa depan nanti untuk memperhatikan pahlawan-pahlawan yang
terdahulunya agar bisa membudidayakan nilai keluhuran dan nasionalisme untuk seluruh
bangsa Indonesia.

3.2 KRITIK DAN SARAN

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.

8
DAFTAR RUJUKAN

Wink. September 2011. Biografi Pangeran Antasari. https://www.biografiku.com/biografi-


pangeran-antasari/. (diakses pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 18.01 WITA)

Wikipedia. Oktober 2004. Pangeran Antasari. https://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_


Antasari. (diakses pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 18.12 WITA)

Dinayanti, Eka. Juli 2020. Makam Pahlawan Pangeran Antasari di Banjarmasin.


https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/07/10/kalselpedia-makam-pahlawan-pangeran-
antasari-di-banjarmasin. (diakses pada tanggal 19 Januari 2021 pukul 18.24 WITA)

Wikipedia. Desember 2011. Rp2000. https://id.wikipedia.org/wiki/Rp2.000. (diakses pada


tanggal 19 Januari 2021 pukul 18.29 WITA)

Anda mungkin juga menyukai