Anda di halaman 1dari 15

PERLAWANAN PANGERAN ANTASARI

1862

Nama : Nathan Maheswara


Kelas : X1 IPA 3

SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI


KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayatnya sehingga kita masih
dalam keadaan sehat, selamat dan sentosa dan khususnya saya
yang bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini tentunya memiliki tujuan utama dari saya sebagai


penulis untuk menjelaskan atau memaparkan point point dari
topik pembahasan ini dengan rinci secara detail yang saya
rangkum di dalam makalah ini, dan di rangkum sesuai dengan
pengetahuan yang saya peroleh baik dari buku maupun
sumber sumber yang lain.

Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita, bila ada


kesalahan penulisan atau kata-kata di dalam makalah ini saya
sebagai penulis memohon maaf sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................i


Daftar isi ..............................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ..............................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................

BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Riwayat Pangeran Antasari .........................................
2.2 Sejarah kolonial Belanda ..............................................
2.3 Masa perlawanan Pangeran Antasari .........................

BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................
3.2 Saran ...........................................................................
3.3 Daftar pustaka .............................................................

Lampiran ............................................................................iiii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangeran Antasari lahir di Kayu Tangi, Kesultanan


Banjar,dia dalah seorang Pahlawan Nasional
Indonesia, dia adalah Sultan Banjar Pada 14 Maret
1862, dia dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan
tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan
menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul
Mukminin para kepala suku Dayak dan adipati
(gubernur) penguasa wilayah Dusun Atas.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana sejarah terjadinya kolonial Belanda ?


B. Apa faktor penyebab terjadinya masa kolonial Belanda ?
C. Bagaimana masa perlawanan pangeran Antasari ?

1.1 Tujuan Penulis

Tujuan dari di buat nya makalah ini kurang lebih di


peruntukan untuk kita mengetahui siapa itu pangeran
Antasari dan bagaimana masa saat perlawanan pangeran
Antasari terhadap kolonial belanda dan juga pastinya kita
akan membahas sejarah kolonial Belanda
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Riwayat Pangeran Antasari

Pangeran Antasari merupakan seorang Pahlawan Nasional


Indonesia. Pangeran Antasari adalah putra dari pasangan
Gusti Hadijah binti Sultan Sulaiman dan Pangeran Mas’ud
bin Pangeran Amir yang lahir pada tahun 1797 atau 1809
di Kayu Tangi, Banjar, Kabupaten Banjar. Pangeran
Antasari meninggal dunia pada 11 Oktober 1862 (53
Tahun) di Bayan Begok, Kabupaten Barito Utara,
Kalimantan Tengah.
Pada 14 Maret 1862, didepan kepala suku dayak dan
Adipati penguasa wilayah dusun atas, Kapuas dan
Kahayan yakni Tumenggung Surapati Tumenggung Yang
Pati Jaya Raja, Pangeran Antasari ditunjuk sebagai
pimpinan tertinggi Kesultanan Banjar atau menjadi Sultan
Banjar dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul
Mukminin.
Pada tanggal 23 Maret 1968, berdasarkan SK No.
06/TK/1968 oleh pemerintah Republik Indonesia, Pangeran
Antasari diberi gelar Pahlawan Nasional dan
Kemerdekaan.
2.2 Sejarah kolonial Belanda

Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama


350 tahun atau 3,5 abad lamanya. Pada tahun 1596,
bangsa Belanda pertama kali mendarat di wilayah
Banten, Indonesia, di bawah kepemimpinan Cornelis de
Houtman.
Tujuan Belanda datang yakni untuk berdagang dan
mendapatkan rempah-rempah dengan harga murah. Namun,
kedatangan belanda ini tidak diterima oleh penduduk
Banten karena tindakannya buruk dan s ering menimbulkan
keributan. Saat itu, Bangsa Belanda pun kembali ke
Negaranya.
Sejak saat itu, bangsa Belanda lainnya kembali
berdatangan ke Indonesia. Tak Cuma di Banten, mereka
pun berhasil mendapatkan rempah-rempah di Maluku pada
tahun 1599. Di tahun itu, Maluku masih dikuasai Portugis.
Untuk mendapatkan tujuannya, Belanda pun mendirikan
benteng pertahanan yang disebut Benteng Afar. Di saat
yang sama, kapal-kapal dagang bangsa Belanda mulai
memperkuat diri dengan mendirikan Verenigde Oost-
Indische Compagnie (VOC), yakni Kongsi Dagang.
Sejak VOC didirikan, Belanda melakukan monopoli
perdagangan di pelabuhan-pelabuhan dan pusat
perdagangan di indonesia.
Tahun 1619, Belanda berhasil menguasai Batavia (kini
menjadi Jakarta). Dalam beberapa tahun, Batavia
berkembang cukup pesat karena menjadi pusat VOC.
Sayangnya, monopoli perdagangan dan sikap bangsa
Belanda ini hanya membuat kerugian pada rakyat
Indonesia. Untuk melawan penjajahan ini, rakyat Indonesia
berusaha melakukan perlawanan untuk mengusir Belanda
dari daerah masing-masing.
Akibar revolusi Prancis tahun 1789, kekuasaan VOC
berubah dari pemerintah ke kolonial Belanda. Setahun
kemudian, VOC bubar karena gelombang revolusi ini
serta agresi Inggris ke Indonesia.
Tahun 1808, Herman Willem Daendels, seorang politikus
Belanda, diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia
Belanda. Di bawah kepemimpinanya, dia membagi Pulau
Jawa menjadi sembilan daerah dan menerapkan sistem
perbudakan dan kerja paksa yang disebut rodi.
Sejak pemerintahan Deandels, banyak rakyat yang
menderita, kelaparan, bahkan meninggal dunia. Tindakan
Deandels ini mendapat kecaman dari bangsa indonesia
dan Belanda. Ia pun digantikan oleh Gubernur Jenderal
Jansens tahun 1811.
Jansens berusaha memulihkan keadaan pertahanan yang
belum stabil. Belum selesai bekerja, Jansens harus
menyerah pada inggris yang berhasil menguasai
Indonesia.
2.3 Masa perlawanan Pangeran Antasari

Perang Banjar tercatat dalam sejarah Indonesia sebagai


gerakan perjuangan terhadap penjajah Belanda yang
berlangsung antara tahun 1859-1905. Pangeran Antasari
muncul sebagai salah satu tokoh utama dalam perang di
tanah Borneo ini.
Disebut juga Perang Banjar-Barito, peperangan ini terjadi
di wilayah Kesultanan Banjar yang dulu memiliki area
kekuasaan meliputi Kalimantan Selatan dan sebagian
Kalimantan Tengah.
Perang Banjar memunculkan sejumlah tokoh seperti
Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari dari
Kesultanan Banjar, serta Aling (Panembahan Muning)
yang merupakan tokoh perjuangan dari pedalaman Borneo.
Pada 1817 Sultan Sulaiman al- Mutamidullah (1801-1825)
selaku pemimpin Kesultanan Banjar meneken perjanjian
dengan Belanda.
Isi perjanjian tersebut adalah penyerahan wilayah
Kesultanan Banjar yaitu Dayak, Sintang, Bakumpai,
Tanah Laut , Mundawai, Kotawaringin, Lawai, Jalai,
Pigatan, Pasir Kutai, dan Beran kepada Belanda.
Tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam Al-Watsiq Billah
(1825-1857), penerus Sultan Sulaiman, juga melakukan
perjanjian dengan Belanda dengan menyisakan wilayah
Kesultanan Banjar yaitu Hulu Sungai, Martapura, dan
Banjarmasin.
Awal mulanya terjadi perang Banjar karena Residen E.F.
Graaf von Bentheim Teklenburg atas nama Belanda secara
sepihak menobatkan Pangeran Tamjidallah II sebagai
Sultan Banjar di Martapura pada 3 November 1857.
Pangeran Tamjidillah II merupakan anak dari istri selir
tertua mendiang Sultan Adam. Pengangkatan secara
sepihak ini menimbulkan protes dari istana. Yang
dianggap paling berhak menjadi sultan adalah Pangeran
Hidayatullah II.
Gerakan protesc terhadap penobatan Sultan Tamjidillah II
bermunculan. Dari pedalaman Kalimantan, gerakan kini
dipelopori oleh Panembahan Muning atau Aling.
Aling mendapat firasat bahwa yang berhak mengampu
takhta Kesultanan Banjar adalah Pangeran Antasari,
sepupu Pangeran Hidayatullah II. Pangeran Antasari
adalah keturunan dari Sultan Muhammadillah, penguasa
Kesultanan Banjar periode 1759-1761. Pangeran Antasari
datang ke Kembayau atas undangan Aling. Selain
mendapat dukungan dari Aling dan pengikutnya, Pangeran
Antasari juga memperoleh sokongan dari banyak pihak.
Jalannya perang Banjar pada 25 April 1859, pasukan
Pangeran Antasari menyerang kawasan tambang batu bara
di wilayah Pengaron, dilanjutkan dengan serbuan orang-
orang Muning di bawah komando Panembahan Aling dan
puteranya, Sultan Kuning
Pasukan Muning berhasil membakar kawasan tambang dan
pemukiman Belanda. Mereka juga melakukan penyerangan
di perkebunan milik Belanda di Gunung Jabok, Kalangan,
dan Bangkal.
Rangkaian kejadian inilah yang menjadi pemicu
meletusnya Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran
Hidayatullah II dan Pangeran Antasari.
Strategi yang diterapkan adalah perang gerilya. Pangeran
Hidayatullah II dan Pangeran Antasari mendirikan
pemerintahan di pedalaman dengan dukungan dari orang-
orang Banjar dan Dayak
Pangeran Antasari berhasil menyatukan Banjar dan Dayak
dengan spirit perlawanan terhadap penjajahan
Akibat peperangan ini, pemerintahan Kesultanan Banjar
menjadi semakin kacau. Belanda terpaksa meminta Sultan
Tamjidillah II untuk meletakkan takhtanya.
Pada 25 Juni 1859, secara resmi Sultan Tamjidillah II
mengundurkan diri dan menyerahkan singgasana
Kesultanan Banjar kepada Belanda. Belanda kemudian
mengasingkan Tamjidallah II ke Bogor.
Belanda murka dan mengumumkan penghapusan
Kesultanan Banjar pada 11 Juni 1860.
Pangeran Hidayatullah II yang dibantu oleh pengikut
setianya, Demang Lehman, terus melancarkan perlawanan
secara gerilya. Begitu pula dengan Pangeran Antasari.
Belanda mengerahkan seluruh pasukannya untuk
memadamkan perlawanan tersebut. Hingga akhirnya,
Pangeran Hidayatullah II terdesak dan ditangkap Belanda
pada 28 februari 1862.
Pangeran Hidayatullah II bersama anggota keluarganya
kemudian diasingkan oleh Belanda ke Cianjur, jawa Barat.
Sepeninggal Pangeran Hidayatullah II, Kemerdekaan
Nasional dari Kalimantan (1986), rakyat Banjar dan
Dayak menabalkan Pangeran Antasari sebagai Sultan
Banjar pada 14 Maret 1862.
Belanda menawarkan kepada Pangeran Hidayatullah II
untuk menduduki takhta Banjar. Namun, tawaran tersebut
ditolak mentah-mentah karena Pangeran Hidayatullah II
tidak ingin menjadi boneka Belanda.
Pangeran Hidayatullah II kemudian dinobatkan sebagai
Sultan Banjar oleh para pengikutnya pada September 1859
di Amuntai.
Memasuki akhir dari perang Banjar dimana pangeran
Antasari melanjutkan perjuangan menghadapi Belanda
yang mendatangkan pasukan bantuan dari Batavia. Di
tengah perlawanan gerilya tersebut, Pangeran Antasari
jatuh sakit. Ia terserang penyakit cacar dan paru-paru
hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
Perjuangan melawan Belanda diteruskan oleh putra
Pangeran Antasari yang kemudian dinobatkan sebagai
pemimpin Banjar dengan gelar Sultan Muhammad Seman
Kathy MacKinnon dalam The Ecology of Kalimantan
(1996) mencatat, Sultan Muhammad Seman gugur karena
ditembak pasukan Belanda dalam pertempuran pada 24
Januari 1905.
Perang Banjar berakhir setelah tokoh-tokoh pejuang yang
tersisa berguguran, ditangkap, juga banyak yang
diasingkan ke luar pulau. Dan pada akhirnya wilayah
Kesultanan Banjar dikuasai pemerintah kolonial Hindia
Belanda.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perlawanan rakyat Banjar terhadap Pemerintah Kolonial


Belanda di Kalimatan, yang dipimpin Pangeran Antasari
pecah pada tahun 1859. Penyebab perang ini adalah
karena pihak Belanda Ikut campur dalam urusan keraton
dan membuat kericuhan, selain itu rakyat Banjar merugi
atas praktik monopoli perdagangan Belanda di Kalimatan
Selatan. Perang Banjar mulai meredup ketika Pangeran
Antasari terserang penyakit, namun ia tetap menginginkan
keadilan dan menuntut pada Belanda agar Kerajaan Banjar
menjadi kerajaan yang berdaulat, tidak berada di bawah
pemerintah kolonial namun sayangnya upaya untuk tidak
menjadikan kerajaan banjar sebagai kerajaan di bawah
pemerintah kolonial gagal karena gugurnya para tokoh-
tokoh penting dalam perang salah satunya adalah
pangeran Antasari yang wafat karena terkena penyakit
cacar dan paru-paru pada tanggal 11 Oktober 1862.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak
kekurangan jadi saya sebagai penulis memohon maaf dan
meminta kritikan dan saran dari kalian para pembaca
untuk saya sendiri, dan saya pribadi akan menerimanya
dengan senang hati kritikan kalian.

3.3 Daftar Pustaka

 https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/sejarah-
perang-banjar-penyebab-tokoh-aksi-pangeran-
antasari-gbNF
 https://katadata.co.id/agung/berita/62343f7412ec4/
biografi-pangeran-antasari-pemimpin-kesultanan-
banjar#:~:text=Di%20bawah%20kepemimpinan
%20Pangeran%20Antasari,Pengaron%20pada
%2025%20April%201859.
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Banjar
 https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/
regional/read/2022/07/21/225400578/sejarah-
perang-banjar-tokoh-penyebab-kronologi-dan-
dampak
 https://dinsos.bulelengkab.go.id/informasi/detail/
artikel/18_sejarah-perang-banjar-buleleng-1868
 https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/
amp/berita-hari-ini/kronologi-perang-banjar-bentuk-
perlawanan-rakyat-indonesia-terhadap-belanda-
1v3MiJoV1xo

LAMPIRAN
Pangeran Antasari adalah seorang Pahlawan Nasional
Indonesia. Ia adalah Sultan Banjar. Pada 14 Maret 1862,
dia dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi
di Kesultanan Banjar

Kelahiran: 1797, Kayu Tangi


Meninggal: 11 Oktober 1862, Kalimantan
Kebangsaan: Indonesia
Dimakamkan: 11 November 1958, Kompleks Makam
Pangeran Antasari, Banjarmasin
Orang tua: Gusti Khadijah binti Sultan Sulaiman, Prince
Mashud

Anda mungkin juga menyukai