Anda di halaman 1dari 113

53

LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc, Ph.D.
Nama :

196603271991031002
NIP :

Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro dan


Jabatan : Teknologi Informasi Universitas Gajah Mada

Pembimbing Penyusunan Masterplan Smart City


Jabatan dalam kegiatan : Kabupaten Bandung dari Kementrian
Komunikasi dan Informatika RI

Dengan ini memberikan persetujuan atas :


DOKUMEN MASTERPLAN SMART CITY KABUPATEN BANDUNG
berdasarkan hasil proses pelaksanaan Bimbingan Teknis I s.d IV Penyusunan Masterplan Smart City
Kabupaten Bandung Tahun 2018

Soreang, 19 November 2018

Pembimbing,

Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc, Ph.D.


NIP. 19660327 199103 1 002
Sambutan Bupati Bandung
H. DADANG M. NASER, SH.,S.IP., M.IP

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sampurasun
Salam sejahtera bagi kita semua.

Dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung


Yaitu “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan” maka Kabupaten Bandung dengan luas
176.238,67 ha serta jumlah penduduk sekitar 3.6 juta yang tersebar di 31 kecamatan, 270
desa dan 10 kelurahan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan global dan berbagai
potensi masalah yang semakin komplek. Kondisi ini tentu saja menuntut kita untuk
memfokuskan enerji agar dapat memaksimalkan semua potensi sumber daya yang dimiliki
serta meminimalisir kendala atau masalah yang dihadapi agar dapat mewujudkan suatu
wilayah yang aman, nyaman, terkendali dan memiliki kemudahan aksebilitas bagi warganya
serta terus memperkuat kemampuan daya saing daerah di sektor perekonomiandan sosial
dengan tetap berwawasan lingkungan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan.
Oleh karenanya melalui konsep Smart City, Pemerintah Kabupaten Bandung
bersama-sama dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat berupaya untuk
sabilulungan berinovasi mewujudkan sebuah kawasan yang maju, mandiri dan berdaya
saing dengan mengedepankan pilar-pilar konsepsi cerdas dalam pembangunan wilayahnya
melalui (1) tata kelola pemerintahan yang cerdas, (2) penerapan kebijakan ekonomi yang
cerdas, (3) perilaku masyarakat yang cerdas, (4) pengelolaan lngkungan yang cerdas, serta
(5) tata kehidupan yang cerdas yang kesemuanya akan menyatu membentuk sebuah
(6) citra Kabupaten Bandung yang cerdas menuju Kabupaten Bandung yang Repeh Rapih
Kertaraharja

888Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Soreang, November 2018


Bupati Bandung

H. DADANG M. NASER, SH.,S.IP., M.IP


Sambutan Sekretaris Dewan Smart City Kabupaten Bandung
Ir. Hj. ATIH WITARTIH, M.Si

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sampurasun
Salam sejahtera bagi kita semua.

Keikutsertaan Kabupaten Bandung dalam Gerakan Menuju


Smart City tahun 2018 merupakan momentum kami untuk
selalu berkreasi dan berinovasi dalam memberikan
Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dengan mengedepankan desa sebagai
fondasi pembangunan kawasan cerdas di Kabupaten Bandung.
Melalui momentum ini, Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang
sebesar-besarnya kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, Ir. Lukito Edi
Nugroho, MSc, Phd selaku pendamping Pengembangan Smart City Kabupaten Bandung,
seluruh jajaran Dewan Smart City dan Tim Pelaksana Smart City Kabupaten Kabupaten
Bandung serta Tim Penyusun Dokumen Smart City dari Telkom University yang telah
bersama-sama mencurahkan seluruh pikirannya dalam mewujudkan Masterplan Smart
City Kabupaten Bandung yang nantinya akan menjadi pedoman kita bersama memberikan
warna dalam pengembangan kawasan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan
berdaya saing.
Tidak dapat kami pungkiri mewujudkan Kabupaten Bandung menjadi sebuah
kawasan cerdas bukanlah sebuah upaya yang mudah namun saya percaya dengan
optimisme dan semangat bersama dari selurun jajaran Pemerintah Kabupaten Bandung,
pemangku kepentingan dan masyarakat maka apa yang kita cita-citakan ini secara
bertahap akan terwujud.
Dokumen Masterplan Smart City ini bukanlah panduan akhir yang menjadi konsep
dasar perencanaan Kabupaten Bandung dalam pengembangan Smart City. Berbagai
evaluasi perlu dijalankan secara berkala agar kita semua selalu dapat melakukan berbagai
pembenahan dan terus meningkatkan inovasi yang berkelanjutan kedepannya guna
menyajikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Soreang, November 2018


Sekretaris Dewan Smart City Kabupaten Bandung

Ir. Hj. ATIH WITARTIH, M.Si


DAFTAR ISI
BAb I PENDAHULUAN ___________________________________________ 1
1.1. LATAR BELAKANG____________________________________________ 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ________________________________________ 6
1.3. LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN _____________________________ 7
1.4. KERANGKA BERFIKIR SMART CITY _____________________________ 8

VISI, MISI DAN UKURAN KEBERHASILAN SMART CITY ______________ 15


2.1. Visi dan Misi Smart City Kabupaten Bandung _______________________ 15
2.1. Indikator Keberhasilan Smart City Kab. Bandung ____________________ 15

STRATEGI PEMBANGUNAN SMART CITY _________________________ 24


Smart Governance ________________________________________________ 24
Smart Branding ___________________________________________________ 25
Smart Economy __________________________________________________ 26
Smart Living _____________________________________________________ 27
Smart Society ____________________________________________________ 27
Smart Environment ________________________________________________ 28

RENCANA AKSI SMART CITY ___________________________________ 30


1. Pengembangan Kebijakan dan Kelembagaan Smart City _______________ 30
2. Rencana Pembangunan Infrastruktur Pendukung Smart City ____________ 36
3. Rencana Pengembangan Aplikasi dan Perangkat Lunak Pendukung Smart City
47
4. Rencana Penguatan Literasi Smart City _____________________________ 50

Peta Jalan Pembangunan Smart City _______________________________ 53


PENUTUP ___________________________________________________ 88
LAMPIRAN ___________________________________________________ 89
1

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Geografis Kabupaten Bandung terletak pada 107 o 22 – 108o 50 Bujur Timur dan
6o 41 – 7o 19 Lintang Selatan. Adapun secara administratif, Kabupaten Bandung
merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat. Wilayah administratif Kabupaten
Bandung meliputi 31 kecamatan, 270 desa, dan 10 kelurahan dengan total area seluas
176.238,67 Ha. Dalam konstelasi Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung
berbatasan secara langsung dengan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat,
Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.
Pengunaan lahan di Kabupaten Bandung sebagian besar didominasi oleh lahan
budidaya dengan persentase cakupan seluas 138.116.80 ha atau sebesar 78,37%
dari total luas wilayah Kabupaten Bandung. Adapun sisanya, yaitu sebesar 21,63%
merupakan kawasan lindung. Pada komponen lahan budidaya, penggunaan lahan
budidaya terbesar yaitu lahan sawah, dengan persentase cakupan sebesar 23,25%,
kemudian diikuti oleh lahan perkebunan dengan persentase sebesar 12,81%.
Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi kedua di
Provinsi Jawa Barat setelah Kabupaten Bogor. Pada Tahun 2017, jumlah penduduk
Kabupaten Bandung telah meningkat menjadi sekitar 3.657.701 jiwa dengan kepadatan
sebesar 2.075,41 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung pada 5 tahun
terakhir terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 1,74%
pertahun. Tahun 2017, persentase penduduk berjenis kelamin laki-laki di Kabupaten
Bandung sebesar 50.68%, sedangkan persentase penduduk berjenis kelamin
perempuan sebesar 49.32%. populasi penduduk Kabupaten Bandung cenderung
didominasi oleh penduduk usia produktif dengan dependency ratio sebesar 51,18%
pada tahun 2017.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung pada tahun 2017 mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016. Berdasarkan perhitungan PDRB atas
harga konstan 2014-2017, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung tahun 2017
mencapai 6,17 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pencapaian
tahun sebelumnya sebesar 6,34 persen.
2

Selama 5 tahun PDRB Kabupaten Bandung, baik atas dasar harga berlaku (ADHB)
maupun atas dasar harga konstan (ADHK), menunjukkan trend pertumbuhan positif.
Rata-rata pertumbuhan PDRB, ADHB dan PDRB, ADHK berturut-turut sebesar 5,76%
dan 11,90% per tahun. Adapun uraian kenaikannya seperti tersaji pada Gambar 1.
IPM Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 1,03% per tahun, berdasarkan metode perhitungan baru. Angka
pertumbuhan IPM pada setiap tahunnya mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2017 berturut - turut adalah 0,66%, 0,70%, 1,43%, 0,91% dan 0,47 dibandingkan
dengan angka IPM pada tahun sebelumnya. Kenaikan nilai IPM Kabupaten Bandung
sangat dipengaruhi oleh kenaikan nilai indeks daya beli yang mengalami pertumbuhan
dengan rata-rata 1,26% per tahun. Adapun untuk indeks kesehatan selama lima tahun
terakhir mengalami pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,06% per
tahun. Sedangkan untuk komponen indeks pendidikan mengalami pertumbuhan
m e la m b a t s e b e s a r 0 , 1 0 % pertahun.

Gambar 1. Perkembangan PDRB Kabupaten Bandung


3

72
71 71.02
70 70.69
70.05
69
IPM

69.06
68 68.58
68.13
67.78
67 67.28
66
65
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Gambar 2. Grafik Perkembangan IPM di Kabupaten Bandung

Dukungan dari segi teknologi di


Kabupaten Bandung yang berasal
dari pemerintah Kabupaten Bandung
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Total jumlah server yang running
berjumlah 22 unit, 12 unit,
termasuk 8 Virtual Private Server
sudah tersimpan di lokasi data
center milik Diskominfo.
Sementara itu jumlah server yang
masih tersimpan di setiap PD
hanya terdapat 2 unit.

b. layanan koneksi internet


sebesar 600 Mbps yang
sepenuhnya dikelola oleh
Diskominfo untuk melayani
unit organisasi, dengan
alokasi 520 Mbps untuk
Perangkat Daerah, 70 Mbps
untuk DMZ dan 10 Mbps
untuk VPN.
4

Adapun layanan komunikasi yang disediakan oleh provider non pemerintah/ swasta
dapat dipetakan seperti pada ilustrasi berikut:

 4G Coverage Indosat di wilayah Kabupaten


Berdasarkan gambar dapat terlihat bahwa coverage indosat belum bisa menjangkau
semua wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung terutama wilayah selatan
Kabupaten Bandung. Selain itu, wilayah timur Kabupaten Bandung juga belum dapat
ditutup oleh layanan 4G dari indosat. Kondisi ini akan berimbas pada layanan yang
berbasis internet.

Gambar 2. Coverage 4G - Indosat

 4G Coverage XL di Kabupaten Bandung


Seperti halnya Indosat, network 4G XL juga belum bisa menutup semua wilayah dan
kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung. Hal ini tentunya dapat menyulitkan pada
proses pelaksanaan layanan yang berbasis internet.
5

Gambar 3. Coverage Are 4G - XL

 4G Coverage Tri di Kabupaten Bandung


Provider Tri juga network 4G nya belum bisa menutup secara keseluruhan wilayah yang
ada di Kabupaten Bandung. Hal ini akan cukup menyulitkan dalam proses pelaksanaan
yang berbasis koneksi internet cepat.

Gambar 4. Coverage Are 4G – Tri (3)

 4G Coverage Telkomsel di Kabupaten Bandung


Jika dibandingkan dengan beberapa provider lain Telkomsel cukup luas cakupan 4G
nya namun tetap untuk wilayah selatan Kabupaten Bandung seperti Rancabali, Ciwidey
belum tertutup secara sempurna.
6

Gambar 5. Coverage Are 4G – Telkomsel


c. Dukungan sumber daya manusia dengan latar belakang IT yang terdapat pada
pemerintahan Kebupaten Bandung merupakan salah satu factor penting dalam
mendukung pelaksanaan smart city. Adapun menurut data yang diperoleh dari
BKPPD Kabupaten Bandung jumlah ASN dengan latar belakng IT ialah sebanyak
42 orang (0.21%) dari total 19.774 orang ASN Kabupaten Bandung.
d. Adapun aplikasi pendukung pada pemerintahan Kabupaten Bandung ialah ±100
aplikasi dimana aplikasi tersebut kebanyakan bersifat mandatori baik dari pusat
maupun dari pemerintah provinsi sedangkan sisa aplikasi lainnya diperoleh dari
hasil buatan sendiri, adopsi dan lainnya (sumber masterplan TIK tahun 2016-
2021).
Berdasarkan pada beberapa preliminari kondisi Kabupaten Bandung sudah ada
jika dibandingkan dengan kondisi wilayah, kependudukan dan sarana lainnya maka
semua yang ada selain menjadi tantangan juga memperkuat bahwa dalam proses
pembangunan dan pelayanan di Kabupaten Bandung diperlukan inovasi pembangunan
yang bersifat komprehensif. Dimana seluruh aspek dari proses pembangunan bergerak
secara bersamaan dan terkoordinasi dengan berpedoman pada sebuah dokumen
masterplan smart city.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan buku Masterplan Smart City kabupaten Bandung dimaksudkan
sebagai panduan bagi stakeholders baik dari kalangan internal birokrasi, masyarakat,
pelaku bisnis dan akademik yang terkait dalam proses perencanaan, penerapan,
monitoring dan evaluasi pembangunan kabupaten Bandung melalui inisiatif
pembangunan daerah dengan menggunakan konsep Smart City. Tujuan pembangunan
Smart City di Indonesia dinilai tepat digunakan sebagai acuan pembangunan daerah
7

kabupaten Bandung dengan melakukan pemberdayaaan teknologi informasi dan


komunikasi sebagai faktor pendorongnya. Beberapa tujuan tersebut diantaranya
adalah:
1. Menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan
pengembangan Smart City di suatu kawasan.
2. Menyediakan landasan materi dan implementasi praktis rencana pengembangan
daerah berdasarkan konsep Smart City.
3. Menjamin terakomodasinya sasaran pembangunan di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam dokumen perencanaan
Smart City kabupaten Bandung.
4. Mendorong proses pengembangan kawasan cerdas yang maju, mandiri dan berdaya
saing sebagai pondasi Smart City Kabupaten Bandung yang efektif, efisien,
akuntable, transparan, inklusif dan partisipatif.

Inisiatif program smart city kabupaten Bandung didasarkan atas keberagaman


permasalahan yang dihadapi saat ini, sehingga diharapkan beragam inisiatif program
yang dipilih akan dapat memberikan solusi yang bertujuan secara umum untuk
meningkatkan (1) kualitas hidup masyarakat kabupaten Bandung, (2) meningkatkan
kemampuan ekonomi masyarakat dan (3) meningkatkan keberlangsungan lingkungan
hidup dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu a) pendekatan pemanfaatan
teknologi informatika dan komunikasi, b) pendekatan pemberdayaan potensi daerah,
serta c) pendekatan pemberdayaan manusia yang berkelanjutan.

1.3. LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN


Landasan hukum pelaksanaan kegiatan Smart City di kabupaten Bandung
didasarkan pada beberapa regulasi pemerintahan terkait, diantaranya adalah:
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
4. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
8

8. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 13 Tahun 2016 tentang Hasil
Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Komunikasi dan Informatika;
10. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang Komunikasi dan Informatika;
11. Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2016, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2016-2036.
12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Bandung 2005-2025.
13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Bandung 2016-2021.
14. Memorandum of Understanding (MoU) antara Dirjen Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan pemerintah Kabupaten Bandung
Nomor 21/KOMINFO/HK.03.02/05/2018 dan Nomor 415.4/12-adpem/2018 Tentang
Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City Kabupaten Bandung.
15. Keputusan Bupati Bandung Nomor 415/Kep.373-Diskominfo/2018 tentang
Pembentukan Dewan Smart City Kabupaten Bandung.
16. Keputusan Bupati Bandung Nomor 415/Kep.373-Diskominfo/2018 tentang
Pembentukan Tim Pelaksana Smart City Kabupaten Bandung.

1.4. KERANGKA BERFIKIR SMART CITY


Kerangka berfikir dalam menyusun dokumen master plan Smart City didasarkan
pada beberapa konsep teori Smart City yang menjadi acuan. Kerangka berfikir dalam
menyusun buku master plan Smart City kabupaten Bandung ini disesuaikan dengan
kerangka fikir yang telah dipaparkan dalam Buku Panduan Penyusunan Masterplan
Smart City 2018 – Gerakan Menuju 100 Smart City yang diterbitkan oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2018. Terdapat beragam elemen
utama dalam proses menilai kesiapan pembentukan kota cerdas, yaitu potensi alam
(nature); struktur daerah (structure); infrastruktur (infrastructure); suprastruktur
(superstructure); dan budaya (culture). Ditetapkan pada buku ini, hanya 3 elemen utama
yang dikaji dalam proses penilaian tingkat kesiapan menuju Smart City, yaitu:
1. Struktur daerah (structure);
2. Infrastruktur (infrastructure);
3. Suprastruktur (superstructure)
9

Gambar 6. Elemen Smart City Readiness

Secara umum kerangka fikir Smart City yang digunakan dibagi menjadi 6 dimensi
kelompok Smart, meliputi:
1. Smart Governance
2. Smart Branding
3. Smart Economy
4. Smart Living
5. Smart Society
6. Smart Environment
10

Gambar 7. Dimensi Smart City

1. Smart Governance
Smart Governance adalah tata kelola kota cerdas, yang menyoroti bidang tata kelola di
lingkungan pemerintahan daerah sebagai institusi yang melakukan layanan publik dan
internal birokrasi sehingga menghasilkan terciptanya akuntabilitas layanan
pemerintahan dari hasil dilakukannya proses bisnis yang lebih cepat, efektif, efisien,
dan transparan dengan semangat melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Sasaran yang ingin dicapai dari inisiatif program Smart Governance antara lain:
a. Meningkatnya Pelayanan Publik
b. Meningkatnya Efisiensi Manajemen Birokrasi Pemerintah
c. Meningkatnya Keterlibatan Publik Dalam Manajemen Kebijakan Publik
11

2. Smart Branding
Smart Branding adalah insitiatif untuk membangun citra daerah secara cerdas melalui
penciptaan inovasi dalam memasarkan Kabupaten Bandung sehingga mampu
meningkatkan daya saing daerah dengan mengembankan tiga elemen, yaitu pariwisata,
bisnis, dan wajah daerah. Inisiatif program smart branding tidak hanya memanfaatkan
potensi lokal pariwisata seperti objek wisata alam, kuliner, budaya dan local building
heritage, tetapi harus juga mampu menarik partisipasi masyarakat, baik dari dalam
maupun luar daerah, serta pelaku bisnis dan investor untuk ikut mendorong percepatan
pembangunan di kabupaten Bandung.
Sasaran yang ingin dicapai dari inisiatif program Smart Branding antara lain:
a. Meningkatnya ekosistem pariwisata
b. Meningkatnya ekonomi kreatif daerah
c. Terciptanya wajah daerah dengan tataruang yang berkualitas

3. Smart Economy
Inisiatif program smart economy dimaksudkan untuk mewujudkan ekosistem
perekonomian di daerah agar mampu memenuhi beragam tantangan yang ada saat ini.
Sasarannya adalah untuk mewujudkan ekosistem yang mendukung aktifitas ekonomi
masyarakat Kabupaten Bandung yang selaras dengan sektor ekonomi unggulan daerah
yang adaptif terhadap perubahan. Basis pembangunan ekonomi yang dilakukan di
Kabupaten Bandung, harus didorong dari upaya perluasan organisasi koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Sasaran yang ingin dicapai dari program Smart Economy secara spesifik adalah:
a. Meningkatnya daya saing daerah melalui TIK
b. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi kreatif daerah berbasis koperasi dan UKM
c. Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Daerah

4. Smart Living
Inisiatif program smart living dimaksudkan untuk menjamin kelayakan hidup masyarakat
yang dinilai dari tiga elemen, yaitu kelayakan pola hidup, kelayakan kualitas kesehatan,
dan kelayakan moda transportasi untuk mendukung mobilitas orang dan barang pada
suatu daerah. Sasaran smart living di dalam adalah untuk mewujudkan lingkungan
hunian tempat tinggal yang layak huni, nyaman, bersih, asri dan sehat.
Sasaran yang ingin dicapai dari inisiatif program Smart Living secara spesifik antara
lain:
12

a. Dapat dikendalikannya Rencana Tata Ruang dan Wilayah kabupaten Bandung


b. Meningkatnya layanan kesehatan bagi masyarakat
c. Meningkatnya layanan angkutan umum, prasarana dan sarana transportasi

5. Smart Society
Inisiatif program smart society dimaksudkan untuk menempatkan sumber daya manusia
sebagai unsur utama sebuah kota. Interaksi antar manusia telah bergerak menuju
ekosistem sosio-teknis di mana dimensi fisik dan virtual dari kehidupan warga kota
semakin terjalin secara intensif. Interaksi antar-warga terjalin dengan semakin kuat dan
tanpa sekat dengan mediasi teknologi. Smart City berusaha mewujudkan ekosistem
sosio-teknis masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik maupun virtual untuk
terciptanya masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan digital literacy
yang tinggi.
Sasaran yang ingin dicapai dari inisiatif program Smart Society secara spesifik antara
lain:
a. Meningkatnya interaksi sosial masyarakat di kabupaten Bandung
b. Meningkatnya tingkat literasi TIK masyarakat di kabupaten Bandung
c. Meningkatnya layanan kebencanaan

6. Smart Environment
Inisiatif program smart environment dimaksudkan untuk menjamin keberlanjutan kondisi
lingkungan serta hubungannya antara lingkungan dengan aspek lain seperti ekonomi,
pemerintahan, social, living dan branding. Sasaran yang ingin dicapai dari program
Smart Environment secara spesifik antara lain:
a. Meningkatnya proteksi terhadap lingkungan hidup di kabupaten Bandung
b. Meningkatnya tata kelola persampahan berbasis peran serta masyarakat
c. Terciptanya tata kelola energi yang berwawasan lingkungan

Hubungan Antar Dokumen Pembangunan Dengan Master Plan Smart City


Hubungan beberapa dokumen pembangunan yang telah dimiliki kabupaten
Bandung dengan Master Plan Smart City dijelaskan seperti tampak pada Gambar 8.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat terlihat bahwa rujukan utama buku Masterplan
Smart City ini adalah Visi dan Misi Pembangunan Daerah yang telah dituangkan pada
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan RPJMD
dengan melihat juga pada dokumen Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2016-
13

2036, disertai dukungan sumber daya daerah yang tertuang pada dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penyusunan dokumen RPJMD kabupaten
Bandung 2016-2021 berpedoman pada dokumen RPJPD kabupaten Bandung tahun
2005-2025. Dokumen RPJMD kabupaten Bandung tahun 2016-2021 merupakan
pedoman pembangunan selama 5 (lima) tahun dan dituangkan dalam Renstra
Perangkat Daerah dan RKPD. Pada dokumen tersebut tertera rencana pengembangan
Smart City kabupaten Bandung.
14

Nota Kesepahaman antara Dirjen APTIKA Kemkominfo RI dengan Pemerintah Kabupaten Bandung
No.21/KOMINFO/HK.03.02/05/2018 dan No. 415.4/12-Adpem/2018
tentang Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City Kabupaten Bandung

Gambar 8. Hubungan Dokumen Pembangunan Dengan Buku Master Plan Smart City
15

VISI, MISI DAN UKURAN KEBERHASILAN


SMART CITY

Pada bab in i akan dijela skan Visi dan Misi serta U kuran keberhasilan
program-program kegiatan Smart City yang akan dijalan kan d i lingkungan
kabupaten Bandung. Untuk mempermudah pemahaman, penge lompokkan
ukuran keberhasilan program d ibuat secara perke lompok Perangkat
Daerah ( PD) sebaga i penanggung jawab program kegiatan Smart City
yang akan d ila kukan.

2.1. Visi dan Misi Smart City Kabupaten Bandung


Dengan merujuk pada Visi dan Misi pembangunan daerah kabupaten Bandung
yaitu Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan,
Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan , secara spesifik visi dan
misi kegiatan program Smart City dijelaskan pada uraian berikut ini.

Visi Smart City kabupaten Bandung adalah “Sabilulungan membangun kawasan cerdas
yang maju, mandiri dan berdaya saing”. Adapun misi yang ingin dicapai melalui inisiatif
program Smart City kabupaten Bandung adalah, sabilulungan (bersama-sama) dalam:
1. Meningkatkan kualitas dan daya kreativitas dari sisi ekonomi dengan
berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. (EcoEnvi)
2. Meningkatkan sistem birokrasi yang baik dan unggul sebagai pendukung
pencapaian kehidupan masyarakat yang Layak. (GovLiving)
3. Meningkatkan masyarakat yang berwawasan TIK sebagai penopang
pengembangan kabupaten yang lebih sejahtera. (Society)
4. Mempertahankan keragaman budaya dan keterpaduan sosial secara partisipatif
dengan semangat sabilulungan. (BrandCulTourism)

2.1. Indikator Keberhasilan Smart City Kab. Bandung


Guna mempermudah proses monitoring dan evaluasi dalam rangka menilai
keberhasilan program kerja Smart City kabupaten Bandung, maka perlu ditetapkan
beberapa indikator keberhasilan dari program tersebut. Pemerintah kab Bandung
16

menetapkan beberapa indikator keberhasilan program yang ditetapkan per Organisasi


Perangkat Dinas (OPD) yang dijelaskan pada uraian berikut ini.

A. DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN (DISPERIN)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan Sistem Informasi Program peningkatan efisiensi a) Tersedianya Update Informasi
Perdagangan dan perdagangan dalam negeri Harga dan Stock Kepokmas
Perindustrian (Kegiatan Peningkatan Sistem b) Tersedianya Informasi Export
dan Jaringan Informasi Import pada Tahun 2020
Perdagangan) c) Tersedianya sarana
rekomendasi tahun 2021

B. DINAS PERTANIAN (DISTAN)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan SAKTI (Sistem Program peningkatan Tersedia data dan informasi
Aplikasi Kelembagaan penerapan teknologi kelembagaan tani yang terupdate
Petani) pertanian/perkebunan pertahun
Layanan SAPU TANGAN Program peningkatan Tersedianya data dan informasi
(Sistem Aplikasi Penyuluhan penerapan teknologi statistik pertanian (produksi, luas
Pertanian Sabilulungan) pertanian/perkebunan tanam, luas panen, sasaran tanam
dll)

C. DINAS PANGAN DAN PERIKANAN (DISPAKAN)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan FISH MARKET Optimalisasi pengelolaan dan Tersedianya pasar ikan modern
pemasaran produksi perikanan (tidak bau, higienis) didukung aplikasi
on line

D. DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


(DPMPTSP)
Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan SILONCER (SIstem Peningkatan iklim investasi & Tersedia semua layanan izin on line
Layanan ONline Cetak realisasi investasi non OSS melalui SILONCER
sendiRi) Pengembangan SI
Pengembangan Modal
Layanan SAMIRINDU Peningkatan klim investasi & Terpenuhinya komitmen izin OSS
(Sabilulungan Sistem realisasi investasi berjalan dalam layanan aplikasi
Informasi Perizinan Terpadu) Pengembangan SI SAMIRINDU
Pengembangan Modal
17

E. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN (DISPARBUD)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan Wisata Halal Pengembangan destinasi a) Jumlah usaha pariwisata yang
parawisata unggulan tersosialisasikan, tebina dan
tersertifikasi
Layanan Sistem Informasi Program Pemasaran b) Tersedianya data dan informasi
Kepariwisataan Gedung Pariwisata pariwisata yang up to date
Sabilulungan c) Bertambahnya data desa wisata
yang terbaru
Kampung Wisata Program Pemasaran d) Jumlah pengunjung,
Sabilulungan dot com Pariwisata pemanfaatan/penggunaan
17awasan GBS

F. DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIKA (DISKOMINFO-BAG.


KOMINFO)
Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Promosi ekonomi, wisata Program Pembinaan dan Jumlah penayangan promosi
dan investasi Pengembangan sumber daya ekonomi, wisata dan investasi
komunikasi dan informasi

G. DINAS LINGKUNGAN HIDUP (DLH)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Gerakan Sajiwa (Hiji Dua) Perlindungan dan Konservasi Adanya aplikasi Gerakan Sajiwa dan
Berbasis Aplikasi Web dan Sumberdaya Alam Lokus percontohan
Android
Manjemen Tim Pemulung Program Pengendalian Adanya implementasi di locus
dan Pengepul/Bank Pencemaran dan kegiatan RW Zero waste/Kampung
Sampah Berbasis Aplikasi Pengendalian Lingkungan SABER
Web dan Mobile Aplikasi (RAKSA SAMPAH & ALAM)
Badega Lingkungan Program Pengendalian Kecepatan respon terhadap
Pencemaran dan permasalahan lingkungan
Pengendalian Lingkungan
(RAKSA SAMPAH & ALAM)

H. DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (DPMD)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Pengembangan website Program Pengembangan Tersedianya 270 website desa bagi
Desa berbasis OpenSID Komunikasi, Informasi dan layanan administrasi dan informasi
Media Massa publik desa

I. DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIKA (DISKOMINFO)


18

Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator


Peningkatan kemampuan Program Pengembangan a) Terintegrasinya aplikasi DHE
interoperabilitas sistem Komunikasi, Informasi dan dengan Sasikap
Media Massa b) Terintegrasinya aplikasi
SIMPEG dengan SIMGAJI
c) Terintegrasinya aplikasi
ePlanning dengan Simda
Keuangan dan Pelaporan
Pengembangan Command Program Pengembangan Terbangunnya Command Centre
Centre Komunikasi, Informasi dan yang berisikan data & informasi
Media Massa pemerintahan serta data & informasi
publik
Penyediaan layanan Program Pengembangan Tersedianya data dan informasi
Dashboard bagi Pimpinan Komunikasi, Informasi dan Kepegawaian, Keuangan,
Media Massa Kemiskinan, Kesehatan, Desa
Pemanfaatan aplikasi Program Pengembangan Diimplementasikan aplikasi
perkantoran Maya (SIMAYA) Komunikasi, Informasi dan Perkantoran Maya di setiap
Media Massa Perangkat Daerah
Pengelolaan Data Statistik Program pengembangan ketersediaan data statistik sektoral
Sektoral melalui Sistem data/ Informasi/ Staistik dalam pelayanan satu data
Informasi Manajemen Daerah kabupaten dan satu data Indonesia
Statistik Daerah (SIMASDA)

J. INSPEKTORAT
Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Operasionalisasi SIMHP Program Peningkatan Sistem Dioperasilkannya SIMHP untuk
(Sistem Informasi Pengawasan Internal & membantu proses kerja Auditor
Manajemen Hasil Pengendalian Pelaksanaan
Pemeriksaan) Kebijakan KDH

K. BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH (BKPPD)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan Kepegawaian Peningkatan Kapasitas Tersedianya pelayanan administrasi
(administrasi kepegawaian) Sumberdaya Aparatur kepegawaian secara online
berbasis Online (SIMPEG)

L. DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL (DISDUKCAPIL)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan Administrasi Program Penataan Persentase peningkatan
Kependudukan Onlline dan Administrasi Kependudukan pemanfaatan adminduk dari 94% ke
Layanan Jemput Bola 98%, peningkatan IKM
19

M. DINAS SOSIAL (DINSOS)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Integrasi Penanganan Menurunnya Tingkat Tersedianya basis data terpadu
Kemiskinan terpadu (SLRT) Kemiskinan Daerah tentang masyarakat miskin dan
dan masalah kesejahteraan rentan miskin melalui program
perlindungan sosial
Sistem Aplikasi Menurunnya Tingkat Tersedianya data PMKS yang akurat
Penyandang Masalah Kemiskinan Daerah sesuai CPCL
Kesejahteraan Sosial dan masalah kesejahteraan
(SIPAMUNGKAS)

N. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN (DISPUSIP)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Sabilulungan Dokumen Meningkatnya kualitas kinerja Banyaknya arsip (statis dan alih
Terhimpun (SI DOKTER) aparatur media arsip) yang termanfaatkan
dan penyelenggaraan
pelayanan publik
INLISLITE (Integrasi Meningkatnya kualitas kinerja Pelayanan perpustakaan yang
Library System) aparatur terkomputerisasi
dan penyelenggaraan
pelayanan publik
Layanan I-Sabilulungan Peningkatan kualitas SDM Tersedianya media pelayanan
perpustakaan melalui sarana digital /
internet
PUSTELING Peningkatan kualitas SDM Tersedianya pelayanan
(Perpustakaan Elektronik perpustakaan elektronik keliling yang
Keliling; versi offline dapat melayani seluruh wilayah
i-sabilulungan untuk daerah Kabupaten Bandung
Blank Spot

O. DINAS PENDIDIKAN (DISDIK)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Sosialisasi PPDB dan UN Peningkatan Kualitas Jumlah sekolah yang mendapatkan
SD online Pendidikan Formal dan Non sosialisasi
Formal
Sosialisasi PPDB dan UN Peningkatan Kualitas Jumlah sekolah yang mendapatkan
SMP online Pendidikan Formal dan Non sosialisasi
Formal
Pengembangan Backbone Peningkatan Kualitas Jumlah data dapodik yang bisa
Dapodik Pendidikan Formal dan Non dikelola oleh disdik Kabupaten
Formal Bandung
20

P. DINAS PERMUKIMAN DAN PERTAMANAN (DISPERKIMTAN)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Bedah Kampung Mewujudkan Pembangunan Jumlah kawasan kumuh yang
Sabilulungan Infrastruktur Dasar berubah menjadi tertata/rapi.
(SA Kampung) Terpadu Tata Ruang Wilayah
dengan Program Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman
(RAKSA PERMUKIMAN)
Pembangunan septik Mewujudkan Pembangunan Jumlah fasilitas septik tank
tank/IPAL menggunakan Infrastruktur Dasar yang terbangun
botol PET bekas sebagai Terpadu Tata Ruang Wilayah
media pertumbuhan bakteri dengan Program Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman
(RAKSA PERMUKIMAN)
Layanan Sistem Informasi Mewujudkan Pembangunan Tingkat ketertemuan informasi
Tanah Pemda (SITAP) Infrastruktur Dasar tanah milik pemda melalui
Terpadu Tata Ruang Wilayah aplikasi SITAP
dengan Program Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman
(RAKSA PERMUKIMAN)
Sabilulungan Hegar Ku Mewujudkan Pembangunan Kesadaran masyarakat
Kembang (SA GERBANG) Infrastruktur Dasar sebagai pengguna ruang
Terpadu Tata Ruang Wilayah terbuka perlu dibangun
dengan Program Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman
(RAKSA PERMUKIMAN)
Penataan Pemakaman di Mewujudkan Pembangunan Jumlah area pemakaman yang
Wilayah Kabupaten Infrastruktur Dasar refresentatif berbasis IT (data
Bandung Terpadu Tata Ruang Wilayah lahan yang dapat digunakan,
dengan Program Peningkatan ijin pemakaman dan
Kualitas Kawasan Permukiman penerbitan akte kematian)
(RAKSA PERMUKIMAN)
Pembangunan Eco Office Mewujudkan Pembangunan Efisiensi penggunaan listrik
Infrastruktur Dasar dan air.
Terpadu Tata Ruang Wilayah
dengan Program Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman
(RAKSA PERMUKIMAN)
Klinik Rumah Sehat Mewujudkan Pembangunan Jumlah pengguna klinik yang
Sabilulungan Infrastruktur Dasar terlayani perumahan dan
Terpadu Tata Ruang Wilayah kawasan permukiman
dengan Program Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman
(RAKSA PERMUKIMAN)Terpadu
Tata Ruang Wilayah dengan
Program Peningkatan Kualitas
Kawasan Permukiman (RAKSA
PERMUKIMAN)
21

Q. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (DPUPR)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Program Pembangunan Mewujudkan Pembangunan Tersusunnya Dokumen
SkyWalk Infrastruktur Dasar Pembangunan Skywalk
Terpadu Tata Ruang Wilayah dengan
Program Peningkatan Kualitas
Kawasan Permukiman (RAKSA
PERMUKIMAN)
Pengembangan Sistem Mewujudkan Pembangunan Rencana Tapak Perumahan
Informasi Rencana Tapak Infrastruktur Dasar dapat diakses secara online
(SIRTAP) Terpadu Tata Ruang Wilayah dengan oleh masyarakat/stakeholder
Program Peningkatan Kualitas lainnya
Kawasan Permukiman (RAKSA
PERMUKIMAN)
Penyediaan Ruang Terpadu Tata Ruang Wilayah dengan Ruang Publik/RTH dapat
Publik/RTH Program Peningkatan Kualitas dimanfaatkan oleh masyarakat
Kawasan Permukiman (RAKSA
PERMUKIMAN)
Pengadaan "Smart PJU" Mewujudkan pembangunan Jumlah sistem Smart PJU
di Kecamatan Soreang Infrastruktur dasar terpadu dengan dengan layanan smart city
tata ruang wilayah
Geographic Information Mewujudkan Infrastruktur Dasar Jumlah Pemanfaatan data
System Kabupaten Terpadu Tata Ruang Wilayah di Geographic Information
Bandung Berbasis Leger Sektor Transportasi dan Perhubungan System (GIS) Kabupaten
Jalan Program Pengendalian Daerah Milik Bandung Berbasis Leger Jalan.
Jalan dan Ruang Milik Jalan

R. DINAS KESEHATAN (DINKES)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Program SPGDT dan Call Peningkatan Kualitas SDM Tersedianya informasi
Center pelayanan kesehatan yang
(dashboard ketersediaan dibutuhkan dari rumah sakit
layanan di Fasilitas dan puskesmas secara
Pelayanan kesehatan) realtime

S. KESATUAN BANGSA DAN POTLITIK (KESBANGPOL)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Layanan Aplikasi Mewujudkan tata kelola emerintahan Tersedianya informasi
Informasi Bakesbangpol yang baik Program Kewaspadaan pelayanan penerbitan surat
masyarakat keterangan penelitian ,
tersedianya informasi publik
tentang laporan potensi konflik
didaerah, tersedianya data
organisasi kemasyarakatan
dan data partai politik
22

T. DINAS PERHUBUNGAN (DISHUB)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Program Peningkatan Mewujudkan Pembangunan Moda share angkutan umum
layanan angkutan umum Infrastruktur Dasar meningkat dan income
(Sub Kegiatan: Pembelian Terpadu Tata Ruang Wilayah pengusahaan angkutan umum
layanan dan/atau meningkat
pemberian subsidi layanan)
Program Peningkatan Mewujudkan Pembangunan Moda share angkutan umum
layanan angkutan umum Infrastruktur Dasar meningkat dan income
(Sub Kegiatan: Terpadu Tata Ruang Wilayah pengusahaan angkutan umum
Restrukturisasi jaringan meningkat
trayek)

U. DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH (DISKOPUKM)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Pengembangan Sistem Program pengembangan Peningkatan kelas UMKM di
Informasi Perencanaan produktivitas koperasi, industri Kabupaten Bandung
Pengembangan UMKM dan kecil dan menengah, serta
Koperasi ekonomi kreatif
Pengembangan inkubator Program penciptaan iklim usaha Peningkatan kelas UMKM di
teknologi dan bisnis usaha kecil Kabupaten Bandung
Penyelenggaraan promosi Program pengembangan sistem Jumlah posting berita dan promo
produk UMKM dan pendukung usaha bagi usaha pada akun social media resmi
Koperasi via social Media mikro kecil menengah koperasi dan UMKM

V. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Sistem informasi Program Pengelolaan dan Tersedianya basis data terpadu
kebencanaan di Kabupaten Pemantauan informasi potensi tentang peta lokasi rawan
Bandung bencana alam bencana

W. DINAS KEBAKARAN (DISKAR)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Pengembangan SKKL Program Kesiagaan dan Jumlah SKKL yang terbentuk
(Sistem Ketahanan Pencegahan Bahaya Kebakaran.
Kebakaran Lingkungan) Kegiatan : Pelatihan Satuan
berbasis Informasi Relawan Kebakaran
pendukung (Masyarakat /
relawan Damkar)
Edukasi Wisata Damkar Program Kesiagaan dan Jumlah orang yang mendapat
untuk anak-anak usia dini Pencegahan Bahaya Kebakaran informasi mengenai pencegahan
kebakaran
Pengembangan SKIK Peningkatan Penanggulangan Tersedianya aplikasi call center
Sistem Komunikasi kebakaran dan command center DAN
Informasi Kebakaran (call Peningkatan kecepatan dan
center/command ketepatan respon (akurasi TKP)
center :Aplikasi Panic
Button, chattbot)
23

X. BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Pemberdayaan ekonomi Program Pengembangan Peningkatan pendapatan UKM,
melalui penguatan UKM Produktivitas Koperasi, Industri pemasaran produk unggulan
Kecil dan Menengah, serta
Ekonomi Kreatif

Y. DP2KBP3A
Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Perlindungan Anak Mengoptimalkan perlindungan Meningkatnya Kepedulian
Terpadu Berbasis perempuan dan anak masyarakat terhadap anak
Masyarakat (PATBM)

Z. DINAS TENAGA KERJA (DISNAKER)


Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Penyusunan Data Base Pengembangan Perdagangan Penurunan Jumlah penganggur
Tenaga Kerja dan Jasa yang Kompetitif usia produktif
Penyebaranluasan Pengembangan Perdagangan Penurunan Jumlah Angkatan
informasi tenaga kerja dan Jasa yang Kompetitif Kerja menganggur

AA. KECAMATAN
Nama Usulan Program Keterkaitan RPJMD Indikator
Sistem Informasi Program Peningkatan Kecepatan respon Layanan yang
Kecamatan Peningkatan Profesionalisme dilakukan oleh Masyarakat
Birokrasi
24

STRATEGI PEMBANGUNAN SMART CITY


Smart Governance
Berdasarkan pada hasil diskusi dan koordinasi dengan beberapa perangkat
daerah yang menjadi tim penyusun smartcity Kabupaten Bandung maka terdapat
beberapa program yang disepakati akan dilaksanakan untuk mendukung misi 2 smart
city yang sudah ditetapkan. Adapun program-program yang ditawarkan ialah:

 Peningkatan layanan pemerintahan melalui integrasi/ interoperabilitas sistem


 Diiseminasi informasi melalui pembuatan command center, penyediaan dashboard
administrasi pemerintahan.
 Pemanfaatan aplikasi perkantoran untuk efisiensi layanan pemerintahan.
 Pemanfaatan aplikasi website sampai dengan level desa sebagai sarana
transparansi dan penyebaran informasi potensi dan pembangunan desa.
 Peningkatan layanan administrasi kepegawaian, perencanaan, keuangan,
pengawasan dan pelaporan kegiatan berbasis aplikasi.
 Pelaksanaan open data sebagai transparansi proses pembangunan di Kabupaten
Bandung.
 Peningkatan layanan public pada level kecamatan di Kabupaten Bandung.

Sebagai cara untuk merealisasikan beberapa program tersebut maka disusun beberapa
strategi yang didasarkan pada dokumen RPJMD Kabupaten sehingga semua
pelaksanaan smartcity ini tidak keluar dari koridor pembangunan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Adapun beberapa strategi yang akan dijalankan diuraikan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan desa.
2. Melakukan evaluasi kinerja aparatur pemerintah dan memberlakukan sistem reward
and punishment.
3. Operasi sistem perencanaan dan penganggaran kelitbangan.
4. Peningkatan sistem pengawasan pengendalian internal.
5. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.
25

Gambar 9. Mobil Layanan Kependudukan Keliling – DISDUKCAPIL Kabupaten


Bandung

Smart Branding
Salah satu kebijakan yang ditetapkan dalan prioritas pembangunan kabupaten
Bandung adalah pengembangan potensi sumber daya alam dan sosial masyarakat
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan disertai
peningkatan sumber daya manusianya. Inisiatif program smart branding yang
merupakan penjabaran dari misi 4 smartcity yang sudah ditetapkan. Pada misi 4 ini,
terdapat beberapa program utama terkait inisiatif Smart City yang harus menjadi
prioritas yaitu:
 Fasilitasi Promosi ekonomi, wisata dan investasi.
 Pembangunan Skywalk sebagai icon Kabupaten Bandung.
 Pengembangan SI dan incubator UMKM dan Koperasi.
 Penyelenggaraan promosi produk UMKM dan Koperasi via social Media.
Adapun beberapa strategi yang akan dilaksanakan untuk merealisasikan program-
program yang telah disepakati dan terdapat pada RPJMD yang telah disesuaikan
dengan target perubahan 5 tahunan ialah:
1. Mengembangkan sentra dan klaster pengembangan UMKM-IKM dan koperasi
unggulan berbasis ekonomi kreatif.
2. Peningkatan jumlah destinasi obyek wisata.
26

Smart Economy
Inisiatif program smart economy ditujukan untuk mendukung kebijakan
perwujudan sistem perkotaan sesuai dengan peran dan fungsinya disertai penyediaan
dan pelayanan infrastruktur wilayah yang mampu memacu pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan wilayah di kabupaten Bandung. Inisiatif program smart
economy didasarkan pada proses penjabaran pelaksanaan Misi 1 Smartcity Kabupaten
Bandung program prioritas pembangunan yang dapat menciptakan Pembangunan
Ekonomi yang Berdaya Saing, yang juga beririsan dengan program-program smart
branding.
Pada misi 1 ini, terdapat beberapa program utama terkait inisiatif Smart City yang harus
menjadi prioritas yaitu:
 Pemberdayaan ekonomi melalui penguatan UKM dengan pemanfaatan dan
integrasi data berbasis NIK.
 Peningkatan sarana akses pariwisata dan informasi pariwisata dengan berbasis
online.
 Pembangunan tempat wisata Halal di Kabupaten Bandung.
 Fasilitasi investasi dengan sistem informasi terintegrasi (SAMIRINDU dan
SILONCER).
 Pemberdayaan petani, kelompok petani dan pendataan pertanian dengan berbasis
aplikasi.
 Pembangunan pasar modern melalui Fish market.
 Peningkatan layanan sistem informasi perdagangan dan perindustrian di Kabupaten
Bandung

Beberapa strategi yang akan dijalankan diuraikan dalam upaya mendukung program
yang direncanakan dengan berdasar pada koridor RPJMD yang telah ditetapkan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas sektor perdagangan dan jasa.
2. Peningkatan jumlah destinasi obyek wisata.
3. Menyederhanakan prosedur perizinan investasi.
4. Peningkatan produksi dan komoditas pertanian unggulan.
5. Mengembangkan keanekaragaman tanaman pangan.
6. Peningkatan fungsi kawasan perdesaan yang produktif sebagai pusat pelayanan
kawasan yang dilengkapi dengan pengembangan sentra produksi unggulan
kawasannya (janka Panjang).
27

Smart Living
Pemenuhan akan kebutuhan dasar hidup di Kabupaten Bandung merupakan
proses pembangunan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Adapun
prioritas pembangunan utama yang berhubungan dengan smart living ialah
Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah. Dimana program yang
ajukan merupakan bentuk langkah nyata dari misi 2 smartcity Kabupaten Bandung.
Beberapa program pada RPJMD yang mendukung smartcity ialah:
 Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (RAKSA
PERMUKIMAN) melalui bedah kampung sabilulungan
 Program Peningkatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan penyediaan
ruang terbuka hijau
 Pengembangan sistem informasi tanah Pemda dan rencana tapak wilayah di
Kabupaten Bandung
 Penataan pemakaman diwilayah Kabupaten Bandung
 Pengadaan smart PJU di Kabupaten Bandung
 Penyediaan layanan kesehatan berbasis aplikasi online (SPGDT)
 Aplikasi layanan informasi Kesbangpol
 Peningkatan layanan transportasi yang humanis
Adapun strategi yang sejalan dengan RPJMD untuk mendukung pelaksanaan smart city
di Kabupaten Bandung ialah:
- Meningkatkan kualitas permukiman penduduk.
- Mengurangi ketidaksesuaian rencana tata ruang dengan pemanfaatan ruang.
- Meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau
- Peningkatan penyediaan jaringan transportasi darat dan perkereta apian yang
menghubungkan antar sistem perkotaan dalam memperlancar aksesibilitas
orang dan barang (jangka Panjang)
- Pengaturan dan penataan manajemen dan pelayanan sarana lalu lintas dan
prasarana perkeretaapian yang baik dalam pengembangan angkutan umum
massal (jangka Panjang)

Smart Society
Berdasarkan hasil beberapa FGD dan hasil pengambilan data secara langsung
maupun dokumen perencanaan pembangunan dari beberapa perangkat daerah maka
terdapat beberapa program dan kegiatan yang diajukan dalam mendukung
28

pelaksanaan smart city di Kabupaten Bandung yang merupakan langkah teknis dari misi
3 smartcity di Kabupaten Bandung. Beberapa program dan kegiatan yang masuk dalam
dokumen smart city untuk melaksanakan smart society ialah sebagai berikut:
 Pengelolaan dan Pemantauan informasi potensi kebencanaan di Kabupaten
Bandung
 Pengembangan Sistem Ketahanan Kebakaran lingkungan dan peningkatan
pemahaman bahaya kebakaran pada usia dini
 Pengembangan SKIK Sistem Komunikasi Informasi Kebakaran
 Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
 Penyusunan Data base dan informasi ketenagakerjaan berbasis aplikasi.
 Sosialisasi PPDB dan UN SMP online dan Backbone Dapodik di Kabupaten
Bandung
 Integrasi Penanganan kemiskinan di kabupaten Bandung
 Penantaan arsip, dan peningkatan layanan diseminasi ilmu berbasis aplikasi.

Adapun strategi yang sejalan dengan RPJMD ialah sebagai berikut:


- Meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap bencana.
- Meningkatkan upaya pencegahan kebakaran.
- Peningkatan penyelenggaraan pendidikan formal dan non formal.
- Meningkatkan mutu dan efisiensi sekolah, serta Mewujudkan pengembangan
kawasan pendidikan terpadu.
- Peningkatan keamanan dan keselamatan masyarakat dari ancaman bencana
dengan penyediaan sarana dan prasarana evakuasi bencana (Jangka Panjang).
- Pengembangan sumber daya manusia melalui pembinaan dan pembekalan
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan (Jangka Panjang).

Smart Environment
Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan suatu proses
pembangunan yang berkelanjutan sebagai prinsip utama pada kawasan Kabupaten
Bandung. Beberapa program yang muncul dari hasil FGD smart city pada unsur smart
environment yang merupakan pelaksanaan dari misi 1 smart city Kabupaten Bandung
ialah sebagai berikut:
- Gerakan Sajiwa (Hiji dua) Berbasis Aplikasi Web dan Android (sebagai revisi
deskripsi dari program zonasi ownership kawasan sungai Citarum dan
SATAPOK (sabilulungan tanam pohon kesayangan)
- Program Pengendalian Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan dengan
gerakan BADEGA Lingkungan
29

- Manjemen Tim Pemulung dan Pengepul/Bank Sampah Berbasis Aplikasi Web


dan Mobile Aplikasi.
Adapun beberapa strategi yang terdapat dalam RPJMD ialah sebagai berikut:
- Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pencemaran lingkungan.
- Pengembangan teknologi dan manajemen sistem prasarana pengelolaan
lingkungan (persampahan dan limbah) berdasarkan karakteristik buangan
komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara
ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat
mengubah perilaku masyarakat (Jangka Panjang)
30

RENCANA AKSI SMART CITY


RenAKSI Smart City adalah langkah awal dari upaya pembangunan daerah berbasis
TIK yang sistematik. Perencanaan tersebut berangkat dari masalah nyata di kabupaten
Bandung sehingga diharapkan mampu menciptakan rencana-rencana yang tingkat
keberhasilannya dinilai tinggi. Sesuai dengan budaya perencanaan yang ada di
Kabupaten Bandung, penyusunan rencana aksi progam smart city diterapkan dengan
pola SMART PLANNING. Oleh karena itu, rencana aksi smart city kabupaten Bandung
disusun dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut, yaitu:
1. Spesific (spesifik)
2. Measureable (terukur)
3. Achievable (dapat dicapai)
4. Realistic (realistis untuk dicapai)
5. Timebound (batas waktu)

Dalam rencana aksi ini, ditetapkan pola cascading dari berbagai goal atau tujuan
utama pembangunan kabupaten Bandung yang bertujuan untuk menjawab setiap
masalah yang ada. Rencana aksi smart city tersebut akan dibagi dalam 4 (empat)
rencana, yaitu :
1. Pengembangan kebijaksanaan dan kelembagaan smart city
2. Rencana pembangunan infrastruktur pendukung smart city
3. Rencana pengembangan aplikasi dan perangkat lunak pendukung smart city
4. Rencana penguatan literasi smart city

1. Pengembangan Kebijakan dan Kelembagaan Smart City


Berdasarkan hasil kajian analisis kesiapan Supra Struktur yang telah dimiliki oleh
kabupaten Bandung, beberapa keberadaan dokumen-dokumen berupa kebijakan
terkait pemanfaatan TIK dapat dijelaskan pada uraian berikut ini.
 Kebijakan Peraturan Daerah (PERDA)
 Kebijakan Peraturan Bupati (PERBUP)
31

No Jenis Tahun Nomor Nama Dokumen Dimensi


1 Peraturan 2016 12 Pembentukan Dan Susunan Organisasi
Daerah Perangkat Daerah TIK
2 Peraturan 2015 11 Pedoman Pelaksanaan Daftar SDM TIK
Bupati Hadir Elektronik di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bandung.
3 Peraturan 2016 7 Rencana Pembangunan Jangka Perenca-
Daerah Menengah Daerah Kabupaten naan
Bandung 2016-2021. Strategis
4 Peraturan 2010 48 Penggunaan Perangkat Lunak Aplikasi
Bupati Legal dan Pemanfaatan Open
Source Software (OSS) di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bandung
5 Peraturan 2010 45 Pendayagunaan Website di Aplikasi
Bupati Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bandung
6 Peraturan 2015 30 Pedoman Penyusunan Standar Proses
Bupati Operasional Prosedur Di Bisnis
Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bandung
7 Peraturan 2016 16 Kebijakan Umum Penyelenggaraan Kebijakan
Bupati E-Government Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bandung
8 Peraturan 2016 17 Tata Kelola Infrastruktur Teknologi Infrastruktur
Bupati Informasi Dan Komunikasi Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bandung
9 Peraturan 2016 18 Tata Kelola Kelembagaan Dan Kelemba-
Bupati Sumber Daya Manusia Teknologi gaan dan
Informasi & Komunikasi Di SDM
Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bandung
10 Perbup 2016 19 Tata Kelola Aplikasi Di Lingkungan Aplikasi
Pemerintah Kabupaten Bandung
11 Peraturan 2012 27 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Operasional
Bupati Barang / Jasa Secara Elektronik:
 Mengatur pelaksanaan
pengadaan barang/jasa secara
elektronik yang dilaksanakan
oleh Unit Layanan Pengadaan
(ULP) melalui Layanan
Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE) kabupaten Bandung;
 Pengadaan barang/jasa meliputi
pengadaan barang; jasa lainnya;
pekerjaan konstruksi; jasa
konsultansi.
12 Peraturan 2014 36 Rencana Induk Pengembangan Perenca-
Bupati Teknologi, Informasi dan naan
Komunikasi di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bandung
Tahun 2014-2015
32

No Jenis Tahun Nomor Nama Dokumen Dimensi


13 Peraturan 2018 73 Tata Kelola Data Dan Informasi Di Operasional
Bupati Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bandung
14 Peraturan 2018 Proses Tata Kelola Keamanan Informasi Di Operasional
Bupati Penyusu Lingkungan Pemerintah Kabupaten
-nan Bandung
15 Keputusan 2018 451/Kep. Pembentukan Dewan Smart City Operasional
Bupati 372- kabupaten Bandung
Disko-
minfo/
2018
16 Keputusan 2007 555 Penetapan Penggunaan Domain Aplikasi
Bupati bandungkab.go.id Sebagai
Website Resmi Pemerintah
Kabupaten Bandung
17 Keputusan 2010 489/Kep. Penetapan Tim dan Rencana Kerja Operasional
Bupati 305- BA Operasional Mobile Community
PAPSI Access Point (M-CAP) Pemkab
Bandung
18 Surat 489 / 660 Pemanfaatan e-mail Resmi SKPD: Operasional
Edaran / PPI  Penggunaan email sebagai alat
komunikasi elektronik
 Setiap SKPD memiliki email
dengan domain
bandungkab.go.id
 SKPD menunjuk seorang
operator untuk membuka email
dinas setiap hari
 Email SKPD akan digunakan
untuk meneruskan pengaduan,
pertanyaan, dan saran yang ada
dalam web kapupaten Bandung
19 Surat 489 / 387 Pemanfaatan Jaringan Internet Operasional
Edaran / PPI Pemkab Bandung:
 Adanya jaringan internet yang
telah menghubungkan seluruh
SKPD
 Fasilitas LAN pada masing-
masing SKPD
 Pemanfaatan layanan / aplikasi
oleh SKPD yang sudah
terhubung ke jaringan internet
 Pertukaran data antar SKPD
sampai tingkat kecamatan /
kelurahan
 Pemanfaatan aplikasi dari SKPD
untuk SKPD lainnya melalui
jaringan yang telah disediakan

Selanjutnya penyediaan Supra Struktur dalam bentuk dokumen kebijakan yang akan
dikembangkan meliputi:
33

No Jenis Tahun Nama Dokumen Dimensi


1 Peraturan 2017 Wisata Halal Operasional
Daerah
2 Peraturan 2018 Penggunaan Social Media Operasional
Bupati
3 Peraturan 2018 Kerjasama Data Kependudukan Untuk Akta Operasional
Daerah Kematian
4 Peraturan 2018 Kelembagaan Pengelola Fish Market Operasional
Bupati
5 Peraturan 2018 Tata Kelola Keamanan Informasi Di Operasional
Bupati Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung

Selain aspek kebijakan dalam bentuk dokumen-dokumen peraturan yang harus


dipersiapkan bagi dukungan program smart city, diperlukan juga pemenuhan aspek
kelembagaan yang menjadi pendorong pelaksanaan program-program smart city yang
telah didefinisikan. Mengacu pada rencana induk eGoverment kabupaten Bandung,
beberapa peran kelembagaan yang telah ada dapat dijelaskan pada uraian berikut:

1. Eksekutif Pemerintah Kabupaten Bandung


Eksekutif Pemkab Bandung memiliki peran sebagai berikut:
a) Bertanggung jawab atas seluruh implementasi TIK di institusinya.
b) Bertanggung jawab atas arahan strategis dan evaluasi keseluruhan dari inisiatif TIK
di institusinya.
Eksekutif Institusi Pemerintahan dalam hal ini adalah Pimpinan Pemerintah Kabupaten
Bandung.

2. CIO Institusi
CIO Institusi memiliki peran sebagai berikut:
a) Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan inisiatif dan portofolio TIK institusi
b) Melakukan review berkala atas pelaksanaan implementasi TIK di institusinya.

CIO Institusi dalam sebaiknya dipimpinan oleh pejabat setingkat unit Eselon II agar bisa
berkoordinasi dengan unit organisasi lain di lingkungan Pemkab Bandung. CIO di
Pemkab Bandung diperankan oleh Pejabat Sekretaris Daerah atau serendah-
rendahnya dijabat oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.

3. Komite TIK Institusi


Komite TIK Institusi sebagai Komite Pengarah TIK (ICT Steering Committee) memiliki
peran sebagai berikut:
34

a) Mensinergiskan dan mengintegrasikan Rencana TIK institusi yang mengakomodir


kepentingan seluruh satuan kerja.
b) Mensinergiskan rencana belanja/investasi satuan kerja untuk memastikan tidak
adanya tumpang tindih (redundancy) inisiatif TIK.
c) Melakukan review atas evaluasi berkala implementasi TIK yang dilakukan oleh CIO,
untuk memastikan keselarasan dengan rencana semula.

Agar peran Komite TIK di Pemkab Bandung berjalan efektif, maka diusulkan agar
Komite TIK dibagi dua, yaitu:
a) Komite Pengarah TIK untuk Tata Kelola (Governance) untuk membahas inisiatif TIK
yang bersifat strategis dan lintas unit organisasi. Komite ini beranggotakan para
pejabat Unit Eselon II dan Eselon III, yang dipimpin dan dikoordinasikan oleh
Sekretaris Daerah; dan
b) Komite TIK untuk Manajemen TIK (Management) yang lebih taktis untuk membahas
isu-isu implementasi dan koordinasi di lapangan. Komite TIK tingkatnya manajemen
beranggotakan para pejabat Eselon III dan Eselon IV.

4. Satuan Kerja Pengelola TIK PD


Satuan Kerja Pengelola TIK Institusi memiliki peran sebagai berikut:
a) Bertanggung jawab atas implementasi sistem TIK, sesuai dengan spesifikasi
kebutuhan yang diberikan oleh Satuan Kerja Pemilik Proses Bisnis, dalam hal ini
Perangkat Daerah terkait.
b) Bertanggung jawab atas keberlangsungan dan kualitas aspek teknis sistem TIK
dalam tahap operasional.
c) Bertanggung jawab atas pemeliharaan aset-aset TIK institusi

5. Satuan Kerja Pemilik Proses Bisnis Institusi


Satuan Kerja pemilik proses bisnis Institusi memiliki peran sebagai berikut:
a) Bertanggung jawab atas pendefinisian kebutuhan (requirements) dalam
implementasi inisiatif TIK.
b) Memberikan masukan atas implementasi TIK, khususnya kualitas operasional
sistem TIK.

Satuan Kerja Pemilik Proses Bisnis Institusi dalam hal ini adalah masing-masing
organisasi Perangkat Daerah (PD) yang menjalankan proses bisnisnya masing-masing
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
35

6. Dewan Smart City


Dewan Smart City Kabupaten Bandung memiliki tugas sebagai berikut:
a) Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta memberikan arahan aspek strategis
teknologi informasi dalam smart city.
b) Memberikan masukan kepada tim pelaksana smart city terkait pelaksanaan program
dan kegiatan smart city di kabupaten Bandung.
c) Menampung dan membahas usulan, kebutuhan dan aspirasi Perangkat Daerah.
d) Memberikan rekomendasi kebijakan kepad Bupati bandung untuk mendorong
terjadinya percepatan pembangunan dan pelaksanaan smart ity di kabupaten
Bandung.
e) Menerima saran dan masukan dari seluruh stakeholder terkait percepatan
pembangunan dan pelaksanaan smart city di kabupaten Bandung.
f) Melaksanakan rapat koordinasi dengan tim pelaksana smart city daerah terkait
pelaksanaan program dan kegiatan smart city.
g) Membahas hasil assesmen/audit internal dan independen sebagai materi evaluasi.
h) Melakukan pelaporan kepada Bupati Bandung terkait perkembangan pelaksanaan
smart city.

7. Tim Pelaksana Smart City


Tim pelaksana Smart City memiliki tugas sebagai berikut:
a. Membangun, mengembangkan, mendayagunakan dan melaksanakan sistem
pengelolaan TIK untuk tercapainya pelaksanaan Smart City di Kabupaten Bandung.
b. Menyusun dan melaksanakan perubahan road map/Masterplan TIK , tata kelola, I
nteroperabilitas sistem aplikasi untuk mewujudakan Smart City di Kabupaten
Bandung sesuai perkembangan teknologi.
c. Melaksanakan sinergitas, kolaborasi antar perangkat daerah/ Instansi, akademis,
pelaku bisnis, dan masyarakat /komunitas serta lembaga/komunitas terkait dalam
pelaksanaan Smart City di Kabupaten Bandung.
d. Melaksanakan bimbingan teknis / Forum Grup Diskusi (FGD) dalam rangka
pengembangan TIK dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam
mendukung Smart City di Kabupaten Bandung;
e. Mendokumentasikan dan mengarsipkan semua data, informasi dan arsip terkait
pengembangan Smart City di Kabupaten Bandung;
36

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Tim Pelakasana Smart City kepada Dewan
Smart City di Kabupaten Bandung Smart City.

2. Rencana Pembangunan Infrastruktur Pendukung Smart City


Pengembangan infrastruktur yang akan dilakukan pada fase lima tahun kedepan
meliputi aspek, pengadaan data center, konektifitas jaringan PD, konektifitas wifi di
lingkungan perkantoran serta melakukan maintenance kegiatan operasionalisasi
jaringan LAN dan tata kelola server yang telah beroperasi saat ini.
Selain pengembangan infrastruktur TIK, juga akan dipersiapkan beberapa
infrastruktur lainnya seperti perluasan dan perbaikan akses jalan, pembangunan
landmark ikonik baru berupa SkyWalk termasuk perbaikan infrastruktur pada lokasi-
lokasi wisata.

A. Model Desain Arsitektur Jaringan Pemkab Bandung


Desain arsitektur jaringan Pemkab Bandung memiliki dua prinsip utama, yaitu :
1. Fungsionalitas segmen jaringan yang mencerminkan ketersediaan layanan dan
aliran data.
2. Pembagian jaringan pada segmen-segmen fungsional. Segmentasi tersebut
membentuk modularitas yang menunjukkan aspek skalabilitas fungsi jaringan.
Prinsip tersebut menjadi panduan untuk menyusun segmen utama dan fungsi aliran
data utama sebagai berikut.
1. Prinsip pertama mencerminkan fungsi availabilitas yang berupa backup, atau
menghindari resiko akibat adanya single point failure.
2. Prinsip kedua mencerminkan bahwa penambahan atau pengurangan skala jaringan
dapat dilakukan dengan mudah, tanpa mengubah jaringan eksisting secara
keseluruhan. Prinsip ini juga berarti penambahan fungsi, misalnya pemasangan
firewall, dapat dilakukan dengan mudah berdasar pada arsitektur yag telah ada saat
ini. Prinsip kedua juga mencerminkan prinsip pengendalian koneksi jaringan,
Internet dan layanan jaringan pada DISKOMINFO. Penambahan dan pengurangan
skala jaringan dapat dilakukan dengan mudah jika terkendali pada satu koordinasi.

Pengendalian layanan jaringan diimplementasikan dengan menggunakan Data Center


sebagai hosting aplikasi dan penyimpanan server database. Juga dapat digunakan
sebagai tempat penyimpanan data-data hasil pekerjaan. Pada model desain ini,
37

jaringan Pemkab Bandung akan memiliki segmen-segmen dengan kelengkapan


sebagai berikut:
1. Layanan konektivitas internal kantor, yang berupa LAN (Local Area Network).
Jaringan LAN sebagai subnet layanan bagi user internal Kantor Pemkab.
2. Layanan ketersediaan data dan aplikasi untuk internal organisasi. Segmen ini
berupa Data Center, yang salah satunya berfungsi sebagai subnet server untuk
keperluan internal Kantor Pemkab. Server yang diakses oleh OPD atau Kantor
Kecamatan juga ditempatkan pada subnet ini.
3. Layanan aplikasi dan data bagi pihak eksternal, yaitu segmen Internet Server dan
Extranet Server.
4. Layanan konektivitas internal, yaitu antar Kantor Pemkab Bandung, Kantor
Kecamatan, dan OPD, disebut Private WAN (Wide Area Network).
5. Bagi user di luar Kantor Pemkab yang berpindah-pindah, disediakan segmen
Remote Access untuk layanan ke dalam jaringan internal dan Data Center.
6. Layanan konektivitas bagi pihak eksternal ke Kantor Pemkab menggunakan layanan
Internet publik.
Sedangkan fungsi utama jaringan, yaitu menyediakan aliran data untuk layanan aplikasi
disusun dari :
1. Pada internal Pemkab Bandung, Data Center menjadi pusat penyedia layanan yang
berupa data dan aplikasi melalui LAN dan WAN bagi Kantor Kecamatan, OPD dan
remote user.
Sehingga untuk user layanan Pemkab Bandung secara luas akan ada aliran data :
 Antara user internal (LAN) dengan Data Center.
 Aliran data antara Kantor Kecamatan, OPD dan remote user dengan Data
Center.
2. Data Center ini jika sudah memiliki kriteria kritis, dapat didesain agar memiliki
backup pada DRC yang berupa layanan provider di luar Pemkab Bandung. Contoh
aliran data pada bagian ini berupa backup data periodik terdapat antara DC dan
DRC.
3. Aliran data dan layanan aplikasi antara pihak eksternal, misalnya Kemendagri, dan
Pemkab Bandung, terhubung pada segmen Internet Server dan Extranet Server.
Kedua segmen
38

B. Pembangunan Data Center Pemkab Bandung


Salah satu rencana dalam pembangunan infrastruktur pendukung smart city yang paling
mendasar adalah rencana pembangunan data center di lingkungan pemerintah
kabupaten Bandung. Saat ini pengeloaan ruang server telah dilakukan oleh Diskominfo
dengan merujuk pada kebijakan peraturan Bupati terkait tata kelola infrastruktur TIK
Kabupaten Bandung.

Rencana pembangunan data center akan diawali dengan proses penyediaan ragam
aplikasi sebagai sarana untuk mendapatkan data sebagai bahan dasar informasi yang
harapannya nanti akan digunakan dalam proses pengambilan suatu keputusan bagi
level eksekutif. Untuk itu, fase penyediaan aplikasi dashboard dan portal data dan
informasi menjadi salah satu bagian komplemen dalam program penyediaan data
center kabupaten Bandung.

Gambar 10. Ilustrasi Data Center (Courtesy: Jakarta NOC)

C. Penerapan Teknologi Virtualisasi Server di Pemkab Bandung


Salah satu kegunaan teknologi virtualisasi adalah dapat digunakan pada layanan
hosting berbagai operating system yang berbeda-beda pada satu hardware yang sama.
Hardware yang mendukung kemampuan virtualisasi biasanya berupa hardware server
dengan kapasitas prosesor dengan memori komputer yang cukup besar, contoh di
pasaran berupa blade server.
39

Dengan software sistem virtualisasi yang memadai, maka model server tersebut dapat
digunakan untuk mmberikan layanan hosting berbagai aplikasi OPD layanan smart city
pada berbagai OS, pada satu mesin hardware. Dengan demikian, terdapat berbagai
mesin virtual pada satu mesin hardware server.

Dari sisi pengelolaan, kebutuhan ruang satu mesin hardware dengan berbagai OS
tervirtualisasi dapat lebih efisien daripada beberapa mesin hardware dengan tiap mesin
hardware mewakili satu OS, pada ruangan Data Center yang sama. Selain itu,
penggunaan daya listrik satu mesin hardware 39aradigm lebih rendah dari pada
beberapa mesin hardware sekaligus. Diasumsikan satu OS pada satu mesin virtual
dapat digunakan sebagai satu atau lebih aplikasi OPD untuk mendukung layanan
aplikasi smart city.

Sebagai gambaran, jika satu OS dapat mewakili satu aplikasi smart city OPD, maka
dapat didekati dengan gambaran bahwa kebutuhan satu aplikasi smart city OPD yang
dibangun berbasis web yang bersifat OLTP (transaksional) membutuhkan satu OS pada
satu mesin virtual. Diasumsikan juga penyimpanan data hasil aplikasi tersebut pada
mesin atau storage terpisah, sehingga database engine juga terdapat pada mesin
virtual yang terpisah. Secara arsitektur aplikasi berbasis web, database engine tersebut
dapat menjadi satu dengan aplikasi.
Diasumsikan satu OS memiliki kebutuhan dasar memory sebesar 2 GB, dengan
prosesor 2 core, maka aplikasi berbasis web di atasnya memiliki kebutuhan dasar
memory 2 GB dengan kebutuhan dasar prosesor 2 core. Dengan data historis yang
memadai, jika memori sudah mendekati 75% saturasi pada penggunaan normal, maka
kebutuhan memori bagi aplikasi tersebut ditingkatkan dengan tambahan satuan 2 GB
lagi.

Dengan demikian, sebagai pendekatan pertama, yaitu berdasarkan OS atau mesin


virtual. Jika untuk satu aplikasi diperlukan mesin virtual yang terdiri atas 2 core dengan
memory 2 GB untuk OS, kemudian 2 GB (dan kelipatannya) untuk aplikasinya. Jika
terdapat satu server blade 32 core dan 64 GB memory, maka akan dapat memuat 16
OS, dengan 32 GB memory untuk semua OS, dan sisa 32 GB untuk aplikasi.

Pendekatan ke dua, berdasarkan aplikasi. Jika satu aplikasi membutuhkan 4 GB


memory, atau 8 GB memory, maka pada mesin yang sama (64 GB memory dan 32
core) terdapat 6 aplikasi (48 GB memory, dari 8 GB dikali 6 aplikasi) dan 8 OS mesin
40

virtual. Jadi pada satu OS virtual, dapat didekati dengan kebutuhan memory = 2(n + 1)
GB. Dengan n adalah kebutuhan aplikasi. Dengan fleksibilitas teknologi virtualisasi dan
data historis yang memadai, maka dapat dilakukan penyesuaian yang dibutuhkan.

Jika terdapat perubahan, misalnya hanya butuh 6 OS mesin virtual dari 8 OS mesin
virtual, maka dapat dijadikan 7 OS mesin virtual. Sebanyak 6 OS mesin virtual dengan
2 core, satu OS mesin virtual dengan 4 core prosesor. Karena fleksibilitas teknologi
virtualisasi, maka kebutuhan core ataupun memory dapat diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan.
Dengan demikian, kebutuhan ruangan pada rak server, daya listrik dan pendinginan,
dapat 40aradigm diatur. Dari 6 mesin server hardware, menjadi satu mesin server
hardware dengan 6 OS yang tervirtualisasi. Setiap OPD dapat memiliki hardware yang
relatif sedikit, dengan demikian membutuhkan rak server yang relatif sedikit juga pada
Data Center.

D. Penerapan Teknologi Cloud Computing di Pemkab Bandung


Seiring dengan percepatan tumbuhnya pengguna internet di seluruh dunia, beberapa
teknologi baru telah hadir sebagai jawaban dari tantangan permasalahan yang dihadapi
oleh para penggunanya tersebut. Salah satu teknologi yang saat ini sangat
berkembang pesat adalah teknologi cloud computing. Beberapa referensi banyak
membahas tentang teknologi tersebut, salah satu yang banyak digunakan sebagai
acuan adalah referensi dari National Institute of Standards and Technology (NIST)
Amerika Serikat.

NIST mendefinisikan cloud computing sebagai sebuah model yang memungkinkan


akses jaringan yang dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja, nyaman, serta
bersifat on-demand terhadap suatu tempat penyediaan sumber daya komputasi
bersama (misalnya jaringan, server, storage, aplikasi dan layanan) yang terkonfigurasi
yang dapat disediakan dengan cepat serta dirilis dengan upaya manajemen atau
interaksi penyedia layanan seminimal mungkin. Model cloud computing ini terdiri atas
lima karakteristik utama, empat model deployment, serta tiga model layanan.
Terdapat 3 jenis model layanan yang ditawarkan oleh cloud computing (NIST, 2011)
antara lain:
41

1. Software as a Service (SaaS)


Kemampuan yang disediakan kepada pengguna adalah kemampuan untuk
menggunakan aplikasi yang disediakan oleh penyedia layanan yang dijalankan pada
infrastruktur cloud computing. Aplikasi tersebut dapat diakses dari berbagai jenis
perangkat client melalui antarmuka yang ringan seperti web browser (misalnya web-
based email), ataupun antarmuka program. Pengguna tidak mengelola maupun
mengontrol infrastruktur cloud computing yang mendasarinya seperti jaringan, server,
sistem operasi, storage, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan
kemungkinan pengecualian pada pengaturan konfigurasi aplikasi untuk pengguna
tertentu yang terbatas.

2. Platform as a Service (PaaS)


Kemampuan yang disediakan kepada pengguna adalah kemampuan untuk
menyebarkan infrastruktur cloud computing yang dibuat oleh pengguna atau aplikasi
yang diperoleh yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman, library,
layanan, serta kakas yang disediakan oleh penyedia layanan. Pengguna tidak
mengelola maupun mengontrol infrastruktur cloud computing yang mendasari termasuk
jaringan, server, sistem operasi, atau storage, namun memiliki kontrol terhadap aplikasi
yang digunakan dan mungkin terhadap pengaturan konfigurasi untuk lingkungan
application-hosting.

3. Infrastructure as a Service (IaaS)


Kemampuan yang diberikan kepada pengguna adalah untuk menetapkan storage,
pemrosesan, jaringan,serta sumber daya komputasi yang mendasar lainnya dimana
pengguna dapat membangun dan menjalankan perangkat lunak sesuai kehendaknya
yang dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Pengguna tidak mengelola maupun
mengendalikan infrastruktur cloud computing yang mendasarinya namun memiliki
kendali atas sistem operasi, storage, serta aplikasi yang telah disebar, serta mungkin
pula kendali yang terbatas atas komponen jaringan tertentu (misalnya host firewalls).

Beberapa organisasi telah mulai menggunakan teknologi cloud computing, hal tersebut
didasari atas penilaian adanya manfaat yang diterima organisasi tersebut. Manfaat yang
ditawarkan oleh cloud computing kepada bisnis dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu
sisi finansial, teknologi, operasional, dan keunggulan kompetitif (Williams M. I., 2010).
Selain itu, terdapat pula potensi manfaat terhadap lingkungan meskipun masih dapat
diperdebatkan.
42

Salah satu manfaat penerapan teknologi cloud computing bagi penerapan program
smart city kabupaten Bandung adalah manfaat finansial, hal ini dapat diraih sebagai
akibat penggunaan sumber daya komputasi diperoleh dari pihak eksternal sehingga
tidak perlu lagi dibebani oleh hal terkait perangkat server TI yang harus dirawat.
Terdapat beberapa manfaat finansial dari cloud computing, antara lain:

a. Penggunaan TI yang bersifat pay-per-use


Sifat elastis serta scalable yang dimiliki cloud computing dapat mendukung siklus tak
terduga dari ekspansi serta kontraksi yang dihadapi oleh bisnis. Pengguna public cloud
berbagi biaya dari infrastruktur komputasi multi-tenant dengan pelanggan lainnya
sehingga biaya berdasarkan konsumsi serta biaya berlangganan menjadi terjangkau
dan bervariasi. Biaya bervariasi tergantung pada model layanan yang digunakan namun
pada prinsipnya sama saja. Biaya SaaS tergantung pada jumlah pengguna, biaya PaaS
meningkat secara proposional sesuai dengan proporsi penggunaan dan ukuran aplikasi
yang dikembangkan, sedangkan biaya IaaS meliputi biaya penggunaan server dan
storage.

b. Pengeluaran operasional
Dengan penerapan cloud computing, perusahaan tidak perlu membeli perangkat keras
seperti server atau storage yang dapat dianggap sebagai pengeluaran untuk belanja
barang modal yang dapat meningkatkan beban pajak serta biaya pemeliharaan.
Pembelian cloud computing dapat dianggap sebagai pengeluaran operasional karena
perusahaan dianggap hanya menyewa sumber daya dan tidak ada penumpukan aset
sehingga biaya dapat dikurangi secara langsung dari keuntungan.

c. Mengurangi biaya manajemen TI


Jika perusahaan mengelola sendiri infrastruktur TI atau membangun sendiri aplikasi
perangkat lunaknya tentu dapat terjadi overhead administrasi. Hal tersebut merupakan
faktor yang sangat signifikan terhadap biaya total kepemilikan aset perusahaan. Aset
harus dibeli dan dikelola, disertai dengan dukungan terhadap pengguna dan
mempekerjakan staf teknis untuk keperluan administarsi sistem dan perangkat keras.
Cloud computing dapat mengurangi overhead ini dengan memindahtangankan
permasalahan pada pengadaan barang, peng-install-an, pengelolaan, dan
pemeliharaan perangkat keras (melalui IaaS), sistem operasi server (melalui PaaS),
dan deployment aplikasi (melalui SaaS).
43

Selain dari segi finansial, cloud computing juga memberikan manfaat dari segi teknologi
bagi kabupaten Bandung, berupa akses terhadap sumber daya komputasi yang dapat
dilakukan dengan cepat dan scalable serta dapat diakses dari mana saja. Dua dari lima
karakteristik utama cloud computing yaitu on-demand service serta rapid elasticity yang
dapat mempercepat berbagai hal yang dapat dilakukan dengan penetapan TI.
Penyediaan tenaga kerja baru (baik sementara atau permanen) dapat dilakukan melalui
aplikasi SaaS.

Aplikasi perangkat lunak bisnis berbasis web dapat dibangun dengan menggunakan
PaaS tanpa harus khawatir mengenai server, firewall, keamanan, atau sistem operasi.
Sedangkan IaaS dapat digunakan untuk memperoleh akses sementara terhadap daya
komputasi serta penyimpanan data yang tak terbatas saat dibutuhkan. Karena layanan
tersebut berbasis web, akses terhadap layanan cloud computing dapat diakses dari
mana saja dan tidak tergantung kepada komputer yang digunakan oleh pengguna, yang
dibutuhkan adalah web browser.

Selain itu, dengan asumsi bahwa penyedia layanan cloud computing akan terus
berlanjut maka layanan yang disediakan oleh penyedia layanan tersebut akan secara
efektif mengantisipasi masa yang akan datang. Dengan model layanan SaaS dan PaaS,
pengguna akan selalu mendapatkan perangkat lunak terbaru yang ter-update secara
otomatis tanpa biaya tambahan.

Perangkat Daerah di kabupaten Bandung, termasuk Diskominfo sebagai unit pengelola


TIK dapat lebih fokus kepada bisnis utamanya serta memungkinkan bisnis melalui
pembangunan (business beyond building). Hal tersebut dapat terjadi karena cloud
computing memungkinkan institusi memindahtangankan hal terkait administrasi dan
teknis TI yang bukan bisnis utamanya kepada pihak ketiga yang lebih berpengalaman
sehingga tidak perlu lagi dipusingkan oleh hal-hal kecil terkait TI. Tugas terkait
administrasi dan teknis TI pun menjadi lebih sedikit dan memang berfokus pada bisnis
utama perusahaan tersebut. Karena bersifat web-based, layanan TI dapat diakses
secara remote serta dapat meningkatkan kolaborasi secara online diantara para
pegawai perusahaan. Selain itu, pengembangan serta deployment perangkat lunak
dapat dilakukan dengan lebih cepat untuk menanggapi kebutuhan bisnis yang terus
berubah sepanjang waktu.
44

E. Pembangunan SkyWalk di Pemkab Bandung


Salah satu rencana pembangunan infrastruktur ikonik baru berbentuk landmark adalah
pembangunan SkyWalk di area gerbang utama masuk kota Soreang kabupaten
Bandung. Sky walk akan didesain dengan menonjolkan budaya Sunda dan berdekatan
dengan masjid Al-Fathu. Terkait penataan itu, pemerintah kabupaten Bandung sudah
menyiapkan rencana pembangunan aksebilitas antara Masjid Al-fathu dengan
Kawasan Wisata Sabilulungan. Aksebilitas yang dipersiapkan berupa jembatan
penghubung atau skywalk. Dengan adanya skywalk ini, diharapkan akan menjadi daya
tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bandung dan warga
sekitar. Fasilitas ini dikategorikan mendukung smart city karena terdapat beberapa
fasilitas seperti tempat selfie, sumber listrik/ penerangan yang menfaatkan sinar
matahari, fasilitas pengisian daya gadget untuk pengunjung dan diharapkan dapat
menjadi wahana wisata buatan yang bernilai ekonomis.

Gambar 11. Masterplan SkyWalk Kabupaten Bandung


45

F. Pembangunan Fish Market di Pemkab Bandung


Fish market merupakan pasar modern dengan luas 18.000 m2 yang menyediakan ikan
darat dan laut segar serta kuliner hasil olahan dari produk perikanan. Pasar ikan ini
dibuat dengan konsep tidak becek, tidak berbau dan juga selalu menyediakan informasi
harga dan stok perikanan yang bisa diakses oleh public setiap saat. Pada proses
pembangunannya Fish market akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu pada bagian bawah
dibangun pasar tempat penjualan ikan, sedangkan pada bagian atas atau lantai 2
dipergunakan untuk menjual produk perikanan dan hasil olahan berbahan dasar ikan.
Pasar ini berlokasi di kota Soreang dan tidak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten
Bandung. Jumlah kios yang dibangun sebanyak 230 kios. Adapun untuk pemenuhan
aplikasi penunjang mengenai harga dan stok ikan akan berkerjasama dengan Telkom
university.

Gambar 12. Ilustrasi Fish Market di Kabupaten Bandung

G. Pembangunan IPAL/Septic Tank dengan Botol PET di Pemkab Bandung


Program ini diusung oleh Disperkimtan sebagai salah satu solusi pemanfaatan botol
bekas yang dipergunakan untuk membangun septic tank dan jamban. Beberapa lokasi
pada tahun 2018 yang sudah mulai melaksanakan program ini ialah di Ds. Cianyir dan
Ds Tanjunglaya Kec. Cikancung, Ds.Cipedes Kec. Paseh, Ds. Langensari dan Ds.
Solokan Jeruk Kec. Solokan Jeruk, Ds. Melatiwangi Kec. Cilengkrang, Ds Neglasari dan
Ds Ibun Kec. Ibun, Ds Majasetra Kec. Majalaya, Ds. Mandalahaji Kec. Pacet. Selain itu
akan dilaksanakan mekanisme arisan dalam pembangunan septic tank ini dimana
kelompok akan saling membantu mengumpulkan bahan dan saling bergantian
membuat septi tank. Dengan program ini diharapkan dapat menyelesaikan dua
46

permasalahan yaitu persampahan yang bisa didaur ulang dan masalah keseahatan
terutama masalah PHBS.

Gambar 13. Illustrasi septic tank berbahan dasar botol PET di Kabupaten Bandung

H. Pembangunan Eco Office


Program ini juga diusung oleh Disperkimtan bahkan sedang dilakukan proses
pembangunan pada tahun 2018. Konsep yang dipakai ialah dengan memanfaatkan air
yang sudah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari di kantor misal air bekas cuci tangan,
berwudlu, dan lainnya dialirkan dan dipergunakan untuk menyiram tanaman yang ada
disekitar kantor. Atas dasar konsep ini maka terdapat beberapa keuntungan yaitu
penghematan penggunaan air, anggaran untuk keperluan air dan menghemat proses
tenaga kerja untuk melakukan penyiraman pada tanaman.

Gambar 14. Penerapan eco office dengan pemanfaatan Enerji Tata Surya
di Kantor Disperkimtan Kabupaten Bandung
47

I. Pembangunan Spot Area Foto di Pemkab Bandung


Seiring dengan makin maraknya penggunaan media sosial oleh kalangan millenial, dan
semakin populernya budaya selfie dan wefie, maka salah satu inistiatif strategi bagi
dukungan program smart city dari sisi pembangunan infrastruktur adalah dibangunnya
area spot foto bagi para wisatawan dan warga kabupaten Bandung.
Penambahan infrastruktur spot foto, diharapkan akan mendorong hadirnya wisatawan
dan warga kabupaten Bandung untuk mengambil gambar dan mengunggahnya ke
social media mereka masing-masing. Dari kondisi pemanfaatan media sosial tersebut,
diharapkan akan tercipta gaung branding kabupaten Bandung di lingkungan para
pengguna internet.

Gambar 15. Beberapa Spot Foto Kawasan Wisata Kabupaten Bandung

3. Rencana Pengembangan Aplikasi dan Perangkat Lunak


Pendukung Smart City
Pengembangan perangkat lunak seperti halnya pembangunan aplikasi, penyiapan
keamanan informasi dan lainnya merupakan salah satu hal mutlak yang harus
dipersiapkan dalam pelaksanaan smart city berdasarkan hal tersebut beberapa
program yang diajukan oleh perangkat daerah tidak terlepas dari aplikasi dan perangkat
lunak lain yang perlu disediakan.
Daftar aplikasi Smart City yang akan dibangun di lingkungan kabupaten Bandung
selama kurun waktu 5 tahun adalah:
48

No Nama Aplikasi Dimensi PD Pelaksana


1. PATBM (Perlindungan Anak Memetakan sebaran kasus berdasarkan DP2KBP3A
Terpadu Berbasis jenis dan titik koordinat
Masyarakat )
2. Aplikasi Layanan Informasi 1. Data data rekomendasi penelitian PKL, Badan
Bakesbangpol (ALI BABA) KKN dll. Kesbangpol
2. Data Ormas di Kabupaten Bandung
3. Lapor cepat informasi potensi konflik
3. SIDOKTER Khasanah arsip statis Dispusip
4. SAWARASNA Naskah sumber arsip dalam bentuk Dispusip
konten audio visual
5 Sistem Informasi Data Penyandang Masalah Dinsos
Penyandang Masalah Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan Sosial
( SI PAMUNGKAS)
6 Sistem Penanganan Data masyarakat miskin Dinsos
Kemiskinan Rujukan
Terpadu
7 Inlislite Bahan perpustakaan, survey kepuasan Dispusip
pemustaka, katalog buku, data anggota
perpustakaan
8 I-Sabilulungan data e-book, data pemustaka Dispusip
9 Sistem Informasi Data Harga Kepokmas, ketersediaan Disperin
Perdagangan dan stock, ekspor impor, dan rekomendasi
perindustrian (Samperin) online
10 SAKTI (Sistem Aplikasi Data kelembagaan petani Distan
Kelembagaan Petani)
11 Sapu Tangan (Sistem data produksi pertanian (produksi, luas Distan
Aplikasi Penyuluhan tanam, luas panen, sasaran tanam dan
Pertanian sabilulungan) lainnya
12 Aplikasi Fish Market Harga Produk ikan dan stock harian di Dispakan/ Telkom
Pasar ikan University
13 Siloncer (sistem layanan Aplikasi cetak perizinan usaha secara DPMPTSP
online cetak sendiri) mandiri
14 Samirindu (Sabilulungan Data izin yang bersifat local seperti izin DPMPTSP
Sistem Informasi Perizinan pratek dan lainnya
Terpadu)
15 Sistem informasi Data tempat wisata, layanan, kampong Disparbud
kepariwisataan wisata dan lainnya
16 Sistem informasi Data jumlah pengunjung, Disparbud
kepariwisataan Gedung pemanfaatan/penggunaan kawasan GBS
sabilulungan Kab. Bandung, wahana tersedia di GBS
dan lainya
17 Aplikasi Satapok Berisikan data penanaman pohon DLH
berbasis geospasial, koordinat, dan
android dan dokumen telusur
18 Manjemen Tim Pemulung Berisikan data potensi sampah, titik DLH
dan Pengepul/ Bank Sampah tumpukan sampah, data pemulung dan
Berbasis Aplikasi Web dan lainnya
Mobile Aplikasi
19 penyediaan layanan data Kepegawaian, Keuangan , Diskominfo
Dashboard Pimpinan Kemiskinan, Kesehatan, Desa dan
Layanan lainnya
49

No Nama Aplikasi Dimensi PD Pelaksana


20 SIMAYA Aplikasi surat menyurat pada lingkungan Diskominfo
pemerintahan Kabupaten Bandung
21 OpenSID Data Kependudukan, informasi anggaran, Diskominfo
pertanahan, dan layanan administrasi
perdesaan
22 SIMASDA Ketersediaan data statistik sektoral dalam Diskominfo
pelayanan satu data Kabupaten Bandung
dan mendukung satu data Indonesia
23 SIMHP Berisikan informasi mengenai temuan, Inspektorat
(Sistem Informasi kinerja auditor dan lainnya
Manajemen Hasil
Pemeriksaan)
24 SIMPEG Penyediaan data kepegawaian, layanan BKPPD
kenaikan pangkat, pensiun, data
pendidikan serta data kepegawaian
lainnya
25 Sistem Informasi Rencana Rencana tapak khususnya Perumahan DPUPR
Tapak (SIRTAP) Terorganisir dapat diakses oleh
masyarakat sebagai calon konsumen,
sehingga konsumen mengetahui tata letak
Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
26 Program SPGDT dan Call Tersedianya data layanan kesehatan DINKES
Center berbasis android (siterkam), data pelayan
puskesmas, rumah sakit danlainnya
27 PERAWAN RIBEN Informasi daerah yang berpotensi BPBD
(Peta Rawan Resiko terjadinya bencana kepada BPBD secara
Bencana ) update
28 SIPERDI BERBAKAT Informasi kepada masyarakat mengenai BPBD
(Sistem Peringatan Dini kejadian bencana secara update dapat
Berbasis Masyarakat) diterima oleh masyarakat dalam rangka
Pengurangan resiko Bencana
29 Badega Tersedianya data aduan lingkungan DLH
50

Pengelompokkan aplikasi disesuaikan dengan 6 dimensi smart pada area Smart City
kabupaten Bandung.

4. Rencana Penguatan Literasi Smart City


Untuk meningkatkan pemahaman pemanfaatan konsep smart city dalam mendukung
program pembangunan di kabupaten Bandung dinilai perlu dilakukan penguatan
program-program literasi, khususnya digital literacy. Literasi digital merupakan
gabungan beberapa jenis literasi seperti: komputer, informasi, teknologi, visual, media
dan komunikasi. Beberapa bentuk program penguatan literasi digital yang akan
dilaksanakan antara lain adalah:

A. Literasi Bidang Komputer


Literasi komputer terdiri dari tujuh komponen yaitu sebagai berikut.
1. Literasi perangkat – kompetensi menggunakan perangkat lunak dan perangkat
keras.
2. Literasi sumber – pemahaman tentang berbagai sumber bentuk, akses dan
informasi.
3. Literasi sosiokultural – pemahaman mengenai cara produksi dan manfaat informasi
dilihat berdasarkan kajian sosial.
4. Literasi penelitian – penggunaan TIK bagi proses riset dan ilmu pengetahuan.
51

5. Literasi penerbitan – kemampuan berkomunikasi dan memproduksi informasi.


6. Literasi teknologi baru – pemahaman mengenai perkembangan TIK.
7. Literasi kritis – kemampuan untuk mengevaluasi manfaat teknologi baru

B. Literasi Informasi
Sedangkan untuk literasi informasi menyangkut tujuh aspek berikut.
1. Mengenali informasi yang dibutuhkan.
2. Menentukan cara untuk menyelesaikan kesenjangan informasi.
3. Mengkonstruksi strategi untuk mendapatkan informasi.
4. Mencari dan mengakses.
5. Membandingkan dan mengevaluasi.
6. Mengorganisir, melaksanakan dan berkomunikasi.
7. Meringkas dan menciptakan.

C. Literasi teknologi
Didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan, mengelola dan memahami teknologi.
Literasi teknologi adalah kemampuan menggunakan teknologi yang melibatkan
pengetahuan mengenai faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan sistem
operasi teknologi. Hal ini meliputi pengetahuan mengenai sistem makro, adaptasi
manusia terhadap teknologi, prilaku sistem. Keterampilan ini juga menyangkut
kemampuan menjalankan seluruh aktivitas teknologi secara efisien dan tepat. Konsep
lain yang digunakan untuk menyusun konsep literasi digital adalah literasi media.

D. Literasi Media
Terdiri dari serangkaian kompetensi komunikasi termasuk kemampuan mengakses,
menganalisa, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk
pesan tercetak dan tidak tercetak.

E. Literasi Komunikasi
Literasi komunikasi diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi efektif secara
individual atau kerja kolaboratif dalam kelompok dengan menggunakan teknologi
penerbitan (piranti lunak teks, basis data, lembar kerja, alat gambar dsb), internet, dan
alat elektronik dan komunikasi yang lain.
52

F. Literasi Visual
Ini adalah kompetensi penglihatan manusia yang dikembangkan dari kemampuan
melihat yang diintegrasikan dengan pengalaman inderawi. Kemampuan ini membuat
manusia dapat membedakan dan mengintrepretasikan seluruh tindakan, obyek, simbol
terlihat yang alamiah maupun buatan manusia yang terjadi di lingkungan sekitar.
Penggunaan keterampilan ini secara kreatif membuat manusia dapat berkomunikasi
dengan manusia lain. Sedangkan penggunaan ketrampilan ini secara apresiatif
membuat seseorang dapat memahami dan menikmati karya komunikasi visual.

Gambar 16. Peningkatan Literasi Melalui Pemberdayaan Karang Taruna

Menilik enam keterampilan literasi dasar tersebut, komputer, informasi, teknologi,


media, komunikasi dan visual, maka merumuskan beberapa dimensi literasi digital
berikut ini.
a. Literasi digital melibatkan kemampuan aksi digital yang terikat dengan kerja,
pembelajaran, kesenangan dan aspek lain dalam hidup sehari-hari.
b. Literasi digital secara individual bervariasi tergantung situasi sehari-hari yang ia
alami dan juga proses sepanjang hayat sebagaimana situasi hidup individu itu.
c. Literasi digital dibentuk oleh namun lebih luas dari literasi teknologi komunikasi
informasi.
d. Literasi digital melibatkan kemampuan mengumpulkan dan menggunakan
pengetahuan, teknik, sikap dan kualitas personal selain itu juga kemampuan
merencanakan, menjalankan dan mengevaluasi tindakan digital sebagai bagian dari
penyelesaian masalah/tugas dalam hidup.
e. Literasi digital juga melibatkan kesadaran seseorang terhadap tingkat literasi
digitalnya dan pengembangan literasi digital.
53

PETA JALAN PEMBANGUNAN SMART CITY


Peta jalan yang dijelaskan pada bagian ini merupakan rambu-rambu inisiatif program pengembangan smart city dalam kurun jagka Waktu
Pendek atau menengah. Konteks pengembangan dilakukan dengan acuan RPJMD 2016-2021, sebagai perwujudan pencapaian visi dan misi
pembangunan di kabupaten Bandung. Peta jalan ini dilengkapi dengan indicator capaian, kesiapan, aspek perubahan, waktu pelaksanaan dan
intervensi anggaran adapun uraiannya seperti tersaji pada tabel dibawah ini:

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 DISPERIN Layanan Program Jangka Infrastruktur : Perubahan Jumlah pengguna Disperin, Kemudahan Perubahan SMART
sistem peningkatan menengah jaringan proses Informasi dan UPTD pasar, 375,000 dan Mekanisme ECO
Informasi efsiensi komunikasi data, mendapatkan trend Harga Masyarakat, 000 kecepatan informasi pasar, NOMY
Perdaga- perdaga- server ada data kepokmas Kepokmas dan UKM, akses manual menjadi
ngandan ngan dalam diskominfo dari manual ke barang strategis Pengusaha informasi online
perindus- negeri online lainnya secara Harga
trian (Kegiatan Update (JKP) kepokmas
(samperin) Peningkatan (2019) dan barang
Sistem dan SDM : Perubahan strategis
Jaringan 1 dinas; kualitas SDM lainnya
Informasi pasar :
Perda- 10 orang
gangan)
Suprastruktur :
Pepres
No. 71 / 2015
tentang
Penetapan dan
Penyimpanan
Barang
Kebutuhan
Pokok dan
Barang penting
54

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Permendagri
No. 20/2017
tentang
Pendaftaran
Pelaku Usaha
Distribusi
Barang
Kebutuhan
Pokok

Permendagri
No. 27/2017
tentang
Penetapan
Harga Acuan
Pembelian di
Petani dan
Harga Acuan
Penjualan di
Konsumen

2 DISTAN SAKTI Program Jangka Daya dukung : - Perlunya Tersedia data Kabid prasarana 150,000 Memudah- Data Kelompok SMART
(Sistem peningkatan Menegah SDM penyuluh penyediaan kelembagaan tani dan penyuluhan, 000 kan dalam teregistrasi ECO
Aplikasi penerapan di tiap Infrastruktur yang terupdate Penyuluh, Kasie operasional sehingga NOMY
Kelembaga teknologi Kecamatan pertahun Sumberdaya kegiatan dan diketahui status
an Petani) pertanian/pe Regulasi : UU - Peningkatan kelembagaan monev legal kelompok tani
rkebunan no. 16 / 2006 kemampuan dan penyuluhan, aspek
SDM petugas kelompok tani, kelompok
Permentan No. di Dinas dan Operator pertanian,
16 & 82 /2013 dilapangan Kabupaten Pembinaan,
- Fasilitasi
sarana
pelaporan dan
input data
petugas
lapang
55

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

3 DISTAN Sapu Program Jangka SDM - Perlunya Tersedianya data BPS, Kabid, 150,000 Tersampai Penyampaian SMART
Tangan peningkatan Pendek sudah penyediaan statistik pertanian Kasie Metoda ,000 kannya data data lebih cepat ECO
(Sistem penerapan adaberupa Infrastruktur (produksi, luas dan informasi, statistik karena melalui NOMY
Aplikasi teknologi petugas tanam, luas Penyuluh, yang akurat digital kalau dulu
Penyuluhan pertanian/ penyuluh - Peningkatan panen, sasaran Petani, atau dan tepat manual
Pertanian perkebunan kemampuan tanam dll) Poktan waktu,
sabilu- Pembiayaan ada SDM petugas infomasi
lungan) tiap tahun di Dinas dan kepada
(15juta 2017) dilapangan masyarakat,
tahun 2018 50 pengambilan
juta - Fasilitasi kebijakan,
sarana kemudahan
pelaporan dan monev
input data
petugas
lapangan
4 DISPAKAN Fish Market Optimalisasi Jangka Lahan 18.000m2 - Pembentukan Tersedianya KKP, Dispakan 25,300,000 Peningkatan Penyediaan ikan SMART
pengelolaan Menengah pengelola pasar ikan Kabupaten, ,000 konsumsi yang segar dan ECO
dan dalam tahap pasar ikan modern (tidak Pengusaha ikan 47 Kg/ lingkungan yang NOMY
pemasaran pembangunan modern bau, higienis) di ikatan (HNSI), kapita/tahun tidak berbau
produksi selesai bulan Kabupaten UKM, dilengkapi
perikanan Desember 2018 - Perilaku Bandung (ikan dengan sistem
(230 Kios) distributor dan akan disubsidi informasi harga
pedagang ikan Pembudidaya dan stock ikan di
LT I : pasar ikan perlu sehingga ikan, Perizinan Fish Market
lLT II : kafe dan disiapkan. terjangkau secara online
resto harganya)

5 DPMPTSP Siloncer Pengem- jangka Peraturan Bupati - tidak ada semua izin non DPMPTSP, 1.800.000. kemudahan - pemohon izin SMART
(sistem bangan iklim menengah No. 11 / 2018, kontak secara OSS melalui Dinas terkait, 000 dan mencetak izinnya ECO
layanan investasi Sarana dan langsung SILONCER BPJS kepastian sendiri NOMY
online cetak dan realisasi Prasarana dengan Kesehatan KPP layanan
sendiri) investasi pemohon Pratama cabang
56

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(pengem- penunjang Soreang dan - survey IKM
bangan sistem aplikasi - pemohon Majalaya secara langsung
sistem secara mandiri (real time)
informasi dapat
penanaman mencetak - tidak ada kontak
modal) sendiri izin langsung dengan
yang sudah pemohon izin
diterbitkan
SMART
6 DPMPTSP Samirindu Pengem- Jangka PP No. 24 / support pemenuhan DPMPTSP, 1.800.000. kemudahan otomatisasi ECO
(Sabilulu- bangan iklim Menengah 2018, Backend komitmen izin Dinas terkait, 000 dan proses back end NOMY
ngan Sistem investasi Peraturan Gu- proses OSS OSS berjalan BPJS kepastian dengan OSS
Informasi dan realisasi bernur No. 11 / dalam dalam Samirindu Kesehatan KPP layanan
Perizinan investasi 2018, pembuatan Pratama cabang perijinan
Terpadu (pengemba- Sarana dan komitmen OSS Soreang dan
ngan sistem Prasarana Majalaya
informasi penunjang
penanaman sistem aplikasi
modal)

7 DISPAR Wisata halal Pengem- Jangka Action plan dan Pemahaman Jumlah usaha Disparbud, ITB Peningkatan Ketersediaan SMART
BUD bangan pendak dan roadmap, UU tentang pariwisata yang Halal Center 200,000 Number of wisata halal ECO
destinasi Menengah 33/2014 ttg standarisasi tersosialisasikan, Sal-man, ,000 tourists, NOMY
parawisata Jaminan Produk produk halal terbina dan Bappeda, Length of
unggulan Halal, Draft bagi pelaku tersertifikasi Diskop UKM, stay and
kabupaten Raperbup 2018, usaha. Disperindag. tourists
bandung ttg Kajian Distan, expenditure
potensi & Dispakan,
permasalahan, Dishub,
aplikasi visit masyarakat
halal android.

Sistem informasi Pengemba- Tersedianya data Pengelola Peningkatan Informasi Wisata SMART
8 DISPAR Sistem Program Jangka pariwisata, ngan pariwisata yang Wisata, 200,000 Number of di kabupaten ECO
BUD informasi Pemasaran menengah server, Jaringan kerjasama update Masyarakat, ,000 tourists, bandung NOMY
pariwisata Pariwisata bisa dari dengan pelaku Desa, Bappeda, Length of disajikan dalam
Diskominfo pariwisata Data desa wisata Distan, Diskop stay and bentuk android
yang terbaru UKM dan tourists
lainnya expenditure
57

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
9 DISPAR Kampung Program Jangka Kajian mobile Jika akan Jumlah Masyarakat, Peningkatan Pengelolaan dan SMART
BUD Wisata Pemasaran menengah app android IOS, dikelola pengunjung, Bappeda, 617,000 PAD dari promosi tempat ECO
Sabilulu Pariwisata peta digital Disparbud, pemanfaatan/ Diskominfo, ,000 wilayah wisata NOMY
Ngan.com wisata sudah maka perlu penggunaan Humas Setda, Sabilu- sabilullungan
ada ada kawasan GBS Playstore, lungan dengan secara
penyesuaian Kab. Bandung Provider online
cara kerja dan telekomuni-kasi
attitude untuk (Telkom), BKD,
bisa memenuhi UPT, Kawasan,
tuntutan Genpi dan
pengguna. lainnya

SMART
1 Bagian Promosi Program Jangka Perbup Promosi Jumlah PD dan Netizen 997,894 Peningkatan Menyajikan BRAN
0 Kominfo ekonomi, Pembinaan Pendek dan pedoman berbagai penayangan ,000 investasi, tayangan DING
SETDA wisata dan dan Menengah pengelolaan potensi wisata promosi ekonomi, dan kawasan wisata
dan investasi Pengemba- pemanfaatan Kab. Bandung wisata dan pengem- secara interaktif
DISKO ngan akun resmi dalam rangka investasi bangan dan atraktif
MINFO sumber media sosial peningkatan ekonomi di
daya komu- dilingkup kunjungan Kabupaten
nikasi dan Pemkab wisatawan bandung
informasi Bandung

1 DLH Gerakan PDH: Prog. Jangka daya dukung: Peningkatan Jumlah orang DLH, Peningkatan Pengelolaan SMART
1 Sajiwa Pengen- Menengah anggaran kesadaran yang menanam Masyarakat 210,000 Konservasi lingkungan ENVIRON
(Hiji dua) dalian APBDP tahun partisipasi pada program Sekitar Citarum, 000 dan Berbasis MENT
Berbasis Pencemaran 2018 masyarakat SAJIWA masyarakat pengelolaan partisipasi
Aplikasi & Pengen- akan peduli Kabupaten sampah di masyarakat
Web dan dalian Ling- Regulasi : lingkungan Jumlah pohon Bandung, Kabupaten dengan evaluasi
Android kungan Intruksi Bupati yang tumbuh Bappeda, Bandung penggunaan
(sebagai (RAKSA No. 2 dan 3 / Diperlukan Distan, dan PD aplikasi
revisi SAMPAH & 2018 kelambagaan lainnya
deskripsi ALAM) Ttg Fasili-tator, yang
dari pendamping mengelola
program RPJMD: dan kader aspek
zonasi Perlindu-- lingkungan di 35 keuangan
ownership ngan dan desa
kawasan Konservasi
sungai SDA
58

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Citarum dan Pelayanan MoU Bupati
SATAPOK) Bandung
DLH: (1) dengan Kepala
Terlaksana- DIVREG
nya Penge- Perhutani untuk
ndalian sinergitas
Perubahan pengelolaan
Iklim: (2) hutan
Terlaksana-
kan Prog. MoU Bupati
SATAPOK; Bandung
(pembuatan dengan PTPN
LRB/LCO) VIII Perkebunan
(dalam proses)

1 DLH Badega PDH: Jangka daya dukung: infrastruktur: Kecepatan respon DLH, 1,900,000 Peningkatan Peran serta SMART
2 Lingkungan Program Pendek adanya terhadap Perusahaan ,000 penang- langsung ENVIRON
Pengenda- bagian dari kegiatan RW permasalahan swasta, desa, gulangan masyarakat akan MENT
lian Renstra DLH. Zero Waste/ lingkungan kecamatan, permasa- permasalahan
Pencemaran Pembinaan masyarakat, lahan lingkungan
& Pengen- Anggaran Sekolah Kader lingkungan
dalian APBDP tahun Adiwiyata/ lingkungan
Lingkungan 2018, Kampung
(RAKSA SABER
SAMPAH & Badega
ALAM) Lingkungan,
RPJMD: Pos penanganan
Pengem- Pengaduan &
bangan pelayanan
Kinerja sengketa
Pengelolaan lingkungan hidup
Persampa-
han

1 DLH Bank Program Jangka daya dukung: Perubahan Jumlah bank bank sampah, 2,450,000 terkoordinasi Pengawasan SMART
3 sampah Pengenda- menengah sudah masuk mekanisme sampah yang Sekolah, DLH, ,000 nya antar pengelolaan ENVIRON
berbasis lian dalam Renstra laporan dan menggunakan UPT bank sampah dengan MENT
aplikasi Pencemaran pengawasan aplikasi Kebersihan, dan sampah menggunakan
& Pengen- dianggarankan operasional lainnya aplikasi
dalian pada APBDP bank sampah standar dilapangan (bank
Lingkungan 2018 harga sampah)
59

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(RAKSA sampah
SAMPAH & 35 bank sampah yang dijual
ALAM) dibantu
RPJMD: penyediaan
Pengem- komputer
bangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampa-
han

1 DISKO- Integrasi/ Strategi, Jangka Daya dukung : Infrastruktur : tersajinya data BKPPD, 100,000
4 MINFO interoperabi program Menengah jaringan Diskominfo, ,000 SMART
litas sistem : Kepala ketersediaan komunikasi semua PD di GOVERN
- Integrasi Daerah, kapasitas data, server Kabupaten Peningkatan Mempermudah MENT
DHE Program infrastruktur dan Bandung Kinerja proses penilain
dengan RPJMD kompetensi Struktur : BKPPD, Pegawai kinerja
Sasikap untuk menopang SDM relatif Efektivitas,
kebutuhan dan memadai,
- Integrasi Program pertumbuhan anggaran Diskominfo, 75,000,000 akuntabilitas Mempermudah
SIMPEG Pengemban tersedia semua PD di penggajian proses
dengan gan SDM memadai, Suprastruktur : Kabupaten pegawai perhitungan
SIMGAJI Komunikasi, infrastruktur regulasi Bandung penggajian
Informasi tersedia Bappeda, BKD, pegawai
- e planning dan Media
dengan Massa Diskominfo dan 75,000,000 Akuntabilitas Integrasi proses
Simda Keu PD lainnya proses pem- perencanaan
dan bangunan anggaran dengan
Pelaporan pelaksanaan
serta pelaporan
kegiatan

1 DISKOMIN Pengem- Program Jangka Daya dukung : Infrastruktur : Terbangunnya diskominfo, 1,517,853 Peningkatan Penyajian data SMART
5 FO bangan Pengemban Menengah SDM memadai jaringan Command Centre semua pd terkait ,500 transparansi secara digital GOVERN
Command gan (3 – 5 tahun) di seluruh PD, komunikasi yang berisikan dan MENT
Centre / Komunikasi, data, server, data-data kontroling
Informasi infrastruktur komputer pemerintahan dan pada proses
dan Media tersedia publik pemba-
Massa (Diskominfo) Struktur : SDM ngunan dan
relatif
60

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
memadai, layanan
anggaran publik
tersedia

Suprastruktur :
regulasi belum
ada
1 DISKOMIN penyediaan Program Jangka Daya dukung : Infrastruktur : Jumlah data Diskominfo, 290,000 Peningkatan Penyajian data SMART
6 FO layanan Pengem- Menengah SDM memadai jaringan komu- tersedia pada semua PD ,000 transparansi secara digital GOVER
Dashboard bangan (3 – 5 tahun) (Analis Sumber nikasi data, dashboard terkait dan NANCE
Pimpinan Komunikasi, daya Aparatur) server tersedia Kabupaten kontroling
(data Informasi di seluruh PD, Bandung yang pada proses
Kepega- dan Media infrastruktur Struktur : SDM berisikan data- pemba-
waian, Massa tersedia ( memadai, data ngunan dan
Keuangan , anggaran pemerintahan dan layanan
Kemiskinan, tersedia publik publik
Kesehatan, Suprastruktur :
Desa dll regulasi belum
ada

1 DISKOMIN Pemanfa- Program Jangka Daya dukung : Infrastruktur : Jumlah PD yang Diskominfo, Peningkatan Pengelolaan SMART
7 FO atan aplikasi Pengem- Menengah SDM memadai jaringan komu- mengimplemetasi semua pd terkait 73,636,350 tertib surat menyurat GOVER
perkantoran bangan (Analis Sumber nikasi data, kan simaya (%) administrasi secara digital NANCE
Maya Komunikasi, daya Aparatur) server tersedia surat
(SIMAYA ) Informasi di seluruh PD, menyurat
dan Media infrastruktur Struktur : SDM
Massa tersedia memadai,
anggaran
tersedia
Suprastruktur :
regulasi belum
61

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
SMART
1 DISKOMIN Pengem- Program Jangka Daya dukung : Infrastruktur : Dimanfaatkannya DPMPD, Peningkatan Pelayanan GOVER
8 FO bangan web Pengem- Menengah SDM memadai jaringan website Desa diskominfo, 250.000.0 pelayanan administrasi desa NANCE
dan site di 270 bangan (Analis SDM komunikasi sebagai media Kecamatan, 000 publik di dan keterbukaan
DPMD Desa meng- Komunikasi, Aparatur) di data, server informasi publik Bappeda, BKD level desa informasi secara
gunakan Informasi seluruh PD, dan potensi desa dan PD lainnya online
Open dan Media Struktur : SDM
Sistem Massa infrastruktur memadai,
Informasi tersedia anggaran
Desa (Open tersedia
SID) (bisa Suprastruktur :
ditambah dg regulasi
siskudes
online)

1 DISKOMIN Pengelolaan Program Jangka Daya dukung : Belum ada Tersajinya data Perangkat 145,000 Kemudahan Perubahan SMART
9 FO Data Pengemba- menengah SDM memadai fasilitator yang statistik sektoral Daerah ,000 dalam akses layanan data GOVER
Statistik ngan Data / (Analis SDM memfasilitasi yang terintegrasi penyedia data data sektoral statistikdari yang NANCE
sektoral Informasi / Aparatur) di layanan data dan BPS dengan bersifat
melalui Statistik seluruh PD, statistik cepat, konvensional
Sistem Daerah infrastruktur sektoral di akurat, menjadi digital,
Informasi tersedia Kab. Bandung ukuntabel
Manajemen dan update Adanya layanan
Statistik Suprastruktur :
UU no. 16/1997 data statistik
Daerah sektoral satu
(SIMASDA) Inpres No. 95/ pintu berbasis
2018 ttg SPBE Aplikasi
(SIMASDA)
MoU Diskominfo
dg BPS
225.000.0
2 INSPEKTO Operasio- Program Jangka Daya dukung : Pemahaman Kecepatan Inspektorat, 00 Peningkatan Digitalisasi hasil SMART
0 RAT nalisasi Peningkatan Pendek ketersediaan pengguna pelaporan dan OPD terkait akuntabilitas pemeriksaan GOVER
SIMHP Sistem (2019) kapasitas tentang kecepatan tindak lainnya atas hasil NANCE
(Sistem Pengawa- infrastruktur & penggunaan lanjut pemeriksaan
Informasi san Internal kompetensi sistem, SOP/ pengawasan.
Manajemen dan untuk menopang cara kerja
Penga- Pengen- kebutuhan dan terkait dengan
wasan) dalian pertumbuhan :
62

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pelaksa- SDM memadai, penggunaan
naan infrastruktur sistem.
Kebijakan tersedia
KDH Suprastruktur :
regulasi belum
lengkap

2 BKPPD Layanan Program : Jangka Daya dukung : Suprastruktur : Jumlah layanan BKPPD, 180,000 Peningkatan pelayanan SMART
1 Kepega- Peningkatan Menengah SDM memadai regulasi kepegawaian Diskominfo, 000 akuntabilitas administrasi GOVER
waian Kapasitas (Analis SDM (belum) yang efektif semua PD di pada proses kepegawaian NANCE
(adminis- Sumberdaya Aparatur) di disusun Surat (waktu respon Kabupaten pengelolaan secara online/
trasi Aparatur seluruh PD, Edaran/Instruk cepat) dan efisien Bandung kepega- digital yang
kepega- si Bupati (hemat waktudan waian selama ini
waian) infrastruktur biaya) prosesnya masih
berbasis tersedia manual
Online (Diskomin-
(SIMPEG) fo),Sarana
prasarana
berupa aplikasi,
dan server

2 DISDUK Layanan Program Jangka 5 mobil layanan, Infrastruktur : Persentase Disdukcapil, 24,000,000 Peningkatan Mendekatkan SMART
2 CAPIL Jemput Bola Penataan Menengah perlu koneksi peningkatan Diskominfo, 000 layanan layanan GOVER
Administrasi perekaman data Internet di pemanfaatan Kecamatan publik pada administrasi NANCE
Kependu- kependudukan blankspot area adminduk Desa dan PD administrasi kependudukan ke
dukan sudah 93% dari lainnya kependu- Masyarakat/
jml penduduk. Pemahaman dukan kemudahan
masyarakat akses layanan,
SDM Disduk tentang cepat, mudah ,
memadai layanan yang one day services
disediakan.
infrastruktur Maksimalisasi
Disduk tersedia layanan
melalui
Perlu tambahan penyebaran
SDM. informasi
kepada
masyarakat
dan kunjungan
pada hari libur.
63

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

2 DINSOS Integrasi Misi 1 Jangka Kebijakan: Dukungan Tersedianya basis Dinsos, 36,900,000 Peningkatan Penggunaan SMART
3 Penanga- Peningkatan Panjang Perbup no 25 / sistem TI, SDM data terpadu yang Kecamatan, 000 akuntabilitas aplikasi dalam SOCIETY
nan kualitas 2017 tentang dan anggaran akurat yang dapat Desa/ kelurahan layanan proses layanan
Kemiskinan SDM Pusat memadai dipergunakan BPJS dan PD pada
terpadu Meningkat- Kesejahteraan oleh semua OPD, lainnya yang masyarakat
(SLRT) kan kualitas Sosial Penanga- terintegrasinya menangani
pendidikan nan Kemiskinan; masyarakat Kemiskinan
dan miskin dan rentan
kesehatan Perbup no 64 / miskin melalui
Meningkat- 2016 tentang program
nya Sistem Layanan perlindungan
pelayanan Rujukan sosial
bidang Terpadu
kesehatan Penanganan
Kemiskinan
Anggaran:
sudah ada di
setiap PD yang
menangani
kemiskinan
Kelembagaan:
SLRT
Sabilulungan di
tingkat
Kabupaten dan
di tingkat desa
berupa
Puskesos

2 DINSOS Sistem Misi 1 Jangka Kebijakan: Dukungan Tersedianya data Dinsos , Memudah- Tersedianya data SMART
4 Aplikasi Menurunnya Menengah Perbup no 25 / sistem TI PMKS yang Kecamatan 400,000 kan akses PMKS secara SOCIETY
Penyan- Tingkat 2017 ttg Pusat Operator akurat sesuai (Kasi Sosbud, 000 data PMKS terpilah
dang Kemiskinan Kesejahteraan dan/atau CPCL TKSK, di Kab.
Masalah Daerah Sosial Pelatihan Staf Puskesos, PSM) Bandung,
Kesejahtera Menurunnya Penanganan Memperce-
an Sosial masalah Kemiskinan; pat
(SIPAMUN kesejahte- pelayanan ,
GKAS) raan Perbup no 64 / membantu
sosial 2016 tentang proses
masyarakat Sistem Layanan assesment
Rujukan
64

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Terpadu Pe- sesuai
nanganan kebutuhan
Kemiskinan
Keputusan
Bupati No
465/Kep.687-
Dinsos/ 2016

Anggaran:
sudah ada di
Dinkes
Kelembagaan:
SLRT
Sabilulungan
dan di tingkat
desa berupa
Puskesos

2 DISPUSIP Sabilulu- Meningkat- Jangka Kebijakan: UU Perubahan Banyaknya arsip DISPUSIP, 176,553 Membantu 1. Aplikasi ini SMART
5 ngan nya kualitas Menengah 43 / 2009 proses dan yang Masyarakat dan 200 melayani sangat mudah SOCIETY
Dokumen kinerja Kearsipan, sistem termanfaatkan PD lainnya masyarakat digunakan
Terhimpun aparatur penyimpanan (jumlah pengguna yang mem- walaupun oleh
(SI dan Perda 7 / 2015 arsip yang butuhkan pengguna yang
DOKTER) penyelengg ttg Penyeleng- memanfaatkan informasi tidak biasa
araan garaan Regulasi dan arsip) melalui arsip memgunakan
pelayanan Kearsipan; Pembuatan secara cepat komputer/
publik SOP Tingkat tepat dan gadget,
Perbup 43 / keberhasilan akurat kecepatan
2016 Juklak temu balik arsip penemuan
Perda 7/ 2015 kembali informasi
kurang dari satu
Anggaran: menit
masuk di Dinas
65

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Perpustakaan 2. Sebagai
dan Kearsipan sarana
penyimpanan
arsip-arsip pribadi
secara digital
yang mudah
diakses.

2 DISPUSIP Sabilulu- Meningkat- Jangka Kebijakan: Kesadaran Banyaknya arsip DISPUSIP, Memperken 1.konten yang SMART
6 ngan Wisata nya kualitas Menengah UU 43 / 2009 siswa dan (statis dan alih DISDIK, 199,446 alkan disajikan SOCIETY
Arsip Anak kinerja Kearsipan, PP pelajar media arsip) yang Masyarakat dan 365 sejarah Didukung oleh
Sekolah aparatur 28 Tahun 2012; mengenai termanfaatkan PD lainnya Kabupaten pemanfaatan IT
(SAWARAS dan penye- Perda 7 / 2015 arsip Bandung dan multimedia
NA) lenggaraan Penyelenggaraa jumlah kunjungan kepada sehingga penya-
pelayanan n Kearsipan; aspek depo arsip) masyarakat jiaannya lebih
publik Perbup 43 / pembiayaan menarik dan
2016 Juklak dari sumber intraktif
Perda 7 / 2015 lain
Anggaran: tidak 2. Menyediakan
memerlukan peluang bagi
anggaran masyarakat yang
memiliki dokumen
sejarah yg
berkaitan dengan
Kab. Bandung
untuk dititipkan
dan ditampilkan.

2 DISPUSIP INLISLITE Meningkat- Jangka Daya Dukung : Pengelolaan Jumlah DISPUSIP, 549,000 Memudah- mengintegrasikan SMART
7 (Integrasi nya kualitas Menengah SDM yang telah dan pelayanan pemustaka Masyarakat dan 000 kan, menye- data koleksi yang SOCIETY
Library kinerja mengikuti perpustakaan (pengguna) PD lainnya derhanakan ada di seluruh
System) aparatur Magang Inlislite yang semula inlislite & memper- perpustakaan
dan di Perpusnas; manual cepat pengguna Inlislite
penyele- menjadi ter- pengelolaan sebagai masukan
nggaraan Infrastruktur : komputerisasi dan Katalog Induk
pelayanan Server dan PC pelayanan Daerah (KID)
publik untuk back office Perubahan perpusta- Kabupaten
dan front office ; kesadaran kaan Bandung dan
akan minat memudahkan
Regulasi : /budaya baca pelaksanaan
UU 43 / 2007 ttg pelayanan silang
Perpustakaan;
66

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
layan antar
PP 24 /2014 ttg perpustakaan
Pelaksanaan UU
43 Tahun 2007;

Perda 9/2016 ttg


Penyelengga-
raan
Perpustakaan;

2 DISPUSIP I-Sabilulu- Peningkatan Jangka Daya Dukung : Perubahan Jumlah DISPUSIP, menambah layanan SMART
8 ngan Kualitas Menengah Regulasi : kesadaran pemustaka DISKOMINFO, 669,325 jangkauan & perpustakaan SOCIETY
Pendidikan UU 43 / 2007 ttg akan perpustakaan DISDIK, 000 jml pemus- melalui e-book
Perpustakaan; minat/budaya melalui sarana Masyarakat dan taka yang yang dapat
baca digital / internet PD lainnya belum dibaca dalam
PP 24/2014 ttg terlayani gadget
Pelaksanaan UU secara
43/ 2007; konvensi-
onal;
Perda 9/2016 ttg memudah-
Penyeleng- kan pemus-
garaan taka untuk
Perpustakaan; memperoleh
informasi
Anggaran: yang
APBD dibutuhkan
67

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2 DISPUSIP PUSTE- Peningkatan Jangka Daya Dukung : Perubahan Jumlah DISPUSIP, 385.000 menambah layanan SMART
9 LING Kualitas Menengah Infrastruktur : 1 kesadaran pemustaka yang DISDIK, 000 jangkauan perpustakaan SOCIETY
(Perpustaka Pendidikan mobil pusteling akan minat/ menggunakan Masyarakat dan dan jumlah digital baik secara
-an Elek- dengan 3 set PC budaya baca pusteling PD lainnya pemustaka offline maupun
tronik all in one; yang belum online
Keliling; terlayani
(versi offline Regulasi : UU 43 secara
dari i-sabi- /2007 ttg konvensi-
lulungan Perpustakaan; onal;
untuk PP 24 / 2014 ttg
daerah Pelaksanaan UU memudah-
dengan 43 /2007; kan pemus-
keterbata- taka untuk
san koneksi Perda 9/2016 ttg memperoleh
internet) Penyelengga- informasi
raan yang
Perpustakaan; dibutuhkan;
Perbup 44/2017
ttg Juklak Perda
9/ 2016;
Pembiayaan:
APBD
3 DISDIK  Sosiali- Peningkatan Jangka a. Kebijakan: Perubahan Jumlah sekolah 400,000 SMART
0 sasi Kualitas Menengah UU 20 /2003 ttg Proses kerja yang 000 SOCIETY
PPDB dan Pendidikan Sistem dan mendapatkan
UN SD Formal dan Pendidikan mekanisme sosialisasi
online Non Formal Nasional; Sosialisasi
Permendikbud 400,000
 Sosiali-
No.22/ 2016 ttg 000
sasi
Standar Proses
PPDB dan
Pendidikan
UN SMP
Dasar dan
online
Menengah;
Perda 22 / 2014
ttg Penyelengga-
raan Sistem
Pendidikan;
68

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
b. Anggaran:
APBD

3 DISDIK Pengem- Peningkatan Jangka a. Kebijakan: Perubahan Jumlah data Disdik, seluruh 1,000,000 Pemanfaa- Pendataan untuk SMART
1 bangan Kualitas Menengah UU 20 /2003 ttg mekanisme dapodik yang SD, SMP, 000 tan data analisa kebijakan SOCIETY
Backbone Pendidikan Sistem dan proses bisa dikelola oleh Kecamatan, dapodik
Dapodik Formal dan Pendidikan kerja yang disdik Kabupaten Dinas lain yang untuk
Non Formal Nasional; sudah ada Bandung terkait pengambilan
kebijakan
Permendikbud Penyiapan lebih lanjut
No.22/ 2016 ttg kerjasama
Standar Proses dengan
Pendidikan pengelola
Dasar dan dapodik pusat
Menengah; untuk
Perda 22 / 2014 penggunaan
ttg Penyelengga- data yang
raan Sistem diperlukan
Pendidikan;

b. Anggaran:
APBD
Tenaga teknis
sudah ada
aplikasi ada
3 DISPER Bedah Misi 3 : Jangka UU No. 01 Penyiapan Jumlah kawasan Disperkimtan, Terciptanya Menciptakan dan SMART
2 KIMTAN Kampung Mewujudkan Menengah Tahun 2011 BUMDES dan kumuh yang Kecamatan, 45,000,000 kawasan mengembangkan LIVING
Sabilulu- Pembangun tentang masyarakat berubah menjadi Desa, ,000 permukiman kawasan-
ngan an Infra Perumahan dan untuk terlibat tertata/rapi. Masyarakat, dgn konsep kawasan
(SA - struktur Kawasan dalam Pelaksana tematik yg permukiman
Kampung) Dasar Permukiman pembangunan pemakaman tertata sehat layak huni yang
Terpadu fisik dalam & layak huni berkelanjutan
Tata Ruang PP No. 14 /2016 rangka yg dapat dengan konsep
Wilayah tentang pelaksanaan mendong- tematik yang
dengan Penyelengga- program krak potensi refresentatif bagi
Program raan Perumahan daya dukung masyarakat
69

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Peningkatan dan Kawasan Bedah dalam
Kualitas Permukiman Kampung. pengemba-
Kawasan ngan
Permukiman ekonomi
lokal
(RAKSA RPJMD Kab.
PERMUKIM Bandung,
AN) Renstra dinas
dan DPA 2018
mengenai
program
peningkatan
kualitas
kawasan
permukiman.
3 DISPER Pembangun Jangka Pembangunan Kesadaran Jumlah fasilitas Disperkimtan, Terciptanya Menciptakan dan SMART
3 KIMTAN an septik Menengah Septik Tank masyarakat septik tank yang DLH, PUPR, 45,000,000 kawasan mengembangkan LIVING
tank/IPAL Komunal yang untuk mendaur terbangun DPMD, 000 permukiman kawasan-
mengguna- sedang ulang sampah Disparbud, dengan kawasan
kan botol dibangun adalah botol PET Kecamatan, konsep permukiman
PET bekas septik perlu dibangun Desa, tematik yang layak huni yang
sebagai tank/Instalasi Masyarakat tertata sehat berkelanjutan
media Misi 3 : Pengolaan Air dan layak dengan konsep
pertumbu- Mewujudkan Limbah dengan huni yang tematik yang
han bakteri Pembangun inovasi dapat refresentatif bagi
an Infra- menggunakan mendong- masyarakat
struktur media botol PET krak potensi
Dasar bekas dan akan daya dukung
Terpadu dilaksanakan dalam
Tata Ruang penyusunan pengem-
Wilayah mekanisme bangan
dengan arisan septik ekonomi
Program tank dan jamban lokal
Peningkatan
70

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3 DISPER Sistem Kualitas Jangka Aplikasi SITAP Dokumentasi Tingkat BPN, Dishub, Terpetakan- Tersedianya SMART
4 KIMTAN Informasi Kawasan Menengah akan selesai dan ketertemuan Kecamatan, dan 300,000 nya Aset informasi tanah LIVING
Tanah Permukiman pada akhir tahun pengarsipan informasi tanah semua OPD 000 Tanah Milik milik pemda
Pemda (RAKSA 2018, siap diisi data/bukti aset milik pemda yang Pemda berbasis
(SITAP) PERMUKIM data pada tahun Pemkab perlu melalui aplikasi menggunakan Informasi
AN) 2019 dan diperbaiki SITAP tanah milik Teknologi
selanjutnya Pemda

3 DISPER Sabilulu- Jangka Terbitnya Revisi Lokasi yang Kesadaran Disperkimtan, 10,650 Menyedia- RTH berbasis SMART
5 KIMTAN ngan Hegar Menengah Perda akan dijadikan masyarakat DLH, Developer 000,000 kan RTH tematik ENVIRON
Ku Perubahan RTP sudah sebagai perumahan, berkonsep MENT
Kembang pengelolaan tersedia pengguna ruang PUPR, tematik bagi
(SA Misi 3 : pemakaman terbuka perlu Masyarakat masyakat di
GERBANG) Mewujudkan (Perda) dan dibangun Kabupaten
Pembangun Perda RTH Bandung
an Infra-
3 DISPER Penataan struktur Jangka Regulasi Perda Jumlah area Disdukcapil, Memper- Pengembangan SMART
6 KIMTAN Pemaka- Dasar Menengah Perubahan pemakaman yang Bappeda, 1,850,000 mudah dan Penataan LIVING
man di Terpadu pengganti refresentatif DPUPR, 000 akses dan Pemakaman
Wilayah Tata Ruang Perda No. 16 berbasis IT (data DPMPTSP, DLH proses yang refresetatif
Kabupaten Wilayah /2012 tentang lahan yang dapat pelayanan serta
Bandung dengan pengelolaan digunakan, ijin pemakaman pengembangan
Program pemakaman. pemakaman dan di Kab. aplikasi
Peningkatan penerbitan akte Bandung pemakaman yang
Lokasi penataan kematian) berbasis
Kualitas
pemakaman di Smartphone
Kawasan
10 lokasi yaitu:
Permukiman
Daraulin
(RAKSA
(margaasih),
PERMUKIM
Tegalluar
AN)
(Bojongsoang),
Haminteu
(Nagreg), Taraju
sari (Banjaran),
Ciluncat
(Cangkuang),
Batureok
(Banjaran),
Haminteu
71

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(Soreang),
Cigendom
(Banjaran),
Cicalengka

SDM 10 orang

3 DISPER Pembangun Jangka Perubahan Pemahaman Efisiensi Disperkimtan, 850,000 Memberikan Mengusung SMART
7 KIMTAN an Eco Menengah untuk menuju dan kesadaran penggunaan listrik 000 sarana konsep Go Green LIVING
Office Misi 3 : kantor dengan untuk bekerja dan air. prasarana untuk gedung
Mewujudkan cara kerja secara ‘green’ yang perkantoran di
Pembangun ‘green’ sudah perlu nyaman bagi lingkungan
an Infra- mulai dijalankan, ditumbuhkan, pegawai Pemkab.
struktur didukung oleh baik untuk staf dengan Bandung
Dasar sarana maupun tamu. konsep
Terpadu prasarana yang konservasi
Tata Ruang sesuai. lingkungan
72

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3 DISPER Klinik Wilayah Jangka Tenaga petugas Perlu Jumlah pengguna DPMD, DPUPR, Memperoleh Layanan SMART
8 KIMTAN Rumah dengan Pendek, pemberi ketersediaan klinik yang DPMPTSP, 30,000,000 informasi Informasi publik LIVING
Sehat Program Menengah informasi dalam standar terlayani pengembang publik yang penyelenggaraan
Sabilulu- Peningkatan klinik sudah spesifikasi (developer), berkaitan perumahan dan
ngan Kualitas tersedia tentang kecamatan, dengan permukiman yang
Kawasan komponen- desa, dan penyeleng- menyajikan
Permukiman komponen masyarakat garaan datalayanan
(RAKSA rumah sehat perumahan informasi
PERMUKIM dan kebutuhan
AN) kawasan masyarakat akan
permukiman perumahan
, Mendukung formal ataupun
branding informal yang link
“Rumah ke sistem aplikasi
Sehat Rumah Indonesia
Sabilulu- yang dimiliki
ngan” dari kementerian
Pemkab PUPR
Bandung
73

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3 DPUPR Rencana Pendek : Sudah Pengadaan -Tersedianya DPUPR, 252,500 - Memudah- Sebagai ikon SMART
9 Pembangun - Pembuatan tercantum dalam Barang dan DED Skywalk DISPER- 000 kan akses baru Kab. LIVING
an SkyWalk dokumen RPJMD dan Jasa KIMTAN, pagu DED menuju Bandung
rencana RKPD, Angga- DISPARBUD Mesjid Al-
pembangun ran tersedia Fathu dan
an SkyWalk Gedong
Dokumen Budaya
Menengah : perencanaan -Terwujudnya 12.812.500 Sabilulun-
- Pemba- dalam proses bangunan 000 gan (Jem-
ngunan penyusunan SkyWalk Pagu Fisik batan Pe-
Misi 3 : SkyWalk nyebrangan
Mewujudkan Orang/ JPO)
Pembangun
an Infra- - sarana
struktur rekreasi bagi
Dasar Masyarakat
Terpadu
4 DPUPR Pengem- Jangka Infrastruktur: Keterbukaan aplikasi dapat DPUPR, Keterbukaan Rencana tapak SMART
Tata Ruang
0 bangan Menengah Scanner/Plotter, informasi : diakses secara Diskominfo, 450,000 informasi yang disahkan LIVING
Wilayah
Sistem jaringan - rencana online oleh DLH, Satpol PP, 000 bagi oleh Pemerintah
dengan
Informasi komunikasi data, tapak peru- masyarakat/stake Disperkimtan, masyarakat Kabupaten
Program
Rencana server ada mahan dapat holder lainnya pengembang /stakeholder Bandung dapat
Tapak Peningkatan diskominfo diakses oleh perumahan, lainnya diakses oleh
Kualitas
(SIRTAP) masyarakat Pemerintah terkait hak/ masyarakat/stake
Kawasan
(calon kon- Desa/ kewajiban holder lainnya.
Permukiman
sumen) untuk Kecamatan penyediaan Khusus rencana
(RAKSA
mengetahui (kewilayahan), PSU tapak perumahan
PERMUKIM
tata letak Masyarakat, (Sarpras, akan informatif
AN)
Sarpras dan Swasta. dan Utilitas)- bagi calon
Utilitas (PSU) fasos/fasum konsumen
Perumahan. baik di perumahan,
kawasan sehingga
- Rencana perumahan, mengetahui
Tapak Industri industri, haknya terkait
dapat diakses perdaga- PSU serta tata
stakeholder ngan, dll letaknya.
khususnya
untuk
kepentingan
pengendalian.
74

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4 DPUPR Penyediaan Jangka 1. Cikancung: tersedianya Ruang DPUPR, 6,039,950 Dalam Penyediaan RTH SMART
1 Ruang Menengah lahan & DED lahan untuk Publik/RTH dapat Disperkimtan, 000 pencapaian Publik yang LIVING
Publik / ada, dalam Ruang Publik/ dimanfaatkan Pemerintah SPM RTH cukup luas (bisa
RTH: proses penyia- RTH di oleh masyarakat Desa/ minimal direncanakan
Cilengkrang pan lahan. beberapa misalnya sebagai: Kecamatan 20% dari secara tematik)
(selesai Misi 3 : 2. Margaasih – kawasan - sarana olah raga (kewilayahan), luas wilayah
dibangun), Mewujudkan lahan 6.500 m2 perkotaan - rekreasi Masyarakat perkotaan,
Cikancung Pembangun 3. Paseh – lahan - sarana interaksi sarana
(tahap pem- an 8.300 m2 masyarakat rekreasi bagi
bangunan), Infrastruktur 4. Arjasari – - sarana bermain masyarakat
Margaasih Dasar lahan:7.770 m2
Paseh, Terpadu 5. Rancaekek –
Arjasari, Tata Ruang lahan :10.000
Rancaekek Wilayah m2
4 DPUPR Pengadaan dengan Jangka 1. Telah sarana PJU 1.teritegrasinya DPUPR 1.meningkat 1. menggunakan SMART
2 “Smart PJU” Program Menengah terbangunnya yang ada sistem Smart PJU Dishub, kan keterpa- fungsi remote LIVING
Peningkatan PJU masih bersifat dengan layanan masyarakat, duan tata yang dikendalikan
Kualitas Konvensional di Konvensional smart city bappeda ruang jarak jauh dari
Kawasan banyak lokasi 30.450.000 wilayah Ruang Kontrol
Permukiman 2.terpenuhi .000 Room atau Smart
(RAKSA 2.PP RI No.70 / jumlah ideal PJU 2. mening- Phone yang
PERMUKIM 2009 Tentang Smart kabupaten katkan ke- berbasis
AN) Konservasi bandung nyamanan & teknologi GSM
Energi keamanan
3.berfungsinya pengguna 2. Dapat
PJU dengan baik jalan, me- memonitor dan
ningkatkan mendeteksi jika
aktivitas terjadi kegagalan
perekonomi sistem maupun
an dan secara individual
sosial lampu PJU dan
masyarakat melakukan
serta analisa jika terjadi
peningkatan kerusakan atau
nilai estetika akan terjadinya
infrastruktur kerusakan
dasar

3.penghema
tan energi
75

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

4 DPUPR Geographic Mendukung Jangka - Sebagian Data - Mendapatkan Jumlah DPUPR, 9,842,340 - Penentuan SMART
3 Information Misi 3 : Menengah Leger Jalan dan data lapangan Pemanfaatan masyarakat, 000 Skala LIVING
System Mewujudkan Database secara tepat data Geographic dishub, Prioritas
(GIS) Infrastruktur Jaringan Jalan dan akurat Information bappeda, untuk Peme-
Kabupaten Dasar untuk System (GIS) liharaan,
Bandung Terpadu - Data GIS per menyusun Kabupaten peningkatan
Berbasis Tata Ruang wilayah skala prioritas Bandung dan
Leger Jalan Wilayah di Berbasis Leger Pembangun
Sektor - Antisipasi Jalan. an Jalan
Transportasi perubahan
dan existing yang - Mudah - Pengen-
Perhubunga terjadi di digunakan dan dalian dan
n Program lapangan diakses pemanfaa-
Pengendalia masyarakat luas tan Rumaja
n Daerah melalui HP Rumija
Milik Jalan Android terkait juga
dan Ruang dengan
Milik Jalan perijinan /
rekomendasi
teknis
76

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

4 DPUPR Penyeleng- Terwujud Jangka Agar penyedia - Pertumbuhan - Terwujudnya 6,330,000 Terpenuhi- SMART
4 garaan nya Pendek, jasa mampu dan pertumbuhan DUPR, 000 nya amanat LIVING
Sistem pengemban Menengah memenuhi pengembanga usaha jasa Penyedia jasa, Undang-
Informasi gan, standar-standar n usaha jasa konstruksi yang Masyarakat, Undang No.
Jasa pembinaan nasional, konstruksi kokoh dan 2 Tahun
Konstruksi dan regional dan untuk berdayasaing 2017
( SIPJAKI ) pengawasan internasional mewujudkan tinggi tentang Jasa
Kabupaten jasa struktur usaha Konstruksi
Bandung konstruksi di - Mendorong konstruksi - Tertibnya
kabupaten penyedia jasa yang kokoh penyelenggaraan
bandung untuk mampu handal dan kesetaraan
bersaing di berdaya saing kedudukan antara
pasar dan penyedia jasa dan
meningkatkan - Adanya pengguna jasa
kompetensi di kemudahan dan patuh
pasar akses terhadap
internasional informasi peraturan jasa
usaha jasa konstruksi
- Mengembang- konstruksi
kan sistem peningkatan - Adanya
informasi jasa transportasi peningkatan
konstruski pengelolaan peran serta
jaringan bisnis masyarakat di
pelaku usaha bidang jasa
dalam rantai konstruksi
pasok
konstruksi
77

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

4 DINKES Program Peningkatan Pendek dan PERDA No. 8/ - Harus dibuat 1. Jumlah RS, Dinkes, 200,000 Informasi Akses informasi SMART
5 SPGDT dan Pelayanan menengah 2009 ttg regulasi (MoU Pengguna Puskesmas, 000 ketersediaan yang disediakan LIVING
Call Center Kesehatan Kesehatan Ibu dan Perbup) aplikasi (pegawai Masyarakat, ruangan, secara online dan
(dashboard Masyarakat Bayi Baru Lahir kesehatan) dokter jaga, real time
ketersediaa Bayi dan Anak - Peningkatan dokter
n layanan Balita (KIBBLA) kemampuan 2.Ketersediaan praktek,
di Fasilitas pegawai regulasi untuk ketersediaan
Pelayanan PERBUP No.10/ dinkes dan menerapkan darah dan
kesehatan) 2010 ttg MoU program tersebut ambulance
Petunjuk Teknis (2019)
PERDA KIBBLA
Aplikasi
terbangun
siterkam dan
Call center tahun
2016

Server sudah
ada, operator 2
orang di dinas
operator
lapangan : 7 Rs
puskesmas 5
Call Center
operator 8 orang
IT 1 orang
78

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

4 KESBANG Aplikasi Misi ke 5 Jangka Daya Dukung :, perlu dibangun tersedianya Kesbangpol, 200,000 Peningkatan masyarakat turut SMART
6 POL Layanan Mewujudkan menengah ruang aplikasi , informasi Perangkat 000 layanan berperan aktif LIVING
Informasi tata kelola pelayanan’ operator pelayanan Daerah se-kab. informasi dalam sutuasi
Bakesbang emerintahan pengelola penerbitan surat Bandung publik dan kondusif di
pol yang baik Permendagri no. aplikasi, keterangan untuk wilayah
(website, Program 3 / 2018 tentang peningkatan penelitian , terwujudnya
Pendaftaran Kewaspada penerbitan surat kualitas tersedianya kondusifitas
ormas, an keterangan sumber daya informasi 78aradi di Wilayah
Rekomenda masyarakat penelitian , dan fasilitasi tentang laporan Kabupaten
si penelitian, penyediaan potensi konflik Bandung
Surat Permendagri no sarana, didaerah,
keterangan 42 / 2015 ttg pengadaan tersedianya data
penelitian, pelaksanaan SDM organisasi
pelaporan koordinasi kemasyarakatan
dan penanganan dan data partai
informasi konflik sosial, politik yang legal
potensi di Kabupaten
konflik dari Permendagri no. Bandung
wilayah) 57/ 2017 tentang
Pendaftaran dan
sistem informasi
kemasyarakatan

Pemendagri
No.2 / 2018
tentang
kewaspadaan
dini masyarakt di
daerah
79

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4 DISHUB Program Misi 3 Pendek , Pembelian Perlu ada 1. Moda share DISHUB, Pelayanan Pemberian SMART
7 Peningka- Mewujudkan menengah, layanan yang sistem angkutan umum ORGANDA, 1,827,540 transportasi stimulus bagi LIVING
tan layanan Pembangun panjang tersedia s.d. pengusahaan meningkat Badan Hukum 000 umum yang penyedia jasa:
angkutan an Tahun 2021 angkutan Penyedia Jasa lebih handal untuk
umum Infrastruktur sebanyak 21 umum yang 2. Income Layanan bagi memberikan
Sub Dasar trayek/hari baru (level pengusahaan Angkutan Umum masyarakat, layanan sesuai
Kegiatan: Terpadu nasional). angkutan umum dan SPM,
Pembelian Tata Ruang Pengusaha meningkat pendapatan
layanan Wilayah angkutan yang lebih bagi masyarakat
dan/atau publik perlu tinggi bagi untuk
pemberian membentuk pengusaha menggunakan
subsidi badan publik. angkutan angkutan umum
layanan) umum.

Sistem
penganggaran
pemerintah
dan perbankan
perlu dibuat
agar lebih
ramah bagi
bidang
transportasi
(tidak mendu-
kung sistem
pengusahaan
angkutan
umum)
80

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4 DISHUB Program Misi 3 Pendek , 1. Kajian Trayek Perubahan 1. Moda share DISHUB, Pelayanan Perubahan SMART
8 Peningkatan Mewujudkan menengah, 3 Loop Line BRT jaringan angkutan umum POLRI, PT Jasa transportasi jaringan layanan LIVING
layanan Pembangun panjang (2016) layanan dan meningkat Raharja, umum yang dan pola
angkutan an pola BAPENDA Prov. lebih handal pengusahaan
umum (Sub Infrastruktur 2. FGD pengusahaan 2. Income Jabar, bagi angkutan umum
Kegiatan: Dasar Pengusahaan angkutan pengusahaan DPMPTSP, masyarakat,
Restrukturis Terpadu Angkutan Umum umum angkutan umum Pengusaha dan
asi jaringan Tata Ruang (Oktober 2018) meningkat Angkutan pendapatan
trayek) Wilayah Umum, yang lebih
3. Penetapan BAPPEDA, tinggi bagi
lokus 1000 Setda, pengusaha
kampung untuk angkutan
angkutan umum.
kawasan 2.091.875.
tertentu 159
(BAPPEDA)

4.Rencana Induk
Perkeretaapian
(Desember
2018)

6. Penetapan
Restrukturisasi
Jaringan Trayek
di Kab. Bandung
dengan SK
Bupati

4 DISKOP Pengem- Program Jangka Regulasi Sarana Peningkatan Diskop-UKM, Informasi SMART
9 UKM bangan pengemban Menengah TUPOKSI, prasarana kelas UMKM di UMKM, 500,000 mengenai ECO
Sistem gan belum ada, Kabupaten PT, Paguyuban, 000 UMKM NOMY
Informasi produktivitas SDM, aplikasi, Bandung Kadin, HIPMI, dapat
Perenca- koperasi, Bappeda dikases oleh
naan Usaha kecil Disperin, Distan, publik
Pengemban dan Dispakan,
gan UMKM menengah, DPMPTSP, dll
dan serta
Koperasi ekonomi
kreatif
81

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
5 DISKOP Pengem- Program Pendek, UU No. 25 /1992 Permbuatan UMKM Naik kelas Diskop-UKM, SMART
0 UKM bangan penciptaan Menengah, ttg lembaga UMKM 275,000 ECO
Inkubator iklim usaha Panjang perkoperasian khusus (Unit 000 NOMY
teknologi usaha kecil Pelaksana
dan bisnis UU No. 20/ 2008 Teknis)
ttg UMKM

PermenkopUKM
No. 11/ 2013 ttg
Norma, Standar,
Prosedur-
prosedur, kriteria
penyelengga-
raan Inkubator
Wirausaha
5 DISKOP Penyeleng- Program Pendek, PermenkopUKM Promosi yang Jumlah Promosi Diskop-UKM, Peningkata SMART
1 UKM garaan pengemban menengah No. 9 /2018 ttg efektif dari umkm dan UMKM 275,000 n dan akses BRAN
promosi gan sistem panjang Penyelengga- produk-produk operasi dalam Diskominfo 000 pemasaran DING
produk pendukung raan dan UMKM social media Disbudpar produk
UMKM dan usaha bagi pembinaan UMKM
Koperasi via usaha mikro perkoperasian
social Media kecil
menengah

5 BPBD Sistem Program Jangka UU no 24 / 2007 Penyediaan Ketersediaan data Kabid 1,544,409 Terpetakan- Perubahan SMART
2 informasi Pengelolaan menengah ttg penangg- SOP proses Informasi daerah Pencegahan 324 nya serta mekanisme dan SOCIETY
keben- dan gulangan kerja serta yang berpotensi dan kesiap terdeteksi- informasi
canaan di Pemantauan Bencana, kesadaran terjadinya siagaan , Kasi nya daerah kebencanaan
Kabupaten informasi masyarakat bencana kepada Pencegahan rawan dan secara online,
Bandung potensi Perda no.2/ BPBD secara Bencana, Kasi daerah yang Penyampaian
bencana 2013 tentang update Kesiapsiagaan, berpotensi informasi daerah
alam penyelengga- masyarakat, bencana rawan /Potensi
raan penang- Pihak Swasta bencana melalui
gulangan online
bencana di Kab.
Bandung, Perlu dibangun Jumlah informasi Terminimalis
aplikasi , bencana yang ir dampak
jaringan Penyedia disebarkan ke Resiko
komunikasi, operator atau masyarakat akibat
server belum SDM secara update bencana
82

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
ada, SDM belum pengelola
ada aplikasi

Jumlah data tersedianya Kabid Meningkat- Perubahan SMART


peserta aplikasi , Pencegahan 600,000 nya SDM mekanisme dan SOCIETY
pendukung Penyedia dan kesiap 000 secara informasi
desa bencana operator atau siagaan , Kasi menyeluruh kebencanaan
SDM pengelola Pencegahan di secara online,
aplikasi Bencana, Kasi masyarakat Penyampaian
Kesiapsiagaan, tentang informasi daerah
masyarakat, Penanggula rawan /Potensi
Pihak Swasta ngan bencana melalui
Bencana online
83

5 DISKAR Pengem- PPD : Jangka -Daya Dukung : Munculnya Jumlah SKKL Diskar, tim Peningkatan Pola sinergitas SMART
3 bangan Program pendek : Tersedianya kesadaran dan yang terbentuk relawan damkar kesadaran Diskar dan SOCIETY
SKKL Kesiagaan Pelatihan anggaran partisipasi (SATLAKAR), dan Masyarakat
(Sistem dan Satuan Pelatihan masyarakat Jumlah nilai masyarakat. partisipasi dalam upaya
Ketahanan Pencegahan Relawan SATLAKAR dalam upaya kerugian masyarakat penanggulangan
Kebakaran Bahaya Kebakaran tahun 2018 dan penanggulang kebakaran dalam upaya dini kebakaran
Lingkungan) Kebakaran. /SATLAKAR peralatan an dini penanggula
berbasis Kegiatan : penunjang kebakaran ngan dini
Informasi Pelatihan Jangka pengelolaan pada skala kebakaran
pendukung Satuan Menengah : kebakaran di lingkungan pada skala
(Masyarakat Relawan Pengem- lingkungan SKKL/perumah lingkungan
/ relawan Kebakaran bangan SKKL. an melalui
Damkar ) Sistem terbentuknya
PD: Informasi -Daya tarik : SATLAKAR.
Program pendukung Peningkatan
peningkatan SKKL kemampuan Koordinasi
Kesiagaan (Masyarakat masyarakat terkait
dan / Relawan Relawan penanganan
Pencegahan Damkar ) Damkar dalam kebakaran
500.000.0
Bahaya menanggulangi lebih cepat
00
Kebakaran kebakaran Regulasi
mengenai
-Daya Cipta : SKKL (perbup)
Inovasi duku-
ngan sistem Regulasi lokal
informasi untuk mengenai
membantu kewajiban
pengelolaan rumah tinggal
SKKL secara dalam
lebih baik penyediaan
alat pemadam
-Daya Ubah : kebakaran
Merubah sudut (tradisional
pandang atau pun
masyarakat ttg modern)
tanggungjawab
pencegahan dan
penanggulangan
dini kebakaran
sebelum
petugas damkar
sampai di lokasi
kebakaran.
84

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Daya Tahan :
Merubah sudut
pandang
masyarakat ttg
tanggung jawab
tugas
pencegahan dan
penanggulangan
dini kebakaran

Regulasi :
Perda No.
7/2009,
PermenPU
20/ 2009
5 DISKAR Edukasi PPD : Jangka tempat Jumlah orang Diskar, Teciptanya Pengembangan SMART
4 anak usia Program Pendek : penyuluhan yang mendapat masyarakat, pengeta- bahan SOCIETY
dini dan Kesiagaan pengem- sudah ada, informasi kelompok/ huan dan penyuluhan
Penyuluhan dan bangan modul tersedia, mengenai komunitas pemahaman melalui
Pencega- Pencegahan inovasi alat peraga, pencegahan masyarakat. masyarakat multimedia
han bahaya Bahaya konten petugas kebakaran tentang sekarang
Kebakaran Kebakaran. multimedia penyuluh ancaman konvensional
pada (video) utk Jumlah konten 500.000.0 dan bahaya
masyarakat masyarakat multimedia yang 00 kebakaran
mengenai tersedia
bahaya
kebakaran,
pencegahan
dan
penanggu-
langannya
85

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
250.000.00
5 DISKAR Pengem- PD : Jangka Dukung : Perubahan Tersedia Aplikasi Masyarakat, 0 Peningkatan Mempermudah SMART
5 bangan Peningkatan Menengah: tersedia sdm sistem call center dan Diskar, capaian proses pelaporan SOCIETY
SKIK Penanggula 2019 dan infrastruktrur pelaporan command center : Diskominfo, respon time kebakaran
Sistem ngan pengem- berupa kenda- (telpon atau panic PUPR, Bappeda dan akurasi dengan informasi
Komunikasi kebakaran bangan raan & peralatan HT) buton/aplikasi dan lainnya lokasi TKP yang lengkap
Informasi aplikasi penunjang chattbot yang dengan dan valid tentang
Kebakaran SKIK (call pengelolaan harus buat terintegrasi percepatan kejadian
(call center/ center dan kebakaran aplikasi yang Peningkatan pelaporan kebakaran
command command satu untuk kecepatan dan masyarakat
center: center) Cipta : Inovasi berbagai jenis ketepatan respon dan pengu-
Aplikasi dukungan sistem bencana (akurasi TKP) rangan
Panic informasi untuk kerugian
Button, respon pela- yang lebih
chattbot) poran kebakaran besar akibat
dari masyarakat kebakaran
dan prosedur
laporan kejadian
kebakaran

5 BAPPEDA Pember- Program Jangka Produk yang Identifikasi Peningkatan Bappeda, Peningkatan Pengembangan SMART
6 dayaan Pengem- Menengah akan diangkat kebutuhan pendapatan UKM, DISKOMINFO, 400,000 pendapatan ekonomi ECO
ekonomi bangan sudah ada, melalui pemasaran DISKOP, 000 UKM masyarakat desa NOMY
melalui Produktivi- lokasi pilot asesmen. produk unggulan DISPERINDAG, menggunakan
penguatan tas project sudah Pemahaman Desa TIK (warung
UKM Koperasi, tersedia. dan kesadaran cyber, smartcard,
(aspek- Industri pelaku usaha dan bigdata)
aspek: Kecil dan perlu
pendataan Menengah, dibangun.
pelaku serta Pengelolaan
berbasis Ekonomi data perlu
NIK, akses Kreatif diintegrasikan.
TIK bagi
pelaku yang
memerlukan
kemudahan
perijinan,
sertifikasi
halal, sistem
transaksi,
dll)
86

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

5 DP2KBP3A Perlindung- Program Menengah Regulasi: Bertambahnya Penurunan DP2KBP3A, Menurunnya Sistem pelaporan
SMART
7 an Anak Pemenuhan masyarakat Jumlah Kasus Kecamatan dan 550,519 angka secara online dari
SOCIETY
Terpadu Hak & Per- Perda No. 20/ yang peduli kekerasan Desa 000 kekerasan awal pelaporan
Berbasis lindungan 2016 tentang Anak terhadap anak terhadap manual
Masyarakat Anak Perlindungan anak
(PATBM) Anak dan Peme- Pembentukan Penetapan waktu
nuhan Hak Anak PATBM tingkat layanan untuk Memper-
desa respon cepat
Peraturan Bupati penanganan
No 12 / 2018 Perubahan kasus
tentang proses kerja kekerasan
Pencegahan dan dan pelaporan terhadap
Penanganan kasus anak
Korban Kasus
Kekerasan
terhadap Anak

5 DISNAKER Penyusunan Pengem- Jangka Operator, Perubahan Penurunan Masyarakat, PT 448.910.2 Mengetahui Sistem SMART
8 Data Base bangan Panjang Kesekretariatan, proses kerja Jumlah perusahaan 25 jumlah penginputan SOCIETY
Tenaga Perdagang- data, regulasi dalam penganggur usia penganggu- dilakukan secara
Kerja an dan Jasa pengumpulan produktif ran di Kab. online sehingga
yang data Bandung memudahkan
Kompetitif pengawasan
tenaga kerja

5 DISNAKER Penyebaran Pengemba- Jangka SOP, Buku Perubahan Penurunan Disdukcapil, 1.929.600. Peningkatan Lowongan kerja SMART
9 luasan ngan Perda- Panjang petunjuk teknis proses Jumlah Angkatan Kecamatan, 000 informasi secara online dan SOCIETY
informasi gangan dan mendapatkan Kerja Desa, lowongan dapat di akses
tenaga kerja Jasa yang informasi menganggur Masyarakat, kerja oleh masyarakat
Kompetitif manual Perusahaan
menjadi digital
87

AKUMU-
NAMA KETER- JANGKA AKTOR
USULAN LASI
N PERANG- KAITAN PENDEK / ASPEK ASPEK INDIKATOR & KEUNIKAN /
PROGRAM ANGGA- MANFAAT UNSUR
O KAT DENGAN MENE- KESIAPAN PERUBAHAN KEBERHASILAN STAKE INOVASI
KEGIATAN RAN
DINAS RPJMD NGAH HOLDER
2018-2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

6 KECAMA Sistem Program Jangka Sarana Pelatihan utk Kecepatan respon Kecamatan, 30,000,000 Peningkatan Perubahan SMART
0 TAN Informasi Peningkatan Panjang prasarana sudah operator Layanan yang Masyarakat, kualitas Sistem layanan GOVER
Kecamatan Peningkatan ada beberapa kecamatan, dilakukan oleh Disdukcapil, dan layanan manual menjadi NANCE
Profesiona- kecamatan perlu Masyarakat PD lainnya publik digital
lisme perbaikan perbaikan layanan di
Birokrasi sarana fisik kecamatan
dan software
Simacan

Perlu
ditambahkan
aplikasi
Dashboard
SIMACAN dan
SIMACAN
berbasis
android
JUMLAH 316.110.85
TOTAL 2.123
88

PENUTUP
Demikian Master Plan Smart City Kabupaten Bandung ini kami susun dengan
harapan agar dokumen ini dapat menjadi roadmap pengembangan kawasan cerdas
di Kabupaten Bandung yang tetap mengacu dan diselaraskan dengan rentang waktu,
Visi, Misi sampai dengan Program dan Kegiatan yang telah tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Bandung 2016-2021.

Berbagai perbaikan dan pengembangan sangat dimungkinkan kedepannya


ketika masterplan ini kami terapkan dalam program dan kegiatan yang telah disepakati
bersama karena keberhasilan Smart City di Kabupaten Bandung hanya dapat diukur dan
dirasakan ketika masyarakat sudah dapat menikmati hasil dari kebijakan yang sudah
kita jalankan bersama.

Akhirnya, kepada seluruh Pemangku Kepentingan di Kabupaten Bandung,


khususnya seluruh perangkat daerah yang menjadi bagian dari pengusung konsep
Smart City ini agar selalu menjaga komitmen yang kuat untuk selalu bersama-sama,
bahu membahu mewujudkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya
saing menuju Kabupaten Bandung yang Repeh, Rapih Kertaraharja.
89

LAMPIRAN
 Surat Dukungan Perangkat Daerah
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108

Anda mungkin juga menyukai