Anda di halaman 1dari 3

Potret perekonomian negara negara islam

Negara negara islam didunia ini tergabung dalam organisasi internasional yaiti OKI
(organisasi kerja sama islam) / organization of islamic coorperation (OIC). OKI saat ini
beranggotakan 57 negara islam termasuk juga Indonesia. Mayoritas anggota oki adl negara islam /
mayoritas penduduk muslim dikawasan asia dan Afrika. Termasuk juga negara super kaya di wil.
Timur tengah. Dari 57 negara anggota OKI, ternyata total Gross Domestict Product (GDP) atau
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencatatkan angka yang tertinggi saat ini
berdasarkan data yang dirilis IMF (International Monetary fund) pada akhir tahun 2020 yang
Jauh melampaui Turki dan Arab Saudi yang beberapa tahun kebelakang berada di atas Indonesia.
Negara negara muslim itu diantaranya
1. Indonesia
Berdasarkan laporan terbaru International Monetry Fund (IMF) yang dirilis akhir tahun
2020 menunjukkan, total GDP Indonesia menempati posisi pertama dengan nominal sebesar
1.088.768 juta dolar AS. Padahal berdasarkan catatan World Bank, pada saat GDP Indonesia
pertama kali tercatat (1967) hanya menempati posisi keenam dengan nominal tidak lebih
dari 6.000 juta dolar AS.
Selama lebih dari 5 dekade, ekonomi RI telah mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, hal itu terbukti dari posisi Indonesia yang mampu berprogres dari peringkat ke-
6 pada 1967 naik menjadi pemuncak pada 2020.
2. Arab Saudi
Posisi kedua diisi oleh salah satu produsen minyak bumi terkemuka dunia, Arab Saudi. Pada
2020, negara yang dipimpin oleh Raja Salman ini mencatatkan nominal GDP sebesar
680.987 juta dolar AS.Ekonomi Arab Saudi sangat bergantung pada minyak, hingga kini,
Arab Saudi diketahui memiliki cadangan minyak terbesar kedua di dunia. Sedangkan
minyak dari Saudi diketahui menyumbang lebih dari 95 persen ekspor, jumlah itu nyatanya
juga menjadi 70 persen dari pendapatan pemerintah.
3. Turki
Turki menempati posisi ketiga dengan total GDP senilai 649.436 juta dolar AS. Sejak krisis
mata uang lira, percobaan kudeta Presiden Erdogan dan campur tangan terhadap konflik
perbatasan, ekonomi Turki terus mengalami penurunan.
Pada 2014, total GDP Turki sempat menyentuh angka 948.000 juta dolar AS sekaligus
menempati peringkat pertama sebagai negara anggota OKI dengan ekonomi terbesar.
Namun, sederet persoalan membuat ekonomi Turki semakin dalam jatuh ke jurang resesi
(2020).

4. Iran
posisi keempat diisi oleh negara kaya minyak dan gas (migas), Iran. Ditengah sanksi dan
memanasnya hubungan dengan Amerika Serikat (AS), GDP Iran justru mengalami
peningkatan yang tajam.
Berdasarkan data IMF, pada 2020 GDP Iran menyentuh angka 610.662 juta dolar AS.
Padalah di tahun sebelumnya hanya mencatatkan angka 457.987 juta dolar AS, naik lebih
dari 150.000 juta dolar AS. Kenaikan GDP Iran merupakan yang tertinggi dibanding negara
anggota OKI lainnya.
5. Nigeria
Posisi kelima ditempati oleh raksasa ekonomi Afrika, Nigeria. Sama halnya denga Iran,
Nigeria merupakan negeri yang kaya akan minyak dan gas (migas). Sektor tersebut
merupakan penyumbang terbesar GDP Nigeria. Pada 2020, total GDP Nigeria tercatat
sebesar 442.976 dolar AS. Angka tersebut sekaligus menjadikannya sebagai negara dengan
ekonomi terbesar di benua hitam, Afrika.
6. Mesir

Negara yang terkenal dengan kemegahan peradaban kuno, Mesir, menempati posisi kelima
tepat satu tingkat di bawah Nigeria dan satu tingkat di atas negeri kaya raya markasnya para
sultan tajir, Uni Emirat ArabDi tengah pandemi yang meruntuhkan ekonomi banyak negara,
secara mengejutkan GDP Mesir justru meningkat cukup signifikan. Berdasarkan data World
Bank, pada 2019 GDP Mesir hanya 303.093 juta dolar AS. Kemudian pada 2020,
berdasarkan data IMF, nominalnya melonjak menjadi 361.875 juta dolar AS.

7. Uni Emirat Arab

negara para sultan tajir sekaligus markas dari gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Burj
Khalifa, menempati posisi ketujuh dengan total GDP senilai 353.899 juta dolar
AS.meskipun secara nominal GDP menempati peringkat ke-7, namun GDP per kapita Uni
Emirat Arab menjadi yang tertinggi dibanding negara yang masuk dalam list. Sebagai
catatan, pada 2020 GDP per kapita UEA mencapai 31.948 dolar AS. Menjadikannya sebagai
salah satu negara anggota OKI paling makmur.

8. Bangladesh

Pada 2020, nominal GDP Bangladesh menyentuh angka 348.954 dolar AS, angka tersebut
jauh melampaui saudaranya, Pakistan ($276.200). Bahkan GDP per kapita Bangladesh
($1.888) telah berhasil melampaui India (1.877) yang dikenal sebagai negeri paling
diperhitungkan di Asia Selatan.

9. Malaysia
Nominal GDP Malaysia menyentuh angka 336.330 juta dolar AS. Kendati secara nominal
GDP menempati urutan kesembilan, namun dari segi GDP per kapita dan total ekspor,
catatan Malaysia menjadi salah satu yang tertinggi dibanding negara-negara yang masuk
dalam list.
10. Pakistan
Posisi terakhir sebagai negara anggota OKI dengan ekonomi terbesar diisi oleh Pakistan.
Bersama Indonesia dan India, Pakistan adalah negara dengan populasi muslim terbanyak
di dunia.
Negara yang dipimpin oleh presiden kharismatik, Imran Khan, ini tercatat memiliki GDP
senilai 276.200 juta dolar AS. Pada awal dekade ke-17, Pakistan sempat berjaya dengan
menempati peringkat pertama. Nominal GDP nya mampu melampaui Indonesia, Turki
hingga Saudi. Namun sederet konflik dan persoalan membuat ekonomi Pakistan melambat.

Untuk indonesia sendiri pada 2021 ini akan menjadikan awal kebangkitan ekonomi syariah
dengan melakukan marger dari 3 bank milik pemerintah. 3 bank yang melakukan marger ini
adalah bank BRI Syariah, BNI syariah dan Mandiri Syariah. Marger ini akan membuat masa
depan di industri keuangan syariah semakin terang untuk kebangkitan ekonomi syariah
indonesia.
Kemudian pada potret tingkat pendapatan Berdasarkan data terbaru kinerja ekonomi yang
dipublikasikan Bank Dunia pada 2020, ada sebanyak 30% anggota Organisasi Kerja Sama
Islam (OKI) adalah negara berpenghasilan rendah, 29% negara berpenghasilan menengah
ke bawah, 29% negara berpenghasilan menengah ke atas, dan 13% negara berpenghasilan
tinggi karena itu perlunya negara-negara Islam untuk saling membantu, salah satunya
melalui wakaf.

Selanjutnya pada potret penanggulangan kemiskinan nah untuk negara negra anggota oki
saat ini sudah dikatakan berhasil dalam menanggulangi kemsikinan contoh pada negara
Indonesia sendiri pemerintah membuat berbagai program untuk menanggulangi masalah
kemiskinan yaitu contohnya meberikan program PKH (progam keluarga haraan), kemudian
ada program bantuan sembako /Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dengan
berbagai bantuan sosial, angka kemiskinan sempat menurun hingga menyentuh
level 9,22 persen, menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS),

Paradoks perekonomian

Konsep dalam pembangunan di negara negara oki ini masih berdasar pada teori yang
dikembangkan oleh pihak yang tidak mengadopsi prinsip islam, sehinngga menyebkan
pembangunan ekonomi pada negara OKI kurang berhasil. Dengan begitu harus ada upaya
upaya yang harus dilakukan. Khususnya indonesia
Menurut BI sendiri Potensi itu perlu dikembangkan, oleh negara yang tergabunng dalam
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Bank Indonesia mendorong setiap negara anggota OKI
untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital. Dengan membangun
bangun kerja sama yang saling menguntungkan anatara negara negara oki lainnya. Beberapa
kerja sama yang bisa dilakukan, seperti rantai nilai halal internasional (mengembangkan halal
food, islamic tourism/ wisata halal,fashion muslim dll) dan layanan pembayaran lintas batas
timbal balik. Selain itu, negara anggota OKI harus melakukan kolaborasi dalam pengendalian
risiko di ranah digital. Dengan begitu, pengembangan yang dilakukan tidak berlawanan dengan
tujuan ekonomi dan keuangan syariah. Dan yang tidk kalah pentinga adalah penguatan lliterasi
ekonomi dan keuangan syariah. Yang merupakan sebagai aspek fundamental yang perlu
diperkuat untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
yang nantinya Diharapkan negara negara oki tidak tertinggl dengan negara negara yang malah
minim penduduk muslim yang justru terlihat unggul mengembangkan instrumen berbasis
syariah.Misalnya, Thailand dan Korea Selatan, yang menaruh perhatian besar pada
pengembangan pariwisata ramah Muslim. Di Thailand sendiri mendeklarasikan negaranya
sebagai negara dapur halal dunia. Dan untuk Korea Selatan menyatakan sebagai negara tujuan
wisata ramah muslim dunia.

Pendekatan ekonomi pembangunan syariah


Ekonomi pembangunan syariah adalah konsep yang mempelajari dan mempelajari dan
menganalisis proses pembangunan dan faktor faktor yang mempengaruhinya serta
mengidentifkasi dan merekomendasi kebijakan pembangunan berdasarkan AL-QURAN dan
hadits.

Anda mungkin juga menyukai