Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN:

PERJANJIAN KERJASAMA
BISNIS JASA PERENCANAAN ARSITEKTUR,STRUKTUR DAN
TRAINING
DALAM BENTUK
SYIRKAH ABDAN
NO: 001/DMC/V/2016

MUQODDIMAH
Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman, aku adalah pihak ketiga bagi dua
pihak yang melakukan syirkah selama salah seorang diantara mereka tidak
berkhianat kepada mitranya. Apabila salah seorang diantara mereka
menghianati mitranya maka aku akan keluar dari keduanya
(tidak melindungi keduanya)
[HR: Abu Dawud]
Bismillahirrahmanirrohiem
Pada hari ini, , tanggal . Tahun Dua ribu enam belas (2016), telah
dibuat dan ditanda tangani Perjanjian Kerjasama Bisnis Jasa Perencanaan
Arsitektur, Struktur dan Training (Perjanjian) oleh dan antara:
1. MUHAMMAD ABDUH HIRAWAN,ST. , bertindak untuk dan atas nama
diri sendiri, berkedudukan di Kompleks Bumi Puskopad Permai Blok A
no. 61 Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Telp. 081287941056,
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Dalam hal ini, PIHAK PERTAMA sepakat melakukan kerjasama Syirkah Inan
(Selanjutnya cukup disebut Syirkah) dengan :
2. , bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, berkedudukan
di , selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Selanjutnya dalam perjanjian ini PARA PIHKAK secara bersama-sama
disebut sebagai SYARIK (PARA PESERO).
SYARIK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa SYARIK adalah Pihak yang berkomitmen menjalankan Syirkah
Inan, yakni Akad Kesepakatan yang dibuat oleh PARA PIHAK untuk
melakukan aktivitas menjalankan Usaha dengan menggabungkan
seluruh potensi keahlian, modal, tenaga dan fikiran yang bertujuan
Lembar ke- 1 dari 14

memperoleh keuntungan finansial, yang hasil keuntungan dibagi


kepada SYARIK sesuai dengan nisbah yang disepakati.
b. Bahwa Syirkah dimaksud adalah syirkah Inan dalam lapangan Bisnis
Marketing, berupa Pengelolaan Jasa Perencanaan Arsitektur,Struktur
dan Training dengan Label Dynamic Mind Consultant.
c. Bahwa dalam rangka meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada
Allah, terikat dengan Hukum Syara serta untuk merealisir
kemaslahatan bersama dengan terpenuhinua tujuan Perjanjian, Syarik
sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Bisnis Pengelolaan
Jasa Perencanaan Arsitektur,Struktur dan Training, dengan syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian
ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka, Syarik sepakat untuk membuat
dan menandatangani Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
PENGERTIAN & ISTILAH
1. Istilah-istilah yang disebutkan dalam Pasal ini untuk selanjutnya dalam
perjanjian akan diartikan sebagaimana telah didefinisikan dalam Pasal ini,
kecuali konteksnya menghendaki pengertian yang berbeda:
a. Syirkah Inan (selanjutnya Cukup disebut : Syirkah) adalah
Perjanjian Kerja sama Bisnis Pengelolaan Jasa Perencanaan Arsitektur,
Struktur dan Training dengan Label Dynamic Mind Consultant,
dimana Syarik bertindak sebagai Pengelola bisnis mengelola modal
yang datang dari Sohibul Mal yang berada di luar syirkah.
b. Mitra adalah Pihak diluar Syirkah yang memberikan ujroh (upah) atas
pekerjaan Jasa Perencanaan Arsitektur, Struktur dan Training yang
dilakukan Syarik.
c. Syarik adalah Para Pihak yang melakukan Akad Syirkah Inan, yang
keduanya menginventasikan seluruh potensi keahlian, tenaga,
pemikiran, waktu dan modal.
d. Projek adalah Pekerjaan yang diberikan Mitra kepada Syarik yang
memiliki kualifikasi, spesifikasi, biaya serta waktu penyelesaian yang
tertentu.
e. Harga projek adalah pembiayaan Projek yang disepakati Syarik untuk
ditawarkan kepada Mitra dalam pengerjaan proyek yang penetapannya
kasus per kasus (projek per projek), dan sampai pada harga yang
diputuskan oleh mitra yang disepakati syarik untuk memnbiayai projek
mitra.
f. Modal adalah keseluiruhan biaya yang dikeluarkan oleh Syarik untuk
melaksanakan Projek dari Mitra beruapa biaya proposal, transportasi
Lembar ke- 2 dari 14

dan akomodasi, serta keseluruhan komponen pembiayaan lainnya


yang disepakati oleh syarik sebagai biaya projek.
g. Rekening Operasional adalah nomor rekening yang dibentuk untuk
menyimpan dan mengheluarkan pembiayaan projek, termasuk
menerima pembayaran projek dari mitra. Rekening operasional dibuat
juga dalam rangka mengontrol lalu lintas keuangan syirkah.
h. Nisbah adalah proporsi pembagian laba dalam prosentasi tertentu,
yang ditetapkan menurut kesepakatan Syarik saat dilakukannya
perjanjian ini;
i. Laba adalah keuntungan yang diterima Syirkah merupakan
Keseluruhan dari hasil pendapatan harga projek dikurangi biaya
operasional, termasuk kumulasi keuntungan dalam periode syirkah
sesuai kesepakatan;
j. Laba berkala adalah keuntungan syirkah yang dihitung setiap
pelaksanaan projek per projek yang diambil dari selisih pendapatan
syirkah dikurangi biaya syirkah dan porsi keuntungan yang di
investasikan untuk dibagi pada periode akhir syirkah;
k. Laba akhir adalah keuntungan syirkah yang dihitung pada akhir
periode syirkah yang diambil dari selisih pendapatan syirkah dari
kumulasi laba berkala dikurangi biaya syirkah dan dibagi pada periode
akhir syirkah;
l. Rugi adalah kondisi dimana terjadi keadaan berkurangnya modal atau
bahkan kehilangan modal;
m. Pendapatan Syirkah adalah pemasukan Syirkah yang berasal dari
aktivitas bisnis Pengelolaan Jasa Perencanaan Arsitektur,Struktur dan
Training, berupa Kumulasi pembayaran dari Mitra yang menggunakan
jasa Perencanaan Arsitektur,Struktur dan Training di Dynamic Mind
Consultant
n. Biaya Operasional adalah seluruh Komponen Biaya syirkah yang
telah dikeluarkan Syirkah baik biaya langsung berupa biaya sewa jasa
tim arsitektur, sewa jasa tim Mechanical Elektrikal, biaya pembuatan
dokumen engineering, biaya transportasi tim engineering, biaya
makan tim engineering saat bekerja di jam kerja 08.00-16.00, maupun
biaya tak langsung termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya sewa
bangunan, Kantor,
o. Aset tetap adalah aset syirkah dalam bentuk barang bergerak
maupun tidak bergerak, berupa pembelian kendaraan operasional,
bangunan, dan yang semisalnya yang merupakan aset syirkah yang
dihitung sebagai komponen penambah keuntungan atau untuk
menutup kerugian;
p. Akad Wakalah adalah akad dimana Syarik yang telah saling
mendelegasikan/mewakilkan
kewenangan
mengelola
dan
menjalankan syirkah;
q. Amanah adalah komitmen yang harus ada diantara Syarik, berupa
saling percaya, kejujuran, profesionalitas, etos kerja, semangat,
transparansi dan akuntabilitas,serta segala sifat yang harus wujud
sebagai implikasi pemberian dan akad kepercayaan diantara Syarik;

Lembar ke- 3 dari 14

PASAL 2
OBJEK AKAD SYIRKAH
1)

Objek akad yang dilakukan Syarik adalah Bisnis Jasa Perencanaan


Arsitektur, Struktur dan Training, berupa dan diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

2)

Gambar 3 Dimensi render static dengan software Sketch up, 3D


max atau dengan software sejenis,
Gambar 3 Dimensi render vidieo dengan software Sketch up, 3D
max atau dengan software sejenis,
Gambar 2 Dimensi dengan software Autocad atau software sejenis
,
Laporan perhitungan struktur dengan software Staad Pro atau
software sejenis,
Laporan Rancangan Anggaran Biaya Pembangunan dengan
analisa harga satuan berdasarkan tahun pembangunan atau
berdasarkan hasil survey pasar,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) apabila diminta,
Laporan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) apabila diminta,

Semua Jenis Objek akad adalah Produk Konsultan yang bentuk dan
besaran harga/tarifnya akan ditentukan berdasarkan kesepakatan Syarik
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini;

PASAL 3
TEMPAT KEDUDUKAN PELAKSANAAN SYIRKAH
1. Jasa Perencanaan Arsitektur, Struktur dan Training Dynamic Mind
Consultant akan di buka di Kompleks Bumi Puskopad Permai Blok A no
61 Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi;

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Syarik memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
a) PIHAK PERTAMA Selaku Pimpinan Syirkah berhak atas fungsi dan
kewenangan pengelolaan modal, dengan akad Ujroh secara umum,
termasuk tetapi tidak terbatas pada fungsi dan kewenangan
Managemen, Keuangan, Marketing, Perencanaan, pengendalian bisnis
dan secara umum pada pokoknya berhak untuk mengelola modal
dalam rangka melaksanakan perjanjian ini dengan berdasarkan akad
syirkah Inan.

Lembar ke- 4 dari 14

b) PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan fungsi tugas marketing


untuk mendapatkan project yang nantinya diarahkan oleh PIHAK
PERTAMA.
c) Syarik berhak mendapatkan pembagian keuntungan secara
proporsional sesuai dengan Nisbah yang disepakati sebagaimana
diatur dalam pasal 7;
d) Syarik berhak
atas Pembayaran uang jasa dari Mitra sebagai
Pendapatan Bisnis Perencanaan Arsitektur, Struktur dan Training.

e) Syarik berkewajiban melakukan pengelolaan modal dengan


melaksanakan perjanjian ini secara jujur dan amanah.
f) Syarik berkewajiban membuat perencanaan pengelolaan modal
secara umum pada awal pelaksanaan perjanjian ini yang paling tidak
menggambarkan kondisi market, potensi pendapatan, rincian Rencana
Anggaran dan Biaya, untuk periode perjanjian selama setahun sesui
periode perjanjian ini.
g) Syarik berkewajiban membuat laporan bulanan, yang secara
sederhana meliputi Realisasi Kegiatan bulan yang lalu, baik yang
berkaitan dengan managemen operasional maupun yang berkaitan
dengan Keuangan, serta perencanaan bulan berikutnya, ditambah
neraca keuangan dan setidaknya dengan menampilkan kondisi
keuangan dalam bentuk potensi laba/rugi.
h) Syarik berkewajiban membuat laporan bulanan, yang secara
sederhana meliputi Realisasi kegiatan di bulan lalu, baik yang
berkaitan dengan managemen operasional maupun yang berkaitan
dengan Keuangan, serta perencanaan bulan berikutnya;
i) Syarik berkewajiban membuat Laporan Akhir, yang merupakan
Laporan Pertanggungjawaban Masa Akhir pelaksanaan perjanjian;
j) Syarik berkewajiban membuat Laporan Akhir, yang merupakan
Laporan Pertanggungjawaban Masa Akhir pelaksanaan perjanjian,
yang setidaknya memuat :
1. Pendahuluan, menggambarkan kiondisi bisnis secara umum,
analisa
pelaksanaan
bisnis,
kesimpulan-kesimpulan
dan
rekomendasi;
2. Laporan keuangan menyeluruh, merupakan Kumulasi Laporan
Berkala (bulanan) dan Laporan Akhir (tahunan), sekaligus
menampilkan besaran untung dan/atau Rugi, proporsi keuntungan
Syarik, proporsi kerugian Syarik (jika Terjadi);

PASAL 5
HARGA PROJEK DESAIN DAN TRAINING
1. Harga Projek secara umum yang disepakati SYARIK dalam pelaksanaan
syirkah ini memiliki 2 jenis nilai proyek yang menjadi dasar pembagian
Lembar ke- 5 dari 14

keuntungan. 2 Jenis nilai proyek yang dimaksud adalah sebagai berikut


:
a. Nilai Proyek 1 sebesar lebih kecil dari atau sama dengan Rp.
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah);
b. Nilai Proyek 2 sebesar lebih besar dari Rp. 100.000.000,(Seratus Lima Juta Rupiah);
2. Secara Untuk rincian harga projek dan penawaran kepada Mitra, akan
dilakukan sesuai kondisi dan kebutuhan projek yang dibuat secara
berkala.
PASAL 6
REKENING OPERASIONAL
Untuk menampung Modal, Pembayaran Harga Projek dari Mitra dan
memudahkan Transaksi Syirkah, Syarik sepakat menetapkan NOMOR
REKENING Bank OCBS NISP No.106810075056 atas nama
Muhammad Abduh Hirawan sebagai Rekening Operasional Syirkah.
PASAL 7
NISBAH KEUNTUNGAN
1.

PIHAK PERTAMA memperoleh bagian keuntungan dengan prosentasi


sesuai nilai proyek sebagaimana yang disebutkan di pasal 5, adalah
sebagai berikut :
a. 85 % dari total keuntungan apabila syarik mengerjakan Proyek Jenis
1;
b. 80 % dari total keuntungan apabila syarik mengerjakan Proyek Jenis
2;

2.

PIHAK KEDUA memperoleh bagian keuntungan dengan prosentasi sesuai


nilai proyek sebagaimana yang disebutkan di pasal 5, adalah sebagai
berikut :
c. 15 % dari total keuntungan apabila syarik mengerjakan Proyek Jenis
1;
d. 20 % dari total keuntungan apabila syarik mengerjakan Proyek Jenis
2;
PASAL 8
KEUNTUNGAN, KERUGIAN DAN MODAL
1. Keuntungan dibagi sesuai dengan Nisbah yang disepakati Syarik pada
pasal 7, sedangkan kerugian menjadi tanggungan bersama Syarik
secara tanggung renteng yang proporsinya mengikuti nisbah
keuntungan.
2. Modal diajukan per projek, sementara besaran modal yang dibiayai
Syarik adalah modal khusus untuk pembayaran kepada Pihak
Lembar ke- 6 dari 14

Eksternal, seperti pembelian material dan bahan, transportasi dan


akomodasi dan pengeluaran lainnya.
3. Nilai besaran modal akan diatur projek per projek, yang nilai
tanggungannya dibebankan kepada Syarik mengikuti besaran nisbah
keuntungan.
Pasal 9
TEKNIS PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
1. Pembagian Keuntungan dibagi berdasarkan nisbah sesuai kesepakatan.
2. Keuntungan Periodik dibagi Pada Periode Projek setelah mendapatkan
pelunasan pembayaran projek dari Mitra, rumusan keuntungan adalah
keseluruhan pendapatan projek dikurangi keseluruhan biaya per
projek.
3. Pembagian Keuntungan Periode Akhir dibagi setelah berakhirnya
perjanjian ini.
4. 80 % (delapan puluh) persen keuntungan per projek dibagi saat projek
berakhir, sementara 10 % (sepuluh) persennya dibagi diakhir
perjanjian atau ketika bubarnya syirkah.
5. Setiap pembagian keuntungan, syarik membuat laporan keuangan
yang disepakati bersama.
6. Keuntungan akhir keseluruhannya juga dapat segera dibagi, jika salah
satu pihak (persero) ingin membubarkan syirkah sebelum periode akhir
syirkah.

Pasal 10
SIMULASI PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
A. KEUNTUNGAN PER PROJEK JENIS 1 :
1. SYARIK mendapatkan Projek dari Mitra seharga Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah)
2. Pada saat pekerjaan projek selesai dan Mitra telah membayar lunas
harga Projek, barulah keuntungan projek di bagi.
3. Keuntungan projek adalah Harga Projek dikurangi biaya projek.
4. Misalkan dikeluarkan biaya projek sebesar Rp. 40.000.000,- (empat
puluh juta rupiah), maka keuntungan projek adalah 100.000.00
40.000.000., sehingga keuntungan bersih per projek sebesar Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
5. Dari keuntungan bersih, 10 % di investasikan sebagai laba kumulatif
yang akan dibagi diakhir periode perjanjian, yakni sebesar Rp.
6.000.000,- (enam juta rupiah).
6. Keuntungan per projek yang bisa dibagi kepada Syarik sebesar Rp.
54.000.000,- (lima puluh empat juta rupiah).

Lembar ke- 7 dari 14

7. Bagian PIHAK PERTAMA adalah 85 % dari 54.000.000,- (lima puluh


empat juta rupiah), yakni sebesar Rp. 45.900.000,- (empat puluh lima
juta sembilan ratus ribu rupiah).
8. (enam puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
9. Bagian PIHAK KEDUA 15 % dari 54.000.000,- (lima puluh empat juta
rupiah), yakni sebesar Rp 8.100.000,- (delapan juta seratus ribu
rupiah),
10.
Contoh :
Pendapatan
10.1. Total Nilai Proyek
: Rp. 100.000.000,Pengeluaran
10.2. Total Biaya Arsitektur
10.3. Total Biaya Struktur
10.4. Total Biaya ME
10.5.
10.6.
10.7.
10.8.

: Rp.
dan RAB
: Rp.
Rp.

10.000.000,: Rp. 20.000.000,10.000.000,40.000.000,-

Total Keuntungan per projek : Rp. 60.000.000,Total keuntungan di investasikan


: Rp. 6.000.00,Total keuntungan dibagi
: Rp. 54.000.000,Bagian Syarik :
1. PIHAK PERTAMA
: 85% X Rp. 54.000.000,: Rp. 45.900.000,2. PIHAK KEDUA
: 15% X Rp. 40.000.000,: Rp 8.100.000,-

B. KEUNTUNGAN PER PROJEK JENIS 2 :


11.
SYARIK mendapatkan Projek dari Mitra seharga Rp. 200.000.000,(dua juta rupiah)
12.
Pada saat pekerjaan projek selesai dan Mitra telah membayar
lunas harga Projek, barulah keuntungan projek di bagi.
13.
Keuntungan projek adalah Harga Projek dikurangi biaya projek.
14.
Misalkan dikeluarkan biaya projek sebesar Rp. 70.000.000,(tujuh puluh juta rupiah), maka keuntungan projek adalah 200.000.00
70.000.000., sehingga keuntungan bersih per projek sebesar Rp.
130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah).
15.
Dari keuntungan bersih, 10 % di investasikan sebagai laba
kumulatif yang akan dibagi diakhir periode perjanjian, yakni sebesar
Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah).
16.
Keuntungan per projek yang bisa dibagi kepada Syarik sebesar
Rp. 117.000.000,- (seratur tujuh belas juta rupiah).
17.
Bagian PIHAK PERTAMA adalah 80 % dari Rp. 117.000.000,(seratur tujuh belas juta rupiah), yakni sebesar Rp. 93.600.000,(sembilan puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah).
18.
Bagian PIHAK KEDUA adalah adalah
20 % dari Rp.
117.000.000,- (seratur tujuh belas juta rupiah), yakni sebesar Rp.
23.400.000,- (dua puluh tiga juta empat ratus ribu rupiah)
19.
Contoh :
Pendapatan
Lembar ke- 8 dari 14

19.1. Total Nilai Proyek

: Rp. 200.000.000,-

Pengeluaran
19.2. Total Biaya Arsitektur
19.3. Total Biaya Struktur
19.4. Total Biaya ME
19.5.
19.6.
19.7.
19.8.

: Rp.
dan RAB
: Rp.
Rp.

20.000.000,: Rp. 35.000.000,15.000.000,70.000.000,-

Total Keuntungan per projek : Rp. 130.000.000,Total keuntungan di investasikan


: Rp. 13.000.00,Total keuntungan dibagi
: Rp. 117.000.000,Bagian Syarik :
PIHAK PERTAMA
: 80% X Rp. 117.000.000,: Rp. 93.600.000,PIHAK KEDUA
: 20% X Rp. 117.000.000,: Rp 23.400.000,-

C. KEUNTUNGAN AKHIR PERIODE PERJANJIAN


1. Keuntungan merupakan kumulasi nilai keuntungan dari beberapa
projek yang di investasikan dan dibagi di akhir periode perjanjian atau
ketika bubarnya syirkah.
2. Contoh :
Keuntungan bersama :
1. Projek A jenis 1
: Rp. 10.000,-,
2. Projek B jenis 2
: Rp. 20.000,3. Projek C Jenis 1
: Rp. 10.000,4. Projek A jenis 1
: Rp. 10.000,5. Projek B jenis 2
: Rp. 30.000,6. Projek C Jenis 1
: Rp. 10.000,Total Keuntungan Projek Jenis 1
: Rp. 40.000.000,Otal Keuntungan Projek Jenis 2
: Rp. 50.000.000,Bagian PIHAK I
: 85 % X 40.000.000,- ditambah 80 % X
50.000,`
: Rp. 74.000.000,Bagian PIHAK II
: 15 % X 40.000.000,- ditambah 20 % X
50.000,: Rp. 16.000.000,-

D. KERUGIAN
1. Kerugian adalah selisih keseluruhan biaya keluar dikurangi keseluruhan
kerugian, dikarenakan gagal bayar secara utuh atau nilai pembayaran
tidak mengkover seluruh biaya proyek.
2. Kerugian dibagi pada saat projek berikutnya mendapat untung,
prioritas untuk menutup kerugian sebelum dibagi sesuai nisbah per
projek maupun pada akhir periode perjanjian.
3. Contoh : Projek Pertama merugi 20.000.000,-, projek kedua untung 70
juta.
Lembar ke- 9 dari 14

4. Maka projek kedua untuk menutuk kerugian projek pertama, barus


sisanya dibagi kepada para syarik per projek maupun diakhir periode
perjanjian.
5. Kerugian hanya dapat dikompensasikan dengan nilai keuntungan yang
diperoleh syarik pada projek-projek lainnya, dan kerugian dimaksud
adalah kerugian atas pengeluaran biaya untuk PIHAK EKSTERNAL,
bukan untuk INTERNAL.
6. Jika terjadi kerugian yang disebabkan pengeluaran modal untuk
membayar PIHAK EKSTERNAL diluar SYARIK, semisal pembelian bahan,
material, peraga, barulah dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai
proporsi kerugian yang mengikuti nisbah keuntungan.
7. Jika keseluruhan kerugiaan adalah merupakan pembiayaan modal
projek untuk pihak Eksternal, maka keseluruhan kerugian dibagi
kepada Para Pihak sesuai Proporsi Kerugian.
8. Contoh :
Pendapatan
Total Pendapatan Proyek
: Rp. 20.000.000,Pengeluaran
Total Biaya Arsitektur
Total Biaya Struktur
Total Biaya ME

: Rp. 10.000.000,dan RAB


: Rp. 20.000.000,: Rp. 10.000.000,Rp. 40.000.000,Dari nilai Rp. 40.000.000,-, yang benar-benar komponen biaya untuk
pengeluaran eksternal sebesar Rp. 6.000.000,Total Kerugian dibagi
: Rp. 6.000.000,Bagian Syarik :
1. PIHAK I
: 80% X Rp. 6.000.000,: Rp. 5.400.000,2. PIHAK II : 10% X Rp. 6.000.000,: Rp. 600.000,-

PASAL 11
PEMBUBARAN SYIRKAH
1.
2.
3.

4.

Syirkah dapat bubar ketika jangka waktu perjanjian periode syirkah


telah terpenuhi.
Syirkah juga dapat mengesampingkan jangka waktu, jika salah satu
pihak karena alasan apapun ingin membubarkan syirkah.
Pada saat syirkah bubar, baik karena terpenuhi jangka waktu maupun
karena salah satu pihak menuntut pembubaran, maka keseluruhan
harta syirkah harus dibagi kepada syarik, termasuk jika ada kerugian
maupun keuntungan.
Teknis pembagian keuntungan dan kerugian pada saat pembubaran,
mengikuti ketentuan pembagian keuntungan dan kerugian sebagaimana
diatur dalam perjanjian ini.
Lembar ke- 10 dari 14

PASAL 12
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatangani;
2. Apabila sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian sebagaimana
disebutkan dalam Ayat (1) dan tidak ada Pihak yang bermaksud untuk
mengakhiri perjanjian ini atau menuntut pembubaran syirkah, maka
SYARIK sepakat bahwa setiap tanggal jatuh tempo, jangka waktu
perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis (Roll Over) untuk
jangka waktu satu tahun berikutnya sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang telah disepakati;
3. Perjanjian ini tetap berlaku, mengikat dan tidak merubah berlakunya
walaupun ada perubahan dan/atau pergantian atas beberapa materi
perjanjian berkaitan dengan adanya addendum;
PASAL 13
BERAKHIRNYA PERJANJIAN (SYIRKAH BUBAR)
Selain karena sebab sebagaimana diatur dalam Pasal 12 tentang jangka
waktu perjanjian maka, perjanjian ini dapat putus karena sebab-sebab
sebagai berikut:
1) Keinginan
salah
satu
pihak
yang
pemutusan/penghentian /pembubaran Akad Syirkah;

menghendaki

2) Adanya salah satu Pihak cedera janji atau melakukan pelanggaran atas
ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini, dimana Pihak yang tidak
melanggar/cedera janji akan memberikan surat pemberitahuan
tentang pemutusan perjanjian kepada Pihak yang melanggar/cedera
janji;
3) Pemutusan perjanjian ini sebagaimana diatur dalam Ayat (1) dan (2)
Pasal ini, harus diberitahukan secara tertulis paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kalender sebelum tanggal efektif pemutusan;
4) Para Pihak dengan ini setuju untuk mengesampingkan ketentuanketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia,
dan oleh karena itu tidak diperlukan suatu keputusan hakim terlebih
dahulu;
5) Terhadap adanya pemutusan perjanjian sehingga perjanjian berakhir
(syirkah bubar), maka SYARIK wajib melakukan Audit terhadap nilai
Modal dan Keuntungan termasuk jika terjadi kerugian, untuk kemudian
di distribusikan kepada pemilik modal dan pihak yang berhak atas
keuntungan sesuai Nisbah kesepakatan;
Lembar ke- 11 dari 14

PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Dalam hal timbul perselisihan dalam penafsiran dan/atau pelaksanaan
Perjanjian ini, maka pertama-tama SYARI sepakat menyelesaikan
perselisihan tersebut secara musyawarah untuk mencapai mufakat;
2. Apabila melalui jalan musyawarah untuk mencapai mufakat diatas,
sengketa tersebut tidak dapat terselesaikan, maka SYARI sepakat
menyerahkan penyelesaiannya melalui Mediasi, dimana SYARIK sepakat
menunjuk Advokat Ahmad Khozinudin, SH selaku Mediator sekaligus
membuat akta damai (Van Dading) sebagai bentuk penyelesaiannya;
3. Apabila melalui Mediasi sebagaimana diatur dalam ayat (2) diatas tidak
memperoleh hasil dan kesepakatan, maka SYARI Sepakat menunjuk
PEMUTUS bagi PARA PIHAK secara sukarela,dimana PARA sepakat untuk
menunjuk Ust. __________________________ sebagai Pemutusnya.
4. Semua klausul penyelesaian diatas wajib mengacu pada hukum syara,
serta mengedepankan penyelesaian dengan penuh hikmah dan
bijaksana;
5. Keputusan PEMUTUS dalam klausul 3 diatas bersifat final dan mengikat,
PARA PIHAK sepakat menghindari upaya hukum melalui Peradilan Umum
dan berkomitmen untuk tidak akan saling menuntut secara perdata
maupun pidana.
6. Apabila ada salah satu pihak tidak terima dengan keputusan PEMUTUS
sesuai klausul ayat (4) pasal ini, maka SYARIK mohon agar Gugatan yang
diajukan melalui peradilan Perdata dinyatakan tidak dapat diterima dan
SYARIK wajib melaksanakan keputusan PEMUTUS secara suka rela, atas
dasar mengharap Ridlo Allah SWT.

PASAL 15
ADDENDUM DAN AMANDEMEN PERJANJIAN
1. Apabila salah satu Pihak menghendaki perubahan atas syarat dan
ketentuan dalam perjanjian ini maka Pihak yang dimaksud wajib
memberitahukan maksudnya kepada Pihak lainnya tentang perubahan
tersebut secara tertulis dan disepakati oleh SYARIK selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kerja sebelum syarat dan ketentuan yang dimaksud
dinyatakan berlaku;

Lembar ke- 12 dari 14

2. Segala hal yang belum diatur, belum cukup dan/atau hal-hal yang perlu
dirubah dan/atau ditambah atas ketentuan dalam perjanjian ini
berdasarkan kesepakatan para Pihak, maka akan diatur kemudian dalam
addendum, yang merupakan satu kesatuan dan/atau bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 18
FORCE MAJEURE (AREA MUSAYYAR)
1. Yang dimaksud Force Majeure dalam perjanjian ini, adalah seluruh
peristiwa yang terjadi di luar kemampuan dan kehendak SYARI secara
langsung maupun tidak langsung, meskipun Pihak yang mengalaminya
tersebut telah melakukan tindakan pencegahan dan kejadian tersebut
secara nyata bukan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan Pihak
tersebut (Acts of God), yaitu peristiwa-peristiwa berupa, termasuk tetapi
tidak terbatas pada kejadian yang disebabkan oleh gempa bumi, banjir,
angin topan, kilat, halilintar, pemogokan, demonstrasi, huru-hara,
sabotase, kerusuhan sosial atau penundaan pekerjaan/penghentian
pekerjaan atau kewajiban berdasarkan perjanjian ini yang diakibatkan
adanya peraturan pemerintah yang berwenang;
2. Masing-masing Pihak yang mengalami kondisi Force Majeure memberikan
laporan tertulis kepada Pihak lain atas ketidak mampuannya memenuhi
kewajiban yang ada dalam Perjanjian ini yang disebabkan oleh hal-hal
tersebut diatas.
PASAL 19
BIAYA PERJANJIAN
Semua biaya yang timbul dari perancangan dan pembuatan perjanjian ini,
termasuk biaya materai dan penggandaannya menjadi tanggungan SYARIK;
PASAL 20
PENUTUP
Alhamdulillahirobbil Alamien,
Demikian Perjanjian ini dibuat dan dipersiapkan oleh Advokat Ahmad
Khozinudin, SH atas permintaan SYARIK, dibuat dalam rangkap 2 (dua)
bermaterai cukup, masing-masing mendapatkan satu rangkap dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dilaksanakan dan ditaati oleh
SYARIK sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA

PIHAK KEDUA

Lembar ke- 13 dari 14

(MUHAMMAD ABDUH HIRAWAN,


ST.)

Lembar ke- 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai