PERJANJIAN KERJASAMA
BISNIS JASA PERENCANAAN ARSITEKTUR,STRUKTUR DAN
TRAINING
DALAM BENTUK
SYIRKAH ABDAN
NO: 001/DMC/V/2016
MUQODDIMAH
Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman, aku adalah pihak ketiga bagi dua
pihak yang melakukan syirkah selama salah seorang diantara mereka tidak
berkhianat kepada mitranya. Apabila salah seorang diantara mereka
menghianati mitranya maka aku akan keluar dari keduanya
(tidak melindungi keduanya)
[HR: Abu Dawud]
Bismillahirrahmanirrohiem
Pada hari ini, , tanggal . Tahun Dua ribu enam belas (2016), telah
dibuat dan ditanda tangani Perjanjian Kerjasama Bisnis Jasa Perencanaan
Arsitektur, Struktur dan Training (Perjanjian) oleh dan antara:
1. MUHAMMAD ABDUH HIRAWAN,ST. , bertindak untuk dan atas nama
diri sendiri, berkedudukan di Kompleks Bumi Puskopad Permai Blok A
no. 61 Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Telp. 081287941056,
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Dalam hal ini, PIHAK PERTAMA sepakat melakukan kerjasama Syirkah Inan
(Selanjutnya cukup disebut Syirkah) dengan :
2. , bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, berkedudukan
di , selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Selanjutnya dalam perjanjian ini PARA PIHKAK secara bersama-sama
disebut sebagai SYARIK (PARA PESERO).
SYARIK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa SYARIK adalah Pihak yang berkomitmen menjalankan Syirkah
Inan, yakni Akad Kesepakatan yang dibuat oleh PARA PIHAK untuk
melakukan aktivitas menjalankan Usaha dengan menggabungkan
seluruh potensi keahlian, modal, tenaga dan fikiran yang bertujuan
Lembar ke- 1 dari 14
PASAL 2
OBJEK AKAD SYIRKAH
1)
2)
Semua Jenis Objek akad adalah Produk Konsultan yang bentuk dan
besaran harga/tarifnya akan ditentukan berdasarkan kesepakatan Syarik
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini;
PASAL 3
TEMPAT KEDUDUKAN PELAKSANAAN SYIRKAH
1. Jasa Perencanaan Arsitektur, Struktur dan Training Dynamic Mind
Consultant akan di buka di Kompleks Bumi Puskopad Permai Blok A no
61 Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi;
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Syarik memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
a) PIHAK PERTAMA Selaku Pimpinan Syirkah berhak atas fungsi dan
kewenangan pengelolaan modal, dengan akad Ujroh secara umum,
termasuk tetapi tidak terbatas pada fungsi dan kewenangan
Managemen, Keuangan, Marketing, Perencanaan, pengendalian bisnis
dan secara umum pada pokoknya berhak untuk mengelola modal
dalam rangka melaksanakan perjanjian ini dengan berdasarkan akad
syirkah Inan.
PASAL 5
HARGA PROJEK DESAIN DAN TRAINING
1. Harga Projek secara umum yang disepakati SYARIK dalam pelaksanaan
syirkah ini memiliki 2 jenis nilai proyek yang menjadi dasar pembagian
Lembar ke- 5 dari 14
2.
Pasal 10
SIMULASI PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
A. KEUNTUNGAN PER PROJEK JENIS 1 :
1. SYARIK mendapatkan Projek dari Mitra seharga Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah)
2. Pada saat pekerjaan projek selesai dan Mitra telah membayar lunas
harga Projek, barulah keuntungan projek di bagi.
3. Keuntungan projek adalah Harga Projek dikurangi biaya projek.
4. Misalkan dikeluarkan biaya projek sebesar Rp. 40.000.000,- (empat
puluh juta rupiah), maka keuntungan projek adalah 100.000.00
40.000.000., sehingga keuntungan bersih per projek sebesar Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
5. Dari keuntungan bersih, 10 % di investasikan sebagai laba kumulatif
yang akan dibagi diakhir periode perjanjian, yakni sebesar Rp.
6.000.000,- (enam juta rupiah).
6. Keuntungan per projek yang bisa dibagi kepada Syarik sebesar Rp.
54.000.000,- (lima puluh empat juta rupiah).
: Rp.
dan RAB
: Rp.
Rp.
: Rp. 200.000.000,-
Pengeluaran
19.2. Total Biaya Arsitektur
19.3. Total Biaya Struktur
19.4. Total Biaya ME
19.5.
19.6.
19.7.
19.8.
: Rp.
dan RAB
: Rp.
Rp.
D. KERUGIAN
1. Kerugian adalah selisih keseluruhan biaya keluar dikurangi keseluruhan
kerugian, dikarenakan gagal bayar secara utuh atau nilai pembayaran
tidak mengkover seluruh biaya proyek.
2. Kerugian dibagi pada saat projek berikutnya mendapat untung,
prioritas untuk menutup kerugian sebelum dibagi sesuai nisbah per
projek maupun pada akhir periode perjanjian.
3. Contoh : Projek Pertama merugi 20.000.000,-, projek kedua untung 70
juta.
Lembar ke- 9 dari 14
PASAL 11
PEMBUBARAN SYIRKAH
1.
2.
3.
4.
PASAL 12
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatangani;
2. Apabila sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian sebagaimana
disebutkan dalam Ayat (1) dan tidak ada Pihak yang bermaksud untuk
mengakhiri perjanjian ini atau menuntut pembubaran syirkah, maka
SYARIK sepakat bahwa setiap tanggal jatuh tempo, jangka waktu
perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis (Roll Over) untuk
jangka waktu satu tahun berikutnya sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang telah disepakati;
3. Perjanjian ini tetap berlaku, mengikat dan tidak merubah berlakunya
walaupun ada perubahan dan/atau pergantian atas beberapa materi
perjanjian berkaitan dengan adanya addendum;
PASAL 13
BERAKHIRNYA PERJANJIAN (SYIRKAH BUBAR)
Selain karena sebab sebagaimana diatur dalam Pasal 12 tentang jangka
waktu perjanjian maka, perjanjian ini dapat putus karena sebab-sebab
sebagai berikut:
1) Keinginan
salah
satu
pihak
yang
pemutusan/penghentian /pembubaran Akad Syirkah;
menghendaki
2) Adanya salah satu Pihak cedera janji atau melakukan pelanggaran atas
ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini, dimana Pihak yang tidak
melanggar/cedera janji akan memberikan surat pemberitahuan
tentang pemutusan perjanjian kepada Pihak yang melanggar/cedera
janji;
3) Pemutusan perjanjian ini sebagaimana diatur dalam Ayat (1) dan (2)
Pasal ini, harus diberitahukan secara tertulis paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kalender sebelum tanggal efektif pemutusan;
4) Para Pihak dengan ini setuju untuk mengesampingkan ketentuanketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia,
dan oleh karena itu tidak diperlukan suatu keputusan hakim terlebih
dahulu;
5) Terhadap adanya pemutusan perjanjian sehingga perjanjian berakhir
(syirkah bubar), maka SYARIK wajib melakukan Audit terhadap nilai
Modal dan Keuntungan termasuk jika terjadi kerugian, untuk kemudian
di distribusikan kepada pemilik modal dan pihak yang berhak atas
keuntungan sesuai Nisbah kesepakatan;
Lembar ke- 11 dari 14
PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Dalam hal timbul perselisihan dalam penafsiran dan/atau pelaksanaan
Perjanjian ini, maka pertama-tama SYARI sepakat menyelesaikan
perselisihan tersebut secara musyawarah untuk mencapai mufakat;
2. Apabila melalui jalan musyawarah untuk mencapai mufakat diatas,
sengketa tersebut tidak dapat terselesaikan, maka SYARI sepakat
menyerahkan penyelesaiannya melalui Mediasi, dimana SYARIK sepakat
menunjuk Advokat Ahmad Khozinudin, SH selaku Mediator sekaligus
membuat akta damai (Van Dading) sebagai bentuk penyelesaiannya;
3. Apabila melalui Mediasi sebagaimana diatur dalam ayat (2) diatas tidak
memperoleh hasil dan kesepakatan, maka SYARI Sepakat menunjuk
PEMUTUS bagi PARA PIHAK secara sukarela,dimana PARA sepakat untuk
menunjuk Ust. __________________________ sebagai Pemutusnya.
4. Semua klausul penyelesaian diatas wajib mengacu pada hukum syara,
serta mengedepankan penyelesaian dengan penuh hikmah dan
bijaksana;
5. Keputusan PEMUTUS dalam klausul 3 diatas bersifat final dan mengikat,
PARA PIHAK sepakat menghindari upaya hukum melalui Peradilan Umum
dan berkomitmen untuk tidak akan saling menuntut secara perdata
maupun pidana.
6. Apabila ada salah satu pihak tidak terima dengan keputusan PEMUTUS
sesuai klausul ayat (4) pasal ini, maka SYARIK mohon agar Gugatan yang
diajukan melalui peradilan Perdata dinyatakan tidak dapat diterima dan
SYARIK wajib melaksanakan keputusan PEMUTUS secara suka rela, atas
dasar mengharap Ridlo Allah SWT.
PASAL 15
ADDENDUM DAN AMANDEMEN PERJANJIAN
1. Apabila salah satu Pihak menghendaki perubahan atas syarat dan
ketentuan dalam perjanjian ini maka Pihak yang dimaksud wajib
memberitahukan maksudnya kepada Pihak lainnya tentang perubahan
tersebut secara tertulis dan disepakati oleh SYARIK selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kerja sebelum syarat dan ketentuan yang dimaksud
dinyatakan berlaku;
2. Segala hal yang belum diatur, belum cukup dan/atau hal-hal yang perlu
dirubah dan/atau ditambah atas ketentuan dalam perjanjian ini
berdasarkan kesepakatan para Pihak, maka akan diatur kemudian dalam
addendum, yang merupakan satu kesatuan dan/atau bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 18
FORCE MAJEURE (AREA MUSAYYAR)
1. Yang dimaksud Force Majeure dalam perjanjian ini, adalah seluruh
peristiwa yang terjadi di luar kemampuan dan kehendak SYARI secara
langsung maupun tidak langsung, meskipun Pihak yang mengalaminya
tersebut telah melakukan tindakan pencegahan dan kejadian tersebut
secara nyata bukan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan Pihak
tersebut (Acts of God), yaitu peristiwa-peristiwa berupa, termasuk tetapi
tidak terbatas pada kejadian yang disebabkan oleh gempa bumi, banjir,
angin topan, kilat, halilintar, pemogokan, demonstrasi, huru-hara,
sabotase, kerusuhan sosial atau penundaan pekerjaan/penghentian
pekerjaan atau kewajiban berdasarkan perjanjian ini yang diakibatkan
adanya peraturan pemerintah yang berwenang;
2. Masing-masing Pihak yang mengalami kondisi Force Majeure memberikan
laporan tertulis kepada Pihak lain atas ketidak mampuannya memenuhi
kewajiban yang ada dalam Perjanjian ini yang disebabkan oleh hal-hal
tersebut diatas.
PASAL 19
BIAYA PERJANJIAN
Semua biaya yang timbul dari perancangan dan pembuatan perjanjian ini,
termasuk biaya materai dan penggandaannya menjadi tanggungan SYARIK;
PASAL 20
PENUTUP
Alhamdulillahirobbil Alamien,
Demikian Perjanjian ini dibuat dan dipersiapkan oleh Advokat Ahmad
Khozinudin, SH atas permintaan SYARIK, dibuat dalam rangkap 2 (dua)
bermaterai cukup, masing-masing mendapatkan satu rangkap dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dilaksanakan dan ditaati oleh
SYARIK sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA