Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU

Nomor:

Pada hari ini, ……………., tanggal ……………………, di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:
1. [nama lengkap sesuai KTP], [jabatan], bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan],
beralamat di [alamat perusahaan], sebuah perusahaan Badan Hukum Perseroan Terbatas
yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “PERUSAHAAN”;
2. [nama lengkap sesuai KTP], pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: ……………………………….
beralamat di …………………………………, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “KARYAWAN”.
PERUSAHAAN dan KARYAWAN secara bersama-sama selanjutnya disebut “PARA PIHAK”.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa, PERUSAHAAN adalah sebuah badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas yang
ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang perbankan;
2. Bahwa, untuk menjalankan ruang lingkup kegiatan usahanya tersebut, PERUSAHAAN
membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang PERBANKAN untuk
bekerja bagi PERUSAHAAN;
3. Bahwa, KARYAWAN memiliki keahlian di bidang PERBANKAN;
4. Bahwa, PERUSAHAAN dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya tersebut bermaksud
untuk mempekerjakan KARYAWAN berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu
(PKWTT) sebagaimana yang akan diatur dalam perjanjian ini, dan KARYAWAN telah sepakat
untuk bekerja berdasarkan Perjanjian Kerja WaktuTidak Tertentu tersebut bagi
PERUSAHAAN.

Selanjutnya, untuk maksud seperti yang telah diuraikan diatas, PARA PIHAK sepakat untuk
membuat PERJANJIAN KERJA ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
Definisi

Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:


1. “Perjanjian Kerja” berarti Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu.
2. “Peraturan Perusahaan” berarti Peraturan Perusahaan PT. …………………… sebagaimana yang
telah mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
……………………;
3. “Keputusan Perusahaan” berarti keputusan yang dibuat oleh PERUSAHAAN secara tertulis
sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Kerja ini dan pelaksanaan dari Peraturan Perusahaan;
4. “Masa Percobaan” berarti masa percobaan kerja bagi PEKERJA selama 3 (tiga) bulan pertama
sejak ditandatanganinya perjanjian ini;

Pasal 2
Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

PERUSAHAAN dengan ini sepakat untuk mempekerjakan KARYAWAN dan KARYAWAN dengan ini
sepakat untuk bekerja bagi PERUSAHAAN berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak
Tertentu (selanjutnya diebut “Perjanjian Kerja”).

Pasal 3
Hak dan Kewajiban PERUSAHAAN

1) Hak PERUSAHAAN:
a. PERUSAHAAN berhak memberikan tugas pekerjaan kepada KARYAWAN sebagaimana
diatur dalam pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
b. PERUSAHAAN berhak untuk menerima hasil pelaksanaan pekerjaan dari KARYAWAN
dengan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
c. PERUSAHAAN berhak untuk membuat Keputusan Perusahaan dalam rangka
melaksanakanPeraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja ini;
d. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan penempatan, pemindahan dan
evaluasiKARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
e. PERUSAHAAN berhak untuk memberikan Peringatan Lisan, Peringatan Tertulis danSanksi
kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam PeraturanPerusahaan;
f. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan
KARYAWANdengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.
2) Kewajiban PERUSAHAAN:
a. PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Gaji kepada KARYAWAN dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 9 Perjanjian Kerja ini;
b. PERUSAHAAN berkewajiban untuk mengikutsertakan KARYAWAN dalam program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Tunjangan Kesehatan, Tunjangan
Kematian dan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada KARYAWAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
d. PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Uang Pesangon dan Uang Penghargaan
Masa Kerja kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
PeraturanPerusahaan.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban KARYAWAN

1) Hak KARYAWAN:
a. KARYAWAN berhak untuk menerima Gaji dari PERUSAHAAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pasal 9 Perjanjian Kerja ini;
b. KARYAWAN berhak untuk memperoleh Waktu Istirahat Kerja, Waktu Libur Kerja, Waktu
Cuti Kerja, Izin Meninggalkan Jadwal Kerja dari PERUSAHAAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. KARYAWAN berhak untuk memperoleh Fasilitas Kesejahteraan berupa diikutsertakan
dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan dan Tunjangan Hari Raya
Keagamaan dari PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
d. KARYAWAN berhak untuk mengajukan Pengunduran Diri kepada PERUSAHAAN dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
e. KARYAWAN berhak untuk memperoleh Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa
Kerja dari PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan.
2) Kewajiban KARYAWAN:
a. KARYAWAN berkewajiban untuk melaksanakan Ruang Lingkup pekerjaan sebagaimana
diatur dalam pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
b. KARYAWAN berkewajiban untuk mematuhi Kewajiban dan Larangan yang berlaku bagi
KARYAWAN sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c. KARYAWAN berkewajiban untuk melaksanakan Jadwal Waktu Kerja sebagaimana diatur
dalam Peraturan Perusahaan.

Pasal 5
Masa Percobaan

1) KARYAWAN wajib menjalani Masa Percobaan untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini;
2) PERUSAHAAN berhak untuk melakukan evaluasi Masa Percobaan terhadap KARYAWAN pada
akhir bulan ketiga sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Dalam hal KARYAWAN lulus evaluasi Masa Percobaan maka KARYAWAN akan diangkat
menjadi KARYAWAN TETAP berdasarkan Surat Pengangkatan sebagai KARYAWAN TETAP;
b. Dalam hal KARYAWAN tidak lulus evaluasi Masa Percobaan maka KARYAWAN akan
diberhentikan secara sepihak oleh PERUSAHAAN.

Pasal 6
Ruang Lingkup Pekerjaan
1) Ruang lingkup pekerjaan KARYAWAN meliputi pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jabatan: ……..;
b. Departemen: ……;
c. Tugas Pokok: ……………………….;
d. Deskripsi Pekerjaan: ………………………………………………………….
2) Selain melakukan pekerjaan berdasarkan ruang lingkup tersebut sebagaimana dimaksud ayat
(1), KARYAWAN juga sepakat untuk melaksanakan pekerjaan tambahan di luar ruang lingkup
tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) yang ditugaskan oleh PERUSAHAAN sepanjang
untuk kepentingan ruang lingkup pekerjaan tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan
menyesuaikan dengan kemampuan KARYAWAN.
3) Pelaksanaan pekerjaan tambahan tersebut sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan
dengan pemberian Upah Lembur kepada KARYAWAN yang besarnya diatur dalam Peraturan
perusahaan.

Pasal 7
Waktu Kerja
1) Jangka waktu pelaksanaan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana dimaksud pasal 6
Perjanjian Kerja ini adalah untuk selama waktu tidak tertentu dengan Jadwal Waktu Kerja,
Waktu Istirahat Kerja dan Waktu Libur Kerja sebagai berikut:
a. Jadwal Waktu Kerja adalah dari hari Senin sampai hari Jum’at, mulai pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 17.00 WIB setiap harinya;
b. Waktu Istirahat Kerja hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah pukul 12.00 WIB sampai
dengan pukul 13.00 WIB, dan hari Jum’at pukul 11.30 WIB sampai dengan pukul 13.30
WIB;
c. Waktu Libur Kerja adalah hari Sabtu dan hari Minggu dan hari libur lainnya yang
ditentukanoleh Pemerintah dan/atau PERUSAHAAN;
2) KARYAWAN berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika KARYAWAN telah bekerja selama lebih dari 12 (dua belas) bulan maka KARYAWAN
berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja selama 12 (dua belas) hari dalam setahun;
b. Jika KARYAWAN telah bekerja selama belum lebih dari 12 (dua belas) bulan maka Waktu
Cuti Kerja KARYAWAN dihitung secara prorata berdasarkan lamanya waktu kerja
KARYAWAN per-12 (dua belas) bulan dikali 12 (dua belas) hari.
3) KARYAWAN berhak memperoleh Izin Meninggalkan Jadwal Waktu Kerja dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.

Pasal 8
Renumerasi

1) KARYAWAN berhak memperoleh Renumerasi dengan ketentuan sebagai berikut:


a. Gaji Pokok sebesar Rp. ……………………,- (…………………………….);
b. Tunjangan transportasi sebesar Rp …………………,- / hari dan uang makan harian
sebesar Rp. …………….,-/ hari, tunjangan tempat tinggal sebesar Rp.
…………………..,- / bulan dan tunjangan perawatan wajah yang besarnya
Rp…………………….,- / bulan.
2) Besarnya Gaji Pokok, tunjangan transportasi dan uang makan harian dan tunjangan dinas luar
kota sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan
Keputusan Perusahaan dan Peraturan Perusahaan.

Pasal 9
Fasilitas Kesejahteraan

1) KARYAWAN berhak memperoleh Fasilitas Kesejahteraan dari PERUSAHAAN;


2) Fasilitas Kesejahteraan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas terdiri dari:
a. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
b. Tunjangan Kesehatan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
c. Jaminan Pensiun dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.

Pasal 10
Pemutusan Hubungan Kerja

1) PERUSAHAAN dan KARYAWAN sepakat untuk selalu mengupayakan agar tidak terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja, namun dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak
dapat dihindarkan, maka maksud Pemutusan Hubungan Kerja tersebut akan dirundingkan
oleh PERUSAHAAN dan KARYAWAN;
2) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak menghasilkan kesepakatan,
PERUSAHAAN berhak untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dan KARYAWAN berhak
untuk melakukan Pengunduran Diri.

Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja

1) Segala perselisihan yang berkaitan dengan hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan
KARYAWAN wajib diselesaikan oleh PERUSAHAAN dan KARYAWAN secara musyawarah untuk
mufakat;
2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud ayat (1)
tidak tercapai, maka PERUSAHAAN dan KARYAWAN dapat menyelesaikan
perselisihantersebut melalui prosedur peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
Peringatan dan Sanksi

1) PERUSAHAAN berhak memberikan Peringatan dan Sanksi kepada KARYAWAN yang


melakukan pelanggaran terhadap Kewajiban dan Larangan KARYAWAN yang telah ditentukan
berdasarkan Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
berupa:
a. Skorsing;
b. Pemutusan Hubungan Kerja.
2) Pemberian Sanksi kepada KARYAWAN sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas dilakukan oleh
Perusahaan dengan ketentuan sebagaiamna diatur dalam Peraturan Perusahaan.

Pasal 13
Berakhirnya Perjanjian

Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dan berakhir apabila terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 14
Penutup

PERUSAHAAN dan KARYAWAN dalam menjalankan perjanjian ini terikat oleh Peraturan
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
Demikian PERJANJIAN KERJA ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, PERUSAHAAN
dan KARYAWAN masing-masing mendapat satu rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PERUSAHAAN KARYAWAN

[nama lengkap] [nama lengkap]

Anda mungkin juga menyukai