DAFTAR ISI
BAB I
PENGERTIAN
SUB BAB 1
PENJELASAN ISTILAH
Pasal-1
Pasal-2
Karyawan
Karyawan adalah mereka yang terikat secara resmi dalam hubungan kerja dengan Perusahaan dan
karenanya menerima upah beserta imbalan lainnya berdasarkan Perjanjian Kerja dan Peraturan-
Peraturan lainnya yang berlaku pada Perusahaan. Yang termasuk dalam pengertian karyawan di PT.
Lumbung Pangan Bogor adalah :
1) Karyawan Percobaan
Karyawan Percobaan adalah karyawan yang terikat masa percobaan dengan jangka waktu paling
lama 3 (tiga) bulan yang dinilai /dievaluasi kinerja dan prestasi kerjanya guna ditentukan status
kepegawaian selanjutnya.
3) Karyawan Tetap
Karyawan Tetap adalah karyawan yang telah diputuskan oleh pimpinan Perusahaan diterima
bekerja untuk waktu yang tidak ditentukan jangka waktunya setelah melewati masa percobaan.
Pasal-3
Peserta Magang
Peserta magang adalah orang yang mengikatkan diri dengan Perusahaan melalui suatu kesepakatan
tertulis untuk melakukan tugas / kegiatan khusus atau diikutsertakan dalam program pengembangan
yang dilaksanakan Perusahaan.
Pasal-4
Tanggungan dan Keluarga Karyawan
1) Tanggungan
a. Tanggungan karyawan adalah Istri serta 3 (tiga) orang anak dari karyawan yang resmi tercatat
dalam Kartu Keluarga dan telah didaftarkan serta tercatat pada HRD.
b. Suami dan anak dapat menjadi tanggungan bagi karyawan wanita apabila karyawan wanita
tersebut mempunyai posisi sebagai kepala keluarga karena suami tidak bekerja dan memiliki
surat keterangan tidak bekerja dari kantor Pemerintahan setempat dan ditandatangani oleh
pejabat setempat yang berwenang.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. Andaru Persada Mandiri 3
c. Apabila suami bekerja tetapi anak tidak ditanggung di kantor/ tempat kerja suami, maka anak
tersebut dapat menjadi tanggungan bagi karyawan wanita dengan menyerahkan surat
keterangan tidak ditanggung dari kantor/ tempat kerja suami.
2) Keluarga
Keluarga karyawan adalah orang yang berhubungan darah secara langsung maupun tidak langsung
seperti suami, istri, anak, orang tua, mertua, dan termasuk juga saudara kandung atau ipar yang
tinggal satu rumah dan tercatat dalam satu kartu keluarga.
3) Istri/Suami
Istri atau Suami adalah pasangan hidup karyawan dari perkawinan yang sah menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan telah didaftarkan serta tercatat di HRD.
a. Apabila karyawan memiliki lebih dari satu istri / suami yang sah, maka yang diakui Perusahaan
adalah istri/suami dari perkawinan yang pertama;
b. Apabila istri / suami yang sah pertama meninggal dunia atau bercerai, maka yang diakui
Perusahaan adalah istri / suami yang sah dari perkawinan berikutnya yang telah didaftarkan.
4) Anak
Anak karyawan adalah anak kandung karyawan dari perkawinan yang sah sebagaimana tercatat
dalam Kartu Keluarga dan telah didaftarkan serta tercatat di HRD, dimulai secara berurutan dari
anak yang tertua dan seterusnya; serta anak angkat yang telah dikuatkan dengan Keputusan
Pengadilan Negeri setempat, yang kesemuanya belum menikah, belum bekerja, dan belum
mencapai usia 21(dua puluh satu) tahun dengan maksimal 3 (tiga) orang.
5) Ahli Waris
Ahli Waris karyawan adalah keluarga karyawan yang ditunjuk oleh karyawan yang bersangkutan
atau mereka yang berdasarkan hukum waris yang berlaku ditetapkan sebagai ahli waris atau
penerima hak waris dari karyawan apabila karyawan tersebut meninggal dunia.
Pasal-5
Waktu Kerja
2) Kerja Lembur
Kerja lembur adalah kerja yang dilakukan oleh karyawan pada waktu di luar waktu kerja normal
atau setelah melampaui batas waktu kerja normal. Kerja lembur yang dilakukan karyawan harus
didasarkan pada surat tugas dari pimpinan unit kerja.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. Andaru Persada Mandiri 4
Pasal-6
Waktu Tidak Bekerja
1) Hari Libur
Hari Libur adalah waktu istirahat mingguan yang ditetapkan Perusahaan dan hari-hari libur resmi
yang ditentukan oleh pemerintah.
2) C u t i
Cuti adalah waktu tidak bekerja bagi karyawan atas izin resmi dari Perusahaan dengan tetap
mendapat upah. Cuti atau izin cuti hanya diberikan kepada karyawan yang telah memiliki hak
cuti tahunan atau karyawan yang telah memenuhi persyaratan masa kerja sebagaimana
ditetapkan dalam pasal-44 pada Peraturan Perusahaan ini. Cuti dapat diambil maksimal 3 hari
dalam kurun waktu 3 bulan atau selebihnya unconditional dengan total cuti 12 hari kerja selama
1 tahun, dengan pengajuan Cuti minimal dilakukan 2 (dua) minggu sebelumnya dan harus atas
sepengetahuan dan persetujuan Perusahaan yang diwakili oleh Pimpinan Unit Kerja / pejabat
yang berwenang / HRD dengan melampirkan Form Cuti yang sudah disetujui.
4) Izin Meninggalkan Pekerjaan
Adalah waktu tidak bekerja bagi karyawan karena sesuatu hal yang bersifat pribadi dan
mendesak. Izin ini harus atas sepengetahuan dan persetujuan Perusahaan yang diwakili oleh
Pimpinan Unit Kerja / pejabat yang berwenang / HRD.
5) Sakit
Adalah waktu tidak bekerja bagi karyawan karena Sakit. Izin karena sakit harus melampirkan
surat keterangan sakit dari dokter yang diketahui oleh Pimpinan Unit Kerja / pejabat yang
berwenang / HRD.
6) Mangkir
Mangkir adalah ketidakhadiran karyawan dalam waktu kerja normal tanpa pemberitahuan atau
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan / diterima Perusahaan.
Pasal-7
Lain-Lain
Surat Peringatan
Surat peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan Perusahaan melalui pimpinan unit kerja
ataupun HRD, karena adanya tindakan atau Perbuatan indisipliner dari karyawan yang melanggar
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. Andaru Persada Mandiri 5
Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Perusahaan, prosedur kerja, atau pun etika pergaulan
dan norma-norma sosial.
SUB BAB 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal-8
Maksud dan Tujuan Peraturan Perusahaan
1) Maksud
Peraturan Perusahaan ini dibuat sebagai pegangan bagi Perusahaan maupun karyawan, yang berisi
ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing, dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan karyawan serta kelangsungan usaha Perusahaan.
2) Tujuan
Secara khusus Peraturan Perusahaan ini bertujuan :
a. Menjelaskan dan melindungi hak dan kewajiban Perusahaan maupun karyawan;
b. Menetapkan aturan / tata tertib kerja bagi karyawan;
c. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan dinamis antara karyawan dengan
perusahaan maupun sesama karyawan Perusahaan;
d. Menjadi dasar maupun acuan bagi pemecahan masalah-masalah kepegawaian yang terjadi
pada Perusahaan.
Pasal-9
Ruang Lingkup Peraturan Perusahaan
1) Ruang Lingkup
Peraturan Perusahaan ini mengatur hal-hal yang bersifat umum. Hal-hal yang bersifat khusus dan
hal-hal yang bersifat pengaturan lebih lanjut diatur dalam peraturan lain sesuai dengan
kebutuhan berupa Kebijakan Perusahaan yang dituangkan dalam Surat Edaran Direksi, Memo
Dinas dan Surat Keputusan Direksi yang ditandatangani Direksi dengan tidak bertentangan dengan
Peraturan Perusahaan ini.
2) Sasaran Pemberlakuan
Peraturan Perusahaan ini berlaku dan mengikat bagi seluruh karyawan yang bekerja di lingkungan
Perusahaan PT. Lumbung Pangan Bogor.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. Andaru Persada Mandiri 6
BAB II
KETENTUAN UMUM
SUB BAB 1
KEWAJIBAN UMUM
Pasal-10
Mematuhi Peraturan yang Berlaku di Perusahaan
1) Peraturan Perusahaan
Setiap karyawan wajib mengetahui, memahami, dan mentaati segala ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Perusahaan.
2) Budaya Perusahaan
Setiap karyawan wajib menunjukkan sikap kerja yang dilandasi kejujuran, kedisiplinan, dan
kesungguhan, serta wajib menjaga etika / sopan santun dalam mengembangkan hubungan kerja
dengan sesama karyawan.
3) Ketentuan Lain
Setiap karyawan wajib mengetahui dan mentaati ketentuan-ketentuan lain yang diberlakukan
Perusahaan yang merupakan petunjuk pelaksanaan kerja, termasuk target serta kriteria
keberhasilan kerja untuk masing-masing jabatan yang dilaksanakannya.
Pasal-11
Bekerja dengan Baik
Pasal-12
Kewajiban Menyimpan Rahasia dan Menjaga Nama Baik Perusahaan
Pasal-13
Kewajiban Menjaga Keserasian Hubungan
antara Atasan-Bawahan dan Sesama Rekan Kerja
Demi terciptanya keharmonisan kerja dalam Perusahaan antara atasan dengan bawahan, serta antar
sesama rekan kerja, maka setiap karyawan berkewajiban untuk :
3) Menghormati Atasan
Setiap karyawan wajib menghormati atasan dengan cara yang wajar seperti :
a. Memperhatikan petunjuk dan melaksanakan perintah dengan sebaik-baiknya;
b. Menunjukkan sikap sopan, jujur, dan wajar;
c. Menjaga nama baik dan kewibawaan atasan;
d. Aktif memberikan usul, ide maupun solusi dalam memecahkan suatu permasalahan.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. Andaru Persada Mandiri 8
Pasal-14
Kewajiban Memelihara Aset Perusahaan
3) Pencegahan Kerusakan
Setiap karyawan wajib melakukan tindakan pencegahan terhadap hal-hal yang dapat
menyebabkan kerusakan barang dan kerugian perusahaan dengan cara :
a. Melaporkan segera apabila mengetahui adanya keadaan yang dapat menimbulkan kerusakan
terhadap barang-barang milik Perusahaan yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan
atau mengakibatkan gangguan terhadap keselamatan dan ketentraman di lingkungan
Perusahaan, kepada atasan, HRD, atau siapa saja yang dapat dihubungi;
b. Berinisiatif untuk menghubungi pihak berwenang apabila mengetahui adanya bahaya
kebakaran dalam lingkungan Perusahaan yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap barang-
barang milik Perusahaan sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
c. Melaporkan ke atasan, atasan tidak langsung atau HRD keadaan / kejadian yang mencurigakan
pada lingkungan kerja Perusahaan sehingga dapat merugikan Perusahaan.
4) Penggantian Kerugian
Karyawan wajib mengganti biaya / beban Kerugian apabila terjadi kehilangan atau kerusakan
barang milik Perusahaan yang diakibatkan oleh kesalahan karyawan. Karyawan wajib mengganti
biaya / beban kerugian atas kelalaian karyawan dalam melakukan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya. Pelaksanaan penggantian kerugian tersebut berpedoman peraturan yang
tertuang pada Memo Dinas maupun Surat Keputusan Direksi.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. Andaru Persada Mandiri 9
SUB BAB 2
LARANGAN-LARANGAN
Pasal-15
Perangkapan Pekerjaan dan Penyalahgunaan Wewenang
4) Penyalahgunaan Wewenang
Karyawan dilarang menyalahgunakan wewenang yang diberikan oleh Perusahaan untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau untuk kepentingan pihak ketiga lainnya baik dari sumber di
luar maupun di dalam Perusahaan.
Pasal-16
Melakukan Tindakan yang Merugikan Perusahaan
b. Membujuk dan mempengaruhi pimpinan Perusahaan atau teman sekerja untuk berbuat
melanggar hukum, Peraturan dan Kebijakan Perusahaan, atau prosedur operasi kerja yang
berlaku;
c. Menyalahgunakan, memiliki, menjual, menggadaikan, menyewakan, menghilangkan atau
meminjamkan data, fasilitas, barang, dokumen atau surat berharga, hak intelektual milik
perusahaan.
Pasal-17
Melakukan Tindakan Kriminal/Melawan Hukum
Karyawan dilarang melakukan perbuatan yang melanggar / melawan hukum atau perbuatan yang
digolongkan sebagai tindak kriminal di dalam lingkungan Perusahaan termasuk namun tidak terbatas
seperti :
a. Minum-minuman keras atau berjudi di lingkungan kerja atau pada waktu kerja;
b. Melakukan perbuatan yang dapat mengancam keselamatan orang lain;
c. Melakukan tindakan asusila / pelecehan seksual atau melakukan tindakan yang melanggar
norma-norma susila lainnya;
d. Menghasut karyawan lain, menimbulkan keresahan, kekacauan atau huru-hara, atau merusak
suasana kerja;
e. Melakukan kejahatan atau tindak kekerasan atau menghina secara kasar terhadap pimpinan atau
sesama karyawan;
f. Melakukan pencurian atau penggelapan terhadap aset Perusahaan atau benda milik pribadi
sesama karyawan;
g. Melakukan kekerasan fisik, memprovokasi, menggunakan kata-kata kasar yang tidak
sepantasnya, yang mengakibatkan perkelahian atau pemukulan;
h. Membawa / menyimpan senjata tajam / api di lingkungan Perusahaan;
i. Menyalahgunakan (baik menggunakan atau mengedarkan) minuman keras, narkotika atau obat-
obatan lain yang dikategorikan sebagai obat terlarang.
j. Melakukan intimidasi, ancaman dan pemerasan terhadap sesama karyawan Perusahaan.
SUB BAB 3
HAK-HAK KARYAWAN
Pasal-18
Penghasilan/Penerimaan
1) U p a h
Upah sebagai dasar penetapan penghasilan adalah segala bentuk penerimaan karyawan yang
diberikan Perusahaan yang jumlah dan waktu pemberiannya bersifat tetap, tidak dipengaruhi
pencapaian prestasi tertentu dan ketidakhadiran wajar (beralasan). Akan tetapi upah tetap
dipengaruhi oleh ketidakhadiran yang digolongkan “mangkir” atau dengan alasan yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan / diterima Perusahaan, ketidakhadiran pada masa percobaan, dan
cuti di luar tanggungan.
Yang termasuk dalam upah adalah :
a. Gaji Pokok;
b. Tunjangan Jabatan;
c. Tunjangan Tetap Lainnya.
3) Tunjangan Fungsional
Tunjangan fungsional adalah penerimaan sebagai penggantian atas biaya-biaya yang dikeluarkan
karyawan dalam rangka menjalankan fungsi jabatannya. Tunjangan fungsional hanya diberikan
kepada karyawan dengan jabatan atau golongan kepangkatan tertentu. Ketentuan mengenai
besar dan penerima tunjangan fungsional ini diatur dengan Kebijakan Perusahaan. Yang tergolong
tunjangan fungsional antara lain :
a. Tunjangan Pulsa;
b. Tunjangan Perjalanan Dinas; dan
c. Tunjangan Penempatan.
4) Tunjangan Khusus
Tunjangan khusus adalah tunjangan yang bersifat sementara yang diberikan kepada karyawan
tertentu atas dasar pertimbangan khusus yang penetapannya menjadi kewenangan Direksi.
5) Uang Lembur
Uang lembur merupakan kompensasi atas kerja lembur atau kerja yang dilakukan karyawan di
luar jam kerja normal.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR
12
6) Insentif
Insentif merupakan imbalan atas prestasi kerja yang ditunjukkan karyawan baik secara individual,
unit kerja, departemen, divisi maupun cabang. Oleh sebab itu insentif hanya diberikan kepada
karyawan, unit kerja, dan cabang yang berhasil mencapai target kerja yang ditetapkan
Perusahaan. Besaran dan penghitungan insentif ditetapkan dalam Kebijakan Perusahaan pada
Direktorat terkait.
7) Upah Bulanan
Upah atau penghasilan dasar karyawan secara bulanan.
8) Penggantian Biaya
Perusahaan memberikan penggantian terbatas atas biaya-biaya yang dikeluarkan karyawan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya. Ketentuan dan besaran penggantian biaya ini akan diatur dalam
kebijakan tersendiri.
Pasal-19
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan Hari Tua
2) BPJS Ketenagakerjaan
Perusahaan menyertakan seluruh karyawan dan tanggungannya dalam program BPJS
Ketenagakerjaan.
3) Klaim Kesehatan
Karyawan yang tidak terdaftar BPJS Kesehatan mendapatkan penggantian biaya program rawat
jalan, rawat inap dan rawat bersalin yang dapat diperhitungkan oleh perusahaan
Pasal-20
Hak-Hak Lain
Hak-hak karyawan yang lain seperti hak cuti, bantuan-bantuan Perusahaan yang dapat diperoleh, dan
lain sebagainya, diatur dalam bab-bab/pasal-pasal tersendiri di dalam Peraturan Perusahaan ini.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 13
BAB III
ATURAN DAN TATA TERTIB
Pasal-21
Waktu Kerja Normal
1) Hari Kerja
Hari kerja yang berlaku di Perusahaan adalah,
a. 5 Hari Kerja dalam Seminggu (Senin s/d Jum’at).
3.1.1 Hari Senin sampai dengan hari Jum’at, mulai pukul 07.00 Wib sampai dengan pukul
16.00 Wib (bagian produksi dan staff kantor, mulai pukul 08.00 wib sampai dengan
pukul 17.00 Wib (Bagian Packing dan Qs) dan mulai pukul 07.00 sampai dengan
18.00 wib (Bagian Cleaning Service) dengan waktu istirahat selama 1(satu) jam,
kecuali hari Jumat dengan waktu istirahat selama 1½ (satu setengah) jam. Istirahat
jam 11.30 s/d 12.30 wib untuk hari Senin s/d Kamis, istirahat jam 11.30 s/d 13.00
wib untuk hari Jumat. Sabtu dan minggu libur.
3.1.2 Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari istirahat mingguan.
a. Karyawan pada unit kerja marketing, karena sifat pekerjaannya yang dibebani target, maka
karyawan bertanggungjawab mengatur pemanfaatan waktu kerjanya seefektif mungkin agar
dapat mencapai target kerja yang ditetapkan, dengan sekurang-kurangnya memenuhi waktu
kerja normal;
b. Karyawan pada unit kerja administrasi / operasional yang sifat pekerjaannya memberikan
pelayanan kepada nasabah / konsumen maupun rekanan usaha, bertanggungjawab untuk
mengatur waktu istirahat secara bergiliran agar pelayanan tetap dapat berjalan terus dengan
baik dan lancar;
c. Pramubakti (office boy), karena sifat pekerjaannya diharuskan bekerja di luar jam kerja
normal, maka jam kerjanya diatur 1 (satu) jam sebelum dan 1 (satu) jam sesudah karyawan
atau sesuai kebutuhan Perusahaan dan kelebihan waktu kerjanya diperhitungkan sebagai
kerja lembur.
Pasal-23
Aturan Kepersonaliaan
3. Cara Berpakaian
Karyawan wajib mengenakan pakaian yang rapih dan sopan selama bekerja dan berada di
lingkungan Perusahaan. Karyawan yang karena sifat pekerjaannya memerlukan seragam, maka
diharuskan memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Data Pribadi
Setiap karyawan wajib melaporkan data pribadi yang sebenar-benarnya kepada Perusahaan
melalui HRD dan wajib memberitahukan jika terjadi perubahan. Data pribadi yang wajib
dilaporkan :
a. Tempat tinggal (alamat terakhir);
b. Keadaan/status keluarga (perkawinan, kelahiran, kematian, dll);
c. Copy KTP, Kartu Keluarga, STTB/Ijazah terakhir;
d. Anggota keluarga terdekat;
e. Hal-hal lain yang penting/berkaitan dengan pribadi karyawan.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 15
melaporkan hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian bagi Karyawan lainnya dan
ataupun Perusahaan kepada atasan yang bersangkutan.
11) Seluruh Karyawan wajib memelihara dan menjaga teguh rahasia Perusahaan, seperti gaji,
pekerjaan, atau bagian-bagiannya yang dipercayakan Perusahaan kepada Karyawan. Demi
menjaga Informasi rahasia Perusahaan, Karyawan tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan
usaha atau melakukan aktivitas dengan Perusahaan yang merupakan rekanan dari Perusahaan,
terlepas dari apakah kegiatan usaha atau aktivitas tersebut memberikan keuntungan bagi
Karyawan ataupun tidak.
12) Setiap Karyawan wajib memeriksa peralatan kerja masing-masing sebelum memulai bekerja atau
pada saat akan meninggalkan tempat kerja dari kerusakan / bahaya.
13) Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengakibatkan kerugian baik bagi Perusahaan
secara langsung maupun tidak langsung, baik berupa kerugian materiil maupun imateriil.
14) Tidak menyalahgunakan jabatan demi dan untuk kepentingan atau keuntungan diri sendiri,
keluarga, maupun pihak ketiga.
15) Seluruh Karyawan wajib melaporkan kepada Departemen HRD apabila ada perubahan status
dirinya, keluarga, alamat dan atau lainnya.
16) Seluruh Karyawan Wajib melaporkan ke atasan langsung atau atasan dari atasan langsung atau ke
Manajemen Kantor Pusat, bila mengetahui terjadi penyimpangan operasional kerja di lingkungan
kerjanya yang merugikan Perusahaan baik materiil maupun non materiil.
17) Karyawan dilarang untuk bekerja dan mengikatkan diri pada pihak ketiga, baik perorangan
maupun badan usaha atau lembaga lainnya untuk mendapatkan imbalan, kecuali telah mendapat
ijin tertulis dari Perusahaan;
18) Dalam melaksanakan kegiatan Perusahaan, Karyawan tidak boleh melandasi tindakannya dengan
niat untuk mengutamakan keuntungan pribadi / organisasi / kelompok (conflict of interest);
19) Karyawan dilarang meminta dan menerima imbalan dalam bentuk apapun untuk pelayanan yang
diberikan;
20) Karyawan dilarang melakukan upaya atau tindakan kepada dealer / channel, konsumen atau
calon konsumen yang dapat merugikan Perusahaan atau melanggar kode etik.
21) Karyawan diwajibkan untuk selalu menjaga kerahasiaan atas :
a. Semua informasi dan data mengenai Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai rahasia
Perusahaan;
b. Semua informasi yang telah dipercayakan oleh konsumen kepada Perusahaan;
c. Semua transaksi yang dilakukan konsumen melalui Perusahaan;
d. Semua kode rahasia yang telah dipercayakan kepadanya dalam rangka melaksanakan tugas.
22) Karyawan diwajibkan selalu menjunjung tinggi norma kesusilaan dan menghindarkan diri dari
skandal diantara sesama pekerja;
23) Karyawan dilarang melakukan usaha / bisnis pribadi selama jam kerja;
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 17
24) Karyawan dilarang mempengaruhi atau mengajak pekerja lain untuk berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan Peraturan Perusahaan, Peraturan-peraturan lainnya yang dikeluarkan
pimpinan Perusahaan;
25) Karyawan wajib menyerahkan kembali segala hal yang bukan menjadi haknya meskipun hal
tersebut terjadi bukan merupakan kesalahan pekerja bersangkutan.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 18
BAB IV
PELANGGARAN TATA TERTIB
DAN TINDAKAN DISIPLINER
SUB BAB 1
PELANGGARAN TATA TERTIB
Pelanggaran tata tertib adalah segala tindakan atau sikap yang menyalahi aturan-aturan / ketentuan
yang telah dituangkan baik dalam Peraturan Perusahaan ini maupun dalam peraturan pendukung
lainnya yang ditetapkan Perusahaan, termasuk prosedur atau petunjuk pelaksanaan kerja.
Pelanggaran tata-tertib juga berarti segala perilaku yang menyalahi budaya Perusahaan serta
menyalahi norma-norma sosial.
Pasal-25
Penyalahgunaan Fasilitas Perusahaan
a. Karyawan tidak dibenarkan menyalahgunakan data dan program yang ada pada komputer
Perusahaan seperti meng-copy untuk kepentingan pribadi maupun pihak ketiga lainnya, atau
mengubah tanpa sepengetahuan dan seizin Perusahaan;
b. Karyawan tidak dibenarkan menerima atau menggunakan password milik karyawan lain, atau
memberikan password milik sendiri kepada karyawan lain untuk kepentingan apapun;
c. Karyawan yang kedapatan melakukan penyalahgunaan sebagaimana dimaksud pada butir a dan
b, akan diberikan sanksi disiplin yang mengakibatkan putusnya hubungan kerja yang
dikategorikan pengunduran diri.
Pasal-26
Karyawan yang melakukan perbuatan / pelanggaran yang mengakibatkan kerugian Perusahaan, dapat
dikenai sanksi, atau dikenai beban penggantian atas perbaikan ataupun kerugian melalui perhitungan
tunjangan dan atau upahnya. Pelaksanaan pemotongan berpedoman pada peraturan yang dikeluarkan
dalam bentuk memo dinas oleh pimpinan perusahaan atau surat keputusan Direksi.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 19
SUB BAB 2
SANKSI-SANKSI
Tindakan disipliner dimaksudkan sebagai tindakan korektif yang bersifat pengarahan dan
pengendalian terhadap sikap / tingkah laku karyawan. Tindakan disipliner dilakukan terhadap
karyawan yang melakukan pelanggaran / perbuatan yang menyalahi Peraturan Perusahaan, norma-
norma sosial.
Pasal-27
Pemberian Surat Peringatan dan Bentuk Bentuk Sanksi
Penindakan pelanggaran disiplin berupa Surat Peringatan Tertulis (I, II, III) seperti tercantum pada
pasal 28 dalam Peraturan Perusahaan ini, tidak selalu harus mengikuti urutannya satu demi satu,
akan tetapi dapat diberikan langsung Surat Peringatan II(kedua) atau Surat Peringatan III
(ketiga/terakhir) tergantung pada berat atau ringan, jenis dan pengulangan pelanggaran yang
dilakukan oleh Karyawan.
Pasal-28
Pengenaan Sanksi
1) Peringatan tertulis dapat dikenakan kepada Karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin dan
gagalnya pencapaian target kinerja yang ditentukan Perusahaan. Perusahaan memiliki
kewenangan untuk menentukan berat ringannya pelanggaran disiplin dan pencapaian target
kinerja yang ditentukan tersebut.
2) Peringatan diberikan secara tertulis dan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan :
Peringatan I (Pertama)
Peringatan II (Kedua)
Peringatan III (Ketiga).
3). Tingkat-tingkat Tindakan Pelanggaran :
a. Pelanggaran Tingkat I, adalah pelanggaran yang dikenakan sanksi Surat Teguran :
a.1.Datang terlambat dan atau tidak absen masuk dan pulang tanpa suatu alasan yang
wajar dan dapat diterima.
a.2. Tidak hadir 1 hari dalam satu bulan tanpa pemberitahuan dan / atau alasan yang
wajar dan dapat diterima.
a.3. Tidak tertib dalam melaksanakan pekerjaan.
a.4. Tidak mematuhi pengarahan atasan langsung tanpa suatu alasan yang wajar
untuk dapat diterima.
a.5. Meninggalkan tempat kerja atau pulang lebih awal tanpa seijin atasan langsung.
a.6. Dalam melaksanakan tugas tidak menggunakan alat-alat yang telah ditetapkan
terutama yang menyangkut dengan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
a.7. Beristirahat melebihi batas waktu istirahat yang telah ditetapkan tanpa ijin dari
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 20
atasan langsung.
a.8. Melakukan perkerjaan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan Perusahaan
pada waktu jam kerja.
a.9. Tidak menggunakan pakaian, ID Card dan/atau perlengkapan kerja sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan di perusahaan.
b. Pelanggaran Tingkat II, adalah pelanggaran yang dikenakan sanksi Surat Peringatan I, yaitu :
b.1. Melakukan pengulangan pelanggaran tingkat I dalam masa berlakunya sanksi teguran
sebelumnya.
b.2.Datang terlambat, pulang lebih awal dan meninggalkan pekerjaannya termasuk
tidak melakukan absen masuk maupun pulang secara keseluruhan selama 5
(lima) hari atau lebih dalam sebulan.
b.3.Tidak hadir bekerja selama 2 (dua) hari berturut-turut dan/atau 4 (empat) hari tidak
berturut-turut dalam satu bulan tanpa memberi laporan atau keterangan tertulis
atau memberi laporan/keterangan yang ternyata dikemudian hari
laporan/keterangan tersebut merupakan laporan/keterangan yang tidak benar.
b.4. Mengerjakan pekerjaan secara tidak teliti sehingga berpotensi mengakibatkan
kerugian perusahaan, atau menyebabkan keterlambatan pekerjaan bagi perusahaan. b.5.
Tidak cakap dalam bekerja, termasuk dalam hal ini tidak mencapai produktifitas
kerja yang disepakati bersama.
b.6. Membuat keonaran atau keributan yang dapat mengganggu ketenangan kerja.
b.7. Memaksakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan sendiri kepada orang lain.
b.8.Mengerjakan pekerjaan di luar job description (uraian jabatan) yang ditetapkan tanpa
ijin dari atasan langsung.
b.9. Mempergunakan fasilitas perusahaan tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan
termasuk dalam hal ini adalah mengirimkan email yang terlalu berlebihan yang
tidak ada hubungan dengan pekerjaan sehingga menyebabkan gangguan koneksi,
atau keterlambatan pekerjaan.
b.10. Memberikan denda kepada pelanggan secara tidak benar.
b.11. Menggunakan kendaraan operasional perusahaan dengan tidak hati-hati sehingga
menyebabkan kerusakan kendaraan operasional perusahaan maupun
kendaraan/barang orang lain maupun menyebabkan kerugian orang lain.
b.12. Tidak melengkapi data pendukung persyaratan kerjasama dengan dealer.
b.13. Tidak melakukan/kurang melakukan/melakukan tapi tidak selesai/terlambat melakukan
proses bisnis/SOP unit kerja masing-masing.
c. Pelanggaran Tingkat III, adalah pelanggaran yang dikenakan sanksi Surat Peringatan II, yaitu :
c.1. Melakukan pengulangan pelanggaran tingkat I dan atau pelanggaran tingkat II dalam
masa berlakunya Surat Peringatan sebelumnya.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 21
c.2. Tidak hadir selama 3 (tiga) hari berturut-turut dan/atau 6 (enam) hari tidak
berturut-turut dalam satu bulan tanpa memberi laporan atau keterangan tertulis
atau memberi laporan/keterangan yang ternyata dikemudian hari
laporan/keterangan tersebut merupakan laporan/keterangan yang tidak benar.
c.3. Melakukan tindakan atau perbuatan tanpa sepengetahuan atasan atau menyimpang
dari SOP (Standard Operating Procedure/Prosedur Operasional Standar), Memo
Dinas yang diharuskan, baik bertujuan untuk keuntungan diri sendiri atau tidak, yang
dapat atau akan mengakibatkan kerugian materiil dan atau imateriil bagi
perusahaan.
c.4. Mengisikan/mencatatkan absensi rekan karyawan lain dan atau absensinya
diisikan/dicatatkan oleh rekan karyawan yang lain.
c.5. Memberikan surat peringatan lebih ringan atau tidak memberikan surat peringatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku/yang seharusnya.
c.6. Penyalahgunaan penggunaan fasilitas elektronik mail (email) dan atau internet
perusahaan untuk kepentingan yang tidak pada tempatnya (misalnya: penggunaan
email yang mengandung unsur pornografi, komunikasi yang bersifat ancaman,
ataupun komunikasi yang bersifat SARA).
c.7. Tidak melakukan salah satu tahapan pekerjaan yang merupakan satu rangkaian
proses pekerjaan atau melakukan pekerjaan secara tidak benar sehingga dapat atau
telah mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
d. Pelanggaran Tingkat IV, adalah pelanggaran yang dikenakan sanksi Surat Peringatan
III/Terakhir, yaitu:
d.1. Melakukan pengulangan pelanggaran tingkat I dan/atau pelanggaran tingkat II
dan/atau tingkat III dalam masa berlakunya Surat Peringatan sebelumnya.
d.2. Tidak hadir selama 4 (empat) hari berturut-turut dan/atau 8 (delapan) hari tidak
berturut-turut dalam satu bulan tanpa memberi laporan atau keterangan tertulis
atau memberi laporan/keterangan yang ternyata dikemudian hari
laporan/keterangan tersebut merupakan laporan/keterangan yang tidak benar.
d.3. Tidak melakukan beberapa tahapan pekerjaan yang menjadi tugas dan
kewajibannya sehingga dapat atau telah menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
d.4. Kurang melakukan pengawasan terhadap bawahan dan atau pekerjaannya sehingga
berpotensi atau telah mengakibatkan kerugian perusahaan.
d.5. Dengan sengaja atau karena lalai sehingga mengakibatkan karyawan tidak dapat
menjalankan pekerjaan yang di berikan kepadanya secara benar.
d.6. Mengubah atau menghapus dokumen, file, program atau apapun namanya didalam
komputer yang menyebabkan kerugian perusahaan.
d.7. Melanggar ketentuan nilai penjualan minimum yang sudah ditetapkan.
d.8. Menghilangkan dokumen yang mengakibatkan kerugian Perusahaan.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 22
e. Pelanggaran tingkat V adalah kesalahan fatal dan dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan
Kerja dengan alasan mendesak serta peningkatan dari sanksi Surat Peringatan III/ Terakhir
yaitu:
e.1. Mengambil barang atau uang milik perusahaan, teman sekerja, Pimpinan perusahaan
atau mitra kerja perusahaan, dengan maksud untuk dimiliki, dikuasai atau
digunakan untuk kepentingan pribadi atau orang lain termasuk dalam kategori ini
adalah menukar atau mengambil komponen milik perusahaan.
e.2. Tidak hadir selama 5 (lima) hari berturut-turut dan/atau 9 (sembilan) hari tidak
berturut-turut dalam 1 (satu) bulan tanpa memberi laporan atau keterangan tertulis
atau memberi laporan/keterangan yang ternyata dikemudian hari
laporan/keterangan tersebut merupakan laporan/keterangan yang tidak benar.
e.3. Tidak dapat membuktikan penggunaan atau pengeluaran uang perusahaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku / penggunaan uang perusahaan tanpa bukti.
e.4. Dengan sengaja atau atas permintaan karyawan kepada pihak ketiga, membuat
kwitansi, dokumen, bukti pengeluaran uang atau bukti lainya, yang tidak sesuai
dengan keadaan atau pengeluaran sebenarnya, dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi dari perusahaan. Termasuk dalam kategori ini namun tidak
terbatas dalam hal ini adalah memalsukan surat keterangan dokter, kwitansi-
kwitansi untuk klaim benefit atau kwitansi untuk pembelian/penjualan barang.
e.5. Memberikan keterangan palsu (tidak benar) atau yang dipalsukan sehingga
merugikan perusahaan atau kepentingan perusahaan. Termasuk dalam kategori ini
adalah mengubah, mengganti dan atau memalsukan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk pengiriman barang atau memberikan keterangan yang tidak benar
terhadap hasil survei, calon member/distributor dengan tujuan agar kerjasama
dengan member/distributor dimaksud dapat disetujui oleh perusahaan.
e.6. Mabuk, minum-minuman keras yang memabukkan, memakai obat bius atau
menyalahgunakan obat-obatan terlarang serta memperdagangkan barang terlarang
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 23
e.23. Tidak melakukan survey yang mengakibatkan data yang tidak benar tentang dealer
sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
e.24. Melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan peraturan baik yang
bertujuan untuk keuntungan diri sendiri atau tidak yang telah mengakibatkan
kerugian materiil dan atau imateriil bagi perusahaan.
e.25. Menyalahgunakan kewenangan, jabatan dan sarana yang diberikan perusahaan, yang
bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri dan atau kelompoknya/teamnya, yang
diduga dapat atau telah mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
e.26. Bekerja atau terikat hubungan kerja lebih dari satu Perusahaan atau Badan Hukum
lain yang berpotensi atau telah mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
e.27. Setelah 2 (dua) kali berturut-turut karyawan tetap menolak untuk mentaati perintah
atau penugasan yang layak dan telah dijatuhi surat peringatan sebelumnya.
e.28. Melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah mendapatkan surat peringatan
yang terakhir yang masih berlaku.
e.29. Tidak cakap melakukan pekerjaan walaupun sudah dicoba dibidang tugas yang ada,
dan telah mendapatkan surat peringatan sebelumnya.
3) Masa berlaku setiap tingkatan Surat Peringatan ditentukan untuk jangka waktu maksimal 6
(“enam”) bulan sejak tanggal Surat Peringatan dikeluarkan dan diberikan kepada karyawan
4) Jika Surat Peringatan dikeluarkan dan telah melampaui masa berlaku sesuai tingkat peringatan
yang ditentukan pada ayat (3) dan tanpa disusul Surat Peringatan berikutnya, maka Surat
Peringatan dimaksud tidak berlaku lagi. Tetapi jika masa berlaku Surat Peringatan yang diterima
terdahulu belum berakhir dan karyawan yang bersangkutan menerima Surat Peringatan kembali,
maka masa berlakunya dihitung dari Surat Peringatan yang terakhir diterima.
5) Pemberian Surat Peringatan tertulis tidak harus selalu melalui tahapan pada 3 (“tiga”) tingkatan
peringatan tertulis diatas. Untuk pelanggaran tertentu atau dipandang berat, Perusahaan berhak
memberikan peringatan III (“ketiga”) atau terakhir walaupun sebelumnya tidak pernah
mendapatkan peringatan I (“pertama”) atau peringatan II (“kedua”).
6) Setelah mendapat Surat Peringatan III (“ketiga”) atau terakhir, Karyawan masih tetap tidak
menunjukkan perbaikan atau bahkan melakukan pelanggaran lagi, Maka karyawan tersebut akan
diputus hubungan kerjanya pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
7) Skorsing/Pembebasan Tugas Sementara
a. Untuk pelanggaran/kesalahan yang memerlukan pengujian/pemeriksaan untuk menilai bobot
kesalahan/pelanggaran, atau memerlukan penanganan masalah yang timbul, karyawan
dikenai skorsing atau pembebasan tugas sementara;
b. Skorsing dapat dilakukan jika karyawan terindikasi melakukan pelanggaran berat.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 25
Pasal-29
Administrasi Tindakan Disipliner
Pasal-30
Konsekuensi Pemberian Surat Peringatan
BAB V
HUBUNGAN KERJA
SUB BAB 1
PENERIMAAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Pasal-31
Seleksi dan Penerimaan
2) Proses Seleksi
Calon karyawan yang telah lolos seleksi administrasi harus mengikuti serangkaian evaluasi, seperti
tes psikologi, wawancara, dan tes kesehatan apabila dianggap perlu. Pelaksanaan seleksi ini
mengikuti prosedur penerimaan karyawan yang telah ditetapkan dan dikoordinasikan oleh HRD.
4) Job Description
Karyawan yang telah diterima bekerja harus membaca Peraturan Perusahaan serta mempelajari
dan menandatangani Job Description sesuai dengan jabatan masing-masing.
5) Perjanjian Kerja
Karyawan yang telah diterima bekerja harus menandatangani Surat Penawaran Kerja (masa
percobaan) dalam bentuk Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu atau Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 29
Pasal-32
Pengangkatan dan Penempatan
Pasal-33
Pengembangan Karyawan
1) Bila dianggap perlu oleh Perusahaan, Karyawan dapat diwajibkan mengikuti pelatihan, seminar,
lokakarya pendidikan lanjutan atau kegiatan pembinaan lainnya yang dilaksanakan oleh
perusahaan atau pihak lain baik didalam maupun diluar negeri.
2) Perusahaan menggunakan pertimbangan berikut dalam memilih Karyawan untuk mengikuti
pelatihan:
SUB BAB 2
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Perusahaan berusaha menghindari pemutusan hubungan kerja. Akan tetapi pemutusan hubungan kerja
akan ditempuh apabila karyawan melakukan pelanggaran berat ataupun kesalahan atau kelalaian
fatal yang menimbulkan kerugian bagi Perusahaan ataupun karyawan lain. Pemutusan hubungan kerja
juga akan dilakukan setelah diberikan surat peringatan ketiga/terakhir apabila kinerja atau perilaku
karyawan dalam periode tertentu tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahan meskipun
telah dilakukan upaya pengembangan dan perbaikan terhadap kinerja atau pun sikap dan perilaku
karyawan. Secara jelas dan lengkap hal-hal mengenai pemutusan hubungan kerja ini secara ringkas
akan dijelaskan dalam pasal-pasal dalam Peraturan Perusahaan ini.
Pasal-34
Hubungan Kerja Tidak Diputus
Perusahaan tidak memutuskan hubungan kerja karyawan apabila :
1) Karyawan Sakit
Karyawan yang berhalangan menjalankan tugas/pekerjaan karena sakit menurut surat
keterangan dokter dalam waktu yang tidak melampaui 12 (dua belas) bulan terus menerus.
b. Selama selang waktu 30 hari sebelum tanggal efektif pengunduran diri, karyawan wajib
melaksanakan semua tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya, dan harus
menjalankan prosedur pengalihan/serah terima tugas;
c. Kepada karyawan yang mengundurkan diri akan diberhentikan dengan hormat, dan akan
diberikan uang pisah yang besarnya sesuai dengan ketentuan dalam Pasal-38 Peraturan
Perusahaan ini.
5) Pensiun/Lanjut Usia
Karyawan yang telah mencapai usia 56 tahun dapat diputuskan hubungan kerjanya karena lanjut
usia kecuali disepakati untuk dilakukan perpanjangan usia pensiun berdasarkan kesepakatan
antara karyawan dengan Perusahaan.
b. Hubungan kerja dapat berakhir apabila dalam masa percobaan karyawan gagal memenuhi
standar prestasi kerja yang ditetapkan Perusahaan;
c. Selama masa percobaan Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja tanpa kewajiban
memberi ganti rugi dalam bentuk apapun bila karyawan tidak dapat memenuhi standar
prestasi kerja yang di tentukan oleh Perusahaan atau melakukan pelanggaran terhadap
Peraturan Perusahaan.
SUB BAB 3
KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal-36
Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja
Uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja dijelaskan secara rinci pada pasal 37
Pasal-37
Uang Penggantian Hak
1) Dasar Penetapan
Uang Penggantian Hak ditetapkan yang terdiri atas :
a. Penggantian hak cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
b. Biaya atau ongkos pulang untuk karyawan dan keluarganya ke tempat dimana karyawan
diterima bekerja;
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15%(lima belas
perseratus) dari uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja bagi memenuhi
sayarat ;
d. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan.
2) Penetapan Penggantian Hak Cuti
Uang Penggantian terhadap hak cuti yang belum diambil dan belum gugur akan diatur dalam
ketentuan tersendiri.
Pasal-38
Uang Pisah
1) Besarnya Uang Pisah
Besarnya uang pisah ditetapkan mengikuti masa kerja karyawan sebagai berikut :
Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun ………. 1 bulan upah
Masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun ………. 2 bulan upah
Masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 11 tahun ………. 2½ bulan upah
Masa kerja 11 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun ………. 3 bulan upah
Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun ………. 3½ bulan upah
Masa kerja >15 tahun ………. 4 bulan upah
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 34
Pasal-39
Pengembalian Milik Perusahaan
Pasal-40
Penegakan Hukum
Dalam hal karyawan diputuskan hubungan kerjanya akibat penyalahgunaan/
penyimpangan/pelanggaran yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana, maka pemutusan
hubungan kerja maupun pengembalian ganti rugi kepada Perusahaan sama sekali tidak
menghapuskan perkara pidana yang dilakukan oleh karyawan.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 35
BAB-VI
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
SUB BAB 1
PENGUPAHAN
Pasal-41
Upah, Tunjangan, dan Insentif
1) Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan di Perusahaan diatur menurut level/golongan kepangkatan yang terdiri dari:
a. Upah;
b. Tunjangan;
c. Penggantian Biaya;
d. Insentif;
Pasal-42
1) Bukti Penugasan
Karyawan yang bekerja lembur harus berdasarkan surat perintah lembur yang di keluarkan oleh
atasannya (pemberi tugas), dan ditembuskan ke HRD melalui mekanisme yang diatur dengan
kebijakan Perusahaan.
Pasal-43
Tunjangan Hari Raya Keagamaan
SUB BAB 2
CUTI DAN HARI LIBUR
Pasal-44
Cuti Tahunan
Pasal-45
Cuti Massal
1) Pengertian
Cuti massal adalah cuti bersama seluruh karyawan karena adanya peraturan pemerintah atau
kondisi yang memungkinkan hal tersebut dilakukan, atau keadaan lainnya yang diputuskan oleh
Direksi.
2) Pemberlakuan
Cuti massal berlaku bagi seluruh karyawan, kecuali untuk bagian atau departemen yang memiliki
kesibukan khusus atau sifat pekerjaannya tidak memungkinkan untuk cuti masal.
Pasal-46
Cuti Tambahan
1) Pengertian
a. Cuti Tambahan adalah cuti yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja selama 5
(lima) tahun berturut-turut tanpa terputus, dan selanjutnya diberikan kepada karyawan untuk
setiap kelipatan masa kerja 5 (lima) tahun;
b. Lamanya cuti tambahan adalah selama 1 (satu) bulan kalender dengan tetap mendapatkan
upah;
c. Kepada karyawan yang menerima cuti tahunan tambahan diberikan insentif sebesar setengah
kali bulan upah;
d. Pemberian tambahan insentif berdasarkan performance dan persetujuan direksi;
e. Direksi berhak menyetujui atau tidak perihal pemberian insentif tambahan tersebut diatas.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 38
1) Istirahat Melahirkan
a. Karyawati yang melahirkan berhak atas istirahat selama 3 (tiga) bulan dengan tetap
memperoleh upah;
b. Pengambilan cuti dilakukan 1½ (satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan 1½ (satu
setengah) bulan setelah melahirkan, dari tanggal melahirkan menurut perkiraan dokter atau
bidan yang merawatnya;
c. Karyawati yang akan menggunakan hak istirahat tersebut harus mengajukan permohonan cuti
hamil terlebih dahulu yang disertai dengan surat keterangan dokter atau bidan yang
merawatnya.
2) Istirahat Keguguran
Karyawati yang mengalami gugur kandungan/melahirkan anak dalam keadaan meninggal dunia
dan atau meninggal dunia sebelum berusia 14 (empat belas) hari dengan disertai surat keterangan
dokter diberikan istirahat selama 1½ (satu setengah) bulan sesudahnya dengan tetap mendapat
upah.
Pasal-48
Izin Meninggalkan Pekerjaan
1) Izin Meninggalkan Pekerjaan karena Keadaan Darurat
a. Perkawinan karyawan/ti......................................selama 3 hari;
b. Pernikahan anak................................................selama 2 hari;
c. Khitanan/Pembaptisan anak..................................selama 2 hari;
d. Istri melahirkan atau keguguran..............................selama 2 hari;
e. Kematian istri/suami/anak/ayah/ibu/mertua..............selama 2 hari;
f. Sakit anggota keluarga yang serumah........................selama 1 hari;
g. Kecelakaan atau sakit sesuai dengan keterangan dokter
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 39
SUB BAB 3
BANTUAN PERUSAHAAN
Pasal-49
Bantuan Suka Cita
Pasal-50
Bantuan Duka Cita
Pasal-51
Upah Selama Karyawan Sakit dan Dalam Masa Tahanan
1) Karyawan Sakit
Karyawan dapat diberikan cuti akibat sakit berat atau karena dalam masa perawatan yang
intensif sesuai dengan rekomendasi dokter.
SUB BAB 4
TUNJANGAN KHUSUS
Pasal-52
Biaya Perjalanan Dinas
Perusahaan berhak memberikan penugasan kepada setiap karyawan ke luar kota atau ke tempat
tujuan lain yang berkaitan dengan tugas/pekerjaan Perusahaan. Kepada karyawan yang mendapat
penugasan ke luar kota diberikan penggantian biaya perjalanan dinas dengan ketentuan dan besaran
yang ditetapkan dalam Kebijakan Perusahaan yang diatur secara tersendiri.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 41
Pasal-53
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
1) BPJS Ketenagakerjaan
Program BPJS yang diikuti meliputi : Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK),
Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP).
2) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
a. Karyawan dan tanggungannya diikutsertakan dalam program rawat jalan, rawat inap dan
rawat bersalin yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
(BPJS);
b. Ketentuan pertanggungan dan besarnya nilai pertanggungan atas program BPJS ini ditetapkan
berdasarkan golongan jabatan karyawan serta mengikuti ketentuan yang diatur Perusahaan;
c. Kepesertaan karyawan dalam program BPJS ini terputus dengan sendirinya apabila karyawan
berhenti atau pun diberhentikan dengan alasan apapun.
3) Klaim Kesehatan
Karyawan yang tidak terdaftar BPJS Kesehatan mendapatkan penggantian biaya program rawat
jalan, rawat inap dan rawat bersalin yang dapat diperhitungkan oleh perusahaan sesuai Nota
atau sebesar-besarnya adalah 1 (satu) kali gaji 1 (satu) bulan.
4) Program Asuransi
Perusahaan dapat menyelenggarakan program asuransi secara khusus bagi karyawan pada
jabatan/bidang pekerjaan tertentu yang mempunyai resiko tinggi atas keselamatannya.
Ketentuan pertanggungan dan nilai pertanggungan diatur oleh Perusahaan bersama dengan
perusahaan asuransi yang ditunjuk.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 42
BAB-VII
KEAMANAN, KESELAMATAN, DAN KESEHATAN KERJA
Pasal-54
Peralatan Kerja
1) Penyediaan
Dalam hal Perusahaan menyediakan peralatan kerja dan perlengkapan kantor, maka barang-
barang tersebut merupakan pinjaman dari Perusahaan dan tidak dibenarkan untuk disalah-
gunakan/dipindahtangankan kepada siapapun yang tidak berhak.
2) Ketentuan Penggunaan
a. Karyawan diwajibkan untuk menggunakan sebaik mungkin, memelihara, menjaga serta
memeriksa alat-alat perlengkapan kerja, AC/lampu, dan sebagainya, sebelum memulai
bekerja dan sewaktu akan meninggalkan pekerjaan;
b. Kehilangan atau kerusakan peralatan kerja harus segera dilaporkan kepada atasan atau
HRD/GA. Dalam hal terjadi kerusakan atau kehilangan barang milik Perusahaan yang
diakibatkan kelalaian/kesalahan karyawan, maka Perusahaan membebankan ganti kerugian
sebagian atau sepenuhnya kepada karyawan yang bersangkutan.
Pasal-55
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Petunjuk Pelaksanaan
a. Kesehatan dan keselamatan kerja di seluruh lingkungan Perusahaan merupakan hal yang
sangat penting. Pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja merujuk pada
ketentuan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 386 tahun 2014.
b. Seluruh karyawan wajib mengikuti setiap pengarahan yang berkaitan dengan keamanan,
kesehatan dan keselamatan kerja, antara lain termasuk latihan pemadam kebakaran.
2) Tindakan Pencegahan
a. Karyawan wajib melaporkan hal-hal yang tidak aman kepada Perusahaan, hal mana yang dapat
memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan Perusahaan;
b. Karyawan yang terkena penyakit menular wajib diistirahatkan;
c. Perusahaan menyediakan perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan sebagai
tindakan pengamanan.
PERATURAN PERUSAHAAN – PT. LUMBUNG PANGAN BOGOR 43
BAB-VIII
PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR
Pasal-56
Kenaikan Pangkat/Promosi
2) Masa Evaluasi
a. Karyawan yang mendapatkan kenaikan pangkat/promosi akan menjalani masa percobaan
sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan dengan tujuan agar Perusahaan mempunyai
keyakinan terhadap kemampuan karyawan dalam menempati posisi jabatan yang baru;
b. Selama masa percobaan ini berlangsung karyawan akan menerima upah dan benefit jabatan
sebelumnya. Setelah karyawan dinyatakan berhasil memenuhi standar kerja jabatan yang
baru, Perusahaan akan melakukan penyesuaian upah dan benefits karyawan sesuai dengan
jabatan yang baru terhitung sejak tanggal penetapan;
c. Apabila dalam masa percobaan karyawan gagal mememenuhi standar kerja pada jabatan
baru, maka karyawan akan dikembalikan pada jabatan semula atau dipindahkan ke jabatan
lain yang setingkat dengan jabatan semula/setingkat.
3) Persyaratan Promosi
Untuk memperoleh suatu promosi tersebut, seorang karyawan wajib memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Diusulkan & mendapat rekomendasi dari atasannya atau pimpinan unit kerjanya atau direksi;
b. Mempunyai prestasi kerja yang baik dan masa kerja lebih dari 1 (satu) tahun;
c. Terdapat kebutuhan sesuai dengan struktur organisasi Perusahaan.
44
BAB-IX
PENUTUP
Pasal-57
Pemberlakukan
1) Pedoman
Perusahaan membagikan buku Peraturan Perusahaan ini kepada seluruh karyawan sebagai
pegangan/pedoman dalam membangun hubungan industrial yang harmonis antara
karyawan dengan Perusahaan dan sebagai acuan dalam penyelesaian masalah jika terjadi
perselisihan dalam hubungan kerja.
Pasal-58
Aturan Lain
1) Aturan Lain
Peraturan Pelaksanaan dari Peraturan Perusahaan ini akan diatur kemudian melalui
Kebijakan Perusahaan, Surat Edaran, atau Memo Dinas dengan tidak bertentangan dengan
Peraturan perusahaan ini. Oleh karena itu karyawan harus tetap tunduk pada Peraturan
Perusahaan ini berserta seluruh tambahan dan perubahannya, berikut peraturan-
peraturan pelaksanaannya.
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal :