(PKWT)
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang jika sendiri-sendiri disebut PIHAK atau jika
bersama-sama disebut PARA PIHAK, menyatakan setuju dan sepakat untuk mengadakan Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal-pasal sebagai
berikut:
Pasal 1
Maksud Dan Tujuan
(1) Perjanjian ini dimaksudkan agar PIHAK PERTAMA dapat mempekerjakan serta menugaskan
PIHAK KEDUA di lingkungan kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di tempat
yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA di wilayah kerja PIHAK PERTAMA dengan disertai
suatu Ikatan Kerja melalui perjanjian ini;
(2) Tujuan dari Perjanjian ini adalah untuk menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja dalam
mendukung usaha pencapaian sasaran kinerja PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
Lingkup Perjanjian
(1) PIHAK PERTAMA mempekerjakan serta menugaskan PIHAK KEDUA sebagai penjaga booth
di lingkungan kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di tempat yang ditentukan
oleh PIHAK PERTAMA di seluruh wilayah kerja PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA memberikan pendidikan dan pelatihan kerja kepada PIHAK KEDUA
sesuai dengan bidang dimana PIHAK KEDUA ditugaskan.
(3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab langsung dan di bawah pengawasan PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK PERTAMA berhak memberi tugas dan tanggung jawab kepada PIHAK KEDUA selain
dari yang telah disebutkan pada ayat (1) dan (2) pasal ini.
(5) PIHAK PERTAMA berhak memindahkan PIHAK KEDUA ke tempat yang lain di seluruh
wilayah kerja PIHAK PERTAMA sesuai kebutuhan.
Pasal 3
Jangka Waktu Perjanjian
(1) Perjanjian ini dilaksanakan untuk jangka waktu selama 3 (tiga) bulan dan untuk selanjutnya
tergantung maju atau tidaknya usaha PIHAK PERTAMA terhitung sejak tanggal
sampai dengan tanggal .
Pasal 4
Waktu Kerja
(1) Dalam hal terdapat penugasan oleh Unit Kerja PIHAK PERTAMA untuk mengikuti jam kerja 6
hari dalam seminggu dimulai dari pukul 10.00 s/d 17.00, PIHAK KEDUA wajib menjalankan
dengan memperhatikan ketentuan jumlah jam kerja yang berlaku di Perusahaan.
Pasal 5
Hak Pihak Kedua
Pasal 6
Kewajiban Pihak Kedua
(1) PIHAK KEDUA wajib mematuhi ketentuan yang berlaku di Perusahaan PIHAK PERTAMA
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dengan sebaik-baiknya;
b. Mematuhi ketentuan waktu kerja yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
c. Menjaga kerahasiaan hal-hal menyangkut aturan ataupun kebijakan Perusahaan PIHAK
PERTAMA;
d. Menjaga kerahasiaan data-data, baik yang bersumber dari Perusahaan PIHAK PERTAMA
maupun dari luar Perusahaan yang terkait dengan Perusahaan PIHAK PERTAMA;
e. Mematuhi kewajiban dan larangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai
yang berlaku di Perusahaan PIHAK PERTAMA.
(2) Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran disiplin yang mengakibatkan diberhentikan
atau mengundurkan diri sebelum Perjanjian atau Ikatan Kerja ini berakhir, PIHAK KEDUA
tidak diwajibkan mengganti biaya.
2
Pasal 7
Hak Pihak Pertama
Pasal 8
Kewajiban Pihak Pertama
Pasal 9
Evaluasi
(1) PIHAK KEDUA selama melaksanakan bekerja akan dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA baik
secara berkala maupun pada saat Perjanjian ini berakhir sesuai dengan target kinerja yang telah
ditentukan.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi perilaku individu (soft competence.
(3) Hasil penilaian PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat final dan
oleh karenanya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan keberatan dalam bentuk apapun.
(1) Penjatuhan sanksi PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (2) dapat ditambah dengan tuntutan ganti rugi, apabila perbuatan tersebut
merugikan PIHAK PERTAMA.
(3) Dalam hal PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum Perjanjian ini berakhir atau melakukan
pelanggaran disiplin yang mengakibatkan diberhentikan atau mengundurkan diri sebelum
Perjanjian ini berakhir, PIHAK KEDUA diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan
oleh PT PLN Geothermal sebesar Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah).
(2) Penggantian seluruh biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) oleh PIHAK KEDUA dapat
dilakukan secara tunai dan sekaligus atau secara angsuran selama 6 (enam) bulan sejak tanggal
PIHAK KEDUA menyatakan mengundurkan diri atau tanggal Surat Pemberitahuan dari PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tentang kewajiban tersebut.
Pasal 10
Pemutusan Perjanjian
(1) PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan Perjanjian secara sepihak, apabila:
a. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)
dan ayat (3).
(2) PIHAK KEDUA tidak akan melakukan tuntutan, gugatan, claim atau tindakan lainnya kepada
PIHAK PERTAMA yang disebabkan Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1).
3
(3) Pemberitahuan pemutusan Perjanjian harus disampaikan oleh PIHAK yang akan memutuskan
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelumnya.
(4) Apabila pada saat atau setelah dilakukannya pemutusan Perjanjian masih terdapat kewajiban-
kewajiban dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau sebaliknya yang belum
diselesaikan, maka PARA PIHAK harus segera menyelesaikan kewajiban tersebut dalam jangka
waktu selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kerja;
(5) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberlakukan
ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
Pasal 11
Berakhirnya Perjanjian
Pasal 12
Ketentuan Lain
(1) Setiap perubahan dan atau penambahan ketentuan dalam Perjanjian ini hanya dapat dilakukan
atas kesepakatan PARA PIHAK;
(2) Setiap perubahan dan atau penambahan dituangkan secara tertulis dalam suatu Addendum atau
Amandemen yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini;
Demikan Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta pada hari, tanggal,
bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk
PIHAK KEDUA.