Anda di halaman 1dari 13

Contoh Format Surat Perjanjian Kontrak Kerja Untuk Waktu Tertentu (Karyawan Kontrak)

SURAT PERJANJIAN KERJA


UNTUK WAKTU TERTENTU ( KONTRAK )
No. 171/ SPK-01 / Jan/ 2015
Pada hari Senin Tanggal 2 bulan Januari tahun 2015 telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja
antara :
Nama: PT. Suara Magazine
Alamat: Jl. Senopati Utama A8 07-09, Jakarta Selatan.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Gadis Magazine yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA
Nama: Fransiska Frensia
Tempat/Tgl lahir: Jl. Puri Kembangan Barat Daya A7 No. 56, 11789. Jakarta Barat, Indonesia.
Alamat: Social Media Officer
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu
( Kontrak ) dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
PIHAK PERTAMA menerima dan mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai :

Status: Karyawan Kontrak Nama Perusahaan

Masa Kontrak: 6 bulan

Jabatan / Unit kerja: Social Media Officer

PASAL 2
1. PIHAK KEDUA bersedia menerima dan melaksanakan tugas dan tenggung jawab
tersebut serta tugas-tugas lain yang diberikan PIHAK PERTAMA dengan sebaik-baiknya
dan rasa tanggung-jawab
2. PIHAK KEDUA bersedia tunduk dan melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur
baik dalam Pedoman Peraturan dan Tata Tertib Karyawan maupun ketentuan lain yang
menjadi Keputusan Direksi dan Managemen Perusahaan.

3. PIHAK KEDUA bersedia menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun
informasi milik PIHAK PERTAMA dan tidak dibenarkan memberikan dokumen atau
informasi yang diketahui baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak lain.
4. Waktu kerja PIHAK KEDUA adalah 7 ( tujuh ) jam sehari atau 40 ( empat puluh ) jam
seminggu dan memperoleh hak istirahat mingguan selama 1 ( satu ) hari dalam seminggu.
5. PIHAK KEDUA bersedia bekerja melebihi waktu yang telah ditetapkan apabila
diperlukan oleh PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA wajib mengikuti / masuk kerja pada saat pelaksanaan proses pengecoran
baik di dalam maupun diluar jam kerja kecuali dengan alasan yang patut dan mendapat
ijin tertulis dari Site Manager Proyek.
7. PIHAK KEDUA wajib menggunakan perlengkapan K3L selama menjalankan tugas
pekerjaannya.
8. PIHAK KEDUA bersedia ditempatkan dimana saja apabila sewaktu-waktu ditugaskan
oleh Perusahaan.
9. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh terhadap peralatan kerja PIHAK PERTAMA
dan wajib menjaganya dengan sebaik mungkin.
PASAL 3
Selama Kontrak berlangsung PIHAK PERTAMA dapat memutuskan hubungan kerja dengan
PIHAK KEDUAsecara sepihak apabila ternyata :
1. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran dari ketentuan pasal 2 Surat Perjanjian Kerja ini
setelah sebelumnya mendapat tegoran dan peringatan secara patut sesuai dengan prosedur
dan ketentuan perusahaan
2. PIHAK KEDUA tidak dapat menjalankan tugas, target atau sasaran kerja yang telah
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam tindak pencurian
dan atau penggelapan harta / aset perusahaan maupun tindak kejahatan yang diancam
dengan Hukum Pidana dan atau Hukum Perdata Republik Indonesia.
4. PIHAK PERTAMA dalam hal ini Perusahaan berada dalam situasi dan kondisi yang tidak
memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PIHAK KEDUA akibat memburuknya kinerja
Perusahaan.
5. PIHAK KEDUA tidak hadir bekerja selama 5 ( lima ) hari berturut-turut tanpa
pemberitahuan dan atau keterangan dengan bukti yang sah.

PASAL 4
1. PIHAK KEDUA berhak atas upah / gaji dari pekerjaan yang dilakukannya dari PIHAK
PERTAMA sebagai berikut :

Gaji Pokok: Rp. 2.750.000,00

Tunjangan Umum: Rp. 1.000.000,00

Tunjangan Pengobatan: Rp. 1.ooo.ooo,00

2. PIHAK KEDUA berhak atas insentif pada setiap bulan sebesar Rp. 250.000,00
3. PIHAK KEDUA berhak atas uang makan sebesar Rp25.000,- perhari sesuai jumlah
kehadiran / presensi
4. PIHAK KEDUA berhak atas insentif sebagai pengganti hari libur sebesar Rp100.000,perhari apabila Perusahaan memerlukannya untuk masuk dan bekerja oleh sebab tuntutan
schedule kerja di lapangan.
PASAL 5
PIHAK PERTAMA wajib membayarkan upah / gaji kepada PIHAK KEDUA sebagaimana
tersebut pada pasal 4 ayat 1,2,3 dan 4 yang dilaksanakan per-bulan sesuai dengan ketentuan PT.
Suara Magazine dengan tidak mengesampingkan kondisi-kondisi tertentu yang mungkin terjadi
dimana PIHAK PERTAMA membutuhkan kerjasama dan kesadaran PIHAK KEDUA demi
kesinambungan perusahaan .
PASAL 6
1. Surat Perjanjian Kerja ini berlaku sejak tanggal 02 Januari 2015 hingga berakhirnya
seluruh proses kegiatan dan keikut sertaan PT. Gadis Magazine dalam proyek branding
XXX Group
2. Surat Perjanjian Kerja ini dapat dibatalkan dan atau menjadi tidak berlaku antara lain
karena :
1. Jangka waktu yang diperjanjikan sebagaimana tersebut dalam ayat 1 telah
berakhir.
2. Diakhiri oleh kedua belah pihak walaupun jangka waktu belum berakhir.
3. Dilakukannya pemutusan hubungan kerja oleh PIHAK PERTAMA karena hal-hal
sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Surat Perjanjian Kerja ini.
4. PIHAK KEDUA meninggal dunia.

3. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri maka Ia wajib mengajukan
surat pengunduran diri kepada PIHAK PERTAMA sekurang-kurangnya 1 ( satu ) bulan
sebelumnya.
4. PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban untuk memberikan uang pesangon , uang jasa ,
atau ganti kerugian apapun kepada PIHAK KEDUA setelah berakhirnya masa kerja
untuk waktu tertentu (kontrak).
5. PIHAK KEDUA wajib mengembalikan seluruh sarana dan prasarana kerja milik PIHAK
PERTAMA dalam keadaan baik serta menyelesaikan seluruh tanggung jawab yang
diemban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada saat berakhirnya masa kerja
waktu tertentu ( kontrak ) dan atau berakhirnya hubungan kerja.
PASAL 7
1. Surat Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak dengan tanpa ada pengaruh dan atau paksaan dari siapapun serta mengikat
kedua belah pihak untuk mentaati dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
2. Apabila dikemudian hari Surat Perjanjian Kerja ini ternyata masih terdapat hal-hal yang
sekiranya bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan
Republik Indonesia dan atau perkembangan Peraturan PT. Suara Magazine, maka akan
diadakan peninjauan dan penyesuaian atas persetujuan kedua belah pihak.
3. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada
tanggal, bulan dan tahun seperti tersebut diatas dalam rangkap 2 ( dua ) yang memiliki
kekuatan hukum yang sama dan dipegang oleh masing-masing pihak.
PIHAK PERTAMA
KEDUA

PIHAK

Nama Perusahaan

PT Suara Magazine
Frensia
Direktur
Preview & Download

Fransiska

Surat Format Perjanjian Kontrak Kerja Karyawan Perusahaan Swasta


SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Sebagai Pihak Pertama ( 1 ) :
Nama: PT. Gajah Tingkir Indonesia
Alamat: Jl. Tomang RT 07/03 NO 118
Jakarta Barat Indonesia
Sebagai Pihak Kedua ( 2 ) :
Nama: Franda Shaviera
Mulai Bekerja: Mei 2015
Jabatan: Kepala Gudang

Dengan ini kedua belah pihak menyatakan, telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kontrak
Kerja selama 1 ( satu ) tahun atau 12 ( dua belas ) bulan. Dengan syarat syarat sebagai berikut :
Batas Waktu Perjanjian
Perjanjian ini berlaku selama 1 ( satu ) tahun atau 12 ( dua belas ) bulan
Dari tanggal 1 Mei 2015 sampai dengan 1 April 2016

Jam Kerja

Pihak Pertama (1) mempunyai jam kerja 9 ( sembilan ) jam perhari atau 54 ( lima puluh empat)
jam perminggu.

Gaji Pokok, Tunjangan dan Lembur

Gaji Pokok akan diberikan setiap tanggal 5 tiap bulan dengan jumlah Rp. 4.000.000,00
Tunjangan Rp 1. 750.000,00 ,Kerajinan Rp 1.000.000,00 ,- dan Transportasi Rp 500.000,-/
Bulan.

Biaya Pengobatan

Pada akhir tahun Pihak Kedua (2) akan menerima penggantian Biaya Pengobatan sebesar Rp.
600.000,- (jika dalam 1 (satu) tahun tidak ada Klaim Biaya Pengobatan).Biaya pengobatan
maksimum Rp. 50.000,-/bln (dengan memperlihatkan Surat Dokter dan Resep Obat ) akan
diberikan kepada Pihak Kedua (2). Apabila dalam tahun berjalan Pihak Kedua telah mengambil
Biaya Pengobatannya maka sisa atau Biaya Pengobatan pertahunnya akan dianggap hilang.

Cuti Tahunan

Pihak Kedua (2) akan mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari, untuk masa kerja selama 1
(satu) tahun (setelah masa Kontrak Kerja pertama Habis).

Pengunduran Diri

Pengunduran diri Pihak Kedua (2) harus dengan Surat Pengunduran Diri paling lambat 1 (satu)
bulan sebelumnya. Jika kurang dari minimal 15 hari sebelum maka Pihak Kedua tidak berhak
menerima uang gaji dan uang transport sesuai dengan jumlah hari kerja terakhir.

Pemutusan Hubungan Kerja

Pihak Pertama (1) akan memutuskan hubungan kerja kepada Pihak Kedua (2) dan tidak wajib
memberikan pesangon apabila terjadi pelanggaran atau hal hal yang dianggap merugikan
Perusahaan.

Kedisiplinan dan Ketertiban

Kedisiplinan dan Ketertiban telah diatur dalam Peraturan Perusahaan, dan wajib ditaati, apabila
ada tindakan yang melanggarnya akan diberikan Surat Peringatan, apabila Pihak Kedua (2) telah
mendapatkan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali maka Pihak Pertama (1) akan
melaksanakan Pemutusan Hubungan Kerja.
Surat Perjanjian ini telah disepakati dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak.
Jakarta, 1 Mei 2015
Pihak I
Pihak II

(PT. Gajah Tingkir Indonesia )


( .... )
PELANGGARAN PERATURAN DAN TATA TERTIB PERUSAHAAN
YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ( PHK )
1. Melakukan pencurian / penggelapan baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
2. Melakukan penganiayaan terhadap atasan / perusahaan, keluarga atasan / perusahaan atau
sesama karyawan.
3. Melakukan aksi provokasi / menghasut karyawan lain yang bertentangan dengan
kesopanan / peraturan perusahaan yang menimbulkan kerugian perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
4. Mabuk, madat, memakai obat bius atau narkoba, berjudi, berkelahi, membawa benda
tajam, melakukan perbuatan asusila di tempat kerja.
5. Merusak dengan sengaja atau oleh karena kecerobohannya merusak / merugikan milik
perusahaan, membiarkan dengan sengaja milik perusahaan dalam keadaan bahaya.
6. Memberikan keterangan palsu ( tidak benar ).
7. Menghina dengan kasar, atau mengancam perusahaan, keluarga atasan, atasan atau teman
sekerja.
8. Mencampuri / membocorkan rahasia perusahaan atau rahasia rumah tangga atasan.

9.

Tidak masuk kerja ( mangkir ) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan alasan yang kuat
selama 3 ( tiga ) hari berturut turut dalam 1 ( satu ) minggu atau 6 ( enam ) hari berturut
turut dalam 1 ( satu ) bulan.

10. Terlambat masuk kerja atau pulang lebih cepat dari jam kerja yang telah ditetapkan
meskipun sudah beberapa kali diberi peringatan secara lisan maupun tertulis.
11. Lalai menjalankan tugas, tanggung jawab dan meninggalkan lokasi kerja tanpa izin dari
atasan.
12. Terlibat melakukan tindak kejahatan di luar maupun di dalam lingkungan perusahaan.
13. Makan pada jam kerja tanpa izin dari atasan, memakan atau menyimpan makanan /
barang milik tamu.
14. Karyawan tidak diperkenankan bekerja di perusahaan lain ataupun mempunyai usaha lain
yang dapat menganggu pelaksanaan tugasnya, tanpa izin dari perusahaan.
Apabila saya tidak mematuhi salah satu peraturan dan tata tertib tersebut di atas maka saya
bersedia dikenakan sanksi yang telah ditentukan / ditetapkan dalam peraturan perusahaan.
Peraturan di atas dapat di tambah maupun di kurangi setiap saat tergantung dari kebijaksanaan
dari pihak manajemen.
Jakarta, 1 Mei 2015
Menyetujui,

( Franda Shaviera)
Preview & Download

CONTOH SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA KARYAWAN


SEDERHANA
Daripada berlama-lama, mari kita langsung saja lihat Contoh dari surat perjanjian kontrak
kerja karyawan sederhana yang biasa kami buat dalam meng-hire karyawan kami.

===================================
SURAT PERJANJIAN KERJA KARYAWAN
Nomor : / / /
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1.
Nama Lengkap
: ..
Alamat
: ..
Jabatan
: Pemilik / Manager / Direktur [NAMA PERUSAHAAN]
No. KTP
: ..Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama :Perusahaan
: [NAMA PERUSAHAAN]
Alamat
:
Bidang usaha
:
Selanjutnya di dalam surat perjanjian ini akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2.
Nama Lengkap
: .
Jenis Kelamin
: .
Tempat/Tgl Lahir
: .
Alamat
: .
No. KTP
: .
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri. Selanjutnya di dalam surat perjanjian ini
akan disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut :
PASAL 1 : KETENTUAN UMUM
1.
Perusahaan [NAMA PERUSAHAAN] adalah milik PIHAK PERTAMA dan PIHAK
PERTAMA mempunyai kuasa penuh akan untuk menetapkan kebijakan dan peraturan di dalam
Perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
2.
PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan menerima PIHAK KEDUA sebagai karyawan
/ pekerja waktu penuh perusahaan [NAMA PERUSAHAAN] yang terletak [Alamat Kantor /
Tempat Usaha], dalam bidang usaha ..
3.
PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bersedia menjadi karyawan waktu penuhPIHAK
PERTAMA dalam posisi jabatan kerja [Posisi Pekerjaan] yang cakupan kerjanya diterangkan
pada pasal 5.
4.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersedia menaati surat perjanjian ini. Dan
PIHAK KEDUA bersedia menaati tata tertib dan peraturan yang telah ditetapkan perusahaan
[NAMA PERUSAHAAN].
PASAL 2 : WAKTU BERLAKU
Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal .. PIHAK KEDUA berada dalam masa pelatihan
dan percobaan (probation) hingga tanggal .. Setelah berhasil melalui masa probation, maka
PIHAK KEDUA ditetapkan sebagai Karyawan Tetap Perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
PASAL 3 : HAK
1.
Hak-hak yang didapat oleh PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut :
a)
Mendapat kontribusi dari PIHAK KEDUA berupa hasil dari pekerjaan sesuai dengan
posisi kerja yang PIHAK KEDUA dapat pada pasal 1 ayat (2).
b)
Membuat ketetapan, peraturan, dan kebijakan perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].

c)
Mengawasi, mengkoordinir, menegur, dan memberhentikan PIHAK KEDUA.
d)
Memindahkan, menaikkan, atau menurunkan posisi dan jabatan kerja PIHAK KEDUA.
Dalam hal apabila terjadi, penyesuaian isi surat perjanjian kerja ini akan diatur kemudian di
dalam Adendum.
e)
Meningkatkan nilai upah, tunjangan, dan atau bonus yang terdapat pada pasal 7.
f)
Memotong atau menurunkan nilai upah, tunjangan, dan atau bonus yang terdapat pada
pasal 7 apabila menemukan PIHAK KEDUA tidak memenuhi peraturan perusahaan [NAMA
PERUSAHAAN] yang ditetapkan PIHAK PERTAMA.
2.
Hak-hak yang didapat oleh PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :
a)
Mendapat upah, tunjangan, dan atau bonus dari PIHAK PERTAMA sesuai pasal 7..
b)
Mendapatkan perlakuan yang baik dan sesuai di dalam pekerjaan.
c)
Mendapatkan dan atau menggunakan fasilitas dan pelatihan yang disediakan PIHAK
PERTAMA.
d)
Mendapatkan hak waktu kerja yang disebut pada pasal 6 ayat (2).
PASAL 4 : KEWAJIBAN
1.
Kewajiban dan kewenangan PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut :
a)
Memberikan hak-hak PIHAK KEDUA secara penuh.
b)
Memberikan arahan dan putusan sesuai lingkup pekerjaan kepada PIHAK KEDUA.
c)

Menjaga nama baik perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].

2.
Kewajiban PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :
a)
Memahami dan melaksanakan visi dan misi perusahaan [NAMA PERUSAHAAN] secara
penuh dan bertanggung jawab.
b)
Bekerja dan melaksanakan tugas sesuai posisi kerja yang telah ditetapkan secara penuh
dan bertanggung jawab.
c)
Memenuhi waktu kerja.
d)
Mengikuti program-program dan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan perusahaan
[NAMA PERUSAHAAN].
e)
Menjaga nama baik perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
f)
Menjaga dan merawat aset, fasilitas, dan kerahasiaan data-data perusahaan [NAMA
PERUSAHAAN].
g)
Menghormati dan melaksanakan nilai-nilai yang telah ditetapkan perusahaan [NAMA
PERUSAHAAN].
PASAL 5 : CAKUPAN KERJA

Cakupan kerja PIHAK KEDUA adalah melaksanakan berbagai kegiatan Produksi di dalam
perusahaan [NAMA PERUSAHAAN] yang ditugaskan oleh PIHAK PERTAMA, ikut membantu
melakukan kegiatan lain di dalam perusahaan [NAMA PERUSAHAAN] saat diperlukan, dan
ikut membantu kegiatan perusahaan mitra [NAMA PERUSAHAAN] saat diperlukan.
PASAL 6 : WAKTU KERJA

1.
PIHAK KEDUA wajib memenuhi waktu kerja 7 (tujuh) jam kerja sehari dalam 6 (enam)
hari kerja setiap minggunya atau 42 (empat puluh dua) jam kerja selama seminggu di luar jam
istirahat.
2. Waktu kerja adalah sesuai dengan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA di luar
perjanjian kerja ini.
3.
PIHAK KEDUA berhak mendapatkan :
a)
Waktu istirahat sebanyak 1 (satu) jam pada 1 (satu) hari kerja sesuai waktu kerja.
b)
Waktu istirahat sebanyak 1 (satu) hari setelah 6 (enam) hari bekerja sesuai waktu kerja.
c)
Cuti sebanyak 1 (satu) hari setelah 1 (satu) bulan bekerja sesuai waktu kerja dan hak ini
tidak dapat diakumulasikan dengan hari setelahnya setelah 1 (satu) bulan tersebut berlalu.
d)
Izin libur bekerja di luar cuti setelah mendapat persetujuan dan konsekuensi yang disetujui
oleh pihak berwenang di perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
PASAL 7 : UPAH & TUNJANGAN
1.
Pada saat masa probation, PIHAK KEDUA berhak mendapatkan upah pokok dari PIHAK
PERTAMA sebesar . dan Tunjangan sebesar . setiap bulannya setelah memenuhi waktu
kerja yang telah disebutkan pada pasal 6 dan memenuhi kewajiban yang tertulis pada pasal 4.
2.
Setelah melewati masa probation, PIHAK KEDUA berhak mendapatkan upah pokok dari
PIHAK PERTAMA sebesar . setiap bulannya, Tunjangan seperti yang tertulis pada ayat (2),
dan Bonus seperti yang tertulis pada ayat (3) setelah memenuhi waktu kerja yang telah
disebutkan pada pasal 6 dan memenuhi kewajiban yang tertulis pada pasal 4.
3.
PIHAK KEDUA berhak mendapatkan tunjangan di luar upah pokok sebagai berikut :
a)
Tunjangan transportasi dan komunikasi, sebesar .
b)
Tunjangan uang makan, sebesar .
c)
Tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja, sebesar .
4.
PIHAK KEDUA berhak mendapatkan bonus dan komisi di luar upah pokok sebagai
berikut :
a)
Bonus Tidak Ambil Cuti, sebesar upah 1 hari kerja di bulan bersangkutan.
b)
Bonus Lain, besarannya tergantung terhadap prestasi yang dilakukan, sesuai dengan
kebijakan yang ditentukan perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
5.
Apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi waktu kerja sesuai dengan pasal 6 maka upah,
bonus, dan tunjangan akan diupayakan untuk dihitung seadil-adilnya oleh PIHAK PERTAMA.

6.
PIHAK KEDUA bersedia untuk membayar sejumlah dana yang telah disepakati oleh para
karyawan sebagai dana talangan umat untuk kepentingan para karyawan sendiri, dan bersedia
ditarik dan dikelola setiap bulan oleh PIHAK PERTAMA. Adapun apabila ada, maka PIHAK
KEDUA bersedia untuk membayar sejumlah dana Tabarru atau jaminan sosial yang
pengelolaannya ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA demi keuntungan PIHAK KEDUA sendiri.

7.
Dalam hal terjadi peningkatan Upah Pokok dan atau Tunjangan yang dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk tidak menerbitkan
Adendum kecuali terjadi kejadian yang memaksa kedua belah pihak untuk menerbitkannya.

PASAL 8 : PEMBERHENTIAN PERJANJIAN


Pemberhentian perjanjian ini dapat terjadi apabila :
1.
PIHAK PERTAMA secara sepihak memberhentikan PIHAK KEDUA dikarenakan:
a. PIHAK KEDUA dinilai tidak dapat memenuhi persyaratan kerja yang telah ditentukan oleh
perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
b. Kebijakan yang diambil demi kepentingan perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
2.
PIHAK KEDUA melakukan pengunduran diri dengan ketentuan:
a. PIHAK KEDUA telah melewati masa kerja selama 2 (dua) tahun dengan menyertakan surat
pengajuan pengunduran diri secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sebelum pengunduran dirinya, kecuali tidak disyaratkan oleh PIHAK PERTAMA di
luar perjanjian ini.
b. PIHAK KEDUA bersedia untuk bertanggung jawab dalam mencari karyawan baru yang akan
menggantikan dirinya sebelum pengunduran dirinya dilakukan, kecuali tidak disyaratkan oleh
PIHAK PERTAMA secara terpisah di luar perjanjian ini. Karyawan baru haruslah orang yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan [NAMA PERUSAHAAN].
c. PIHAK KEDUA bersedia untuk memberi pelatihan kepada karyawan baru yang
menggantikan dirinya paling sedikit selama 1 (satu) bulan sebelum pengunduran dirinya terjadi,
kecuali tidak disyaratkan oleh PIHAK PERTAMA di luar perjanjian ini.
PASAL 9 : KELALAIAN
Apabila ditemukan kelalaian oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA berhak
memberikan teguran baik tertulis ataupun lisan. Pada teguran yang ketiga PIHAK PERTAMA
berhak untuk mengikutsertakan surat penalti atau hukuman dan atau surat perintah
pemberhentian kerja kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 10 : PERUBAHAN
Perubahan isi surat perjanjian dapat dilakukan apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
menemui kesepakatan bersama untuk mengubah isinya. Perubahan isi surat perjanjian ini diatur
kemudian dalam bentuk Adendum yang harus ditandatangani kedua belah pihak pada surat
perjanjian tertulis yang bermaterai.
PASAL 11 : PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang timbul akibat surat perjanjian dan atau ketika masa perjanjian berlaku,
akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak dapat diselesaikan
secara musyawarah, maka kedua belah pihak akan menyelesaikannya melalui peraturan hukum
yang berlaku.
PASAL 12 : FORCE MAJEUR
Apabila terjadi kejadian di luar kuasa kedua belah pihak seperti perang, penyerangan, kerusuhan,
kriminalitas, atau bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan bencana alam
lainnya yang mengakibatkan perubahan besar pada efektifitas surat perjanjian. Maka hal-hal
tersebut dapat menghilangkan kewajiban dan liabilitas PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
terhadap perjanjian ini.
Demikian Surat Perjanjian Kerja [nama perusahaan] ini dibuat, setelah kedua belah pihak
membaca dan memahami isinya. Kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari
siapapun bersama-sama menandatanganinya di atas materai Rp.6000,-.
Dibuat di : .
Hari / Tanggal : ..

PIHAK PERTAMA
( . )

PIHAK KEDUA
( . )

Anda mungkin juga menyukai