Anda di halaman 1dari 17

NOMOR PERJANJIAN (JNS) : ……

NOMOR PERJANJIAN (CARSURIN) : 2020/I/CARS-JNS/AGR-HC/009

PERJANJIAN KERJA SAMA PENYEDIAAN TENAGA KERJA


ANTARA
PT JAYA NUGRAHA SAMPURNA
DENGAN
PT CARSURIN

Perjanjian Kerjasama Penyediaan Tenaga Kerja (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditanda tangani
di Jakarta pada hari ini Kamis tanggal dua bulan Januari tahun Dua ribu dua puluh (02 –
01 – 2020) oleh dan antara:

1. PT Jaya Nugraha Sampurna, perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Republik
Indonesia, yang anggaran dasarnya termuat dalam Akta Pendirian Nomor 80 tertanggal 15
Mei 2008, dibuat dihadapan Khairu Subhan,SH, Notaris di Samarinda, dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor C-1439.HT.03.01-Th.2002 tertanggal 28 Oktober 2002 yang berkedudukan di Jl.
Pangeran Antasasri No. 03 RT. 03 Samarinda, dalam hal ini diwakili oleh Asliansyah Noor,
SE selaku Direktur Utama, dan untuk selanjutnya bertindak untuk dan atas nama
perseroan (selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”)

2. PT CARSURIN, perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Republik Indonesia,


yang anggaran dasarnya termuat dalam Akta Notaris sebagaimana terakhir dirubah dengan
Akta Nomor 3 tertanggal 3 Februari 2015, dibuat di hadapan Hermin Budisetyasih, SH.,
Mkn., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor No. AHU-0002296.AH.01.02.TAHUN 2015
tertanggal 12 Februari 2015 yang berkedudukan di SOHO Capital Lantai 28, Jl. Letjen. S.
Parman Kav. 28, Jakarta Barat, dalam hal ini diwakili oleh Timotius Nugraha Tjahjana,
selaku Direktur, dan untuk selanjutnya bertindak untuk dan atas nama perseroan
(selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”)

Keduanya secara bersama – sama disebut sebagai ”PARA PIHAK”.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan :


a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan
tenaga kerja.
b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang membutuhkan jasa tenaga kerja untuk
menunjang kegiatan perusahaan.
c. Bahwa untuk keperluan sebagaimana tersebut di atas, PIHAK KEDUA menunjuk PIHAK
PERTAMA untuk menyediakan tenaga kerja bagi PIHAK KEDUA, dan PIHAK PERTAMA
setuju untuk menerima penunjukan dari PIHAK KEDUA tersebut.
d. Bahwa hubungan antara PIHAK KEDUA dengan Tenaga Kerja yang bekerja melalui
PIHAK PERTAMA, bukan merupakan hubungan kerja langsung.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK telah setuju dan sepakat untuk membuat dan
mengikatkan diri secara hukum pada perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Pengertian

1) Tenaga Kerja adalah karyawan atau pekerja PIHAK PERTAMA yang ditempatkan dan
dipekerjakan pada kantor dan/atau tempat lain milik PIHAK KEDUA atas permintaan PIHAK
KEDUA untuk menjalankan tugasnya.
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sistem pengaturan, prosedur, tata tertib kerja
dan tata cara administrasi yang berlaku tetap dalam suatu perusahaan, yang menjadi
pedoman dasar bagi Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas.
3) Hari Kerja adalah 5 (lima) hari dalam seminggu, dengan jam kerja 8 (delapan) jam sehari,
yang pengaturannya ditentukan oleh PIHAK KEDUA.
4) Jam Istirahat adalah waktu diantara jam kerja sejumlah 1 (satu) jam, dimana Tenaga Kerja
tidak melaksanakan tugasnya yang dapat digunakan untuk makan, istirahat dan atau
ibadah, yang tidak dihitung sebagai bagian dari jam kerja yang pelaksanaannya ditentukan
oleh Pihak Kedua.
5) Hari Libur adalah 2 (dua) hari dalam seminggu, dimana Tenaga Kerja tidak melaksanakan
tugas dan/atau hari yang menurut aturan Ketenagakerjaan dan/atau aturan hukum yang
berlaku ditetapkan sebagai hari libur nasional.
6) Uang Jasa adalah uang yang harus dibayarkan PIHAK KEDUA setiap bulan kepada PIHAK
PERTAMA sebagai imbalan atas penggunaan Tenaga Kerja.

Pasal 2
Ruang Lingkup Kerjasama

1) PIHAK KEDUA sepakat untuk menggunakan jasa PIHAK PERTAMA, dengan pemborongan
pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di lokasi/area Samarinda,
Balikpapan, Banjarmasin, Paser sesuai kebutuhan untuk menunjang kegiatan
perusahaan dan berdasarkan permintaan dari PIHAK KEDUA dengan posisi/jabatan yang
ditentukan sebagai berikut :
1. Sampler;
2. Preparator;
3. Security/Pengamanan;
4. Cleaning Service;
5. Messenger;
6. Staff Administrasi; dan
7. Driver/sopir.
2) PIHAK KEDUA mempunyai kewenangan melakukan tes dan wawancara kepada Tenaga
Kerja yang akan dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA. Tes dan wawancara tersebut dilakukan di
kantor yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dengan biaya yang ditanggung oleh PIHAK
PERTAMA.
3) Tes dan wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas merupakan hak PIHAK
KEDUA, yang dilakukan sesuai situasi dan kondisi dari PIHAK KEDUA.
4) PIHAK KEDUA dimungkinkan memasukkan orang untuk diakomodasi oleh PIHAK
PERTAMA dan dijadikan Tenaga Kerja yang digunakan oleh PIHAK KEDUA, dengan tidak
merubah harga yang disepakati oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian ini.
5) PARA PIHAK dengan ini menyatakan bahwa masing-masing adalah badan hukum yang
memiliki izin yang sah yang diperlukan untuk menjalankan usaha.
6) PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
seluruh Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dalam pelaksanaan Perjanjian ini
telah memenuhi semua persyaratan dan memiliki perjanjian ketenagakerjaan dengan PIHAK
PERTAMA yang berlaku sah sehingga segala akibat yang timbul sehubungan dengan
masalah ketenagakerjaan Tenaga Kerja menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

Pasal 3
Jumlah Jasa Tenaga Kerja

PIHAK PERTAMA menyediakan TENAGA KERJA sesuai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA,
yang sudah terlatih, terdidik dan siap bertugas, yang mana setelah melalui tes dan wawancara
oleh PIHAK KEDUA, maka Tenaga Kerja tersebut dapat melaksanakan tugas di kantor dan/atau
tempat lain milik PIHAK KEDUA yang sudah ditentukan oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 4
Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Kerja diatur secara rinci dalam Lampiran III, yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 5
Keadaan Memaksa

1) Apabila terjadi keterlambatan dan/atau kegagalan dalam melaksanan kewajiban yang


tercantum dalam Perjanjian oleh salah satu Pihak, yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian
yang hanya terbatas pada gempa bumi, banjir besar, kerusuhan dan peperangan, maka
keterlambatan dan/atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban tersebut tidak dapat
dianggap sebagai pelanggaran pelaksaan Perjanjian.
2) Khusus untuk keadaan memaksa yang mengakibatkan PIHAK PERTAMA tidak dapat
melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini, maka ketentuan yang disebutkan
dalam ayat ini berlaku terhadap PIHAK PERTAMA dengan ketentuan yang tercantum dalam
ayat (3), (4) dan ayat (5) Pasal ini.
3) Dalam hal keadaan memaksa mengakibatkan kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang
tercantum dalam Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan secara
tertulis adanya keadaan memaksa tersebut kepada PIHAK KEDUA dalam waktu selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kalender setelah terjadinya keadaan memaksa tersebut, untuk
selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan mengadakan musyawarah untuk
menentukan akibatnya keadaan memaksa tersebut serta cara penyelesaiannya.
4) Apabila PIHAK PERTAMA tidak mengajukan alasan dan atau tidak dapat membuktikan
adanya keadaan memaksa dalam waktu sebagaimana yang disebut pada ayat (3) Pasal ini,
maka PIHAK KEDUA berhak menolak adanya keadaan memaksa tersebut.
5) Apabila keadaan memaksa berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lebih
dari 7 (tujuh) hari kalender dan hal tersebut mengakibatkan PIHAK PERTAMA tidak dapat
melaksanakan seluruh kewajiban kepada PIHAK KEDUA, maka dengan mengesampingkan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini, PIHAK KEDUA secara sepihak
dapat mengakhiri perjanjian ini melalui pemberitahuan tertulis yang disampaikan kepada
PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum tanggal
pengakhiran yang dikehendaki oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 6
Pembayaran Uang Jasa

1) PIHAK KEDUA wajib membayarkan Uang Jasa kepada PIHAK PERTAMA atas penggunaan
Tenaga Kerja setiap bulan dengan jumlah yang telah disepakati oleh PARA PIHAK, yang
dirinci dalam Lampiran II, yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
2) Pembayaran Uang Jasa dilakukan oleh PIHAK KEDUA melaui rekening bank milik PIHAK
PERTAMA sebagai berikut :
Bank : BTN
Cabang : Kota Samarinda
Nomor Rekening : 00147.01.30.000033.0
Pemilik Rekening : PT. JAYA NUGRAHA SAMPURNA
3) Jumlah Uang Jasa yang ditagihkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dihitung
mulai saat tanggal masuk Tenaga Kerja (TMT) sampai dengan akhir bulan tertagih.
4) Perhitungan besaran Uang Jasa didasarkan pada perhitungan pada Lampiran II dan
disesuaikan dengan aturan ketenagakerjaan yang berlaku.
5) Besarnya Uang Jasa akan ditinjau setiap berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini dan/atau
pada saat dibuatnya perjanjian baru dan/atau akan disesuaikan dengan perubahan
kebijakan pemerintah dalam bidang pengupahan.
6) Pembayaran Uang Jasa, dengan alasan apapun tidak boleh, harus dilakukan oleh PIHAK
KEDUA dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari dari jadwal pembayaran, setelah
invoice dan faktur pajak diterima lengkap oleh Bagian Finance PIHAK KEDUA dan setelah
mendapatkan validasi dari bagian Human Capital PIHAK KEDUA.

Pasal 7
Hak Dan Kewajiban PIHAK PERTAMA

1) PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran Uang Jasa dari PIHAK KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA wajib menyediakan Tenaga Kerja yang memenuhi syarat-syarat dan
prosedur yang telah ditetapkan oleh PIHAK KEDUA yang telah disesuaikan dengan aturan
hukum yang berlaku.
3) PIHAK PERTAMA wajib menyediakan pakaian seragam, tanda pengenal, serta melakukan
administrasi dan kepersonaliaan Tenaga Kerja.
4) PIHAK PERTAMA wajib membayar upah Uang Jasa kepada Tenaga Kerja dalam jumlah tidak
di bawah Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK), dan mengikutkan Tenaga Kerja dalam
program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, serta pemenuhan hak-hak normatif
lain yang diatur dalam hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
5) PIHAK PERTAMA wajib melakukan penggantian Tenaga Kerja yang dianggap tidak
memenuhi kualifikasi dan standar kerja PIHAK KEDUA.
6) Penggantian Tenaga Kerja dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kalender sejak adanya permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
7) PIHAK PERTAMA wajib melakukan ganti rugi terhadap kerugian yang diderita PIHAK KEDUA,
akibat dari kesalahan Tenaga Kerja dari PIHAK PERTAMA.
8) Untuk mengantisipasi Tenaga Kerja yang akan mengikuti pelatihan dan/atau sertifikasi yang
dibiayai oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA wajib membuat klausula ikatan dinas di
dalam Perjanjian Kerja Tenaga Kerjanya, yang memuat ketentuan sebagai berikut:
i. Tenaga Kerja dilarang untuk mengundurkan diri dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak selesainya pelaksanaan pelatihan dan/atau sertifikasi; dan
ii. Sanksi berupa pengembalian biaya dan sertifikat pelatihan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 8
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA

1) PIHAK KEDUA berhak untuk menentukan sistem pengaturan, prosedur, tata tertib kerja dan
tata cara administrasi yang berlaku di kantor PIHAK KEDUA dan di tempat-tempat lain yang
akan ditentukan oleh PIHAK KEDUA.
2) PIHAK KEDUA berhak melarang PIHAK PERTAMA dengan atau tanpa syarat dan/atau alasan
apapun untuk memasuki, memeriksa dan/atau mengetahui keadaan ruangan tertentu dalam
kantor PIHAK KEDUA dan/atau ditempat-tempat lain yang akan ditentukan oleh PIHAK
KEDUA.
3) PIHAK KEDUA mempunyai kewenangan melakukan tes dan wawancara kepada Tenaga
Kerja yang akan dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA. Tes dan wawancara tersebut dilakukan di
kantor yang ditunjuk PIHAK KEDUA dengan biaya yang ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
4) Biaya transportasi dan akomodasi untuk tes dan wawancara tersebut ditanggung oleh calon
Tenaga Kerja, kecuali untuk Tenaga Kerja pengganti, dimana PIHAK KEDUA yang meminta
penggantian Tenaga Kerja tersebut, maka biaya transportasi dan akomodasi ditanggung
oleh PIHAK KEDUA dengan metode reimbursement, dimana PIHAK PERTAMA membayar
terlebih dahulu biaya transportasi dan akomodasi calon Tenaga Kerja tersebut dan
menagihkannya melalui invoice kepada PIHAK KEDUA bersamaan dengan invoice Uang
Jasa.
5) PIHAK KEDUA berhak untuk menolak dan/atau berhak meminta pergantian Tenaga Kerja
yang dianggap tidak memenuhi standar kerja PIHAK KEDUA secara tertulis.
6) PIHAK KEDUA mengijinkan Tenaga Kerja untuk menghubungi pesawat telepon milik PIHAK
PERTAMA dalam rangka pelaksanaan tugas, melalui operator telepon PIHAK KEDUA dan
biaya yang timbul akan menjadi beban PIHAK PERTAMA.
Pasal 9
Jangka Waktu Perjanjian

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (Satu) Tahun, terhitung sejak tanggal 1 Januari
2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.

Pasal 10
Wanprestasi (Ingkar Janji)

1) Bilamana terjadi atau timbul salah satu hal atau peristiwa yang ditetapkan di bawah ini,
maka akan dianggap sebaga suatu kejadian ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian
ini, yaitu:
a. Apabila salah satu pihak ingkar janji dalam melaksanakan suatu kewajiban atau
melanggar suatu ketentuan yang termaktub dalam Perjanjian ini.
b. Pernyataan tidak benar, apabila ternyata sesuatu pernyataan atau jaminan yang
diberikan oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya dalam Perjanjian ini tidak benar
atau tidak sesuai dengan kenyataannya.
c. Bilamana salah satu Pihak dalam Perjanjian ini dinyatakan dalam keadaan pailit atau
diberikan penundaan membayar hutang-hutang (Surseance van betaling).
d. Bilamana salah satu Pihak dalam Perjanjian ini mengajukan permohonan kepailitan
kepada instansi yang berwenang untuk dinyatakan pailit atau untuk penundaan
pembayaran hutang-hutang (Surseance van betaling) atau bilamana orang atau pihak
lain mengajukan permohonan kepailitan kepada instansi yang berwenang agar salah
satu Pihak dalam Perjanjian ini dinyatakan dalam keadaan pailit.
e. Apabila salah satu Pihak dalam Perjanjian ini dikenakan suatu sitaan yang berkekuatan
hukum tetap, baik sebagian maupun keseluruhan harta benda/kekayaannya.
2) Dalam hal suatu kejadian wanprestasi berdasarkan Perjanjian ini terjadi, maka Pihak yang
tidak wanprestasi dapat memilih apakah tetap meneruskan atau menghentikan Perjanjian
kecuali karena sebab dalam huruf d ayat (1) Pasal ini. Apabila yang tidak wanprestasi
berkehendak untuk menghentikan Perjanjian ini, maka kehendak tersebut harus
diberitahukan secara tertulis kepada Pihak yang wanprestasi sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sebelumnya, kecuali untuk penghentian karena sebab dalam huruf d ayat (1) Pasal
ini.

Pasal 11
Berakhirnya Perjanjian

1) Perjanjian ini berakhir saat berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud
Pasal 9.
2) Perjanjian ini dapat diakhiri oleh PIHAK KEDUA tanpa adanya kewajiban pembayaran
ganti rugi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, apabila :
a. PIHAK KEDUA telah memberikan 2 (dua) kali surat peringatan kepada PIHAK PERTAMA
dalam tempo 2 x 2 (dua kali dua) hari dan PIHAK PERTAMA tetap tidak dapat
memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian ini, baik sebagian maupun
seluruhnya dan atau melawan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia yang berhubungan dengan Perjanjian ini.
b. PIHAK KEDUA telah memberikan 2 (dua) kali surat peringatan kepada PIHAK PERTAMA
dalam tempo 2 x 2 (dua kali dua) hari dan PIHAK PERTAMA tidak dapat memberikan
Tenaga Kerja pengganti dan/atau tambahan yang diminta oleh PIHAK KEDUA
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7.
3) Apabila PARA PIHAK secara sukarela menghendaki berakhirnya Perjanjian ini sebelum
waktunya yang disebabkan oleh hal-hal atau alasan selain yang tercantum dalam ayat (1)
dan (2) Pasal ini, dan/atau ketentuan Pasal 5, maka PARA PIHAK akan bertemu dan
bermusyawarah untuk memberikan langkah-langkah dan akibat-akibat hukum dari
pengakhiran Perjanjian.

Pasal 12
Domisili Hukum

1) Dalam hal ini terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK
sepakat untuk membicarakan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila perselisihan
antara PARA PIHAK mengenai penafsiran Perjanjian ini tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak terjadinya
perselisihan, maka perselisihan ini akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
Samarinda.
2) Mengenai pelaksanaan Perjanjian ini dan segala akibatnya tunduk pada hukum yang berlaku
di Republik Indonesia dan PARA PIHAK memilih domisili yang tetap dan umum di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Samarinda.

Pasal 13
Informasi Rahasia

1) Dalam Perjanjian ini yang dimaksud dengan informasi rahasia adalah setiap dan semua
informasi dan data yang secara langsung atau tidak langsung diterima, diperoleh, atau
diketahui oleh PIHAK PERTAMA, Tenaga Kerja, tenaga pelaksana, dan/atau perwakilannya
sehubungan dengan pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini, termasuk dan tidak terbatas
pada setiap informasi atau data milik PIHAK KEDUA (“Informasi Rahasia”).
2) PIHAK PERTAMA setuju untuk menjaga kerahasiaan semua atau setiap bagian dari
Informasi Rahasia, dan untuk tidak mengungkapkannya kepada pihak ketiga atau
memanfaatkan atau menggunakannya untuk maksud apapun selain berdasarkan Perjanjian
ini. PIHAK PERTAMA harus memastikan bahwa Tenaga Kerja yang ditempatkan di tempat
PIHAK KEDUA menanda tangani perjanjian kerahasiaan.
3) Informasi Rahasia sebagaimana dimaksud di atas tidak berlaku terhadap:
a. Informasi yang merupakan atau menjadi bagian dari pengetahuan umum.
b. Informasi yang didapatkan PIHAK PERTAMA, Tenaga Kerja, tenaga pelaksana,
dan/atau perwakilannya dari pihak ketiga secara sah dan menurut hukum, sepanjang
informasi tersebut diterima tanpa kewajiban untuk merahasiakan atau pembatasan
terhadap penggunaanya dari pihak ketiga tersebut.
c. Informasi yang telah dimiliki PIHAK PERTAMA, Tenaga Kerja, tenaga pelaksana,
dan/atau perwakilannya dalam bentuk tertulis tanpa pembatasan atau larangan
terhadap penggunaan atau pengungkapannya.
Pasal 14
Pengalihan

1) Kecuali diatur dalam Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA tidak diperbolehkan mengalihkan
sebagian atau seluruh perjanjian ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
KEDUA.
2) PIHAK KEDUA tidak dapat memindahkan seluruh atau sebagian Perjanjian ini kepada pihak
ketiga tanpa pemberitahuan tertulis dan izin tertulis kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 15
Pemberitahuan

1) Setiap pemberitahuan harus dibuat tertulis dalam Bahasa Indonesia dan diserahkan
langsung atau dikirim melalui faksimili kepada penerima dengan alamat atau nomor faksimili
sebagaimana tertera di bawah ini:

Kepada PIHAK PERTAMA : PT. Jaya Nugraha Sampurna


Jl. Batu Cermin Sempaja Residence Blok C-2
Samarinda, Kalimantan Timur

Telepon : 0541-250032 / 081346561164


No. Faksimili : 0541-250032
U.P. : Adithiya Pratama

Kepada PIHAK KEDUA : PT. Carsurin


SOHO Capital Lantai 28
Jl. Letjen. S. Parman Kav. 28, Grogol Petamburan
Jakarta Barat 11470
Telepon : 021-50226868
Faksimili : 021-50171799
U.P. : Ary Khristiani /
Rio Evert Luhulima

2) Masing-masing Pihak dapat mengubah alamat atau nomor faksimili ini dengan
pemberitahuan kepada Pihak lainnya. Pemberitahuan berlaku, jika diserahkan langsung
pada tanggal pengiriman jika dikirim dengan faksimili dan dapat dibuktikan dengan tanda
terima yang diakui keabsahannya oleh penerima.

Pasal 16
Lain-Lain

1) Perjanjian ini tidak dapat diubah, diputus, dicabut dan atau dibatalkan oleh siapapun tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PARA PIHAK, kecuali apabila PARA PIHAK tidak
dapat memenuhi atau melanggar ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini yang telah
disepakati oleh PARA PIHAK dan atau peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku di
Republik Indonesia yang berhubungan dengan Perjanjian ini.
2) Selama jangka waktu Perjanjian, PARA PIHAK tidak dibenarkan menyerahkan baik sebagian
maupun keseluruhan pelaksanaan Perjanjian tersebut kepada pihak ketiga dan/atau pihak
lainnya tanpa persetujuan tertulis dari PARA PIHAK, baik perjanjian tersebut belum
ditandatangani maupun sudah ditandatangani sebagai suatu wujud persetujuan oleh PARA
PIHAK.
3) Pihak yang menghendaki diubahnya Perjanjian ini harus mengajukan permohonan atau
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya yang masih terikat dengan Perjanjian
ini, untuk dilakukan pembicaraan dan pembahasan guna untuk mencapai mufakat.
4) Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini akan dibicarakan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat dan jika diperlukan akan dituangkan dalam suatu
addendum tersendiri yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani PARA PIHAK pada hari dan tanggal tersebut
di atas dan dibuat rangkap 2 (dua) dan keduanya bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan mengikat masing-masing Pihak.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


PT JAYA NUGRAHA SAMPURNA PT CARSURIN

Asliansyah Noor, SE Timotius Nugraha Tjahjana


Direktur Utama Direktur
LAMPIRAN I
PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. Ruang Lingkup Pekerjaan

1. PIHAK KEDUA memborongkan kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menerima
pemborongan dari PIHAK KEDUA berupa Pekerjaan dengan jenis Pekerjaan, ruang
lingkup pekerjaan, dan lokasi pelaksanaan Pekerjaan (selanjutnya disebut “Pekerjaan”)
sesuai kentuan dalam Pasal 2 Perjanjian.

2. Setiap penambahan jenis Pekerjaan yang yang belum diborongkan kepada PIHAK
PERTAMA wajib diberitahukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dalam waktu
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja sebelum pemborongan jenis pekerjaan
baru dilaksanakan.

II. Kompentensi Pekerjaan


Dirinci dalam Lampiran III

III. Service Level Agreement (SLA) Penyediaan Tenaga Kerja.

1. PIHAK PERTAMA senantiasa menugaskan Tenaga Kerja guna melaksanakan pekerjaan


secara berkesinambungan untuk menunjang kegiatan perusahaan kantor dan/atau
tempat lain yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA berkewajiban:


a. Mengikat para pekerjanya dengan bentuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
antara PIHAK PERTAMA dengan masing-masing Tenaga Kerja yang ditempatkan di
tempat PIHAK KEDUA.

b. Menyelesaikan seluruh administrasi pelaksanaan sehubungan dengan Tenaga Kerja


yang ditempatkan yang terikat PKWT dengan PIHAK KEDUA, yaitu pembukaan
rekening bank, lembar laporan hasil pekerjaan, lembar permintaan pekerjaan
tambahan, dan dokumen pendukung lain yang ditentukan PIHAK KEDUA, dalam
waktu selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum penempatan Tenaga Kerja
di kantor dan/atau tempat lain yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
c. Mengingat Tenaga Kerja dimungkinkan untuk mengikuti pelatihan dan/atau
sertifikasi yang dibiayai oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA wajib
mencantumkan dalam Perjanjian Kerja atau membuat perjanjian ikatan dinas yang
sekurang-kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut:

i. Tenaga Kerja dilarang untuk mengundurkan diri dalam jangka waktu 1


(satu) tahun sejak selesainya pelaksanaan pelatihan dan/atau sertifikasi; dan
ii. Sanksi berupa pengembalian biaya pelatihan dan/atau sertifikasi kepada
PIHAK KEDUA apabila Tenaga Kerja mengundurkan diri dalam jangka waktu
1 (satu) tahun sejak selesainya pelaksanaan pelatihan dan/atau sertifikasi
d. Dalam hal terdapat Tenaga Kerja Harian telah diikutsertakan dalam pelatihan
bersertifikasi LSP Minerba, maka Tenaga Kerja tersebut harus diikat secara kontrak
regular (PKWT) sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun dan menandatangani
kesepakatan ikatan dinas selama 1 (satu) tahun.

e. Melakukan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban tenaga Kerja yang ditempatkan
berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan.

f. Menyediakan slip pembayaran Pekerjaan setiap bulannya bagi setiap Tenaga Kerja
yang ditempatkan, dengan perincian penjelasan yang transparan dan akurat.

g. Membayarkan kompensasi kepada Tenaga Kerja yang ditempatkan sesuai


perhitungan, tanpa melakukan pemotongan dalam bentuk apapun, kecuali hal-hal
yang memang menjadi kewajiban Tenaga Kerja menurut undang-undang dan
hukum yang berlaku.

h. Setiap adanya kehilangan atau kerusakan alat pelindung diri milik PIHAK KEDUA
oleh Tenaga Kerja, baik secara disengaja ataupun tidak disengaja, maka PIHAK
PERTAMA bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi kepada PIHAK KEDUA
senilai harga alat pelindung diri yang rusak tersebut.

3. PIHAK PERTAMA wajib melaporkan data Tenaga Kerja (daftar nama karyawan) yang
ditempatkan kepada PIHAK KEDUA setiap tanggal 15 (lima belas) setiap bulannya
untuk dilakukan rekonsiliasi bersama-sama. Rekonsiliasi yang dilakukan berupa
pencocokan data terbaru dari Tenaga Kerja.

4. PIHAK PERTAMA wajib melakukan coaching & counseling baik lisan maupun secara
tertulis/tercatat kepada Tenaga Kerja yang ditempatkan yang bermasalah dan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai kesepakatan dengan PIHAK KEDUA
berdasarkan penilaian hasil Pekerjaan.

5. PIHAK PERTAMA akan mengirimkan tagihan Uang Jasa kepada PIHAK KEDUA selambat-
lambatnya tanggal 20 (dua puluh) setiap bulannya atau menyesuaikan sesuai
perubahan yang disepakati .

6. PIHAK KEDUA akan melakukan seluruh pembayaran Uang Jasa kepada PIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah invoice dan faktur pajak lengkap
diterima oleh Bagian FINANCE PIHAK KEDUA dan telah divalidasi oleh bagian Human
Capital PIHAK KEDUA. Pembayaran Uang Jasa akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dengan cara transfer ke rekening PIHAK PERTAMA sebagai
berikut:

Nama Bank : Bank BTN Samarinda


No. Rekening : 00147.01.30.000033.0
Atas Nama : PT. JAYA NUGRAHA SAMPURNA

7. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan dibayarkan
bersamaan dengan tagihan dari PIHAK PERTAMA untuk disetor dan dilaporkan oleh
PIHAK KEDUA setiap bulannya dengan perhitungan sebagai berikut:

PPN 10% = 10 % dari total Fee Manajemen setiap bulannya


8. Atas pembayaran Uang Jasa, PIHAK KEDUA akan memotong Pajak Penghasilan (PPh)
sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku dan menyampaikan bukti potong kepada
PIHAK PERTAMA.
LAMPIRAN II
BIAYA PENGGUNAAN JASA TENAGA KERJA

Rincian Uang Jasa yang harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
setiap bulan adalah sebagai sebagai berikut:

1. Untuk Wilayah Kota Samarinda


PERHITUNGAN BIAYA TENAGA KERJA
(PER BULAN)
POSISI
NO ITEM Cleaning Driver Staff
Sampler Preparator Security Messenger
Service /Sopir Administrasi
A. GAJI & TUNJANGAN TIDAK TETAP
1. Gaji Pokok UMK SETEMPAT
2. Tunj. Kehadiran Rp.20.000,- per hari berkerja
3. Lembur Sesuai dengan kebijakan PT.Carsurin (diperhitungkan apabila ada SPKL)
B. THR
3 THR Prorate UMK/12 ditagihkan sebulan sebelum hari raya Idul Fitri
C. BPJS
4 BPJS Kesehatan 4 % dari Gaji Pokok
BPJS
5 4.24 % dari Gaji Pokok
Ketenagakerjaan
6 BPJS Pensiun 2 % dari Gaji Pokok
D. LAIN-LAIN
Seragam, APD
7 -
dan Pembinaan

E. BIAYA

Management
8 10 % dari ( Gaji Pokok + Tunjangan Kehadiran + Lembur + THR )
Fee
9 PPN 10 % dari Management Fee
10 PPH 23 2 % dari Management Fee

2. Untuk Wilayah Kota Balikpapan


PERHITUNGAN BIAYA TENAGA KERJA
(PER BULAN)
POSISI
NO ITEM Cleaning Driver Staff
Sampler Preparator Security Messenger
Service /Sopir Administrasi
A. GAJI & TUNJANGAN TIDAK TETAP
1. Gaji Pokok UMK SETEMPAT
2. Tunj Kehadiran Rp.20.000,- per hari bekerja
3. Lembur Sesuai dengan kebijakan PT.Carsurin (diperhitungkan apabila ada SPKL)
B. THR
3 THR Prorate UMK/12 ditagihkan sebulan sebelum hari raya Idul Fitri
C. BPJS
4 BPJS Kesehatan 4 % dari Gaji Pokok
BPJS
5 4.24 % dari Gaji Pokok
Ketenagakerjaan
6 BPJS Pensiun 2 % dari Gaji Pokok
D. LAIN-LAIN
Seragam, APD
7 -
dan Pembinaan

E. BIAYA

Management
8 10 % dari ( Gaji Pokok + Tunjangan Kehadiran + Lembur + THR )
Fee
9 PPN 10 % dari Management Fee
10 PPH 23 2 % dari Management Fee

3. Untuk Wilayah Kabupaten Paser (Tanah Merah)


PERHITUNGAN BIAYA TENAGA KERJA
(PER BULAN)
POSISI
NO ITEM Cleaning Driver / Staff
Sampler Preparator Security Messenger
Service Sopir Administrasi
A. GAJI & TUNJANGAN TIDAK TETAP
1. Gaji Pokok UMK SETEMPAT
2. Tunj Kehadiran Rp.20.000,- per hari bekerja
3. Lembur Sesuai dengan kebijakan PT.Carsurin (diperhitungkan apabila ada SPKL)
B. THR
3 THR Prorate UMK/12 ditagihkan sebulan sebelum hari raya Idul Fitri
C. BPJS
4 BPJS Kesehatan 4 % dari Gaji Pokok
BPJS
4.24 % dari Gaji Pokok
5 Ketenagakerjaan
6 BPJS Pensiun 2 % dari Gaji Pokok
D. LAIN-LAIN
Seragam, APD
-
7 dan Pembinaan

E. BIAYA

Management
10 % dari ( Gaji Pokok + Tunjangan Kehadiran + Lembur + THR )
8 Fee
9 PPN 10 % dari Management Fee
10 PPH 23 2 % dari Management Fee

4. Untuk Wilayah Kota Banjarbaru


PERHITUNGAN BIAYA TENAGA KERJA
(PER BULAN)
POSISI
NO ITEM Cleaning Driver / Staff
Sampler Preparator Security Messenger
Service Sopir Administrasi
A. GAJI & TUNJANGAN TIDAK TETAP
1. Gaji Pokok UMK SETEMPAT
2. Tunj Kehadiran Rp.20.000,- per hari bekerja
3. Lembur Sesuai dengan kebijakan PT.Carsurin (diperhitungkan apabila ada SPKL)
B. THR
3 THR Prorate UMK/12 ditagihkan sebulan sebelum hari raya Idul Fitri
C. BPJS
4 BPJS Kesehatan 4 % dari Gaji Pokok
BPJS
5 4.24 % dari Gaji Pokok
Ketenagakerjaan
6 BPJS Pensiun 2 % dari Gaji Pokok
D. LAIN-LAIN
Seragam, APD
7 -
dan Pembinaan
E. BIAYA
Management
8 10 % dari ( Gaji Pokok + Tunjangan Kehadiran + Lembur + THR )
Fee
9 PPN 10 % dari Management Fee
10 PPH 23 2 % dari Management Fee

Keterangan:
a. Jumlah Tenaga Kerja dapat berubah sesuai kesepakatan bersama.
b. Gaji Pokok mengikuti besaran yang ditentukan dalam SK Gubernur mengenai UMK tahun berjalan.
c. Upah Lembur akan diperhitungkan sesuai dengan jumlah hari masuk kerja Tenaga Kerja, dengan
perhitungan sebagaimana diatur dalam Kepmenakertrans No. 102/MEN/VI/2004.
d. Biaya Uang Perjalanan Dinas Sampler Jetty dan Vessel, disepakati sebagai berikut:
(1). UPDB (Uang Perjalanan Dinas) untuk Sampler yang mendapatkan upah bulanan, akan
dibayarkan langsung kepada Sampler oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan Surat Perjalanan
Dinas (SPD), dengan rincian sebagai berikut:
i. Jetty (Darat) = Rp.75.000,- per hari (tidak termasuk alat pelindung diri / APD)
ii. Vessel (Laut) = Rp.100.000,- per hari (tidak termasuk alat pelindung diri / APD)
(2). UPDH (Uang Perjalanan Dinas Harian) untuk Sampler yang mendapatkan upah harian, akan
dibayarkan langsung kepada Sampler oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan Surat Perjalanan
Dinas (SPD), dengan rincian sebagai berikut:
i. Jetty (Darat) = Rp.120.000,- per hari (sudah termasuk Alat Pelindung Diri / APD)
ii. Vessel (Laut) = Rp.145.000,- per hari (sudah termasuk Alat Pelindung Diri / APD)
(3). Sehubungan dengan Perjalanan Dinas Sampler, maka dalam tagihan Uang Perjalanan Dinas,
Pihak Pertama berkewajiban memberikan keterangan mengenai status Sampler yang
melakukan Perjalanan Dinas, apakah Sampler yang mendapatkan upah harian atau Sampler
yang mendapatkan upah bulanan.
(4). Management Fee khusus untuk Perjalanan Dinas Sampler yang mendapatkan upah harian
adalah sebesar Rp.36.000,- (tiga puluh enam ribu Rupiah) per hari per Sampler. Harga
tersebut sudah termasuk untuk asuransi dan APD, namun belum termasuk PPN 10% dan PPh
2%.
e. Biaya Medical Check-Up (MCU) awal calon Tenaga Kerja dibebankan kepada Pihak Kedua.
f. Jika ada kebutuhan operasional yang mengatur Tenaga Kerja wajib mengikuti MCU tahunan
sebagai syarat kerja di lokasi kerja tersebut, maka biaya MCU tahunan tersebut akan menjadi
beban Pihak Kedua.
g. Jika ada APD yang disediakan oleh Pihak Kedua kepada Tenaga Kerja kemudian hilang / rusak
ketika digunakan oleh Tenaga Kerja, maka biaya ganti rugi atas hilang atau rusaknya APD tersebut
akan dibebankan kepada Pihak Pertama.
i. Tunjangan Hari Raya (THR) hanya dapat ditagihkan oleh Pihak Pertama pada saat 1 (satu) bulan
menjelang hari raya Idul Fitri, dan tidak termasuk dalam penagihan bulanan.
LAMPIRAN III
DESKRIPSI PEKERJAAN TENAGA KERJA

Rincian deskripsi pekerjaan dari posisi/jabatan Tenaga Kerja adalah sebagai berikut:

1. Sampler
a. Melakukan pekerjaan pengambilan sampel batubara sesuai dengan SOP yang disediakan
PIHAK KEDUA.
b. Membuat laporan hasil kerja kepada PIHAK KEDUA.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK KEDUA
sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari Perjanjian ini

2. Preparator
a. Melakukan pekerjaan preparasi sampel batubara sesuai dengan SOP yang disediakan
PIHAK KEDUA.
b. Membuat laporan hasil kerja kepada PIHAK KEDUA.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK KEDUA
sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari Perjanjian ini

3. Security/Pengamanan
a. Mengawasi dan mencatat nama-nama staff kantor yang keluar dan masuk kantor.
b. Mencatat nomor dan nama kendaraan serta dukomen pengiriman yang dibawa.
c. Memeriksa barang/sisa angkutan yang masih terbawa oleh kendaraan tanpa dukomen
pengiriman.
d. Memeriksa dan menjaga keamanan barang di lingkungan PIHAK KEDUA setiap jam
dengan peralatan ceklok control.
e. Memeriksa dan mengawasi tenaga kerja yang melakukan ceklok absensi.
f. Melakukan tindakan darurat pengamanan apabila terjadi kerusakan alat mesin yang
menyebabkan kebakaran.
g. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati tempat-tempat yang
membahayakan/dilarang dimasuki kecuali petugas.
h. Memberikan buku tamu untuk diisi oleh tamu yang diteruskan kepada yang dituju.
i. Menegur mengingatkan dan melaporkan pengguna kendaraan (tenaga kerja dan staff
kantor) yang tidak menggunakan peralatan keselamatan (helm untuk sepeda motor,
sabuk pengaman untuk pengemudi dan penumpang depan di mobil) kecuali tamu
kantor.
j. Mengkoordinir penggunaan radio komunikasi guna kepentingan kantor maupun
kepentingan lapangan.
k. Mengarahkan mobil keluar dari lingkungan kantor.

4. Cleaning Service
a. Mempersiapkan kebersihan area kantor sebelum pegawai memulai pekerjaannya.
b. Menjaga kebersihan area umum di tempat PIHAK KEDUA.
c. Mengelola pantry di area PIHAK KEDUA.
d. Membantu pekerjaan dan pengangkatan barang-barang PIHAK KEDUA.
e. Melakukan tugas-tugas lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK KEDUA
sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari Perjanjian ini.

5. Messenger
a. Melakukan pengiriman surat atau pesan untuk kepentingan PIHAK KEDUA.
b. Melakukan fotocopy dan pengiriman fax PIHAK KEDUA.
c. Melakukan tugas-tugas lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK KEDUA
sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari Perjanjian ini.

6. Staff Administrasi
a. Input data laporan.
b. Controlling dokumen.
c. Filling dokumen.
d. Melakukan tugas-tugas lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK KEDUA
sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari Perjanjian ini.

7. Driver / Supir
a. Mengantar Pimpinan dan karyawan PIHAK KEDUA.
b. Membersihkan mobil pada saat tidak digunakan PIHAK KEDUA.
c. Melakukan pengiriman barang PIHAK KEDUA.
d. Melakukan pemeriksaan dan perawatan kendaraan PIHAK KEDUA secara berkala.
e. Melakukan tugas-tugas lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK KEDUA
sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan dari Perjanjian ini.

Anda mungkin juga menyukai