Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT. MEGA MARINE PRIDE
DENGAN
PT. LAVILLA KREATIF PERKASA

Pada hari Rabu Tanggal 01 (Satu) April 2019 (Dua Ribu Sembilan belas) telah ditandatangani
PERJANJIAN KERJASAMA antara :

1) Nama : RACHMAT HARTOJO


Jabatan : Managing Direktur
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Mega Marine Pride yang berkedudukan
di Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2) Nama : PRASETIYO BUDI


Jabatan : Direktur Utama
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Lavilla Kreatif Perkasa, Perum The
Cluster Blok C2, No.12. Ds. Jabon, Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto, Jawa Timur untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK

Bahwa PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :


1) PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak dibidang eksport makanan laut
beku yang dalam pelaksanaan sebagian kegiatan operasionalnya memerlukan jasa pihak
lain untuk melakukan pekerjaan borongan
2) PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang menjalankan usaha Penyedia Jasa
pekerja/buruh
3) PIHAK PERTAMA menunjuk dan member tugas kepada PIHAK KEDUA untuk
melakukan pekerjaan potong kepala, PIHAK KEDUA menerima penunjukan dan tugas
tersebut dari PIHAK PERTAMA
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk membuat dan
menandatangani perjanjian kerja sama ini yang selanjutnya disebut PERJANJIAN
KERJASAMA dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
PENGERTIAN
1) Pekerjaan adalah pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA berupa
pekerjaan borongan
2) Tenaga kerja adalah karyawan PIHAK KEDUA yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA
untuk melakukan pekerjaan di kantor PIHAK PERTAMA

PASAL 2
LINGKUP PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk bekerja sama dalam pengadaan
tenaga kerja harian di perusahaan milik PIHAK PERTAMA, sesuai kebutuhan operasional
PIHAK PERTAMA;
PASAL 3
JUMLAH SERTA KUALIFIKASI PEKERJA
1. PIHAK KEDUA sanggup menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh PIHAK
PERTAMA untuk melaksanakan pekerjaan bagi kepentingan aktivitas/operasional usaha
PIHAK PERTAMA, sebagaimana yang dimaksud dalam ruang lingkup pekerjaan diatas,
dalam jumlah maupun kualifikasi sesuai standard dan persyaratan yang telah dan akan
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA;
2. PIHAK PERTAMA berhak dan berwenang sepenuhnya untuk menerima atau menolak
tenaga kerja yang diajukan dan/atau ditempatkan oleh PIHAK KEDUA pada perusahaan
PIHAK PERTAMA, apabila kualifikasi pekerja tersebut tidak sesuai atau tidak
memenuhi standard persyaratan yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh PIHAK
PERTAMA;
3. Untuk kepentingan pekerjaan pada perusahaan PIHAK PERTAMA dimaksud, maka
PIHAK KEDUA akan selalu berkordinasi dengan PIHAK PERTAMA;

PASAL 4
HUBUNGAN HUKUM TENAGA KERJA
1. Status hukum seluruh tenaga kerja yang ditempatkan / dipekerjakan oleh PIHAK
KEDUA di perusahaan PIHAK PERTAMA adalah sepenuhnya merupakan tenaga kerja
dari PIHAK KEDUA dan sama sekali tidak ada hubungan ketenagakerjaan dengan
PIHAK PERTAMA;
2. PIHAK KEDUA bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh kewajiban dan resiko
ketenagakerjaan yang ada dan atau akan ada dikemudian hari yaitu antara lain, dibidang
perizinan ketenagakerjaan, penggajian, santunan, sumbangan menikah, perizinan
kehadiran, segala macam cuti, perpajakan, perselisihan perburuhan, pemogokan serta
akibat-akibatnya, resiko PHK dan lain-lain;
3. Terhadap seluruh tenaga kerja yang ditempatkan dan dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA
pada perusahaan PIHAK PERTAMA dalam kerjasama ini, maka PIHAK PERTAMA
hanya bertanggungjawab sebatas pembayaran fee management dan upah pekerja kepada
PIHAK KEDUA;
4. Dalam hal terjadi segala bentuk penuntutan ketenagakerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kerja PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA tidak akan memberikan ganti rugi
dalam bentuk apapun baik kepada PIHAK KEDUA maupun kepada para pekerja
termaksud, dan PIHAK KEDUA sesegera mungkin mengatasi dan menyelesaikan segala
bentuk tuntutan tenaga kerja dimaksud serta menjamin tidak akan terganggunya atau
terhambatnya operasional produksi perusahaan PIHAK PERTAMA;

Pasal 5
SISTEM PEMBAYARAN
Sstem pemborongan hasil :
1) PIHAK PERTAMA telah menentukan harga pemborongan kerja kepada PIHAK
KEDUA dalam daftar tersendiri. PIHAK KEDUA diberikan kewenangan untuk mengatur
semua item atau komponen pengupahan kepada pekerjanya
2) atas maksud ayat (1) diatas maka PIHAK PERTAMA hanya berkewajiban membayarkan
kepada PIHAK KEDUA sesuai hasil borongan saja
3) Cut off periode kerja adalah tanggal 1 sampai dengan akhir bulan tanggal 30 atau 31 dan
dibayarkan kepada pekerja setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Invoice harus sudah masuk
setelah H+2 setelah periode berakhir
4) Besaran Fee Management PIHAK KEDUA ditentukan berdasarkan pemenuhan tenaga
kerja sesuai permintaan PIHAK PERTAMA sebagai berikut :
a) 91-100% Fee Management sebesar 8% (delapan persen) dari total tagihan
PIHAK KEDUA
b) 71-90% Fee Management sebesar 6 % dari total tagihan PIHAK KEDUA
c) 61-70% Fee Management sebesar 4% (empat persen) dari total tagihan
PIHAK KEDUA

PASAL 6
WAKTU PEMBAYARAN
1) Besaran Upah pekerja PIHAK KEDUA di perusahaan PIHAK PERTAMA dibuatkan
dalam daftar tersendiri oleh PIHAK KEDUA berdasarkan data dari PIHAK PERTAMA;
2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada pasal 4 adalah didasarkan tagihan yang
disampaikan oleh PIHAK KEDUA dan disetujui PIHAK PERTAMA. Dibayarkan oleh
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum hari efektif pembayaran
ke pekerja.

PASAL 7
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1) Perjanjian Kerja Sama ini diadakan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung mulai 01
April 2019 s/d 30 September 2019;
2) Atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini dapat diperpanjang untuk dalam waktu
yang akan ditentukan kemudian;
PASAL 8
PUTUSNYA PERJANJIAN
1) Perjanjian Kerja ini berakhir dengan sendirinya apabila :
a. Jangka waktu perjanjian kerja sama ini telah terpenuhi;
b. Karena alasan yang bersifat force majeure;
c. Salah satu pihak yang tidak memenuhi kewajiban yang telah tercantum dalam
pasal-pasal perjanjian ini dan telah diberikan teguran tertulis oleh pihak lainnya
dan pihak yang mendapat teguran tidak memenuhi dan/atau tidak mentaati
teguran dimaksud;
2) Dalam hal para pihak ingin memutuskan perjanjian kerja ini karena alasan-alasan selain
tercantum dalam perjanjian ini, maka pihak yang akan memutuskan perjanjian kerja sama
ini, wajib memberitahukan niatnya kepada pihak lain secara tertulis sekurang-kurangnya
1 (satu) bulan sebelumnya;
3) Pengakhiran perjanjian kerja sama ini tidak membebaskan kedua belah pihak untuk
menyelesaikan segala kewajiban yang masih tersisa;

PASAL 9
FORCE MAJEURE (KEADAAN MEMAKSA)
Tiada satu pihak pun dalam Perjanjian ini yang akan diminta pertanggungjawabannya dalam
hal tidak dapat memenuhi ketentuan dalam perjanjian ini yang disebabkan oleh keadaan
memaksa (Force Majeur) seperti bencana alam, huruhara baik sipil maupun politik, perang
atau kudeta, dan lain sebagainya yang termasuk dalam criteria tersebut;

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1) Dalam hal terjadi perbedaan/selisih pendapat dalam pelaksanaan perjanjian ini, maupun
mengenai hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini, maka kedua belah
pihak setuju untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat;
2) Dalam hal tidak ada penyelesaian secara musyawarah mufakat, maka kedua belah pihak
sepakat akan diselesaikan sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku;
PASAL 11
LAIN-LAIN
1) Bilamana terjadi pergantian Outsourcing, sedangkan obyek pekerjaan masih ada, maka
seluruh karyawan Outsourcing yang lama beralih status menjadi karyawan Outsourcing
yang baru;
2) Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini, termasuk pengurangan dan atau
penambahan beserta perubahan-perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak,
akan diatur kemudian dalam suatu Perjanjian Tambahan / addendum yang merupakan
suatu kesatuan dari dan tidak terpisahkan dengan perjanjian ini;

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan sebenarnya secara sadar tanpa ada paksaan
dari pihak manapun juga, ditandatangani oleh kedua belah Pihak dalam rangkap 2 (dua) masing-
maisng bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama yang mana masing-
masing pihak memegang 1 (satu) dalam aslinya;

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

RACHMAT HARTOJO PRASETYO BUDI


Managing Director Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai