Selanjutnya di dalam surat perjanjian ini akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tgl Lahir :
Alamat :
No. KTP :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri. Selanjutnya di dalam surat
perjanjian ini akan disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut :
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
4. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersedia mentaati surat perjanjian ini, PIHAK
KEDUA bersedia mentaati tata tertib dan peraturan yang telah ditetapkan
perusahaan, PIHAK KEDUA ditetapkan sebagai Karyawan Tetap Perusahaan
PASAL 2
WAKTU BERLAKU
Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal .................. dengan masa percobaan selama
.... bulan dan akan berakhoir pada tanggal .... 2020
PASAL 3
HAK
a. Mendapat kontribusi dari PIHAK KEDUA berupa hasil dari pekerjaan sesuai
dengan posisi kerja yang PIHAK KEDUA dapat pada pasal 1 ayat (2).
e. Meningkatkan nilai upah, tunjangan, dan atau bonus yang terdapat pada
pasal 7.
f. Memotong atau menurunkan nilai upah, tunjangan, dan atau bonus yang
terdapat pada pasal 7 apabila menemukan PIHAK KEDUA tidak memenuhi
peraturan perusahaan yang ditetapkan PIHAK PERTAMA.
a. Mendapat upah dan jaminan kesehatan dari BPJS kesehatan dari PIHAK
PERTAMA
b. Mendapatkan perlakuan yang baik dan sesuai di dalam pekerjaan.
c. Mendapatkan dan atau menggunakan fasilitas dan pelatihan yang
disediakan PIHAK PERTAMA.
d. Mendapatkan hak waktu kerja yang disebut pada pasal 6 ayat (2).
PASAL 4
KEWAJIBAN
b. Bekerja dan melaksanakan tugas sesuai posisi kerja yang telah ditetapkan
secara penuh dan bertanggung jawab.
PASAL 5
CAKUPAN KERJA
1. PIHAK KEDUA wajib memenuhi waktu kerja 8 (delapan) jam kerja sehari dalam 5
(lima) hari kerja untuk setiap minggunya atau 40 (empat puluh) jam kerja selama
seminggu di luar jam istirahat, hari kerja adalah hari ....................................................
PASAL 7
UPAH DAN TUNJANGAN
1. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan Upah Pokok dari PIHAK PERTAMA sebesar Rp.
………………… untuk setiap bulannya setelah memenuhi waktu kerja yang telah
disebutkan pada pasal 6 dan memenuhi kewajiban yang tertulis pada pasal 4.
2. PIHAK PERTAMA membayar Pajak Penghasilan (PPH 21)atas Upah yang akan
dibayarkan pada setiap akhir bulan. Dan jika upah kurang dari satu bulan penuh,
maka upah akan dibayarkan dengan sistem prorata.
3. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan Perusahaan
akan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan sesuai dengan
ketentuan dan perundangan pemerintah yang berlaku.
PASAL 8
CUTI DAN HARI LIBUR
1. PIHAK KEDUA berhak atas cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja dalam
1 (satu) tahun, yang dapat diambil setelah 6 (enam) bulan masa kerja secara pro-
rata. Pengaturan pengambilan cuti tahunan harus mendapatkan persetujuan
atasan. Pengambilan Cuti tahunan tidak boleh ditunda sampai tahun berikutnya
tanpa persetujuan tertulis dari manajemen atau atasan.
2. PIHAK KEDUA tidak berhak atas upah lembur bila bekerja diluar jam kerja normal,
Perusahaan sudah menentukan waktu kerja normal sesuai pasal 6 ayat 1 diatas,
Saudara diharapkan bekerja melebihi waktu kerja yang telah ditentukan
seperlunya pada saat perusahaan membutuhkan saudara.
3. PIHAK PERTAMA akan memberikan istirahat pada saat hari libur nasional sesuai
ketentuan pemerintah RI. Jika kehadiran karyawan saat libur nasional diperlukan,
maka akan diberikan penggantian yang harus diambil dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kedepan dan tidak diperbolehkan untuk dikumpulkan sehingga
menjadi waktu yang panjang untuk liburan.
PASAL 9
KERAHASIAAN DAN PERNYATAAN DI PUBLIK
1. PIHAK KEDUA mengerti dan menerima untuk tidak akan membocorkan data
Perusahaan yang bersifat rahasia, tentang rekanan/ klien, tentang Pemilik dan
juga tentang Karyawan. Bagaimanapun juga, informasi tersebut tetap wajib
terjaga kerahasiaannya.
2. PIHAK KEDUA dilarang keras untuk membuat publikasi, iklan, keterangan pers atau
komunikasi dengan pers, atau mengunggah pada media sosial apapun,
konfirmasi dalam bentuk apapun yang menyebut nama Perusaan, Merek
Dagang Perusahaan. Apabila Pihak Kedua melanggar klausa ini maka akan
dapat langsung dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja.
3. Semua data yang tersimpan pada tempat dan system milik perusahaan (laptop,
server, email, mobile device, dsb.) dapat diamati diperiksa dan mungkin disita
atau dihapus oleh perusahaan. Semua data tersebut adalah milik Perusahaan
dan keputusan pemberian akses sepenuhnya ditentukan oleh Perusahaan.
PASAL 10
PEMBERHENTIAN PERJANJIAN
PASAL 11
PERUBAHAN
Perubahan isi surat perjanjian dapat dilakukan apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA menemui kesepakatan bersama untuk mengubah isinya. Perubahan isi surat
perjanjian ini diatur kemudian dalam bentuk Adendum yang harus ditandatangani
kedua belah pihak pada surat perjanjian tertulis yang bermaterai.
PASAL 12
SYARAT DAN KETENTUAN LAINNYA
1. PIHAK KEDUA menyetujui untuk sangat mematuhi semua peraturan yang telah
dibuat berikut perubahannya yang dibuat oleh perusahaan. Karyawan akan
selalu menjaga prilaku kejujuran, semangat kerja, kesetiaan, kesopanan, dan
kerjasama yang baik serta akan selalu meningkatkan nama baik perusahaan.
5. Semua syarat dan ketentuan kerja diatas adalah bagian yang tidak terpisahkan
dengan Peraturan dan Kebijakan Perusahaan, yang dapat dirubah sesuai
kepentingan perusahaan dikemudian hari.
PASAL 13
PERSELISIHAN
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang
timbul dikemudian hari dengan cara damai dan bermusyawarah. Dalam hal tidak
terjadi kesepakatan terhadap permasalahan yang ada maka kedua belah pihak akan
menyerahkan penyelesaiannya kepada lembaga hukum yang berwenang di Negara
Republik Indonesia.
Kedua belah pihak telah membaca serta memahami secara baik semua isi dan makna
dari perjanjian kerja ini dan akan secara penuh mematuhi hak dan kewajiban masing-
masing pihak.
PASAL 14
FORCE MAJEUR
Apabila terjadi kejadian di luar kuasa kedua belah pihak seperti perang, penyerangan,
kerusuhan, kriminalitas, atau bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus,
dan bencana alam lainnya yang mengakibatkan perubahan besar pada efektifitas
surat perjanjian. Maka hal-hal tersebut dapat menghilangkan kewajiban dan liabilitas
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA terhadap perjanjian ini.
Demikian Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu ini dibuat, setelah kedua belah pihak
membaca dan memahami isinya. Kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau
tekanan dari siapapun bersama-sama menandatanganinya di atas materai Rp.6000,-.
Bekasi,…....2020
( Endang Sutisna ) ( )