Anda di halaman 1dari 6

DRAFT

PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU

Nomor : ******************

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertenu (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani di ______
pada tanggal ______, oleh dan antara:

1. __________________, suatu _________ yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik


Indonesia, beralamat di ___________________________, dalam hal ini diwakili oleh _________
dalam kapasitasnya sebagai _________, dan oleh karenanya berhak mewakili _________
(selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”);

dan

2. Sdr/Sdri ________________ pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: ***************


bertindak untuk dan atas nama pribadi, beralamat di ________________________ (selanjutnya
disebut “PIHAK KEDUA”).

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK.

PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut:

A. BAHWA PIHAK PERTAMA adalah suatu _________ yang kegiatan usaha pokoknya bergerak
dalam bidang __________________, dan PIHAK PERTAMA memerlukan tenaga kerja untuk
menunjang kegiatan usahanya tersebut;

B. BAHWA PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bersedia untuk melakukan pekerjaan, tugas
dan tanggung jawab sebagai _____________________ untuk kepentingan PIHAK PERTAMA
dalam jabatan sebagai __________________

SELANJUTNYA, PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk membuat Perjanjian ini dengan
syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
JABATAN DAN LINGKUP PEKERJAAN

(1) PIHAK PERTAMA akan mempekerjakan PIHAK KEDUA dengan jabatan sebagai
____________, golongan/grade ___.
(2) Pekerjaan yang akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA diatur dan
ditentukan dalam uraian kerja/Job Description yang terlampir dalam Perjanjian sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini. [optional]

(3) Pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA berada di ____________ dan/atau di seluruh
lokasi kerja PIHAK PERTAMA sesuai dengan kebutuhan dan/atau tuntutan pekerjaan.

(4) PIHAK PERTAMA berhak melakukan perubahan jabatan, jenis pekerjaan, dan lokasi kerja
PIHAK KEDUA sesuai dengan kebutuhan dan/atau tuntutan pekerjaan.

PASAL 2
PENGAKUAN HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK PERTAMA berhak mengatur segala operasional perusahaan, menentukan syarat-
syarat kerja dan tata tertib baik yang diatur dalam Peraturan Perusahaan, maupun
keputusan-keputusan perusahaan lainnya.
(2) PIHAK KEDUA melakukan segala kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang ditentukan
dalam Perjanjian Kerja termasuk lampiran-lampirannya (jika ada), Peraturan Perusahaan,
keputusan-keputusan pimpinan Perusahaan, dan kebiasaan-kebiasaan perusahaan yang
dinyatakan berlaku sebagai ketentuan perusahaan.
(3) PIHAK KEDUA wajib bekerja sesuai dengan uraian tugas maupun penugasan khusus lain
yang telah disepakati serta senantiasa berusaha memenuhi standar kerja yang telah
disepakati serta selalu meningkatkan prestasi dan kinerja.
(4) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan gaji, waktu istirahat, dan hak-hak lainnya
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, dan eraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(5) Selama bekerja sebagai pekerja PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA
tidak diperkenankan baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan kegiatan
usaha, mempunyai pekerjaan atau bekerja pada perusahaan lain yang memproduksi,
mengedarkan, menjual atau dengan cara lain menyediakan barang atau jasa yang serupa
dengan barang dan jasa yang dihasilkan oleh PIHAK PERTAMA.
(6) Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang ditentukan PIHAK PERTAMA tersebut di
atas dapat mengakibatkan PIHAK KEDUA dijatuhi:
a. Skorsing;
b. Denda;
c. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK);
d. Hukuman dalam bentuk lain sesuai Peraturan Perusahaan dan perundang-undangan
yang berlaku.

PASAL 3
WAKTU KERJA DAN HARI KERJA

(1) Waktu Kerja adalah __ jam per hari dan 40 (empat puluh) jam per minggu.
(2) Hari Kerja adalah __ hari per minggu dengan __ hari istirahat mingguan.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menetapkan dan mengubah hari kerja dan jam kerja PIHAK
KEDUA sesuai dengan jenis dan sifat pekerjaannya dengan pemberitahuan tertulis,

2
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, khususnya dalam bidang ketenagakerjaan.
(4) Apabila diperlukan dan diminta oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA bersedia melakukan
pekerjaan di luar jam kerja termasuk pada saat istirahat mingguan serta hari libur resmi
atau hari raya dengan mengikuti ketentuan kerja lembur sebagaimana diatur dalam
Peraturan Perusahaan.
(5) Kerja lembur hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan atau perintah tertulis dari
Atasan Langsung atau pimpinan Perusahaan.

PASAL 4
GAJI

(1) PIHAK PERTAMA akan memberikan Gaji kepada PIHAK KEDUA yang dipotong pajak
penghasilan (PPh), iuran BPJS dan/atau kewajiban lain sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Indonesia, dengan perincian sebagai berikut:
a. Gaji Pokok : Rp ******************/bulan
b. Tunjangan/Fasilitas lain : Rp ****************** (bila ada)
(2) PIHAK KEDUA memahami dan menyetujui bahwa PIHAK PERTAMA dari waktu ke waktu
dapat melakukan penyesuaian Gaji atas dasar evaluasi kinerja, di samping pengamatan
dan pertimbangan perilaku, mental, dan moral PIHAK KEDUA, hal mana pertimbangan
tersebut merupakan hak dan wewenang PIHAK PERTAMA sepenuhnya.
(3) PIHAK PERTAMA akan membayarkan gaji kepada PIHAK KEDUA melalui transfer bank
yang dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal ___ setiap bulan.

PASAL 5
PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN MEDIS

(1) PIHAK PERTAMA akan mendaftarkan PIHAK KEDUA pada BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan atau 1 (satu) asuransi umum yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA setuju untuk menjalani setiap pemeriksaan medis atau pengujian termasuk
pengujian narkotika dan alkohol apabila diperlukan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
TUNJANGAN DAN CUTI TAHUNAN

PIHAK KEDUA berhak untuk menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) dan cuti
tahunan sesuai dengan Peraturan Perusahaan PIHAK PERTAMA dan peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku.

3
PASAL 7
INSPEKSI KEAMANAN

PIHAK KEDUA setuju untuk mengizinkan petugas yang berwenang dari PIHAK PERTAMA untuk
memeriksa: (i) setiap paket, tas atau wadah lainnya yang berada dalam kepemilikan atau
kontrol dari PIHAK KEDUA, (ii) setiap kendaraan bermotor yang dimiliki atau digunakan oleh
PIHAK KEDUA, atau (iii) setiap loker, meja, atau tempat penyimpan barang lainnya yang
digunakan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 8
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku apabila, antara lain,:

a. PIHAK KEDUA tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa alasan
yang sah, padahal telah diupayakan pemanggilan oleh PIHAK PERTAMA secara patut
dan tertulis sebanyak 2 (dua) kali;
b. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atas salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini,
pedoman kerja, tata tertib, peraturan kerja dan/atau Peraturan Perusahaan yang
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan mengajukan permohonan
pengunduran diri secara tertulis sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender
sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA. Dalam hal permohonan pengunduran diri PIHAK
KEDUA tersebut di atas, PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban untuk membayar uang
pesangon dan/atau ganti rugi dalam bentuk apa pun lainnya kepada PIHAK KEDUA.
(3) Pada saat berakhirnya Perjanjian ini dengan alasan apa pun:
a. PIHAK KEDUA wajib membuat pengalihan tugas-tugas yang masih berjalan secara
tertulis kepada rekan kerja lainnya dan diketahui oleh atasannya langsung;
b. PIHAK KEDUA wajib dengan segera menyerahkan kembali seluruh peralatan,
perlengkapan dan barang-barang inventaris kantor lainnya serta fasilitas yang telah
diberikan dan/atau dipinjamkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA;
c. PIHAK KEDUA wajib dengan segera mengembalikan segala dokumen, data-data dan
seluruh fotokopi serta salinan-salinan yang berhubungan dengan kegiatan usaha
PIHAK PERTAMA (termasuk catatan-catatan yang dibuat oleh atau untuk atas
namanya) dalam bentuk apapun termasuk tidak terbatas dalam bentuk tertulis,
elektronik atau bentuk-bentuk lainnya yang dimiliki tanpa pengecualian.

(4) Apabila PIHAK KEDUA tidak menjalankan ketentuan sebagaimana tersebut di atas, maka
PIHAK PERTAMA berhak untuk mengambil tindakan-tindakan termasuk untuk tidak
memberikan Surat Referensi Kerja dan menahan dokumen-dokumen pribadi PIHAK
KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA.

4
PASAL 9
INFORMASI RAHASIA

(1) Selama bekerja maupun setelah berakhirnya hubungan kerja dengan PIHAK PERTAMA,
PIHAK KEDUA harus menjaga kerahasiaan segala informasi dan data-data yang diperoleh
dan/atau digunakan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaannya berdasarkan
Perjanjian ini, serta informasi dan data-data lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha
maupun klien PIHAK PERTAMA.
(2) Pihak Kedua tidak diperbolehkan, baik secara langsung maupun tidak langsung,
membocorkan, mengungkapkan, memberitahukan, mempublikasi-kan atau
memanfaatkan informasi terutama yang berkenaan dengan rahasia dagang (trade secret)
serta informasi dan data-data rahasia lainnya milik PIHAK PERTAMA dalam bentuk apapun
kepada dan/atau untuk kepentingan pihak manapun.
(3) Kewajiban sehubungan dengan kerahasiaan ini akan tetap berlaku terlepas dari
berakhirnya Perjanjian ini.

PASAL 10
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

(1) PARA PIHAK menyetujui bahwa PIHAK PERTAMA memiliki semua hak, kepemilikan dan
kepentingan dalam dan atas setiap hasil karya, gagasan-gagasan atau temuan-temuan
baru yang dicapai atau dibuat oleh PIHAK KEDUA selama bekerja sebagai karyawan PIHAK
PERTAMA yang mungkin dilindungi oleh hak cipta, merek, paten atau yang dilindungi
sebagai rahasia dagang (selanjutnya disebut sebagai “Hak Kekayaan Intelektual”).
(2) PIHAK KEDUA dengan ini memberi persetujuan dan kuasa yang tidak dapat ditarik
kembali kepada PIHAK PERTAMA untuk mengumumkan, memperbanyak, memanfaatkan
atau menggunakan dengan cara apapun Hak Kekayaan Intelektual tersebut dalam jangka
waktu tidak terbatas, tanpa kewajiban dari PIHAK PERTAMA untuk melakukan
pembayaran royalty, kompensasi atau penggantian biaya lainnya kepada PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA selanjutnya berjanji dan dengan ini mengikatkan diri bahwa selama
berlangsungnya Perjanjian ini dan/atau setelah berakhirnya Perjanjian ini untuk tidak
mengajukan tuntutan pembayaran ataupun ganti rugi lainnya kepada PIHAK PERTAMA
atas Hak Kekayaan Intelektual yang telah disusun atau dibuatnya tersebut, serta tidak
mengumumkan, memperbanyak dan/atau memanfaatkan dengan cara apapun Hak
Kekayaan Intelektual termasuk untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

(4) Selanjutnya PIHAK KEDUA juga berjanji bahwa selama berlangsungnya Perjanjian ini dan
dalam jangka waktu 3 tahun setelah berakhirnya Perjanjian ini untuk tidak melaksanakan
pekerjaan berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual tersebut di atas untuk
pihak/perusahaan lain yang sama dengan pekerjaan, proyek atau perjanjian antara PIHAK
PERTAMA dengan pihak lain yang sedang berlangsung.

5
PASAL 11
KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Penyelesaian Perselisihan. Perselisihan yang timbul di antara PARA PIHAK sehubungan
dengan Perjanjian ini, termasuk tapi tidak terbatas pada keberadaan, keabsahan,
pelaksanaan, pengakhiran atau berakhirnya Perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat. Apabila penyelesaian secara musyawarah tersebut tidak
mencapai kata sepakat, maka akan diselesaikan dengan mengikuti prosedur yang diatur
dalam peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

(2) Ketidakberlakuan Sebagian. Jika satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini dinyatakan
tidak sah, melawan hukum, atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, ketentuan-ketentuan selebihnya dari Perjanjian akan
tetap sah, berkekuatan penuh serta mengikat PARA PIHAK seolah-olah segala ketentuan
yang tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan tersebut tidak terdapat di dalam Perjanjian
ini.

(3) Keberlakukan Hukum. Peraturan Perusahaan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku
di Indonesia menjadi dasar ketentuan bagi hak dan kewajiban PARA PIHAK sepanjang
tidak diatur khusus dalam Perjanjian ini.
(4) Perubahan Perjanjian. Setiap perubahan, modifikasi atau tambahan pada Perjanjian ini
hanya dapat dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang dari
masing-masing PARA PIHAK atau wakilnya yang sah.

Demikianlah perjanjian ini dibuat, disetujui, dan ditandatangani pada hari dan tanggal
sebagaimana disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang
berkekuatan hukum yang sama, hal mana satu salinan akan disimpan oleh PIHAK PERTAMA,
sedangkan yang lainnya oleh PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

__________________ __________________

Nama Nama
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai