Anda di halaman 1dari 7

Perjanjian Ikatan Dinas Program Beasiswa

No.001/IKD/VII/2012
Dibuat di Jakarta pada tanggal...................................antara :
1. Nama Lengkap :
Tempat dan Tanggal Lahir :
No. KTP :
Selaku Direktur PT. Alfa Flying School, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT. Alfa Flying School.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA .
Dan
2. Nama Lengkap :
Tempat dan Tanggal Lahir :
No. KTP :
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA, dalam
perjanjian ini diwakilkan oleh :
Nama Lengkap :
Tempat dan Tanggal Lahir :
No. KTP :
Hubungan dengan PIHAK KEDUA :
Selaku Orang Tua yang sah dari PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA , untuk selanjutnya
apabila secara bersama-sama disebut dengan PARA PIHAK
bersepakat untuk mengadakan Perjanjian Ikatan Dinas
program Beasiswa, dimana PIHAK PERTAMA sebagai Pemberi
Beasiswa dan PIHAK KEDUA sebagai Penerima Beasiswa
dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Definisi
1.) PT.Alfa Flying School adalah Perseroan Terbatas yang
didirikan dengan akta notaris............Berkedudukan
di...........
2.) Perusahaan adalah institusi pendidikan penerbang
yang dimiliki oleh PT.Alfa Flying School.

3.) Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat


secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA yang memuat syaratsyarat kerja dan tata tertib perusahaan.
4.) Ketentuan Perusahaan adalah standar prosedur
operasi dalam melaksanakan Peraturan Perusahaan dan
segala kegiatan perusahaan yang dirancang oleh PIHAK
PERTAMA guna menjaga keberlangsungan dan kelancaran
kegiatan perusahaan.
5.) Sekolah adalah institusi pendidikan penerbang yang
dimiliki oleh PT.Alfa Flying School.
6.) Siswa adalah pihak menjalani pendidikan instruktur
penerbang serta menaati segala ketentuan dan tata tertib
sekolah.
7.) Pendidikan Instruktur Penerbang adalah jasa dalam
mendidik siswa menjadi instruktur penerbang.
8.) Ketentuan dan Tata Tertib Sekolah adalah seperangkat
aturan formil maupun materil yang dirancang oleh pemilik
sekolah guna menjaga keberlangsungan dan kelancaran
kegiatan pendidikan penerbang.
9.) Beasiswa Calon Instruktur Penerbang : atau
selanjutnya cukup disebut Beasiswa adalah beasiswa
yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA
yang mencakup Biaya Pendidikan di Alfa Flying School,
serta sertifikasi yang diperlukan hingga PIHAK KEDUA
lulus sebagai instruktur penerbang.
10.) Penerima Beasiswa : adalah lulusan Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA) yang telah memenuhi ketentuan dan
seleksi penerimaan dari PIHAK PERTAMA sehingga dapat
diberikan Beasiswa
11.) Biaya Pendidikan dan sertifikasi: adalah biaya yang
meliputi biaya pendidikan di alfa flying school dan biaya
yang diperlukan untuk mensertifikasi PIHAK KEDUA
sebagai instruktur penerbang.

Pasal 2
Kondisi Pemberian Beasiswa
1. PARA PIHAK sepakat, dengan adanya Perjanjian Kerja ini,
berkewajiban untuk menundukkan diri dan menaati semua
isi maupun makna ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kerja ini.

2. Beasiswa diberikan selama.............dengan nilai


Rp.........................
3. Keberlanjutan pemberian beasiswa akan ditinjau setiap
bulan berdasarkan kriteria sebagai
berikut :................................
4. Selama pemberian Beasiswa, PIHAK KEDUA tidak diizinkan
untuk cuti akademik dengan alasan apapun.
5. Setelah lulus pendidikan Instruktur Penerbang, PIHAK
KEDUA wajib dan bersedia menjalani Ikatan Dinas
sebagaimana dimaksud Pasal 6 dari perjanjian ini.
Pasal 3
Kewajiban PIHAK KEDUA Saat Menjadi Siswa
1. Dengan menjadi siswa dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA
bersedia menundukkan diri dan menaati segala ketentuan
dan tata tertib sekolah.
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk menjatuhkan sanksi akademis
maupun administratif kepada PIHAK KEDUA, apabila PIHAK
KEDUA melanggar ketentuan atau tata tertib sekolah atau
norma dan etika.
3. PIHAK KEDUA wajib bersungguh-sungguh dalam belajar dan
mengikuti segala aktifitas Pendidikan Penerbang sesuai
dengan kurikulum dan jadwal yang ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA.
4. Dalam hal PIHAK PERTAMA telah menjalankan Kegiatan
Pendidikan Penerbang sesuai dengan kurikulum yang telah
disahkan oleh Instansi yang berwenang, PIHAK PERTAMA
hanya menanggung biaya atas kelalaian PIHAK KEDUA yang
mengakibatkan ketidaklulusan PIHAK KEDUA dalam ujian
yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA atau instansi
yang berwenang hingga maksimal 1 (satu) kali ujian.
5. Dalam hal yang yang dimaksud oleh ayat 2 Pasal ini, PIHAK
KEDUA harus membayar sendiri biaya yang diperlukan.

Pasal 4
Kewajiban PIHAK KEDUA Saat Menjadi Pekerja
1. Setelah diangkat menjadi pekerja dari PIHAK PERTAMA,
PIHAK KEDUA wajib menundukkan diri dan menaati segala

2.

3.

4.

5.

ketentuan dan peraturan perusahaan yang dibuat oleh


PIHAK PERTAMA;
Wajib melaksanakan semua perintah kerja/deskripsi
pekerjaan dari PIHAK PERTAMA dan instruksi dari atasan
baik secara tertulis maupun lisan dengan penuh tanggung
jawab serta teliti dengan memperhatikan keselamatan kerja.
Wajib menerima dan menjalankan perintah kerja untuk
ditempatkan di seluruh unit kerja Perusahaan yang tersebar
di berbagai lokasi di dalam wilayah Republik Indonesia.
Setelah PIHAK KEDUA diangkat menjadi pekerja dari PIHAK
PERTAMA, PIHAK PERTAMA berhak untuk menjatuhkan
sanksi kepada PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA
melanggar ketentuan dan Peraturan Perusahaan serta isi
perjanjian ini.
Jenis pelanggaran dan sanksi yang dimaksud pada ayat (8)
Pasal ini diatur oleh ketentuan dan Peraturan Perusahaan.

Pasal 5
Kewajiban PIHAK KEDUA Saat Menjadi Siswa dan Saat Menjadi
Pekerja
1. Selama menjadi siswa maupun setelah diangkat menjadi
pekerja dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib
berkeprilakuan baik selama bekerja dengan memperhatikan
norma dan etika;
2. Menjaga rahasia dan nama baik PIHAK PERTAMA;
3. Menjaga dan merawat sarana dan prasarana kerja yang
telah dipercayakan ke PIHAK KEDUA;
4. Memberikan keterangan atau informasi dengan jujur saat
diperlukan.
Pasal 6
Ikatan Dinas
1. PIHAK KEDUA akan diterima menjadi calon Pekerja Tetap
dari PIHAK PERTAMA setelah lulus pendidikn instruktur
penerbang.
2. PIHAK KEDUA wajib dan bersedia untuk menjalani masa
ikatan dinas selama 5 (lima) tahun, efektif terhitung saat
PIHAK KEDUA telah diangkat menjadi pekerja tetap.
3. PIHAK KEDUA setuju bahwa setelah lulus pendidikan dan
sertifikasi instruktur penerbang, PIHAK PERTAMA akan

menahan ijazah serta sertifikat instruktur PIHAK KEDUA


selama masa Ikatan Dinas.
4. Dalam hal PIHAK KEDUA dengan kemauan sendiri
mengundurkan diri atau dikeluarkan karena pelanggaran
perjanjian ini/ ketentuan dan tata tertib sekolah/perjanjian
kerja/ketentuan dan tata tertib perusahaan yang dilakukan
PIHAK KEDUA pada saat masa Ikatan Dinas belum selesai
atau PIHAK KEDUA tidak lulus evaluasi yang dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (3), maka PIHAK KEDUA wajib membayar ganti
rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar biaya pendidikan yang
telah dijalani oleh PIHAK KEDUA.
5. Ganti rugi yang dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini
dibayarkan secara tunai selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender terhitung dari PIHAK KEDUA menyampaikan
pengunduran dirinya.
6. Ijazah dan sertifikat instruktur akan dikembalikan setelah
PIHAK KEDUA melunasi ganti rugi yang dimaksud dalam ayat
(4) dan (5) Pasal ini.
Pasal 7
Berakhirnya Pemberian Beasiswa
1. Beasiswa akan berakhir apabila PIHAK KEDUA dalam masa
studinya dinyatakan tidak lagi terdaftar sebagai siswa
dikarenakan hal sebagai berikut :
a. Meninggal Dunia
b. Dinyatakan telah menyelesaikan pendidikannya
c. Terpaksa mengundurkan diri karena penyakit yang
dideritanya.
2. Beasiswa akan segera diakhiri apabila PIHAK KEDUA :
a. Tidak memenuhi syarat sebagai penerima beasiswa
berdasarkan evaluasi yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(3) perjanjian ini.
b. Tidak memenuhi salah satu atau lebih kewajiban dalam
perjanjian ini dan tata tertib sekolah.
c. Terbukti telah memalsukan data atau dokumen dalam
mendaftarkan diri sebagai penerima beasiswa.
d. Telah diduga terlibat dalam tindak pidana apapun.
Pasal 8
Keadaan Memaksa
1. Dalam hal salah satu atau kedua belah Pihak berhalangan
untuk menunaikan kewajiban dalam Perjanjian ini yang
disebabkan oleh keadaan memaksa diluar kontrol Pihak

tersebut (Force Majeure), seperti bencana alam, kerusuhan


politik, perang, perubahan kebijakan pemerintah pusat
maupun daerah, dan gejolak dalam perekonomian, pihak
tersebut tidak dapat dimintai pertanggungjawaban.
2. Pihak yang berhalangan menjalankan kewajibannya karena
kondisi pada ayat 1 Pasal ini wajib mengambil langkahlangkah untuk menghindari atau mengatasi halangan
tersebut.
3. Apabila Pihak yang berhalangan menjalankan kewajibannya
karena kondisi pada ayat 1 Pasal ini tidak dapat
menjalankan kewajibannya hingga 2 (dua) minggu dari
waktu kewajiban tersebut seharusnya dijalankan, maka
PARA PIHAK sepakat untuk merundingkan kembali isi
Perjanjian ini.
Pasal 9
Lain-Lain
1. Segala hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam
perjanjian ini, diatur dalam Ketentuan, Peraturan
Perusahaan dan Tata Tertib Sekolah.
2. Perjanjian ini tidak dapat diubah, baik sebagian atau
keseluruhan tanpa persetujuan PARA PIHAK.
3. Segala hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam
perjanjian ini, akan diatur di kemudian hari oleh PARA PIHAK
dalam bentuk addendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
4. Perjanjian ini tidak dapat diubah, baik sebagian atau
keseluruhan tanpa persetujuan PARA PIHAK.
Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
Segala perselisihan yang timbul atau memiliki koneksi dengan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah untuk
mencapai mufakat. Apabila musyawarah gagal mencapai mufakat,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala
perselisihan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Demikianlah perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua


belah pihak dalam rangkap 2 (dua), dengan materai cukup, dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani, dengan kesadaran penuh dan

tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak manapun.


Menyetujui,

(nama )
PIHAK PERTAMA

(nama)
PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai