Anda di halaman 1dari 4

Page |1

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


N0 028/PK/HRD/VIII/16/AHP

Pada hari ini Senin, tanggal 29 (duapuluh sembilan), April 2016 (dua ribu enam belas) di Cikarang, telah
diadakan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ke 2 (dua) oleh dan antara :

I. PT. ARISTEK HIGHPOLYMER , perusahaan yang bergerak di bidang Manufacture dan Supplier yang
didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, berkedudukan di Bekasi, Jl. Inti Raya Blok C 3
Kav N0.6-10 Desa Cibatu, Kec Cikarang Selatan dalam hal ini diwakili oleh Junarto Paradongan
Pardede sebagai HR-Manager.

Untuk selanjutnya dalam Perjanjian Kerja ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama : HARRY SUBAGYO.


Jenis Kelamin : Laki-laki.
Tempat, Tanggl Lahir : Surabaya, 29 September 1955
Umur : 61 Th
Bertempat tinggal di : Jln. Rungkut Mapan Tengah 8/CH-07 RT. 008/007Rungkut Tengah
Gunung Anyar Kota Surabaya
Dengan No. KTP : 3578252909550001
Bagian : Technical / Technical Advisor

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri. Untuk selanjutnya dalam Perjanjian Kerja ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua Belah PIHAK telah sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerja dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut di bawah ini :

PASAL 1
KONDISI UMUM

(1) Kedua Belah PIHAK sepakat dan setuju bahwa Perjanjian Kerja ini dibuat atas dasar tersedianya
pekerjaan pada Perusahaan PIHAK PERTAMA.

(2) Bahwa apabila selama jangka waktu berlakunya Perjanjian Kerja ini pada Perusahaan PIHAK
PERTAMA tidak tersedia lagi dan atau berkurang dan atau telah berakhir, maka Perjanjian Kerja ini
serta merta dianggap berakhir.

PASAL 2
JABATAN DAN PENEMPATAN KERJA

(1) PIHAK KEDUA bersedia ditempatkan oleh PIHAK PERTAMA untuk bekerja di perusahaan sebagai
Technical Advisor di PIHAK PERTAMA, sesuai dengan penempatan yang telah ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA.

(2) Tugas dan tanggung jawab dari PIHAK KEDUA dalam pekerjaannya, akan ditentukan kemudian sesuai
dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA.

PASAL 3
UPAH

(1) PIHAK PERTAMA memberikan upah kepada PIHAK KEDUA sesuai kesepakatan bersama yang sudah
dibicarakan dengan pihak management PIHAK PERTAMA, dan di atur secara terpisah dari perjanjian
ini.

(2) PIHAK PERTAMA memberikan upah kepada PIHAK KEDUA melalui transfer bank yang akan
ditentukan kemudian, kecuali dalam hal-hal tertentu yang menurut PIHAK PERTAMA harus diberikan
dalam bentuk cash (tunai) langsung kepada PIHAK KEDUA. Upah dapat diterima oleh PIHAK KEDUA
pada dua hari sebelum hari terakhir bulan takwin dan atau waktu yang telah ditentukan PIHAK
PERTAMA.

AHP-8/16
Paraf Kedua Belah PIHAK


Page |2

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk :


a. Menetapkan dan atau merubah deskripsi kerja PIHAK KEDUA sesuai dengan kebutuhan PIHAK
PERTAMA melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku.
b. Melakukan pengawasan dan atau memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA berdasarkan
peraturan tata tertib kerja, prosedur kerja, prosedur keselamatan kerja dan peraturan-peraturan
lain yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
c. Memberikan perintah kerja kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan petunjuk dan kebutuhan PIHAK
PERTAMA.
d. Melakukan pengawasan, menarik kembali dan atau menuntut ganti kerugian atas pakaian kerja
dan atau perlengkapan kerja kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan kondisi aktual.
e. Memungut Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh 21) dengan cara mengambil secara langsung dari
gaji PIHAK KEDUA untuk kemudian disetorkan ke Kantor Pajak, yaitu apabila penghasilan PIHAK
KEDUA melebihi dari Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku.
f. Tidak membayarkan upah dan tunjangan sebagaimana tersebut pada Pasal 3 di atas yang bersifat
tidak tetap, apabila PIHAK KEDUA tidak masuk bekerja dengan alasan apapun.

(2) PIHAK KEDUA memiliki hak untuk :


a. Menerima upah dan tunjangan sebagaimana tersebut pada Pasal 3 di atas sesuai dengan data
aktual dari PIHAK PERTAMA .
b. Didaftarkan sebagai peserta Jamsostek, dan mendapatkan Jaminan Hari Tua sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek).
c. Menggunakan hak cuti tahunan yang disesuaikan dengan kegiatan PIHAK PERTAMA dan wajib
mendapat persetujuan tertulis oleh PIHAK PERTAMA , apabila PIHAK KEDUA telah bekerja
minimal 1 (satu) tahun atau 12 (dua belas) bulan secara berturut-turut di lokasi PIHAK
PERTAMA.

(3) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk :


a. Membayarkan upah dan tunjangan sebagaimana tersebut pada Pasal 3 di atas sesuai dengan
data aktual dari PIHAK PERTAMA .
b. Membayarkan iuran Jamsostek (BPJS Tenaga kerja) PIHAK KEDUA untuk Jaminan Hari Tua,
dengan cara mengambil secara langsung sebesar 2% dari Gaji Pokok PIHAK KEDUA sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsostek).
c. Melakukan pendataan terhadap absensi, jam kerja, dan atau hak-hak PIHAK KEDUA lainnya.

(4) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Melaksanakan pekerjaan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan tanggung jawab
dan atau deskripsi kerja yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
b. Mentaati seluruh peraturan tata tertib kerja, prosedur kerja, prosedur keselamatan kerja dan
peraturan-peraturan lain yang ditetapkan PIHAK PERTAMA.
c. Mentaati perintah kerja dari atasan dan atau pengawas yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
d. Membayar ganti rugi apabila karena kesengajaan ataupun kelalaiannya yang berakibat kerusakan
peralatan kerja atau perlengkapan kerja dari PIHAK PERTAMA.
e. Memelihara dengan sebaik-baiknya pakaian kerja dan perlengkapan kerja yang disediakan PIHAK
PERTAMA .
f. Meninggalkan pekerjaan di perusahaan PIHAK PERTAMA secara baik, tanpa adanya tindakan
untuk melakukan tuntutan dalam bentuk apapun kepada PIHAK PERTAMA, dalam hal Perjanjian
Kerja ini berakhir karena hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat (2) .

PASAL 5
PENGOBATAN
(1) PIHAK KEDUA akan mendapatkan fasilitas pengobatan setelah masa kerja lebih dari 6 (enam) bulan
melalui program BPJS Kesehatan.

(2) Apabila ada kelebihan pengobatan di luar yang di tanggung oleh BPJS kesehatan akan menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

AHP-8/16
Paraf Kedua Belah PIHAK


Page |3

(3) Surat istirahat sakit di anggap sah apabila di keluarkan oleh Rumah Sakit atau Klinik yang telah di
tunjuk PIHAK PERTAMA dengan mengacu pada kepesertaan BPJS Kesehatan, di luar hal tersebut
maka surat istirahat sakit dianggap tidak sah.

PASAL 6
JAMSOSTEK (BPJS Tenaga kerja)

Apabila terjadi kecelakaan kerja pada saat penugasan kerja, baik di dalam dan di luar lokasi perusahaan
dimana PIHAK KEDUA ditempatkan bekerja, maka biaya perawatan dan pengobatan akibat kecelakaan kerja
ditanggung oleh PT. Jamsostek (BPJS Tenagakerja) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku mengenai Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Dan apabila biaya perawatan
dan pengobatan tersebut melebihi batas biaya yang diberikan penggantian oleh PT. Jamsostek (BPJS
Tenagakerja), maka kekurangan biaya tersebut menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.

PASAL 7
TUNJANGAN HARI RAYA (THR) KEAGAMAAN

Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan akan diberikan kepada PIHAK KEDUA, apabila dalam jangka waktu
berlakunya Perjanjian Kerja ini terdapat Hari Raya Keagamaan yang disesuaikan jatuh pada hari raya Idul Fitri
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan PIHAK PERTAMA dan atau mitra kerja PIHAK
PERTAMA.

PASAL 8
FASILITAS KENDARAAN
(1) PIHAK PERTAMA akan memberikan fasilitas kendaraan roda empat untuk kegiatan penunjang kerja
dengan merk dan jenis sesuai kebijakan manajement PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA akan menanggung segala bentuk biaya (Bahan Bakar Minyak + Tol) yang masih ada
kaitannya dengan aktifitas pekerjaan.

PASAL 9
WAKTU KERJA
(1) Hari kerja adalah sesuai dengan pembicaraan dengan Technical Depertement.
(2) Apabila ada penambahan jam kerja di luar point 1(satu) tidak dianggap lembur.

PASAL 10
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA

(1) Kedua Belah PIHAK sepakat dan setuju bahwa Perjanjian Kerja ini dianggap berakhir dengan alasan
seperti tersebut di bawah ini :
a. Tidak tersedianya lagi pekerjaan di perusahaan PIHAK PERTAMA untuk dikerjakan oleh PIHAK
KEDUA;
b. Adanya pengurangan pekerjaan di PIHAK PERTAMA untuk dikerjakan oleh PIHAK KEDUA;
c. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
d. PIHAK KEDUA mengundurkan diri dan atau dikualifikasikan mengundurkan diri atas kemauan
sendiri;
e. Berakhirnya jangka Waktu Perjanjian Kerja ini;
f. Adanya alasan mendesak yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, sehingga PIHAK PERTAMA tidak
dapat meneruskan Perjanjian Kerja ini.

(2) Kedua Belah PIHAK sepakat dan setuju bahwa Perjanjian Kerja ini dapat berakhir sebelum jangka
waktu Perjanjian Kerja ini berakhir sesuai dengan ayat (1) Pasal ini.

(3) Bahwa atas berakhirnya Perjanjian Kerja ini sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kerja, maka
Kedua Belah PIHAK sepakat dan setuju untuk tidak saling menuntut atas ganti kerugian dalam bentuk
apapun yang ditimbulkan dari diakhirinya Perjanjian Kerja ini sebelum berakhirnya jangka waktu
Perjanjian Kerja. Dan dengan ini Kedua Belah PIHAK sepakat dan setuju untuk mengenyampingkan
ketentuan Pasal 62 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 1267
Kitab undang-undang Hukum Perdata.

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila timbul perselisihan atau sengketa, maka Kedua Belah PIHAK sepakat akan menyelesaikan
perselisihan atau sengketa melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

AHP-8/16
Paraf Kedua Belah PIHAK


Page |4

(2) Apabila perselisihan atau sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan melalui cara musyawarah untuk
mencapai mufakat, maka akan diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan hukum
yang berlaku, dan memilih menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Kabupaten Bekasi.

PASAL 12
JANGKA WAKTU

(1) Jangka Waktu Perjanjian Kerja ini ditetapkan selama 12 (dua belas) bulan terhitung dari tanggal 24
(dua puluh empat) Agustus 2016 (dua ribu enam belas) hingga tanggal 24 (dua puluh empat) Agustus
2017 ( dua ribu tujuh belas).

(2) Perjanjian Kerja ini dapat diperpanjang apabila Kedua Belah PIHAK setuju dan sepakat melakukan
perpanjangan jangka waktu Perjanjian Kerja, dengan melakukan pemberitahuan secara lisan ataupun
tertulis dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
jangka waktu Perjanjian Kerja ini berakhir.

(3) Jangka waktu Perjanjian Kerja sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas dapat dikecualikan apabila
hubungan kerja diantara Kedua Belah PIHAK dianggap berakhir oleh Kedua Belah PIHAK sesuai
dengan ketentuan Pasal 1 ayat (2) jo. Pasal 9 ayat (1) Perjanjian Kerja ini.

PASAL 13
KETENTUAN LAIN

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum atau tidak cukup diatur ataupun karena perbaikan atas
kesalahan penulisan atau maksud dalam Perjanjian Kerja ini akan dibicarakan secara musyawarah oleh Para
Pihak dan akan dituangkan dalam suatu Addendum yang menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan yang memiliki kekuatan hukum yang sama dari Perjanjian Kerja ini.

Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi bea materai secukupnya, dimana
kedua rangkap Perjanjian Kerja ini mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dan Perjanjian Kerja ini mulai
berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini sesuai dengan tanggal sebagaimana disebutkan pada
awal Perjanjian Kerja ini.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. ARISTEK HIGHPOLYMER

( JUNARTO PARDEDE, SH ) (HARRY SUBAGYO)

AHP-8/16
Paraf Kedua Belah PIHAK

Anda mungkin juga menyukai