Pasal 1
HARI KERJA DAN WAKTU KERJA
1. Hari dan atau jam kerja pegawai berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan fungsi atau
jabatan pegawai tersebut, namun tidak melebihi 7 jam sehari dan 40 jam seminggu atau 8
jam sehari dan 40 jam seminggu.
2. Penentuan mengenai hari kerja dan jam kerja seorang pegawai akan diatur oleh
perusahaan dan dapat diubah oleh perusahaan selama perubahan tersebut tidak
bertentangan dengan ketentuan ayat (1) pasal ini.
3. Setiap kelebihan dari hari kerja sesuai dengan ketentuan ayat 1 (satu) pasal ini harus
dianggap sebagai kerja lembur.
4. Dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku, maka hari kerja & jam kerja
di PT Standar Beton Indonesia sebagai berikut :
Hari kerja : Senin s/d Sabtu
Jam kerja :
a. Untuk 5 (lima) hari kerja
» Senin – Jum’at
08.00 – 17.00 WIB
b. Untuk 6 (enam) hari kerja
» Senin – Jum’at
07.30 – 15.30 WIB
» Sabtu
07.30 – 13.00 WIB
c. Istirahat
» Senin – Kamis
12.00 – 13.00 WIB
» Jum’at
11.00 – 13.00 WIB (untuk karyawan laki–laki)
12.00 – 13.00 WIB (untuk karyawan perempuan)
Jam kerja shift:
a. Shift I → 07.30 – 15.30 WIB
b. Shift II → 15.30 – 23.30 WIB
c. Shift III → 23.30 – 07.30 WIB
5. Hal-hal lain diluar ketentuan ayat 4 akan diatur perusahaan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, sepanjang tidak menyimpang dari ayat 1.
Pasal 2
KERJA LEMBUR
1. Pada dasarnya kerja lembur adalah sukarela bagi pegawai kecuali hal-hal berikut:
a. Dalam hal-hal yang bersifat force majeur seperti kebakaran dan sebagainya.
b. Dalam hal ada pekerjaan-pekerjaan yang apabila tidak segera diselesaikan akan
membahayakan kesehatan atau keselamatan orang.
c. Dalam hal-hal apabila pekerjaan tidak diselesaikan akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan atau dapat mengganggu kelancaran pelayanan.
d. Dalam hal terdapat pekerjaan yang harus diselesaikan dengan segera, karyawan harus
bekerja atas panggilan darurat, dan bagi karyawan yang mengabaikan perintah lembur dapat
dikenai sanksi.
2. Perhitungan upah lembur adalah sebagai berikut :
a. Pada hari kerja biasa
• 1 (satu) jam pertama dibayar 1 ½ (satu setengah) kali tariff lembur sejam
• Setiap jam berikutnya dibayar 2 (dua) kali tariff lembur sejam
b. Pada hari istirahat, minggu atau hari libur Nasional :
• Untuk tiap jam dalam batas 7 (tujuh) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam
• Jam pertama dan seterusnya setelah 7 (tujuh) jam dibayar 3 (tiga) kali upah sejam
3. Perhitungan upah per jam akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
4. Bagi pegawai yang melakukan kerja lembur 4 jam berturut-turut akan memperoleh hak
tambahan uang makan atau ekstra fooding.
BAB II
PERATURAN DAN TATA TERTIB
Pasal 3
KEWAJIBAN BAGI PEGAWAI
Pasal 4
HAK-HAK PEGAWAI
1. Pegawai berhak mendapatkan upah dan dibayarkan tepat pada waktunya.
2. Pegawai berhak mendapatkan perlindungan hukum secara adil.
3. Pegawai berhak menolak pekerjaan yang diberikan apabila membahayakan pekerja itu
sendiri atau orang lain.
4. Pegawai berhak atas jenjang karir yang ada di perusahaan sesuai dengan kemampuan
dan prestasi kerjanya.
5. Pegawai berhak mangajukan pendapat yang bersifat membangun/positif yang bertujuan
untuk memajukan perusahaan dan kesejahteraan pegawai melalui prosedur yang baik dan
benar.
Pasal 5
LARANGAN BAGI PEGAWAI
Larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap pegawai antara lain:
1. Lebih dari 5 (lima) kali datang terlambat, dan/atau dispensasi non dinas lebih dari 20
jam/bulan.
2. Meninggalkan perusahaan atau pekerjaannya selama jam kerja dan/atau pulang cepat
tanpa ijin atasan (yang dalam hal ini kepala seksi, kepala bagian atau yang lebih tinggi).
3. Melanggar kesopanan maupun sopan santun dalam pergaulan dan/atau minum-
minuman yang sifatnya memabukkan dilingkungan perusahaan.
4. Melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.
5. Menyimpan, menjual atau memperdagangkan barang-barang apapun dalam perusahaan
tanpa ijin pimpinan perusahaan.
6. Mengadakan rapat-rapat/pertemuan-pertemuan dilingkungan perusahaan tanpa ijin
dari pimpinan perusahaan.
7. Membawa orang lain/luar masuk dalam lingkungan perusahaan tanpa ijin pihak atasan
yang berwenang.
8. Mangkir (tidak masuk bekerja tanpa alasan).
9. Mengedarkan daftar sokongan, menempel/memasang poster/spanduk dilingkungan
perusahaan tanpa ijin pimpinan perusahaan.
10. Mempengaruhi pegawai lain untuk tidak melakukan kewajibannya.
11. Menggunakan alat-alat perusahaan tanpa ijin atasan yang berwenang dan
menyerahkan tugas kerja kepada orang lain tanpa persetujuan atasan.
12. Menjalankan kendaraan perusahaan tanpa memiliki ijin mengemudi dan atau tanpa
persetujuan perusahaan.
13. Menjalankan kendaraan/alat-alat perusahaan dengan mengabaikan syarat-syarat
keselamatan kerja.
14. Membawa keluar barang-barang milik perusahaan atau barang-barang milik orang lain/
ketiga tanpa ijin atasan yang berwenang.
15. Menyalahgunakan waktu kerja untuk kepentingan komersial pribadi.
16. Mempengaruhi pegawai lain untuk melanggar ketentuan-ketentuan perusahaan.
17. Membuat isu-isu yang dapat menimbulkan terjadinya kerusakan dalam lingkungan
perusahaan dan atau merugikan perusahaan.
18. Mengabaikan kewajiban-kewajiban yang ditentukan oleh perusahaan.
19. Menjalankan kendaraan perusahaan secara kebut-kebutan/tidak mengindahkan sopan
santun baik di jalan raya, maupun di area pabrik PT Standar Beton Indonesia.
20. Menggunakan kemudahan, perkakas dan keterangan-keterangan perusahaan untuk
kepentingan diri sendiri atau pihak lain.
21. Dengan sengaja atau karena lalai mengakibatkan dirinya dalam keadaan sedemikian,
sehingga ia tidak dapat menjalankan perusahaannya.
22. Berkelahi dilingkungan perusahaan.
23. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan dan memalsukan dokumen yang
berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
24. Mabuk, madat, memakai obat bius atau narkotika atau obat terlarang lainnya di
lingkungan perusahaan.
25. Melakukan perbuatan asusila di lingkungan perusahaan.
26. Melakukan tindakan kejahatan misalnya: mencuri, menggelapkan, menipu,
memperdagangkan barang-barang terlarang baik dalam lingkungan perusahaan maupun
diluar lingkungan perusahaan.
27. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam atasan, keluarga atasan atau
teman sekerja termasuk dalam pengertian menganiaya adalah siapapun yang menyerang
terlebih dulu seorang karyawan dalam waktu dinas apapun persoalannya, begitu pula
mereka yang hendak menghindari tindakan disipliner melakukan diluar perusahaan.
28. Membujuk atasan atau teman sekerja untuk melaksanakan sesuatu yang bertentangan
dengan hukum dan kesusilaan.
29. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkannya dalam
keadaan bahaya milik perusahaan.
30. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkan diri atau teman
sekerjanya dalam keadaan bahaya.
31. Membongkar/membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik
perusahaan dan keluarganya yang seharusnya dirahasiakan.
32. Melakukan/mengadakan permainan judi dalam lingkungan perusahaan.
33. Pegawai yang menyalahgunakan kepercayaan perusahaan dengan menerima sesuatu
suapan baik dalam bentuk uang maupun barang atau jasa yang merugikan kepentingan
perusahaan atau diluar pengetahuan perusahaan.
34. Menjalankan kendaraan perusahaan dalam keadaan mabuk.
35. Mencemarkan nama baik perusahaan.
36. Mengambil bagian atau menganjurkan setiap penghentian kerja, mogok atau
memperlambat pekerjaan.
37. Berniaga, menjalankan pekerjaan untuk pihak ketiga dan atau menjalankan pekerjaan
lain bersifat apapun juga tanpa ijin direksi.
38. Menyelenggarakan langsung atau tidak langsung pembelian untuk perusahaan dan
usaha-usaha lain di segala lapangan yang bersangkutan dengan usaha perusahaan dan oleh
karenanya bisa mendapat keuntungan bagi diri sendiri.
39. Membuka usaha yang sejenis dengan usaha yang dijalankan oleh perusahaan sehingga
merugikan perusahaan.
40. Berambut panjang melebihi krah seragam kerja.
41. Merokok dan atau menyalakan api pada semua tempat yang ada tanda larangannya.
42. Membawa senjata tajam, senjata api atau barang berbahaya lainnya didalam
lingkungan perusahaan.
43. Menyalahgunakan kedudukan /jabatan untuk kepentingan pribadi.
Pasal 6
TINDAKAN DISIPLIN
Pasal 7
GANTI RUGI
1. Karyawan diwajibkan membayar ganti rugi kepada perusahaan apabila:
1.1 Menghilangkan/merusak barang-barang milik perusahaan.
1.2 Karena kurang hati-hati atau karena kesalahan karyawan yang bersangkutan
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
1.3 Karyawan tidak mentaati kewajiban/peraturan perusahaan, sehingga menimbulkan
kerugian bagi perusahaan.
2.2 Terjadi kehilangan/kerusakan beton dan atau bahan baku dan atau hasil produksi
dalam perjalanan.
2.3 Kerusakan-kerusakan, kehilangan perlengkapan kendaraan, denda-denda dan
tangkapan disebabkan karena kesalahan pengendara, maka resikonya menjadi beban
pengendara sendiri.
4. Dalam hal karyawan telah berkali-kali menimbulkan kerugian bagi perusahaan ia tidak
terlepas dari kemungkinan dikenakan tindakan disiplin.
Pasal 8
SANKSI
Bentuk hukuman yang sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 tersebut diatas ditetapkan
sebagai berikut :
1. Tegoran tertulis
Berupa pemotongan tunjangan jabatan sebesar 10% (sepuluh persen) berlaku selama 3
(tiga) bulan.
2. Peringatan Tertulis I
Berupa pemotongan tunjangan jabatan sebesar 20% (dua puluh persen) berlaku selama 6
(enam) bulan.
3. Peringatan Tertulis II
Berupa pemotongan tunjangan jabatan sebesar 30% (tiga puluh persen) berlaku selama 9
(sembilan) bulan.
BAB III
PEMBINAAN DAN DIKLAT
Pasal 9
PEMBINAAN
1. Pembinaan pegawai menurut prestasi kerja dengan tujuan agar para pegawai dapat
lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam melaksanakan kewajibannya.
Pasal 10
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Dalam rangka pembinaan, perusahaan memberi kesempatan kepada pegawai untuk dapat
mengikuti pendidikan dan pelatihan, baik diselenggarakan di perusahaan (in house) maupun
di luar perusahaan (publik).
BAB IV
PENGGAJIAN
Pasal 11
SISTEM PENGGAJIAN
1. Hak untuk menerima gaji timbul pada saat adanya hubungan kerja dan berakhir pada
saat terputusnya hubungan kerja.
2. Struktur dan besaran gaji diatur dan ditetapkan oleh pengusaha secara tersendiri
dengan mengingat ketentuan upah minimum yang diatur oleh pemerintah.
3. Cara pembayaran :
a. Upah/gaji yang dibayarkan adalah perhitungan upah/gaji dari tanggal 1 s/d akhir bulan.
b. Upah/gaji dibayar paling lambat tanggal 1 setiap bulannya.
Pasal 12
GAJI PADA HARI LIBUR RESMI
1. Pegawai yang tidak bekerja karena bertepatan hari libur resmi tidak akan mempengaruhi
gaji pegawai tersebut.
2. Hari libur resmi tidak akan diganti dengan hari yang lain meskipun hari libur tersebut
bertepatan dengan hari istirahat mingguan.
Pasal 13
GAJI PEGAWAI SELAMA SAKIT
1. Gaji pegawai yang tidak dapat bekerja karena sakit akan tetap dibayar penuh selama
pegawai tersebut dapat memberikan surat keterangan yang sah dari Dokter Perusahaan
atau Klinik Umum/Puskesmas.
2. Pegawai yang menderita penyakit dan membutuhkan perawatan dalam jangka waktu
lama (sakit paru – paru, TBC, dsb) atau pegawai membutuhkan rawat inap di rumah sakit
maka, berlaku ketentuan sebagai berikut:
2.1. 3 Bulan pertama upahnya akan dibayar sebesar 100%
2.2. 3 Bulan kedua upahnya akan dibayar sebesar 75%
2.3. 3 Bulan ketiga upahnya akan dibayar sebesar 50%
2.4. 3 Bulan keempat upahnya akan dibayar sebesar 25%
3. Apabila setelah dipertimbangkan secara medis bahwa belum menunjukkan kondisi yang
berarti bagi kesehatan yang bersangkutan, maka Perusahaan berhak memberhentikan
dengan hormat sesuai prosedur yang berlaku.
Pasal 14
TUNJANGAN BAGI PEGAWAI YANG DITAHAN
1. Dalam hal pegawai ditahan oleh pihak berwajib bukan atas pengaduan Perusahaan
maka:
a. Pengusaha dapat mengajukan permohonan izin PHK setelah pegawai ditahan sedikit –
dikitnya selama 60 (enam puluh) hari takwim.
b. Pengusaha tidak wajib membayar upah pegawai tersebut, tetapi akan memberi bantuan
pada keluarga yang menjadi tanggungannya sebagai berikut:
• Untuk 1 orang tanggungan = 25% dari gaji
• Untuk 2 orang tanggungan = 35% dari gaji
• Untuk 3 orang tanggungan = 45% dari gaji
• Untuk 4 orang tanggungan atau lebih = 50% dari gaji
c. Bantuan seperti disebut pada point b akan diberikan paling lama 6 (enam) bulan takwim,
terhitung sejak hari pertama pegawai ditahan pihak berwajib.
Pasal 15
TUNJANGAN – TUNJANGAN
Kepada pegawai disamping gaji pokok dapat diberikan tunjangan – tunjangan. Sesuai dengan
kondisi perusahaan pemberian tunjangan–tunjangan dapat berbentuk tunjangan umum,
tunjangan jabatan, tunjangan pengobatan dan lain sebagainya yang diatur dengan aturan
tersendiri.
BAB V
KESEJAHTERAAN
Pasal 16
TUNJANGAN HARI RAYA
1. Pengusaha akan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai yang berhak
dan masih bekerja pada Perusahaan pada saat pembayaran dilakukan.
2.2 Pegawai yang telah bekerja lebih dari 3 bulan namun kurang dari 1 tahun, terhitung
sampai tanggal Hari Raya tersebut, akan mendapat THR sebesar:
3. Tunjangan Hari Raya tidak akan diberikan kepada pegawai yang masih dalam masa
percobaan dan/atau pegawai yang sudah tidak mempunyai hubungan kerja dengan
Perusahaan pada saat THR dibayarkan.
4. Pemberian THR akan dilakukan oleh Pengusaha minimal 2 minggu sebelum Hari Raya
tersebut.
Pasal 17
PERJALANAN DINAS
Pasal 19
PENGHARGAAN MASA KERJA
Pasal 20
BANTUAN PERUMAHAN
Perusahaan tidak berkewajiban menyediakan perumahan dinas bagi karyawan.
Pasal 21
PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 22
BANTUAN MELAHIRKAN
1. Seorang pegawai wanita akan mendapat istirahat 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan
sesudah melahirkan. Selama masa istirahat tersebut, pegawai akan mendapat upah penuh.
2. Sampai melahirkan anak ketiga, selain mendapat upah penuh seperti tersebut diatas,
pegawai wanita atau pegawai pria yang istrinya melahirkan akan mendapat bantuan
kelahiran sebesar Rp. 200.000.
3. Seorang pegawai wanita yang keguguran pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu akan
mendapat istirahat selama 1 ½ bulan terhitung sejak terjadinya keguguran tersebut. Jika
usia kehamilan kurang dari 12 minggu maka lamanya istirahat tersebut berdasarkan atas
petunjuk dokter yang memberikan perawatan dan istirahat tersebut dianggap sebagai
meninggalkan pekerjaan karena sakit.
4. Dengan menunjukkan surat keterangan yang syah, pegawai wanita yang keguguran dan
karenanya mendapat istirahat seperti disebut pada ayat 3 diatas akan mendapat upah
penuh, terbatas sampai keguguran pada kehamilan anak ketiga saja. Disamping itu pegawai
wanita atau pegawai pria yang istrinya melahirkan akan mendapat pengganti biaya
keguguran tersebut sebesar paling banyak Rp. 100.000,- terbatas sampai keguguran pada
kehamilan anak ketiga.
5. Bantuan biaya kelahiran atau bantuan biaya keguguran seperti dimaksud pada pasal ini,
hanya akan diberikan bila kelahiran atau keguguran tersebut berusia minimal 3 (tiga) bulan.
6. Bila seorang pegawai wanita mempunyai suami yang bekerja pada Perusahaa maka
pegawai wanita tersebut akan dianggap sebagai isteri seorang pegawai.
Pasal 23
FASILITAS PERIBADATAN
Pasal 24
BANTUAN LAINNYA
Untuk menjaga kondisi pegawai yang bekerja lembur secara terus menerus sampai melebihi
jam makan akan diberikan ekstra fooding.
BAB VI
PEMBEBASAN DARI KEWAJIBAN UNTUK BEKERJA
Pasal 25
ISTIRAHAT MINGGUAN
Pengusaha memberikan hak istirahat mingguan pada pegawai minimum 1 hari dalam 1
minggu. Bagi pegawai yang pengaturan kerjanya bergiliran atau shift istirahatnya tidak harus
jatuh pada hari minggu, tetapi peraturannya berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan
perusahaan.
Pasal 26
HARI LIBUR RESMI
1. Hari libur resmi adalah hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah dan biasanya
diumumkan oleh Departemen Agama.
2. Semua pegawai berhak atas hari libur resmi sesuai dengan ketetapan pemerintah yang
berlaku, kecuali bagi pegawai yang sifat pekerjaannya atas keadaan darurat memaksa untuk
masuk kerja.
Pasal 27
HAK CUTI BAGI KARYAWAN
1. Sesuai dengan ketentuan pegawai dapat menjalani cuti menurut jenisnya, yaitu cuti
dalam tanggungan perusahaan.
3. Pegawai dapat menjalani dispensasi karena alasan penting sesuai ketentuan yang
berlaku.
BAB VII
JAMINAN SOSIAL
Pasal 28
JAMSOSTEK
1. Perusahaan wajib untuk mengikutkan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja kepada
semua pegawai berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku yang terdiri:
a. Jaminan Kecelakaan Kerja
b. Jaminan Kematian
c. Jaminan Hari Tua
d. Jaminan pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja diatur tersendiri sesuai dengan
kemampuan Perusahaan
2. Iuran untuk program Jamsostek ini akan ditanggung bersama oleh perusahaan dan
pegawai yang besarnya iuran masing – masing berdasarkan atas peraturan yang berlaku.
Pasal 29
KECELAKAAN KERJA
1. Yang dimaksud dengan kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang menimpa seorang
pegawai pada saat:
a. Pegawai tersebut meninggalkan rumah atau tempat tinggalnya untuk menunju tempat
kerja dengan melalui jalan yang biasa dilaluinya.
b. Pegawai bekerja atau berada ditempat kerja.
c. Pegawai dalam perjalanan pulang ke rumah atau tempat tinggalnya dengan melalui jalan
yang biasa dilaluinya.
2. Jika terjadi kecelakaan atas diri seorang pegawai, maka perusahaan akan berpegang
pada ketentuan – ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
KESEHATAN DAN KESELAMATN KERJA
Pasal 30
KESEHATAN DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Dalam memelihara kesehatan dan kebersihan lingkungan ini, pegawai juga diwajibkan untuk
selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan Perusahaan agar kesehatan pegawai
dan kebersihan lingkungan Perusahaan dapat terpelihara.
Pasal 31
PERLENGKAPAN KERJA
1. Perlengkapan kerja akan disediakan oleh perusahaan bagi pegawai yang membutuhkan
perlengkapan kerja untuk melakukan pekerjaannya atau untuk memelihara kesehatannya
atau untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja.
2. Seorang pegawai harus selalu menggunakan perlengkapan kerja yang telah disediakan
dan harus memelihara perlengkapan kerja yang dipercayakan padanya.
Pasal 32
PENCEGAHAN KEBAKARAN DAN KECELAKAAN
1. Untuk menjamin adanya kesatuan tindak dalam mencegah atau menanggulangi adanya
kebakaran atau kecelakaan, perusahaan telah membentuk Satuan Tugas atau c.q Bagian
SDM yang bertanggung jawab untuk mencegah atau menanggulangi bahaya kebakaran atau
kecelekaan.
2. Setiap pegawai wajib melakukan petunjuk – petunjuk yang diberikan, dalam upaya
mencegah adanya kebakaran atau kecelakaan.
3. Setiap pegawai wajib mengetahui tempat – tempat dan cara – cara pemakaian alat – alat
pemadam kebakaran dan cara memberikan pertolongan bila terjadi kebakaran atau
kecelakaan.
4. Setiap pegawai wajib untuk segera memberitahukan pada kepala kerjanya terhadap
segala sesuatu atau adanya tindakan yang dapat menyebabkan timbulnya kebakaran atau
terjadinya kecelakaan.
BAB IX
BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA
Pasal 33
SEBAB – SEBAB BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA
1. Seorang pegawai akan berakhir hubungan kerjanya dengan perusahaan karena salah
satu dari sebab – sebab seperti disebutkan pada ayat 4 pasal ini.
2. Seorang pegawai yang putus hubungan kerjanya dengan perusahaan karena alasan
apapun juga, harus mengembalikan seluruh tanda pengenal atau barang – barang atau harta
milik perusahaan yang dikuasainya atau dipercayakan kepadanya.
3. Seorang pegawai yang putus hubungan kerjanya dengan pengusaha, wajib untuk
memenuhi seluruh kewajiban kepada pengusaha.
4.4 Sakit lebih dari 12 bulan atau tidak mampu bekerja karena alasan kesehatan
Perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan seorang pegawai bila
pegawai tersebut telah mengalami sakit selama lebih dari 12 bulan, atau bila seorang
pegawai dianggap sudah tidak mampu lagi bekerja/invalid karena alasan kesehatan dan
memilih untuk berhenti, hal mana berdasarkan atas surat keterangan dari dokter yang
ditunjuk untuk memeriksa kesehatan pegawai tersebut.
BAB X
TATA CARA PENYELESAIAN KELUHAN PEGAWAI
Pasal 34
TATA CARA PENYELESAIAN KELUHAN PEGAWAI
Pegawai berhak untuk menyampaikan keluhannya secara pribadi dengan melalui cara – cara
penyampaian keluhan yang berlaku.
2. Bila Kepala Kerjanya dalam satu minggu belum dapat memberikan penyelesaiannya,
maka pegawai dapat menyampaikan keluhan yang sama kepada Kepala Bagiannya namun
dengan kewajiban untuk memberitahu lebih dahulu kepada atasannya langsung.
3. Jika seorang kepala bagian dalam waktu dua minggu belum dapat menyelesaikan
keluhan ini, maka pegawai (setelah memberitahu kepala bagiannya) dapat menyampaikan
keluhan yang sama kepada Bagian SDM.
Tata tertib kerja diberlakukan bagi semua karyawan, agar dapat melaksanakan fungsi/tugas/
jabatan operasionalnya secara optimal, dan terciptanya suasana kerja yang aman, tertib dan
teratur di perusahaan ini. Hal ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia Setiap karyawan berkewajiban menaati peraturan yang berlaku dan
berusaha sebaik-baiknya menghindari perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan
dengan tata tertib kerja di perusahaan.
PASAL
TATA TERTIB KEHADIRAN
1. Jam kerja di perusahaan adalah minimal 40 jam kerja per minggu sesuai dengan
Keputusan Menakertrans No. 102/VI/2004. Jam kerja normal bagi karyawan adalah 5 (lima)
hari kerja, pukul 08.30 sampai dengan 17.00 WIB.
2. Setiap karyawan sudah harus siap di tempat kerjanya 10 (sepuluh) menit sebelum
saat dimulainya jam kerja.
3. Setiap Karyawan wajib hadir dan bekerja pada waktu yang telah ditetapkan sesuai
jadwal kerjanya.
4. Karyawan, selain yang dikecualikan oleh Direktur, sebelum dan sesudah melakukan
kerja wajib melakukan absensi (Pencatatan manual/finger print) yang disediakan oleh
Perusahaan.
5. Mengabaikan kewajiban melakukan absensi ini dianggap sebagai mangkir atau cuti,
kecuali jika ada penjelasan seperti sakit, perjalanan dinas, dan lain-lain.
6. Perhitungan absensi dapat menjadi dasar pemberian uang hadir/makan, untuk penilaian
kinerja karyawan yang bersangkutan serta untuk penerapan sanksi administratif bilamana perlu.
7. Keterlambatan masuk kerja mencapai 30 (tiga puluh) menit dan atau datang
terlambat lebih dari 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan dianggap melanggar tata tertib, dan
akan mendapatkan sanksi administratif kecuali bila telah diberitahukan dan mendapat izin
dari atasan langsung.
8. Karyawan yang tidak masuk kerja lebih dari 1 (satu) hari karena sakit diwajibkan
membawa surat keterangan dokter dan menyerahkan kepada HRD langsung pada hari
pertama masuk kerja kembali.
9. Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan akan dikenakan sanksi Administrasi.
10. Keterangan lebih rinci mengenai pasal tata tertib kehadiran ini diatur secara terpisah
dengan lebih terinci dalam Peraturan Perusahaan PT. Asiana Chemicalindo Lestari.
PASAL
TATA TERTIB UMUM
1. Setiap karyawan wajib mentaati ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja,
Peraturan perusahaan, tata tertib kerja ini, maupun peraturan-peraturan pelaksanaannya.
2. Setiap karyawan wajib mentaati perintah atasannya, sejauh perintah tersebut diberikan
dengan sah dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perusahaan.
3. Setiap karyawan wajib melaksanakan tugasnya sebaik mungkin, dan dengan penuh
tanggung jawab.
4. Setiap karyawan diharapkan untuk berpenampilan rapi, terpelihara serta
mengenakan pakaian yang menunjukkan sikap kerja profesional.
5. Wajib menjaga ketertiban, kebersihan dan keserasian di lingkungan Perusahaan.
6. Setiap karyawan wajib bertingkah laku yang baik dan sopan, sesuai dengan tata
krama pergaulan yang umum.
7. Setiap karyawan diminta untuk selalu menghormati dan menghargai setiap tamu
perusahaan.
8. Dilarang menggunakan fasilitas atau memanipulasi milik Perusahaan untuk
kepentingan diri pribadi atau kelompok lain di luar kepentingan Perusahaan.
9. Segala informasi mengenai kegiatan internal Perusahaan dapat diperoleh di papan
pengumuman, Server (Info HR) dan di tempat kerja.
PASAL
TATA TERTIB KERJA
1. Setiap karyawan wajib merapikan dan mengamankan tempat kerjanya sebelum
meninggalkan tempat kerjanya tersebut.
2. Setiap karyawan bertanggung jawab atas peralatan kerja yang dipergunakan.
3. Karyawan tidak diperkenankan membawa, memindahkan, dan meminjamkan
dokumen perusahaan dan alat-alat perlengkapan kerja tanpa izin yang berwenang.
4. Setiap karyawan wajib mengikuti dan mematuhi keseluruhan petunjuk-petunjuk dan
instruksi-instruksi kerja yang diberikan oleh atasannya atau Pimpinan yang berwenang
memberikan petunjuk atau instruksi kerja tersebut
5. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk menerima atau melakukan pekerjaan
lain dalam jam kerja resmi.
PASAL
TATA TERTIB ADMINISTRASI
1. Setiap karyawan wajib melaporkan perubahan yang berkaitan dengan data
pribadinya kepada perusahaan. Data yang dimaksud antara lain;
Perubahan alamat tempat tinggal
Perubahan susunan keluarga
Perubahan status keluarga
Perubahan ahli waris
Dan Lain-lain
Peringatan Tertulis
Dalam kasus-kasus pelanggaran yang lebih berat terhadap peraturan yang berlaku atau
prestasi kerja yang tidak memuaskan dari seorang pegawai berlanjut terus, perusahaan
wajib untuk mengeluarkan surat peringatan. Surat peringatan tersebut harus secara terinci
memuat kekurangan pegawai melalui tahapan sebagai berikut:
- Melakukan pencurian/penggelapan.
- Melakukan penganiayaan terhadap keluarga atau sesama karyawan.
- Mengajak teman sekerja untuk melakukan sesuatu yang melanggar hukum atau melakukan
kejahatan
- Merusak dengan sengaja atau karena kecerobohannya milik Perusahaan sehingga Perusahaan
menderita kerugian.
- Mabuk, berjudi dan berkelahi di tempat kerja;
- Menghina secara kasar atau mengancam atasan, karyawan lain atau teman sekerja.
- Membongkar/membuka rahasia Perusahaan.
1. Karyawan Ramayana yang terlambat masuk kerja atau pulang lebih awal dari waktu
yang telah ditentukan perusahaan, maka karyawan wajib melapor secara tertulis dan lisan
kepada Pimpinan Divisi SDM yang bersangkutan.
2. Setiap karyawan Ramayana wajib mencetakkan kartu absensinya masing-masing
pada mesin absen yang tersedia pada saat masuk kerja, pulang keluar dan masuk istirahat
(keluar dan masuk istirahat khusus untuk toko), bila tidak mengabsensi, maka gaji pada hari
tersebut tidak dibayarkan.
3. Selama jam kerja berlangsung, karyawan Ramayana tidak dibenarkan meninggalkan
tempat kerja tanpa seijin Pimpinan Ramayana dan Divisi SDM Ramayana dan harus mengisi
form yang telah disediakan oleh Divisi SDM Ramayana
4. Karyawan Ramayana yang tidak masuk kerja karena sakit, wajib memberitahukan
secara tertulis maupun telepon pada hari itu kepada Pimpinan Ramayana dan Divisi SDM
Ramayana atau setidaknya secara tertulis lengkap dan sah pada hari pertama masuk kerja
setelah sakit.
5. Karyawan Ramayana tidak masuk kerja karena keperluan pribadi/keluarga maka
karyawan tersebut sebelumnya harus mendapat ijin dari Pimpinan dan Divisi SDM
6. Karyawan Ramayana yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan yang sah dengan
alasan yang tidak dapat diterima oleh perusahaan maka karyawan tersebut dianggap
mangkir, apabila mangkir sebanyak 5 (lima) hari secara berturut-turut maka karyawan
tersebut dianggap mengundurkan diri dari perusahaan secara sepihak.
7. Selama jam kerja, karyawan tidak diperkenankan menerima tamu pribadi, bersenda
gurau, minum, merokok, membaca buku, surat kabar, ngobrol dan lain-lain yang sifatnya
menganggu aktivitas perusahaan.
8. Karyawan Ramayana tidak dibenarkan meminjam atau membawa keluar barang
milik perusahaan, mempergunakan fasilitas perusahaan seperti kendaraan bermotor, alat-
alat kerja, pesawat kerja dan lain-lain untuk keperluan pribadi tanpa seijin pimpinan.
9. Setiap karyawan Ramayana wajib memakai, memelihara dan menjaga penuh
tanggung jawab barang dan fasilitas kerja milik perusahaan serta mencegah setiap
kemungkinan timbulnya kehilangan atau kerusakan
Barang-barang pribadi milik karyawan seperti; tas (sesuai dengan ukuran yang berlaku atau
sesuai standar), jaket dan lain-lain harus disimpan baik-baik ditempat yang disediakan, tidak
dibenarkan membawa barang-barang tersebut ke lokasi tempat kerja.
10. Selama menjalankan tugas setiap hari karyawan Ramayana harus memelihara
penampilan dan kepribdian yang menarik dan simpatik, rapih dan sopan dalam berpakaianl,
maupun bersepatu (formal), tidak diperkenankan memakai perhiasan yang mencolok serta
make up yang berlebihan, setiap karyawan harus memakai seragam yang telah ditentukan.
11. Setiap karyawan Ramayana wajib tunduk pada pimpinan, serta menjalankan
perintah dengan penuh rasa tanggung jawab, yang masih sesuai dengan ketentuan
perusahaan.
12. Segala kegiatan karyawan Ramayana wajib bertingkah laku yang dapat
mencerminkan kepribadian menurut norma-norma yang berlaku di lingkungan berdasarkan
agama dan kepercayaan masing-masing.
13. Setiap karyawan Ramayana wajib menjaga suasana kerja yang harmonis, tertib
rukun bergotong royong, disiplin dalam bekerja. Tidak dibenarkan minum-minum
beralkohol, membawa senjata tajam/api dan lainnya yang bersifat mengganggu keamanan
dan ketertiban perusahaan.
14. Karyawan Ramayana tidak dibenarkan melakukan kegiatan usaha untuk kepentingan
pribadi, atau mencari keuntungan diri sendiri, yang sifatnya merugikan perusahaan dalam
arti seluas-luasnya. Setiap karyawan yang mengetahui rekannya melakukan hal-hal yang
merugikan perusahaan wajin melaporkan segera kepada atasan/pimpinan perusahaan
(kerahasiaan melapor terjamin). Sebaliknya apabila tidak melaporkan karyawan Ramayana
tersebut dianggap bersekongkol.
15. Karyawan Ramayana wajib mentaati dan mematuhi semua peraturan yang sudah
dan akan diberikan perusahaan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan karyawan maka
karyawan tersebut dapat dikenakan sanksi berupa peringatan maupun Pemutusan
Hubungan Kerja tanpa syarat atau pesangon maupun ganti rugi.
16. Setelah membaca dan mengerti isi peraturan di atas serta sanggup mentaati dan
mematuhinya.
17. Bagi karyawan Ramayana yang terkena tindak pidana dan sudah diputuskan melalui
proses peradilan, akan dapat kehilangan hak dan kewajibannya melalui kebijaksanaan
perusahaan.
18. Setiap karyawan Ramayana yang meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya
(selama periode tertentu) untuk kepentingan: pribadi, agama, negara dan lain-lain maka hak
dan kewajibannya diatur melalui kebijaksanaan perusahaan Ramayana.
19. PERATURAN CV SELERA NUSANTARA
20. PENDAHULUAN
KEBIJAKAN UMUM
Kewajiban Karyawan
Karyawan berkewajiban untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka, meningkatkan
keterampilan profesional mereka, melaksanakan standar-standar keselamatan dan
mematuhi kebijakan dan etika profesionalis mereka.
Anti Diskriminasi
Kebijakan CV Selera Nusantara mewajibkan agar tidak ada diskriminasi terhadap
pelamar kerja, karyawan, customer atau setiap orang lain yang berhubungan dengan
Perusahaan berdasarkan ras, usia, agama, warna, suku jenis kelamin, status
perkawinan atau asal negara.
Kebijakan Pemeriksaan
Bilamana situasinya memungkinkan, manajemen berhak untuk memeriksa dan
membuka setiap paket, bungkusan, tas kertas, barang pakaian atau benda lain yang
dibawa ke dalam atau keluar dari tempat/area kerja oleh setiap karyawan.
Saudara
1. Perusahaan mengijinkan seorang karyawan untuk bekerja.
Namun mempekerjakan orang yang merupakan saudara dekat (anggota keluarga
dekat yang sama) merupakan kebijakan Manajemen, namun secara umum tidak
diperbolehkan.
2. Setiap Hubungan, baik keluarga atau lainnya, antara seorang karyawan dengan
karyawan lain atau seorang karyawan dengan pihak yang berhubungan dengan
Perusahaan harus diberitahukan kepada Manajemen secara tertulis.
Manajemen harus menyetujui penugasan karyawan yang bersangkutan, termasuk
segala perubahan yang terjadi selama mereka bekerja.
3. Prosedur ini diikuti untuk memberi kepastian kepada karyawan bahwa tak ada
saudara karyawan yang akan menerima perlakuan istimewa. Karyawan
bertanggungjawab untuk memastikan bahwa Manajemen selalu mempunyai daftar
lengkap dari sanak saudara yang juga merupakan karyawan Perusahaan dan bahwa
informasi ini harus selalu diperbaharui.
HUBUNGAN KERJA
Penerimaan Pegawai
1. CV Selera Nusantara akan mempekerjakan pria maupun wanita berdasarkan
kemampuan, pengalaman dan bakat mereka. Karakteristik/syarat-syarat lain
perekrutan pegawai meliputi:
· Inisiatif dan kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam kerjasama tim.
· Pengalaman kerja, terutama dalam kualifikasi Restaurant maupun Catering.
· Kepribadian yang menyenangkan, dengan kemampuan berkomunikasi dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
· Kesehatan yang baik.
2. Kebijakan mengenai kesetaraan kesempatan dari Perusahaan berarti memilih
orang yang terbaik untuk suatu pekerjaan, kenaikan pangkat berdasarkan prestasi
sebelumnnya, potensi di masa mendatang dan kemauan untuk menangani tanggung
jawab
yang lebih besar dan pemeliharaan lingkungan kerja yang bebas dari pelecehan.
3. Calon karyawan juga diwajibkan memberikan perincian khusus mengenai segala
kewajiban terhadap perusahaan pada saat ini atau yang lalu, baik secara implisit
(lisan) maupun eksplisit (kontrak kerja) yang dapat mempengaruhi pengikatan kerja
mereka oleh CV Selera Nusantara . Dengan menerima hubungan kerja dengan CV
Selera Nusantara , karyawan menjamin CV Selera Nusantara bebas terhadap segala
tuntutan yang dilakukan oleh perusahaan sebelumnya dalam hal ini.
Masa Percobaan
1. Semua karyawan akan dipekerjakan atas dasar percobaan selama jangka waktu 6
(enam) bulan pertama sejak tanggal mulai bekerja. Selama masa percobaan, pihak
perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada karyawan tanpa
alasan apapun.
2. Jika prestasi tersebut sesuai dengan harapan Perusahaan, karyawan akan
menerima surat pengangkatan sebagai Karyawan Kontrak Paruh Waktu. Jika prestasi
tersebut dibawah harapan Perusahaan, karyawan akan diberitahu bahwa hubungan
kerja mereka tidak akan dilanjutkan.
Masa Kerja
Setelah menyelesaikan masa percobaan, Seluruh karyawan CV Selera Nusantara
adalah Karyawan Kontrak Paruh Waktu (Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu), yaitu
karyawan yang dipekerjakan selama jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian
kontrak tertentu, kontrak ini akan diperpanjang setiap tahunnya. Apabila karyawan
telah melewati 2 kali masa kontrak, maka akan dianggap sebagai Karyawan Tetap.
Pemindahan Karyawan
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja dan membantu pengembangan karir
karyawan, Perusahaan berhak mengatur pemindahan karyawan dari suatu divisi ke
divisi lain atau cabang lain yang masih berhubungan dengan perusahaan.
2. Jika karyawan minta untuk dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain,
permohonan tertulis karyawan harus diajukan kepada Perusahaan. Berdasarkan
permohonan tersebut, Manajemen akan mempertimbangkan permohonan
dimaksud.
JAM KERJA
CV Selera Nusantara mempunyai kebebasan untuk menjadwalkan hari kerja dan jam
kerja karyawan untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Kerja Lembur
Perusahaan sewaktu-waktu dapat meminta karyawan untuk bekerja lembur, jika
keadaan mendesak atau jika diperlukan bekerja dan dalam keadaan seperti itu,
karyawan akan diberitahu sebelumnya sejauh itu dapat dilakukan. Lembur hanya
diganti untuk karyawan yang lemburnya diketahui dan disetujui secara tertulis
melalui Surat Perintah Kerja Lembur.
Cuti Tahunan
1. Berdasarkan masa kerja masing-masing, karyawan berhak atas cuti tahunan
sebagai berikut:
a. Karyawan Level 1 sampai level 3:
1 sampai 5 tahun masa kerja 12 hari kerja per tahun
5 tahun keatas 18 hari kerja per tahun
b. Karyawan Level 4 sampai level 6:
1 sampai 5 tahun masa kerja 12 hari kerja per tahun
5 tahun keatas 14 hari kerja per tahun
2. Hak Cuti hanya berlaku setelah karyawan menyelesaikan masa Kontrak Kerja
Pertama dan akan dimulai berdasarkan perhitungan proposional sejak tanggal
bergabung sampai tanggal 15 Juni tahun tersebut.
3. Selama jangka waktu 12 (dua belas) bulan, seluruh karyawan paling tidak harus
mengambil satu masa cuti tahunan tak terputus yang setara dengan paling tidak
setengah hak cuti tahunan karyawan. Oleh karena itu mereka yang:
- Hak cuti 12 (dua belas) hari kerja harus mengambil cuti minimum 5 (lima) hari kerja
tak terputus.
- Hak cuti 14 (lima belas) hari kerja harus mengambil cuti minimum 7 (tujuh) hari
kerja tak terputus.
- Hak cuti 18 (dua puluh) hari kerja harus mengambil cuti minimum 10 (sepuluh) hari
kerja tak terputus.
4. Hak Cuti harus diambil selama tahun kalender (1 Juli sampai 30 Juni) dimana hak
itu muncul.
5. Permohonan untuk memindahkan cuti ke tahun berikutnya secara umum tidak
disarankan dan memerlukan persetujuan Manajemen.
6. Cuti tahunan harus dijadwalkan pada waktu yang sesuai baik untuk karyawan
maupun Perusahaan. Cuti harus diambil atau diatur agar diambil dalam tahun
kalender berjalan. Setiap permohonan untuk memindahkan cuti ke tahun kalender
berikutnya harus mendapat persetujuan sebelumnya dari Operasional Manajer.
7. Pada Hari Raya akan berjalan seperti biasa. Karyawan akan diberikan cuti selama 2
hari (tidak terputus sesuai dengan jadwal yang telah disetujui sebelumnya) terhitung
sejak Hari Raya selesai yang akan dijadwalkan oleh Manajer.
Cuti Sakit
1. Karyawan mendapat ijin sampai dengan 3 (tiga) hari kerja cuti sakit tanpa
perawatan di rumah sakit per tahun tanpa surat keterangan dokter, namun
demikian Perusahaan mempunyai hak untuk meminta surat keterangan dokter, jika
dianggap perlu.
2. Untuk setiap cuti sakit yang terdiri dari 2 (dua) hari atau lebih secara berturut-
turut, karyawan diwajibkan memberikan surat keterangan dokter yang dapat
diterima. Surat keterangan tersebut dapat disampaikan kepada Perusahaan pada
tanggal ketidakhadiran atau jika karena alasan yang sah hal itu tidak mungkin,
karyawan harus menyampaikan surat keterangan segera setelah ia kembali bekerja.
Jika surat keterangan dokter tersebut di atas tidak disampaikan, karyawan akan
dianggap tidak masuk kerja tanpa alasan dan akan di
kenakan pemotongan terhadap Gaji.
3. Jika karyawan sakit yang dibuktikan oleh surat keterangan dokter dan diharuskan
tinggal dirumah atau rumah sakit lebih dari 2 (dua) hari, karyawan tersebut harus
memberitahu Perusahaan kapan mereka akan dapat mulai kembali bekerja,
berdasarkan pemberitahuan tertulis dari dokter.
4. Apabila karyawan yang sakit tidak sembuh dan tidak kembali bekerja setelah
jangka waktu 15 hari lebih, hubungan kerjanya dapat diakhiri.
Cuti Khusus/Dibayar
1. Karyawan Tetap berhak atas cuti khusus berikut dengan upah:
a. Pernikahan karyawan 3 hari kerja
b. Pernikahan anak karyawan 2 hari kerja
c. Kelahiran anak karyawan pria 1 hari kerja
d. Kematian anggota keluarga dekat karyawan 2 hari kerja
e. Sunat anak karyawan 1 hari kerja
2. Dalam hal ini keluarga dekat berarti suami/istri, orangtua, mertua, anak, saudara
kandung.
Hamil
1. Karyawati berhak atas cuti hamil sejak karyawati tersebut positif telah hamil atau
2 hari sebelum melahirkan hingga tiga (tiga) bulan setelah persalinan atau kelahiran
prematur. Perushaan tidak akan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi,
jika karyawan memutuskan untuk tidak mengambil cuti selama jangka waktu
tersebut di atas. Selama masa cuti ini, karyawati hanya menerima Gaji Pokok saja.
2. Karyawati yang akan mengambil cuti hamil harus menyampaikan permohonan
kepada Manajemen terlebih dahulu, disertai dengan Surat Keterangan Dokter atau
Bidan.
Kebijakan Penggajian
1. Pembayaran Gaji awal karyawan diuraikan dalam Penerimaan Karyawan.
Adalah kebijakan Perusahaan untuk membayar sesuai prestasi kerja karyawan.
Kenaikan Gaji tidak akan diberikan berdasarkan usia atau
status sosial. Satu-satunya faktor yang berlaku adalah prestasi kerja individu atau
tim yang terdiri dari kelompok individu.
2. Struktur pengupahan (gaji) dilakukan atas dasar senioritas masing-masing jabatan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan lainnya.
3. Gaji masing-masing karyawan akan ditinjau paling tidak 6 bulan sekali dan
penyesuaian akan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Kontribusi masing-masing karyawan kepada Perushaan;
- Tingkat prestasi kerja oleh karyawan jika dibandingkan dengan yang lain dalam
kelompok sesama karyawan;
- Keadaan pasar untuk pekerjaan dengan jenis yang sama.
4. Pertimbangan juga diberikan terhadap prestasi Perusahaan dan/atau pembatasan
anggaran. Setiap penyesuaian seluruhnya akan merupakan kebijaksanaan
Manajemen.
5. Kenaikan Gaji sesuai dengan kenaikan biaya hidup tidak dijamin, namun
tergantung pada prestasi yang konsisten pada tingkat yang disyaratkan. Karyawan
yang prestasinya dibawah tingkat yang disyaratkan atau telah menurun dengan
nyata selama masa penilaian mungkin tidak menerima kenaikan dalam pemberian
gaji mereka.
6. Manajemen mempunyai kebijakan untuk melakukan penyesuaian gaji, namun
Perusahaan akan berpartisipasi dari waktu ke waktu dalam survey yang dirancang
untuk memastikan gaji karyawan tetap bersaing dengan gaji yang diberikan kepada
karyawan dengan pendidikan dan pengalaman yang setara yang dipekerjakan oleh
Catering, Restoran maupun Konsultan Catering lainnya yang sekelas dengan CV
Selera Nusantara .
Pembayaran Gaji
1. Ada dua klarifikasi karyawan untuk gaji dan upah:
- Karyawan Permanen/Tetap: Karyawan ini akan menerima gaji atas dasar bulanan.
- Karyawan Kontrak Tak Tetap (dengan Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu):
Karyawan ini akan menerima honor atau gaji berdasarkan tarif harian yang telah
disetujui dan uang tersebut dibayarkan atas jumlah hari kerja.
2. Skala Gaji terdiri dari:
- Gaji Pokok; merupakan nilai gaji yang akan dibayarkan oleh perusahaan pada tiap
bulannya
- Upah Kerajinan; upah yang diberikan perusahaan berdasarkan penilaian kerajinan
karyawan,dengan ketentuan sebagai berikut :
- Dalam 1 (satu) bulan karyawan tidak hadir / masuk 1 kali uang kerajinan dipotong
25%.
- Dalam 1 (satu) bulan karyawan tidak hadir / masuk 2 kali uang kerajinan dipotong
50%.
- Dalam 1 (satu) bulan karyawan tidak hadir / masuk 3 kali uang kerajinan dipotong
100%.
(Tidak masuk kerja tanpa keterangan surat dari dokter, izin dengan alasan apapun
dianggap tidak hadir)
- Upah Lembur; upah yang dibayarkan dari perusahaan berdasarkan proporsional
dari nilai gaji, dengan ketentuan hanya di perhitungkan jika mendapat Surat Perintah
Kerja Lembur dari Head masing-masing divisi.
- Komisi; merupakan reward atas prestasi penjualan maupun pencapaian target
penjualan produk-produk dari CV Selera Nusantara .
- Uang Pesta; upah yang hanya diberikan kepada divisi kitchen berdasarkan
pertimbangan divisi tersebut tidak menerima upah lembur.
- Makan siang dan Makan Malam disediakan oleh pihak manajemen pada waktu
bekerja saja.
3. Perusahaan akan mengatur susunan gaji karyawan dengan pertimbangan yang
sesuai atas:
- Kewajiban dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada karyawan;
- Pengalaman, kecakapan, prestasi dan pengetahuan karyawan;
- Pasar tenaga kerja lain dalam sektor restoran di Tanjung Pinang.
4. Gaji akan dibayarkan pada tiap tanggal 5 dalam setiap bulan kalender dan Komisi
pada tanggal 15 dalam setiap bulan kalender .
5. Gaji akan ditinjau pada bulan Juni setiap tahun , sesuai dengan prestasi yang
diukur menurut sistem penilaian prestasi Perusahaan. Penyesuaian gaji akan
dilakukan pada bulan Juli setiap tahun.
Usia Pensiun
Usia pensiun normal adalah 55 tahun.
TATA TERTIB
Kebijakan Keamanan
Kebijaksanaan keamanan CV Selera Nusantara yang ketat ditujukan untuk menjamin
keamanan asset Perusahaan. Semua karyawan harus sepenuhnya memenuhi
seluruh prosedur pengamanan dan kontrol tanpa kecuali.
Kebijakan Telepon
1. Telepon adalah sarana komunikasi yang paling sering digunakan. Oleh karena itu
sangat penting agar seluruh karyawan menggunakan teknik menjawab telepon
dengan standar profesional.
Memberi Hadiah
1. KARYAWAN TIDAK BOLEH MENAWARKAN SUAP APAPUN ATAU HAL SERUPA
KEPADA SIAPAPUN ATAU PERUSAHAAN APAPUN UNTUK MENDAPATKAN BISNIS
BAGI CV Selera Nusantara
2. Setiap komisi yang dibayarkan atau pembayaran lain yang dilakukan atau syarat-
syarat yang menguntungkan yang disetujui, atau keuntungan-keuntungan lain yang
diberikan oleh karyawan dalam melaksanakan bisnis Restoran harus sesuai dengan
kebijakan Perusahaan mengenai hal-hal tersebut sebagaimana diberitahukan dari
waktu ke waktu dan harus segera dicatat secara tertulis.
3. CV Selera Nusantara mempunyai kebijakan untuk tidak boleh memberikan hadiah,
baik secara langsung maupun tak langsung, melalui pihak ketiga, kepada Tamu,
Pemasok atau Pejabat Pemerintah untuk meningkatkan keuntungan ekonomi atau
politik Perusahaan. Perkecualian dilakukan terhadap hadiah dengan nilai nominal
yang diberikan atas nama CV Selera Nusantara sebagai sopan santun atau untuk
maksud promosi (misalnya: kupon diskon CV Selera Nusantara , untuk sumbangan
yang bersifat sosial dan hadiah yang diberikan sehubungan dengan adat istiadat
yang dilakukan secara umum dengan batas maksimum sebesar Rp. 200,000.-
4. Konteks dimana hadiah semacam itu ditawarkan harus dipertimbangkan. Suatu
hadiah tidak boleh ditawarkan, jika ada kemungkinan untuk ditafsirkan sebagai
suatu usaha untuk mendapat keuntungan ekonomi atau politik untuk Perusahaan
atau jika diketahui bahwa penerimanya mempunyai kebijakan untuk tidak menerima
hadiah.
5. Karyawan tentu saja bebas untuk memberikan hadiah dengan kemampuan
mereka pribadi, namun mereka harus mempertimbangkan tidakan seperti itu, jika
penerimanya adalah Tamu, Pemasok atau Pejabat Pemerintah, selain menjadi
teman pribadi. Konteks dimana hadiah diberikan adalah penting dan jika ada
kemungkinan hadiah tersebut dapat ditafsirkan sebagai suap, maka harus diambil
sikap berhati-hati agar terlihat jelas bahwa sifat hadiah adalah khusus. Jika ada
kemungkanan penafsiran yang salah, karyawan harus membicarakan hal ini dengan
Manajemen.
6. Dalam kondisi khusus, dimana diputuskan bahwa sebuah hadiah dari CV Selera
Nusantara akan sesuai untuk menandai suatu peristiwa khusus harus diberikan
persetujuan Manajemen.
Informasi Rahasia
Dalam perjalanan bisnis yang normal, banyak karyawan yang akan mendapat
informasi mengenai hal-hal sensitive, yang tidak diketahui masyarakat secara umum.
Informasi tersebut jelas tidak boleh digunakan untuk keuntungan pribadi; dan juga
jelas harus tidak ada kemungkinan kecurigaan bahwa informasi tersebut mungkin
telah digunakan demikian.
Penggunaan Informasi
1. Setelah hubungan kerja diputuskan atau selama bekerja dengan CV Selera
Nusantara (kecuali waktu bertugas atau dengan persetujuan tertulis CV Selera
Nusantara ), karyawan tidak boleh mengungkapkan atau memanfaatkan rahasia
apapun atau surat-menyurat, catatan keuangan, hubungan atau transaksi CV Selera
Nusantara atau pengetahuan apapun yang diperoleh sehubungan dengan informasi
tersebut selama karyawan tersebut bekerja.
2. Karyawan bagaimanapun juga tidak boleh menggunakan informasi yang telah
diperolehnya untuk keuntungan finansial.
3. Jika karyawan kemudian mengetahui baik melalui persiapan, penyerahan atau
sarana keuangan lain atau rencana-rencana/hasil strategi, keterangan ini tidak boleh
diungkapkan kepada badan apapun atau siapapun diluar Perusahaan tanpa
wewenang yang jelas dari Manajemen.
4. Semua memo atau komunikasi lain yang dikeluarkan oleh Manajemen dari waktu
ke waktu harus dianggap “Rahasia”.
5. Berkas Rahasia tidak boleh diperlihatkan kepada mereka yang tidak bekerja di
Perusahaan tanpa wewenang dari Manajemen.
6. Kewajiban-kewajiban sehubungan dengan kerahasiaan ini terus berlangsung
meskipun kontrak sudah berakhir. Karyawan yang melepaskan hubungan kerja
dengan Perusahaan wajib menjaga kerahasiaan informasi rahasia yang berkaitan
dengan Perusahaan.
7. Jika karena sifat pekerjaannya atau karena ketidaksengajaan, karyawan kemudian
mengetahui tentang urusan pribadi karyawan lain (termasuk gaji), adalah
merupakan pelanggaran terhadap kewajiban kerahasiaan Perusahaan, Jika informasi
tersebut disebarkan. Kerahasiaan pribadi sesama karyawan juga harus dihormati.
Jamuan
1. Jamuan dianggap sopan santun yang perlu dan biasa, bilamana saat dan sifat
bisnisnya mengharuskan demikian.
2. Namun ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penerimaan dan pemberian
hadiah seperti di atas harus dipatuhi dalam hal jamuan yang relatif tidak biasa atau
berlebihan dibandingkan dengan yang umumnya berlaku dalam masing-masing
kegiatan bisnis/komersial tertentu.
Lain-lain
Karyawan tidak boleh menggunakan nama CV Selera Nusantara dalam memberikan
referensi diri sendiri kepada pihak ketiga, demikian juga surat-menyurat yang
bersifat pribadi tidak boleh diimplikasikan dalam istilah-istilah yang dapat ditafsirkan
sehingga berarti CV Selera Nusantara sendiri terlibat atau berkepentingan.
Catatan
1. Semua karyawan harus menyimpan catatan yang tepat dan lengkap yang
mencerminkan semua transaksi dan kejadian secara tepat waktu.
2. Pengungkapan penuh dan ketersediaan/kemudahan untuk mengakses semua
catatan Perusahaan bagi tim audit internal maupun eksternal yang berwenang
sangat penting.
3. Karyawan harus berusaha menyimpan catatan kepagawaian Perusahaan yang
terbaru setiap saat. Manajemen harus diberitahu secara tertulis mengenai setiap
perubahan yang menyangkut:
- Alamat dan nomor telepon sekarang;
- Status perkawinan;
- Nama pasangan (suami/istri);
- Orang yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat.
Perilaku Pribadi
1. Semua Orang yang bekerja di CV Selera Nusantara wajib menerima dan mematuhi
semua ketentuan yang digariskan dalam Tata Tertib, yang mana salinannya terdapat
di bagian belakang Sistem Kerja Perusahaan ini selain itu, hal-hal berikut harus
dipatuhi setiap saat:
- Karyawan harus selalu berusaha agar menyenangkan, ramah dan tulus dalam
menghadapi Tamu dan kolega. Penampilan yang rapi dan sikap yang sopan sangat
penting.
- Karyawan tidak diijinkan menerima saudara atau teman setiap waktu selama jam
kerja pada waktu berada di tempat CV Selera Nusantara , kecuali ada hal-
hal/kejadian yang serius.
- Minuman keras tidak boleh dikonsumsi di area Perusahaan.
2. Kejadian-kejadian berikut akan dianggap sebagai pelanggaran disiplin yang berat
dan mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja karyawan dengan segera:
- Memiliki minuman keras dengan maksud dikonsumsi di area Perusahaan.
- Memiliki obat bius tanpa resep dokter medis;
- Datang ke tempat kerja dibawah pengaruh alkohol atau obat bius tanpa resep;
- Pencurian atau penggelapan uang Tamu, Karyawan lain ;
- Dengan sengaja merusak barang milik Tamu, Karyawan lain atau Perusahaan;
- Segala bentuk kolusi untuk keuntungan financial atau keuntungan pribadi lain;
- Menerima atau menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai ganti kenaikan pangkat
atau keuntungan lain;
- Dengan sengaja menentang atasan atau membangkang;
- Kegiatan devisa atau kegiatan keuangan lain yang tidak sah/tanpa wewenang;
- Memasukkan virus komputer ke salah satu komputer Perusahaan dengan sengaja.
3. Daftar tersebut diatas tidak dimaksudkan sebagai daftar yang menyeluruh, namun
lebih sebagai daftar yang menunjuk pada jenis-jenis pelanggaran yang tidak akan
ditoleransi. Setiap saat undang-undang dan Sistem Kerja tambahan yang
dilaksanakan oleh Perusahaan secara otomatis akan menjadi bagian dari
kebijaksanaan dan praktek-praktek kepegawaian.
Tindakan Pendisiplinan
Karyawan harus mematuhi Tata Tertib Perusahaan. Pelanggaran terhadap Tata
Tertib Perusahaan dapat dikenakan tindakan/sanksi.
1. Dalam kasus-kasus yang berat, atas kebijaksanaan Perusahaan, peringatan lisan
maupun tertulis dapat dihapus dan hubungan kerja karyawan akan segera diputus
(misalnya: penipuan, pencurian, penyalahgunaan informasi rahasia, ancaman fisik
terhadap karyawan, dll.).
2. Bilamana terjadi pelanggaran disiplin kerja, Perusahaan dapat mengambil
tindakan sebagai berikut:
- Peringatan Lisan dapat diberikan oleh Kepala Departemen;
- Surat Peringatan Pertama dapat diberikan oleh Manajer, jika pelanggaran di atas
terulang lagi;
- Surat Peringatan Kedua dan ketiga dapat diberikan oleh Manajer, jika pelanggaran
di atas terulang lagi/
- Surat Peringatan Keempat atau yang terakhir dapat menyebabkan Pemutusan
Hubungan Kerja sesuai kebijakan Perusahaan. Pemutusan Hubungan kerja akan
diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.
- Sebuah peringatan tertulis berlaku selama 3 ( tiga ) bulan sejak tanggal dikeluarkan.
- Selama dalam masa Peringatan maka karyawan tersebut tidak akan mendapatkan
Promosi Jabatan, elaun keja maupun Kenaikan Gaji.
Skorsing
1. Karyawan yang telah melanggar disiplin kerja, yang belum melaksanakan tugasnya
sebagaimana diwajibkan atau telah menyebabkan kerugian kepada Perusahaan
dapat diskors, yang memerlukan persetujuan dari Manajemen
2. Jangka waktu maksimal skorsing yang sifatnya mendidik adalah 1 (satu) bulan.
Selama sebulan ini Perusahaan akan memutuskan apakah karyawan akan
dikembalikan atau dikeluarkan,
3. Karyawan yang telah melanggar disiplin kerja, yang belum melaksanakan tugasnya
sebagaimana diwajibkan atau telah menyebabkan kerugian kepada Perusahaan
dapat juga langsung diputuskan dari ikatan kerja dengan Perusahaan tanpa melewati
diskors
Pengunduran diri
1. Pengunduran diri dengan baik berhak menerima uang gaji sesuai dengan jumlah
hari kerja.
2. Pengunduran diri dengan baik tersebut diperlihatkan melalui kondisi-kondisi
berikut:
· Karyawan harus mengajukan surat pengunduran diri secara tertulis dengan
menyebutkan alasannya paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum tanggal
pengunduran diri berlaku. Namun demikian.
· Jika tempoh pengunduran kurang dari 15 hari kerja pihak pengurusan akan
mengenakan tindakan pemotongan gaji mengikut kurangnya hari pengunduran dari
15 hari tersebut.
· Karyawan tetap melaksanakan tugasnya sampai tanggal pengunduran diri mulai
berlaku.
· Karyawan tidak boleh berada dibawah kontrak yang mengikat.
· Semua fasilitas karyawan diselesaikan (misalnya: pinjaman yang masih terhutang
harus telah dibayar kembali sepenuhnya, dll.).
LAIN-LAIN
TATA TERTIB
Tata tertib dibuat bertujuan agar selama operasional food court akan merasa tertib dan
nyaman.
A. PERALATAN
1. Penempatan peralatan dapur, peralatan makan dan bumbu masak harus rapih
dan bersih, dapur harus selalu dalam keadaan rapih dan bersih.
2. Tidak boleh meletakkan barang-barang seperti kardus, trolly, dll diarena pintu
masuk gerai, koridor, depan pintu emergency, langit-langit gerai.
3. Tidak boleh menggunakan peralatan makan yang diperuntukkan untuk
pengunjung sebagai wadah penyimpanan.
B. KARYAWAN
1. Karyawan Tenant tidak diperbolehkan merokok di area food court dan
di area dalam gerai. Pelanggaran akan dikenakan sanksi dan surat peringatan
kepada karyawan.
2. Karyawan tidak boleh menggunakan HP (Hand Phone) saat jam operasional.
Pelanggaran akan dikenakan sanksi dan surat peringatan kepada karyawan.
3. Karyawan harus selalu menggunakan seragam lengkap topi, celana hitam
(tidak boleh jeans), sepatu (tidak boleh sendal) selama jam operasional.
Pelanggaran akan dikenakan sanksi dan surat peringatan kepada karyawan.
4. Jam operasional adalah jam 10.00 WIB - 22.00 WIB karyawan tenant
atau tenant harus membuka gerai 30 menit sebelum jam operasional.
Pelanggaran akan dikenakan sanksi dan surat peringatan kepada karyawan
atau tenant.
5. Karyawan tenant tidak diperbolehkan makan didalam gerai dan area food
court. Pelanggaran akan dikenakan sanksi dan surat peringatan kepada
karyawan.
6. Karyawan tidak diperbolehkan masuk ke gerai tenant yang lain. Pelanggaran
akan dikenakan sanksi dan surat peringatan kepada karyawan.
7. Karyawan tenant yang sudah keluar tidak diperbolehkan untuk pindah
bekerja ke tempat tenant yang lain (masih dalam lingkungan food court).
Pelanggaran akan dikenakan sanksi dan surat peringatan kepada tenant dan
karyawan tenant.
D. KEBERSIHAN
1. Tempat sampah didalam gerai harus menggunakan plastik sampah hitam
bila sampah basah dan berat harus menggunakan plastik sampah double.
Saat pengambilan sampah harus dalam keadaan terikat.
2. Pembuangan bekas minyak goreng dan sampah lainnya ke saluran
pembuangan air kotor, floor drain(gutter) atau grease trap yang dapat
mengakibatkan penyumbatan saluran pembuangan air kotor sangat tidak
diperbolehkan. Harus ditempatkan dalam wadah khusus dan dibungkus
plastik sampah berwarna hitam dalam keadaan terikat rapih. Pelanggaran
akan dikenakan sanksi dan surat peringatan kepada tenant dan karyawan
tenant.
3. Pada jam tutup gerai/malam hari lantai, dinding, kompor, meja persiapan,
meja display, etalase, sink, cooker hood dan grease trape harus dalam
bersih.
E. KESELAMATAN
1. Pada jam tutup gerai/malam hari pastikan kompor gas, cooker hood,
sakelar lampu, valve gas dalam keadaan tidak menyala.
SOP merupakan tata tertib yang sangat sederhana dilakukan namun terstruktur. SOP
merupakan singkatan dari Standard Operating Procedure. SOP adalah Prosedur Operasi
Standar jangka yang mempunyai istilah sebagai prosedur kerja yang umum (general) dalam
konteks keseluruhan dan terstruktur. Pelayan dalam kamus besar bahasa indonesia adalah
pesuruh.
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung
maupun tidak langsung. Sedangkan Pelayan adalah seseorang yang biasa
melakukan/menyediakan apa yang pembeli/pengunjung inginkan.
1. Pos I :
1 TV dinyalakan selama 24 jam
2 Dispenser dinyalakan selama 24 jam
3 Time keeping dihidupkan selama 24 jam
4 Lampu dinyalakan pada pukul 18.00 Wita dan dimatikan pada pukul 06.00 Wita dan jika
pada pukul 18.00 Wita dianggap masih cukup terang, bisa di toleransi atau cukup
hanya menghidupkan beberapa lampu yang dianggap penting saja .
2. Pos II :
1 TV dinyalakan selama 24 jam dan jika tidak ada anggota yang incharge dimatikan
2 Lampu office dan toilet dihidupkan pada saat digunakan
3 AC dihidupkan pada saat digunakan ( SET REMOTE 23 ˚ )
4 Computer dihidupkan pada saat digunakan.
1. Main Pool :
1 Pompa sirkulasi dihidupkan pada pukul 08.00 Wita dan dimatikan pada pukul 22.00 Wita
2 Under water lamp dihidupkan pada pukul 08.30 Wita dan dimatikan pada pukul 22.00
Wita
2. Children Pool :
1 Pompa sirkulasi dihidupkan pada pukul 08.00 Wita dan dimatikan pada pukul
22.00 Wita
2 Under water lamp dihidupkan pada pukul 08.30 Wita dan dimatikan pada pukul
22.00 Wita
1. Office :
1 AC dihidupkan pada pukul 08.30 Wita dan dimatikan pada pukul 17.30 Wita, apabila akan
meninggalkan office atau workshop ( dalam keadaan kosong ) AC dimatikan dan set
temperature 24’C pada remote control apabila AC dalam keadaan hidu
2 Computer dihidupkan pada pukul 08.30 Wita dan dimatikan pada pukul 17.30 Wita,
disesuaikan dengan jam kerja dan sewaktu-waktu ada lembur, matikan apabila akan
meninggalkan office atau workshop ( dalam keadaan kosong)
3 Ex Fan dihidupkan jam 08.30 wita dan dimatikan jam 17.30 wita, apabila akan
meninggalkan office atau workshop (dalam keadaan kosong) Ex Fan dimatikan.
4 Lampu dioffice dipakai pada saat diperlukan dan matikan apabila meninggalkan office
atau workshop (dalam keadaan kosong).
5 Lampu koridor dihidupkan natau dipakai pada saat di perlukan .
6 Mesin Fohto Copy dipakai 24 jam dan “klik” setelah pemakaian.
2. Toilet :
1 Lampu ditoilet dimatikan setelah pemakaian.
2 Ex Fan ditoilet dimatikan setelah pemakaian
3 Washbin ditoilet dimatikan setelah pemakaian
3. Canteen :
1 Lampu dihidupkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
2 AC dihidupkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
3 Ex Fan dihidupkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
4. Locker Ladies & Gantle :
1 Matikan Lampu penerangan apabila tidak ada kegiatan .
2 Matikan bila tidak ada kegiatan.
Setiap peraturan pasti ada sangsi apabila terjadi pelanggaran , Untuk program saving energy
di dalam melaksanakan dan monitoring akan di lakukan dengan menggunakan list
Monitoring dan pengoprasian peralatan .adapun sangsi yang akan di terapkan apabila terjadi
pelanggaran adalah :
1 Pelanggaran akan di hitung setiap 1 bulan sekali di akhir bulan berdasarkan list monitoring
dan pengoprasian peralatan yang di isi oleh MOD .
2 Pelanggaran di hitung per Department
3 Department yang melakukan pelanggaran paling banyak akan di berikan pengarahan oleh
HRD
Setelah mendapat pengarahan oleh HRD , Baru akan mendapat bimbingan dari Team Saving
Energy.