Antara
.........................
Dan
......................
Tentang
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
Nomor: ………………………….
Pada hari ini Senin tanggal Delapan Belas bulan November tahun Dua Ribu
Sembilan Belas (18-11-2019) di Tanjung Enim, dibuat Perjanjian Kerja oleh dan
antara :
I. Nama lengkap : ………………………..
Jabatan : ………………………….
Alamat : …………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT Bukit Asam Medika, selanjutnya dalam Perjanjian
Kerja ini, disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri, selanjutnya dalam Perjanjian Kerja ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 1
Jangka Waktu Perjanjian
(1) Perjanjian Kerja ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung mulai
tanggal 18 November 2019 sampai dengan tanggal 17 November 2020
Pasal 2
Penempatan dan Pemindahan Kerja
(1) PIHAK PERTAMA menugaskan PIHAK KEDUA sebagai fungsi tenaga kerja
Dokter Gigi dan menempatkan yang bersangkutan pada lokasi operasional yang
dimiliki/dikelola oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan
menerima dan sanggup untuk melaksanakan tugas sebagai fungsi tenaga kerja
Dokter Gigi PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menempatkan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan lain yang oleh PIHAK PERTAMA dianggap lebih cocok
serta sesuai dengan keahlian yang dimiliki PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan kesanggupan dan kesediaan untuk ditempatkan dan
ditugaskan dimana saja oleh PIHAK PERTAMA.
(3) Jika PIHAK KEDUA menolak pemindahan kerja tanpa alasan yang dapat
diterima oleh PIHAK PERTAMA, kepada yang bersangkutan akan dikenakan
sanksi berupa Surat Peringatan Tertulis sampai dengan Pemutusan Perjanjian
Kerja oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PIHAK
PERTAMA.
Pasal 3
Upah dan Fasilitas
(1) PIHAK PERTAMA memberikan imabalan berupa upah pokok kepada PIHAK
KEDUA atas jasa Pelayanan Kesehatan di RS Bukit Asam Medika sebesar Rp.
7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) per bulan;
(2) PIHAK PERTAMA memberikan bantuan akomodasi dan transportasi kepada
PIHAK KEDUA sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) per bulan;
(3) PIHAK PERTAMA memberikan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan kepada
PIHAK KEDUA dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
Pasal 4
Hak dan Kewajiban
Pasal 5
Tata Cara Cuti dan Ijin Tidak Masuk Kerja
(1) PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan cuti 12 (dua belas) hari kerja apabila
PIHAK KEDUA telah bekerja dua belas bulan secara terus menerus.
(2) Dalam hal akan melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
maka PIHAK KEDUA wajib mengajukan permohonan cuti sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari kalender sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA, dengan mengisi
form permohonan cuti sebagaimana ketentuan peraturan kerja PIHAK
PERTAMA.
(3) Sisa cuti tahunan sebelumnya tidak dapat diakumulasikan untuk tahun berjalan
dan apabila tidak diambil sisa cuti tahunan sebelumnya, maka sisa cuti
sebelumnya dinilai hilang (hangus).
(4) PIHAK KEDUA dianggap sah menjalankan cuti tahunan apabila adanya
persetujuan dari atasan langsung yang dibuktikan dengan tanda tangan pada
form cuti.
Pasal 6
Waktu Kerja
(1) Waktu kerja PIHAK KEDUA pengaturannya ditentukan oleh PIHAK PERTAMA
disesuaikan dengan situasi dan kondisi pekerjaan PIHAK KEDUA. Dengan tetap
berpedoman pada ketentuan peraturan perundangan-undangan dan ketentuan
internal PIHAK PERTAMA yang berlaku;
(2) Dalam kondisi tertentu PIHAK PERTAMA berhak meminta PIHAK KEDUA
untuk bekerja melebihi waktu kerja (lembur) sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab jabatannya, dengan jadwal waktu kerja ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA
sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
Larangan dan Sanksi
Pasal 8
Berakhirnya Perjanjian
(2) PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang yang mensyaratkan perlunya suatu
putusan pengadilan untuk mengakhiri perjanjian.
Pasal 9
Pengunduran Diri
(1) PIHAK KEDUA berhak mengundurkan diri walaupun masih dalam ikatan
Perjanjian Kerja dengan PIHAK PERTAMA;
(2) PIHAK KEDUA wajib mengajukan permohonan pengunduran diri dalam batas
waktu 30 (tiga puluh) hari sebelumnya;
(3) Surat permohonan pengunduran diri wajib diajukan secara tertulis dan diketahui
oleh atasan langsung dari PIHAK KEDUA.
Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
(1) Perjanjian Kerja ini diatur dengan mengacu pada Hukum yang berlaku di
Indonesia.
(2) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK mengenai pelaksanaan
Perjanjian Kerja ini akan diselesaikan secara musyawarah.
(3) Dalam hal musyawarah sebagaimana ayat (2) Pasal ini tidak mencapai
mufakat maka PARA PIHAK sepakat melakukan penyelesaian melalui
Pengadilan Hubungan Industrial.
(4) Selama proses penyelesaian perselisihan berlangsung PARA PIHAK tidak
dapat menggunakan alasan untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan jadwal Perjanjian Kerja ini.
Pasal 11
Addendum Perjanjian
PARA PIHAK sepakat untuk hal-hal yang belum diatur atau terdapat perubahan
syarat-syarat kerja dalam Perjanjian Kerja ini akan ditetapkan kemudian secara
mufakat dan dituangkan dalam suatu perjanjian tambahan (addendum) yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.
………………………….. …………………………….