Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

KOPERASI KARYAWAN BUKIT ASAM MEDIKA (KOPKARBAM)


TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA


KOPKARBAM
KEANGGOTAAN, PENGURUS DAN BADAN PENGAWAS
SERTA RAPAT ANGGOTA

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Koperasi Karyawan PT. Bukit Asam Medika, dengan singkatan KOPKARBAM yang
selanjutnya dalam anggaran rumah tangga ini disebut Koperasi.
(2) Koperasi berkedudukan di Jalan lingkar tenis Talang Jawa Tanjung Enim, Kecamatan
Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.

KEANGGOTAAN
Pasal 2
Anngota Koperasi terdiri dari :

- Anggota
- Anggota Luar Biasa
- Anggota Kehormatan

Pasal 3

Yang dapat menjadi anggota adalah :

a) Pegawai / Karyawan PT. Bukit Asam Tbk. yang ditugaskan di PT. Bukit Asam Medika
b) Pegawai / Karyawan mempunyai hubungan perjanjian kerja langsung dengan PT. Bukit
Asam Medika

Pasal 4

Yang dapat menjadi Anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Indonesia dan Warga Negara
Asing yang mempunyai kepentingan, kebutuhan dan kegiatan bisnis yang berhubungan
langsung dengan usaha dan kegiatan PT. Bukit Asam Medika dan koperasi dapat menjadi
Anggota Luar Biasa.

Yang dapat menjadi Anggota Kehormatan adalah Pegawai atau Pensiunan PT. Bukit Asam
(Persero), Tbk atau pegawai yang pernah bekerja di PT. Bukit Asam Medika
TATA CARA MENJADI ANGGOTA
Pasal 6

(1) Pegawai / karyawan Perusahaan, sebagaimana dimaksud Pasal 3 diatas harus


membuat / menyampaikan surat permohonan/ kesediaan untuk menjadi Anggota
Koperasi dengan melampirkan :
a) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk
b) Pas Photo berwarna 3 x 4 sebanyak 1 lembar.
(2) Paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterima Permohonan, Pengurus Koperasi telah
menjawab permohonan tersebut diterima atau ditolak.
(3) Permohonan yang diterima, paling lambat 7 (tujuh) hari sudah membayar Simpanan
Pokok dan Simpanan Wajib.
(4) Pemohon yang sudah melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib, hari itu juga telah
dicatat pada Buku Daftar Anggota dan yang bersangkutan menandatangani Buku
Anggota tersebut, dinyatakan sebagai Anggota.
(5) Pemohon yang diterima, tapi belum membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib,
belum dicatat dalam buku Anggota dan belum menandatangani Buku Anggota,
dinyatakan sebagai CALON ANGGOTA sampai yang bersangkutan memenuhi kekurangan
tersebut.
(6) Permohonan yang ditolak oleh pengurus disertai alasan / Penjelasan penolakan, paling
lambat 7 (tujuh) hari sudah mendapat jawaban dari Pengurus diterima atau ditolak.
(7) Jika sanggahan jawaban pemohon diterima, maka pemohon segera melaksanakan ayat
(3) dan (4) diatas.
Jika sanggahan jawaban pemohon ditolak, maka yang bersangkutan tidak dapat
mengajukan sanggahan lagi dan permohonan yang bersangkutan dikembalikan.

TATA CARA MENJADI ANGGOTA LUAR BIASA


Pasal 7

(1) Unutuk menjadi anggota Luar Biasa harus membuat / menyampaikan surat permohonan
untuk menjadi anggota Luar Biasa dengan melampirkan :
- Pengurus meminta kesediaan calon untuk diangkat menjadi Anggota.
- Apabila calon bersedia, pengurus meminta fotokopi KTP atau kartu identitas lain
untuk WNA.
- Pernyataan sanggup membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib.
- Surat persetujuan dari Pimpinan tempat bekerja.
(2) Paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya Permohonan, Pengurus sudah menjawab
diterima / di tolak.
(3) Pemohon yang diterima paling lambat 7 (tujuh) hari sudah membayar Simpanan Pokok
dan Simpanan Wajib.
(4) Pemohon yang telah melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib dicatat pada Buku
Daftar Anggota dan yang bersangkutan menandatangani Buku tersebut.
(5) Pemohon yang diterima, tapi belum membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib,
atau belum melengkapi persyaratan administrasi atau belum menandatangani Buku
Daftar Anggota diberikan waktu selama 15 (lima belas) hari untuk melengkapi, jika tidak
dilengkapi maka permohonan yang bersangkutan ditolak dan berkasnya dikembalikan.

TATA CARA MENJADI ANGGOTA KEHORMATAN


Pasal 8

(1) Anggota kehormatan ditetapkan oleh Pengurus dengan persetujuan Pengawas.


(2) Untuk menetapkan anggota kehormatan :
- Pengurus mengidentifikasi/menginventarisir nama-nama yang diusulkan menjadi
Anggota Kehormatan.
- Pengurus meminta kesediaan calon untuk diangkat menjadi anggota kehormatan
- Apabila calon bersedia, pengurus meminta data-data berupa (KTP/kartu identitas
lainnya) untuk diverifikasi
(3) Setelah dilakukan verifikasi, maka pengurus mengajukan draf surat penetapan anggota
kehormatan kepada pengawas untuk dapat disetujui.
(4) Jika pengawas berpendapat lain maka pengurus mengajukan calon lain untuk diusulkan

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA


Pasal 9

(1) Anggota berhak :


- Mendapatkan undangan, hadir dan mengikuti rapat anggota / luar biasa
- Dicalonkan / mencalonkan diri, dipilh, memilih sebagai pengurus dana tau badan
pengawas
- Memantau pelaksanaan rapat anggota, rapat anggota luar biasa
- Menyampaikan usul, saran dan pendapat baik diminta atau tidak oleh dan untuk
pengurus dan pengawas pada saat rapat atau diluar rapat.
- Mendapatkan pelayanan oleh koperasi.
- Mendapatkan informasi tentang perkembangan organisasi managemen dan
usaha koperasi.
- Memberikan usul, saran dan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada buku
saran anggota.
(2) Kewajiban anggota :
- Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
- Membantu modal usuaha koperasi dengan jalan menyimpan dana lebih pada
koperasi.
- Hadir mengikuti rapat dana tau kegiatan koperasi lainnya.
- Menjadikan pengguna jasa, pelanggan pada setiap usaha koperasi.
- Memberikan informasi kepada pengurus tentang peluang pasar / usaha koperasi.
- Menanggung kewajiban / hak tentang koperasi jika terjadi pembubaran koperasi.
(3) Anggota lura biasa dan angggota kehormatan tidak mempunyai hak memilih dan dipilih
pada rapat anggota / rapat anggota luar biasa.
LARANGAN DAN SANGKSI ANGGOTA
Pasal 10

(1) Larangan :
Anggota koperasi dilarang :
- Melakukan perbuatan yang dilarang hukum dan agama serta kepercayaannya.
- Menjadi anggota kelompok, partai yang dilarang pemerintah.
- Membuat menyampaikan surat kaleng dan / atau membuat, menyampaikan
pengaduan terhadap pelaksanaan organisasi dan usaha koperasi kepada pihak
kepolisian / kejaksaan atas pelaksanaan yang disetujui rapat anggota.
(2) Sanksi
- Terhadap anggota koperasi yang tidak mematuhi larangan pada pasal 10 diatas,
dapat dikenai sanksi oleh pengurus berupa :
a) Teguran / peringatan lisan
b) Peringatan tertulis
c) Pemberhentian sebagai anggota, anggota luar biasa dan anggota
kehormatan dengan menyelesaikan segala kewajiban yang menjadi
tanggung jawabnya.

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 11

(1) Berakhirnya keanggotaan :


a) Mengundurkan diri
b) Meninggalkan dunia
c) Diberhentikan dari status kepegawaian
d) Pensiun dari status pegawai
e) Koperasi bubar / dibubarkan pemerintah.
(2) Anggota yang meninggal dunia diberhentikan dan pensiun keanggotaanya berakhir pada
saat tanggal terjadinya dan berlaku pemberhentian sebagai pegawai / karyawan
(3) Anggota koperasi yang berakhir keanggotaannya mendapatkan kembali simpanan wajib
dan simpanan pokok.
BAB II
KEPENGURUSAN DAN BADAN PENGAWAS
Pasal 12

(1) Kepengurusan
a) Kepengurusan koperasi terdiri dari ketua, sekretarisis dan bendahara dan dapat
ditambah sesuai kebutuhan organisasi dan disetujui rapat anggota
b) Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota secara
langsung
(2) Badan pengawas
a) Pengawas koperasi terdiri dari ketua merangkap anggota dan anggota maksimal
3 (tiga) orang dan dapat ditambah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
yang disetujui rapat anggota
b) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi secara langsung melalui rapat
anggota/rapat luar biasa anggota.
(3) Calon pengurus dan pengawas dipilih berdasarkan musyawarah dan mufakat.
(4) Masa jabatan pengurus dan pengawas selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
(5) Pengurus dan pengawas berhak meminta audit keuangan dan non keuangan pada
auditor publik oleh tenaga ahli atau dinas yang membidangi koperasi.
(6) Mengadakan inventaris koperasi dan menjual / menghapus inventaris koperasi setelah
mendapatkan persetujuan rapat anggota.

TATA CARA PEMILIHAN, PENGUKUHAN, PEMBERHENTIAN PENGURUS


Pasal 13

(1) Tata cara pemilihan :


- 2 (dua) bulan sebelum masa jabatan pengurus habis telah disiapkan pemilihan.
- Persiapan pemilihan meliputi :
 Pembentukan panitia
 Pengumuman / penjaringan calon
 Penerimaan berkas calon
 Seleksi calon dilaksanakan apabila jumlah calon yang mendaftar lebih 6
(enam) orang dari jumlah kepengurusan yang ada
 Apabila jumlah calon sama dengan jumlah pengurus yang diperlukan atau
lebih 3 (tiga) orang tidak dilaksanakan seleksi
 Seleksi calon dilaksanakan oleh panitia yang dibentuk dengan keputusan
pengurus paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan pemilihan.
 Hasil seleksi telah diumumkan dan disampaikan pada calon dan anggota
koperasi paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah seleksi.
 Pelaksanaan pemilihan, pengukuhan dan pemberhentian pengurus
dilaksanakan dalam rapat anggota khusus atau rapat anggota luar biasa.
 Pengisian jabatan pengurus karena berhenti antar waktu, tidak harus
segara diisi dengan pemilihan, cukup dengan penunjukan salah seorang
pengurus melalui rapat pengurus dengan persetujuan badan pengawas.
 Pengurus (lama) harus melakukan serah terima dengan pengurus yang
baru.

TATA CARA PEMILIHAN, PENGUKUHAN DAN PEMBERHENTIAN PENGAWAS


Pasal 14

(1) Tata cara pemilihan :


- 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan pengawas berakhir telah dilakukan
persiapan pemilihan
(2) Persiapan pemilihan meliputi :
- Pembentukan kepanitiaan
- Pengumuman / penjaringan calon
- Penerimaan berkas calon
- Seleksi calon jika yang mendaftar sebagai pegawas lebih 5 (lima) orang dari
lowongan jabatan pengawas, hasil seleksi inilah yang dipilih.
- Jika jumlah calon lebih dari 2 (dua) orang maka tidak dilaksanakan seleksi, calon
yang terdaftar inilah yang dipilih.
(3) Lowongan jabatan pengawas antara waktu tidak harus diisi segera dengan pemilihan
cukup dengan petunjuk salah satu dari pengawas yang ada untuk menduduki dan
melaksanakan jabatan lowongan tersebut.
(4) Pelaksanaan pemilihan, pengukuhan dan pemberhentian pengurus dilaksanakan dalam
rapat anggota khusus atau rapat anggota / rapat anggota luar biasa.

Pasal 15

(1) Pelaksanaan pemilihan, pengurus dan pengawas dapat dilakukan serentak pada hari
yang sama.
Pengukuhan pengurus dan pengawas dilakukan melalui rapat anggota / rapat anggota
luar biasa.

TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS


Pasal 16

(1) Pengurus bertugas :


- Memimpin organisasi koperasi.
- Mengajukan rencana kerja RAPBK pada rapat anggota tahunan.
- Menyelenggarakan rapat anggota.
- Membuat laporan pengelolaan usaha koperasi setiap triwulan kepada anggota
melalui website (media elektronik)
- Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
melalui rapat anggota.
- Menyelenggarakan pembagian kerja dan inventaris secara tertib dan benar.
- Menyelenggarakan dan memelihara buku-buku daftar anggota, daftar pengurus
dan buku-buku administrasi organisasi yang diperlukan secara tertib dan benar.
- Secara periodik menyelenggarakan rapat-rapat pengurus dan mengundang
pengelola untuk membahas perkembangan organisasi dan usaha koperasi.
- Melakukan pengawasan atas tugas pengelola.
- Meningkatkan kemampuan manajerial dan kemampuan tehnis pengelola,
terutama di bidang kewirausahaan.
(2) Pengurus berwenang :
- Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.
- Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan.
- Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawab dan keputusan rapat anggota.
- Mendelegasikan pengelolaan usaha koperasi kepada pengelola usaha (manajer
koperasi).
- Mengangkat dan memberhentikan pengelola usaha koperasi (manajer dan
karyawan koperasi).
- Mengeluarkan keputusan tentang pembentukan, tempat pelayanan koperasi
(TPK) san unit usaha.
(3) Tanggung jawab pengurus
Pengurus bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan kelembagaan dan usaha
koperasi kepada anggota melalui rapat anggota atau rapat anggota luar biasa.

TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS


Pasal 17

(1) Pengawas bertugas


a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi.
b) Membuat laporan tertulis kepada rapat anggota tentang hasil pengawasannya.
c) Membuat laporan pengawasan terhadap jalannya pengelolaan usaha koperasi
setiap enam bulanan kepada anggota melalui website (media elektronik).
(2) Pengawas berwewenang
a) Meneliti catatan yang berkaitan dengan organisasi, usaha dan keuangan
koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dalam rangka pengawasan
terhadap jalannya usaha koperasi.
c) Pengawas berkewajiban untuk merahasiakan hasil pengawasannya terhadap
pihak ketiga dan pihak lain yang tidak berkepentingan.
LARANGAN PENGURUS DAN PENGAWAS
Pasal 18

(1) Pengurus dan pengawas dilarang :


- Menjabat jabatan pengurus dan atau pengawas pada koperasi yang lainnya.
- Mempunyai hubungan dengan pengurus dan atau pengawas sebagai bapak dan
atau ibu, saudara kandung, keponakan, paman, bibi, suami, istri.
(2) Pengurus dan pengawas yang mempunyai jabatan pengurus dan pengawas pada
koperasi lainnya, harus memilih salah satunya, apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
yang bersangkutan tidak memilih jabatan tersebut, maka yang bersangkutan dinyatakan
diberhentikan dari jabatannya sebagai pengurus / pengawas koperasi.
(3) Pengurus dan pengawas yang mempunyai hubungan keluarga salah satunya harus
mengundurkan diri dan apabila tidak mengundurkan diri maka keduanya tersebut
dinyatakan diberhentikan dari jabatannya sebagai pengurus dan / pengawas koperasi.

BAB III
RAPAT ANGGOTA
Pasal 19

Berdasarkan sifat rapat anggota terdiri dari :

- Rapat anggota.
- Rapat anggota luar biasa

Pasal 20

(1) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.


(2) Rapat anggota dihadiri anggota / atau perwakilan, pengurus, pengawas, manajer
pengelola dan undangan dan penasehat.
(3) Rapat anggota dilaksanakan untuk membahas penyusunan RAPBK, perubahan anggaran
dasar, penggabungan, pembagian dan peleburan koperasi.

Pasal 21

(1) Rapat anggota sekurang-kurangnya dilaksanakan 1 (satu) kali setahun buku


dilaksanakan dalam rangka pertanggungjawaban pengurus disebut rapat anggota
tahunan (RAT) yang dilaksanakan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan setelah tutup
tahun buku.
(2) Rapat anggota tahunan sekurang-kurangnya membahas :
- Laporan tahunan pengurus dan pengawas.
- Neraca dan perhitungan laba/ rugi.
- Pembagian SHU.
- Kebijaksanaan umum organisasi manajemen dan usaha koperasi.
- Masalah lain yang diajukan pengurus, pengawas atau anggota.
Pasal 22

(1) Ketentuan sahnya rapat yang melaksanakan pemilihan pengurus, pengawas, RAPBK dan
perubahan anggaran dasar koperasi harus dihadiri ½ + 1 dari jumlah anggota dan
putusan syah dan disetujui oleh ½ + 1 (satu per dua ditambah satu) bagi jumlah
anggota yang hadir.
(2) Syahnya rapat yang membahas penggabungan, pembagian dan peleburan koperasi jika
dihadiri

Pasal 23

(1) Pengurus koperasi menyampaikan undangan rapat beserta bahan rapat paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum rapat dilaksanakan.
(2) Undangan dimaksud ayat (1) harus mencantumkan dengan lengkap hari, tanggal, bulan,
tahun, waktu, tempat rapat, yang dengan jelas menyebut nomor, lingkungan, RT, RW,
kelurahan, kecamatan, nomor telepon/fax dan kewajiban anggota untuk hadir 15 menit
sebelum acara dimulai.
(3) Anggota yang hadir harus menandatangani daftar hadir, sedangkan perwakilan anggota
menandatangani daftar hadir atas namanya sendiri serta menyerahkan mandat dari
yang diwakili.
(4) Apabila ketua koperasi atau sekretaris koperasi tidak memimpin rapat maka rapat akan
dipimpin oleh pejabat lain / anggota yang telah disetujui rapat.
(5) Sebelum acara rapat dimulai ketua koperasi mempersilahkan sekretaris koperasi
membacakan daftar hadir.
(6) Atas laporan sekretaris / pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud ayat (4) dan (5)
maka pimpinan menyatakan quorum tercapai / tidak tercapai.
(7) Syahnya rapat jika dihadiri ½ + 1 dari jumlah anggota termasuk perwakilan.
(8) Apabila tidak quorum maka rapat ditunda selama 7 (tujuh) hari dan pemberitahuan /
undangan rapat sudah diterima anggota paling lambat 2 (dua) hari sebelum kegiatan.
(9) Apabila tidak quorum juga maka rapat tetap dilanjutkan dengan memperhatikan
petunjuk pejabat dinas yang membidangi koperasi yang hadir saat ini.
(10) Jika quorum tercapai maka rapat dilanjutkan dengan pengesahan, tata tertib
rapat dan agenda rapat.
(11) Putusan rapat dilakukan dengan musyawarah dan mufakat, jika tidak tercapai
dilaksanakan dengan perhitungan suara anggota yang hadir.
(12) Syahnya putusan rapat jika didukung ½ + 1 dari jumlah anggota yang hadir dan
mengikuti rapat.
(13) Apabila quorum tercapai maka tidak berlaku ketentuan ayat (8) diatas.
(14) Sekretaris rapat bertugas dan bertanggungjawab menyusun / membuat naskah
rapat dan berita acara rapat serta menyiapkan naskah untuk ditandatangani oleh
pengurus, ketua pengawas dan 3 orang anggota.
(15) Bahan rapat, notulen, berita acara rapat yang disetujui rapat merupakan
pedoman pelaksanaan kerja pengurus dan harus tertata dan disimpan dengan baik.
(16) Koperasi wajib menyampaikan bahan rapat dan notulen + berita acara serta
daftar hadir anggota kepada instansi terkait di kabupaten Muara Enim yang membidangi
koperasi dalam kesempata pertama.
Pasal 24

(1) Rapat anggota luar biasa dilaksanakan untuk membahas dan menyelesaikan masalah
hukum yang berdampak kepada keberlangsungan kegiatan koperasi.
(2) Rapat anggota khusus membahas dan menyelesaikan yang terkait dan tidak terbatas
pada peningkatan usaha koperasi, penetapan pinjaman dengan jumlah tertentu,
penyelesaian penetapan peraturan pelaksanaan yang harus dilaksanakan segera dan
belum dapat diselesaikan serta hal-hal yang bersifat urgent yang belum dibahas pada
rapat anggota tahunan.

TATA CARA RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA


Pasal 25

(1) Terdapat hal yang sangat penting dan masalah sebagaimana dimaksud pasal 24 ayat (1)
di atas.
(2) Atas permintaan badan pengawas, atau atas permintaan sekurang-kurangnya 20 % dari
jumlah anggota.
(3) Permintaan disampaikan secara tertulis kepada pengurus, permintaan dimaksud dapat
disampaikan melalui perwakilan yang ditunjuk.
(4) Jika dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah pengurus menerima permintaan RALB
ternyata pengurus tidak melaksanakan rapat tanpa alasan yang dapat diterima, maka
badan pengawas dan anggota membentuk panitia untuk menyelenggarakan rapat luar
biasa.

BAB IV
IMBAL JASA dan Kebijakan Pengeluaran Uang
Pasal 26

(1) Pengurus dan badan pengawas dapat menerima imbal jasa setiap bulan sebagai
pengganti uang lelah dan biaya komunikasi.
(2) Imbal jasa yang diberikan kepada pengurus
1. Ketua Rp. 2.500.000,-
2. Sekretaris Rp. 2.000.000;-
3. Bendahara Rp. 2.000.000;-

(3) Imbal jasa yang diberikan kepada pengawas


1. Ketua Rp. 2.000.000;-
2. Masing anggota pengawas Rp. 1.500.000;-

(4) Imbal jasa yang diberikan kepada pengurus & badan pengawas sebagaimana ayat (2)
dan (3) pasal ini dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan tingkat pertumbuhan
usaha koperasi setiap tahun rapat anggota tahunan (RAT).
Pasal 27
Kebijakan Pengeluaran Uang

(1) Pengeluaran uang untuk keperluan pengembangan usaha/investasi koperasi sampai


dengan Rp. 100 juta cukup persetujuan ketua koperasi.
(2) Pengeluaran uang untuk keperluan pengembangan usaha/investasi koperasi diatas
sampai dengan Rp. 500 juta harus mendapat persetujuan ketua pengawas.
(3) Yang belum dibahas dan diputuskan pada rapat anggota tahunan (RAT) dapat dilakukan
dengan persetujuan badan pengawas dan atau melalui persetujuan rapat anggota.
(4) Setiap usulan investasi harus disertai dengan kajian kelayakan dan atau cost benefit
analysis dan risiko.
(5) Pengeluaran uang investasi harus dibuat tata laksana atau prosedurnya.

Pasal 28

Pengurus koperasi dalam hal ini diwakili oleh ketua pengurus wajib membuat perjanjian
kontrak kerja dengan manager dan karyawan pendukung kelancaran pekerjaan
KOPKARBAM.

BAB IV
PENUTUP
Pasal 29

(1) Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan operasional KOPKARBAM, maka ART ini sudah
dapat dipedomani sejak tanggal diberlakukan.
(2) Terkait dengan masa kepengurusan dan imbal jasa bagi pengurus dan pengawas
diberlakukan setelah berakhirnya periode kepengurusan tahun 2021 sd 2026
(3) Anggaran rumah tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI : TANJUNG ENIM
PADA TANGGAL : 12 April 2021

PENGURUS KOPKARBAM

SEKRETARIS KETUA BENDAHARA

RANDY YUDASWARA EGHI YURIVO NURBWONO

KETUA PENGAWAS

SUMARDIYANTO

WAKIL PESERTA WAKIL PESERTA WAKIL PESERTA


RAPAT RAPAT RAPAT

Anda mungkin juga menyukai