Anda di halaman 1dari 3

PERATURAN KHUSUS

PENGURUS KOPERASI KARYAWAN


“KARYA MAKMUR ABADI”
Nomor : 002/KMA/Persus.3/2022

Tentang :

KEANGGOTAAN

Menimbang : a. bahwa Koperasi Karyawan “Karya Makmur Abadi” sebagai


badan hukum dan badan usaha yang beranggotakan orang
seorang dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar asas kekeluargaan.
b. bahwa kenggotaan Koperasi Karyawan “Karya Makmur Abadi”
perlu diatur dalam Peraturan Khusus tentang Keanggotaan.
Mengingat : 1. UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
2. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan
Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
3. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal
Penyertaan Pada Koperasi
4. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 09 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Koperasi
5. Anggaran Dasar
6. Anggaran Rumah Tangga.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KHUSUS PENGURUS KOPERASI KARYAWAN


KARYA MAKMUR ABADI TENTANG KEANGGOTAAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagaigerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Koperasi Karyawan Karya Makmur Abadi adalah Koperasi yang memiliki usaha utama
berupa penyediaan barang konsumsi anggotanya yang selanjutnya disebut Koperasi.
3. Anggaran Dasar Koperasi adalah aturan dasar tertulis yang telah disahkan oleh menteri
yang membidangi perkoperasian beserta perubahannya yang dibuktikan dengan
perolehan Nomor Badan Hukum.
4. Anggota adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
5. Rapat Anggota adalah perangkat organisasi Koperasi yang memegang kekuasaan
tertinggi dalam Koperasi.
6. Pengurus adalah perangkat organisasi Koperasi yang bertanggung jawab penuh atas
kepengurusan Koperasi untuk kepentingan dan tujuan Koperasi, serta mewakili
Koperasi baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar
7. Pengawas adalah perangkat organisasi Koperasi yang bertugas mengawasi dan
memberikan nasihat kepada Pengurus.

BAB II
KETENTUAN KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2

(1) Anggota adalah pemilik dan pengguna jasa.


(2) Keanggotaan koperasi melekat pada diri sendiri dan tidak dapat dipindahtangankan
kepada pihak lain.

Bagian kedua
Prosedur Penerimaan Keanggotaan
Pasal 3

(1) Calon anggota Koperasi mengisi formulir permohonan menjadi anggota Koperasi
dengan dilampiri foto copy kartu tanda penduduk (KTP).
(2) Formulir sebagimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa formulir digital.
(3) Formulir permohonan menjadi anggota dalam bentuk digital harus memuat :
a. Upload KTP.
b. Surat Pernyataan mentaati AD/ART/Peraturan Khusus Koperasi
(2) Persetujuan atau penolakan atas permintaan menjadi anggota diputuskan oleh pengurus
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah formulir permohonan diterima.
(3) Pemohon yang diterima menjadi anggota Koperasi, dalam waktu 2 maksimal (dua) hari
terhitung dari tanggal pemberitahuan, maka pemohon harus menyetor simpanan pokok
dan simpanan wajib secara tunai.

Bagian keempat
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 4

(1) Keanggotaan berakhir apabila :


a. Anggota tersebut meninggal dunia
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah
c. Berhenti atas permintaan sendiri yang harus diajukan kepada pengurus secara
tertulis
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi persyaratan
keanggotaan dan/ atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam Koperasi
e. Melakukan tindak pidana yang terkait dengan Koperasi dan telah berkekuatan
hukum tetap
(2) Dalam hal anggota diberhentikan oleh Pengurus sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf
d maka kepada yang bersangkutan diberi hak untuk membela diri dalam Rapat
Anggota dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Anggota diberhentikan bukan karena masalah hukum yang bisa merugikan
Koperasi.
b. Anggota diberhentikan bukan karena sudah terbukti melakukan tindakan yang bisa
merugikan Koperasi baik secara materi maupun nonmateri.
c. Anggota yang diberhentikan pengurus meminta pembelaan kepada Rapat Anggota
dengan mekanisme :
1) Anggota yang dikeluarkan menyampaikan Surat Permohonan diundang dalam
Rapat Anggota pada tahun Buku anggota bersangkutan dikeluarkan oleh
Pengurus.
2) Anggota bersangkutan akan diundang sebagai tamu undangan, bukan sebagai
anggota.
3) Anggota bersangkutan diberi waktu untuk menyampaikan pembelaan dan
disertai bukti dan saksi (bila diperlukan).
4) Bila Rapat Anggota menerima pembelaan Anggota bersangkutan, maka status
pemberhentian Anggota itu akan dicabut, dan dikembalikan dalam
keanggotaan Koperasi.
5) Bila Pembelaan anggota bersangkutan ditolak oleh Rapat Anggota, maka
anggota bersangkutan secara resmi dikeluarkan dari anggota.
(3) Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Lain anggota yang berhenti atau
diberhentikan sebagai anggota dikembalikan kepada anggota bersangkutan.
(4) Bagian keuangan membuat bukti pengeluaran kas atas simpanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).
(5) Simpanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikembalikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
(6) Pemberhentian Anggota ditetapkan dalam Surat Keputusan Pengurus.

BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5

Peraturan Khusus ini berlaku sejak ditetapkan, agar diketahui oleh anggota, pengurus,
pengawas dan pengelola.

Ditetapkan di : Batam
Tanggal : 12 Maret 2022
Koperasi Karyawan
Karya Makmur Abadi
Ketua Pengurus

(Fauzy Surya Atmoko)

Anda mungkin juga menyukai