Pasal 38 Pasal 40
1. Apabila diperlukan pengurus dapat mengangkat penasehat atas 1. Koperasi mempunyai modal sendiri dan modal yang memperoleh dari
persetujuan Rapat Anggota. uang simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, uang
2. Penasehat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan pinjaman dan penerimaan lain yang sah.
organisasi, usaha koperasi baik diminta atau tidak diminta. 2. Modal dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan
3. Penasehat dapat menghadiri Rapat Anggota dan atau Rapat Pengurus sebesar Rp. ………………………… (………………………………………………..)
dan mempunyai hak berbicara tetapi tidak mempunyai hak suara. yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan modal
4. Penasehat berhak menerima penghasilan/imbalan jasa sesuai dengan penyertaan dari para pendiri;
keputusan Rapat Anggota. 3. Modal luar yang dipergunakan untuk memperbesar usaha koperasi
berasal dari pinjaman yang tidak merugikan koperasi, berupa pinjaman
BAB X dari:
PEMBUKUAN KOPERASI a. Anggota;
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya;
Pasal 39 c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
1. Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan e. Sumber lain yang sah dalam maupun luar negeri.
Desember tiap-tiap tahun pembukuan koperasi ditutup; 4. Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai penyertaan.
dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar 5. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan
akuntansi Koperasi pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia kwitansi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
pada umumnya; anggota pengurus atau lebih seorang pengawas yang ditunjuk oleh
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi pengawas.
ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Tahunan yang telah diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan BAB XIII
perundang-undangan yang berlaku dan ditanda tangani oleh semua SIMPANAN ANGGOTA
anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota yang
disertai hasil audit Pengawas. Pasal 44
4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh 1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi,
Akuntan Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau apabila Koperasi simpanan pokok sejumlah Rp 500.000,- (Limaratus ribu rupiah) yang
tidak mengangkat Pengawas tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas
harus diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota koperasi sebesar tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan
dan hasil audit tersebut menjadi perbandingan Laporan kerugian;
Pertanggungjawaban Pengurus. 2. Tiap anggota diwajibkan membayar Simpanan Wajib atas namanya
5. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan pada Koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur Tangga/Peraturan Khusus;
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis 3. Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan atas namanya
pada koperasi menurut kehendaknya sendiri, baik secara deposito
maupun giro;
BAB XVI
Pasal 45 TANGGUNGAN ANGGOTA
1. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali
selama anggota belum berhenti sebagai anggota; Pasal 49
2. Uang simpanan lainnya dapat diminta kembali menurut peraturan 1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaian ternyata bahwa
khusus atau perjanjian. Dan yang merupakan giro dapat diminta kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian
kembali sewaktu-waktu; dan kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang telah berhenti
3. Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang sebagai anggota dalam waktu 1 (satu) tahun sebelum pembubaran
diatur dalam peraturan khusus/Anggaran Rumah Tangga; koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu;
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti
sebagai anggota dalam waktu 1 (satu) tahun yang sebelum
BAB XV pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi kewajibannya
SISA HASIL USAHA sebagaimana ditentukan dalam pasal ini, maka kekurangan itu
dibebankan kepada anggota lain, hingga jumlah kerugian yang
Pasal 47 menurut perhitungan harus dibayar oleh para anggota dan mereka
1. Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi;
dalam satu tahun buku dikurangi penyusutan, kewajiban lain termasuk 3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana
Pajak, dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku yang yang menyebabkan kerugian diselesaikan menurut ketentuan yang
bersangkutan; berlaku.
2. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh Koperasi, setelah dikurangi dana
cadangan dialokasikan untuk: Pasal 50
a. Anggota sesuai transaksi dan simpanannya; 1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir tahun buku, ditutup
b. Pengembangan Usaha; dengan dana cadangan;
c. Insentif untuk Pengurus; 2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku
d. Insentif Pengawas; tidak dapat ditutup dengan dana cadangan sebagaimana dimaksud
e. Riset ayat (1), maka rapat anggota dapat memutuskan untuk membebankan
3. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara bagian kerugian tersebut di atas (jumlah kerugian dikurangi dengan
langsung atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota dana cadangan yang tersedia) kepada anggota dan kepada mereka
yang bersangkutan yang sesuai keputusan Rapat Anggota; yang telah berhenti sebagai anggota dalam tahun buku yang
bersangkutan, masing-masing yang besarnya dua kali simpanan pokok;
Pasal 48.
1. Dana cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk Pasal 51
menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota; Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi kerugian usaha yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar
75% dari seluruh jumlah dana cadangan untuk perluasan usaha dari Koperasi;
koperasi;
3. Sekurang-kurangnya 25% dari dana cadangan harus disimpan dalam BAB XVII
bentuk giro pada Bank sesuai keputusan Rapat Anggota. PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 52
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan:
a. keputusan Rapat Anggota atau; Pasal 54
b. keputusan Pemerintah, apabila: Dalam masa penyelesaian, kewajiban koperasi, didasarkan pada urutan
1) terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak sebagai berikut:
memenuhi undang-undang perkoperasian; a. gaji pegawai yang terutang;
2) kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau b. biaya perkara di pengadilan;
kesusilaan; c. biaya lelang;
3) kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan; d. biaya pajak;
2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada: e. biaya kantor seperti listrik, telepon, sewa, dan pemeliharaan gedung;
a. jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir; d. penyimpanan dana atau penabung yang pembayarannya dilakukan
b. atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari secara berimbang untuk setiap penyimpan/penabung dalam jumlah
jumlah anggota; yang ditetapkan oleh Tim Penyelesai berdasarkan persetujuan
c. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya; menteri;
e. kreditur lainnya;
Pasal 53
1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota Pasal 55
membentuk tim penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Sisa kekayaan Koperasi yang masih ada, setelah dikurangi kewajiban
dan pihak lain yang dianggap perlu dan diberi kuasa untuk pembayaran Koperasi diserahkan dengan urutan sebagai berikut:
menyelesaikan pembubaran koperasi; a. Koperasi lain yang baru dibentuk, atau koperasi lain sebagai kelanjutan
2. Penyelesai mempunyai hak dan kewajiban: dari koperasi yang dibubarkan;
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi dalam b. Koperasi pusatnya, dimana koperasi yang dibubarkan sebagai
penyelesaian; anggotanya;
b. mengumpulkan keterangan yang diperlukan; c. Koperasi lain yang ada di daerah yang bersangkutan;
c. memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang
diperlukan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama; Pasal 56
d. memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan 1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat
arsip Koperasi; pembubaranKoperasi;
e. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan 2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib
kewajiban Koperasi baik kepada anggota maupun kepada pihak yang sudah dibayarkan.
ketiga; 3. Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib
f. membuat berita acara penyelesaian, atau dalam bentuk akta menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama
otentik notarial, atau dalam bentuk akta dibawah tangan yang anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan
dibukukan (legalisasi notaris) atau dalam bentuk akta dibawah apabila keluarnya sebagai anggota koperasi belum melewati jangka
tangan yang didaftarkan (didaftar/dicatat notaris) dan waktu 6 (enam) bulan.
menyampaikan pemerintah.
3. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi
oleh Rapat Anggota tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
4. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran
kewajiban lainnya.
BAB XVIII
SANKSI
Pasal 57
1. Apabila anggota pengurus melanggar ketentuan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di
Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas permintaan sendiri;
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga;
BAB XIX
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
Pasal 58
Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas;
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN BAB IV
FUNGSI, PERAN DAN USAHA
BAB I Pasal 4
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU
Koperasi merupakan wahana bagi anggota khususnya dan masyarakat
Pasal 1 pada umumnya untuk mengembangkan potensi masing-masing guna
1. Koperasi Serba Usaha Nawasena yang selanjutnya disebut “Koperasi” meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
bertempat kedudukan di ……………………………………….., Kecamatan
………………….,Kotamadya Malang, Provinsi Jawa Timur Pasal 5
2. Koperasi didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.
1. Koperasi menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan usaha
yang mampu memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan anggota
BAB II khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
JENIS DAN WILAYAH KERJA 2. Sebelum ditetapkan, kegiatan usaha yang akan dilaksanakan wajib
dikaji terlebih dahulu secara menyeluruh mengenai kelayakan teknis,
Pasal 2 finansial serta manfaatnya bagi anggota Koperasi dan masyarakat.
1. Koperasi adalah Koperasi primer yang anggotanya terdiri dari 3. Kegiatan usaha sebagaimana dimaksud adalah:
perorangan a. Mengadakan dan mendistribusikan BBM
2. Koperasi adalah koperasi konsumen yang memberikan pelayanan b. Pembangunan Sub Penyalur sebagai depot untuk memudahkan
barang dan/ atau jasa kepada anggotanya selaku konsumen, namun distribusi BBM ke anggota
dapat juga memberikan pelayanan kepada perorangan selaku produsen c. Melaksanakan kemitraan antara Koperasi dengan pihak lain,
barang/ jasa. BUMDesa, perbankan, koperasi lainnya dan Lembaga Swadaya
3. Wilayah kerja Koperasi mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia Masyarakat (NGO) dari dalam maupun luar negeri dalam usaha /
permodalan yang saling menguntungkan
d. Menyelenggarakan sosialisasi dan advokasi kepada Anggota dalam
BAB III rangka peningkatan kualitas kemanan dan pelayanan Pom Mini
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP e. Mengembangkan sistem Informasi untuk membantu proses
transaksi anggota dan pengembangan usaha berbasis komunitas
Pasal 3 Pom Mini
1. Koperasi berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Azas Kekeluargaan. f. Mengembangkan penyediaan Jasa dibidang Informasi dan
teknologi dalam bentuk : Inovasi Teknologi Tepat Guna
2. Dalam melaksanakan kegiatan, landasan tersebut pada ayat (1) pasal 4. Dalam menyelenggarakan kegiatan usaha tersebut pada ayat (3) pasal
ini dan nilai-nilai serta prinsip-prinsip koperasi dipergunakan sebagai ini, Koperasi dapat membentuk Unit dan Cabang Usaha di luar wilayah
dasar pertimbangan dari tata kerja, kegiatan dan kebijakan Koperasi Kantor Pusatnya atau membentuk Usaha Bersama dengan pihak lain
dengan tetap memperhatikan efisiensi, efektivitas serta produktivitas
usaha dimaksud.
5. Unit-unit Usaha Koperasi yang dibentuk sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini wajib dikelola secara professional dan diadministrasikan
secara terpisah satu dari yang lain, namun tetap merupakan satu
kesatuan dari organisasi Koperasi. BAB VI
PERANGKAT KOPERASI
BAB V
KEANGGOTAAN Pasal 9
Perangkat Organisasi Koperasi terdiri dari:
Pasal 6 1. Rapat Anggota
1. Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah warga Negara RI yang 2. Pengurus
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan berdomisili di wilayah 3. Pengawas
Indonesia dan tercatat sebagai penduduk Indonesia.
2. Keanggotaan dapat bersifat aktif maupun pasif dengan mengajukan BAB VII
secara tertulis kepada Pengurus. RAPAT ANGGOTA
3. Koperasi dapat memberikan perlakuan khusus kepada Anggota dan
Anggota Luar Biasa yang diatur lebih lanjut oleh Pengurus dengan Pasal 10
Peraturan Khusus. 1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Anggota
diselenggarakan pengurus sudah harus menyampaikan undangan
Pasal 7 beserta agenda yang akan dibahas dalam Rapat Anggota kepada setiap
1. Pengurus wajib mengembalikan kepada Anggota/ Anggota Luar Biasa anggota. Undangan dapat disampaikan melalui SMS (short Message
yang berhenti atas permintaan sendiri, jumlah Simpanan Pokok, Service) atau email.
Simpanan Wajib, Modal Penyertaan dan Simpanan-simpanan lainnya 2. Materi pembahasan dan jenis-jenis keputusan yang akan diambil dalam
setelah diperhitungkan dengan hak dan / atau kewajibannya kepada Rapat Anggota, dikirimkan pada setiap anggota paling lambat 1 (satu)
Koperasi yang masih terhutang, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan hari sebelum Rapat Anggota dilaksanakan dalam bentuk soft copy
setelah permintaannya diterima Pengurus. melalui media elektronik lainnya yang mudah diakses oleh anggota
2. Demikian juga apabila ada anggota yang meninggal dunia yang atau dalam bentuk hard copy yang dapat diambil sendiri di kantor.
menyebabkan keanggotaan yang bersangkutan berakhir, Koperasi 3. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus atau pengawas.
memberikan bantuan kepada keluarganya sebesar 2 (dua) kali 4. Sebelum rapat dimulai pimpinan rapat membacakan tata tertib dan
Simpanan Pokok berikut pengembalian seluruh Simpanan Pokok, menghitung jumlah peserta yang hadir untuk menentukan serta
Simpanan Wajib, Modal Penyertaan dan Simpanan-simpanan lainnya mengesahkan quorum rapat.
setelah diperhitungkan dengan hak dan / atau kewajibannya kepada 5. Usul, pertanyaan, aspirasi dapat diajukan secara tertulis sebelum Rapat
KOPERASI yang masih tehutang, kecuali haknya tidak bisa mencukupi Anggota dilaksanakan.
kewajibannya, maka pewaris berkewajiban menyelesaikan usaha dan 6. Rapat Anggota dibuka dan ditutup dengan doa kepada Allah SWT.
kewajiban dari anggota yang bersangkutan.
Pasal 11
1. Waktu pelaksanaan Rapat Anggota diatur sebagai berikut:
Pasal 8 a. Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan setiap tahun paling
1. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib mentaati ketentuan lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku yang bersangkutan
dalam AD, ART dan Keputusan Rapat Anggota yang berlaku. berakhir.
2. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib berpartisipasi dan/ b. Rapat Anggota untuk membahas Rencana Kerja dan Anggaran
atau memanfaatkan jasa dari sekurang-kurangnya salah satu dari Koperasi diselenggarakan setiap tahun paling lambat 1 (satu) bulan
kegiatan usaha yang diselenggarakan Koperasi. sebelum tahun anggaran dimulai.
4. Batas waktu kerja Tim Verifikasi ditetapkan selambat-lambatnya 60
Pasal 13 (enampuluh) hari kerja, dan dalam melaksanakan tugasnya Tim dapat
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk: minta bantuan jasa Akuntan Publik.
a. Membahas dan mengesahkan Laporan dan Pertanggungjawaban 5. Hasil kerja Tim Verifikasi dilaporkan dalam Rapat Anggota Luar Biasa
Pengurus dan Pengawas yang diadakan 1 (satu) minggu setelah batas waktu kerja Tim
b. Menetapkan pembagian dan peruntukan Sisa Hasil Usaha yang Verifikasi.
diperoleh dalam tahun buku yang baru ditutup; 6. Semua biaya yang dikeluarkan Tim Verifikasi dibebankan kepada
c. Memberhentikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah Anggaran Koperasi.
habis masa jabatannya;
d. Memilih dan mengangkat anggota Pengurus dan Pengawas untuk Pasal 15
menggantikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah habis 1. Rapat Pleno diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
masa jabatannya; bulan.
e. Mengukuhkan pemberhetian anggota Pengurus/Pengawas yang 2. Rapat Pleno diselenggarakan untuk membahas dan menetapkan
berhenti sebelum masa jabatannya berakhir; Kebijakan Pokok dalam bidang organisasi, tata kerja,
f. Mengukuhkan anggota Pengurus/Pengawas yang diangkat sebagai manajemen/pengelolaan dan usaha termasuk pada:
pengganti anggota Pengurus/Pengawas yang berhenti sebelum - Pengangkatan dan pelimpahan sebagian wewenang Pengurus
masa jabatannya berakhir; kepada manager professional;
g. Menetapkan pengangkatan dan/ atau pemberhentian anggota - Perangkapan fungsi Pengawas oleh Pengurus;
Dewan Penasehat. - Pengembangan atau pemekaran usaha;
2. Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas tersebut - Penghapusan/ penggabungan kegiatan usaha;
pada ayat (1) huruf a pasal ini, masing-masing ditandatangani oleh 3. Rapat Pleno dihadiri oleh Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi.
semua ketua Pengurus/Pengawas yang bersangkutan.
3. Bila ada satu atau lebih ketua Pengurus/Pengawas yang tidak Pasal 16
menandatangani Laporan dan Pertanggungjawaban tersebut pasa ayat 1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) diselenggarakan sewaktu-waktu
(1) huruf a pasal ini, yang bersangkutan harus memberi penjelasan dianggap perlu, untuk membahas dan memecahkan permasalahan
secara tertulis, dan dilampirkan sebagai bagian yang tak terpisahkan yang sifatnya mendasar dan perlu diselenggarakan secepatnya.
dari laporan dan Pertanggungjawaban terkait. 2. RALB dihadiri oleh Anggota / perwakilan, tidak termasuk Anggota Luar
Biasa
Pasal 14 3. Hal-hal yang bersifat mendasar tersebut pada ayat (1) pasal ini antara
1. Apabila Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus/ Pengawas lain:
tersebut pada pasal 13 ayat (1) huruf a ART tidak dapat diterima Rapat a. Pemberhentian anggota Pengurus dan/ atau Pengawas yang telah
Anggota Tahunan (RAT), maka pada saat itu RAT membentuk formatur terbukti menimbulkan kerugian pada Koperasi dan atau
untuk memimpin sementara operasional Koperasi. anggotanya karena tidak betindak sesuai dengan wewenang atau
2. Selain itu, RAT juga membentuk Tim Verifikasi untuk mengadakan bertindak melampaui batas wewenang yang ada padanya;
pemeriksaan ulang atas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. b. Perubahan/ penyempurnaan AD dan/ atau ART;
Anggota Pengurus dan Pengawas dalam masa jabatan tidak boleh c. Pembubaran Koperasi dan pembentukan Panitia Penyelesaian;
ditunjuk sebagai anggota Tim Verifikasi. d. Penyelamatan Koperasi dari kerugian yang berkelanjutan dan telah
3. Tim Verifikasi terdiri dari 5 (lima) orang dengan susunan sebagai mengakibatkan berkurangnya modal sendiri.
berikut: seorang ketua merangkap anggota, seorang Sekretaris
merangkap anggota dan 3 (tiga) orang anggota.
Pasal 17 c. Menandatangani perjanjian kerjasama, dalam hal ini diwakili oleh
Implementasi keputusan Rapat Anggota ditindaklanjuti/ dituangkan dalam Ketua Umum. Apabila Ketua Umum sedang berhalangan dapat
Surat Keputusan dan/ atau Peraturan Khusus yang diterbitkan oleh diwakili oleh Sekertaris.
Pengurus. d. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Koperasi Jangka
Menengah (3 tahunan) untuk disahkan Rapat Anggota dan
BAB VIII dipergunakan sebagai acuan dalam penyusuan Rencana Kerja dan
PENGURUS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan.
e. Mencatat dan memelihara catatan partisipasi setiap anggota dalam
Pasal 18 kegiatan usaha KOPERASI dan transaksi usaha setiap anggota
1. Pengurus KOPERASI dipilih dari dan oleh anggota secara langsung atau dengan Koperasi sebagai dasar perhitungan dalam penetapan
melalui formatur. pertimbangan pembagian SHU kepada setiap anggota.
2. Dalam hal dipilih melalui formatur, maka Rapat Anggota menetapkan f. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama baik dalam
jumlah formatur sekurang-kurangnya terdiri dari 5 (lima) dan bidang usaha maupun bidang-bidang lainnya dengan koperasi dan
sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang yang dipilih secara langsung mitra usaha/kerja lainnya.
dalam Rapat Anggota. 2. Pembagian tugas Pengurus sebagaimana diatur dalam pasal 23 AD
3. Keanggotaan Formatur dapat melibatkan 1 (satu) orang Pengurus diatur dalam keputusan Pengurus.
lama, dan 1 (satu) orang Pengawas lama. 3. Semua surat-surat keluar ditandatangani oleh Ketua atau Sekertaris.
4. Semua surat-surat berharga dan warkat bank ditandatangani oleh
Bendahara / salah seorang anggota Pengurus bersama-sama dengan
Ketua Umum/ Sekertaris.
Pasal 21 5. Tanpa menghilangkan tanggung-jawabnya kepada Rapat Anggota,
1. Pengurus merupakan badan kepemimpinan kolektip. Pengurus dapat mengangkat Pengelola dan karyawan Koperasi, dan
2. Setiap anggota Pengurus bertindak untuk dan atas nama Pengurus melimpahkan sebagian tugas-tugasnya kepada Pengelola/ karyawan
Koperasi. Koperasi yang bersangkutan.
3. Akibat yang timbul dari tindakan atau kelalaian untuk bertindak dari
seorang anggota Pengurus yang mengakibatkan kerugian bagi BAB IX
Koperasi, mengikat Pengurus sebagai keseluruhan PENGAWAS
4. Seorang atau lebih anggota Pengurus dapat dibebaskan dari tuntutan
ganti rugi pada ayat 3 (tiga) pasal ini, apabila yang bersangkutan dapat Pasal 26
membuktikan bahwa sebelumnya telah berusaha untuk mencegah 1. Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh serta bertanggungjawab
timbulnya kerugian tersebut. kepada Pengurus Koperasi.
2. Pengawas terdiri dari 5 (lima) orang yang dipilih dari dan oleh anggota
Pasal 22 dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
1. Selain tugas tersebut pada pasal 23 AD, Pengurus juga bertugas: Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dipilih menjadi Pengawas
a. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan selain yang tercantum dalam pasal 19 ayat (2) AD, calon Pengawas
Koperasi sesuai dengan tanggung-jawabnya dan Keputusan Rapat memenuhi persyaratan tambahan berikut”
Anggota. a. Syarat tambahan yang ditetapkan bagi calon Pengurus
b. Memasyarakatkan pengertian, pemahaman dan penghayatan sebagaimana tercantum dalam pasal 19 ayat (1) huruh a s/d f ART
prinsip-prinsip koperasi. berlaku juga bagi calon anggota Pengawas.
b. Umur sekurang-kurangnya 30 tahun.
c. Dicalonkan sekurang-kurangnya oleh 10 (sepuluh) peserta RAT.
d. Dapat menyediakan waktu untuk kepentingan Koperasi. BAB X
3. Pemilihan Pengawas dilakukan secara langsung. DEWAN PENASEHAT
Pasal 27
1. Masa jabatan Pengawas 5 (Lima) tahun sesuai dengan periode Pasal 33
pengurus. 1. Dewan Penasehat dapat dipilih dan terdiri dari Tokoh Masyarakat.
2. Anggota Pengawas yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih 2. Dewan Penasehat diminta atau tidak diminta dapat menyampaikan
kembali untuk masa jabatan berikutnya. saran dan/ atau pandangan mengenai permasalahan yang dihadapi
Koperasi kepada Pengurus/ Pengawas baik sendiri-sendiri maupun
Pasal 28 secara kolektif.
1. Serah-terima jabatan dari Pengawas lama yang telah habis masa 3. Dewan Penasehat dapat melihat, menyalin dan meneliti informasi/ data
jabatannya kepada Pengawas baru dilakukan bersama-sama dengan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis mengenai keadaan
serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru. Koperasi, dan berhubungan langsung dengan Pengurus, Pengawas,
2. Selama belum dilakukan serah-terima jabatan, Pengawas lama tetap karyawan dan anggota Koperasi serta sumber-sumber informasi baik di
menjalankan tugas yang diembannya selaku Pengawas Demisioner. dalam maupun di luar Koperasi.
3. Apabila serah terima jabatan tersebut pada ayat (1) pasal ini karena
satu dan lain sebab tidak dapat terlaksana dalam jangka waktu 10 BAB XI
(sepuluh) hari kerja, maka Pengawas baru dengan sendirinya segera PENGELOLA DAN KARYAWAN KOPERASI
melaksanakan tugas kepengawasannya.
Pasal 34
1. Hubungan kerja antara Pengelola dengan Koperasi berdasarkan
ketentuan pasal 22 ayat (4) AD dikukuhkan dengan Kontrak Kerja.
Pasal 29 2. Pengelola dapat diberhentikan oleh Pengurus meskipun jangka waktu
Selain tugas pokok yang ditetapkan dalam pasal 28 AD, Pengawas juga kontrak kerja belum habis, bila pengelola yang bersangkutan ternyata:
bertugas: a. Tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan isi kontrak kerja
a. Menjaga agar operasional KOPERASI selalu taat azas dengan Rencana tersebut pada ayat (1) pasal ini, atau
Kerja dan Anggaran Koperasi yang telah ditetapkan. b. Melakukan kekeliruan/ kesalahan manajemen sehingga
b. Mencegah terjadinya penyimpangan dan/ atau penyalahgunaan menimbulkan kerugian pada Koperasi, sebagaimana dinyatakan
wewenang yang dilakukan oleh pengurus; oleh Internal Auditor UAD atau Akuntan Publik dalam laporannya.
c. Mengambil tindakan kolektif untuk meluruskan kembali bila terjadi 3. Pengelola dan/ atau karyawan Koperasi bertanggungjawab kepada
penyimpangan/ penyalahgunaan wewenang. Pengurus.
4. Syarat Pengelola Koperasi;
Pasal 30 a. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
1. Anggota Pengawas yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum b. Mengetahui, memahami dan menghayati secara konsisten batas-
masa jabatannya habis, diselesaikan dengan tata cara yang batas wewenang dan tanggung jawabnya.
diberlakukan terhadap anggota Pengurus yang berhenti atas c. Mempunyai jiwa dan semangat kepemimpinan serta
permohonan sendiri sebelum masa jabatannya berakhir. kewirausahaan.
2. Ketentuan tersebut pada pasal 23 ayat (1) s/d ayat (8) diberlakukan d. Memahami seluk-beluk dan sifat/ usaha pekerjaan yang dikelola
pada anggota Pengawas tersebut pada ayat (1) pasal ini. dan mempunyai visi untuk mengembangkannya.
e. Memahami peluang dan risiko yang dihadapi.
f. Mengetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana harus dilakukan 4. Simpanan khusus adalah simpanan yang berasal dari Donatur atau
dan kapan harus dilakukan. lembaga-lembaga lain yang jangka waktu penempatannya tidak
g. Dapat dengan mudah bekerja sama dengan orang lain. terbatas dan tidak memperoleh bunga maupun sisa hasil usaha.
h. Mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang Apabila koperasi dilikuidasi, maka simpanan khusus tersebut
memadai. dikembalikan setelah memperhitungkan kerugian dan semua
BAB XII pengembalian kewajiban Koperasi.
PEMBUKUAN KOPERASI 5. Modal penyertaan dalam pasal 38 AD adalah dana yang berasal dari
luar koperasi baik dari Pemerintah maupun masyarakat (anggota luar
Pasal 35 biasa), yang turut serta yang membiayai kegiatan usaha koperasi
1. Penyelenggaraan pembukuan yang dimaksud dalam pasal 37 ayat (2) terutama untuk keperluan investasi dengan syarat tertentu.
AD, ialah Sistem Pembukuan (Akuntansi) yang diakui oleh Ikatan 6. Syarat-syarat tertentu pada ayat (5) pasal ini antara lain:
Akuntansi Indonesia. a. Turut serta memikul risiko yang timbul dari kegiatan usaha
2. Koperasi dapat meminta bantuan audit kepada Internal Auditor di UAD tersebut.
atau Akuntan Publik yang penunjukkannya wajib mendapatkan b. Kesatuan usaha yang sebagian equitinya berasal dari modal
persetujuan Pengawas. penyertaan harus dikelola dan diadministrasikan terpisah dari
3. Unit Usaha yang dikelola dan diadministrasikan secara terpisah wajib kesatuan usaha lainnya.
menyelenggarakan pembukuan dan membuat Neraca serta c. Imbalan bagi modal penyertaan diambilkan dari SHU Unit Usaha
perhitungan Rugi/ Laba tersendiri. yang bersangkutan.
d. Pemilik modal penyertaan dapat diikutsertakan dalam pengelolaan/
pengawasan Unit Usaha yang didukung dengan modal
BAB XIII penyertaannya.
PERMODALAN e. Pemilik modal penyertaan dalam Rapat Anggota sebagai Peninjau.
7. Hak dan kewajiban pihak-pihak terkait dengan keikutsertaan modal
Pasal 36 penyertaan dalam pembiayaan kegiatan usaha Koperasi, diatur dalam
1. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. perjanjian tertulis berdasarkan hukum yang berlaku.
2. Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan Pokok BAB XIV
b. Simpanan Wajib SIMPANAN ANGGOTA
c. Modal Penyertaan
d. Simpanan Khusus / Simpanan Kapitalisasi Pasal 37
e. Dana Cadangan 1. Simpanan wajib tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 39 AD untuk
f. Hibah / modal sumbangan pertama kalinya besarnya Rp. 500.000,00 (Limaratus ribu rupiah) dan
3. Modal Pinjaman adalah pinjaman yang harus dikembalikan dalam selanjutnya perubahan besarnya simpanan wajib ditentukan oleh Rapat
periode tertentu yang sesuai dengan ketentuan. Modal pinjaman dapat Anggota.
berasal dari: 2. Simpanan wajib dan Modal penyertaan dibayarkan setiap bulan atau
a. Anggota dapat dibayar sekaligus beberapa bulan atau satu tahun dimuka.
b. Koperasi lain 3. Simpanan lain diluar simpanan pokok dan simpanan wajib bisa
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya diselenggarakan.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Sumber lainnya yang sah
BAB XV
SISA HASIL USAHA
b. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan BAB XVI
untuk Pihak bukan anggota (anggota luar biasa) diluar unit PERATURAN PERALIHAN
usaha BBM dibagi sebagai berikut:
1) Tambahan Modal/ Cadangan Usaha …………………………..30% Pasal 40
2) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan / 1. Khusus pada saat pembentukan Pengurus dan Pengawas Koperasi
perbandingan jasanya dalam usaha untuk memperoleh sisa yang pertama kali, ketentuan pada pasal 19 ayat (1) a, dan pasal
pendapatan Koperasi………………………………………………....20% 26 ayat (2) a, tidak berlaku.
3) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan / 2. Penilaian kinerja Pengurus dan Pengawas yang ditunjuk pada awal
perbandingan simpanannya untuk memperoleh sisa pembentukan koperasi, baru dimulai pada tahun buku 2010.
pendapatan Koperasi …................................…….……...20%
4) Pengurus…………………………………………………………….………10%
5) Pengawas……………………………………………………………………5% BAB XVII
6) Pendiri ……………………………………………………………………….10% PENUTUP
7) Dibagikan kepada karyawan Koperasi ……………..……………2%
8) Dana Kesejahteraan Koperasi ………………………………………2% Pasal 41
9) Dana Sosial & Pendidikan …………………………………………….1%
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggarn Rumah Tangga (ART) ini akan
diatur dalam Peraturan Khusus yang ditetapkan oleh Pengurus.
Pasal 42
1. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota yang
diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2010 di Jogjakarta.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan.