Anda di halaman 1dari 20

ANGGARAN DASAR TUJUAN DAN KEGIATAN USAHA

KOPERASI SERBA USAHA NAWASENA


Pasal 4
Tujuan didirikan Koperasi adalah untuk:
BAB I a. Memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta ikut
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan
Pasal 1. Pandasila dan Undang-undang Dasar 1945;
1. Koperasi ini bernama Koperasi “SERBA USAHA NAWASENA” disingkat b. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya
“Koperasi SUN ” dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut dan masyarakat pada umumnya.
Koperasi. c. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan
2. Koperasi ini termasuk dalam jenis Koperasi Serba Usaha (KSU); perekonomian nasional.
3. Koperasi ini berkedudukan di ……………………………………………….. Kota
Malagn, Jawa Timur; Pasal 5
4. Koperasi dapat membuka cabang, cabang pembantu, dan kantor kas 1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koperasi
ditempat kedudukan koperasi atau tempat lain atas persetujuan dan menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan
keputusan Rapat Anggota; usaha anggota, sebagai berikut;
a. Distribusi BBM ke Anggota Koperasi.
BAB II b. Pembangunan Infrastuktur Sub Penyalur BBM.
LANDASAN ASAS DAN PRINSIP c. Pengembangan Sistem Informasi untuk Anggota Koperasi
2. Kegiatan distribusi BBM ditujukan untuk menghimpun dan menyalurkan
Pasal 2. BBM untuk anggota koperasi, calon anggota koperasi, koperasi lain dan
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta atau anggotanya.
berasaskan kekeluargaan; 3. Pengelolaan distribusi BBM dilakukan terpisah dari unit usaha lainnya.
4. Pengelolaan distribusi BBM dilakukan oleh tenaga pengelola yang
Pasal 3. mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti
1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi pendidikan dan pelatihan kemanan dan keselamatan kerja.
yaitu: 5. Kegiatan Pembangunan Infrastuktur Sub Penyalur BBM ada ditujukan
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. untuk menyediakan depot BBM skala 3.000.liter untuk memudahkan
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. ditribusi BBM. Pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
c. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding 6. Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, pembukaan
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. cabang atau perwakilan harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
e. Kemandirian. 7. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam
f. Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota. ayat 1 sampai dengan ayat 5 koperasi dapat melakukan kerja sama
g. Kerjasama antar Koperasi. dengan koperasi dan badan usaha lainnya, baik di dalam maupun di
2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang luar wilayah Republik Indonesia.
mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya 8. Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang dan Rencana
ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip tersebut pada ayat Kerja Jangka Pendek serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
(1) di atas dan kaidah-kaidah usaha ekonomi. Koperasi dan disahkan oleh Rapat Anggota.
BAB III
BAB IV 3. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
KEANGGOTAAN keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam
Koperasi.
Pasal 6 4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut: Koperasi.
1. Warga Negara Indonesia;
2. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum Pasal 9
(dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan sebagainya). Setiap anggota berhak:
3. Mengajukan permohonan untuk menjadi anggota dan menyatakan 1. Memperoleh pelayanan dari Koperasi.
kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan 2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota.
wajib. 3. Memiliki hak suara yang sama.
4. Bersedia membayar simpanan pokok sebesar Rp 500.000,- ( limaratus 4. Mengajukan pendapat, seran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan
ribu rupiah) dan simpanan wajib yang telah ditentukan dalam Koperasi.
Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan rapat anggota. 5. Memperoleh bagian Sisa Hasil usaha.
5. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Pasal 10
1. Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan
Pasal 7 tetapi secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan
1. Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah administratif, belum menandatangani Buku Daftar Anggota atau belum
dipenuhi, simpanan pokok dan simpanan wajib telah dilunasi dan yang membayar seluruh simpanan pokok termasuk simpanan wajib dan lain-
bersangkutan terdaftar dan telah menandatangani Buku Daftar lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga berstatus
Anggota Koperasi. sebagai Calon Anggota.
2. Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas 2. Calon Anggota mempunyai kewajiban:
termasuk para pendiri. a. Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan
3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan Rapat Anggota.
cara apapun. b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi.
4. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
luar biasa. Anggota luar biasa adalah mereka menanamkan Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku
saham/penyertaan Modal Usaha. dalam koperasi.
5. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur d. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam
dalam Anggaran Rumah Tangga. koperasi.
3. Calon anggota mempunyai hak.
Pasal 8 a. Memperoleh pelayanan Koperasi.
Setiap anggota mempunyai kewajiban: b. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota.
1. Membayar rekening simpanan atau tabungan pada Koperasi sesuai c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga kemajuan koperasi.
atau diputuskan dalam Rapat Anggota (membayar simpanan wajib
sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau
diputuskan dalam Rapat Anggota).
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi.
Pasal 11 2. Rapat Anggota dilaksanakan untuk menetapkan:
1. Setiap anggota luar biasa memiliki kewajiban: a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan perubahan
a. Menyertakan Modal Usaha dalam bentuk Saham. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
b. Berpartisipasi di dalam kegiatan usaha koperasi. b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha
c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, koperasi.
Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan
dalam koperasi. pengawas.
d. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
koperasi. serta pengesahan laporan keuangan.
2. Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak: e. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan
a. Memperoleh pelayanan Koperasi. tugasnya dan pelaksanaan tugas pengawas bila koperasi
b. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota. mengangkat pengawas tetap.
c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan f. Pembagian Sisa Hasil Usaha.
kemajuan koperasi. g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran Koperasi.
d. Mendapatkan Share Dividen sesuai dengan nilai saham yang 3. Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu)
ditanamkan tahun.
4. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui
Pasal 12 perwakilan yang pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah
1. Keanggotaan berakhir bila: Tangga.
a. Anggota tersebut meninggal dunia. 5. Rapat Anggota Koperasi terdiri dari:
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah. a. Rapat Anggota Tahunan.
c. Berhenti atas permintaan sendiri. b. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi dan Belanja.
persyaratan keanggotaan dan/atau melanggar ketentuan Anggaran c. Rapat pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku Pengawas.
dalam koperasi. d. Rapat Anggota Khusus.
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta e. Rapat Anggota Luar Biasa.
pertimbangan/pembelaan kepada Rapat Anggota.
3. Simpanan pokok, simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota Pasal 14
yang diberhentikan oleh Pengurus, dikembalikan sesuai dengan 1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari
ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus. jumlah anggota koperasi dan keputusan disetujui oleh lebih dari ½
4. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku sah pada saat (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang hadir, kecuali apabila
penghapusan/pencoretan nama anggota yang bersangkutan dari buku ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.
daftar anggota. 2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas tidak
tercapai, maka rapat anggota tersebut ditunda untuk waktu paling
BAB V lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan
RAPAT ANGGOTA kembali kedua kalinya.
3. Apabila dalam rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) di
Pasal 13 atas kuorum tetap belum tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua
Koperasi. anggota, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari
jumlah anggota dan keputusan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari 4. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang
jumlah anggota yang hadir. ditandatangani oleh seluruh Pimpinan dan Sekretaris Rapat.
4. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 5. Berita Acara keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh
pimpinan dan sekretaris rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua
Pasal 15 anggota koperasi dan pihak ketiga.
1. Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk 6. Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak
mencapai mufakat. diperlukan, jika Berita Acara Rapat tersebut dibuat oleh Notaris.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh
rapat anggota didasarkan atas suara terbanyak dari jumlah anggota Pasal 18
anggota yang hadir. 1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam)
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai bulan sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam
hak satu suara. anggaran dasar.
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada 2. Rapat Anggota tahunan membahas dan mengesahkan:
anggota lain yang hadir dalam Rapat Anggota tersebut. a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanaan
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau secara tugasnya.
tertutup, kecuali mengenai diri orang dilakukan secara tertutup. b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga
6. Keputusan rapat anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan puluh satu) Desember.
ditandatangani oleh Pimpinan Rapat. c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha.
7. Pengurus Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengawas dalam satu
hal tanpa mengadakan rapat anggota dengan ketentuan semua tahun buku.
anggota koperasi harus diberitahukan secara tertulis dan seluruh 3. Rapat anggota rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
anggota Kperasi memberikan persetujuan mengenai hal (usul belanja membahas dan mengesahkan rencana kerja dan rencana
keputusan) tersebut secara tertulis serta menandatangani persetujuan Anggaran belanja pendapatan dan belanja koperasi juga harus
tersebut, tanpa ada tekanan dari Pengurus dan atau pihak-pihak dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
tertentu. tahun buku/anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan
8. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. oleh Pengurus dan Pengawas.
4. Apabila rapat anggota rencana kerja dan rencana anggaran
Pasal 16 pendapatan dan belanja seperti tersebut pada ayat 3 (tiga) di atas
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah belum mampu dilaksanakan oleh koperasi karena alasan yang obyektif
disampaikan terlebih dahulu kepada anggota sekruang-kurangnya 7 (tujuh) dan rasional seperti efisiensi maka:
hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota. a. Rapat Anggota rencana Kerja dan rencana Anggaran pendapatan
dan belanja dapat dilaksanakan bersama dengan Rapat Anggota
Pasal 17 Tahunan dengan acara rapat tersendiri (terpisah), dengan
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus Koperasi, kecuali ketentuan Rapat Anggota Tahunan harus dilaksanakan paling
Anggaran Dasar menentukan lain. lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku.
2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan b. Selama Rapat Anggota rencana kerja dan rencana Anggaran
atau oleh Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Pendapatan dan Belanja belum disahkan oleh rapat Anggota dalam
Rapat Anggota tersebut. pelaksanaan tugasnya pengurus berpedoman pada rapat anggota
3. Pemilihan pimpinan dan sekretaris sidang dipimpin oleh Pengurus rencana kerja dan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Koperasi dari anggota yang hadir, yang tidak memangku jabatan tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan.
Pengurus, Pengawas dan pengelola atau Karyawan Koperasi.
c. Pengaturan selanjutnya di atus dalam Anggaran Rumah Tangga d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan
atau peraturan khusus. diadakan Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti
tersebut pada Pasal 19 di atas.
Pasal 19. 3. Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh
1. Rapat Anggota khusus diadakan untuk: anggota, apabila:
a. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi a. Dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) dari jumlah
dengan ketentuan; anggota dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari
1) Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) jumlah anggota yang hadir.
dari jumlah anggota. b. Untuk maksud pada ayat (2.d) di atas harus dihadiri oleh
2) Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 sekurang-kurangnya 1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota dan
(dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir. keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota
b. Pembubaran, penggabungan, peleburan dan pemecahan koperasi yang hadir.
dengan ketentuan. 4. Ketentuan dan pengaturan selanjutnya diatur di dalam Anggaran
1) Harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari Rumah Tangga.
jumlah anggota.
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari BAB VI
jumlah anggota yang hadir. PENGURUS
c. Pemberhentian, pemilihan dan pengangkatan pengurus dan
pengawas dengan ketentuan: Pasal 21
1) Harus dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah 1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
anggota. 2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus sebagai berikut:
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari a. Mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian,
jumlah anggota yang hadir. kejujuran, loyal dan berdedikasi terhadap koperasi.
2. Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah b. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta
Tangga dan atau ketentuan khusus. semangat kewirausahaan;
c. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua)
Pasal 20 tahun.
1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang d. Antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
sangat diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada semenda sampai derajat ke tiga.
Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat 3. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
Anggota biasa seperti diatur dalam pasal 18 di atas. 4. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar
2. Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas Pengurus.
diadakan apabila: 5. Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih
a. Ada permintaan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan
anggota; dan atau; berprestasi bagus dalam mengelola Koperasi.
b. Atas keputusan rapat Pengurus atau keputusan rapat Pengurus 6. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengurus
dan Pengawas dan atau; harus terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji di depan Rapat
c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera Anggota.
memperoleh keputusan rapat anggota; 7. Tata cara pemilihan, pengangkatan, pemberhentian dan sumpah
pengurus diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 22 1) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau
1. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, sebanyak- beberapa anggota Pengurus maka kerugian ditanggung oleh
banyaknya sesuai keputusan rapat anggota. anggota pengurus yang bersangkutan.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya: 2) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah
a. Seorang ketua. diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota pengurus
b. Seorang sekretaris. tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita koperasi.
c. Seorang bendahara. k. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab
3. Susunan pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah anggota pengurus, serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap
Tangga sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kegiatan usaha anggota.
koperasi. l. Meminta audit kepada koperasi jasa audit dan atau Akuntan Publik
4. Pengurus dapat mengangkat manager yang diberi wewenang dan yang biayanya ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut
kuasa untuk mengelola usaha koperasi. dimasukkan dalam anggaran biaya koperasi.
5. Apabila koperasi belum mampu mengangkat manager, maka salah satu m. Pengurus dan salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan
dari Pengurus dapat bertindak sebagai manager dan pengurus yang yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang bersifat
bersangkutan harus melepaskan sementara jabatannya sebagai pengurusan dan pemilihan dalam batas-batas tertentu berdasarkan
pengurus. persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas
6. Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut:
tanggung jawab dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawas 1) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. jumlah tertentu yang ditetapkan dala Anggaran Rumah Tangga
dan peraturan khusus koperasi.
Pasal 23 2) Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah: melepaskan hak atas barang bergerak milik koperasi dengan
a. Menyelenggarakan dan mengendalikan organisasi dan usaha Koperasi. jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
b. Melakukan seluruh perbuatah hukum atas Koperasi. dan peraturan khusus koperasi.
c. Mewakili koperasi dalam dan diluar pengadilan.
d. Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja Pasal 24
Koperasi. Pengurus mempunyai hak:
e. Menyelenggarakan rapat anggota serta mempertanggung jawabkan a. Menerima imbalan balas jasa sesuai keputusan Rapat Angggota.
pelaksanaan tugas kepengurusannya. b. Mengangkat dan memberhentikan manager dan karyawan koperasi.
f. Memutuskan penerimaan dan atau menolak anggota baru serta c. Membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu dan atau Kantor
pemberhentian anggota. Kas sesuai dengan keputusan rapat anggota.
g. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha
keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan. Koperasi.
h. Memberikan keterangan dan penjelasan kepada anggota mengenai e. Meminta laporan dari manager secara berkala dan sewaktu-waktu bila
jalannya organisasi dan usaha koperasi. diperlukan.
i. Memelihara kerukunan di antara anggota dan mencegah segala hal
yang menyebabkan perselisihan.
j. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, Pasal 25
dengan ketentuan: 1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa
jabatannya berakhir apabila terbukti:
a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan Pasal 27
usaha dan keuangan dan nama baik koperasi. 1. Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat Manager yang
b. Tidak mentaati ketentuan undang-undang perkoperasian beserta profesional, maka pengawasan dapat diadakan secara tetap atau
peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Angggaran Dasar, diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan ditentukan
Anggaran Rumah Tangga dan keputusan Rapat Anggota. dengan keputusan Rapat Anggota.
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan 2. Dalam hal koperasi tidak mengangkat pengawas, maka ditentukan:
bagi koperasi khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya. a. Pengangkatan Manager tersebut harus langsung ditetapkan oleh
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang Rapat Anggota.
ekonomi dan keuangan dan tidak pidana lain yang telah diputus b. Fungsi dan tugas pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab
oleh pengadilan, yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pengurus dan Pengurus tidak ikut campur tangan dalam
2. Dalam hal salah seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa pengelolaan kegiatan usaha, keuangan yang dijalankan oleh
jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil pengawas koperasi.
dapat mengangkat penggantinya dengan cara: 3. Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non
a. Menunjuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan keuangan oleh tenaga ahli di bidangnya atas permintaan pengurus.
tersebut. 4. Pengaturan selanjutnya diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan
pengurus tersebut. Pasal 28.
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur Hak dan kewajiban pengawas adalah:
dalam ayat (2) harus dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
disahkan oleh rapat anggota berikutnya. pengelolaan koperasi.
b. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
BAB VII c. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
PENGAWAS d. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada pengurus.
e. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
Pasal 26 f. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. kepada Rapat Anggota.
2. Yang dapat dipiluh menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi
syarat sebagai berikut: Pasal 29
a. mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian, pengawasan Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Ketentuan.
dan akuntansi, jujur, dan berdedikasi terhadap koperasi.
b. Memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di Pasal 30
bidang pengawasan. 1. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang
c. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. biayanya ditanggung oleh koperasi.
3. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. 2. Biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran belanja koperasi.
4. Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
5. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus
terlebih dahulu mengucap sumpah atau janji di depan Rapat Anggota.
6. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengawas Pasal 31
diatur dan sumpah Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah 1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa
Tangga. jabatan berakhir apabila terbukti:
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan Pasal 35
nama baik Koperasi. Tugas dan kewajiban Manager adalah:
b. Tidak mentaati ketentuan undang-undang Perkoperasian beserta a. Melaksanakan kebijaksanaan pengurus dalam mengelola usaha
pengaturan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran koperasi.
Rumah Tangga dengan Keputusan Rapat Anggota. b. Mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha yang
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa dilaksanakan oleh Manager Unit Usaha.
jabatan berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus c. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang
dapat mengangkat pengganti dengan cara: dan pelaksanaannya.
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam anggaran dasar,
yang lain. anggaran rumah tangga, keputusan rapat anggota, kontrak kerja dan
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan ketentuan lainnya yang berlaku pada koperasi yang berkaitan dengan
pengawas tersebut. pekerjaannya.
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat
(2) di atas, dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang Pasal 36
terdekat setelah penggantian yang bersangkutan untuk diminta 1. Hak dan wewenang Manager:
pengesahan atau memilih mengangkat Pengawas yang lain. a. Menerima penghasilan sesuai perjanjian kerja yang telah disepakati
dan ditandatangani bersama oleh pengurus dan Manager.
b. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan
BAB IIX tugas yang dibebankan.
PENGELOLAAN USAHA c. Membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya.
d. Bertindak untuk dan atas nama pengurus dalam rangka
Pasal 34 menjalankan usaha.
1. Pengelolaan Distribusi BBM dapat dilakukan oleh manager harian e. Menetapkan pedoman pelaksanaan, pengelolaan usaha atau
dengan dibantu beberapa orang karyawan yang diangkat oleh standar operasional prosedur yang disahkan oleh Rapat Anggota.
pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan
tertulis. wewenang Manager dan Karyawan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
2. Pengangkatan manager dan karyawan sebagaimana tersebut dalam Rumah Tangga, ketentuan khusus dan kontrak kerja.
ayat (1) harus mendapat persetujuan Pengurus.
3. Persyaratan untuk diangkat jadi manager adalah: Pasal 37
a. Mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti 1. Karyawan yang melaksanakan kegiatan usaha Distribusi BBM sekurang-
pelatihan di bidang simpan pinjam atau magang dalam usaha kurangnya terdiri dari:
simpan pinjam. a. Pengiriman ( Sopir dan Petugas Loading ).
b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan b. Petugas Gudang
atau dihukum karena terbukti melakukan tidak pidana di bidang c. Bagian pembukuan.
keuangan. 2. Ketentuan mengenai tugas karyawan sebagaimana dimaksud dalam
c. Memiliki akhlak dan moral yang baik. ayat (1) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan
d. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda khusus.
sampai derajat ketiga dengan penguus.
4. Dalam melaksanakan tugasnya manager bertanggung jawab kepada
Pengurus.
BAB IX BAB XII
PENASEHAT MODAL KOPERASI

Pasal 38 Pasal 40
1. Apabila diperlukan pengurus dapat mengangkat penasehat atas 1. Koperasi mempunyai modal sendiri dan modal yang memperoleh dari
persetujuan Rapat Anggota. uang simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, uang
2. Penasehat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan pinjaman dan penerimaan lain yang sah.
organisasi, usaha koperasi baik diminta atau tidak diminta. 2. Modal dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan
3. Penasehat dapat menghadiri Rapat Anggota dan atau Rapat Pengurus sebesar Rp. ………………………… (………………………………………………..)
dan mempunyai hak berbicara tetapi tidak mempunyai hak suara. yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan modal
4. Penasehat berhak menerima penghasilan/imbalan jasa sesuai dengan penyertaan dari para pendiri;
keputusan Rapat Anggota. 3. Modal luar yang dipergunakan untuk memperbesar usaha koperasi
berasal dari pinjaman yang tidak merugikan koperasi, berupa pinjaman
BAB X dari:
PEMBUKUAN KOPERASI a. Anggota;
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya;
Pasal 39 c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
1. Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan e. Sumber lain yang sah dalam maupun luar negeri.
Desember tiap-tiap tahun pembukuan koperasi ditutup; 4. Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai penyertaan.
dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar 5. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan
akuntansi Koperasi pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia kwitansi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
pada umumnya; anggota pengurus atau lebih seorang pengawas yang ditunjuk oleh
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi pengawas.
ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Tahunan yang telah diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan BAB XIII
perundang-undangan yang berlaku dan ditanda tangani oleh semua SIMPANAN ANGGOTA
anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota yang
disertai hasil audit Pengawas. Pasal 44
4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh 1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi,
Akuntan Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau apabila Koperasi simpanan pokok sejumlah Rp 500.000,- (Limaratus ribu rupiah) yang
tidak mengangkat Pengawas tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas
harus diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota koperasi sebesar tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan
dan hasil audit tersebut menjadi perbandingan Laporan kerugian;
Pertanggungjawaban Pengurus. 2. Tiap anggota diwajibkan membayar Simpanan Wajib atas namanya
5. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan pada Koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur Tangga/Peraturan Khusus;
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis 3. Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan atas namanya
pada koperasi menurut kehendaknya sendiri, baik secara deposito
maupun giro;
BAB XVI
Pasal 45 TANGGUNGAN ANGGOTA
1. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali
selama anggota belum berhenti sebagai anggota; Pasal 49
2. Uang simpanan lainnya dapat diminta kembali menurut peraturan 1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaian ternyata bahwa
khusus atau perjanjian. Dan yang merupakan giro dapat diminta kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian
kembali sewaktu-waktu; dan kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang telah berhenti
3. Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang sebagai anggota dalam waktu 1 (satu) tahun sebelum pembubaran
diatur dalam peraturan khusus/Anggaran Rumah Tangga; koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu;
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti
sebagai anggota dalam waktu 1 (satu) tahun yang sebelum
BAB XV pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi kewajibannya
SISA HASIL USAHA sebagaimana ditentukan dalam pasal ini, maka kekurangan itu
dibebankan kepada anggota lain, hingga jumlah kerugian yang
Pasal 47 menurut perhitungan harus dibayar oleh para anggota dan mereka
1. Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi;
dalam satu tahun buku dikurangi penyusutan, kewajiban lain termasuk 3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana
Pajak, dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku yang yang menyebabkan kerugian diselesaikan menurut ketentuan yang
bersangkutan; berlaku.
2. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh Koperasi, setelah dikurangi dana
cadangan dialokasikan untuk: Pasal 50
a. Anggota sesuai transaksi dan simpanannya; 1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir tahun buku, ditutup
b. Pengembangan Usaha; dengan dana cadangan;
c. Insentif untuk Pengurus; 2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku
d. Insentif Pengawas; tidak dapat ditutup dengan dana cadangan sebagaimana dimaksud
e. Riset ayat (1), maka rapat anggota dapat memutuskan untuk membebankan
3. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara bagian kerugian tersebut di atas (jumlah kerugian dikurangi dengan
langsung atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota dana cadangan yang tersedia) kepada anggota dan kepada mereka
yang bersangkutan yang sesuai keputusan Rapat Anggota; yang telah berhenti sebagai anggota dalam tahun buku yang
bersangkutan, masing-masing yang besarnya dua kali simpanan pokok;
Pasal 48.
1. Dana cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk Pasal 51
menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota; Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi kerugian usaha yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar
75% dari seluruh jumlah dana cadangan untuk perluasan usaha dari Koperasi;
koperasi;
3. Sekurang-kurangnya 25% dari dana cadangan harus disimpan dalam BAB XVII
bentuk giro pada Bank sesuai keputusan Rapat Anggota. PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 52
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan:
a. keputusan Rapat Anggota atau; Pasal 54
b. keputusan Pemerintah, apabila: Dalam masa penyelesaian, kewajiban koperasi, didasarkan pada urutan
1) terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak sebagai berikut:
memenuhi undang-undang perkoperasian; a. gaji pegawai yang terutang;
2) kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau b. biaya perkara di pengadilan;
kesusilaan; c. biaya lelang;
3) kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan; d. biaya pajak;
2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada: e. biaya kantor seperti listrik, telepon, sewa, dan pemeliharaan gedung;
a. jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir; d. penyimpanan dana atau penabung yang pembayarannya dilakukan
b. atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari secara berimbang untuk setiap penyimpan/penabung dalam jumlah
jumlah anggota; yang ditetapkan oleh Tim Penyelesai berdasarkan persetujuan
c. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya; menteri;
e. kreditur lainnya;
Pasal 53
1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota Pasal 55
membentuk tim penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Sisa kekayaan Koperasi yang masih ada, setelah dikurangi kewajiban
dan pihak lain yang dianggap perlu dan diberi kuasa untuk pembayaran Koperasi diserahkan dengan urutan sebagai berikut:
menyelesaikan pembubaran koperasi; a. Koperasi lain yang baru dibentuk, atau koperasi lain sebagai kelanjutan
2. Penyelesai mempunyai hak dan kewajiban: dari koperasi yang dibubarkan;
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi dalam b. Koperasi pusatnya, dimana koperasi yang dibubarkan sebagai
penyelesaian; anggotanya;
b. mengumpulkan keterangan yang diperlukan; c. Koperasi lain yang ada di daerah yang bersangkutan;
c. memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang
diperlukan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama; Pasal 56
d. memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan 1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat
arsip Koperasi; pembubaranKoperasi;
e. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan 2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib
kewajiban Koperasi baik kepada anggota maupun kepada pihak yang sudah dibayarkan.
ketiga; 3. Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib
f. membuat berita acara penyelesaian, atau dalam bentuk akta menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama
otentik notarial, atau dalam bentuk akta dibawah tangan yang anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan
dibukukan (legalisasi notaris) atau dalam bentuk akta dibawah apabila keluarnya sebagai anggota koperasi belum melewati jangka
tangan yang didaftarkan (didaftar/dicatat notaris) dan waktu 6 (enam) bulan.
menyampaikan pemerintah.
3. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi
oleh Rapat Anggota tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
4. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran
kewajiban lainnya.
BAB XVIII
SANKSI

Pasal 57
1. Apabila anggota pengurus melanggar ketentuan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di
Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas permintaan sendiri;
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga;

BAB XIX
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI

Pasal 58
Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas;
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN BAB IV
FUNGSI, PERAN DAN USAHA

BAB I Pasal 4
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU
Koperasi merupakan wahana bagi anggota khususnya dan masyarakat
Pasal 1 pada umumnya untuk mengembangkan potensi masing-masing guna
1. Koperasi Serba Usaha Nawasena yang selanjutnya disebut “Koperasi” meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
bertempat kedudukan di ……………………………………….., Kecamatan
………………….,Kotamadya Malang, Provinsi Jawa Timur Pasal 5
2. Koperasi didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.
1. Koperasi menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan usaha
yang mampu memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan anggota
BAB II khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
JENIS DAN WILAYAH KERJA 2. Sebelum ditetapkan, kegiatan usaha yang akan dilaksanakan wajib
dikaji terlebih dahulu secara menyeluruh mengenai kelayakan teknis,
Pasal 2 finansial serta manfaatnya bagi anggota Koperasi dan masyarakat.
1. Koperasi adalah Koperasi primer yang anggotanya terdiri dari 3. Kegiatan usaha sebagaimana dimaksud adalah:
perorangan a. Mengadakan dan mendistribusikan BBM
2. Koperasi adalah koperasi konsumen yang memberikan pelayanan b. Pembangunan Sub Penyalur sebagai depot untuk memudahkan
barang dan/ atau jasa kepada anggotanya selaku konsumen, namun distribusi BBM ke anggota
dapat juga memberikan pelayanan kepada perorangan selaku produsen c. Melaksanakan kemitraan antara Koperasi dengan pihak lain,
barang/ jasa. BUMDesa, perbankan, koperasi lainnya dan Lembaga Swadaya
3. Wilayah kerja Koperasi mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia Masyarakat (NGO) dari dalam maupun luar negeri dalam usaha /
permodalan yang saling menguntungkan
d. Menyelenggarakan sosialisasi dan advokasi kepada Anggota dalam
BAB III rangka peningkatan kualitas kemanan dan pelayanan Pom Mini
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP e. Mengembangkan sistem Informasi untuk membantu proses
transaksi anggota dan pengembangan usaha berbasis komunitas
Pasal 3 Pom Mini
1. Koperasi berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Azas Kekeluargaan. f. Mengembangkan penyediaan Jasa dibidang Informasi dan
teknologi dalam bentuk : Inovasi Teknologi Tepat Guna
2. Dalam melaksanakan kegiatan, landasan tersebut pada ayat (1) pasal 4. Dalam menyelenggarakan kegiatan usaha tersebut pada ayat (3) pasal
ini dan nilai-nilai serta prinsip-prinsip koperasi dipergunakan sebagai ini, Koperasi dapat membentuk Unit dan Cabang Usaha di luar wilayah
dasar pertimbangan dari tata kerja, kegiatan dan kebijakan Koperasi Kantor Pusatnya atau membentuk Usaha Bersama dengan pihak lain
dengan tetap memperhatikan efisiensi, efektivitas serta produktivitas
usaha dimaksud.
5. Unit-unit Usaha Koperasi yang dibentuk sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini wajib dikelola secara professional dan diadministrasikan
secara terpisah satu dari yang lain, namun tetap merupakan satu
kesatuan dari organisasi Koperasi. BAB VI
PERANGKAT KOPERASI
BAB V
KEANGGOTAAN Pasal 9
Perangkat Organisasi Koperasi terdiri dari:
Pasal 6 1. Rapat Anggota
1. Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah warga Negara RI yang 2. Pengurus
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan berdomisili di wilayah 3. Pengawas
Indonesia dan tercatat sebagai penduduk Indonesia.
2. Keanggotaan dapat bersifat aktif maupun pasif dengan mengajukan BAB VII
secara tertulis kepada Pengurus. RAPAT ANGGOTA
3. Koperasi dapat memberikan perlakuan khusus kepada Anggota dan
Anggota Luar Biasa yang diatur lebih lanjut oleh Pengurus dengan Pasal 10
Peraturan Khusus. 1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Anggota
diselenggarakan pengurus sudah harus menyampaikan undangan
Pasal 7 beserta agenda yang akan dibahas dalam Rapat Anggota kepada setiap
1. Pengurus wajib mengembalikan kepada Anggota/ Anggota Luar Biasa anggota. Undangan dapat disampaikan melalui SMS (short Message
yang berhenti atas permintaan sendiri, jumlah Simpanan Pokok, Service) atau email.
Simpanan Wajib, Modal Penyertaan dan Simpanan-simpanan lainnya 2. Materi pembahasan dan jenis-jenis keputusan yang akan diambil dalam
setelah diperhitungkan dengan hak dan / atau kewajibannya kepada Rapat Anggota, dikirimkan pada setiap anggota paling lambat 1 (satu)
Koperasi yang masih terhutang, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan hari sebelum Rapat Anggota dilaksanakan dalam bentuk soft copy
setelah permintaannya diterima Pengurus. melalui media elektronik lainnya yang mudah diakses oleh anggota
2. Demikian juga apabila ada anggota yang meninggal dunia yang atau dalam bentuk hard copy yang dapat diambil sendiri di kantor.
menyebabkan keanggotaan yang bersangkutan berakhir, Koperasi 3. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus atau pengawas.
memberikan bantuan kepada keluarganya sebesar 2 (dua) kali 4. Sebelum rapat dimulai pimpinan rapat membacakan tata tertib dan
Simpanan Pokok berikut pengembalian seluruh Simpanan Pokok, menghitung jumlah peserta yang hadir untuk menentukan serta
Simpanan Wajib, Modal Penyertaan dan Simpanan-simpanan lainnya mengesahkan quorum rapat.
setelah diperhitungkan dengan hak dan / atau kewajibannya kepada 5. Usul, pertanyaan, aspirasi dapat diajukan secara tertulis sebelum Rapat
KOPERASI yang masih tehutang, kecuali haknya tidak bisa mencukupi Anggota dilaksanakan.
kewajibannya, maka pewaris berkewajiban menyelesaikan usaha dan 6. Rapat Anggota dibuka dan ditutup dengan doa kepada Allah SWT.
kewajiban dari anggota yang bersangkutan.

Pasal 11
1. Waktu pelaksanaan Rapat Anggota diatur sebagai berikut:
Pasal 8 a. Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan setiap tahun paling
1. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib mentaati ketentuan lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku yang bersangkutan
dalam AD, ART dan Keputusan Rapat Anggota yang berlaku. berakhir.
2. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib berpartisipasi dan/ b. Rapat Anggota untuk membahas Rencana Kerja dan Anggaran
atau memanfaatkan jasa dari sekurang-kurangnya salah satu dari Koperasi diselenggarakan setiap tahun paling lambat 1 (satu) bulan
kegiatan usaha yang diselenggarakan Koperasi. sebelum tahun anggaran dimulai.
4. Batas waktu kerja Tim Verifikasi ditetapkan selambat-lambatnya 60
Pasal 13 (enampuluh) hari kerja, dan dalam melaksanakan tugasnya Tim dapat
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk: minta bantuan jasa Akuntan Publik.
a. Membahas dan mengesahkan Laporan dan Pertanggungjawaban 5. Hasil kerja Tim Verifikasi dilaporkan dalam Rapat Anggota Luar Biasa
Pengurus dan Pengawas yang diadakan 1 (satu) minggu setelah batas waktu kerja Tim
b. Menetapkan pembagian dan peruntukan Sisa Hasil Usaha yang Verifikasi.
diperoleh dalam tahun buku yang baru ditutup; 6. Semua biaya yang dikeluarkan Tim Verifikasi dibebankan kepada
c. Memberhentikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah Anggaran Koperasi.
habis masa jabatannya;
d. Memilih dan mengangkat anggota Pengurus dan Pengawas untuk Pasal 15
menggantikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah habis 1. Rapat Pleno diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
masa jabatannya; bulan.
e. Mengukuhkan pemberhetian anggota Pengurus/Pengawas yang 2. Rapat Pleno diselenggarakan untuk membahas dan menetapkan
berhenti sebelum masa jabatannya berakhir; Kebijakan Pokok dalam bidang organisasi, tata kerja,
f. Mengukuhkan anggota Pengurus/Pengawas yang diangkat sebagai manajemen/pengelolaan dan usaha termasuk pada:
pengganti anggota Pengurus/Pengawas yang berhenti sebelum - Pengangkatan dan pelimpahan sebagian wewenang Pengurus
masa jabatannya berakhir; kepada manager professional;
g. Menetapkan pengangkatan dan/ atau pemberhentian anggota - Perangkapan fungsi Pengawas oleh Pengurus;
Dewan Penasehat. - Pengembangan atau pemekaran usaha;
2. Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas tersebut - Penghapusan/ penggabungan kegiatan usaha;
pada ayat (1) huruf a pasal ini, masing-masing ditandatangani oleh 3. Rapat Pleno dihadiri oleh Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi.
semua ketua Pengurus/Pengawas yang bersangkutan.
3. Bila ada satu atau lebih ketua Pengurus/Pengawas yang tidak Pasal 16
menandatangani Laporan dan Pertanggungjawaban tersebut pasa ayat 1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) diselenggarakan sewaktu-waktu
(1) huruf a pasal ini, yang bersangkutan harus memberi penjelasan dianggap perlu, untuk membahas dan memecahkan permasalahan
secara tertulis, dan dilampirkan sebagai bagian yang tak terpisahkan yang sifatnya mendasar dan perlu diselenggarakan secepatnya.
dari laporan dan Pertanggungjawaban terkait. 2. RALB dihadiri oleh Anggota / perwakilan, tidak termasuk Anggota Luar
Biasa
Pasal 14 3. Hal-hal yang bersifat mendasar tersebut pada ayat (1) pasal ini antara
1. Apabila Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus/ Pengawas lain:
tersebut pada pasal 13 ayat (1) huruf a ART tidak dapat diterima Rapat a. Pemberhentian anggota Pengurus dan/ atau Pengawas yang telah
Anggota Tahunan (RAT), maka pada saat itu RAT membentuk formatur terbukti menimbulkan kerugian pada Koperasi dan atau
untuk memimpin sementara operasional Koperasi. anggotanya karena tidak betindak sesuai dengan wewenang atau
2. Selain itu, RAT juga membentuk Tim Verifikasi untuk mengadakan bertindak melampaui batas wewenang yang ada padanya;
pemeriksaan ulang atas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. b. Perubahan/ penyempurnaan AD dan/ atau ART;
Anggota Pengurus dan Pengawas dalam masa jabatan tidak boleh c. Pembubaran Koperasi dan pembentukan Panitia Penyelesaian;
ditunjuk sebagai anggota Tim Verifikasi. d. Penyelamatan Koperasi dari kerugian yang berkelanjutan dan telah
3. Tim Verifikasi terdiri dari 5 (lima) orang dengan susunan sebagai mengakibatkan berkurangnya modal sendiri.
berikut: seorang ketua merangkap anggota, seorang Sekretaris
merangkap anggota dan 3 (tiga) orang anggota.
Pasal 17 c. Menandatangani perjanjian kerjasama, dalam hal ini diwakili oleh
Implementasi keputusan Rapat Anggota ditindaklanjuti/ dituangkan dalam Ketua Umum. Apabila Ketua Umum sedang berhalangan dapat
Surat Keputusan dan/ atau Peraturan Khusus yang diterbitkan oleh diwakili oleh Sekertaris.
Pengurus. d. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Koperasi Jangka
Menengah (3 tahunan) untuk disahkan Rapat Anggota dan
BAB VIII dipergunakan sebagai acuan dalam penyusuan Rencana Kerja dan
PENGURUS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan.
e. Mencatat dan memelihara catatan partisipasi setiap anggota dalam
Pasal 18 kegiatan usaha KOPERASI dan transaksi usaha setiap anggota
1. Pengurus KOPERASI dipilih dari dan oleh anggota secara langsung atau dengan Koperasi sebagai dasar perhitungan dalam penetapan
melalui formatur. pertimbangan pembagian SHU kepada setiap anggota.
2. Dalam hal dipilih melalui formatur, maka Rapat Anggota menetapkan f. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama baik dalam
jumlah formatur sekurang-kurangnya terdiri dari 5 (lima) dan bidang usaha maupun bidang-bidang lainnya dengan koperasi dan
sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang yang dipilih secara langsung mitra usaha/kerja lainnya.
dalam Rapat Anggota. 2. Pembagian tugas Pengurus sebagaimana diatur dalam pasal 23 AD
3. Keanggotaan Formatur dapat melibatkan 1 (satu) orang Pengurus diatur dalam keputusan Pengurus.
lama, dan 1 (satu) orang Pengawas lama. 3. Semua surat-surat keluar ditandatangani oleh Ketua atau Sekertaris.
4. Semua surat-surat berharga dan warkat bank ditandatangani oleh
Bendahara / salah seorang anggota Pengurus bersama-sama dengan
Ketua Umum/ Sekertaris.
Pasal 21 5. Tanpa menghilangkan tanggung-jawabnya kepada Rapat Anggota,
1. Pengurus merupakan badan kepemimpinan kolektip. Pengurus dapat mengangkat Pengelola dan karyawan Koperasi, dan
2. Setiap anggota Pengurus bertindak untuk dan atas nama Pengurus melimpahkan sebagian tugas-tugasnya kepada Pengelola/ karyawan
Koperasi. Koperasi yang bersangkutan.
3. Akibat yang timbul dari tindakan atau kelalaian untuk bertindak dari
seorang anggota Pengurus yang mengakibatkan kerugian bagi BAB IX
Koperasi, mengikat Pengurus sebagai keseluruhan PENGAWAS
4. Seorang atau lebih anggota Pengurus dapat dibebaskan dari tuntutan
ganti rugi pada ayat 3 (tiga) pasal ini, apabila yang bersangkutan dapat Pasal 26
membuktikan bahwa sebelumnya telah berusaha untuk mencegah 1. Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh serta bertanggungjawab
timbulnya kerugian tersebut. kepada Pengurus Koperasi.
2. Pengawas terdiri dari 5 (lima) orang yang dipilih dari dan oleh anggota
Pasal 22 dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
1. Selain tugas tersebut pada pasal 23 AD, Pengurus juga bertugas: Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dipilih menjadi Pengawas
a. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan selain yang tercantum dalam pasal 19 ayat (2) AD, calon Pengawas
Koperasi sesuai dengan tanggung-jawabnya dan Keputusan Rapat memenuhi persyaratan tambahan berikut”
Anggota. a. Syarat tambahan yang ditetapkan bagi calon Pengurus
b. Memasyarakatkan pengertian, pemahaman dan penghayatan sebagaimana tercantum dalam pasal 19 ayat (1) huruh a s/d f ART
prinsip-prinsip koperasi. berlaku juga bagi calon anggota Pengawas.
b. Umur sekurang-kurangnya 30 tahun.
c. Dicalonkan sekurang-kurangnya oleh 10 (sepuluh) peserta RAT.
d. Dapat menyediakan waktu untuk kepentingan Koperasi. BAB X
3. Pemilihan Pengawas dilakukan secara langsung. DEWAN PENASEHAT

Pasal 27
1. Masa jabatan Pengawas 5 (Lima) tahun sesuai dengan periode Pasal 33
pengurus. 1. Dewan Penasehat dapat dipilih dan terdiri dari Tokoh Masyarakat.
2. Anggota Pengawas yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih 2. Dewan Penasehat diminta atau tidak diminta dapat menyampaikan
kembali untuk masa jabatan berikutnya. saran dan/ atau pandangan mengenai permasalahan yang dihadapi
Koperasi kepada Pengurus/ Pengawas baik sendiri-sendiri maupun
Pasal 28 secara kolektif.
1. Serah-terima jabatan dari Pengawas lama yang telah habis masa 3. Dewan Penasehat dapat melihat, menyalin dan meneliti informasi/ data
jabatannya kepada Pengawas baru dilakukan bersama-sama dengan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis mengenai keadaan
serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru. Koperasi, dan berhubungan langsung dengan Pengurus, Pengawas,
2. Selama belum dilakukan serah-terima jabatan, Pengawas lama tetap karyawan dan anggota Koperasi serta sumber-sumber informasi baik di
menjalankan tugas yang diembannya selaku Pengawas Demisioner. dalam maupun di luar Koperasi.
3. Apabila serah terima jabatan tersebut pada ayat (1) pasal ini karena
satu dan lain sebab tidak dapat terlaksana dalam jangka waktu 10 BAB XI
(sepuluh) hari kerja, maka Pengawas baru dengan sendirinya segera PENGELOLA DAN KARYAWAN KOPERASI
melaksanakan tugas kepengawasannya.
Pasal 34
1. Hubungan kerja antara Pengelola dengan Koperasi berdasarkan
ketentuan pasal 22 ayat (4) AD dikukuhkan dengan Kontrak Kerja.
Pasal 29 2. Pengelola dapat diberhentikan oleh Pengurus meskipun jangka waktu
Selain tugas pokok yang ditetapkan dalam pasal 28 AD, Pengawas juga kontrak kerja belum habis, bila pengelola yang bersangkutan ternyata:
bertugas: a. Tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan isi kontrak kerja
a. Menjaga agar operasional KOPERASI selalu taat azas dengan Rencana tersebut pada ayat (1) pasal ini, atau
Kerja dan Anggaran Koperasi yang telah ditetapkan. b. Melakukan kekeliruan/ kesalahan manajemen sehingga
b. Mencegah terjadinya penyimpangan dan/ atau penyalahgunaan menimbulkan kerugian pada Koperasi, sebagaimana dinyatakan
wewenang yang dilakukan oleh pengurus; oleh Internal Auditor UAD atau Akuntan Publik dalam laporannya.
c. Mengambil tindakan kolektif untuk meluruskan kembali bila terjadi 3. Pengelola dan/ atau karyawan Koperasi bertanggungjawab kepada
penyimpangan/ penyalahgunaan wewenang. Pengurus.
4. Syarat Pengelola Koperasi;
Pasal 30 a. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
1. Anggota Pengawas yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum b. Mengetahui, memahami dan menghayati secara konsisten batas-
masa jabatannya habis, diselesaikan dengan tata cara yang batas wewenang dan tanggung jawabnya.
diberlakukan terhadap anggota Pengurus yang berhenti atas c. Mempunyai jiwa dan semangat kepemimpinan serta
permohonan sendiri sebelum masa jabatannya berakhir. kewirausahaan.
2. Ketentuan tersebut pada pasal 23 ayat (1) s/d ayat (8) diberlakukan d. Memahami seluk-beluk dan sifat/ usaha pekerjaan yang dikelola
pada anggota Pengawas tersebut pada ayat (1) pasal ini. dan mempunyai visi untuk mengembangkannya.
e. Memahami peluang dan risiko yang dihadapi.
f. Mengetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana harus dilakukan 4. Simpanan khusus adalah simpanan yang berasal dari Donatur atau
dan kapan harus dilakukan. lembaga-lembaga lain yang jangka waktu penempatannya tidak
g. Dapat dengan mudah bekerja sama dengan orang lain. terbatas dan tidak memperoleh bunga maupun sisa hasil usaha.
h. Mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang Apabila koperasi dilikuidasi, maka simpanan khusus tersebut
memadai. dikembalikan setelah memperhitungkan kerugian dan semua
BAB XII pengembalian kewajiban Koperasi.
PEMBUKUAN KOPERASI 5. Modal penyertaan dalam pasal 38 AD adalah dana yang berasal dari
luar koperasi baik dari Pemerintah maupun masyarakat (anggota luar
Pasal 35 biasa), yang turut serta yang membiayai kegiatan usaha koperasi
1. Penyelenggaraan pembukuan yang dimaksud dalam pasal 37 ayat (2) terutama untuk keperluan investasi dengan syarat tertentu.
AD, ialah Sistem Pembukuan (Akuntansi) yang diakui oleh Ikatan 6. Syarat-syarat tertentu pada ayat (5) pasal ini antara lain:
Akuntansi Indonesia. a. Turut serta memikul risiko yang timbul dari kegiatan usaha
2. Koperasi dapat meminta bantuan audit kepada Internal Auditor di UAD tersebut.
atau Akuntan Publik yang penunjukkannya wajib mendapatkan b. Kesatuan usaha yang sebagian equitinya berasal dari modal
persetujuan Pengawas. penyertaan harus dikelola dan diadministrasikan terpisah dari
3. Unit Usaha yang dikelola dan diadministrasikan secara terpisah wajib kesatuan usaha lainnya.
menyelenggarakan pembukuan dan membuat Neraca serta c. Imbalan bagi modal penyertaan diambilkan dari SHU Unit Usaha
perhitungan Rugi/ Laba tersendiri. yang bersangkutan.
d. Pemilik modal penyertaan dapat diikutsertakan dalam pengelolaan/
pengawasan Unit Usaha yang didukung dengan modal
BAB XIII penyertaannya.
PERMODALAN e. Pemilik modal penyertaan dalam Rapat Anggota sebagai Peninjau.
7. Hak dan kewajiban pihak-pihak terkait dengan keikutsertaan modal
Pasal 36 penyertaan dalam pembiayaan kegiatan usaha Koperasi, diatur dalam
1. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. perjanjian tertulis berdasarkan hukum yang berlaku.
2. Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan Pokok BAB XIV
b. Simpanan Wajib SIMPANAN ANGGOTA
c. Modal Penyertaan
d. Simpanan Khusus / Simpanan Kapitalisasi Pasal 37
e. Dana Cadangan 1. Simpanan wajib tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 39 AD untuk
f. Hibah / modal sumbangan pertama kalinya besarnya Rp. 500.000,00 (Limaratus ribu rupiah) dan
3. Modal Pinjaman adalah pinjaman yang harus dikembalikan dalam selanjutnya perubahan besarnya simpanan wajib ditentukan oleh Rapat
periode tertentu yang sesuai dengan ketentuan. Modal pinjaman dapat Anggota.
berasal dari: 2. Simpanan wajib dan Modal penyertaan dibayarkan setiap bulan atau
a. Anggota dapat dibayar sekaligus beberapa bulan atau satu tahun dimuka.
b. Koperasi lain 3. Simpanan lain diluar simpanan pokok dan simpanan wajib bisa
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya diselenggarakan.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Sumber lainnya yang sah
BAB XV
SISA HASIL USAHA

Pasal 38 BAB XVI


1. Sisa hasil usaha (SHU) adalah sisa seluruh pendapatan Koperasi yang SANKSI-SANKSI
diterima dalam 1 (satu) tahun buku setelah dikurangi dengan segala
biaya, penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya termasuk pajak Pasal 39
yang menjadi beban dalam tahun buku yang bersangkutan. 1. Tenggang waktu antara peringatan pertama, peringatan kedua dan
2. Peruntukan SHU tersebut pada ayat (1) pasal ini sebagai berikut: peringatan ketiga yang dimaksud dalam pasal 47 ayat (1) AD
a.Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan masing-masing 2 (dua) bulan.
untuk anggota dibagi sebagai berikut: 2. Waktu skorsing tersebut pada pasal 47 ayat (1) AD selama 6
1) Tambahan Modal/ Cadangan Usaha …………………………….20% (enam) bulan.
2) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan / 3. Pelaksanaan dan tata cara pengenaan sanksi akan diatur oleh
perbandingan jasanya dalam usaha untuk memperoleh sisa Pengurus dalam Keputusan tersendiri.
pendapatan Koperasi …………………………………………………..20% 4. Terhadap mereka yang melakukan pelanggaran terhadap pasal 25
3) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan / AD sehingga menimbulkan kerugian kepada Koperasi,
perbandingan simpanannya untuk memperoleh sisa diberhentikan dari jabatannya serta keanggotaannya dalam
pendapatan Koperasi ………..................................……...15% Koperasi dengan tidak hormat dengan memperhitungkan hak dan
4) Pengurus…………………………………………………………….………20% kewajibannya.
5) Pengawas……………………………………………………………………20% 5. Anggota diberhentikan dengan tidak hormat dari keanggotaannya
6) Dibagikan kepada karyawan Koperas ……………..……………2% dari Koperasi bila yang bersangkutan mempergunakan informasi
7) Riset dan pengembangan ………………………………………2% yang diperoleh dengan fasilitas yang disediakan pasal 23 AD untuk
8) Dana Sosial & Pendidikan …………………………………………….1% tujuan yang merugikan Koperasi.

b. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan BAB XVI
untuk Pihak bukan anggota (anggota luar biasa) diluar unit PERATURAN PERALIHAN
usaha BBM dibagi sebagai berikut:
1) Tambahan Modal/ Cadangan Usaha …………………………..30% Pasal 40
2) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan / 1. Khusus pada saat pembentukan Pengurus dan Pengawas Koperasi
perbandingan jasanya dalam usaha untuk memperoleh sisa yang pertama kali, ketentuan pada pasal 19 ayat (1) a, dan pasal
pendapatan Koperasi………………………………………………....20% 26 ayat (2) a, tidak berlaku.
3) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan / 2. Penilaian kinerja Pengurus dan Pengawas yang ditunjuk pada awal
perbandingan simpanannya untuk memperoleh sisa pembentukan koperasi, baru dimulai pada tahun buku 2010.
pendapatan Koperasi …................................…….……...20%
4) Pengurus…………………………………………………………….………10%
5) Pengawas……………………………………………………………………5% BAB XVII
6) Pendiri ……………………………………………………………………….10% PENUTUP
7) Dibagikan kepada karyawan Koperasi ……………..……………2%
8) Dana Kesejahteraan Koperasi ………………………………………2% Pasal 41
9) Dana Sosial & Pendidikan …………………………………………….1%
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggarn Rumah Tangga (ART) ini akan
diatur dalam Peraturan Khusus yang ditetapkan oleh Pengurus.

Pasal 42
1. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota yang
diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2010 di Jogjakarta.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan.

Anda mungkin juga menyukai