Anda di halaman 1dari 22

ANGGARAN DASAR BAB III

KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN TUJUAN DAN KEGIATAN USAHA


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
Pasal 4
BAB I Tujuan didirikan Koperasi adalah untuk:
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN a. Memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta ikut
membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka
Pasal 1. mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan
1. Koperasi ini bernama Koperasi “Dosen dan Karyawan Universitas Pandasila dan Undang-undang Dasar 1945;
Ahmad Dahlan” disingkat “Koperasi ADI” dan selanjutnya dalam b. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya
Anggaran Dasar ini disebut Koperasi. dan masyarakat pada umumnya.
2. Koperasi ini termasuk dalam jenis Koperasi Serba Usaha (KSU); c. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan
3. Koperasi ini berkedudukan di Jalan Kapas nomor 9 Kelurahan Semaki, perekonomian nasional.
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta; Pasal 5
4. Koperasi dapat membuka cabang, cabang pembantu, dan kantor kas 1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koperasi
ditempat kedudukan koperasi atau tempat lain atas persetujuan dan menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan
keputusan Rapat Anggota; usaha anggota, sebagai berikut;
a. Simpan pinjam.
BAB II b. Toko serba ada.
LANDASAN ASAS DAN PRINSIP 2. Kegiatan unit simpan pinjam ditujukan untuk menghimpun dan
menyalurkan dan dari dan untuk anggota koperasi, calon anggota
Pasal 2. koperasi, koperasi lain dan atau anggotanya.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta 3. Pengelolaan unit simpan pinjam dilakukan terpisah dari unit usaha
berasaskan kekeluargaan; lainnya.
4. Pengelolaan unit simpan pinjam dilakukan oleh tenaga pengelola yang
Pasal 3. mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti
1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi pendidikan simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.
yaitu: 5. Kegiatan toko serba ada ditujukan untuk menyediakan barang-barang
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. keperluan pokok anggota secara kredit maupun konta. Pelaksanaannya
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
c. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding 6. Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, pembukaan
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. cabang atau perwakilan harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
e. Kemandirian. 7. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam
f. Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota. ayat 1 sampai dengan ayat 5 koperasi dapat melakukan kerja sama
g. Kerjasama antar Koperasi. dengan koperasi dan badan usaha lainnya, baik di dalam maupun di
2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang luar wilayah Republik Indonesia.
mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya 8. Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang dan Rencana
ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip tersebut pada ayat Kerja Jangka Pendek serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
(1) di atas dan kaidah-kaidah usaha ekonomi. Koperasi dan disahkan oleh Rapat Anggota.
BAB IV sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau
KEANGGOTAAN diputuskan dalam Rapat Anggota).
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi.
Pasal 6 3. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut: keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam
1. Warga Negara Indonesia; Koperasi.
2. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum 4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam
(dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan sebagainya). Koperasi.
3. Bertempat tinggal di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Dosen atau karyawan di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan Pasal 9
Yogyakarta. Setiap anggota berhak:
5. Mengajukan permohonan untuk menjadi anggota dan menyatakan 1. Memperoleh pelayanan dari Koperasi.
kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan 2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota.
wajib. 3. Memiliki hak suara yang sama.
6. Bersedia membayar simpanan pokok sebesar Rp 150.000,- (seratus 4. Mengajukan pendapat, seran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan
lima puluh ribu rupiah) dan simpanan wajib yang telah ditentukan Koperasi.
dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan rapat anggota. 5. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas.
7. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan yang 6. Memperoleh bagian Sisa Hasil usaha.
berlaku.
Pasal 10
Pasal 7 1. Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan
1. Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah tetapi secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan
dipenuhi, simpanan pokok dan simpanan wajib telah dilunasi dan yang administratif, belum menandatangani Buku Daftar Anggota atau belum
bersangkutan terdaftar dan telah menandatangani Buku Daftar membayar seluruh simpanan pokok termasuk simpanan wajib dan lain-
Anggota Koperasi. lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga berstatus
2. Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas sebagai Calon Anggota.
termasuk para pendiri. 2. Calon Anggota mempunyai kewajiban:
3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan a. Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan
cara apapun. Rapat Anggota.
4. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi.
luar biasa. Anggota luar biasa adalah mereka yang bermaksud menjadi c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
anggota, namun tidak bekerja sebagai dosen maupun karyawan di Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku
lingkungan Universitas Ahmad Dahlan. dalam koperasi.
5. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur d. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam
dalam Anggaran Rumah Tangga. koperasi.
3. Calon anggota mempunyai hak.
Pasal 8 a. Memperoleh pelayanan Koperasi.
Setiap anggota mempunyai kewajiban: b. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota.
1. Membayar rekening simpanan atau tabungan pada Koperasi sesuai c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga kemajuan koperasi.
atau diputuskan dalam Rapat Anggota (membayar simpanan wajib
Pasal 13
Pasal 11 1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
1. Setiap anggota luar biasa memiliki kewajiban: Koperasi.
a. Membayar simpanan pokok menurut ketentuan dalam Anggaran 2. Rapat Anggota dilaksanakan untuk menetapkan:
Dasar dan membayar simpanan wajib sesuai dengan keputusan a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan perubahan
Rapat Anggota. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
b. Berpartisipasi di dalam kegiatan usaha koperasi. b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha
c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, koperasi.
Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan
dalam koperasi. pengawas.
d. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
koperasi. serta pengesahan laporan keuangan.
2. Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak: e. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan
a. Memperoleh pelayanan Koperasi. tugasnya dan pelaksanaan tugas pengawas bila koperasi
b. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota. mengangkat pengawas tetap.
c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan f. Pembagian Sisa Hasil Usaha.
kemajuan koperasi. g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran Koperasi.
3. Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu)
Pasal 12 tahun.
1. Keanggotaan berakhir bila: 4. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui
a. Anggota tersebut meninggal dunia. perwakilan yang pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah. Tangga.
c. Berhenti atas permintaan sendiri. 5. Rapat Anggota Koperasi terdiri dari:
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi a. Rapat Anggota Tahunan.
persyaratan keanggotaan dan/atau melanggar ketentuan Anggaran b. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku dan Belanja.
dalam koperasi. c. Rapat pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta Pengawas.
pertimbangan/pembelaan kepada Rapat Anggota. d. Rapat Anggota Khusus.
3. Simpanan pokok, simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota e. Rapat Anggota Luar Biasa.
yang diberhentikan oleh Pengurus, dikembalikan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus. Pasal 14
4. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku sah pada saat 1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari
penghapusan/pencoretan nama anggota yang bersangkutan dari buku jumlah anggota koperasi dan keputusan disetujui oleh lebih dari ½
daftar anggota. (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang hadir, kecuali apabila
ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.
BAB V 2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas tidak
RAPAT ANGGOTA tercapai, maka rapat anggota tersebut ditunda untuk waktu paling
lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan
kembali kedua kalinya.
3. Apabila dalam rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) di 2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan
atas kuorum tetap belum tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat atau oleh Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam
dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua Rapat Anggota tersebut.
anggota, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari 3. Pemilihan pimpinan dan sekretaris sidang dipimpin oleh Pengurus
jumlah anggota dan keputusan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari Koperasi dari anggota yang hadir, yang tidak memangku jabatan
jumlah anggota yang hadir. Pengurus, Pengawas dan pengelola atau Karyawan Koperasi.
4. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 4. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang
ditandatangani oleh seluruh Pimpinan dan Sekretaris Rapat.
Pasal 15 5. Berita Acara keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh
1. Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk pimpinan dan sekretaris rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua
mencapai mufakat. anggota koperasi dan pihak ketiga.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh 6. Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak
rapat anggota didasarkan atas suara terbanyak dari jumlah anggota diperlukan, jika Berita Acara Rapat tersebut dibuat oleh Notaris.
anggota yang hadir.
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai Pasal 18
hak satu suara. 1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam)
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada bulan sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam
anggota lain yang hadir dalam Rapat Anggota tersebut. anggaran dasar.
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau secara 2. Rapat Anggota tahunan membahas dan mengesahkan:
tertutup, kecuali mengenai diri orang dilakukan secara tertutup. a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanaan
6. Keputusan rapat anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan tugasnya.
ditandatangani oleh Pimpinan Rapat. b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga
7. Pengurus Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu puluh satu) Desember.
hal tanpa mengadakan rapat anggota dengan ketentuan semua c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha.
anggota koperasi harus diberitahukan secara tertulis dan seluruh d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengawas dalam satu
anggota Kperasi memberikan persetujuan mengenai hal (usul tahun buku.
keputusan) tersebut secara tertulis serta menandatangani persetujuan 3. Rapat anggota rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
tersebut, tanpa ada tekanan dari Pengurus dan atau pihak-pihak belanja membahas dan mengesahkan rencana kerja dan rencana
tertentu. Anggaran belanja pendapatan dan belanja koperasi juga harus
8. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
tahun buku/anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan
Pasal 16 oleh Pengurus dan Pengawas.
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah 4. Apabila rapat anggota rencana kerja dan rencana anggaran
disampaikan terlebih dahulu kepada anggota sekruang-kurangnya 7 (tujuh) pendapatan dan belanja seperti tersebut pada ayat 3 (tiga) di atas
hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota. belum mampu dilaksanakan oleh koperasi karena alasan yang obyektif
dan rasional seperti efisiensi maka:
Pasal 17 a. Rapat Anggota rencana Kerja dan rencana Anggaran pendapatan
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus Koperasi, kecuali dan belanja dapat dilaksanakan bersama dengan Rapat Anggota
Anggaran Dasar menentukan lain. Tahunan dengan acara rapat tersendiri (terpisah), dengan
ketentuan Rapat Anggota Tahunan harus dilaksanakan paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku.
b. Selama Rapat Anggota rencana kerja dan rencana Anggaran b. Atas keputusan rapat Pengurus atau keputusan rapat Pengurus
Pendapatan dan Belanja belum disahkan oleh rapat Anggota dalam dan Pengawas dan atau;
pelaksanaan tugasnya pengurus berpedoman pada rapat anggota c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera
rencana kerja dan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja memperoleh keputusan rapat anggota;
tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan. d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan
c. Pengaturan selanjutnya di atus dalam Anggaran Rumah Tangga diadakan Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti
atau peraturan khusus. tersebut pada Pasal 19 di atas.
3. Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh
Pasal 19. anggota, apabila:
1. Rapat Anggota khusus diadakan untuk: a. Dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) dari jumlah
a. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi anggota dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari
dengan ketentuan; jumlah anggota yang hadir.
1) Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) b. Untuk maksud pada ayat (2.d) di atas harus dihadiri oleh
dari jumlah anggota. sekurang-kurangnya 1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota dan
2) Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota
(dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir. yang hadir.
b. Pembubaran, penggabungan, peleburan dan pemecahan koperasi 4. Ketentuan dan pengaturan selanjutnya diatur di dalam Anggaran
dengan ketentuan. Rumah Tangga.
1) Harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah anggota. BAB VI
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari PENGURUS
jumlah anggota yang hadir.
c. Pemberhentian, pemilihan dan pengangkatan pengurus dan Pasal 21
pengawas dengan ketentuan: 1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
1) Harus dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah 2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus sebagai berikut:
anggota. a. Mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian,
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari kejujuran, loyal dan berdedikasi terhadap koperasi.
jumlah anggota yang hadir. b. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta
2. Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah semangat kewirausahaan;
Tangga dan atau ketentuan khusus. c. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun.
Pasal 20 d. Antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang semenda sampai derajat ke tiga.
sangat diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada 3. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat 4. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar
Anggota biasa seperti diatur dalam pasal 18 di atas. Pengurus.
2. Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas 5. Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih
diadakan apabila: kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan
a. Ada permintaan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah berprestasi bagus dalam mengelola Koperasi.
anggota; dan atau;
6. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengurus i. Memelihara kerukunan di antara anggota dan mencegah segala hal
harus terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji di depan Rapat yang menyebabkan perselisihan.
Anggota. j. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya,
7. Tata cara pemilihan, pengangkatan, pemberhentian dan sumpah dengan ketentuan:
pengurus diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga. 1) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau
beberapa anggota Pengurus maka kerugian ditanggung oleh
Pasal 22 anggota pengurus yang bersangkutan.
1. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, sebanyak- 2) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah
banyaknya sesuai keputusan rapat anggota. diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota pengurus
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya: tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita koperasi.
a. Seorang ketua. k. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab
b. Seorang sekretaris. anggota pengurus, serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap
c. Seorang bendahara. anggota.
3. Susunan pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah l. Meminta audit kepada koperasi jasa audit dan atau Akuntan Publik
Tangga sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kegiatan usaha yang biayanya ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut
koperasi. dimasukkan dalam anggaran biaya koperasi.
4. Pengurus dapat mengangkat manager yang diberi wewenang dan m. Pengurus dan salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan
kuasa untuk mengelola usaha koperasi. yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang bersifat
5. Apabila koperasi belum mampu mengangkat manager, maka salah satu pengurusan dan pemilihan dalam batas-batas tertentu berdasarkan
dari Pengurus dapat bertindak sebagai manager dan pengurus yang persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas
bersangkutan harus melepaskan sementara jabatannya sebagai Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut:
pengurus. 1) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan
6. Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan jumlah tertentu yang ditetapkan dala Anggaran Rumah Tangga
tanggung jawab dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawas dan peraturan khusus koperasi.
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. 2) Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau
melepaskan hak atas barang bergerak milik koperasi dengan
Pasal 23 jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah: dan peraturan khusus koperasi.
a. Menyelenggarakan dan mengendalikan organisasi dan usaha Koperasi.
b. Melakukan seluruh perbuatah hukum atas Koperasi. Pasal 24
c. Mewakili koperasi dalam dan diluar pengadilan. Pengurus mempunyai hak:
d. Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja a. Menerima imbalan balas jasa sesuai keputusan Rapat Angggota.
Koperasi. b. Mengangkat dan memberhentikan manager dan karyawan koperasi.
e. Menyelenggarakan rapat anggota serta mempertanggung jawabkan c. Membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu dan atau Kantor
pelaksanaan tugas kepengurusannya. Kas sesuai dengan keputusan rapat anggota.
f. Memutuskan penerimaan dan atau menolak anggota baru serta d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha
pemberhentian anggota. Koperasi.
g. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan e. Meminta laporan dari manager secara berkala dan sewaktu-waktu bila
keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan. diperlukan.
h. Memberikan keterangan dan penjelasan kepada anggota mengenai
jalannya organisasi dan usaha koperasi.
Pasal 25 6. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengawas
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa diatur dan sumpah Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah
jabatannya berakhir apabila terbukti: Tangga.
a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan
usaha dan keuangan dan nama baik koperasi. Pasal 27
b. Tidak mentaati ketentuan undang-undang perkoperasian beserta 1. Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat Manager yang
peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Angggaran Dasar, profesional, maka pengawasan dapat diadakan secara tetap atau
Anggaran Rumah Tangga dan keputusan Rapat Anggota. diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan ditentukan
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan dengan keputusan Rapat Anggota.
bagi koperasi khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya. 2. Dalam hal koperasi tidak mengangkat pengawas, maka ditentukan:
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang a. Pengangkatan Manager tersebut harus langsung ditetapkan oleh
ekonomi dan keuangan dan tidak pidana lain yang telah diputus Rapat Anggota.
oleh pengadilan, yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. b. Fungsi dan tugas pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab
2. Dalam hal salah seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa Pengurus dan Pengurus tidak ikut campur tangan dalam
jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil pengawas pengelolaan kegiatan usaha, keuangan yang dijalankan oleh
dapat mengangkat penggantinya dengan cara: koperasi.
a. Menunjuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan 3. Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non
tersebut. keuangan oleh tenaga ahli di bidangnya atas permintaan pengurus.
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan 4. Pengaturan selanjutnya diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.
pengurus tersebut.
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur Pasal 28.
dalam ayat (2) harus dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan Hak dan kewajiban pengawas adalah:
disahkan oleh rapat anggota berikutnya. a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi.
BAB VII b. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
PENGAWAS c. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
d. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada pengurus.
Pasal 26 e. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. f. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan
2. Yang dapat dipiluh menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi kepada Rapat Anggota.
syarat sebagai berikut:
a. mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian, pengawasan Pasal 29
dan akuntansi, jujur, dan berdedikasi terhadap koperasi. Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota.
b. Memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di
bidang pengawasan. Pasal 30
c. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. 1. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang
3. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. biayanya ditanggung oleh koperasi.
4. Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang. 2. Biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran belanja koperasi.
5. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus
terlebih dahulu mengucap sumpah atau janji di depan Rapat Anggota.
Pasal 31 Pasal 33
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa 1. Pengelolaan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas
jabatan berakhir apabila terbukti: dilakukan oleh Pimpinan Cabang, Pimpinan Kantor Cabang Pembantu
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan dan Pimpinan Kantor Kas yang dibantu Karyawan.
nama baik Koperasi. 2. Pengangkatan pengelola sebagaimana diatur dalam ayat (1) diangkat
b. Tidak mentaati ketentuan undang-undang Perkoperasian beserta oleh Pengurus dengan perjanjian (kontrak) kerja tertulis setelah
pengaturan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran mendengar saran dari manajer.
Rumah Tangga dengan Keputusan Rapat Anggota. 3. Persyaratan untuk diangkat menjadi pimpinan Kantor Cabang, Kantor
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa Cabang Pembantu dan Pimpinan Kantor Kas adalah:
jabatan berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus a. Mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti
dapat mengangkat pengganti dengan cara: pelatihan simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas pinjam.
yang lain. b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan atau dihukum karena terbukti tindak pidana di bidang keuangan.
pengawas tersebut. c. Memiliki akhlak dan moral yang baik serta berdedikasi tinggi.
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat 4. Dalam melaksanakan tugasnya, Pimpinan Kantor Cabang, Kantor
(2) di atas, dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang Cabang Pembantu dan Kantor Kas bertanggungjawab kepada Pengurus
terdekat setelah penggantian yang bersangkutan untuk diminta yang secara tehnis operasionalnya diatur dalam Peraturan khusus.
pengesahan atau memilih mengangkat Pengawas yang lain. 5. Pengaturan lebih lanjut mengenai tugas, hak, dan wewenang Pimpinan
Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas diatur lebih
BAB VIII lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan Kontrak Kerja.
KANTOR CABANG, CABANG PEMBANTU DAN KANTOR KAS
BAB IX
Pasal 32 PENGELOLAAN USAHA
1. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, koperasi dapat
membuka jaringan pelayanan berupa Kantor Cabang, Kantor Cabang Pasal 34
Pembantu, dan Kantor Kas ditempat kedudukan koperasi atau tempat 1. Pengelolaan usaha simpan pinjam dapat dilakukan oleh manager
lain. dengan dibantu beberapa orang karyawanyang diangkat oleh pengurus
2. Kantor Cabang berfungsi mewakili Kantor Pusat dalam menjalankan melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara tertulis.
kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta 2. Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan
mempunyai wewenang memutuskan pemberian pinjaman yang usaha simpan pinjam.
selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain. 3. Pengangkatan manager dan karyawan sebagaimana tersebut dalam
3. Kantor Cabang Pembantu berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam ayat (1) harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan 4. Persyaratan untuk diangkat jadi manager adalah:
penyalurannya serta mempunyai wewenang menerima permohonan a. Mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti
pinjaman tetapi tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan pelatihan di bidang simpan pinjam atau magang dalam usaha
pemberian pinjaman. simpan pinjam.
4. Kantor Kas berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan
kegiatan usaha untuk menghimpun dana. atau dihukum karena terbukti melakukan tidak pidana di bidang
keuangan.
c. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
d. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda c. Bagian pembukuan.
sampai derajat ketiga dengan penguus. d. Panitia kredit/Bagian Pemberian Pinjam.
5. Dalam melaksanakan tugasnya manager bertanggung jawab kepada e. Bagian penagihan.
Pengurus. 2. Ketentuan mengenai tugas karyawan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan
Pasal 35 khusus.
Tugas dan kewajiban Manager adalah:
a. Melaksanakan kebijaksanaan pengurus dalam mengelola usaha BAB X
koperasi. PENASEHAT
b. Mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha yang
dilaksanakan oleh para karyawan. Pasal 38
c. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang 1. Apabila diperlukan pengurus dapat mengangkat penasehat atas
dan pelaksanaannya. persetujuan Rapat Anggota.
d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam anggaran dasar, 2. Penasehat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan
anggaran rumah tangga, keputusan rapat anggota, kontrak kerja dan organisasi, usaha koperasi baik diminta atau tidak diminta.
ketentuan lainnya yang berlaku pada koperasi yang berkaitan dengan 3. Penasehat dapat menghadiri Rapat Anggota dan atau Rapat Pengurus
pekerjaannya. dan mempunyai hak berbicara tetapi tidak mempunyai hak suara.
e. Menanggung kerugian usaha koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan 4. Penasehat berhak menerima penghasilan/imbalan jasa sesuai dengan
atau tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang keputusan Rapat Anggota.
dilimpahkan.
BAB XI
Pasal 36 PEMBUKUAN KOPERASI
1. Hak dan wewenang Manager:
a. Menerima penghasilan sesuai perjanjian kerja yang telah disepakati Pasal 39
dan ditandatangani bersama oleh pengurus dan Manager. 1. Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan
b. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan
tugas yang dibebankan. Desember tiap-tiap tahun pembukuan koperasi ditutup;
c. Membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya. 2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai
d. Bertindak untuk dan atas nama pengurus dalam rangka dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar
menjalankan usaha. akuntansi Koperasi pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia
e. Menetapkan pedoman pelaksanaan, pengelolaan usaha atau pada umumnya;
standar operasional prosedur yang disahkan oleh Rapat Anggota. 3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
wewenang Manager dan Karyawan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Tahunan yang telah diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan
Rumah Tangga, ketentuan khusus dan kontrak kerja. perundang-undangan yang berlaku dan ditanda tangani oleh semua
anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota yang
Pasal 37 disertai hasil audit Pengawas.
1. Karyawan yang melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam 4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh
sekurang-kurangnya terdiri dari: Akuntan Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau apabila Koperasi
a. Bagian penerimaan dan pembayaran simpanan dan tabungan. tidak mengangkat Pengawas tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus
b. Kasir. harus diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota
dan hasil audit tersebut menjadi perbandingan Laporan Pasal 41
Pertanggungjawaban Pengurus. 1. Dalam usaha pemberian simpan pinjam Koperasi dapat menetapkan
5. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan beberapa jenis pinjaman sesuai peraturan yang berlaku;
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur 2. Pinjaman hanya dapat diberikan kepada anggota, calon anggota,
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis Koperasi lain dan anggotanya;
3. Pinjaman diberikan dengan memperhatikan kemampuan pengembalian
BAB XI dari peminjam serta kemampuan keuangan Koperasi;
MODAL KOPERASI 4. Setiap pinjaman yang diberikan harus diikat dengan surat perjanjian
pinjaman yang diperkuat dengan jaminan;
Pasal 40 5. Jaminan-jaminan dapat berupa surat buktu kepemilikan barang, hak
1. Koperasi mempunyai modal sendiri dan modal yang memperoleh dari tagih yang sah;
uang simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, uang 6. Setiap permohonan pinjaman harus didukung bukti yang mendukung
pinjaman dan penerimaan lain yang sah. penggunaan pinjaman tersebut;
2. Modal dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan 7. Batas maksimum pemberian pinjaman kepada Anggota dan calon
sebesar Rp. 203.200.000,- (duaratus tiga juta duaratus ribu rupiah) anggota ditetapkan dalam rapat pengurus;
yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan modal
penyertaan dari para pendiri; Pasal 42
3. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana Apabila terdapat kelebihan dana yang telah dihimpun setelah
cadangan, sumbangan, hibah dan lain-lain yang tidak mengikat; melaksanakan pemberian pinjaman maka Koperasi dapat menempatkan
4. Modal luar yang dipergunakan untuk memperbesar usaha koperasi kelebihan dana tersebut dalam bentuk:
berasal dari pinjaman yang tidak merugikan koperasi, berupa pinjaman a. Giro pada Bank atau lembaga keuangan lainnya;
dari: b. Tabungan dan atau simpanan berjangka pada Koperasi lain;
a. Anggota; c. Pembelian saham melalui pasar modal yang terdaftar di bursa efek;
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya; d. Pembelian obligasi yang terdaftar pada bursa lain;
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; Pasal 43
e. Sumber lain yang sah dalam maupun luar negeri. Ketentuan lebih lanjut mengenai pinjaman diatur dalam Peraturan Khusus;
5. Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal
penyertaan. BAB XIV
6. Rapat Anggota menetapkan jumlah setinggi-tingginya yang dapat SIMPANAN ANGGOTA
disediakan sebagai uang kas, dan kelebihannya dengan segera harus
disimpan atas nama Koperasi pada Koperasi; Pasal 44
7. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan 1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi,
kwitansi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang simpanan pokok sejumlah Rp 150.000,- (seratus limapuluh ribu rupiah)
anggota pengurus atau lebih seorang pengawas yang ditunjuk oleh yang pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas
pengawas. koperasi sebesar tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan
kerugian;
BAB XIII 2. Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus, akan
PEMBERIAN PINJAMAN tetapi Pengurus dengan pertimbangan tertentu dapat mengijinkan
anggota untuk membayarnya dengan angsuran perbulan, maksimal 3
(tiga) kali angsuran;
3. Tiap anggota yang akan mengangsur simpanan pokok harus 2. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh Koperasi, setelah dikurangi dana
menyatakan kesanggupan secara tertulis; cadangan dibagikan untuk:
4. Tiap anggota diwajibkan membayar Simpanan Wajib atas namanya a. Anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
pada Koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah b. Pendidikan;
Tangga/Peraturan Khusus; c. insentif untuk Pengurus;
5. Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan atas namanya d. untuk dana pendidikan;
pada koperasi menurut kehendaknya sendiri, baik secara deposito e. untuk dana sosial dan pembangunan daerah kerja;
maupun giro; 3. Pembagian dan prosentase pembayaran sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2), ditentukan dan diputuskan dalam keputusan Rapat Anggota
Pasal 45 dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga;
1. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali 4. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara
selama anggota belum berhenti sebagai anggota; langsung atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota
2. Uang simpanan lainnya dapat diminta kembali menurut peraturan yang bersangkutan yang sesuai keputusan Rapat Anggota;
khusus atau perjanjian. Dan yang merupakan giro dapat diminta
kembali sewaktu-waktu; Pasal 48.
3. Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang 1. Dana cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk
diatur dalam peraturan khusus/Anggaran Rumah Tangga; menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota;
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi
Pasal 46 75% dari seluruh jumlah dana cadangan untuk perluasan usaha
Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 12 ayat (3): koperasi;
a. Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong 3. Sekurang-kurangnya 25% dari dana cadangan harus disimpan dalam
dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bentuk giro pada Bank sesuai keputusan Rapat Anggota.
yang berhak dengan segera selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
kemudian; BAB XVI
b. Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong TANGGUNGAN ANGGOTA
dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada
bekas anggota dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Rapat Anggota Pasal 49
Tahunan yang akan datang; 1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaian ternyata bahwa
c. Atau uang simpanan pokok menjadi kekayaan koperasi dan kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian
pengembalian simpanan wajib diserahkan kepada Rapat Anggota dan kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang telah berhenti
dengan mempertimbangkan kesalahan anggota yang mengakibatkan sebagai anggota dalam waktu 1 (satu) tahun sebelum pembubaran
pemecatannya. koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu;
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti
BAB XV sebagai anggota dalam waktu 1 (satu) tahun yang sebelum
SISA HASIL USAHA pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi kewajibannya
sebagaimana ditentukan dalam pasal ini, maka kekurangan itu
Pasal 47 dibebankan kepada anggota lain, hingga jumlah kerugian yang
1. Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh menurut perhitungan harus dibayar oleh para anggota dan mereka
dalam satu tahun buku dikurangi penyusutan, kewajiban lain termasuk yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi;
Pajak, dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku yang
bersangkutan;
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana dan pihak lain yang dianggap perlu dan diberi kuasa untuk
yang menyebabkan kerugian diselesaikan menurut ketentuan yang menyelesaikan pembubaran koperasi;
berlaku. 2. Penyelesai mempunyai hak dan kewajiban:
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi dalam
Pasal 50 penyelesaian;
1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir tahun buku, ditutup b. mengumpulkan keterangan yang diperlukan;
dengan dana cadangan; c. memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang
2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku diperlukan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;
tidak dapat ditutup dengan dana cadangan sebagaimana dimaksud d. memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan
ayat (1), maka rapat anggota dapat memutuskan untuk membebankan arsip Koperasi;
bagian kerugian tersebut di atas (jumlah kerugian dikurangi dengan e. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan
dana cadangan yang tersedia) kepada anggota dan kepada mereka kewajiban Koperasi baik kepada anggota maupun kepada pihak
yang telah berhenti sebagai anggota dalam tahun buku yang ketiga;
bersangkutan, masing-masing yang besarnya dua kali simpanan pokok; f. membuat berita acara penyelesaian, atau dalam bentuk akta
otentik notarial, atau dalam bentuk akta dibawah tangan yang
Pasal 51 dibukukan (legalisasi notaris) atau dalam bentuk akta dibawah
Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung tangan yang didaftarkan (didaftar/dicatat notaris) dan
kerugian usaha yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar menyampaikan pemerintah.
dari Koperasi; 3. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi
oleh Rapat Anggota tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan
BAB XVII ketentuan yang berlaku;
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN 4. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran
kewajiban lainnya.
Pasal 52
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan: Pasal 54
a. keputusan Rapat Anggota atau; Dalam masa penyelesaian, kewajiban koperasi, didasarkan pada urutan
b. keputusan Pemerintah, apabila: sebagai berikut:
1) terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak a. gaji pegawai yang terutang;
memenuhi undang-undang perkoperasian; b. biaya perkara di pengadilan;
2) kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau c. biaya lelang;
kesusilaan; d. biaya pajak;
3) kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan; e. biaya kantor seperti listrik, telepon, sewa, dan pemeliharaan gedung;
2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada: d. penyimpanan dana atau penabung yang pembayarannya dilakukan
a. jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir; secara berimbang untuk setiap penyimpan/penabung dalam jumlah
b. atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari yang ditetapkan oleh Tim Penyelesai berdasarkan persetujuan
jumlah anggota; menteri;
c. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya; e. kreditur lainnya;

Pasal 53 Pasal 55
1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota Sisa kekayaan Koperasi yang masih ada, setelah dikurangi kewajiban
membentuk tim penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus, pembayaran Koperasi diserahkan dengan urutan sebagai berikut:
a. Koperasi lain yang baru dibentuk, atau koperasi lain sebagai kelanjutan BAB XX
dari koperasi yang dibubarkan; ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
b. Koperasi pusatnya, dimana koperasi yang dibubarkan sebagai
anggotanya; Pasal 59
c. Koperasi lain yang ada di daerah yang bersangkutan; Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus, yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan
Pasal 56 Anggaran Dasar Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat ini.
pembubaranKoperasi;
2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib Pasal 60
yang sudah dibayarkan. Anggaran Dasar ini disahkan oleh Rapat Anggota Pembentukan Koperasi
3. Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 5 November 2009 di Jalan
menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama Kapas nomor 9, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota
anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta;
apabila keluarnya sebagai anggota koperasi belum melewati jangka
waktu 6 (enam) bulan.

BAB XVIII
SANKSI

Pasal 57
1. Apabila anggota pengurus melanggar ketentuan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di
Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas permintaan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga;

BAB XIX
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI

Pasal 58
Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas;
ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 4
KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Koperasi merupakan wahana bagi anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk mengembangkan potensi masing-masing guna
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 5

Pasal 1 1. Koperasi menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan usaha


1. Koperasi Dosen dan Karyawan UAD yang selanjutnya disebut yang mampu memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan anggota
“Koperasi” bertempat kedudukan di Jl. Kapas no 9 Semaki, Kecamatan khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Umbulharjo,Kotamadya Yogyakarta Propinsi DIY 2. Sebelum ditetapkan, kegiatan usaha yang akan dilaksanakan wajib
2. Koperasi didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan. dikaji terlebih dahulu secara menyeluruh mengenai kelayakan teknis,
finansial serta manfaatnya bagi anggota Koperasi dan masyarakat.
3. Kegiatan usaha sebagaimana dimaksud adalah:
BAB II a. Mengadakan unit simpan pinjam bagi anggotanya
JENIS DAN WILAYAH KERJA b. Menjalankan usaha pemasaran produk dan jasa, termasuk
penjualan secara berjenjang, waralaba maupun melalui internet
Pasal 2 c. Melaksanakan kemitraan antara Koperasi dengan pihak lain,
1. Koperasi adalah Koperasi primer yang anggotanya terdiri dari Pemerintah, BUMN, BUMS, perbankan, koperasi lainnya dan
perorangan Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) dari dalam maupun luar
2. Koperasi adalah koperasi konsumen yang memberikan pelayanan negeri dalam usaha / permodalan yang saling menguntungkan
barang dan/ atau jasa kepada anggotanya selaku konsumen, namun d. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan perkoperasian,
dapat juga memberikan pelayanan kepada perorangan selaku produsen kewirausahaan, dan lain-lain dalam rangka peningkatan sumber
barang/ jasa. daya manusia dan kesejahteraan anggota
3. Wilayah kerja Koperasi mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia e. Mengadakan usaha barang-barang primer dan sekunder untuk
anggota dan masyarakat
f. Mengadakan usaha jasa di bidang keuangan, kesehatan (apotik,
BAB III klinik), pelatihan, pendidikan, pendampingan, konsultansi,
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP ekspor/impor, travel biro, property, penyewaan gedung,
pengadaan kendaraan bermotor, asuransi, telekomunikasi,
Pasal 3 broadcasting, warung internet, fotocopy, ATK, toko buku, kantin /
1. Koperasi berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Azas Kekeluargaan. restoran, hotel, cleaning service, taxi, perbengkelan, pertanian,
peternakan, agrobisnis, perikanan, kehutanan, pertambangan dan
2. Dalam melaksanakan kegiatan, landasan tersebut pada ayat (1) pasal jasa-jasa lainnya.
ini dan nilai-nilai serta prinsip-prinsip koperasi dipergunakan sebagai 4. Dalam menyelenggarakan kegiatan usaha tersebut pada ayat (3) pasal
dasar pertimbangan dari tata kerja, kegiatan dan kebijakan Koperasi ini, Koperasi dapat membentuk Unit dan Cabang Usaha di luar wilayah
Kantor Pusatnya atau membentuk Usaha Bersama dengan pihak lain
BAB IV dengan tetap memperhatikan efisiensi, efektivitas serta produktivitas
FUNGSI, PERAN DAN USAHA usaha dimaksud.
5. Unit-unit Usaha Koperasi yang dibentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat 4 pasal ini wajib dikelola secara professional dan diadministrasikan 1. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib mentaati ketentuan
secara terpisah satu dari yang lain, namun tetap merupakan satu dalam AD, ART dan Keputusan Rapat Anggota yang berlaku.
kesatuan dari organisasi Koperasi. 2. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib berpartisipasi dan/
6. Dalam hal Koperasi membentuk Usaha Bersama dengan pihak lain, atau memanfaatkan jasa dari sekurang-kurangnya salah satu dari
bentuk usaha dimaksud dapat berupa bentuk hukum lain atau kegiatan usaha yang diselenggarakan Koperasi.
melakukan kerjasama yang bersifat khusus berdasarkan suatu
perjanjian. BAB VI
PERANGKAT KOPERASI
BAB V
KEANGGOTAAN Pasal 9
Perangkat Organisasi Koperasi terdiri dari:
Pasal 6 1. Rapat Anggota
1. Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah warga Negara RI yang 2. Pengurus
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan berdomisili di wilayah 3. Pengawas
Indonesia dan tercatat sebagai penduduk Indonesia.
2. Keanggotaan bersifat aktif dengan mengajukan secara tertulis kepada BAB VII
Pengurus. RAPAT ANGGOTA
3. Koperasi dapat memberikan perlakuan khusus kepada Anggota dan
Anggota Luar Biasa yang diatur lebih lanjut oleh Pengurus dengan Pasal 10
Peraturan Khusus. 1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Anggota
diselenggarakan pengurus sudah harus menyampaikan undangan
Pasal 7 beserta agenda yang akan dibahas dalam Rapat Anggota kepada setiap
1. Pengurus wajib mengembalikan kepada Anggota/ Anggota Luar Biasa anggota. Undangan dapat disampaikan melalui SMS (short Message
yang berhenti atas permintaan sendiri, jumlah Simpanan Pokok, Service) atau email.
Simpanan Wajib, Modal Penyertaan dan Simpanan-simpanan lainnya 2. Materi pembahasan dan jenis-jenis keputusan yang akan diambil dalam
setelah diperhitungkan dengan hak dan / atau kewajibannya kepada Rapat Anggota, dikirimkan pada setiap anggota paling lambat 1 (satu)
Koperasi yang masih terhutang, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan hari sebelum Rapat Anggota dilaksanakan dalam bentuk soft copy
setelah permintaannya diterima Pengurus. melalui media elektronik lainnya yang mudah diakses oleh anggota
2. Demikian juga apabila ada anggota yang meninggal dunia yang atau dalam bentuk hard copy yang dapat diambil sendiri di kantor.
menyebabkan keanggotaan yang bersangkutan berakhir, Koperasi 3. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus atau pengawas.
memberikan bantuan kepada keluarganya sebesar 2 (dua) kali 4. Sebelum rapat dimulai pimpinan rapat membacakan tata tertib dan
Simpanan Pokok berikut pengembalian seluruh Simpanan Pokok, menghitung jumlah peserta yang hadir untuk menentukan serta
Simpanan Wajib, Modal Penyertaan dan Simpanan-simpanan lainnya mengesahkan quorum rapat.
setelah diperhitungkan dengan hak dan / atau kewajibannya kepada 5. Usul, pertanyaan, aspirasi dapat diajukan secara tertulis sebelum Rapat
KOPERASI yang masih tehutang, kecuali haknya tidak bisa mencukupi Anggota dilaksanakan.
kewajibannya, maka pewaris berkewajiban menyelesaikan usaha dan 6. Rapat Anggota dibuka dan ditutup dengan doa kepada Allah SWT.
kewajiban dari anggota yang bersangkutan.
Pasal 11 secara tertulis, dan dilampirkan sebagai bagian yang tak terpisahkan
1. Setiap anggota yang tidak dapat hadir dalam Rapat Anggota dapat dari laporan dan Pertanggungjawaban terkait.
memberikan surat kuasa kepada anggota lain yang hadir, tetapi tidak
dapat mewakilkan suaranya. Pasal 14
2. Mekanisme pemberian surat kuasa akan diatur lebih lanjut dalam Tata 1. Apabila Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus/ Pengawas
Tertib Rapat Anggota. tersebut pada pasal 13 ayat (1) huruf a ART tidak dapat diterima Rapat
3. Anggota luar biasa tidak dapat menerima surat kuasa. Anggota Tahunan (RAT), maka pada saat itu RAT membentuk formatur
untuk memimpin sementara operasional Koperasi.
Pasal 12 2. Selain itu, RAT juga membentuk Tim Verifikasi untuk mengadakan
1. Waktu pelaksanaan Rapat Anggota diatur sebagai berikut: pemeriksaan ulang atas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus.
a. Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan setiap tahun paling Anggota Pengurus dan Pengawas dalam masa jabatan tidak boleh
lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku yang bersangkutan ditunjuk sebagai anggota Tim Verifikasi.
berakhir. 3. Tim Verifikasi terdiri dari 5 (lima) orang dengan susunan sebagai
b. Rapat Anggota untuk membahas Rencana Kerja dan Anggaran berikut: seorang ketua merangkap anggota, seorang Sekretaris
Koperasi diselenggarakan setiap tahun paling lambat 1 (satu) bulan merangkap anggota dan 3 (tiga) orang anggota.
sebelum tahun anggaran dimulai. 4. Batas waktu kerja Tim Verifikasi ditetapkan selambat-lambatnya 60
(enampuluh) hari kerja, dan dalam melaksanakan tugasnya Tim dapat
Pasal 13 minta bantuan jasa Akuntan Publik.
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk: 5. Hasil kerja Tim Verifikasi dilaporkan dalam Rapat Anggota Luar Biasa
a. Membahas dan mengesahkan Laporan dan Pertanggungjawaban yang diadakan 1 (satu) minggu setelah batas waktu kerja Tim
Pengurus dan Pengawas Verifikasi.
b. Menetapkan pembagian dan peruntukan Sisa Hasil Usaha yang 6. Semua biaya yang dikeluarkan Tim Verifikasi dibebankan kepada
diperoleh dalam tahun buku yang baru ditutup; Anggaran Koperasi.
c. Memberhentikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah
habis masa jabatannya; Pasal 15
d. Memilih dan mengangkat anggota Pengurus dan Pengawas untuk 1. Rapat Pleno diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
menggantikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah habis bulan.
masa jabatannya; 2. Rapat Pleno diselenggarakan untuk membahas dan menetapkan
e. Mengukuhkan pemberhetian anggota Pengurus/Pengawas yang Kebijakan Pokok dalam bidang organisasi, tata kerja,
berhenti sebelum masa jabatannya berakhir; manajemen/pengelolaan dan usaha termasuk pada:
f. Mengukuhkan anggota Pengurus/Pengawas yang diangkat sebagai - Pengangkatan dan pelimpahan sebagian wewenang Pengurus
pengganti anggota Pengurus/Pengawas yang berhenti sebelum kepada manager professional;
masa jabatannya berakhir; - Perangkapan fungsi Pengawas oleh Pengurus;
g. Menetapkan pengangkatan dan/ atau pemberhentian anggota - Pengembangan atau pemekaran usaha;
Dewan Penasehat. - Penghapusan/ penggabungan kegiatan usaha;
2. Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas tersebut - Penjualan/ penggadaian/ pengalihan harta tak bergerak;
pada ayat (1) huruf a pasal ini, masing-masing ditandatangani oleh - Kebijakan harga penjualan dan suku bunga.
semua ketua Pengurus/Pengawas yang bersangkutan. 3. Rapat Pleno dihadiri oleh Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi.
3. Bila ada satu atau lebih ketua Pengurus/Pengawas yang tidak
menandatangani Laporan dan Pertanggungjawaban tersebut pasa ayat
(1) huruf a pasal ini, yang bersangkutan harus memberi penjelasan
Pasal 16 a. Menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun tidak
1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) diselenggarakan sewaktu-waktu terputus-putus
dianggap perlu, untuk membahas dan memecahkan permasalahan b. Tidak pernah melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan
yang sifatnya mendasar dan perlu diselenggarakan secepatnya. Koperasi.
2. RALB dihadiri oleh Anggota / perwakilan, tidak termasuk Anggota Luar c. Tidak mempunyai tunggakan Simpanan Pokok/ atau Simpanan
Biasa Wajib.
3. Hal-hal yang bersifat mendasar tersebut pada ayat (1) pasal ini antara d. Tidak pernah memperoleh teguran tertulis dari Pengurus karena
lain: lalai melakukan kewajibannya sehubungan dengan pengenaan
a. Pemberhentian anggota Pengurus dan/ atau Pengawas yang telah sanksi berdasarkan ketentuan dalam pasal 39 ART ini.
terbukti menimbulkan kerugian pada Koperasi dan atau e. Tidak menjadi anggota organisasi politik/ kemasyarakatan yang
anggotanya karena tidak betindak sesuai dengan wewenang atau dilarang oleh Pemerintah.
bertindak melampaui batas wewenang yang ada padanya; f. Dapat menyediakan waktu untuk kepentingan Koperasi.
b. Perubahan/ penyempurnaan AD dan/ atau ART; 2. Masa Jabatan Pengurus 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk
c. Pembubaran Koperasi dan pembentukan Panitia Penyelesaian; masa jabatan berikutnya.
d. Penyelamatan Koperasi dari kerugian yang berkelanjutan dan telah
mengakibatkan berkurangnya modal sendiri. Pasal 20
1. Selama belum dilakukan serah terima jabatan kepengurusan, Pengurus
Pasal 17 Lama masih berfungsi dan menjalankan tugas sehari-hari dalam
Implementasi keputusan Rapat Anggota ditindaklanjuti/ dituangkan dalam kedudukan demisioner.
Surat Keputusan dan/ atau Peraturan Khusus yang diterbitkan oleh 2. Pengurus Demisioner memberitahukan secara tertulis susunan
Pengurus. Pengurus Baru kepada semua anggota/ anggota LB, Pengawas dan
Dewan Penasehat.
BAB VIII 3. Serah terima jabatan dari Pengurus Demisioner kepada Pengurus
PENGURUS Terpilih dilakukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah
terpilihnya Pengurus Baru.
Pasal 18 4. Apabila serah terima jabatan tersebut pada ayat 3 (tiga) pasal ini
1. Pengurus KOPERASI dipilih dari dan oleh anggota secara langsung atau karena satu dan lain sebab tidak terlaksana, maka Pengurus Terpilih
melalui formatur. dengan sendirinya segera melaksanakan tugas kepengurusannya.
2. Dalam hal dipilih melalui formatur, maka Rapat Anggota menetapkan
jumlah formatur sekurang-kurangnya terdiri dari 5 (lima) dan Pasal 21
sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang yang dipilih secara langsung 1. Pengurus merupakan badan kepemimpinan kolektip.
dalam Rapat Anggota. 2. Setiap anggota Pengurus bertindak untuk dan atas nama Pengurus
3. Keanggotaan Formatur dapat melibatkan 1 (satu) orang Pengurus Koperasi.
lama, dan 1 (satu) orang Pengawas lama. 3. Akibat yang timbul dari tindakan atau kelalaian untuk bertindak dari
4. Anggota Formatur tidak harus menjadi Pengurus. seorang anggota Pengurus yang mengakibatkan kerugian bagi
Koperasi, mengikat Pengurus sebagai keseluruhan
Pasal 19 4. Seorang atau lebih anggota Pengurus dapat dibebaskan dari tuntutan
1. Selain dari syarat yang ditetapkan pada bab VI pasal 21 ayat (2) AD, ganti rugi pada ayat 3 (tiga) pasal ini, apabila yang bersangkutan dapat
yang dapat dicalonkan menjadi anggota Pengurus harus memenuhi membuktikan bahwa sebelumnya telah berusaha untuk mencegah
syarat tambahan berikut: timbulnya kerugian tersebut.
Pasal 22 1. Anggota Pengurus yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum
1. Selain tugas tersebut pada pasal 23 AD, Pengurus juga bertugas: masa jabatannya habis harus mengajukan permohonan secara tertulis
a. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan kepada Pengurus.
Koperasi sesuai dengan tanggung-jawabnya dan Keputusan Rapat
Anggota. 2. Apabila permohonan tersebut pada ayat (1) pasal ini dapat disetujui,
b. Memasyarakatkan pengertian, pemahaman dan penghayatan Pengurus menyatakan persetujuannya secara tertulis kepada yang
prinsip-prinsip koperasi. bersangkutan dan segera mencatat hal tersebut dalam Buku Daftar
c. Menandatangani perjanjian kerjasama, dalam hal ini diwakili oleh Pengurus.
Ketua Umum. Apabila Ketua Umum sedang berhalangan dapat 3. Terhitung sejak tanggal pencatatan berhenti dari jabatan Pengurus,
diwakili oleh Wakil Ketua. yang bersangkutan dengan sendirinya kembali menjadi anggota biasa,
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Koperasi Jangka Menengah (3 dan semua fasilitas yang diberikan kepadanya selaku anggota
tahunan) untuk disahkan Rapat Anggota dan dipergunakan sebagai acuan Pengurus dihentikan.
4. Apabila ada anggota Pengurus berhenti dari jabatannya selaku anggota
dalam penyusuan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengurus sebelum masa jabatannya berakhir, maka Rapat Pengurus
Belanja Tahunan. menunjuk seorang pengganti.
5. Untuk menjaga efektivitas organisasi, pengunduran pengurus
d. Mencatat dan memelihara catatan partisipasi setiap anggota dalam dikarenakan mundur/berhenti/pindah kerja dari Universitas Ahmad
kegiatan usaha KOPERASI dan transaksi usaha setiap anggota Dahlan atau studi lanjut ke luar wilayah DIY harus diikuti dengan
dengan Koperasi sebagai dasar perhitungan dalam penetapan pengunduran diri sebagai Pengurus.
pertimbangan pembagian SHU kepada setiap anggota. 6. Pergantian anggota Pengurus antar waktu tersebut pada ayat (4) pasal
e. Menerbitkan buletin (cetak atau maya) secara teratur sebagai ini harus disahkan Rapat Anggota.
media komunikasi tertulis antara Pengurus dengan Anggota dan 7. Untuk keperluan tersebut Pengurus wajib memberitahukan pergantian
antara sesama Anggota. anggota Pengurus antar waktu tersebut pada ayat (4) pasal ini pada
f. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama baik dalam Rapat Anggota berikutnya.
bidang usaha maupun bidang-bidang lainnya dengan koperasi dan 8. Apabila Rapat Anggota tidak dapat mengesahkan anggota Pengurus
mitra usaha/kerja lainnya. pengganti tersebut pada ayat (4) pasal ini maka Pengurus
2. Pembagian tugas Pengurus sebagaimana diatur dalam pasal 23 AD menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepada Sidang Rapat
diatur dalam keputusan Pengurus. Anggota untuk menetapkannya
3. Semua surat-surat keluar ditandatangani oleh Ketua Umum atau Wakil
Ketua Umum. Pasal 24
4. Semua surat-surat berharga dan warkat bank ditandatangani oleh 1. Anggota Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota Luar Biasa
Bendahara / salah seorang anggota Pengurus bersama-sama dengan (RALB) jika terbukti:
Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum. a. Dengan sengaja tidak melakukan ketentuan-ketentuan AD dan ART
5. Tanpa menghilangkan tanggung-jawabnya kepada Rapat Anggota, dan/ atau Keputusan Rapat Anggota.
Pengurus dapat mengangkat Pengelola dan karyawan Koperasi, dan b. Melakukan tindakan yang menyimpang atau bertentangan dengan
melimpahkan sebagian tugas-tugasnya kepada Pengelola/ karyawan ketentuan UU/ AD/ ART/ Keputusan Rapat Anggota.
Koperasi yang bersangkutan.
2. Rapat Anggota Luar Biasa diselenggarakan berdasarkan ketentuan-
Pasal 23 ketentuan pada pasal 20 AD

Pasal 25
1. Sebagai pengganti tenaga dan waktu yang dipergunakan untuk (sepuluh) hari kerja, maka Pengawas baru dengan sendirinya segera
menjalankan tugas yang diembannya kepada anggota Pengurus melaksanakan tugas kepengawasannya.
diberikan imbalan jasa/ honorarium dibayarkan setiap bulan yang
besarnya ditetapkan oleh Rapat Anggota.
2. Sesuai dengan ketentuan Bab XII pasal 41 ayat (2) dan ayat (3) AD
kepada Pengurus diberikan bagian dari SHU. Pasal 29
Selain tugas pokok yang ditetapkan dalam pasal 28 AD, Pengawas juga
BAB IX bertugas:
PENGAWAS a. Menjaga agar operasional KOPERASI selalu taat azas dengan Rencana
Kerja dan Anggaran Koperasi yang telah ditetapkan.
Pasal 26 b. Mencegah terjadinya penyimpangan dan/ atau penyalahgunaan
1. Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh serta bertanggungjawab wewenang yang dilakukan oleh pengurus;
kepada Rapat Anggota. c. Mengambil tindakan kolektif untuk meluruskan kembali bila terjadi
2. Pengawas terdiri dari 5 (lima) orang yang dipilih dari dan oleh anggota penyimpangan/ penyalahgunaan wewenang.
dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dipilih menjadi Pengawas Pasal 30
selain yang tercantum dalam pasal 19 ayat (2) AD, calon Pengawas 1. Anggota Pengawas yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum
memenuhi persyaratan tambahan berikut” masa jabatannya habis, diselesaikan dengan tata cara yang
a. Syarat tambahan yang ditetapkan bagi calon Pengurus diberlakukan terhadap anggota Pengurus yang berhenti atas
sebagaimana tercantum dalam pasal 19 ayat (1) huruh a s/d f ART permohonan sendiri sebelum masa jabatannya berakhir.
berlaku juga bagi calon anggota Pengawas. 2. Ketentuan tersebut pada pasal 23 ayat (1) s/d ayat (8) diberlakukan
b. Umur sekurang-kurangnya 30 tahun. pada anggota Pengawas tersebut pada ayat (1) pasal ini.
c. Dicalonkan sekurang-kurangnya oleh 10 (sepuluh) peserta RAT.
d. Dapat menyediakan waktu untuk kepentingan Koperasi. Pasal 31
3. Pemilihan Pengawas dilakukan secara langsung. 1. Anggota Pengawas dapat diberhentikan melalui RALB bila yang
bersangkutan terbukti:
Pasal 27 a. Dengan sengaja tidak melaksanakan ketentuan dalam UU / AD /
1. Masa jabatan Pengawas 3 (tiga) tahun sesuai dengan periode ART / Keputusan Rapat Anggota.
pengurus. b. Melaksanakan suatu tindakan yang menyimpang atau
2. Anggota Pengawas yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih bertentangan dengan ketentuan dalam UU / AD / ART / Keputusan
kembali untuk masa jabatan berikutnya. Rapat Anggota.
2. Rapat Anggota Laur Biasa (RALB) diselenggarakan berdasarkan
Pasal 28 ketentuan-ketentuan pada pasal 20 AD.
1. Serah-terima jabatan dari Pengawas lama yang telah habis masa
jabatannya kepada Pengawas baru dilakukan bersama-sama dengan Pasal 32
serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru. 1. Sebagai pengganti tenaga dan waktu yang dipergunakan dalam
2. Selama belum dilakukan serah-terima jabatan, Pengawas lama tetap menjalankan tugas yang diembannya, kepada Pengawas diberikan
menjalankan tugas yang diembannya selaku Pengawas Demisioner. imbalan jasa/ honorarium dibayarkan setiap bulan yang besarnya
3. Apabila serah terima jabatan tersebut pada ayat (1) pasal ini karena ditetapkan oleh Rapat Anggota.
satu dan lain sebab tidak dapat terlaksana dalam jangka waktu 10 2. Sesuai dengan ketentuan Bab XII pasal 41 ayat (2) dan ayat (3) AD
kepada Pengawas diberikan bagian dari SHU.
f. Mengetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana harus dilakukan
BAB X dan kapan harus dilakukan.
DEWAN PENASEHAT g. Dapat dengan mudah bekerja sama dengan orang lain.
h. Mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang
memadai.
Pasal 33 BAB XII
1. Dewan Penasehat dapat dipilih dan terdiri dari Tokoh Masyarakat. PEMBUKUAN KOPERASI
2. Dewan Penasehat diminta atau tidak diminta dapat menyampaikan
saran dan/ atau pandangan mengenai permasalahan yang dihadapi Pasal 35
Koperasi kepada Pengurus/ Pengawas baik sendiri-sendiri maupun 1. Penyelenggaraan pembukuan yang dimaksud dalam pasal 37 ayat (2)
secara kolektif. AD, ialah Sistem Pembukuan (Akuntansi) yang diakui oleh Ikatan
3. Dewan Penasehat dapat melihat, menyalin dan meneliti informasi/ data Akuntansi Indonesia.
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis mengenai keadaan 2. Koperasi dapat meminta bantuan audit kepada Internal Auditor di UAD
Koperasi, dan berhubungan langsung dengan Pengurus, Pengawas, atau Akuntan Publik yang penunjukkannya wajib mendapatkan
karyawan dan anggota Koperasi serta sumber-sumber informasi baik di persetujuan Pengawas.
dalam maupun di luar Koperasi. 3. Unit Usaha yang dikelola dan diadministrasikan secara terpisah wajib
menyelenggarakan pembukuan dan membuat Neraca serta
BAB XI perhitungan Rugi/ Laba tersendiri.
PENGELOLA DAN KARYAWAN KOPERASI

Pasal 34 BAB XIII


1. Hubungan kerja antara Pengelola dengan Koperasi berdasarkan PERMODALAN
ketentuan pasal 22 ayat (4) AD dikukuhkan dengan Kontrak Kerja.
2. Pengelola dapat diberhentikan oleh Pengurus meskipun jangka waktu Pasal 36
kontrak kerja belum habis, bila pengelola yang bersangkutan ternyata: 1. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
a. Tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan isi kontrak kerja 2. Modal sendiri dapat berasal dari:
tersebut pada ayat (1) pasal ini, atau a. Simpanan Pokok
b. Melakukan kekeliruan/ kesalahan manajemen sehingga b. Simpanan Wajib
menimbulkan kerugian pada Koperasi, sebagaimana dinyatakan c. Modal Penyertaan
oleh Internal Auditor UAD atau Akuntan Publik dalam laporannya. d. Simpanan Khusus / Simpanan Kapitalisasi
3. Pengelola dan/ atau karyawan Koperasi bertanggungjawab kepada e. Dana Cadangan
Pengurus. f. Hibah / modal sumbangan
4. Syarat Pengelola Koperasi; 3. Modal Pinjaman adalah pinjaman yang harus dikembalikan dalam
a. Memiliki akhlak dan moral yang baik. periode tertentu yang sesuai dengan ketentuan. Modal pinjaman dapat
b. Mengetahui, memahami dan menghayati secara konsisten batas- berasal dari:
batas wewenang dan tanggung jawabnya. a. Anggota
c. Mempunyai jiwa dan semangat kepemimpinan serta b. Koperasi lain
kewirausahaan. c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
d. Memahami seluk-beluk dan sifat/ usaha pekerjaan yang dikelola d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
dan mempunyai visi untuk mengembangkannya. e. Sumber lainnya yang sah
e. Memahami peluang dan risiko yang dihadapi.
4. Simpanan khusus adalah simpanan yang berasal dari Donatur atau 4. Simpanan lain diluar simpanan pokok dan simpanan wajib bisa
lembaga-lembaga lain yang jangka waktu penempatannya tidak diselenggarakan.
terbatas dan tidak memperoleh bunga maupun sisa hasil usaha.
Apabila koperasi dilikuidasi, maka simpanan khusus tersebut BAB XV
dikembalikan setelah memperhitungkan kerugian dan semua SISA HASIL USAHA
pengembalian kewajiban Koperasi.
5. Modal penyertaan dalam pasal 38 AD adalah dana yang berasal dari
luar koperasi baik dari Pemerintah maupun masyarakat (anggota luar Pasal 38
biasa), yang turut serta yang membiayai kegiatan usaha koperasi 1. Sisa hasil usaha (SHU) adalah sisa seluruh pendapatan Koperasi yang
terutama untuk keperluan investasi dengan syarat tertentu. diterima dalam 1 (satu) tahun buku setelah dikurangi dengan segala
6. Syarat-syarat tertentu pada ayat (5) pasal ini antara lain: biaya, penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya termasuk pajak
a. Turut serta memikul risiko yang timbul dari kegiatan usaha yang menjadi beban dalam tahun buku yang bersangkutan.
tersebut. 2. Peruntukan SHU tersebut pada ayat (1) pasal ini sebagai berikut:
b. Kesatuan usaha yang sebagian equitinya berasal dari modal a.Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan
penyertaan harus dikelola dan diadministrasikan terpisah dari untuk anggota dibagi sebagai berikut:
kesatuan usaha lainnya. 1) Tambahan Modal/ Cadangan Usaha …………………………….30%
c. Imbalan bagi modal penyertaan diambilkan dari SHU Unit Usaha 2) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan /
yang bersangkutan. perbandingan jasanya dalam usaha untuk memperoleh sisa
d. Pemilik modal penyertaan dapat diikutsertakan dalam pengelolaan/ pendapatan Koperasi…………………………………………………..20%
pengawasan Unit Usaha yang didukung dengan modal 3) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan /
penyertaannya. perbandingan simpanannya untuk memperoleh sisa
e. Pemilik modal penyertaan dalam Rapat Anggota sebagai Peninjau. pendapatan Koperasi………..................................……...20%
7. Hak dan kewajiban pihak-pihak terkait dengan keikutsertaan modal 4) Pengurus…………………………………………………………….………15%
penyertaan dalam pembiayaan kegiatan usaha Koperasi, diatur dalam 5) Pengawas……………………………………………………………………10%
perjanjian tertulis berdasarkan hukum yang berlaku. 6) Dibagikan kepada karyawan Koperas ……………..……………2%
7) Dana Kesejahteraan Koperasi ………………………………………2%
BAB XIV 8) Dana Sosial & Pendidikan …………………………………………….1%
SIMPANAN ANGGOTA
b. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan
Pasal 37 untuk Pihak bukan anggota (anggota luar biasa) di luar Unit
1. Simpanan wajib tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 39 AD untuk Simpan Pinjam dibagi sebagai berikut:
pertama kalinya besarnya Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu 1) Tambahan Modal/ Cadangan Usaha …………………………..30%
rupiah) dan selanjutnya perubahan besarnya simpanan wajib 2) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan /
ditentukan oleh Rapat Anggota. perbandingan jasanya dalam usaha untuk memperoleh sisa
2. Modal penyertaan sebagaimana diatur dalam pasal 39 AD untuk pendapatan Koperasi………………………………………………....20%
pertama kalinya besarnya Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) 3) Dibagikan kepada anggota berdasarkan perimbangan /
dan selanjutnya perubahan besarnya simpanan wajib ditentukan oleh perbandingan simpanannya untuk memperoleh sisa
Rapat Anggota pendapatan Koperasi …................................…….……...20%
3. Simpanan wajib dan Modal penyertaan dibayarkan setiap bulan atau 4) Pengurus…………………………………………………………….………10%
dapat dibayar sekaligus beberapa bulan atau satu tahun dimuka. 5) Pengawas……………………………………………………………………5%
6) Pendiri ……………………………………………………………………….10%
7) Dibagikan kepada karyawan Koperasi ……………..……………2%
8) Dana Kesejahteraan Koperasi ………………………………………2% Pasal 41
9) Dana Sosial & Pendidikan …………………………………………….1% Hal-hal yang belum diatur dalam Anggarn Rumah Tangga (ART) ini akan
diatur dalam Peraturan Khusus yang ditetapkan oleh Pengurus.

BAB XVI Pasal 42


SANKSI-SANKSI 1. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota yang
diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2010 di Jogjakarta.
Pasal 39 2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan.
1. Tenggang waktu antara peringatan pertama, peringatan kedua dan
peringatan ketiga yang dimaksud dalam pasal 47 ayat (1) AD
masing-masing 2 (dua) bulan.
2. Waktu skorsing tersebut pada pasal 47 ayat (1) AD selama 6
(enam) bulan.
3. Pelaksanaan dan tata cara pengenaan sanksi akan diatur oleh
Pengurus dalam Keputusan tersendiri.
4. Terhadap mereka yang melakukan pelanggaran terhadap pasal 25
AD sehingga menimbulkan kerugian kepada Koperasi,
diberhentikan dari jabatannya serta keanggotaannya dalam
Koperasi dengan tidak hormat dengan memperhitungkan hak dan
kewajibannya.
5. Anggota diberhentikan dengan tidak hormat dari keanggotaannya
dari Koperasi bila yang bersangkutan mempergunakan informasi
yang diperoleh dengan fasilitas yang disediakan pasal 23 AD untuk
tujuan yang merugikan Koperasi.

BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 40
1. Khusus pada saat pembentukan Pengurus dan Pengawas Koperasi
yang pertama kali, ketentuan pada pasal 19 ayat (1) a, dan pasal
26 ayat (2) a, tidak berlaku.
2. Penilaian kinerja Pengurus dan Pengawas yang ditunjuk pada awal
pembentukan koperasi, baru dimulai pada tahun buku 2010.

BAB XVII
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai