Pasal 53 Pasal 55
1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota Sisa kekayaan Koperasi yang masih ada, setelah dikurangi kewajiban
membentuk tim penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus, pembayaran Koperasi diserahkan dengan urutan sebagai berikut:
a. Koperasi lain yang baru dibentuk, atau koperasi lain sebagai kelanjutan BAB XX
dari koperasi yang dibubarkan; ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
b. Koperasi pusatnya, dimana koperasi yang dibubarkan sebagai
anggotanya; Pasal 59
c. Koperasi lain yang ada di daerah yang bersangkutan; Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus, yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan
Pasal 56 Anggaran Dasar Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat ini.
pembubaranKoperasi;
2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib Pasal 60
yang sudah dibayarkan. Anggaran Dasar ini disahkan oleh Rapat Anggota Pembentukan Koperasi
3. Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 5 November 2009 di Jalan
menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama Kapas nomor 9, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota
anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta;
apabila keluarnya sebagai anggota koperasi belum melewati jangka
waktu 6 (enam) bulan.
BAB XVIII
SANKSI
Pasal 57
1. Apabila anggota pengurus melanggar ketentuan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di
Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas permintaan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga;
BAB XIX
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
Pasal 58
Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas;
ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 4
KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Koperasi merupakan wahana bagi anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk mengembangkan potensi masing-masing guna
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 5
Pasal 25
1. Sebagai pengganti tenaga dan waktu yang dipergunakan untuk (sepuluh) hari kerja, maka Pengawas baru dengan sendirinya segera
menjalankan tugas yang diembannya kepada anggota Pengurus melaksanakan tugas kepengawasannya.
diberikan imbalan jasa/ honorarium dibayarkan setiap bulan yang
besarnya ditetapkan oleh Rapat Anggota.
2. Sesuai dengan ketentuan Bab XII pasal 41 ayat (2) dan ayat (3) AD
kepada Pengurus diberikan bagian dari SHU. Pasal 29
Selain tugas pokok yang ditetapkan dalam pasal 28 AD, Pengawas juga
BAB IX bertugas:
PENGAWAS a. Menjaga agar operasional KOPERASI selalu taat azas dengan Rencana
Kerja dan Anggaran Koperasi yang telah ditetapkan.
Pasal 26 b. Mencegah terjadinya penyimpangan dan/ atau penyalahgunaan
1. Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh serta bertanggungjawab wewenang yang dilakukan oleh pengurus;
kepada Rapat Anggota. c. Mengambil tindakan kolektif untuk meluruskan kembali bila terjadi
2. Pengawas terdiri dari 5 (lima) orang yang dipilih dari dan oleh anggota penyimpangan/ penyalahgunaan wewenang.
dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dipilih menjadi Pengawas Pasal 30
selain yang tercantum dalam pasal 19 ayat (2) AD, calon Pengawas 1. Anggota Pengawas yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum
memenuhi persyaratan tambahan berikut” masa jabatannya habis, diselesaikan dengan tata cara yang
a. Syarat tambahan yang ditetapkan bagi calon Pengurus diberlakukan terhadap anggota Pengurus yang berhenti atas
sebagaimana tercantum dalam pasal 19 ayat (1) huruh a s/d f ART permohonan sendiri sebelum masa jabatannya berakhir.
berlaku juga bagi calon anggota Pengawas. 2. Ketentuan tersebut pada pasal 23 ayat (1) s/d ayat (8) diberlakukan
b. Umur sekurang-kurangnya 30 tahun. pada anggota Pengawas tersebut pada ayat (1) pasal ini.
c. Dicalonkan sekurang-kurangnya oleh 10 (sepuluh) peserta RAT.
d. Dapat menyediakan waktu untuk kepentingan Koperasi. Pasal 31
3. Pemilihan Pengawas dilakukan secara langsung. 1. Anggota Pengawas dapat diberhentikan melalui RALB bila yang
bersangkutan terbukti:
Pasal 27 a. Dengan sengaja tidak melaksanakan ketentuan dalam UU / AD /
1. Masa jabatan Pengawas 3 (tiga) tahun sesuai dengan periode ART / Keputusan Rapat Anggota.
pengurus. b. Melaksanakan suatu tindakan yang menyimpang atau
2. Anggota Pengawas yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih bertentangan dengan ketentuan dalam UU / AD / ART / Keputusan
kembali untuk masa jabatan berikutnya. Rapat Anggota.
2. Rapat Anggota Laur Biasa (RALB) diselenggarakan berdasarkan
Pasal 28 ketentuan-ketentuan pada pasal 20 AD.
1. Serah-terima jabatan dari Pengawas lama yang telah habis masa
jabatannya kepada Pengawas baru dilakukan bersama-sama dengan Pasal 32
serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru. 1. Sebagai pengganti tenaga dan waktu yang dipergunakan dalam
2. Selama belum dilakukan serah-terima jabatan, Pengawas lama tetap menjalankan tugas yang diembannya, kepada Pengawas diberikan
menjalankan tugas yang diembannya selaku Pengawas Demisioner. imbalan jasa/ honorarium dibayarkan setiap bulan yang besarnya
3. Apabila serah terima jabatan tersebut pada ayat (1) pasal ini karena ditetapkan oleh Rapat Anggota.
satu dan lain sebab tidak dapat terlaksana dalam jangka waktu 10 2. Sesuai dengan ketentuan Bab XII pasal 41 ayat (2) dan ayat (3) AD
kepada Pengawas diberikan bagian dari SHU.
f. Mengetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana harus dilakukan
BAB X dan kapan harus dilakukan.
DEWAN PENASEHAT g. Dapat dengan mudah bekerja sama dengan orang lain.
h. Mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang
memadai.
Pasal 33 BAB XII
1. Dewan Penasehat dapat dipilih dan terdiri dari Tokoh Masyarakat. PEMBUKUAN KOPERASI
2. Dewan Penasehat diminta atau tidak diminta dapat menyampaikan
saran dan/ atau pandangan mengenai permasalahan yang dihadapi Pasal 35
Koperasi kepada Pengurus/ Pengawas baik sendiri-sendiri maupun 1. Penyelenggaraan pembukuan yang dimaksud dalam pasal 37 ayat (2)
secara kolektif. AD, ialah Sistem Pembukuan (Akuntansi) yang diakui oleh Ikatan
3. Dewan Penasehat dapat melihat, menyalin dan meneliti informasi/ data Akuntansi Indonesia.
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis mengenai keadaan 2. Koperasi dapat meminta bantuan audit kepada Internal Auditor di UAD
Koperasi, dan berhubungan langsung dengan Pengurus, Pengawas, atau Akuntan Publik yang penunjukkannya wajib mendapatkan
karyawan dan anggota Koperasi serta sumber-sumber informasi baik di persetujuan Pengawas.
dalam maupun di luar Koperasi. 3. Unit Usaha yang dikelola dan diadministrasikan secara terpisah wajib
menyelenggarakan pembukuan dan membuat Neraca serta
BAB XI perhitungan Rugi/ Laba tersendiri.
PENGELOLA DAN KARYAWAN KOPERASI
BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 40
1. Khusus pada saat pembentukan Pengurus dan Pengawas Koperasi
yang pertama kali, ketentuan pada pasal 19 ayat (1) a, dan pasal
26 ayat (2) a, tidak berlaku.
2. Penilaian kinerja Pengurus dan Pengawas yang ditunjuk pada awal
pembentukan koperasi, baru dimulai pada tahun buku 2010.
BAB XVII
PENUTUP