Anda di halaman 1dari 7

DEWAN PIMPINAN PUSAT

PARTAI BERKARYA

PERATURAN ORGANISASI
No. 03/PO/DPP/BERKARYA/III/2018
TENTANG
ORGANISASI SAYAP PARTAI BERKARYA

Menimbang : Bahwa diperlukan aturan untuk merapikan tata kelola organisasi sayap
sebagai bagian tak terpisahkan dari keorganisasian Partai Berkarya
yang memiliki peran penting & strategis dalam pengembangan dan
penguatan organisasi ke depan.
Mengingat : 1. AD/ART Partai Berkarya.
Memperhatikan : 1. Hasil Rapat Konsultasi dengan Ketua Dewan Pembina Partai
Berkarya tanggal 15 Februari 2018;
2. Usul, pendapat, dan saran-saran yang berkembang pada rapat-
rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI TENTANG ORGANISASI SAYAP DI


LINGKUNGAN PARTAI BERKARYA

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
(1) Organisasi sayap merupakan badan yang bersifat kolektif yang melekat clan menjadi
bagian integral dari kepengurusan Partai Berkarya.
(2) Organisasi sayap adalah pelaksana kebijakan partal di bidang tertentu yang bertugas
melakukan penggalangan suatu kelompok strategis untuk kepentingan pemenangan
dukungan partai,
(3) Organisasi sayap merupakan mekanisme sentral dari seluruh kegiatan organisasi sejenis
dalam pelaksanaan fungsi penggalangan kelompok strategis tertentu.

halaman 1 dari 7
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI BERKARYA

(4) Sebagai mekanisme sentral, organisasi sayap melakukan fungsi sinkronisasi kebijakan
masing-masing organisasi sejenis terhadap kebijakan partai serta secara bersama-sama
menyusun, mengkoordinasikan, dan melaksanakan program partai secara sinergi.
(5) Partai Berkarya memiliki 2 (dua) organisasi sayap, terdiri dan:
(a) Organisasi sayap perempuan, yaitu Perempuan Berkarya; dan
(b) Organisasi sayap pemuda, yaitu Angkatan Muda Partai Berkarya disingkat AMPB.
(6) Organisasi sejenis adalah organisasi perempuan atau organisasi pemuda yang dibentuk
oleh salah satu dari :
(a) organisasi pendiri Partai Berkarya (Ormas Nasional Republik dan Ormas Beringin
Karya);
(b) organisasi perempuan dan organisasi pemuda yang dibentuk oleh organisasi
pendukung yang berafiliasi dan/atau menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai
Berkarya.

PASAL 2
TUGAS DAN WEWENANG
(1) Tugas organisasi sayap:
(a)Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan Partai Berkarya;
(b) Melakukan kegiatan dalam rangka rekruitmen, pengkaderan, penggalangan clan
pengembangan massa Partai Berkarya sesuai bidang clan kelompok strategisnya;
(c)Mempersiapkan kader-kader perempuan dan kader-kader pemuda Partai Berkarya
dalam rangka regenerasi kepemimpinan Partai Berkarya;
(d) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan organisasi sejenis beserta kegiatannya yang
terkait dengan bidang clan kelompok strategisnya.
(2) Wewenang organisasi sayap:
(a) mengelola clan mengatur organisasi sayap secara internal yang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi dan
peraturan organisasi Partai Berkarya Iainnya;
(b) Mengatur lebih lanjut tata cara pengelolaan clan pengaturan mekanisme internal
masing-masing organisasi sayap.

halaman 2 dari 7
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI BERKARYA

PASAL 3
KEDUDUKAN
(1) Organisasi sayap sebagaimana dimaksud pada pasal 1 Peraturan Organisasi ini
berkedudukan di masing-masing tingkatan kepengurusan Partai Berkarya.
(2) Masing-masing organisasi sayap melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
organisasi sayap yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya.

PASAL 4
STRUKTUR ORGANISASI
(1) Struktur organisasi sayap sebagaimaria dimaksud pada pasal 1 Peraturan Organisasi ini
terdiri dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah Provinsi, Pimpinan Daerah
Kabupaten/Kota, Pimpinan Kecamatan clan Pengurus Kelurahan/Desa.
(2) Struktur organisasi sayap merupakan struktur mekanisme sentral dari seluruh organisasi
sejenis.
(3) Pembentukan kepengurusan organisasi sayap di tingkat pusat sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) di atas dilakukan oleh Ketua Umum organisasi sayap, dan dibantu oleh
tim yang dibentuknya.
(4) Pembentukan kepengurusan organisasi sayap di tingkat provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, dan kelurahan/desa dilakukan oleh Ketua organisasi sayap bersama
dengan Ketua Dewan Pimpinan Partai Berkarya sesual tingkatannya, dan berkonsultasi
dengan Ketua Umum/Ketua organisasi sayap 1 (satu) tingkat di atasnya.
(5) Pengesahan komposisi dan personalia organisasi sayap ini dilakukan oleh Dewan
Pimpinan Partai sesuai tingkatan dan dikukuhkan oleh pimpinan organisasi sayap satu
tingkat di atasnya.

halaman 3 dari 7
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI BERKARYA

PASAL 5
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
(6) Pimpinan organisasi sayap dapat melakukan pergantian antar waktu kepengurusan.
(7) Pergantian antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diusulkan dalam
rapat organisasi sayap clan disampaikan kepada Dewan Pimpinan Partai sesuai
tingkatannya untuk mendapat pengesahan.

PASAL 6
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
(1) Organisasi sayap sebagaimana dimaksud pada pasal 1 Peraturan Organisasi ini dapat
melakukan pengaturan dan pengelolaan administrasi tersendiri.
(2) Pengaturan lebih lanjut mengenai pengelolaan administrasi organisasi sayap
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan dalam mekanisme masing-
masing Organisasi Sayap.
(3) Keuangan organisasi sayap dapat bersumber dan:
(a) Partal Berkarya ;
(b) Internal organisasi sayap;
(c) Usaha-usaha lain yang sah clan tidak mengikat.
(4) Pengaturan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) pasal ini ditetapkan tersendiri oleh masing-masing organisasi sayap.

PASAL 7
HUBUNGAN DENGAN PARTAI BERKARYA
Hubungan organisasi sayap dengan Partai Berkarya sebagaimana dimaksud pada pasal 1
Peraturan Organisasi ini bersifat struktural dan fungsional.

halaman 4 dari 7
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI BERKARYA

PASAL 8
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI SEJENIS
DI LINGKUNGAN PARTAI BERKARYA
Hubungan organisasi sayap dengan organisasi-organisasi sejenis sebagaimana dimaksud pada
pasal 1 Peraturan Organisasi ini bersifat koordinatif dan supervisi.

PASAL 9
BENTUK HUBUNGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Bentuk hubungan organisasi sayap dengan Partai Berkarya, yaitu:
(1) penyaluran aspirasi.
(2) pelaksanaan kebijakan dan program kerja.
(3) pelaksanaan kaderisasi.
(4) pelaksanaan rekruitmen kepemimpinan.

PASAL 10
TATA CARA HUBUNGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(1) Dalam penyaluran aspirasi:
(a) Organisasi sayap dapat menyampaikan aspirasi, pemikiran atau pendapat kepada
Partai Berkarya, dan selanjutnya Partai Berkarya melalui mekanisme intern
mengolah dan menyalurkan kepada lembaga dan institusi yang relevan dengan
aspirasi, pemikiran dan pendapat yang dimaksud.
(b) Partai Berkarya berkewajiban memperjuangkan keberhasilan secara optimal
aspirasi, pemikiran clan pendapat yang diterimanya dari Organisasi Sayap
dimaksud.
(c) Aspirasi yang belum berhasil diperjuangkan oleh Partai Berkarya tiak menyebabkan
munculnya akibat hukum terhadap Partai Berkarya.
(2) Dalam Pelaksanaan program :
(a) Partai Berkarya dapat mendistribusikan program kepada Organisasi sayap, dan
sebaliknya organisasi sayap dapat .mengajukan usul program kepada Partai
Berkarya

halaman 5 dari 7
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI BERKARYA

(b) Pembiayaan pelaksanaan program yang menjadi lingkup hubungan dan kerja sama
menjadi beban Partai Berkarya dan organisasi sayap yang bersangkutan dengan
porsi sesuai sepakatan bersama.
(3) Dalam rekruitmen kepemimpinan:
(a) Partai Berkarya memperhatikan sungguh-sungguh penyaluran kader kepemimpinan
yang bersumber dari orgianisasi sayap, dan Organisasi Sayap dapat mengusulkan
kader potensial dari organisasinya.
(b) Proses seleksi, kriteria, dan prosedur rekruitmen kader yang bersumber dari
organisasi sayap dilaksanakan dengan proses, kriteria, dan prosedur yang sama
bagi Partai Berkarya yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Partai Berkarya .
(c) Keputusan tentang kader yang akan mendapatkan penugasan dari Partai Berkarya
sepenuhnya menjadi kewenangan Partai Berkarya.

PASAL 11
BENTUK HUBUNGAN DALAM KADERISASI
(1) Koordinasi Bidang Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya bersama
organisasi sayap di tingkat pusat menyusun konsep kaderisasi secara komprehensif,
berjenjang, clan integral di bidang perempuan atau pemuda.
(2) Koordinasi Bidang Kaderisasi Dewan Pimpinan Partai Berkarya bersama organisasi
sayap di setiap tingkatan melaksanakan program kaderisasi sebagai media
pengembangan dan perluasan jaringan kader dan anggota perempuan dan pemuda
Partai Berkarya.
(3) Organisasi sayap dapat mengusulkan kader potensial untuk mengikuti program
kaderisasi Partai Berkarya;
(4) Proses seleksi, kriteria dan prosedur penentuan peserta kaderisasi bagi calon yang
berasal dari organisasi sayap tetap menggunakan ketentuan yang berlaku pada
lembaga kaderisasi Partai Berkarya.

halaman 6 dari 7
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PARTAI BERKARYA

PASAL 12
PEMBUBARAN ORGANISASI SAYAP
(1) Pembubaran oragnisasi sayap sebagaimana dimaksud pada pasal 1 Peraturan
Organisasi ini hanya dapat dilakukan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Berkarya.
(2) Organisasi sayap sebagaimana dimaksud pada pasal 1 Peraturan Organisasi ini dapat
dibubarkan apabila Partai Berkarya bubar.

PASAL 13
KETENTUAN PENUTUP
(1) Dengan berlakunya Peraturan Organisasi ini, maka segala ketentuan Peraturan
Organisasi sebelumnya berkaitan dengan organisasi sayap dinyatakan tidak berlaku.
(2) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini akan ditentukan lebih
lanjut oleh Dewan Pimpinan Partai Berkarya sesuai tingkatannya.
(3) Peraturan Organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : JAKARTA
TANGGAL : 8 MARET 2018

DEWAN PIMPINAN PUSAT (DPP)


PARTAI BERKARYA

KETUA UMUM, SEKRETARIS JENDERAL,

NENENG A. TUTY, S.H DR. H. BADARUDDIN ANDI PICUNANG

halaman 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai